BAB I KONSEP DASAR MEDIS A. Defi Defini nisi si Batu ginjal atau nefrolitiasis adalah nefrolitiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat
satu atau lebih batu di dalam pelvis dalam pelvis atau atau kaliks dari kaliks dari ginjal dan merupakan penyebab terbanyak kelainan di saluran kemih (http://ejournal.unsrat.ac.id). Nefrolitiasis Nefrolitiasis adalah adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu batu tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan sistin). Nefrolitiasis Nefrolitiasis merujuk merujuk pada batu ginjal. Batu atau kalkuli dibentuk kalkuli dibentuk di dalam saluran saluran kemih mulai dari ginjal ke kandung kemih oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine (ursalam, !"##). $ary Baradero (!""%) mendefinisikan nefrolitiasis adalah nefrolitiasis adalah batu ginjal yang ditemukan didalam ginjal, yang merupakan pengkristalan mineral yang mengelilingi &at organik, misalnya nanah, darah, atau sel yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium (oksalat dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. 'endapat lain menjelaskan batu ginjal atau nefrolitiasis merupakan suatu keadaan terdapatnya batu kalkuli di ginjal (rif $uttain, !"##). Batu ginjal adalah terbentuknya batu dalam ginjal ( pelvis atau pelvis atau kaliks) kaliks) dan mengalir bersama urine (*usan $artin, !""+). Berdasarkan definisi di atas, maka bisa diambil kesimpulan baha batu ginjal atau bisa disebut nefrolitiasis adalah nefrolitiasis adalah suatu penyakit yang terjadi pada saluran perkemihan karena terjadi pembentukan batu di dalam ginjal,
yang terbanyak pada bagian pelvis bagian pelvis ginjal ginjal yang menyebabkan gangguan pada saluran dan proses perkemihan. B. Etio tiologi ogi $enurut artika *. . (!"#) ada beberapa faktor yang menyebabkan
terbentuknya batu pada ginjal, yaitu : a. 0aktor dari dalam (intrinsik ), ), seperti keturunan, usia (lebih banyak pada usia "-1" tahun, dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada perempuan. b. 0aktor dari luar (ekstrinsik (ekstrinsik ), ), seperti geografi, cuaca dan suhu, asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang diminum kurang), diet banyak purin, oksalat (teh, kopi, minuman soda, dan sayuran berarna hijau terutama bayam), kalsium (daging, susu, kaldu, ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang bergerak). Berapa penyebab lain adalah : a. 2nfeksi saluran kemih 2nfeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing.
b. *tasis obstruksi urine danya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah pembentukan batu saluran kencing. c. *uhu 3empat 3empat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat sedangkan asupan air kurang dan tingginya kadar mineral dalam air minum meningkatkan insiden batu saluran kemih. d. 2diopatik (rif $uttain, !"##
C. Patofisiologi $enurut (http://alisarjunipadan.blogspot.com) batu terbentuk di
traktus urinarius ketika konsertrasi substansi tertentu seperti 4a oksalat,kalsium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga d apat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal pencegah kristalisasi dalam urin. ondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup '5 urine dan status cairan pasien. etika batu menghambat aliran urin, terjadi obstruksi, menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. 2nfeksi (peilonefritis 6 cystitis yang disertai menggigil, demam dan disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus. Beberapa batu, jika ada, menyebabkan sedikit gejala namun secara fungsional perlahan-lahan merusak unit fungsional ginjal dan nyeri luar biasa dan tak nyaman Batu yang terjebak di ureter, menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa. 'asien sering merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasif batu. 7mumnya batu diameter 8 ",1-# cm keluar spontan. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan di seluruh area kostovertebral dan muncul mual dan muntah, maka pasien sedang mengalami kolik renal. 9iare dan ketidaknyamanan abdominal dapat terjadi.
*elain itu ada beberapa teori yang ,membahas tentang proses pembentukan batu yaitu: a. 3eori inti (nucleus): ristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan kristal pada urine yang sudah mengalami supersaturasi. b. 3eori matriks: $atriks organik yang berasal dari serum dan protein urine memberikan kemungkinan pengendapan kristal. c. 3eori inhibitor kristalisasi: Beberapa substansi dalam urine menghambat terjadinya kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau absennya substansi ini memungkinkan terjadinya kristalisasi. 'embentukan batu membutuhkan supersaturasi dimana supersaturasi ini tergantung dari '5 urine, kekuatan ion, konsentrasi cairan dan pembentukan kompleks. 3erdapat beberapa jenis batu, di antaranya : a. Batu kalsium Batu jenis ini sering di temukan. Bentuknya besar dengan permukaan halus, dapat bercampur antara kalsium dengan fosfat. Batu kalsium sering di jumpai pada orang yang mempunyai kadar vitamin 9 berlebihan atau gangguan kelenjar paratiroid. rang menderita kanker, struke atau penyakit sarkoidisis juga dapat menderita batu kalsium. Batu kalsium dapat di sebabkan oleh: #) 5iperkalsiuria abortif: ;angguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya absorbsi khusus yang berlebihan juga pengaruh vitamin 9 dan hiperparatiroid. !) 5iperkal siuria renalis:kebocoran pada ginjal b. Batu oksalat Batu oksalat dapat disebabkan oleh #) 'rimer autosomal resesif !) 2ngesti-inhalasi:
) 5iperoksaloria: inflamasi saluran cerna, reseksi usus halus, by pass jejenoikal, sindrom malabsorbsi c. Batu asam urat 'ermukaanya halus, berarna coklat lunak. Batu ini dapat disebabkan oleh: #) $akanan yang banyak mengandung purin !) 'emberian sitostatik pada pengobatan neoplasma ) 9ehidrasi kronis >) bat: tia&id, la&ik, salisilat d. Batu sturvit Batu ini biasanya berbentuk tanduk rusa. Biasanya mengacu pada riayat infeksi, terbentuk pada urin yang kaya ammonia alkali persisten akibat 732 kronik. Batu sistin terjadi terutama pada beberapa pasien yang mengalami defek absorbsi sistin. e. Batu *istin Berbentuk kristal kekuningan timbul akibat tingginya kad ar sistin dalam urin.keadan ini terjadi pada penyakit sistinuria. elainan herediter yang resesif autosomal dari pengangkutan asam amino dimembran batas sikat tubulus proksimal meliputi sistim, arginin, ornitin, sitrulin dan lisin. D. Tanda dan Gejala ;ejala yang muncul bervariasi tergantung ukuran pembentukan batu
pada ginjal. ;ejala umum yang muncul diantaranya: #. danya nyeri pada punggung atau nyeri kolik yang hebat. yeri kolik ditandai dengan rasa sakit yang hilang timbul di sekitar tulang rusuk dan pinggang kemudian menjalar ke bagian perut dan daerah paha sebelah dalam. !. arena nyeri hebat biasa di ikuti demam dan menggigil. . emungkinan adanya rasa mual dan terjadi nya muntah. 9an gangguan perut.
>. danya darah di dalam urin. 9an adanya gangguan buang air kecil penderita juga sering B. tau malah terjadinya penyumbatan pada saluran kemih. ?ika ini terjadi maka resiko terjadinya infeksi saluran kemih menjadi lebih besar. E. Pemerisaan Diagnosti!Pen"njang ada beberapa pemeriksaan diagnostik dalam menegakkan diagnosa nefrolitiasis, yaitu : a. 7rin #) '5 lebih dari +,@ !) *ediment sel darah merah lebih dari %"A ) Biakan urin >) kskresi kalsium fosfor, asam urat b. 9arah #) 5b turun !) Ceukositosis ) 7rium kreatinin >) alsium, fosfor, asam urat c. Dadiologi #) 0oto B/' untuk melihat lokasi batu dan besar batu !) 7*; abdomen ) '2< ('ielografi 2ntravena) >) *istoskpi ($ary Baradero, !""E) #. Kom$liasi $enurut (ursalam, !"##:@+) komplikasi yang disebabkan dari batu nefrolitiasis adalah: a. *umbatan: akibat pecahan batu b. 2nfeksi: akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri akibat obstruksi. c. erusakan fungsi ginjal: akibat sumbatan yang lama sebelum pengobatan dan pengangkatan batu ginjal d. 5idronefrosis (*usan $artin, !""+). G. Penatalasanaan $enurut penatalaksanaan pada batu ginjal, yaitu: a. 3erapi medis dan simtomatik
3erapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan batu yang dapat dilarutkan adalah batu asam urat, dilarutkan dengan pelarut solutin ;. 3erapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. *elain itu dapat diberikan minum yang lebih/banyak sekitar !""" cc/hari dan pemberian diuretik bendoflue&ida 1 F #" mg/hr. b. 3erapi mekanik (Citotripsi) 'ada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk membaa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di ginjal. 4ara ini disebut nefrolitotripsi. *alah satu alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adalah *C. *C (=tracorporeal *hock ave Cithotripsy) adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut. c. 3indakan bedah 3indakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat litotripsor, (alat gelombang kejut). 'engangkatan batu ginjal secara bedah merupakan mode utama. amun demikian saat ini bedah dilakukan hanya pada #-!A pasien. 2ntervensi bedah diindikasikan jika batu tersebut tidak berespon terhadap bentuk penanganan lain. 2ni juga dilakukan untuk mengoreksi setiap abnormalitas anatomik dalam ginjal untuk memperbaiki drainase urin. ?enis pembedahan yang dilakukan antara lain: #) 'ielolititomi : jika batu berada di piala ginjal !) efrolithotomi/nefrektomi : jika batu terletak didalam ginjal ) 7reterolitotomi : jika batu berada dalam ureter >) *istolitotomi : jika batu berada di kandung kemih %. Prognosis 'rognosis batu pada saluran kemih, dan ginjal khususnya tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, adanya infeksi serta adanya
obstruksi. $akin besar ukuran suatu batu, makin jelek prognosisnya. Cetak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah terjadinya infeksi. $akin besar kerusakan jaringan dan adanya infeksi karena faktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal, sehingga prognosis menjadi jelek.
BAB II AS&%AN KEPERA'ATAN A. Pengajian $enurut smadi (!""E) pengkajian merupakan tahap aal dari proses
keperaatan. 9isini, semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini. pengumpulan data pada klien dengan nefrolitiasis : #) 2dentitas klien $eliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, no registrasi, diagnose medis, dan tanggal medis. !) eluhan utama eluhan utama adalah keluhan yang dirasa sangat mengganggu saat ini. $enurut (rif $uttain, !"##) keluhan utama yang la&im didapatkan adalah nyeri pada pinggang. 7ntuk lebih komprehensifnya, pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan pendekatan 'GD*3.
3abel !.# 'engkajian yeri dengan pendekatan 'GD*3 'engkajian 'rovoking
3eknik 'engkajian, 'rediksi 5asil, dan implikasi linis 3idak ada penyebab spesifik yang menyebabkan nyeri, tetapi pada
2ncident
beberapa kasus di dapatkan baha pada perubahan posisi secara tibatiba dari berdiri atau berbaring berubah ke posisi duduk atau
Guality of
melakukan fleksi pada badan biasanya menyebabkan keluhan nyeri. ualitas nyeri batu ginjal dapat berupa nyeri kolik ataupun bukan
pain
kolik. yeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos system kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. 'eningkatan peristaltik tersebut menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensai nyeri. yeri non-kolik terjadi akibat peregengan kapsul ginjal karena terjadi terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai keluhan nyeri diseluruh area kostovertebral dan keluhan gastrointestinal seperti mual dan muntah. 9iare dan ketidaknyamanan abdominal dapat terjadi. ;ejala gastrointestinal ini akibat dari refle= retrointestinal dan proksimitas
Degion,
anatomi ginjal ke lambung, pankreas dan usus besar. Batu ginjal yang terjebak di ureter menyebabkan keluhan nyeri yang
radiation,
luar biasa, akut dan kolik yang menyebar ke paha dan genetalia.
relief
'asien merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit urine yang keluar dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasive batu. eluhan
ini disebut kolik ureteral. yeri yang berasal dari area renal menyebar secara anterior dan pada anita ke baah mendekati kandung kemih,
*everity (scale) of pain
sedangkan pada pria mendekati testis. 'asien bisa ditanya dengan menggunakan rentang "-> dan pasien akan menilai seberapa jauh yang dirasakan. "H 3idak ada nyeri #H yeri ringan !H yeri sedang H yeri berat >H yeri berat sekali/tak tertahan
*kala nyeri pada kolik batu ginjal secara la&im berada pada posisi di rentang "-> pengkajian skala nyeri. 3ime
*ifat mula timbulnya (onset), tentukan apakah gejala timbul mendadak, perlahan-lahan atau seketika itu juga. 3anyakan apakah gejala-gejala timbul secara terus menerus atau hilang timbul (intermiten). 3anyakan apa yang sedang dilakukan pasien pada aktu gejala timbul. Cama timbulnya (durasi), tentukan kapan gejala tersebut pertama kali timbul dan usahakan menghitung tanggalnya seteliti mungkin. $isalnya, tanyakan kepada pasien apa yang pertama kali dirasakan tidak biasa atau tidak enak
) Diayat esehatan) Diayat kesehatan di bagi menjadi yaitu : a) Diayat penyakit sekarang. $engetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan faktor yang mempengaruhi, memperberat sehingga mulai kapan timbul sampai di baa ke D*. b) Diayat penyakit dahulu. lien dengan batu ginjal didapatkan riayat adaya batu dalam ginjal. $enurut artika *. . (!"#:#+) kaji adanya riayat batu saluran kemih pada keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, 2* kronis, riayat penyakit bedah usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme, penggunaan antibiotika, anti hipertensi, natrium, bikarbonat, alupurinol, fosfat, tia&id, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin 9. c) Diayat penyakit keluarga. Iaitu mengenai gambaran kesehatan keluarga adanya riayat keturunan dari orang tua. d) Diayat 'sikososial Bagaimana hubungan dengan keluarga, teman sebaya dan bagaimana peraat secara umum. $enurut rif $uttain (!"##:##!) pengkajian psikologis pasien meliputi beberapa dimensi yang memungkinkan peraat untuk memperoleh persepsi yang jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku pasien. 'eraat mengumpulkan pemerikasaan aal pasien tentang kapasitas fisik dan
intelektual saat ini, yang menentukan tingkat perlunya pengkajian psikososialspiritual yang seksama. 'ola - 'ola 0ungsi esehatan pengkajian pola-pola fungsi kesehatan pada pasien dengan diagnosa nefrolitiasis, yaitu : a. 'ola persepsi dan tata laksana hidup Bagaimana pola hidup orang atau klien yang mempunyai penyakit batu ginjal dalam menjaga kebersihan diri klien peraatan dan tata laksana hidup sehat. b. 'ola nutrisi dan metabolisme afsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena adanya luka pada ginjal. aji adanya mual dan muntah, nyeri tekan abdomen, diit tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, atau ketidakcukupan pemasukan cairan, terjadi abdominal, penurunan bising usus (artika *. ., !"#:#E+). c. 'ola aktivitas dan latihan lien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan karena adanya luka pada ginjal.
d. 'ola eliminasi
Bagaimana pola BB dan B pada pasien batu ginjal biasanya B sedikit karena adanya sumbatan atau batu ginjal dalam saluran kemih, B normal. e. 'ola tidur dan istirahat lien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang a tau terganggu karena adanya penyakitnya. f. 'ola persepsi dan konsep diri Bagaimana persepsi klien terdapat tindakan operasi yang akan dilakukan dan bagaimana dilakukan operasi. g. 'ola sensori dan kognitif Bagaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya selama di rumah sakit. h. 'ola reproduksi se=ual pakah klien dengan nefrolitiasis dalam hal tersebut masih dapat melakukan dan selama sakit tidak ada gangguan yang berhubungan dengan produksi se=ual. i. 'ola hubungan peran Biasanya klien nefrolitiasis dalam hubungan orang sekitar tetap baik tidak ada gangguan.
j. 'ola penaggulangan stress
lien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dab selalu melakukan hal yang positif jika stress muncul. k. 'ola nilai dan kepercayaan lien tetap berusaha dan berdoJa supaya penyakit yang di derita ada obat dan dapat sembuh. 'emeriksaan 0isik 0okus $enurut rif $uttain (!"##) pada pemeriksaan fokus nefrolitiasis didapatkan adanya perubahan 33< sekunder dari nyeri kolik. 'asien terlihat sangat kesakitan, keringat dingin, dan lemah. a. 2nspeksi 'ada pola eliminasi urine terjadi perubahan akibat adanya hematuri, retensi urine, dan sering miksi. danya nyeri kolik menyebabkan pasien terlihat mual dan muntah. b. 'alpasi 'alpasi ginjal dilakukan untuk mengidentifikasi masa. 'ada beberapa kasus dapat teraba ginjal pada sisi sakit akibat hidronefrosis. c. 'erkusi 'erkusi atau pemeriksaan ketok ginjal dilakukan dengan memberikan ketokan pada sudut kostovertebral dan didapatkan respon nyeri.
B. Diagnose Ke$era(atan #. ;angguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya atau pasase
batu ginjal dan atau insisi bedah (*usan $. 3., !""+). !. 'erubahan eliminasi urine yang berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal, atau ureter, obstruksi mekanik atau infalamsi (artika *. ., !"#).
. Desiko ketidaksimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah efek sekunder dari nyeri kolik (rif $uttain, !"##). >. Desiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif 1. 9efisit pengetahuan (mengenai proses penyakit, pemeriksaan urologi, dan pengobatan) berhubungan dengan tidak adanya informasi ($ary Baradero, !""E). C. Ren)ana!Inter*ensi Ke$era(atan #. ;angguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya atau pasase batu ginjal dan atau insisi bedah (*usan $. 3., !""+:+!+). 3ujuan : ebutuhan rasa nyaman terpenuhi riteria hasil : Dasa nyeri teratasi, menunjukkan fostur rileks. 2ntervensi : #) aji dan dokumentasikan tipe, intensitas, lokasi dan durasi nyeri. Rasional : Caporan mengenai nyeri yang hebat mengindikasikan terjadi sumbatan kalkulus/batu atau obstruksi aliran urine. !) Caporan mengenai pengurangan nyeri yang mendadak. Rasional : $engindiksikan baha batu telah berpindah ke saluran yang sempit. ) Caporan mengenai nyeri yang menyerupai nyeri yang berupa kolik renal. Rasional : olik mengindikasikan pergerakan kalkulus. >) Beri pemanas eksternal atau kompres hangat pada pinggul yang nyeri. Rasional : $eningkatkan kenyamanan dan rileks 1) jarkan teknik relaksasi/distraksi Rasional : mengurangi ketegangan dan kecemasan karena nyeri. @) Berikan obat anti nyeri/analgesik Rasional : 7ntuk menghilangkan rasa nyeri !. 'erubahan eliminasi urine yang berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal, atau ureter, obstruksi mekanik atau infalamsi (artika *. ., !"#). 3ujuan : 'erubahan eliminasi urine teratasi
riteria hasil
: 5aematuria tidak ada, 'iuria tidak terjadi, rasa terbakar tidak ada, dorongan ingin berkemih terus berkurang.
2ntervensi : #) asi pengeluaran atau pengeluaran urine. Rasional : valuasi fungsi ginjal dengan memperhatikan tanda-tanda komplikasi misalnya infeksi, atau perdarahan. !) 3entukan pola berkemih pasien dan perhatikan variasi. Rasional : alkulus dapat menyebabkan eksitabilitas saraf, yang menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih segera. ) 9orong meningkatkan pemasukan cairan. Rasional : *egera membilas bakteri, darah, dan debris dan dapat membantu leatnya batu. >) asi pemeriksaan laboratorium. Rasional : 'eninggian B7, kreatinin, dan elektrolit mengindikasikan disfungsi ginjal. . Desiko ketidaksimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah efek sekunder dari nyeri kolik (rif $uttain, !"##:##@). 3ujuan riteria hasil
: supan klien terpenuhi. : lien mempertahankan status asupan nutrisi yang adekuat, pernyataan kuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
2ntervensi : #) aji nutrisi klien, turgor kulit, berat badan dan derajat penurunan berat badan, integritas mukosa oral, kemampuan menelan, riayat mual/muntah dan diare.
Rasional : $emvalidasi dan menetapkan derajat masalah untuk menetapkan pilihan intervensi. !) 0asilitasi klien memperoleh diet biasa yang disukai klien (sesuai indikasi) atau dengan makan sedikit tapi sering. Rasional : $emperhitungkan keinginan individu dapat memperbaiki nutrisi. ) Cakukan dan ajarkan peraatan mulut sebelum dan sesudah makan, serta sebelum dan sesudah intervensi/pemeriksaan oral. Rasional : $enurunkan rasa tak enak arena sisa makanan atau bau obat yang dapat merangsang pusat muntah. >) olaborasi dengan ahli gi&i untuk menetapkan komposisi dan jenis diet yang tepat. Rasional : $erencanakan diet dengan kandungan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi dan kalori sehubungan dengan status hipermetabolik. 1) olaborasi untuk pemberian anti muntah Rasional : $eningkatkan rasa nyaman gastrointestinal dan meningkatkan kemauan asupan nutrisi dan cairan peroral. >. Desiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif 3ujuan : 'engetahuan klien tentang penyakit baik. riteria hasil : lien akan membuka diri meminta 2nformasi. 2ntervensi : #) bservasi area post op dari tanda-tanda infeksi seperti kemerahan,nyeri, panas,bengkak,adanya fungsiolesa. Rasional : $encegah terjadinya infeksi saluran kemih dan sepsis. !) $onitor 3anda 3anda
Rasional : $engurangi peningkatan jumlah mikroorganisme yang masuk. >) jarkan klien dan keluarga tantang tanda- tanda infeksi dan peraatan luka Rasional : $eningkatkan informasi dan pengetahuan klien dan keluarga 1) olaborasi medik pemberian antibiotik Rasional : ntibiotik dapat $embunuh mikroorganisme 1. 9efisit pengetahuan (mengenai proses penyakit, pemeriksaan urologi, dan pengobatan) berhubungan dengan tidak adanya informasi ($ary Baradero, !""E). 3ujuan riteria hasil
: $emberikan informasi pasien dan keluarga : 'asien dan keluarga mampu memahami tentang proses penyakit, dan pengobatan
9. Im$lementasi $enurut ursalam (!"##:#!+) 2mplementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifi. 3ahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. leh karena itu rencana intervensi yan spesifik dilaksanakan utuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. 3ujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. E. E*al"asi
$enurut Kaidin li (!""%) valuasi keperaatan adalah suatu proses menentukan nilai keberhasilan yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan keperaatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. $enurut $arilyn 9oenges (Kaidin li, !""%) ada komponen penting dalam evaluasi keperaatan, yakni : a. 'engkajian 7lang 'engkajian ulang merupakan pemantauan status klien yang konstan dengan melihat respons klien terhadap intervensi keperaatan dan kemajuan kearah pencapaian hasil yang diharapkan dan dilaksanakan terus menerus sampai klien pulang dari rumah sakit/sembuh. b. $odifikasi rencana keperaatan 5asil pengkajian ulang merupakan informasi yang sangat penting dalam memodifikasi rencana keperaatan. pabila telah terpenuhi kebutuhan fisiologis dasar, seperti udara, air, makanan, dan keamanan, asuhan keperaatan beralih ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya harga diri. pabila kebutuhan dasar belum terpenuhi, kebutuhan dasar dipenuhi dahulu dan kebutuhan yang lebih tinggi ditunda. c. 'enghentian pelayanan pabila hasil yang diharapkan telah tercapai dan tujuan yang lebih luas telah terpenuhi, penghentian pelayanan keperaatan dapat direncanakan. kan tetapi, hal ini agak sulit bagi pemecah masalah yang lama, misalnya perubahan nutrisi. pabila penghentian pelayanan keperaatan selesai, perhatian pelayanan berfokus pada kemandirian klien dalam mengatasi masalah sendiri.
da dua macam evaluasi keperaatan, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. a. Evaluasi formatif, yakni hasil observasi/pengamatan dan analisis peraat terhadap respons klien pada saat pelaksanaan asuhan keperaatan atau sesudahnya. b. Evaluasi sumatif, yaitu rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisis status kesehatan klien sesuai dengan kerangka a ktu yang telah ditetapkan. esimpulan evaluasi sumatif menunjukkan adanya perkembangan kesehatan klien atau adanya masalah baru.
PATHWAY
DA#TAR P&STAKA
li, Kaidin. !""%. !asar"dasar !okumentasi #epera$atan. ?akarta : ;4. smadi. !""E. #onsep !asar #epera$atan. ?akarta : ;4. Baradero, $ary et al. !""E. #lien %angguan %in&al . ?akarta : ;4. ;race, 'ierce. !""@. At a %lan'e (lmu )eda*. ?akarta : rlangga. $utain, rif dan umala *ari. !"##. Asu*an #epera$atan %angguan istem Perkemi*an. ?akarta : *alemba $edika. ursalam. !"##. Asu*an #epera$atan pada Pasien dengan %angguan istem Perkemi*an. ?akarta : *alemba $edika. 'urnomo, Basuki. !"##. !asar"dasar +rologi. ?akarta : *agung *eto *yaifuddin, !""@. Anatomi isiologi +ntuk -a*asis$a #epera$atan. ?akarta : ;4. 3aroto. !""%. Anatomi isiologi +ntuk -a*asis$a #epera$atan. ?akarta : ;4. 3ucker, *usan $artin. !""+. tandar Pera$atan Pasien Peren'anaan kolaboratif (ntervensi #epera$atan. ?akarta : ;4. ijayaningsih, artika *ari. !"#. tandar Asu*an #epera$atan. ?akarta : 3rans 2nfo $edika.