LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SITOMEGALO VIRUS (CMV)
A. DEFINISI
1. CMV CMV adal adalah ah viru viruss yang yang dikl diklas asif ifik ikas asik ikan an dala dalam m kelu keluar arga ga viru viruss herp herpes es.. (http://www.roche.com http://www.roche.com). ). 2. CMV adalah infeksi infeksi oportunist oportunistik ik yang menyerang menyerang saat system system kekebalan tubuh tubuh lemah.(http://www.spiritia.or.id lemah.(http://www.spiritia.or.id). ).
B. KLASIFIKASI
CMV dapat mengenai hamper semua organ dan menyebabkan hamper semua jenis infeksi. Organ yang terkena adalah: 1. CMV CMV nefr nefrit itis is(( ginj ginjal al). ). 2. CMV CMV hep hepat atit itis is(( hat hati) i).. 3. CMV CMV myoca myocard rdit itis is(( jantu jantung ng). ). 4. CMV pneumo pneumonit nitis( is( paru-p paru-paru aru). ). 5. CMV CMV ret retin init itis is(( mat mata) a).. 6. CMV CMV gast gastri riti tis( s( lam lambun bung) g).. 7. CMV CMV coli coliti tis( s( usu usus) s).. 8. CMV CMV ence encepha phali liti tis( s( ota otak) k)..
C. ETIOLOGI
Etiologi berdasarkan jenis CMV dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Kongeni Kongenital tal:: didapat didapat didalam didalam rahim rahim melalui melalui plasent plasenta. a. Kira-kir Kira-kiraa 40% bayi yang lahir dari wanita yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari infeksi ini ada lah penyakit inklusi sito megalik. 2. Akut-didapa Akut-didapat: t: didapat didapat selama selama atau setelah setelah kelahira kelahiran n sampai dewasa. dewasa. Gejala Gejala mirip mirip dengan mononucleosi mononucleosis( s( malaise, malaise, demam, demam, faringiti faringitis, s, splenomegal splenomegali, i, ruam petekia, petekia, gejala pernapasan). Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi akibat tranfusi.
3. Penyak Penyakit it sistemik sistemik umum: terjadi terjadi pada indivi individu du yang yang mender menderita ita imunosup imunosupres resi, i, teruta terutama ma jika jika mereka mereka telah telah menjal menjalani ani transp transpant antasi asi organ. organ. Gejala Gejala-gej -gejala alanya nya termas termasuk uk pneumon pneumonit itis, is, hepati hepatitis tis,, dan leucope leucopenia nia,, yang yang kadangkadang-kada kadang ng fatal. fatal. Infeks Infeksii sebelu sebelumny mnyaa tidak tidak mengha menghasil silkan kan kekebal kekebalan an dan dapat dapat menyeb menyebabka abkan n reaktivasi virus.
D. PATOFISIOLOGI
Sitomegalo Sitomegalovirus virus (CMV) adalah adalah penyebab penyebab utama infeksi virus congenital congenital di amerika amerika utara. Terdapat sejumlah strain CMV yang berhubungan: virus ini adalah anggota dari 2emb 2ember er herp herpes es.. CMV CMV agak agakny nyaa ditu ditula lark rkan an dari dari orang orang ke orang orang mela melalu luii kont kontak ak langsu langsung ng dengan dengan cairan cairan atau atau jaring jaringan an tubuh, tubuh, termas termasuk uk urin, urin, darah, darah, liur, liur, secret secret servikal, semen dan ASI. Masa inkubasi tidak diketahui; berikut ini adalah perkiraan masa masa inkubas inkubasi: i: setela setelah h lahirlahir-3 3 sampai sampai 12 minggu minggu;; setela setelah h tranfu tranfusisi-3 3 sampai sampai 12 minggu; dan setelah transplantasi-4 minggu sampai 4 bulan. Urin sering mengandung CMV dari beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah infeksi. Virus tersebut dapat tetap tidak aktif dalam tubuh seseorang tetapi masih dapat diaktifkan kembali. Hingga kini belum ada imunisasi untuk mencegah enyakit ini. Ada 3 jenis CMV: 1. Kongeni Kongenital tal:: didapat didapat didalam didalam rahim rahim melalui melalui plasent plasenta. a. Kira-kir Kira-kiraa 40% bayi yang lahir dari wanita yang menderita CMV selama kehamilan juga akan terinfeksi CMV. Bentuk paling berat dari infeksi ini ada lah penyakit inklusi sito megalik. 2. Akut-didapa Akut-didapat: t: didapat didapat selama selama atau setelah setelah kelahira kelahiran n sampai dewasa. dewasa. Gejala Gejala mirip mirip dengan mononucleosi mononucleosis( s( malaise, malaise, demam, demam, faringiti faringitis, s, splenomegal splenomegali, i, ruam petekia, petekia, gejala pernapasan). Infeksi bukan tanpa sekuela, terutama pada anak-anak yang masih kecil, dan dapat terjadi akibat tranfusi. 3. Penyak Penyakit it sistemik sistemik umum: terjadi terjadi pada indivi individu du yang yang mender menderita ita imunosup imunosupres resi, i, teruta terutama ma jika jika mereka mereka telah telah menjal menjalani ani transp transpant antasi asi organ. organ. Gejala Gejala-gej -gejala alanya nya termas termasuk uk pneumon pneumonit itis, is, hepati hepatitis tis,, dan leucope leucopenia nia,, yang yang kadangkadang-kada kadang ng fatal. fatal. Infeks Infeksii sebelu sebelumny mnyaa tidak tidak mengha menghasil silkan kan kekebal kekebalan an dan dapat dapat menyeb menyebabka abkan n reaktivasi virus.
E. MANIFESTASI KLINIS
Pada periode bayi baru lahir, lahir, bayi yang terinfeksi terinfeksi sitomegalovir sitomegalovirus us biasanya biasanya bersifat bersifat asimto asimtomat matik. ik. Awitan Awitan infeks infeksii yang yang didapat didapat secara secara congeni congenital tal dapat dapat terjad terjadii segera segera setelah lahir atau sampai berusia 12 minggu. Tidak Tidak ada indica indicator tor yang yang dapat dapat dirama diramalka lkan, n, tetapi tetapi sering sering dijump dijumpai ai gejala gejala-gej -gejala ala berikut ini: 1. Pete Peteki kiaa dan dan ekimo ekimosi sis. s. 2. Hepa Hepato tosp sple lenom nomeg egal ali. i. 3. Ikterus Ikterus neonatorum,h neonatorum,hiperb iperbilir ilirubinemi ubinemiaa langsung. langsung. 4. Mikrosefal Mikrosefalii dengan dengan kalsifikas kalsifikasii periventri periventrikular kular.. 5. Retard Retardasi asi pert pertumb umbuha uhan n intraut intrauteri erine. ne. 6. Prem rematur aturit itas as.. 7. Ukuran Ukuran kecil kecil menur menurut ut usia usia kehami kehamilan lan.. Gejala lain dapat terjadi pada bayi baru lahir atau pada anak yang lebih besar: 1. Purpura. 2. Hila Hilang ng pend penden enga gara ran. n. 3. Kori Korior oret etin init itis is;; but buta. a. 4. Demam. 5. Pneumo umonia nia. 6. Taki Takipne pneaa dan disp dispnea nea.. 7. Keru Kerusa saka kan n otak otak..
E. KOMPLIKASI
1. Kehila Kehilanga ngan n pendenga pendengaran ran yang yang berva bervaria riasi. si. 2. IQ re rendah. 3. Gang Ganggua guan n pengl penglih ihat atan an.. 4. Mikr Mikros osef efal ali. i. 5. Gang Ganggua guan n sens sensor orin ineu eura ral. l.
F. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
1. Kultur Kultur virus virus dari dari urin, urin, secret secret faring, faring, dan dan leukosit leukosit perif perifer. er. 2. Pemeri Pemeriksa ksaan an mikrosko mikroskopik pik pada sediment sediment urin, urin, cairan cairan tubuh, tubuh, dan jaring jaringan an untuk melihat vius dalam jumlah besar( pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah bermanfaat; verifikasi infeksi congenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama dari kehidupan). 3. Skri krining ning
toks toksop opllasmo asmosi sis, s,
rube rubell lla, a,
sito sitom megal egalo o
vir virus, us,
herp herpes es
dan dan
lainain-
laia( toxoplasmosis, other, rubella, cytomegalovirus, herpes[TORCH])-digunakan untuk mengkaji adanya virus lain. 4. Uji Uji ser serol olog ogis is a. Tite Titerr anti antibo body dy IgG IgG dan dan IgM( IgM( IgM IgM yang yang meni mening ngka katt meng mengin indi dika kasi sikan kan pajanan terhadap virus; IgG neonatal yang meningkat mengindikasikan infeksi yang didapat pada masa prenatal; IgG maternital negative dan IgG neonatal positif mengindikasikan didapatnya infeksi pada saat pascanatal. b. Uji factor factor rheumatoid rheumatoid positi positiff ( positi positiff pada 35%-45% 35%-45% kasus) 5. Studi Studi radi radiol olog ogis ist: t: foto foto tengk tengkor orak ak atau atau pemi pemind ndai aian an CT kepa kepala la denga dengan n maks maksud ud mengungkapkan kalsifikasi intra cranial.
G. PENATALAKSANAAN
Samp Sampai ai saat saat ini ini hany hanyaa terd terdapa apatt penat penatal alak aksa sanaa naan n meng mengat atas asii geja gejala la(m (mis isal alny nya: a: penatalaksanaan demam, tranfusi untuk anemia, dukungan pernapasan). Ada bukti bahwa globulin imun-CMV yang diberikan melalui IV bersama obat gansiklovir dapat mengurangi beratnya infeksi pada individu dengan system imun yang buruk (mekanisme imunologiknya kurang/terganggu). Vaksin CMV hidup sedang diuji coba pada pasien transplantasi ginjal. Kemoterap 4ember sedikit harapan, tetapi toksisitas dan imunos imunosupr upresi esi akibat akibat dari dari pengoba pengobatan tan ini mening meningkat katkan kan kekhawa kekhawatir tiran an jika jika digunakan pada bayi baru lahir. Dalam penatalaksanaannya tidak diperlukan tindakan kewaspadaan khusus, tetapi perawat harus tetap memakai sarung tangan, melakukan teknik mencuci tangan yang baik dan menggunakan tidakan kewaspadaan umum.
H. PATHWAY KEPERAWATAN
Kongenital
Tranfusi
Tranplantasi organ
Resiko tinggi infeksi
CMV
Infeksi pada sistem cerna( lambung/ usus) Mual dan muntah
Demam
Infeksi pada paru-paru
Hipertermi
Sesak dan batuk
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Penurunan sistem imun
Kurang pengetahuan
Suplai oksigen tidak adekuat
Penurunan energi dalam bernapas
Pola nafas tidak efektif Sumber: 1.Cecily Betz, 2002. 2.Nanda, 2002.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN CMV
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.
Riwayat Kesehatan Hal-hal yang perlu ditanyakan/yang bias ditemukan: a.Adanya riwayat tranfusi. b.Adanya riwayat transplantasi organ. c.Ibu pasien penderita infeksi CMV. d.Suami/istri penderita CMV
2.
Pemeriksaan fisik a.TTV : Suhu( demam), pernapasan( takipnea, dispnea), tekanan darah, nadi. b.Kulit : Petekia dan ekimosis, lesi berwarna ungu disebabkan oleh eritripoiesis kulit. c.Penurunan berat badan.
3.
Pemeriksaan Penunjang a.Kultur virus dari urin, secret faring, dan leukosit perifer. b.Pemeriksaan mikroskopik pada sediment urin, cairan tubuh, dan jaringan untuk melihat vius dalam jumlah besar( pemeriksaan urin untuk mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah bermanfaat; verifikasi infeksi congenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama dari kehidupan). c.Sk c.Skri rini ning ng laia laia((
toks toksop opla lasm smos osis is,,
toxo toxopl plas asmo mosi sis, s,
rube rubell lla, a,
othe other, r,
sito sitome mega galo lo
rube rubell lla, a,
viru virus, s,
cyto cytome megal galovi oviru rus, s,
herp herpes es
dan dan
lain lain--
herp herpes es[T [TOR ORCH CH]) ])--
digunakan untuk mengkaji adanya virus lain. d.Uji serologis 1) Tite Titerr anti antibo body dy IgG IgG dan dan IgM( IgM( IgM IgM yang yang meni mening ngka katt meng mengin indi dika kasi sikan kan pajanan terhadap virus; IgG neonatal yang meningkat mengindikasikan infeksi yang didapat pada masa prenatal; IgG maternital negative dan IgG neonatal positif mengindikasikan didapatnya infeksi pada saat pascanatal. 2) Uji factor factor rheumat rheumatoid oid positif positif ( posit positif if pada 35%-45% 35%-45% kasus) e.Studi radiologist: foto tengkorak atau pemindaian CT kepala dengan maksud mengungkapkan kalsifikasi intra cranial.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan NANDA( 2002), maka didapatkan diagnose keperawatan CMV sebagai berikut: 1. Resiko Resiko tinggi infeks infeksii b.d. penurunan penurunan system system imun, imun, aspek aspek kronis penyaki penyakit. t. 2. Pola nafas tidak efektif efektif b.d. b.d. penurunan penurunan energi energi dalam dalam bernapa bernapas. s. 3. Perubahan Perubahan nutrisi nutrisi kurang kurang dari dari kebutuhan kebutuhan tubuh tubuh b.d. ketidakmam ketidakmampuan puan memasukkan memasukkan zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis: mual dan muntah. 4. Hipert Hiperterm ermia ia b.d. b.d. penya penyakit kit// traum trauma. a. 5. Kurang Kurang penget pengetahua ahuan n b.d. keterb keterbata atasan san papara paparan. n.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Berdasarkan Marion Johnson,dkk( 2000) dan Joanne C. McCloskey, dkk( 1996), maka didapatkan intervensi keperawatan CMV sebagai berikut: 1. Dx I : Resiko Resiko tinggi infeksi infeksi b.d. penurunan penurunan system system imun, imun, aspek kronis kronis penyakit penyakit.. NOC : Pengendalian infeksi Kriteria Kriteria hasil: hasil: a. Memonitor Memonitor faktor resiko resiko lingkungan lingkungan dan perilaku perilaku seseorang. seseorang. 5
Skala
b. Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko.
5
c. Terbebas dari tanda/ gejala infeksi.
5
: 1. Tidak pernah 2. Jarang 3. Kadang-kadang 4. Sering 5. Selalu
NIC : Kontrol Infeksi a. Pertahankan Pertahankan lingkungan lingkungan aseptis aseptis selama selama pemasangan pemasangan alat. b. Ting Tingkat katka kan n intake intake nutri nutrisi si.. c. Berika Berikan n terapi terapi antibi antibioti oticc bila bila perlu. perlu. d. Pert Pertah ahank ankan an tekni teknik k isolas isolasi. i. e. Bata Batasi si peng pengun unju jung ng bila bila per perlu lu..
2. Dx II: Pola nafas nafas tidak tidak efektif efektif b.d. b.d. penurunan penurunan energi energi dalam dalam bernapas. bernapas. NOC : Respiratory Status : Ventilation Kriteria hasil: a. Ekspansi dada simetris
Skala
5
b. Napas pendek tidak ada
5
c. Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas
5
: 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan
NIC : Respiratory Monitoring a.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi. b.Lakukan fisioterapi dada jika perlu. c.Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tabahan. d.Monitoring respirasi dan status oksigen. e.Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan. 3. DxII DxIII: I: Peru Peruba bahan han nutr nutris isii kuran kurang g dari dari kebut kebutuha uhan n tubuh tubuh b.d. b.d. keti ketida dakma kmamu muan an memasukkan zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis : mual dan muntah. NOC : Nutrirional Status Kriteria hasil: a.Makanan oral dan nutrisi parenteral b.Asupan cairan oral atau IV Skala
: 1. Tidak adekuat 2. Ringan 3. Sedang 4. Kuat 5. Adekuat total
NIC : Nutririon Management a. Kaji Kaji ada adany nyaa aler alergi gi maka makana nan. n.
5 5
b. Kolabo Kolaboras rasii dengan ahli gizi gizi untuk menentu menentukan kan jumlah jumlah kalori kalori dan nutris nutrisii yang dibutuhkan pasien. c. Beri Berika kan n sub subst stan ansi si gula gula.. d. Berikan Berikan makanan makanan yang terpil terpilih ih (sudah (sudah dikonsult dikonsultasika asikan n dengan ahli ahli gizi). gizi). e. Monito Monitorr jumlah jumlah nutrisi nutrisi tenta tentang ng kebutuh kebutuhan an kalori. kalori. 4. DxIV: DxIV: Hiper Hiperter termia mia b.d. b.d. penyak penyakit/ it/ trau trauma. ma. NOC : Thermoregulation Kriteria hasil: a. Suhu tubuh dalam rentang normal b. Nadi dan RR dalam rentang normal Skala
5 5
: 1. Tidak pernah menunjukkan 2. Jarang menunjukkan 3. Kadang menunjukkan 4. Sering menunjukkan 5. Selalu menunjukkan
NIC : Fever Treatment a. Moni Monito torr suhu suhu seser seserin ing g mungk mungkin in.. b. Monito Monitorr tekan tekanan an darah darah,, nadi, nadi, dan dan RR. RR. c. Moni Monito torr inta intake ke dan dan out outpu put. t. d. Beri Berika kan n anti antipi pire reti tik. k. e. Kolabor Kolaboras as pemb pemberi erian an caira cairan n intrav intravena ena.. 5. Dx V: Kurang Kurang penget pengetahua ahuan n b.d. keterb keterbata atasan san papara paparan. n. NOC : Knowledge : Disease Process Kriteria Hasil : a.Mendeskripsikan proses penyakit b.Mendeskripsikan factor penyebab
Skal Skalaa
5 5
c.Mendeskripsikan factor resiko
5
d.Mendeskripsikan tanda dan gejala
5
: 1. Tida Tidak k pern pernah ah 2. Jarang
3. Kadang-kadang 4. Sering 5. Selalu NIC : Teaching : Disease process a. Beri Berika kan n penil penilai aian an tent tentang ang ting tingkat kat peng penget etah ahua uan n pasi pasien( en( kelu keluar arga ga)) tentang proses penyakit yang spesifik. b. Gambarkan Gambarkan proses proses penyakit penyakit dengan cara yang tepat. tepat. c. Gambar Gambarkan kan tanda tanda dan gejala gejala yang biasa biasa muncul muncul pada pada penyakit penyakit dengan dengan cara yang benar. d. Sedi Sediak akan an bagi bagi kelu keluar arga ga atau atau info inform rmas asii tent tentan ang g kema kemaju juan an pasi pasien en dengan cara yang tepat. e. Sediakan Sediakan informas informasii pada pasie pasien( n( keluarga) keluarga) tentang tentang kondisi kondisi dengan dengan cara cara yang tepat. D. EVALUASI KEPERAWATAN
1.Dx I : Resiko tinggi infeksi b.d. penurunan system imun, aspek kronis penyakit. Kriteria hasil: a.Memonitor faktor resiko lingkungan dan perilaku seseorang. 5 b.Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko.
5
c.Te c.Terb rbeb ebas as dari dari tand tanda/ a/ gejal gejalaa infe infeks ksi. i.
5
2.Dx II: Pola nafas tidak efektif b.d. penurunan pen urunan energi dalam bernapas. Kriteria hasil: a.Ekspansi dada simetris
5
b.Napas pendek tidak ada
5
c.Kedalaman inspirasi dan kemudahan bernapas
5
3.DxI 3.DxIII II:: Peru Peruba baha han n nutri nutrisi si kura kurang ng dari dari kebut kebutuh uhan an tubu tubuh h b.d. b.d. keti ketida dakma kmamu muan an memasukkan zat-zat gizi berhubungan dengan factor biologis : mual dan muntah. Kriteria hasil: a.Makanan oral dan nutrisi parenteral b.Asupan cairan oral atau IV
5 5
4.DxIV: Hipertermia b.d. penyakit/ trauma. Kriteria hasil: a.Suhu tubuh dalam rentang normal b.Nadi dan RR dalam rentang normal
5 5
5.Dx V: Kurang pengetahuan b.d. keterbatasan paparan. Kriteria hasil : a.Mendeskripsikan proses penyakit
5
b.Mendeskripsikan factor penyebab
5
c.Mendeskripsikan factor resiko
5
d.Me d.Mend ndes eskr krip ipsi sika kan n tand tandaa dan dan geja gejala la
5
DAFTAR PUSTAKA
Pediatri. Jakarta: EGC Betz, Cecily L.2002. Buku L.2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri.
Gordon Et All. 2002. NANDA Nursing Nu rsing Diagnoses Definition and Classification (NIC), Second Edition. USA: Mosby Johnson, Marion, dkk. 2000. IOWA 2000. IOWA Intervention Project Nursing Outcomes Classification (NOC), Second Edition. Edition . USA: Mosby McCloskey, Joanne C. 1996. IOWA 1996. IOWA Intervention Project Nursing Intervention Classification (NIC), Second Edition. Edition . USA: Mosby http://www.. Spiritia.or.id http://www http://www.. Roche. Com http://www
LAPORAN PENDAHULUAN
DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN
SITOMEGALO VIRUS(CMV)
Disusun oleh: Bangkit Aji Sahertian P10220206003
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO 2008