CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
A.DEFINISI
Cytomegalo Cytomegalovirus virus adalah virus herpes herpes DNA yang yang menginfeks menginfeksii sebagian sebagian besar orang. Virus ini merupakan penyebab infeksi perinatal tersering dan infeksi pada janin ditemukan 0,5! " dari neonatus # $illiam, %&&' (. Cytomegalovirus sering juga ditemukan pada pasienpasien A)D* dan merupakan oportunistik yang paling banyak ditemukan pada autopsi. )nfeksi )nfeksi primer primer C+V dapat terjadi terjadi dengan dengan frekuen frekuensi si kirak kirakira ira %! ". )nfeks )nfeksii kongenital kekerapannya adalah %! " dari kehamilan. $alaupun jarang, %0%5 " anak yang mengalami infeksi kongenital akan mengalami aat ba-aan.
B. KLASIFIKASI
C+V dapat mengenai hampir semua organ dan menyebabkan hampir semua jenis infeksi. rgan yang terkena adalah/ •
C+V nefritis# ginjal(.
Akutdidapat/ didapat selama atau setelah kelahiran sampai de-asa. 6ejala mirip dengan mononuleosis# malaise, demam, faringitis, splenomegali, ruam petekia, gejala pernapasan(. )nfeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anakanak yang masih keil, dan dapat terjadi akibat tranfusi. 7enyakit sistemik umum/ terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama jika mereka telah menjalani transpantasi organ. 6ejalagejalanya termasuk pneumonitis, hepatitis, dan leuopenia, yang kadangkadang fatal. )nfeksi sebelumnya tidak menghasilkan kekebalan dan dapat menyebabkan reaktivasi virus.
D.PATOFISIOLOGI
C+V adalah virus litik yang menyebabkan efek ytopathi in vitro dan in vivo. Ciri patologis infeksi C+V adalah sel diperbesar dengan badan inklusi virus. *el menunjukkan bah-a ytomegaly juga terlihat pada infeksi yang disebabkan oleh etaherpesvirinae lainnya. 3etika host terinfeksi, DNA C+V dapat dideteksi dengan polymerase chain reaction (PCR) dalam semua garis keturunan sel yang berbeda dan system organ tubuh.
pernapasan(. )nfeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anakanak yang masih keil, dan dapat terjadi akibat tranfusi. 7enyakit sistemik umum/ terjadi pada individu yang menderita imunosupresi, terutama jika mereka telah menjalani transpantasi organ. 6ejalagejalanya termasuk pneumonitis, hepatitis, dan leuopenia, yang kadangkadang fatal. )nfeksi sebelumnya tidak menghasilkan kekebalan dan dapat menyebabkan reaktivasi virus.
E.MANIFESTASI KLINIS
7ada periode bayi baru lahir, bayi yang terinfeksi sitomegalovirus biasanya bersifat asimtomatik. A-itan infeksi yang didapat seara ongenital dapat terjadi segera setelah lahir atau sampai berusia %! minggu. 3arena C+V dapat menyerang hampir semua organ, gejalanya sangat bervariasi tergantung dari organ yang diserang. iasanya C+V menyebabkan demam, penurunan jumlah sel darah putih #leukopenia( dan letih lesu. 6ejalanya dapat ringan hingga berat. 3reatinin dapat meningkat pada pasien angkok ginjal dengan infeksi C+V. )nfeksi pada paruparu menimbulkan sesak dan batuk. 7ada sistem erna seperti misalnya lambung dan usus, infeksi C+V menyebabkan mual,
E. KOMPLIKASI •
3ehilangan pendengaran yang bervariasi.
•
): rendah.
•
6angguan penglihatan.
•
+ikrosefali.
•
6angguan sensorineural.
F. CARA PENULARAN Se&ara #%r'%na"
+elalui infeksi perikan ludah dan kontak dengan air liur dan urin.
7usatpusat penitipan anak sering menjadi sumber penularan.
Darah dan kontak seksual
Se&ara *er$a"
Ditularkan dari ibu ke janin melalui plasenta
7ada ; melalui kontak virus dari serviks, A*), dan urine ibu
9ji fator rheumatoid positif # positif pada 25"45" kasus( *tudi radiologist/ foto tengkorak atau pemindaian C> kepala dengan maksud mengungkapkan kalsifikasi intra ranial. +etode yang paling memberi harapan adalah ara kuantitatif menggunakan ibridisasi DNA, dalam tes ini di gunakan %0 ml air kemih. Virus dalam air kemih di pekatkan dengan ara sentrifuge, setelah itu DNA yang telah mengalami denaturasi tertahan pada penyaring dan dalam !4 jam di tentukan seara kuantitatif DNA C+V. -.PENATALAKSANAAN
batobat infeksi virus yaitu acyclovir, gancyclovir , dapat diberikan untuk infeksi C+V. 7emberian imunisasi dengan plasma hiperimun dan globulin dikemukakan telah memberi beberapa keberhasilan untuk menegah infeksi primer dan dapat diberikan kepada penderita yang akan menjalani 2% angkok organ. Namun demikian, program imunisasi terhadap infeksi C+V, belum laim dijalankan di negeri kita. 7ada pemberian transfusi darah, resipien dengan C+V negatif idealnya harus mendapat darah dari donor dengan C+V negatif pula.! Deteksi laboratorik untuk infeksi C+V, idealnya dilakukan pada
ASU-AN KEPERAATAN PADA ANAK DENGAN CMV A. PENGKAJIAN KEPERAATAN
%. ?i-ayat 3esehatan alhal yang perlu ditanyakanyang bias ditemukan/ a.Adanya ri-ayat tranfusi. b.Adanya ri-ayat transplantasi organ. .)bu pasien penderita infeksi C+V. d.*uamiistri penderita C+V !. 7emeriksaan fisik a.>>V / *uhu# demam(, pernapasan# takipnea, dispnea(, tekanan darah, nadi. b.3ulit / 7etekia dan ekimosis, lesi ber-arna ungu disebabkan oleh eritripoiesis kulit. .7enurunan berat badan. 2. 7emeriksaan 7enunjang a.3ultur virus dari urin, seret faring, dan leukosit perifer. b.7emeriksaan mikroskopik pada sediment urin, airan tubuh, dan jaringan untuk melihat
B. DIAGNOSA KEPERAATAN
erdasarkan NANDA, maka didapatkan diagnose kepera-atan C+V sebagai berikut/ %. ?esiko tinggi infeksi b.d. penurunan system imun, aspek kronis penyakit. !. 7ola nafas tidak efektif b.d. penurunan energi dalam bernapas. 2. 7erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. ketidakmampuan memasukkan atat gii berhubungan dengan fator biologis/ mual dan muntah. 4. ipertermia b.d. penyakit trauma.
DAFTAR PUSTAKA
%. alisteri $. Cholestasis. )n/ erhman ?1, 3liegman ?+, Eenson , eds. Nelson >e
\
>6; *) EA+
D)A6N*A 3171?A$A>AN + A*A;A 3;A?A*)
Risiko Infeksi (00004) ator risiko/ € 7enyakit kronik € )munitas didapat tidak adekuat € 7ertahanan primer tidak adekuat #kulit rusak, trauma jaringan, stasis airan tubuh, perubahan sekresi p, gangguan peristalsis( € 7ertahanan sekunder tidak adekuat #penurunan b, leuopenia, respon inflamasi ditekan( € 7eningkatan paparan lingkungan #pathogen( € )munosupresi € 7rosedur invasive € 3urangnya pengetahuan untuk menghindari paparan pathogen € +alnutrisi € Agen farmasetik #ontoh/ imunosupresan( € ?upture membrane amnion € >rauma € 3erusakan jaringan
Data subyektif .......................................................... ....................................... ................... Data obyektif € Kerusakan jaringan:……… € Tanda vital:………… …….. € AL:…, AE:…, AT: …, Hb:…, TP: ….., Alb:…., € alnutrisi: !!"T!:...."…., #T:…. € Prosedur invasive:….. € Penyakit kronik € …………………………………………………..
71?1NCANA AN 3171?A$A>AN >9E9AN DAN 3?)>1?)A A*); ?1NCANA >)NDA3AN K%nr%" n+e$! (/012) Status imun (0702) >erapkan unversal preaution Pengetahuan : kontrol infeksi (1807) atasi pengunjung bila perlu Kontrol resiko (1902) eri higiene yang baik $etela% dilakukan tindakan ke&era'atan sela(a.....................risiko € +onitor tanda dan gejala infeksi #loal dan sistemik( uinfeksi teratasi, dengan kriteria %asil: € Ajarkan teknik ui tangan Ajarkan pada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi € Klien bebas dari tanda dan gejala dan kapan harus melaporkannya kepada petugas infeksi € 3olaborasi dokter bila ada tanda infeksi € Klien (enunjukkan ke(a(&uan untuk (en)ega% ti(bulnya infeksi Pr%e$! n+e$! i (/002) 6anti letak )V perifer dan dressing sesuai dengan prosedur. € *u(la% leukosit nor(al 6unakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung € Klien (enunjukkan &erilaku %idu& kening se%at >ingkatkan airan dan nutrisi € $tatus i(un, gastrointestinal, )nspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, +enitourinaria nor(al drainase
€ € €
€ € € € €
7ertahankan teknik asepti dalam tiap tindakan 6anti peralatan pera-atan pasien per prosedur protool ;akukan pemeriksaan kultur bila suspek infeksi dan laporkan hasilnya pada petugas yang ber-enang >ingkatkan intake nutrisi dan airan >ingkatkan tidur dan istirahat 3elola pemberian antibioti Ajarkan pada pasien dan keluarga ara menghindari infeksi +onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
>6; *) EA+
71?1NCANA AN 3171?A$A>AN D)A6N*A 3171?A$A>AN+A*A;A 3;A?A*) -3erer4 (22225) berhubungan dengan/ € € € € € € € € € €
7enyakittrauma 7eningkatan metabolisme Aktivitas yang berlebih Dehidrasi 7engaruh anaestesi 7akaian yang tidak tepat erkurangnya perspirasi 7aparan lingkungan yang panas 7enyakittrauma +edikasi
Data subyektif € +erasa demammenggigil € 7using € ...................................................... .............................................. Data obyektif € 7eningkatan suhu badan di atas kisaran normal/.... .0 C € *erangan atau konvulsi #kejang( € 3ulit kemerahan € 7ertambahan ??/H..<I € >akikardi/ HH <I € 3ulit terasa panas hangat € *aat disentuh terasa hangat € HHHHHHHHHHHH
>9E9AN DAN 3?)>1?)A A*); Ter4%reg,"a! (2622) *etelah dilakukan asuhan kepera-atan selama ........................hipertermi klien teratasi, dengan kriteria hasil / € *uhu tubuh klien dalam kisaran 2G,5 J 2F , 5K C € Nadi klien dala m ki saran / 0J 2 bln / '5 !00 <mt 2 bl! th / %00J%&0<mt ! th%0 th / G0%40 <mt De-asa / G0%00 <mnt € ?espirasi ?ate dalam kisaran/ !5G0<mnt #bayi(, !020 <mnt #%4 tahun(, %4!5 <mnt #5%4 tahun(, %%!4<mnt #L%4 tahun(, € >idak ada perubahan -arna kulit € >idak terjadi nyeri kepala dan otot € >idak terjadi penurunan kesadaran € idrasi adekuat € 3lien melaporkan kenyamanan
?1NCANA >)NDA3AN Penanganan De4a4 (7512) € ;akukan -ater tepid sponge € Dorong peningkatan intake airan dan berikan airan iv € >ingkatkan sirkulasi udara misalnya dengan kipas. € erikan oksigen #jika perlu(. € +onitor temperatur, -arna kulit, suhu, dan )$; € +onitor tekanan darah, nadi, ?? € +onitor penurunan tingkat kesadaraan, aktivitas kejang € +onitor nilai A;, b, dan mt serta abnormalitas elektrolit € +onitor intake dan output € +onitor ketidakseimbangan asam basa € +onitor adanya aritmia jantung € 3olaborasi dengan dokter tentang pemberian medikasi antipiretik. € 3olaborasi dengan dokter tentang pengobatan penyebab demam.
>6; *) EA+
D)A6N*A 3171?A$A>AN+A*A;A 3;A?A*) Ke8a$!e49angan N,r! K,rang 8ar Ke9,,#an T,9,# (2222: ( definisi/ asupan nutrisi tidak ukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik
berhubungan dengan/ ketidakmampuan untuk memasukkan atau menerna nutrisi oleh karena faktor biologispsikologiekonomi Data subyektif € Nyeri abdomen € +untah € 3ejang perut € ?asa penuh tibatiba setelah makan € ..................................................
71?1NCANA AN 3171?A$A>AN >9E9AN DAN 3?)>1?)A A*); ?1NCANA >)NDA3AN
Sa,! n,r!%na" $ea8e$,aan n,ren (;22<) Sa,! n,r!%na" a!,3an 4a$anan 8an &aran (;226) K%nr%" 9era 9a8an (;/;:) *etelah dilakukan asuhan kepera-atan selamaHH...................ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi dengan kriteria hasil / € Albumin serum dalam kisaran 2,55 m1M; hbdalam kisaran %!%G m1M;, hmt dalam kisaran 2F4F m1M;. € 3lien mampu menghabiskan diet tiap porsi. € klien naik 0,& kg +inggu € 3onjungtiva klien ber-arna merah muda € 3lien tidak merasakan mual,nyeri perut,diare € ising usus klien baik.
Mana=e4en n,ren (;;22) 3aji adanya alergi makanan akinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk menegah konstipasi Ead-alkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan )nformasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Atur posisi semi fo-ler atau fo-ler tinggi selama makan 3elola pemberan anti emetik sesuai order. 7ertahankan terapi )V line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan avitas oval +onitor turgor kulit +onitor adanya penurunan dan gula darah +onitor kekeringan kulit, rambut kusam, total protein, b +onitor mual dan muntah +onitor -arna konjungtiva +onitor intake nutrisi 3olaborasi dengan ahli gii untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien 3olaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti N6> >7N sehingga intake airan yang adekuat dapat dipertahankan
Data obyektif € Diare € ?ontok rambut yang berlebih € 3urang nafsu makan € ising usus berlebih € 3onjungtiva puat € Denyut nadi lemah € Angka albumin.......... € ....... >........)+>....... € ..........................................
>6; *) EA+
D)A6N*A 3171?A$A>AN+A*A;A 3;A?A*) K,rang Pengea#,an (22;:/) definisi/ ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
berhubungan dengan /
3eterbatasan paparan.
+udah lupa.
+isinterpretasi informasi.
3eterbatasan kognisi.
3eterbatasan ketertarikan belajar.
>idak familiar dengan sumber informasi.
Data subyektif
+engungkapkan adanya masalah.
HHHHHHHHHHHHHHHHHH HHHH
>9E9AN DAN 3?)>1?)A A*); Pengea#,an 3r%!e! 3enya$ (;627) *etelah dilakukan asuhan ke pera-atan selama .............................. kurang pengetahuan teratasi dengan kriteria hasil/
3lien familier dengan nama penyakit.
3lien mampu menjelaskan proses penyakit, penyebab, faktor resiko, efek penyakit, tanda dan gejala, ara untuk meminimalkan perburukan penyakit, komplikasi, tanda dan gejala komplikasi, serta penegahan komplikasi.
71?1NCANAA N 3171?A$A>AN ?1NCANA >)NDA3AN
Teaching : disease Process (5620) € erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit
yang spesifik € Eelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan
dengan anatomi dan fisiologi, dengan ara yang tepat. € 6ambarkan tanda dan gejala yang biasa munul pada penyakit, dengan ara
yang tepat € 6ambarkan proses penyakit, dengan ara yang tepat € )dentifikasi kemungkinan penyebab, dengan ara yang tepat € *ediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan ara yang tepat € indari harapan yang kosong € *ediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien dengan ara yang
tepat € Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk menegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit € Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Data obyektif
3etidakakuratan mengikuti instruksi.
7erilaku berlebihan atau tidak sesuai. HHHHHHHHHHHHHHH
€ Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan seond opinion
dengan ara yang tepat atau diindikasikan € 1ksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan ara yang tepat € ?ujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan ara yang
tepat € )nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada
pemberi pera-atan kesehatan, dengan ara yang tepat