1
LAPORAN PENDAHULUAN KISTA COKLAT OVARIUM
I. ANATOM ANATOMII FISIOLOGI FISIOLOGI OVARIUM I.1 I.1 Anat Anatom omii Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba
falop falopii ii.. Dua Dua liga ligame men n meng mengik ikat at ovar ovariu ium m pada pada temp tempat atny nya, a, yakn yaknii bagi bagian an messova messovariu rium m ligame ligamen n lebar lebar uterus, uterus, yang yang memisah memisahkan kan ovariu ovarium m dari dari sisi dinding dinding pelvis lateral kira-kira setinggi setinggi spina illiaka anterior superior superior,, dan liga ligame ment ntum um ovar ovarii ii prop propiu ium, m, yang yang meng mengik ikat at ovar ovariu ium m ke uteru uterus. s. Pada Pada palpasi,ovarium dapat digerakkan. Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada pria.kuran dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat berubah men!ad men!adii dua kali kali lipat lipat untuk untuk sement sementara ara.. Ovariu Ovarium m yang yang berben berbentuk tuk oval oval ini memilik memilikii konsist konsistens ensii yang yang padat padat dan sediki sedikitt kenyal kenyal.. Sebelu Sebelum m menar"h menar"he, e, permukaan ovarium li"in. Setelah maturasi seksual, luka parut akibat ovulasi dan ruptur folikel folikel yang berulang membuat membuat permukaan permukaan nodular men!adi kasar (#akiah, $%&')
Gambar Ovarim
2
&) argo iberal (margo yang bebas tanpa penggantung) dan argo esovari"us (margo yang menempel pada mesovarium) $) *ktremitas terina (superior) u!ung yang yang dekat dengan uterus dan *kstremitas +ubaria (inferior) u!ung yang dekat dengan +ubae nterinae. ) a"ies edialis ( a"ies yang datar yang menghadap ke +ubae terinae) dan a"ies atelaris ( fa"ies yang lebih "embung yang menghadap ke igamentum Suspensorium Ovarii) igamen Ovarium terdiri dari &)
ig. Ovarii Propium ligamentum yang membentang dari e/tremitas uterina menu!u ke "orpus uteri disebelah dorso"audal tempat masuknya tuba uterina ke uterus.
$)
ig. Suspensorium Ovarii ligamentum yang membentang dari e/tremitas tubaria kearah "ranial dan menghilang pada lapisan yang menutupi us"ulus Psoas a!or
)
ig. esovarium adalah ligamentum yg merupakan duplikat dari lapisan mesenteri"a yang melebar ke arah dorsal
0askularisasi dan 1nervasi Ovarium Ovarium mendapatkan vaskularisasi dari a. ovari"a dan v. ovari"a. Dimana v. ovari"a de/tra akan bermuara ke 021. Sedangkan v. ovari"a sinistra akan bermuara ke v. renalis sinistra lalu akan bermuara ke 021. Ovarium dipersarafi oleh ple/us hypogastri"us
I.! Fi"io#o$i Ovarim Ovarium adalah sepasang organ berbentuk kelen!3r dan tempat menghasilkan
ovum. 4elen!er itu berbentuk bi!i buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uteri (*velin, $%&$).
3
Ovarium terdiri atas korteks di sebelah luar dan diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel primordiial dan medula sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluh darah, serabut sara dan sedikit otot polos. (5obak, $%&&). ungsi ovarium adalah &.$.& emproduksi ovum 6ormon gonodotrofik
dari
kelen!ar
hipofisis
bagian
anterior
mengendalikan (melalui aliran darah) produksi hormon ovarium. 6ormon perangsangfolikel (S6) penting untuk awal pertumbuhan folikel de graaf, hipofisis mengendalikan pertumbuhan ini melalui uteni7ing 6ormon (6) dan sekresi luteotrofin dari korpus lutenum. &.$.$ emproduksi hormon estrogen 6ormon estrogen dikeluarkan oleh ovarium dari mulai anak-anak sampai sesudah menopause (hormon folikuler) karena terus dihasilkan oleh se!umlah besar folikel ovarium dan seperti hormon beredar dalam aliran darah. *strogen penting untuk pengembangan organ kelamin wanita dan menyebabkan perubahan anak gadis pada masa pubertas dan penting untuk tetap adanya sifat fisik dan mental yang menandakan wanita normal. (*velin, $%&$). &.$. emproduksi hormon progesteron 6ormon progesteron disekresi oleh luteum dan melan!utkan peker!aan yang dimulai oleh estrogen terhadap endometrium yaitu menyebabkan endometrium men!adi tebal, lembut dan siap untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi (5obak, $%&&).
II. KONSEP KISTA COKLAT OVARIUM 2.1 D%&ini"i Ki"ta Co'#at Ovarim 4ista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan8abnormal pada
ovarium yang membentuk seperti kantong. 4ista ovarium se"ara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal dengan siklus mentsruasi (5obak, owdermilk 9 :ensen, $%&&).
4
4ista "oklat atau yang biasa dikenal dengan kista endometriosis merupakan kista yang tumbuh pada permukaan ovarium. 4ista "oklat ini menyerang bagian dalam ovarium dan membentuk kantung yang berisi darah. 4ista ini disebut sebagai kista "oklat karena terdapat penumpukan darah berwarna merah ke"oklatan hingga gelap. kuran kista "oklat sebesar ka"ang dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur (as!oer,$%&). !.! ETIOLOGI 5erdasarkan (Smel7er 9 5are, $%&$), penyebab dari kista belum diketahui
se"ara pasti, kemungkinan terbentuknya kista akibat gangguan pembentukan hormon
dihipotalamus,
hipofisis
atau
di
indung
telur
sendiri
(ketidakseimbangan hormon). 4ista folikuler dapat timbul akibat hipersekresi dari S6 dan 6 yang gagal mengalami involusi atau mereabsorbsi "airan. 4ista granulosa lutein yang ter!adi didalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan dapat membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi. 4ista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi "airan bening, berwarna seperti !erami. Penyebab lain adalah adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali di ovarium, misalnya pertumbuah abnormal dari folikel ovarium, korpus luteum, sel telur. enurut ;ugroho ($%&%), kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium. 5eberapa teori menyebutkan bahwa penyebab tumor adalah bahan karsinogen seperti rokok, bahan kimia, sisa-sisa pembakaran 7at arang, bahan-bahan tambang. 5eberapa faktor resiko berkembangnya kista ovarium, adalah sebagai berikut &.
5
>. Penderita hipotiroid !.( TANDA DAN GE)ALA Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan ge!ala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. +etapi adapula kista yang berkembang men!adi besar dan menimpulkan nyeri yang ta!am. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari ge!ala-ge!ala sa!a karena mungkin ge!alanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. eski
demikian,
penting untuk
memperhatikan setiap ge!ala atau perubahan ditubuh 3nda untuk mengetahui ge!ala mana yang serius. 5erdasarkan (ans!oer, $%&), ge!ala-ge!ala berikut mungkin mun"ul bila anda mempunyai kista ovarium &. Perut terasa penuh, berat, kembung $. +ekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air ke"il) . 6aid tidak teratur '. ;yeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha. =. ;yeri mendadak dibagian perut bawah >. ;yeri pinggul ketika menstruasi ?. enstruasi nyang datang terlambat disertai dengan nyeri @. enstruasi yang kadang meman!ang dan memendek A. ;yeri sanggama &%. ual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.
!.* PATOFISIOLOGI 5erdasarkan Smelt7er 9 5are ($%&$) menyatakan bahwa fungsi ovarium
yang normal tergantung pada se!umlah hormon, dan kegagalan salah satu pembentukan hormon dapat mempengaruhi fungsi ovarium tersebut. Ovarium tidak akan berfungsi se"ara normal !ika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofisa dalam !umlah yang tepat. ungsi ovarium yang abnormal dapat menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk se"ara tidak sempurna didalam ovarium. olikel tersebut gagal mengalami pematangan, gagal berinvolusi, gagal mereabsorbsi "airan dan gagal melepaskan sel telur, sehingga menyebabkan folikel tersebut men!adi kista.
6
Setiap hari ovarium normal akan membentuk beberapa kista ke"il yang disebut folikel de graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari $.@"m akan melepaskan oosit mature. olikel yang ruptur akan men!adi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur &,=-$ "m dengan kista di tenga-tengah. 5ila tidak ter!adi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan se"ara progresif. ;amun bila ter!adi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian se"ara gradual akan menge"il selama kehamilan. 4ista ovari berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu !inak. 4ista dapat berupa kista folikural dan luteal yang kadang-kadang disebut kista the"a-lutein. 4ista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuik S6 dan 62B.
!.+ PATH,A-
4etidakseimbangan dan kegagalan salah satu pembentukan hormon yang mempengaruhi indung telur ungsi ovarium abnormal Penimbunal folikel yang terbentuk se"ara tidak sempurna olikel gagal mengalami pematangan, gagal berinvolusi dan gagal mereabsorbsi "airan +erbentuk kista "oklat ovarium 3danya "airan dalam !aringan di daerah ovarium 4lien merasa nyeri diperut bagian bawah
An"i%ta" b. /%rba0an "tat" '%"%0atan
Pembedahan :aringan terputus K%r"a'an int%$rita" arin$an b. &a'tor m%'ani'
7
N4%ri a't b. a$%n inr4 bio#o$i
4lien mengalami ketakutan dalam melakukan mobilisasi Hambatan !.2 KOMPLIKASI mobi#i"a"i &i"i' 5erdasarkan b.Cink!osastro '%#%ma0an ($%&%) bahwa beberapa ahli men"urigai kista &i"i' !awab atas ter!adinya kanker ovarium pada wanita ovarium bertanggung
diatas '% tahun. ekanisme ter!adinya kanker masih belum !elas namun dian!urkan pada wanita yang berusia diatas '% tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan ter!adinya kanker ovarium. aktor resiko lain yang di"urigai adalah penggunaan kontrasepsi oral terutama yang berfungsi menekan ter!adinya ovulasi. aka dari itu bila seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan ter!adinya kanker ovarium. !.3 PEMERIKSAAN PENUN)ANG 5erdasarkan (Cink!osastro, $%&%) bahwa pemeriksaan penun!ang yang dapat
dilakukan pada klien dengan kista ovarium sebagai berikut 1. aparaskopi, pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan silatsifat tumor itu. 2. ltrasonografi, pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung ken"ing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara "airan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. 3. oto
8
gigi dalam tumor. Penggunaan foto rontgen pada pi"togram intravena dan pemasukan bubur barium dalam "olon disebut di atas. 4. Pap smear, untuk mengetahui displosia seluler menun!ukan kemungkinan adaya kanker atau kista.
!.5 PENATALAKSANAAN 5erdasarkan 6amylton ($%&&) 5obak, owdermilk, 9 :ensen
($%&&)
Cink!osastro ($%&%) bahwa penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada klien dengan kista ovarium sebagai berikut 1. Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi. +indakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor. 3kan tetapi !ika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, bisanya disertai dengan pengangkatan tuba (Salpingo-oovorektomi). $. 4ontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. . Perawatan pas"a operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu penge"ualian penurunan tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. 6al ini dapat di"egah dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga. 4. +indakan keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan mana!emen nyeri dengan analgetik atau tindakan kenyamanan seperti kompres hangat pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan yang akan ter!adi seperti tanda-tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi. 5. 3suhan post operatif merupakan hal yang berat karena keadaan yang men"akup keputusan untuk melakukan operasi, seperti hemorargi atau infeksi. Pengka!ian dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda vital, asupan
9
dan keluaran, rasa sakit dan insisi. +erapi intravena, antibiotik dan analgesik biasanya diresepkan. 1ntervensi men"akup tindakan pemberiaan rasa aman, perhatian terhadap eliminasi, penurunan rasa sakit dan pemenuhan kebutuhan emosional 1bu. >. *fek anestesi umum. empengaruhi keadaan umum penderita, karena kesadaran menurun. Selain itu !uga diperlukan monitor terhadap keseimbangan "airan dan elektrolit, suara nafas dan usaha pernafasan, tanda-tanda infeksi saluran kemih, drainese urin dan perdarahan. Perawat !uga harus menga!arkan bagaimana aktifitas pasien di rumah setelah pemulangan, berkendaraan mobil dian!urkan setelah satu minggu di rumah, tetapi tidak boleh mengendarai atau menyetir untuk -' minggu, hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini dapat menyebabkan kongesti darah di daerah pelvis, aktifitas seksual sebaiknya dalam '-> minggu setelah operasi, kontrol untuk evaluasi medis pas"a bedah sesuai an!uran. III. RENCANA ASUHAN KEPERA,ATAN III.1 PENGKA)IAN a. 5iodata 4lien b.
d.
e.
f.
lelah.
10
g.
3pakah partus sebelumnya spontan, atern atau protermE Pola 4ebiasaan 3ktivitas 8 istirahat Perubahan pola istirahat dan !am tidur pada malam hari, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti
h.
i.
nyeri, "emas, berkeringat malam. 4elemahan atau keletihan. 4eterbatasan latihan ( dalam berpartisipasi terhadap latihan ). Sirkulasi. Palpitasi (denyut !antung "epat 8 tidak beraturan 8 berdebar-debar), nyeri dada, perubahan tekanan darah. 1ntegritas ego aktor stres (peker!aan, keuangan, perubahan peran), "ara mengatasi stres (keyakinan, merokok, minum alkohol dan lain-lain). asalah dalam perubahan dalam penampilan pembedahan, bentuk
!.
tubuh. enyangkal, menarik diri, marah. *liminasi Perubahan pola defekasi, darah pada fe"es, nyeri pada defekasi. Perubahan buang air ke"il nyeri saat berkemih, nematuri, sering
berkemih. Perubahan pada bising usus distensi abdoment. k. akanan8"airan 4eadaan8kebiasaan diet buruk rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan pengawet. 3nore/sia, mual-muntah. 1ntoleransi makanan. Perubahan berat badan. Perubahan pada kulit edema, kelembaban. l. ;eurosensori Pusing, sinkope (kehilangan kesadaran se"ara tiba-tiba) m. ;yeri Dera!at nyeri (ketidaknyamanan ringan sampai dengan berat)
P%m%ri'"aan Fi"i' H%a to To%
1nspeksi a. 4epala
11
d. Payudara 4esimetrisan bentuk, adanya massa. e. Dada 4esimetrisan, ekspansi dada, tarikan dinding dada pada inspirasi, frekuensi per-nafasan. f. Perut +erdapat luka operasi, bentuk, warna kulit, pelebaran venavena abdomen, tampak pembesaran striae. g. Benitalia Sekret, keputihan, peradangan, perdarahan, lesi. h. *kstremitas Oedem, atrofi, hipertrofi, tonus dan kekuatan otot.
Palpasi a. b. c. d.
eher Pembesaran kelen!ar limfe dan kelen!ar submandibularis. 4etiak Pembesaran kelen!ar limfe aksiler dan nyeri tekan. Payudara +eraba massa abnormal, nyeri tekan. 3bdomen +eraba massa, ukuran dan konsistensi massa, nyeri tekan, perabaan hepar, gin!al dan hati.
Perkusi a. 3bdomen 6ipertympani, tympani, redup, pekak, batas-batas hepar.
kista ovarium adalah a. ;yeri akut b.d agen "edera biologi b. 3nsietas b.d perubahan status kesehatan ". 6ambatan mobilisasi fisik b.d kelemahan fisik d. 4erusakan integritas !aringan b.d faktor mekanik Diagnosa & a.
b.
Definisi Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkanyang mun"ul akibat kerusakan !aringan aktual atau potensial. 5atasan 4arakteristik *kspresi wa!ah nyeri Sikap melindungi area nyeri Sikap tubuh melindungi
12
".
aktor yang berhubungan 3gens "edera biologis (neoplasma) 3gens "edera fisik (prosedur bedah)
Diagnosa $ d.
e.
f.
Definisi Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon otonom. 5atasan 4arakteristik Belisah Bugup 4etakutan Bemetar 4esedihan yang mendalam aktor yang berhubungan Perubahan status kesehatan Stressor
Diagnosa g.
Definisi 4eterbatasan pergerakan mandiri dari satu posisi ke posisi lain ditempat
tidur. h. 5atasan 4arakteristik 6ambatan kemampuan bergerak telentang, miring, telungkup. i. aktor yang berhubungan 4elemahan fisik ;yeri
DIAGNOSA N4%ri a't b.
TU)UAN INTERVENSI Setelah dilakukan ;12 Pain Management
RASIONAL &. engetahui kualitas
a$%n
tindakan
nyeri pasien $. Dapat mengurangi rasa
bio#o$i
6%%ra
keperawatan
&. elakukan
/$' !am diharapkan
se"ara
pasien
mengenai
mengontrol
dapat nyerinya,
pengka!ian komprehensif
karakteristik,
lokasi, lamanya,
frekuensi, kualitas nyeri dan
nyeri
berkrang
dengan kriteria hasil!
faktor presipitasi $. engobservasi ketidaknyamanan
penyebab klien
"emas sehingga
dan
takut mampu
mengurangi rasa sakit . enurunkan nyeri '. 4omunikasi terapeutik mampu
menurunkan
13
se"ara verbal dan nonverbal . enyakinkan klien akan
1ndikator &. Pasien
mampu
mengenali
faktor
penyebab nyeri $. engenali onset nyeri . emberikan
pemberian analgesik '. enggunakan komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien =. engka!i dampak dari pengalaman
analgesik (kolaborasi dengan
lingkungan
melaporkan
klien
yang
kemungkinan
mampu
mengagnggu
kualitas hidupnya >. eminimalkan dengan
nyeri
men"iptakan
lingkungan nyaman ?. eningkatkan relaksasi
yang
nyaman
(ruangan,
melakukan teknik relaksasi seperti bimbingan ima!inasi,
frekuensi nyeri. 4eterangan tidak
ketidaknyamanan
temperatur, "ahaya) ?. 1nstruksikan pasien untuk
nyerinya >. 4lien mengetahui
&
kondisi
menyebabkan klien merasa tidak
mampu
(ggg
tidur, ggg hubungan) >. engontrol faktor
tim kesehatan lain) '. elaporkan kontrol nyeri =. Pasien
nyeri
ke"emasan =. engetahui
nafas dalam
pernah
menun!ukan $ !arang menun!ukan
kadang-kadang
menun!ukan ' sering menun!ukan K%6%ma"an
b.
= konsisten menun!ukan Setelah Dilakukan
/%rba0an /%ran
+indakan
an
/$'
'%"%0atan
"tat"
4eperawatan
:am
menurun
kriteria
$.
selama prosedur +emani pasien memberikan
hasil
sebagai berikut
:elaskan semua prosedur &. engurangi ke"emasan dan apa yang dirasakan
Diharapkan
ke"emasan dengan
&.
.
1ndikator &. 4lien
keamanan
diagnosis,
'.
tindakan prognosis ibatkan keluarga untuk
=.
mendampingi klien 1nstruksikan pada pasien
mampu
mengidentifikasi
kesehatan klien untuk $. engalihkan perhatian
dan mengurangi takut 5erikan informasi faktual mengenai
dan
untuk
mengungkapkan
tehnik relaksasi Dengarkan dengan penuh
ge!ala "emas
>.
selama tindakan untuk
menggunakan
dengan
berbin"ang-
bin"ang . engurangi ke"emasan '. 4eluarga dapat memberikan kenyamanan pada pasien =. ntuk meningkatkan kenyamanan
dan
mengurangi ke"emasan
14
?.
perhatian 1dentifikasi
@.
ke"emasan 5antu pasien
$. engidentifikasi, mengungkapkan dan
menun!ukkan
tehnik
untuk
mengontol "emas . 0ital sign dalam
mengenal
situasi yang menimbulkan A.
batas normal '. Postur tubuh, ekspresi
tingkat
ke"emasan Dorong pasien
untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
wa!ah,
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas
menun!ukkan berkurangnya ke"emasan 4eterangan & keluhan ekstrim $ keluhan berat keluhan sedang ' keluhan ringan = tak ada keluhan Setelah Dilakukan
Hambatan mobi#ita" b. &i"i'
&i"i' +indakan
'%#%ma0an
/$'
&.
4eperawatan
:am
Diharapkan
teratasi
dengan
hasil
sebagai
kriteria berikut
1ndikator &. 4lien
meningkat
$.
perasaan
dalam
meningkatkan kekuatan kemampuan
saat latihan 3!arkan pasien
atau
tenaga
lain
kesehatan
. '.
dalam mobilisasi atih pasien pemenuhan 3Ds
=.
dalam
kebutuhan
se"ara
mandiri
sesuai kemampuan 3!arkan pasien bagaimana merubah berikan
dan
latihan
tentang teknik ambulasi 4a!i kemampuan pasien
peningkatan
mobilitas . emverbalisasikan
sign
dan lihat respon pasien
dalam aktivitas fisik $. engerti tu!uan dari
vital
sebelm8sesudah
hambatan mobilitas fisik dapat
onitoring
diperlukan
posisi
dan
bantuan
!ika
&. engetahui
status
kemampuan klien dalam latihan ambulasi $. erubah
posisi
men"egah dekubitus
15
berpindah 4eterangan & keluhan ekstrim $ keluhan berat keluhan sedang ' keluhan ringan K%r"a'an
= tak ada keluhan Setelah Dilakukan
int%$rita"
+indakan
arin$an
b.
&a'tor m%'ani'
/$'
&.
3n!urkan
$.
menggunakan pakaian yang longgar 6indari kerutan pada
.
tempat tidur . :aga kebersihan kulit agar
'.
tetap bersih dan kering 3n!urkan pasien
=.
melakukan mobilisasi onitor kulit akan adanya
>.
kemerahan onitor aktivitas
?.
mobilisasi pasien onitor status
@.
pasien Observasi luka lokasi,
4eperawatan
:am
Diharapkan
1ntegritas :aringan 5aik Dengan
4riteria
6asil
Segabai 5erikut
1ndikator &. 1ntegritas 4ulit Fang 5aik 5isa Dipertahankan (Sensasi, *lastisitas, +emperatur,
6idrasi,
Pigmentasi) $. Perfusi :aringan 5aik . enun!ukan Proses
granulasi,
4elembaban 4ulit
nekrotik,
enun!ukkan Proses A.
+er!adinya penyembuhan luka 4eterangan & keluhan ekstrim $ keluhan berat
untuk
dan
$.
!aringan tanda-tanda
infeksi lokal 3!arkan pada
keluarga
tentang luka dan perawatan luka &%. akukan tehnik perawatan luka
keluhan sedang ' keluhan ringan = tak ada keluhan
DAFTAR PUSTAKA
engurangi penekanan daerah luka engurangi kelembapan en!aga kebersihan
'.
luka ntuk
=. >.
penyembuhan luka emungkinkan infeksi engetahui se!auh mana
?.
memper"epat
klien
dapat
melakukan mobilisasi Protein menyebabkan per"epatan
nutrisi
karakteristik,warna "airan,
empertahankan
=.
untuk &.
@.
penyembuhan luka engetahui kondisi luka untuk perbaikan
dimensi, kedalaman luka,
Perbaikan 4ulit '.
pasien
A.
luka emper"epat granulasi luka
16
5obak, owdermilk, 9 :ensen. ($%&&). 5uku 3!ar 4eperawatan aternitas, alih bahasa aria 3. Ci!ayarini, Peter 1. 3nugrah (*disi '). :akarta *B2. Dwi ($%&). engenali 4eadaan Patologis pada Organ
Pelaihari,
Preseptor akademik,
3pril $%&?
Preseptor klinik,
17
(Fuliani 5udiarti, ;s..4ep.,Sp.4ep.at.)
(GG.....................................................)