BAB I PENDAHULUAN
1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (chronic non-communicable disease diseases) s) terutam terutamaa penyaki penyakitt kardio kardiovask vaskula ular, r, hipert hipertens ensi, i, diabet diabetes es melitu melitus, s, dan penyakit ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menular (communicable diseases) diseases) sebagai masalah kesehatan masyarakat masyarakat utama (Rindiastuti, (Rindiastuti, 2008) 2008) !ada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan "ungsi ginjal yang memerlukan terapi pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal !enyakit ginjal kronik biasanya disertai disertai berbagai berbagai komplikasi komplikasi seperti penyakit penyakit kardiovasku kardiovaskular, lar, penyakit saluran napa napas, s, peny penyak akit it salu salura ran n cern cerna, a, kela kelain inan an di tula tulang ng dan dan otot otot sert sertaa anem anemia ia (Rindiastuti, 2008) pada penyakit ##$ salah satu penyebabnya adalah !olikistik $idney Disease atau sering disebut polikistik ginjal%kista gunjal !enyakit polikistik ginjal merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan adanya banyak kista pada ginjal #injal merupakan suatu organ yang memiliki "ungsi salah satunya menyaring darah terhadap &at-&at yang tidak dibutuhkan dalam tubuh yang kemudian menjadi suatu produk yang disebut urin !ada saat kista mulai berkembang dan membesar pada ginjal maka akan terjadi penggantian struktur normal ginjal yang berakibat pada penurunan "ungsi ginjal dan pada akhi akhirn rny ya
akan akan meny menyeb ebab abka kan n
gaga gagall
ginj ginjal al
!oli !oliki kist stik ik ginj ginjal al dapa dapatt
juga juga
menyebabkan kista pada organ-organ lain seperti hati dan pangkreas serta masalah pada pembuluh darah otak dan jantung jantung (!rice dan 'ilson,200) 'ilson,200) !oli !oliki kisti stik k memi memili liki ki dua dua bent bentuk uk yaitu yaitu bent bentuk uk deas deasaa yang yang bersi bersi"at "at *utoso *utosomal mal Resesi" Resesi" !olycy !olycystic stic $idney $idney%*R %*R!$D !$D)) dan bentuk bentuk anak-an anak-anak ak yang yang bersi"at (*utosomal Dominant !olycytstic $idney%*D!$D) (!urnomo,200+) *D!$D memiliki angka prevalensi 00 dan lebih sering terjadi pada orang $ausia dari pada penduduk *"ro-*merika (!rice dan 'ilson,200) .amun dari buku lain menyebutkan sekitar 00 hingga 000 individu dan terhitung kira-kira 0/ anak-anak berada pada tingkat gagal ginjal kronis (#earhart dan aker,200)
1
*R!$D memiliki angka prevalensi sekitar 1000 hingga 0000 (!rice (!rice dan 'ilso 'ilson,2 n,200 00) ) .amun .amun buku buku lain menyeb menyebutk utkan an perkir perkiraan aan angka angka kejadian antara 0000 dan 0000 (#earhart dan aker,200) 3ehingga dapat dapat disimp disimpulk ulkan an kemung kemungkin kinan an paling paling besar besar terjadi terjadi adalah adalah penya penyakit kit ginjal ginjal polikistik yang bersi"at dominan autosomal (*D!$D) (*D!$D) Di indo indone nesia sia ##$ ##$ menj menjad adii peny penyum umba bang ng terb terbesa esarr untu untuk k kema kemati tian an,, sehingga sehingga penyakit penyakit ##$ pada 445 berada di posisi kedelapan kedelapan Data terbaru dari 63 .73 2005 menunjukkan, penyakit ginjal masih menduduki peringkat 0 besar sebagai penyebab kematian terbanyak9aktor penyulit lainnya di :ndonesia bagi pasien ginjal, terutama ##$, adalah terbatasnya dokter spesialis ginjal 3ampai saat ini, jumlah ahli ginjal di :ndonesia tak lebih dari 80 orang :tu pun sebag sebagian ian besa besarr hany hanyaa terd terdap apat at di kotakota-ko kota ta besar besar yang yang memi memili liki ki "aku "akulta ltass kedokteran kedokteran;aka, ;aka, tidaklah tidaklah mengherankan mengherankan jika dalam pengobatan kerap "aktor penyulit ##$ terabaikan !olikistik #injal
6ntuk mempelajari tentang asuhan keperaatan pada klien dengan !olikistik Renal disease
Tujuan Tu juan Khusus
6ntuk mengetahui konsep dasar teoritis penyakit !olikistik Renal disease De"inisi, etiologi, phato"isiologi, penanganan, mani"estasi, asuhan keperaatan
2
2 6ntuk mengetahui konsep dasar pada klien dengan !olikistik Renal disease, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperaatan, dan intervensi + 6ntuk mengetahui dan mampu menerapkan asuhan keperaatan pada klien dengan !olikistik Renal disease, yang meliputi pengkajian, diagnosa keperaatan, intervensi, implementsi, dan evaluasi
3
BAB II TINJAUAN TEOI
A. De!"n"s" !olikistik ginjal merupakan bentuk lain dari kista ginjal !enyakit kista pada
ginjal merupakan sekelompok heterogen penyakit yang terdiri atas penyakit herediter,berkembanga tetapi tidak herediter dan didapat (Robins,2005) !olikisitik berasal dari dua kata poly yang berarti banyak dan Cystic yang berarti rongga tertutup abnormal, dilapisi epitel yang mengandung cairan atau bahan semisolid, jadi polikistik ( polycystic) ginjal adalah banyaknya kistik (cytstic) pada ginjal (Dorland,2002) !olikistik memiliki dua bentuk yaitu bentuk deasa yang bersi"at autosomal dominan dan bentuk anak-anak yang bersi"at autosomal resesi" (!urnomo,200+) .amun pada buku lain menyebutkan polikistik ginjal dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyakit ginjal polikistik resesi" autosomal ( Autosomal Resesif Polycystic Kidney%*R!$D) dan bentuk penyakit ginjal polikistik dominan autosomal ( Autosomal Dominant Polycytstic Kidney%*D!$D) (!rice dan 'ilson,200) $ista = kista tersebut dapat dalam bentuk multipel, bilateral, dan berekspansi yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal normal akibat penekanan #injal dapat membesar (kadang = kadang sebesar sepatu bola) dan terisi oleh kelompok kista = kista yang menyerupai anggur $ista = kista itu terisi oleh cairan jernih atau hemorargik
!enyakit #injal !olikista adalah suatu
penyakit keturunan diamana pada kedua ginjal ditemukan banyak kista, ginjal menjadi lebih besar tetapi memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang masih ber"ungsi
B. Anatomi Fisiologi
4
Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ berbentuk seperti kacang polong, berwarna merah kebiruan. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal di belakang peritoneum atau di luar rongga peritoneum. Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang di mulai dari ketinggian ertebra torakalis sampai ertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih banyak di sebelah kanan. !asing"masing ginjal memiliki panjang 11,2# cm, lebar #"$ cm dan tebal 2,# cm. %erat ginjal pada pria dewasa 1#&"1$& gram dan wanita dewasa 11#"1## gram. Ginjal ditutupi oleh kapsul tunika'brosa yang kuat, apabila kapsul di buka terlihat permukaan ginjal yang licin dengan warna merah tua. Ginjal terdiri dari bagian dalam, medula, dan bagian luar, korteks. %agian dalam (interna) medula.*ubstansia medularis terdiri dari pyramid renalis yang jumlahnya antara +"1 buah yang mempunyai basis sepanjang ginjal, sedangkan apeksnya menghadap ke sinus renalis. !engandung bagian tubulus yang lurus, ansahenle, asa rekta dan duktuskoli gensterminal. %agianluar (eksternal) korteks. *ubtansia kortekalis berwarna coklat merah,
#
konsistensi lunak dan bergranula. *ubstansia ini tepat dibawah tunika 'brosa, melengkung sepanjang basis piramid yang berdekatan dengan sinus renalis, dan bagian dalam di antara pyramid dinamakan kolumnarenalis. !engandung glomerulus, tubulus proksimal dan distal yang berkelok"kelok dan duktus koligens. *truktur halus ginjal terdiri atas banyak ne-ron yang merupakan satuan -ungsional ginjal. Kedua ginjal bersama"sama mengandung kira"kira 2.4&&.&&& ne-ron. *etiap ne-ron biasa membentuk urin sendiri. Karena itu -ungsi dari satu ne-ron dapat menerangkan -ungsi dari ginjal. e-ron ber-ungsi sebagai regulator air dan at terlarut (terutama eletrolit) dalam tubuh terutama dengan menyaring darah, kemudian mereabsorbsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh, molekul dan sisa cairan akan dibuang. 0eabsorbsi dan pembuangan dilakukan mengguanakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kontransport, hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. *ebuah ne-ron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (badan malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran saluran (tubulus). *etiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. *etiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri a-eren, dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori pori untuk 'ltrasi (penyaringan). arah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah, 'ltrat yang dihasilkan akan masuk ke dalam tubulus ginjal, darah telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri a-eren. ubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula bowman. %agian yang mengalirkan 'ltrat glomerular dari kapsula bowman disebut tubulus konulasi proksimal. %agian selanjutnya adalah lengkung henle yang bermuara pada tubulus konulsi distal. engkung henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk 'ltrasi. *el yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan 56 dan memungkinkan terjadinya transport akti- untuk menyerap kembali glukosa, asa, amino, dan berbagai ion mineral.
*ebagian besar air (7$,$8) dalam 'ltrat masuk kedalam tubulus konulsi dan tubulus kolektius melalui osmosis. 9airan mengalir dari tubulus konulasi distal ke dalam sistem pengumpul terdiri dari : tubulus penghubung, tubulus kolektius kortikal, dan tubulus kolektius medularis. empat legkung henle bersingguan dengan arteri a-eren disebut aparatus ju;taglomerular, mengandung macula densa dan sel ju;taglomerular.
#. Klas"!"kas"
$
!olikistik memiliki dua bentuk yaitu bentuk deasa yang bersi"at autosomal dominan dan bentuk anak-anak yang bersi"at autosomal resesi" .amun pada buku lain menyebutkan polikistik ginjal dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyakit ginjal polikistik resesi" autosomal ( Autosomal Resesif Polycystic Kidney%*R!$D) dan bentuk penyakit ginjal polikistik dominan autosomal ( Autosomal Dominant Polycytstic Kidney%*D!$D) #injal
!olikistik
Resesi"
*utosomal
( Autosomal
Resesif
Polycystic
Kidney%*R!$D) *nomali perkembangan yang jarang ini secara gentis berbeda dengan dengan penyakit ginjal polikistik deasa karena memiliki pearisan yang resesi" autosomal, terdapat subkategori perinatal, neonatal, in"antile dan juvenil 2
!olikistik
dominan
autosomal
( Autosomal
Dominant
Polycytstic
Kidney%*D!$D) ;erupakan penyakit multisistemik dan progresi" yang dikarakteristikkan dengan "ormasi dan pembesaran kista renal di ginjal dan organ lainnya (seperti liver, pancreas, lim"a) 2 $elainan ini dapat didiagnosis melalui biopsi ginjal, yang sering menunjukkan predominasi kista glomerulus yang disebut sebagai penyakit ginjal glomerulokistik, serta dengan anamnesis keluarga +
*D!$D = merupakan 40 / kasus, dan gen yang bermutasi terlentak pada lengan pendek kromosom 1
+
•
*D!$9 = 2 terletak pada lengan pendek kromosom dan perkembangannya menjadi >3RD terjadi lebih lambat daripada *D!$D
•
entuk ketiga *D!$D telah berhasil di identi"ikasi, namun gen yang bertanggung jaab belum diketahui letaknya
D. Et"$l$g" $elainan genetik yang menyebabkan panyakit ini bisa bersi"at dominan
maupun resesi" *rtinya penderita bisa memiliki gen dominan dari salah satu orangtuanya atau 2 gen resesi" dari kedua orangtuanya 2 !enderita yang memiliki gen dominan biasanya baru menunjukkan gejala pada masa deasa? penderita yang memiliki gen resesi" biasanya menunjukkan penyakit yang berat pada masa kanak-kanak + >tiologi berdasarkan klasi"ikasi a) #injal !olikistik Resesi" *utosomal ( Autosomal Resesif Polycystic Kidney%*R!$D) Disebabkan oleh mutasi suatu gen yang belum teridenti"ikasi pada kromosom 1p ;ani"estasi serius biasanya sudah ada sejak lahir, dan bayi cepat meninggal akibat gagal ginjal #injal memperlihat banyak kista kecil dikorteks dan medulla sehingga ginjal tampak seperti spons b) #injal !olikistik dominan autosomal ( Autosomal Dominant Polycytstic Kidney%*D!$D) Diperkirakan karena kegagalan "usi antara glomerulus dan tubulus sehingga terjadi pengumpulan cairan pada saluran buntu tersebut $ista yang semakin besar akan menekan parenkim ginjal sehingga terjadi iskemia dan secara perlahan "ungsi ginjal akan menurun ipertensi dapat terjadi karena iskemia jaringan ginjal yang menyebabkan peningkatan rennin angiotensin E.
Pat$!"s"$l$g"
$edua ginjal membesar dan secara makroskopis menampakkan banyak sekali kista di seluruh korteks dan medula !emeriksaan mikroskopis menunjukkan baha @kista-kistaA merupakan dilatasi duktus kolektivus :nterstitium dan sisa tubutus mungkin normal pada saat lahir, tetapi perkembangan "ibrosis inierstisial dan atro"i tubulus dapat mengakibatkan gagal ginjal 7
3ebagian besar penderita juga mempunyai kista di dalam hati !ada kasuskasus yang berat, kista dalam hati dapat dihubungkan dengan sirosis, hipertensi porta, dan kematian karena varises eso"agus *pabila keparahan mani"estasi
butt
melebihi
keparahan
mani"estasi
keterlibatan
ginjal,
gangguannya disebut "ibrosis hati kongenital *pakah penyakit polikistik in"antil dan "ibrosis ban kongenital merupakan ujung spektrum dari sebuah gangguan tunggal yang berlaanan atau gangguan autosom resesi" tersendiri dengan mani"estasi yang serupa, masih harus tetap ditentukan %. &an"!estas" Kl"n"k
!enyakit ginjal polikistik pada deasa atau penyakit ginjal polikistik dominan autosomal tidak menimbulkan gejala hingga dekade keempat, saat dimana ginjal telah cukup membesar #ejala yang ditimbulkan adalah (Grantham,2&&+) .yeri .yeri yang dirasakan tumpul di daerah lumbar namun kadang-kadang juga
dirasakan nyeri yang sangat hebat, ini merupakan tanda terjadinya iritasi di daerah peritoneal yang diakibatkan oleh kista yang ruptur Bika nyeri yang dirasakan terjadi secara konstan maka itu adalah tanda dari perbesaran satu atau lebih kista 2 ematuri ematuria adalah gejala selanjtnya yang terjadi pada polikistik Gross Hematuria terjadi ketika kista yang rupture masuk kedalam pelvis ginjal ematuria mikroskopi lebih sering terjadi dibanding gross hematuria dan merupakan peringatan terhadap kemungkinan adanya masalah ginjal yang tidak terdapat tanda dan gejala + :n"eksi saluran kemih ipertensi ipertensi ditemukan dengan derajat yang berbeda pada 5/ pasien ipertensi merupakan penyulit karena e"ek buruknya terhadap ginjal yang sudah kritis !embesaran ginjal 1 !embesaran pada pasien *D!$D ginjal ini murapakan hasil dari penyebaran kista pada ginjal yang akan disertai dengan penurunan "ungsi ginjal, semakin
1&
cepat terjadinya pembesaran ginjal makan semakin cepat terjadinya gagal ginjal 5 *neurisma pembulu darah otak !ada penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (*D!$D) terdapat kista pada organ-organ lain seperti hati dan pangkreas #ejala lainnya !ada anak-anak, penyakit ginjal polikista menyebabkan ginjal menjadi sangat besar dan perutnya membuncit 2 ayi baru lahir yang menderita penyakit berat bisa meninggal segera setelah dilahirkan, karena gagal ginjal pada janin menyebabkan terganggunya + 1
perkembangan paru-paru #ejalanya berupa nyeri punggung darah dalam air kemih (hematuria) in"eksi dan nyeri kram hebat akibat batu ginjal (kolik renalis) !ada penderita lain yang memiliki lebih sedikit jaringan ginjal yang ber"ungsi bisa kelelahan, mual, berkurangnya pembentukan air kemih dan gejala lainnya akibat gagal ginjal (Grantham, 2&&+)
'. Pemer"ksaaan Penunjang 6ltrasonogra"i ginjal 6ltrasonogra"i ginjal merupakan suatu teknik pemeriksaannoninvasive yang
memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dari ginjal dankista 3elain itu juga dapat terlihat gambaran dari cairan yang terdapat dalamcavitas karena pantulan yang ditimbulkan oleh cairan yang mengisi kista akanmemberi tampilan berupa struktur yang padat seperti pada lampiran +26ltrasonogra"i ginjal dapat juga digunakan untuk melakukan screeningterhadap keturuan dan anggota keluarga yang lebih mudah untuk memastikanapakah ada atau tidaknya kista ginjal yang gejalanya tidak terlihat(asymptomatic) (#earhart dan aker,200) 2 ;R: ;agnetic resonance
imaging
(;R:)
lebih
sensiti"
dan
dapat
mengidenti"ikasikistik ginjal yang memiliki ukuran diameter + mm (#rantham,2008) seperti pada lampiran ++ ;R: dilakukan untuk melakukan screening pada pasien polikistik ginjal autosomal dominan (*D!$D) yang anggota
keluarganyamemiliki
riayat
aneurisma
atau
stroke
(#rantham,2008)
11
+ 7omputed tomography (7<)3ensiti"itasnya sama dengan ;R: tetapi 7< menggunakan media kontras(#rantham,2008) seperti terlihat pada lampiran + iopsi iopsi ginjal ini tidak dilakukan seecara rutin dan dilakukan jika diagnosistidak dapat ditegagkan dengan pencitraan yang telah dilakukan (#earhart danaker,200) H. Penatalaksanaan $arena kista soliter
sangat jarang memberikan gangguan pada ginjal,
penetalaksanaan kasus ini ialah konservati", dengan evaluasi rutin menggunakan 63#*pabila kista sedemikian besar, sehingga menimbulkan rasa nyeri atau muncul obstruksi, dapat dilakukan tindakan bedah 3ementara ada kepustakaan yang menyatakan baha meskipun kista ginjal asimptomatik, apabila ditemukan kista ginjal yang besar merupakan indikasi operasi, karena beberapa kista yang demikian cenderung mengandung keganasan
ksisi )( >ksisi dengan cauterisasi segmen yang menempel ke parenkim *( Drainase dengan eksisi seluruh segmen eksternal kista +( emine"rektomi ,. Caparoskopik !ada tindakan aspirasi percutan harus diingat baha kista merupakan suatu kantung tertutup dan avaskuler, sehingga teknik aspirasi harus betul-betul steril, dan perlu pemberian antibiotik pro"ilaksis $arena apabila ada kuman yang masuk dapat menimbulkan abses 3eringkali kista muncul lagi setelah dilakukan
aspirasi,
!emberian
injeksi
meskipun sclerosing
ukurannya agent,
tidak
dapat
sebesar
menekan
aalnya
kemungkinan
kambuhnya kista
pasien
mengeluh
nyeri
setelah
pemberian
injeksi
ang perlu diperhatikan adalah apabila terjadi komplikasi Bika terjadi in"eksi kista, perlu dilakuka drainase cairan kista dan pemberian antibiotik !ada komplikasi hidrone"rosis akibat obstruksi oleh kista, dapat dilakukan eksisi kista untuk membebaskan obstruksi
12
!emberian antibiotik pada pyelone"ritis akibat stasis urin karena obstruksi oleh kista akan lebih e"ekti" apabila dilakukan pengangkan kista, yang akan memperbaiki drainase urin !eraatan pascaoperasi harus baik Drainase harus lancar 3etelah reseksi kista yang cukup besar, cairan drainase sering banyak sekali, hingga beberapa ratus mililiter per hari al ini dapat berlangsung sampai beberapa hari 3ebaiknya draininase dipertahankan sampai sekitar minggu pascaoperasi I. K$m-l"kas" $omplikasi yang mungkin terjadi adalah in"eksi, meskipun sangat jarang,
atau kadang-kadang terjadi perdarahan ke dalam kista al ini akan dirasakan sebagai nyeri pada daerah pinggang yang cukup berat *pabila kista menekan atau menjepit ureter dapat terjadi hidrone"rosis, dan dapat berlanjut menjadi pyelone"ritis akibat stasis urin
J. Pr$gn$s"s !ada penyakit ginjal polikistik autosomal resesi" (*R!$D), anak-anak dengan perbesaran ginjal yang berat dapat meninggal pada masa neonatus karena insu"isensi paru atau ginjal dan pada penderita yang sedang menderita "ibrosis hati,serosis dapat mengakibatkan hipertensi serta memperburuk prognosisnya (+)
*da atau tidaknya hipoplasia paru merupakan "aktor utama prognosis
*R!$D !ada bayi yang dapat bertahan pada masa neonatal,rata-rata sekitar 8/ bertahan selama + bulan, 54/ bertahan selama 2 bulan, / bertahan selama 0 tahun dan 1/ bertahan selama tahun
(0)
.amun dari buku lain
menyebutkan baha pada anak-anak yang dapat bertahan selama bulan pertama kehidupan,58/ akan bertahan hingga melebihi tahun !ada penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (*D!$D) cenderung relative stabil dan berkembang sangat lambat 3ekitar 0/ akan menjadi gagal ginjal stadium akhir atau uremia pada usia 10 tahun dan 2/ pada usia 0 tahun(), .amun pada buku lain menyebutkan baha gagal ginjal terjadi pada usia sekitar 0 tahun, tetapi perjalanan penyakit ini bervariasi dan pernah dilaporkan pasien dengan rentang usia yang normal
13
K. PATO%IIOLO'I
14
BAB III
1#
KONEP DAA KEPEA/ATAN
A. Pengkaj"an 1. Aktiitas dan !stira"at. #ejala $elemahan, kelelahan, malaise, merasa gelisah dan ansietas,
pembatasan aktivitas% kerja sehubungan dengan proses penyakit #. $irkulasi
.
/.
kulit buruk, membran mukosa pucat Hygiene
kondisi yang di alami 10. Penyulu"an* Pemelajaran #ejala Riayat keluarga berpenyakit kista ginjal Pengkaj"an khusus 0
1.
Ri2ayat atau adanya faktor resiko
a
!erubahan metabolik atau diet
b
:mobilitas lama
c
;asukan cairan tak adekuat
1
d
Riayat batu atau :n"eksi 3aluran $encing sebelumnya
e
Riayat keluarga dengan pembentukan batu
#.
Pemeriksaan fisik erdasarka pada surei umum dapat menunjukkan a.yeri atu dalam pelvis ginjal menyebabkan nyeri pekak dan konstan atu ureteral menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang berkurang setelah batu leat b
;ual dan muntah serta kemungkinan diare
c!erubahan arna urine atau pola berkemih, 3ebagai contoh, urine keruh dan bau menyengat bila in"eksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan haluaran urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan hematuri bila terdapat kerusakan jaringan ginjal %.
Pemeriksaan Diagnostik a
6rinalisa arna normal kekuning-kuningan, abnormal merah menunjukkan hematuri (kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal) p normal ,1 = 1,8 (rata-rata 1,0), asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat), alkali (meningkatkan magnesium, "os"at amonium, atau batu kalsium "os"at), 6rine 2 jam $reatinin, asam urat, kalsium, "os"at, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukkan :n"eksi 3aluran $encing , 6. hasil normal = 20 mg%dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen 6. menjelaskan secara kasar perkiraan #lomerular 9iltration Rate 6. dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik (cedera, in"eksi) $reatinin serum hasil normal lakilaki 0,8 sampai mg%dl perempuan 0,50 sampai ,2 mg%dl tujuannya
untuk
mengekskresi
sisa
memperlihatkan yang
kemampuan
bemitrogen
*bnormal
ginjal (tinggi
untuk pada
serum%rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstrukti" pada ginjal menyebabkan iskemia%nekrosis b
Darah lengkap b, t, abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia
1$
c
ormon !aratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal (!< merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang, meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine
d
9oto Rontgen menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang uriter
e
:E! memberikan kon"irmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul ;enunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter)
"
3istoureteroskopi visualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau e"ek ebstruksi
g
B.
D"agn$sa Ke-eraatan
.o
#.
63# #injal untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu
Diagnosa $eperaatan .yeri bd peningkatan tekanan pada saluran vesika urinaria
2
:ne"ekti" pola na"as bd penurunan reekspansi paru
+
!erubahan eliminasi urin bd kesulitan berkemih dan penurunan kontraksi
otot saluran kemih *nsietas bd kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Interens" N
Tujuan
$
Kr"ter"a Has"l
4
D3 3etelah
en*ana T"n+akan
;inta
pG
dilakukan
menilai
tindakan
skala 0-0
keperaatan selama F 2jam
2Cakukan nyeri
nyeri
as"$nal
untuk 6ntuk menilai skala nyeri pG pada 26ntuk
pengkajian yang
mengetahui
karakteristik,
lokasi,
durasi
"rekuensi,
kualitas, keparahan nyeri
1+
rasa
nyeri
menurun
pG atau
komprehensi" meliputi lokasi,
karakteristik,
berkurang
durasi
dengan
kualitas,
kriteria
hasil a
ungkapan nonverbal
pG
"rekuensi, *gar pG tidak ter"okus pada nyeri yang dirasakan
intensitas%keparahan !erasaan
senang
nyeri
6ntuk pemberian analgetik yang
secara
"isik
dan
psikologis b
+;engetahui
sesuai +Hbservasi
isyarat
ketidaknyamanan
>kspresi ajah
nonverbal
menunjukkan
*jarkan
kenyamanan
teknik
penggunaan
non"armakologis (distraksi, relaksasi) $olaborati" 2
dalam
pemberian analgetik !antauadanyapucat
3etelah dilakukan
dan sianosis
2;enilai dan mengetahui RR
irama, kedalaman dan
menunjukan pola
usaharespirasi
dan
dokumentasiekspansi $edalamaninspi
dada
rasi
pGdenganventilator
dan
kemudahanbern a"as
ada
adanya
penggunaan
;engetahui adanya bunyi abnormal +Hbservasi
b
+;engetahui
otot bantu dalam perna"asan
na"as
e"ekti"
c
adanya
2jam 2!antaukecepatan,
diharapkan a
mengetahui
gangguan di"usi
tindakan selama F
6ntuk
bilateral
pada
*uskultasibunyi na"as,
atau tambahan dalam paru 6ntuk mengalihkan perhatian dan merelaksasikan berna"as
16ntuk
meberikan
obat
perhatikanadanyakeab
bronkodilator yang sesuai dengan
normalan
indikasi
penggunaan otot bantu
:n"ormasikankepadapG
17
dan keluargatentangteknikr elaksasiuntukmeningk atkanpolaperna"asan 1$olaborasi
dalam
pemberian
obat
bronkodilator +
sesuai
dengan progam ;empertahankan pola
3etelah dilakukan
eliminasi
tindakan
otimum
keperaatan
urin
yang
2!antau
jam diharapkan
konsistensi,volume
masalah
dan
dengan
kriteria standar
mengetahui
dan
menilai
perkembangan
eliminasi,"rekuensi,
teratasi
otimum 26ntuk
selama F 2G2
dapat
*gar pola eliminasi urin yang
arna
+6ntuk
dengan
tepat
mengetahui
pemeriksaan
dengan tepat *gar eliminasi dapat lancar dan
+Dapatkan
spesimen
;enunjukan
urin
pancar
kontinesia urin
dengan tepat
tengah
teratur 6ntuk menyeimbangkan kebutuhan cairan dan elimanasi
:ntruksikan pada pG untuk berespon segera terhadap
keb
eliminasi *jarkan
pG
untuk
minum 200ml cairan
pada saat makan $aji status mental dan
3etelah dilakukan
tingkat ansietasnya
tindakan
2erikan
tentang penyakitnya
selama F 2G2
dan
jam diharapkan
tindakan prosedur
dapat
+eri
mengetahui
tingkat
dari
anGietas pG
penjelasan 2*gar mengetahui tentang penyakit
keperaatan
masalah
6ntuk
yang dialami
sebelum
kesempatan
+*gar pG dapat
mengungkapkan
perasaan
2&
teratasi
dengan
untuk
*gar pG mendapat dukungan dari
kriteria standar
mengungkapkan
perasaan
!G
mengungkapkan
Cibatkan
sudah
keluarga%pasien
mengetahui
dalam peraatan dan
tentang penyakit
beri dukungan serta
yang
petunjuk
dialami
sedang
pihak keluarga
sumber
penyokong
BAB I5 PENUTUP
A. Kes"m-ulan
!enyakit ginjal polikistik adalah suatu penyakit keturunan dimana pada kedua ginjal ditemukan banyak kista, ginjal menjadi lebih besar tetapi "ungsi ginjal semakin menurun $arakteristik penyakit ginjal polikistik yaitu terdapatnya multipel kista pada kedua ginjal !enyakit ini juga dapat menyebar dan merusak hati, pankreas, dan dalam bentuk yang jarang pada jantung dan otak
21
!enyakit ginjal polikistik dibagi dalam dua bentuk yaitu () !enyakit #injal !olikistik Dominan *utosomal (!#!D*) dan (2) !enyakit #injal !olikistik Resesi" *utosomal (!#!R*) $eduanya merupakan kelainan herediter autosomal, yaitu pada deasa merupakan autosomal dominan, sedang pada anak-anak merupakan autosomal resesi" $edua bentuk ini ditandai dengan kerusakan kedua ginjal dengan adanya in"iltrat kista-kista dari beberapa ukuran ke dalam parenkim ginjal, sehingga "ungsi ginjal semakin menurun !enyakit #injal !olikistik *utosomal Dominan (!#!D*) merupakan penyakit ginjal genetik yang paling sering ditemukan
;emberikan penjelasan yang jelas kepada pembaca tentang penyakit ginjal polikistik dan penanganan kepada pasien tentang penyakitnya dan untuk mencegah terjangkitnya penyakit ginjal polikistik
22
DA%TA PUTAKA
'im de, Bong, uku *jar :lmu edah, *lih bahasa R 3jamsuhidayat !enerbit $edokteran, >#7, Bakarta, 445 Cong 7, arbara, !eraatan ;edikal edah, Eolume +, andung, ayasan :*!$ pajajaran, 441 ; valuasi, >disi E, Eolume +, Bakarta, >#7,448
23
3usanne, 7 3mel&er, $eperaatan ;edikal edah (runner I3uddart) , >disi E:::, Eolume 2, Bakarta, >#7, 2002 asuki purnomo, Dasar-Dasar 6rologi, ;alang, 9akultas kedokteran raijaya, 200 Doenges > ;arilynn, Rencana Asu"an kepera2atan 3 Pedoman 4ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera2atan Pasien , Bakarta >#7 2000
24