BAB I PENDAHULUAN 1.1. 1.1. LAT LATAR BE BELA LAKA KANG NG Postur tubuh adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Postur tubuh tidak hanya berguna untuk keindahan, namun juga untu untuk k memen emenuh uhii akti aktivi vita tass seha sehari ri-h -har ari. i. Post Postur ur tubu tubuh h yang ang baik baik akan akan memudah memudahkan kan untuk untuk melakuk melakukan an aktivit aktivitas as dengan dengan baik. baik. Dengan Dengan memili memiliki ki postur tubuh yang baik, normal, dan sehat maka seseorang akan meningkatkan rasa percaya dirinya dan bebas untuk bersosialisasi dengan siapapun. Salah satu yang membentuk postur tubuh adalah bentuk dan sususnan tulang belakang. Tulang belakang sangat berperan penting untuk pembentukan postur tubuh. Tulang belakang yang normal akan membentuk postur tubuh yang normal, begitu pula sebaliknya. Namun, dalam kenyataannya terdapat gangguan pada tulang belakang yang membuat perubahan pada postur tubuh. Salah satu kelainan pada tulang belakang yang sering ditemui adalah lordosis, kifosis, dan skoliosis. ordosis adalah penekanan kearah dalam kurvatura servikal lumbal melebihi batas fisiologis !"elmi, #$%&'. Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung !kifosis !kifosis'. '. (ifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangg ganggua uan n perk perkem emban banga gan n atau atau penya penyaki kitt degeneratif . (ifosi (ifosiss pada masa masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann !)ditya, #$$$'. Skoliosis adalah penyimpangan tulang belakang ke lateral dari garis tengah atau terjadi lengkungan yang abnormal pada vertebra kearah lateral !Suratun, #$$*'. +anyak +anyak penyebab penyebab yang yang menyebab menyebabkan kan ganggua gangguan n ini sangat sangat umum umum dite ditemu mukan kan,, sala salah h satu satuny nyaa adala adalah h posis posisii duduk duduk yang yang sala salah, h, konge kongeni nita tal, l, neuromuskuler, dan sebagainya. Penyakit Penyakit ini, lordosis lordosis tidak menyebabkan menyebabkan bahaya khusus hanya saja akan membuat gerakan tubuh terbatas. ika terjadi pada atlit, kondisi seperti ini akan akan menurun menurunkan kan presta prestasi si nya. (ifosi (ifosiss dapat dapat menyebab menyebabkan kan beberap beberapaa
1
masalah, tidak hanya postur tubuh yang membungkuk, namun juga beberapa gejala lainnya seperti nyeri punggung, kelelahan otot dan kekakuan di bagian belakang punggung. pun ggung. Dan pada kasus yang parah, kifosis dapat mempengaruhi mempengaruh i paru-paru, saraf, dan organ lainnya sehingga menyebabkan rasa sakit dan memp mempen engar garuhi uhi kual kualit itas as hidup hidup.. Suli Sulitt bern bernap apas as dan dan nyer nyerii bias biasany anyaa akan akan dira dirasa sakan kan oleh oleh pende penderi rita ta skol skolio iosi siss dea deasa sa jika jika tula tulang ng bela belakan kang g yang yang melengkung bertambah parah. Penyaki Penyakitt atau atau kelaina kelainan n ini dapat dapat sembuh sembuh jika jika ditanga ditangan n secara secara dini dini misaln misalnya ya dengan dengan pemasa pemasanga ngan n brace, brace, namun namun jika jika sudah sudah terlam terlambat bat untuk untuk dita ditang ngan anii
maka maka meme memerl rluk ukan an pros proses es pemb pembed edah ahan an.. Sela Selain in itu, itu, tekn teknik ik
pengobatan juga tergantung dengan penyebab terjadinya kelainan tulang belakang tersebut. leh leh karen karenaa banya banyakny knyaa kelai kelaina nan n ini ini di masy masyar arak akat at,, maka maka dala dalam m makalah kelompok kami ini membahan mengenai definisi, tanda dan gejala, bagaimana deteksi dini, penyebab, pengobatan pengoba tan serta pencegahan dari lordosis, kifosis, dan scoliosis. 1.2. 1.2. RUMU RUMUSA SAN N MASA MASALA LAH H Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut/ %' +agaimana +agaimana anatomi anatomi dan fisio fisiologi logi sistem sistem muskuluskele muskuluskeletal0 tal0 #' )pa defini definisi si lordosi lordosis, s, kifosi kifosis, s, dan dan skoliosi skoliosis0 s0 &' )pa etiolo etiologi gi lordosi lordosis, s, kifosi kifosis, s, dan skoliosis skoliosis00 1' +agaimana +agaimana klasifik klasifikasi asi lordosi lordosis, s, kifosis kifosis,, dan skoliosis skoliosis00 2' )pa saja manife manifestasi stasi klinis klinis lordosi lordosis, s, kifosis, kifosis, dan dan skoliosis0 skoliosis0 3' +agaimana +agaimana patofisiol patofisiologi ogi lordosis lordosis,, kifosis, kifosis, dan skolios skoliosis0 is0 4' +agimana56 +agimana56 lordosis, lordosis, kifosis, kifosis, dan dan skolios skoliosis0 is0 *' )pa saja pemeri pemeriksaan ksaan diagnosti diagnosticc lordosis, lordosis, kifosis kifosis,, dan skoliosis skoliosis00 7' )pa pengobata pengobatan n untuk lordosis, lordosis, kifosis kifosis,, dan skolio skoliosis0 sis0 %$' )pa kompli komplikas kasii yang yang dapat dapat muncul muncul pada pasien pasien dengan dengan lordos lordosis, is, kifosis, dan skoliosis0 %%' +agaimana cara pencegahan lordosis, kifosis, dan skoliosis0 skoliosis0 %#' +agaimana +agaimana asuhan keperaatan keperaatan pada pasien pasien dengan lordosis, lordosis, kifosis, dan skoliosis0 1.3. TUJUAN 1.3.1 Tujuan Umum
2
Denga Dengan n adany adanyaa makal makalah ah ini ini dihar diharap apka kan n maha mahasi sis saa seme semest ster er 2 khususnya khususnya kelas 2+ dapat mengetahui, mengetahui, memahamai, memahamai, dan mengaplikasi mengaplikasikan kan asuhan keperaatan tentang ordosis, (ifosis dan Skoliosis. 1.3.2 Tujuan Khusus Setelah Setelah dilakukan dilakukan Small 8roup Discussion Discussion !S8D' diharapkan diharapkan mahasisa mahasisa
mampu untuk mengetahui dan memahami tentang/ %' )natomi )natomi dan dan fisiolog fisiologii system system muskuluskele muskuluskeletal tal #' Definisi Definisi lordosis, lordosis, kifosis, kifosis, dan skoliosis skoliosis &' 9tiologi 9tiologi lordosi lordosis, s, kifos kifosis, is, dan skoliosis skoliosis 1' (lasifikas (lasifikasii lordosi lordosis, s, kifosis kifosis,, dan skoliosis skoliosis 2' :anifestasi :anifestasi klinis klinis lordosis, lordosis, kifosis, kifosis, dan dan skoliosis skoliosis 3' Patofisiol Patofisiologi ogi lordosi lordosis, s, kifosis kifosis,, dan skoliosis skoliosis 4' 56 lord lordosi osis, s, kifosi kifosis, s, dan skolio skoliosis sis *' Pemeriksaan Pemeriksaan diagnos diagnostik tik lordosi lordosis, s, kifosis, kifosis, dan skoliosis skoliosis 7' Pengobatan Pengobatan lordosis, lordosis, kifosis, kifosis, dan skolio skoliosis sis %$' (omplikasi lordosis, lordosis, kifosis, dan skoliosis %%' Pencegahan lordosis, kifosis, dan skoliosis %#' %#' )suha )suhan n keper kepera aat atan an pada pada pasi pasien en deng dengan an lord lordos osis is,, kifo kifosi sis, s, dan dan skoliosis
1.4. .4. MAN MANFAAT +agi +agi para para mahas mahasis isa a keper kepera aat atan an dihar diharapa apaka kan n nanti nantiny nyaa dapat dapat
memberikan health education pada masyarakat tentang lordosis, kifosis dan scoliosis. :elalui makalah ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang lordosis, kifosis dan scoliosis secara lebih mendalam, melakukan deteksi dini, dan dapat dapat memili memilih h tindaka tindakan n yang yang tepat tepat untuk untuk mengata mengatasin sinya ya secara secara aal. aal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan mampu melakukan pencegahan agar tidak mengalami kelainan ini.
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Ana!m" F"s"!#!$" S"s%m Mus&u#!s&%#%a#
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jaab terhadap pergerakan. (omponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan
4
jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur.
2.1.1 Tu#an$
Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh metabolism kalsium, mineral dan organ hemopoetik. (omponen-komponen utama dari jaringan tulang adalah mineral-mineral dan jaringan organik !kolagen dan proteoglikan'. (alsium dan fosfat membentuk suatu kristal garam !hidroksiapatit', yang tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. :atriks organic tulang disebut juga sebagai osteoid. Sekitar 4$; dari osteoid adalah kolagen tipe < yang kaku
5
dan memberikan ketegangan tinggi pada tulang. :ateri organik lain yang juga menyusun tulang berupa proteoglikan seperti asam hialuronat. %. Tulang Tengkorak. Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas * buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian ajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari/ a. bagian parietal/ tulang dahi b. bagian temporal/ tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga c. bagian occipitas/ daerah belakang daritengkorak d. bagian spenoid/ berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji e. bagian ethmoid/ tulang yang menyususn rongga hidungSendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut rahang baah/ menempel pada tulang tengkorak sutura. Tulang tengkorak bagian ajah terdiri dari/ a. +agian temporal. "al tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas. b. =ahang baah/ menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit. c. Palatinum !tulang langit- langit'/ menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut. d. >igomatik/ tulang pipi. e. tulang hidung. f. Tulang lakrimal/ sekat tulang hidung. #. Tulang dada a. Tulang hulu ? manubrium, terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua b. Tulang badan ? gladiolus, terletak dibagian tengah,
tempat
melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh. c. Tulang taju pedang ? @iphoid process, terletak di bagian baah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang raan &. Tulang =usuk
6
a. Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang raan. b. Tulang rusuk palsu berjumlah & pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang raan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada. c. =usuk melayang berjumlah # pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas. d. Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya %'. melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan. #'. melindungi lambung, limpa dan ginjal. &'. membantu pernapasan. 1. =uas-ruas tulang belakang. =uas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh && buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. (e && buah tulang tersebut terbagai atas 2 bagian yaitu/ a. 4 =uas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan AyaA atau goyangan AtidakA b. %# ruas berikutnya membentuk tulang punggung. =uas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk. c. 2 ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Bkuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. =uas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot. d. 2 ruas tulang kelangkangan !sacrum', yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibaah ruas-ruas tulang pinggang. e. +agian baah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor !coccy@', tersusun atas & sampai dengan 2 ruas tulang belakang yang
7
menyatu
dengan
ruas-ruas
tulang
belakang
berfungsi
untuk
menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. :enyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ. 2. Tulang anggota gerak atas !e@tremitas superior' Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas/ a. "umerus !tulang lengan atas'. Termasuk kelompok tulang panjang ?pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian baah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna b. =adius dan ulna !pengumpil dan hasta'. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan baah dibandingkan ulna. c. (arpal !pergelangan tangan'. Tersusun atas * buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen d. :etakarpal !telapak tangan'. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian baah berhubungan dengan tulang-tulang jari !palanges' e. Palanges !tulang jari-jari'. Tersusun atas %1 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas # buah tulang. 3. Tulang anggota gerak atas !ekstremitas inferior'. Tulang anggota gerak baah disusun oleh tulang/ a. Cemur !tulang paha'. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. b. Tibia dan fibula !tulang kering dan tulang betis'. +agian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Bkuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
8
c. Patela !tempurung lutut'. Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut d. Tarsal !Tulang pergelangan kaki'. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas * tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. e. :etatarsal !Tulang telapak kaki'. Tersusun atas 2 buah tulang yang tersusun mendatar. f. Palanges !tulang jari-jari tangan'. Tersusun setiap jari tersusun atas & tulang kecuali tulang ibu jari atas %1 tualng. Cungsi utama tulang-tulang rangka adalah / a. Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh. b. Bntuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat pada tulang tersebut sebagai suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya. c. Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain. d. Bntuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu. 2.2. D%'"n"s" A. L!()!s"s ordosis adalah penekanan kearah dalam kurvatura servikal lumbal
melebihi batas fisiologis. ordosis kongenital ada kondisi klinik sedikit didapatkan biasanya deformitas bersifat progresif !"elmi, #$%&'.
9
ordosis adalah kecekungan lengkungan vertebra lumbal dan servikal kearah depan ketika dilihat dari samping !Dorlan, #$%#'. B. K"'!s"s (ifosis kongenital merupakan kondisi kelainan kongenital dengan angulasi konveks yang bertambah secra tidak normal pada kurvatura tulang torakal. (ondisi kifosis kingenital memang kondisi yang jarang terjadi, tetapi bila kondisi ini tidak diberikan intervensi akan meningkatkan resiko paraplegi. (ifosis kongenital terdiri dari dua tipe, yaitu tipe defek pada segmen tulang belakang, dan tipe defek deformasi !"elmi, #$%&'. Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan
yang
ditandai
dengan
nyeri
punggung dan adanya bonggol di punggung !kifosis'. (ifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif . (ifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann !)ditya, #$$$'. 10
*. SK+LI+SIS
Skoliosis adalah penyimpangan tulang belakang ke lateral dari garis tengah atau terjadi lengkungan yang abnormal pada vertebra kearah lateral !Suratun, #$$*'. (ongenital skoliosis adalah suatu kondisi perubahan kurvatura spina kearah lateral yang disebabkan oleh anomali dari perkembangan tulang belakang !"elmi, #$%&'.
11
Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. (elainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luar biasa pada tulang belakang akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak sekitarnya dan struktur lainnya !=ahayussalim, #$$4'.
2.3. K#as"'"&as" A. L!()!s"s Tidak terdapat klasifikasi khusus. B. K"'!s"s (ifosis kongenital terdiri dari dua tipe, yaitu tipe defek pada segmen
tulang belakang, dan tipe defek deformasi. a' Defek pada segmen tulang belakang sering terjadi pada midtoraks atau region torakolumbal dan bisa melibatkan #-* segemen tulang belakang, karakteristik berupa deformitas angualsi gibus dan lancip. Paraplegi jarang terjadi, tetapi secra klinik didapatkan adanya nyeri punggung baah, !+P' yang disebabkan adanya kompensasi heperlordosis lumbal. Secara umum penyebab kondisi ini adalah osofikasi progresif pada ruang diskus anterior. b' Defek formasi sering terjadi dan biasanya satu level, alaupun kondisi defek multiple bisa juga terjadi. Defek formasi hampir selalu bersifat anterior yang menghasilakan kifosis atau bisa juga dalam
kondisi
anterolateral
disertai
sudut
posterior
dari
hemivertebra yang mengahsilakn kifoskoliosis. Secara umum penyebab kondisi ini adalah progresif umum apabila dan apabila tidak
mendapatkan
pengobatan
akanmeningkatkan
resiko
paraplegi. Paraplegi bisa terjadi pada anak yang lebih muda, tetapi sering terjadi pada masa sekolah. (ifosis tidak mendapatkan pengobatan akan mengalami tekanan kuat akibat pertumbuhan atau
12
mungkin akibat suatu trauma ringan sehungga menimbulkan paraplegi. (ifosis dapat terjadi sekunder terhadap penyakit seperti tuberkolosis kronik, osteodistrofi, atau fraktur kompresi tulang torakal. +entuk kifosis yang paling umum adalah postural. )nak-anak khususnya selama masa pertumbuhan tulang rangka melebihi pertumbuhan otot, rentan terhadap kifosis normal yang berlebihan. Posisi berdiri dan duduk yang tidak normal adalah salah satu penyebabn ya. "al ini terutama la>im dialami oleh gadis remaja yang dengan sengaja mengambil postur membungkuk sambil melingkarkan bahu dalam upaya menyembunyikan payudara mereka yang baru tumbuh. *. S&!#"!s"s (lasifikasi skoliosis sebagai berikut/ %. Skoliosis congenital. (elainan sudah ada sejak lahir #. Skoliosis didapat. (elainan tidak ada sejak lahir,tetapi berkembang
padaa masa berikutnya &. Skoliosis idiopatik. enis ini lebih umum biasanya berkembang pada masa remaja. 1. Skoliosis fungsional. (elainan ini berkaitan dengan postural atau nonstructural dan berkembang dari pengaruh postur yang temporer !sementara' mudah di perbaiki. 2. Skoliosis structural. Perubahan pada struktur tulang belakang karena sebab yang bervariasi. 3. Skoliosis paralitik. (elainan jenis ini berkembang menyertai penyakit neurologis seperti poliomeilitis !Suratun, #$$*'. Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan bukan struktural. %. Skoliosis struktural Skoliosis tipe ini bersifat irreversibel !tidak dapat di perbaiki' dan dengan rotasi dari tulang punggung. (omponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra, processus spinosus memutar kearah konkavitas kurva. & bentuk skosiliosis struktural yaitu / a. Skosiliosis
13
%'
adalah
skoliosis
malformasi satu atau lebih badan vertebra. c. Skoliosis Neuromuskuler, anak yang
yang
menyebabkan
menderita
penyakit
neuromuskuler !seperti paralisis otak, spina bifida, atau distrofi muskuler' yang secara langsung menyebabkan deformitas. #. Skoliosis nonstruktural !Postural' Skoliosis tipe ini bersifat reversibel !dapat dikembalikan ke bentuk semula', dan tanpa perputaran !rotasi' dari tulang punggung. Pada skoliosis
postural,
deformitas
bersifat
sekunder
atau
sebagai
kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut menghilang. )da tiga tipe-tipe utama lain dari scoliosis/ a. Cunctional/ Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukan abnormal berkembang karena suatu persoalan ditempat lain didalam tubuh.
14
c. Degenerative/ Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari scoliosis yang ditemukan pada anak-anak dan remaja-remaja, degenerative scoliosis terjadi pada deasa-deasa yang lebih tua.
2.4. E"!#!$" A. L!()!s"s %. (esalahan posisi duduk yang menyebabkan kelainan pada tulang
belakang. 15
#. (ongenital. B. K"'!s"s (ifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif . (ifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann. Penyebab dari penyakit Scheuermann tidak diketahui. Penyakit ini muncul pada masa remaja dan lebih banyak menyerang anak laki-laki. *. S&!#"!s"s Terdapat & penyebab umum dari skoliosis/ %. Kongenital !baaan', biasanya berhubungan
dengan
suatu
kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu #. Neuromuskuler , pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot atau kelumpuhan akibat penyakit berikut/ a. b. c. d.
Cerebral palsy Distrofi otot Polio Osteoporosis juvenile
&. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui
2.,. Pa!'"s"!#!$" A. L!()!s"s
(elainan tulang belakang disebabkan oleh banyak factor diantaranya adalah idiopatik, kongenital, posisi duduk yang salah serta cara mengangkat beban yang salah. (elainan ini dapat terjadi kongenital apabila terdapat gangguan pembentukan tulang belakang atau adanya pembentukan yang abnormal pada saat dalam kandungan. (elainan ini biasanya terjadi pada minggu ke-2 kehamilan. Sehingga pada saat bayi lahir maka terdapat kelainan pada tulang belakangnya. Selain akibat kelainan selama masa kehamilan, kelainan ini juga disebabkan oleh posisi duduk yang salah dan berlangsung terus menerus terutama selama
16
masa pertumbuhan berlangsung. leh karena itu, jika kelainan ini terjadi di masa pertumbuhan maka pengobatan secepatnya harus dilakukan agar postur tubuh kembali normal. (elianan tulang belakang ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena kesulitan dalam mengkoordinasikan gerakan. Sehingga dapat terjadi pembatasan gerak pada penderitanya. B. K"'!s"s
Penyakit neuromuskuler, ataupun tumor di tulang belakang juga bisa menyebabkan kelainan pada tulang belakang. :engangkat beban yang berat namun tidak dalam posisi yang tidak sesuai dengan posisi anatomis juga dapat menyebabkan kelainan pada tulang belakang akibat penarikan tulang belakang yang terjadi terus-menerus. )kibat adanya kelainan ini, maka dapat mengganggu system dalam tubuh. (elainan ini dapat menyebabkan penekanan pada rongga thoraks sehingga penderita dapat mengurangi ekspansi paru dan pemasukan # dalam tubuh dapat semakin sedikit. Selain menekan paru, penekanan pada rongga thoraks juga dapat menekan jantung sehingga jantung tidal dapat memompa darah secara maksimal. "al ini juga dapat menyebabkan aliran # ke seluruh sel tubuh tidak terpenuhi sehingga juga bisa mengganggu proses metabolisme dan perkembangan. (elainan ini juga dapat menekan lambung sehingga lambung mudah penuh dan menyebabkan mual karena asam lambung mudah penuh dan refluks. "al ini dapat menyebabkan penderita tidak nafsu makan sehingga asupan nutrisi dalam tubuhnya juga berkurang. *. S&!#"!s"s Skoliosis dapat terjadi hanya pada daerah tulang spinalis atau termasuk
rongga tulang spinal. engkungan dapat berbentuk S atau 6. Derajat lengkungan penting untuk diketahui, karena hal ini dapat menentukan jumlah tulang rusuk yang mengalami pergeseran. Pada tingkat rotasi lengkungan yang cukup besar
17
mungkin dapat menekan dan menimbulkan keterbatasan pada organ penting yaitu paru-paru dan jantung. )spek paling penting dalam terjadinya deformitas !kelainan' adalah progresivitas pertumbuhan tulang. Dengan terjadinya pembengkokan tulang vertebrata ke arah lateral disertai dengan rotasi tulang tulang belakang, maka akan diikuti dengan perubahan perkembangan sekunder pada tulang vertebrata dan iga. leh karena adanya gangguan pertumbuhan yang bersifat progresif, disamping terjadi perubahan pada vertebrata, juga terjadi perubahan pada tulang iga, dimana bertambahnya kurva yang menyebabkan deformitas tulang iga semakin jelas. Tulang iga turut berputar dan menimbulkan deformitas berupa punuk iga ! ib !ump'. Pada (analis Spinalis terjadi perdorongan dan penyempitan (analis Spinalis oleh karena terjadi penebalan dan pemendekan amina pada sisi (onkaf. (eseimbangan lengkungan juga penting, karena ini mempengaruhi stabilitas dari tulang belakang dan pergerakan pinggul. Perubahan yang penting dalam keseimbangan dapat memengaruhi gerak jalan.
2.-. Man"'%sas" K#"n"s A. L!()!s"s 8ejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang.
8ejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. 8ejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti distrofi muskuler, gangguan perkembangan paha, dan gangguan neuromuskuler. Nyeri pinggang, nyeri yang menjalar ke tungkai, dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. ika terjadi gejala ini, dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter. Selain itu, gejala lordosis juga seringkali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya, atau dapat diakibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang B. K"'!s"s
18
8ejalanya berupa/ %. Nyeri punggung yang menetap tetapi sifatnya ringan #. (elelahan &. Nyeri bila ditekan dan kekakuan pada tulang belakang 1. Punggung tampak melengkung 2. engkung tulang belakang bagian atas lebih besar dari normal. *. S&!#"!s"s 8ejalanya berupa/ %. #. &. 1. 2.
Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping +ahu dan?atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya Nyeri punggung (elelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama Skoliosis yang berat !dengan kelengkungan yang lebih besar dari 3$G' bisa menyebabkan gangguan pernafasan.
(ebanyakan pada punggung bagian atas, tulang belakang membengkok ke kanan dan pada punggung bagian baah, tulang belakang membengkok ke kiri sehingga bahu kanan lebih tinggi dari bahu kiri. Pinggul kanan juga mungkin lebih tinggi dari pinggul kiri.
19
9fek penyakit lain. :isal T+ paru
2.. /+*
Neuromuskular
(ongenital Saraf lemah ? lumpuh Proses oogenesis, pembentukan tulang belakang tdk sempurna !minggu ke-2 kehamilan '
z
(elainan pada tulang belakang
tot melemah dlm menjaga keseimbangan posisi ruas T. +elakang
(ebiasaan buruk !posisi duduk yg salah, posisi tidur, mengangkat benda berat'
:enyerang apeks paru
+atuk-batuk dalam aktu yg lama
9kspansi paru H
(etidakseimbangan pd ruas T. belakang T. belakang bengkok ke arah lateral
9kspansi paru menurun
Terjadi terus menerus
(ompensasi/ retraksi lebih kuat
T. belakang bengkok ke arah lateral, depan, dan belakang
Terjadi terus-menerus (elainan pada tulang belakang
LORDOSIS
T. belakang bengkok ke arah lateral, depan, dan belakang
v menekan T. rusuk paru dan diafragma Suplai # dalam tubuh H
:engubah susunan ruas tulang belakang
Struktur ruas# T. Penekanan pd belakang tdk simetris daerah vertebrae
KIFOSIS
SKOLIOSIS
(elainan pada tulang belakang
(urang terpajan informasi
:( / kurang pengetahuan
Persepsi bentuk tubuh klien malu akan berbeda(lien dgn keadaan normal bentuk tubuhnya
Perubahan bentuk (esulitan untuk tulang belang mengkoordinasikan gerakan
9kspansi paru H :enekan diskus intervertebralis
MK: () %'#'k &en'%'nan Ketidakefektifan *enekan ek#an#i a%' Se#ak $ie%venti" Se#ak
:(/ 8angguan citra tubuh
20
MK: ,'%ti#i k'%an+ d%
Crekuensi napas H
Sesak napas
:(/ (etidakefektifan ola nafas
:( / "ambatan mobilitas fisik Diskus menekan syaraf :erangsang pusat nyeri
:(/ Nyeri akut
21
2.0. P%m%("&saan D"a$n!s"& A. L!()!s"s
Bntuk membedakannya dilakukan beberapa pemeriksaan seperti / %. Sinar I. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai kebengkokan, serta sudutnya. #. :agnetic resonance imaging !:=<' &. 6omputed tomography scan !6T Scan' 1. Pemeriksaan darah B. K"'!s"s
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan h asil pemeriksaan fisik !lengkungan punggung yang abnormal'. uga dilakukan pemeriksaan neurologis !saraf' untuk mengetahui adanya kelemahan atau perubahan sensasi'. =ontgen tulang belakang dilakukan untuk mengetahui beratnya lengkungan tulang belakang. *. S&!#"!s"s Pada
pemeriksaan
fisik
penderita
biasanya
diminta
untuk
membungkuk ke depan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi. Pemeriksaan neurologis !saraf' dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi atau refleks. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan/ %. Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai. 6ara pengukuran dengan skoliometer dilakukan pada pasien dengan posisi membungkuk, kemudian atur posisi pasien karena posisi ini akan berubah-ubah tergantung pada lokasi kurvatura, sebagai contoh kurva dibaah vertebra lumbal akan membutuhkan posisi membungkuk lebih jauh dibanding kurva pada thorakal. (emudian letakkan skoliometer pada apeks kurva, biarkan skoliometer tanpa ditekan, kemudian baca angka derajat kurva. Pada screening, pengukuran ini signifikan apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari 2$, hal ini biasanya menunjukkan derajat kurvatura J
22
#$$
pada pengukuran cobbKs angle
pada radiologi
sehingga
memerlukan evaluasi yang lanjut. #. =ontgen tulang belakang Coto polos / "arus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadap tulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilai derajat kurva dengan metode 6obb dan menilai maturitas skeletal dengan metode =isser. (urva structural akan memperlihatkan rotasi vertebra, pada proyeksi posterior-anterior, vertebra yang mengarah ke puncak prosessus spinosus menyimpang kegaris tengah ujung atas dan baah kurva diidentifikasi seaktu tingkat simetri vertebra diperoleh kembali. 6obb )ngle diukur dengan menggambar garis tegak lurus dari batas superior dari vertebra paling atas pada lengkungan dan garis tegak lurus dari akhir inferior vertebra paling baah.Perpotongan kedua garis ini membentuk suatu sudut yang diukur. :aturitas kerangka dinilai dengan beberapa cara, hal ini penting karena kurva sering bertambah selama periode pertumbuhan dan pematangan kerangka yang cepat. )pofisis iliaka mulai mengalami penulangan segera setelah pubertas ossifikasi meluas kemedial dan jika penulangan krista iliaka selesai, pertambahan skoliosis hanya minimal. :enentukan maturitas skeletal melalui tanda =isser, dimana ossifikasi pada apofisis iliaka dimulai dari Spina iliaka anterior superior !S<)S' ke posteriormedial.Tepi iliaka dibagi kedalam 1 kuadran dan ditentukan kedalam grade $ sampai 2. Derajat =isser adalah sebagai berikut / 8rade $ / tidak ada ossifikasi grade % / penulangan mencapai #2;, grade # / penulangan mencapai #3-2$;, grade & / penulangan mencapai 2%-42;, grade 1 / penulangan mencapai 43; grade 2 / menunjukkan fusi tulang yang komplit. &. :=< ! jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen ' 1. :ielografi untuk melihat kondisi kolumna vertebralis dan rongga intervertebra, saraf spinal,dan pembuluh darah.
23
2. 6omputed tomography untuk mendeteksi masalah musculoskeletal terutama kolumna vertebralis.
2.. P%n$!aan A. L!()!s"s Unu& #!()!s"s &!n$%n"a#
Penatalaksaan sepenuhnya
dengan
intervensi bedah.
konsevatif pada lordosis kongenital tidak bisa dilakukan jarna kondisi ini bersifat progresif.
Tujuan
pengobatan
lordosis
adalah
menghentikan
semakin
membengkoknya tulang belakang dan mencegah deformitas !kelainan bentuk'. Penatalaksanaan lordosis tergantung pada penyebab lordosis. atihan untuk memperbaiki sikap tubuh dapat dilakukan jika lordosis disebabkan oleh kelainan sikap tubuh. ordosis yang terjadi akibat gangguan paha harus diobati bersama dengan gangguan paha tersebut. Salah satu pengobatan lordosis dengan menggunakan brace agar bentuk tubuh kembali ergonomis.
24
"race yang digunakan untuk memperbaiki posisi anatomis pada pasien dengan lordosis
B. K"'!s"s Untuk kifosis kongenital : 1. K!ns%(5a"' Selama ini tidak ada intervensi konservatif yang dapat
mengobati kifosis kongenital, intervensi ini termasuk korset adalah intervensi yang tidak
optimal. Secara
histori
penatalaksanaan
konservatif umumnya memiliki prognosis yang jelek, sehingga
25
pengobatan
untuk
kifosis kongenital hanya
dilakukan
dengan
pembedahan. 2. T%(a6" %)ah #$ Defek formasi Tujuan
penatalaksanaan
adalah
untuk
mencegah
paraplegi.jika defek didapatkan pada usia lebih muda dari lima tahun dan kifosis dengan derajat L2$$, maka intervensi fusi posterior dilakukan.pasca bedah anak ditempatkan dalam posisi hiperekstensi
dengan
menggunakan
gips,
serta
tidak
menggunakan ambulasi selama &-1bulan.pada anak usia L%* bulan atau didapatkan pseudoatrosis, untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka secra umum akan dilakukan eksploratif rutin dan graf augmentation selama 1-3 bulan. Pada anak dengan deformitasJ2$$
atau
usia
J2tahun,intervensi kombinasi artrodesis anterior dan posterior dilakukan. Cusi anterior dilakukan terlebih dahulu yang dilakukan dengan reseksi radikal pada ligamen longitudinal anterior. ika memungkinkan, sebuah distraktor dipasang pada sepanjang kolumna anterior dan bone graft yang diambil dari iga atau fibula ditempatkan pada sisi anterior untuk pencapaian tinggi yang seimbang. Pasien dengan komplikasi deficit neurologis harus dipantau dengan :=
pasien
dengan
deficit
neurologis
minor
yang
berhubungan dengan kifosis dkongenital !menampilkan klinis seperti refleks hiperaktif dan babinsky positif, tanpa disertai hilangnya fungsi kandung kemih', tidak perlu intervensi dekompresi
spinal.
Cusi
anterior
dan
posterior
harus
dilaksanakan seperti diuraikan sebelumnya dan deficit yang mengenai saraf akan menghilang lenyap secara berangsung-
26
angsur ketika saluran yang mengenai tulang belakang telah diperbaiki dan area telah distabilkan. %$ Defek segmen Pemilihan penatalaksaan sangat
bergantung
pada
kondisi deformitas yang terjadi. ika didapatkan pada masa aal, maka defek segmen akan dapat diatasi dengan fusi posterior. !"elmi, #$%&'
Bntuk pengobatan kifosis secara umum / (asus yang ringan dan non-progresif bisa diatasi dengan menurunkan berat badan !sehingga ketegangan pada punggung berkurang' dan menghindari aktivitas berat. ika kasusnya lebih berat, kadang
digunakan
brace
!penyangga' tulang belakang atau penderita tidur dengan alas tidur yang kaku?keras. ika keadaan semakin memburuk, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki kelainan pada tulang belakang.
"race yang digunakan pada pasien dengan kifosis *. S&!#"!s"s
27
%. Postural skoliosis dapat di perbaiki dengan latihan postural dan latihan yang di kombinasi dengan traksi !mis,traksi kotrel'. #. Skoliosis dengan lengkungan fleksibel !kurang dari 1$ derajat' dan pasien kooperatif. Pemasangan brace di kombinasikan dengan latihan cukup untuk memperbaiki kelainan. &$ Pembedahan untuk meluruskan kembali dan menyatukan vertebra. ika lengkungan lebih dari 1$ derajat dan ?atau bracing tidak diperlukan biasanya diselesaikan dengan penanaman tulang dan pamakaian alat atau instrumentasi batang berington, duyer dan lu'ue$ !Suratun, #$$*'
"race yang digunakan pada pasien dengan skoliosis Sedangkan untuk scoliosis kongenital : 1. K!ns%(5a"' bservasi, monitoring dan evaluasi terhadap progresifitas
harus dilakukan secara komprehensif.
2. In%(5%ns" %)ah :erupakan
skoliosis
pengobatan
congenital,bedah
paling
koreksi
efektif
untuk
mengatasi
dilakukan
untuk
mencegah
progresifitas terutama apabila dengan penatalaksanaan ortotik tidak tidak menurunkan progresifitas secra optimal . intervensi bedah dilakukan sesuai derajat dari skoliosis.
28
%$ &$ *$ +$
Posterior fusion Combined anterior and posterior fusion !emivertebra e(cision ertebrectomy -!elmi, %.#&/
2.17. K!m6#"&as" %. =esiko gagal napas akut akibat perubahan struktur tulang belakang
yang berubah sehingga menekan paru-paru. #. =esti paraplegi, akibat penekanan syaraf yang berada di tulang belakang, terutama pada lordosis. &. "NP akibat penekanan diskus vertebralis. 2.11. P%n%$ahan %. aga posisi duduk yang benar sejak dini #. aga asupan nutrisi selama hamil &. Penanganan secara dini agar tidak terjadi komplikasi 1. angan membaa beban terlalu berat dengan posisi yang salah BAB III ASUHAN KEPERA/ATAN 3.1 P%n$&aj"an 3.1.1Anamn%sa
). Data demografi Data tentang identiras pribadi pasien !nama, umur, tempat?tanggal lahir, no. rekam medic, pekerjaan, dll' +. (eluhan utama 6atat keluhan utama pasien. :isalnya pasien mengeluhkan nyeri di bagian punggung 6. =iayat penyakit sekarang Tanyakan bagaimana proses terjadinya keluhan utama !aktu, prognosis, jenis nyeri, mulai kapan dirasakan, bagaimana tindakan yang dilakukan, dll' D. =iayat penyakit dahulu Tanyakan apakah pasien pernah mengalami trauma, pernah :=S !jika ya dengan diagnose medis apa', apakah ada riayat operasi 9. =iayat penyakit keluarga Tanyakan apakah dalam anggota keluarganya memiliki riayat penyakit sejenis, atau penyakit yang berhubungan dengan muskuluskeletal
29
C. Pengkajian psiko-sosio-spiritual (aji bagaimana emosi pasien !cemas? tidak', kaji bagaimana kemampuan untuk melakukan keajian dalam beribadah !terganggu atau tidak' Pemeriksaan Cisik Data subjektif/ %. Pakaian tidak pas atau mengantunag. #. Pasien bernapas tidak leluasa. &. Pasien mengeluh kesulitan dalam bergerak 1. Pasien mempunyai perasaan negatif terhadap dirinya. Data objektif %. Tulang belakang melengkung ke lateral, anterior, posterior #. 6ara berjalan tidak seimbang. &. Postur tubuh miring ke samping, ke depan atau ke belakang 1. (eterbatasan kemampuan untuk bangkit dari kursi. 2. (etinggian bahu tidak sama pada scoliosis 3. (esulitan untuk meluruskan badan pada kifosis Pemeriksaan Cisik a. :engkaji skelet tubuh )danya deformitas dan kesejajaran.Pertumbuhan tulang
yang
abnormal akibat tumor tulang.Pemendekan ekstremitas, amputasi dan bagian tubuh yang tidak dalam kesejajaran anatomis.)ngulasi abnormal pada tulang panjang atau gerakan pada titik selain sendi biasanya menandakan adanya patah tulang. b. :engkaji tulang belakang Skoliosis !deviasi kurvatura lateral tulang belakang' c. :engkaji sistem persendian uas gerakan dievaluasi baik aktif maupun pasif, deformitas, stabilitas, dan adanya benjolan, adanya kekakuan sendi. d. :engkaji system otot (emampuan mengubah posisi, kekuatan otot dan koordinasi, dan ukuran masing-masing otot.ingkar ekstremitas untuk mementau adanya edema atau atropfi, nyeri otot. e. :engkaji cara berjalan )danya gerakan yang tidak teratur dianggap tidak normal. +ila salah satu ekstremitas lebih pendek dari yang lain. +erbagai kondisi neurologist yang berhubungan dengan caraberjalan abnormal !mis.cara berjalan spastic hemiparesis - stroke, cara berjalan selangkah-
30
selangkah E penyakit loer motor neuron, cara berjalan bergetar E penyakit Parkinson'. f. :engkaji kulit dan sirkulasi perifer Palpasi kulit dapat menunjukkan adanya suhu yanglebih panas atau lebih dingin dari lainnya dan adanyaedema.Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji denyut perifer, arna, suhu dan aktu pengisian kapiler. 3.1.2 D"a$n!s"s &%6%(a8aan
%. (etidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan penekaan paru. !lordosis, kifosis dan skoliosis' #. Nyeri punggung akut yang berhubungn dengan posisi tubuh yang mengalami perubahan !lordosis, kifosis dan skoliosis' &. 8angguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang !lordosis, kifosis dan skoliosis' 1. (urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya. !lordosis, kifosis, dan skoliosis' 2. 8angguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuh yang miring ke lateral. !lordosis, kifosis, dan skoliosis' 3.1.3 In%(5%ns" )an "m6#%m%nas" &%6%(a8aan D"a$n!s% 1
(etidakefektifan pola napas yang berhubungan dengan penekana paru Tujuan / Setelah dilakukan tindakan keperaatan dalam aktu %@#1 jam pola napas efektif (riteria "asil / %. #. &. 1.
Crekuensi napas normal %3-#1@?menit
untuk
Ras"!na# semifoler memaksimalkan
ekspansi paru.
mendengarka Pemantauan ketat untuk mengantisipasi
bunyi napas setiap # jam. +antu dan ajarkan HE
adanya bunyi napas tambahan. pasien Napas dalam berfungsi
untuk
31
melakukan napas dalam-dalam setiap % memaksimalkan pemasukan # ke dalam jam. +s%(5as" (aji status pernapasan setiap
tubuh Bntuk
1 jam. Pantau tanda vital setiap 1 jam.
gangguan pernapasan pada pasien TTM merupakan indicator penting
mengetahui
seberapa
berat
mengenai status kesehatan pasien
D"a$n!s% 2
Nyeri akut !punggung' yang berhubungan dengan perubahan posisi tubuh. Tujuan / Setelah
dilakukan
tindakan
keperaatan
dalam
aktu
%@3$
menit
nyeri
berkurang?hilang. (riteria hasil / %. #. &. 1.
Skala nyeri $-& Tidak tampak grimace 5ajah tenang dan rileks (lien mampu beristirahat dengan normal In%(5%ns" Ras"!na# Man)"(" )tur posisi yang dapat Posisi yang nyaman dapat meburangi meningkatkan rasa nyaman. tingkat nyeri yang dirasakan pasien Pertahankan lingkungan yang tenang ingkungan yang tenang akan untuk untuk meningkatkan kenyamanan.
menenangkan pikiran seseorang sehingga mengalihkan konsentrasi dan mengurangi
HE
)jarkan
relaksasi
dan
rasa nyeri yang dirasakan teknik Pengalihan konsentrasi dapat mengurang
distraksi untuk mengalihkan perhatian, nyeri yang dirasakan sehingga mengurangi nyeri. )jarkan dan anjurkan pemakain brace +race digunakan untuk memfiksasi agar untuk mengurangi nyeri saat aktivitas.
posisi tulang belakang sesuai dengan
posisi anatomis )njurkan latihan postural secara rutin Perbaikan posisi tubuh untuk mengurangi untuk memperbaiki posisi tubuh.
penekanan pada salah satu sisi agar nyeri
tidak dirasakan terlalu hebat K!#a!(as" dalam pemberian analgetik )nalgetik untuk mengurangi nyeri pada
32
untuk meredakan nyeri. +s%(5as" (aji tipe intensitas,dan lokasi
pasien Bntuk mengetahui tingkat dan jenis nyeri
nyeri.
dan menentukan tindakan selanjutnya
D"a$n!s% 3
8angguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan postur tubuh yang tidak seimbang dan adanya rasa nyeri. Tujuan / Setelah dilakukan tindakan keperaatan dalam aktu &@ #1 jam meningkatkan mobilitas fisik. (riteria hasil / %. Pasien mampu melakukan latihan rentang gerak yang adekuat #. Pasien mampu mobilisasi mandiri &. Pasien mampu turut serta melakukan proses peraatan In%(5%ns" Ras"!na# Man)"(" Tingkatkan aktivitas jika nyeri Peningkatan aktivitas dilakukan untuk berkurang. melatih kekakuan otot?sendi ibatkan dalam melakukan peraatan Pasien yang ikut dalam
melakukan
diri.
peraatan diri akan berusaha untuk bias
Tingkatan kembali ke aktivitas normal.
beraktivitas lebih banyak. Setelah peningkatan latihan
=:
dilakukan, pasien di latih untuk dapat melakukan
aktivitas
berangsur-angsur peraat
dan
normal
dan
secara
diaasi
keluarga
agar
oleh
mampu
memenuhi )Dnya. HE +antu dan ajarkan latihan rentang =: aktif digunakan agar pasien dapat gerak sendi aktif.
melatih anggota geraknya agar tidak
terjadfi kekakuan K!#a!(as" akukan pemasangan brace +race bertujuan mengembalikan posisi atau korset +s%(5as" (aji tingkat mobilitas fisik.
anatomi pada tulang Bntuk mengetahui
seberapa
besar
ketidakmampuan memobilisasi fisik
33
D"a$n!s% 4
(urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit Tujuan / Setelah dilakukan tindakan keperaatan dalam aktu &@#1 jam pasien serta keluarga pasien memahami tentang program pengobatan. (riteria hasil / (eluarga pasien dan pasien mengetahui tentang penyakitnya dan dapat turt serta dalam proses peraatan In%(5%ns" Ras"!na# Man)"(" Peragakan pemasangan dan Dengan memasang korset yang benar, peraatan brace atau korset. Tingkatkan
kunjungan
maka pengetahuan pasien? keluarga akan bertambah tindak-lanjut (unjungan tingkat lanjut dengan dokter
dengan dokter.
dilakuakan u tuk konsultasi lebih lanjut
HE elaskan tentang penyakitnya.
mengenai penyakit yang diderita pasien. Pengertahuan tentang penyakitnya akan membuat pasien lebih tenang
rasional dan
menghadapi
prognosis
penyakitnya Tekankan pentingnya dan keuntungan Dengan mengetahui
pentingnya
mempertahankan program latihan yang di melakukan prosedur anjurkan.
pengobatan
dan
latihan medis agar mempercepat prose penyembuhan, maka pasien akan lebih
elaskan
tentang
pengobatan/
jadal,
tujuan
dosis
sampingnya. K!#a!(as"
dan
mematuhinya nama, :engetahui fungi
dari
obat
yang
efek diminumnya akan memberikan dorongan agar pasien lebih bersemangat untuk
Tingkatkan
tindak-lanjut dengan dokter
menjalani program pengobatan kunjungan Bntuk lebih memahami dan mengetahui informasi berkaitan
dengan
oenyakit
yang dialami saat ini
34
D"a$n!s% ,
8angguan citra tubuh atau konsep diri yang berhubungan dengan postur tubuh yang berubah Tujuan / Setelah dilakukan tindakan keperaatan dalam aktu &@#1 jam kepercayaandiri meningkat (riteria hasil / "arga diri pasien meningkat !pasien tidak merasa malu dengan keadaannya' In%(5%ns" Ras"!na# Man)"(" )njurkan untuk Pegungkapan perasaan dan masalah akan mengungkapkan
perasaan
dan mengurangi beban pikiran pasien
masalahnya. +eri lingkungan yang mendukung.
ingkungan yang mendukung dan tidak mendeskriminasikan
akan
membuat
pasien memiliki rasa percaya diri +antu pasien untuk mengidentifikasi :engajarkan kemampuan memecahkan gaya koping yang positif.
masalah
akan
membangkitkan
rasa
percaya diri +eri harapan yang realistik dan buat +erhasil mencapai suatu sasaran yang sasaran
jangka
pendek
untuk diinginkan
akan
meningkatkan
rasa
memudahkan percapaian. percaya diri pada pasien tersebut +eri penghargaan untuk tugas yang di Penghargaan akan membuat seseorang lakukan. +eri dorongan
untuk
merasa lebih berarti melakukan Dorongan dari orang
terdekat
akan
komunitas dengan orang terdekat dan memberikan motivasi pada pasien untuk memerlukan sosialisasi dengan keluarga mau
berbaur dengan masyrakat dan
serta teman. melupakan kelainan yang dimilikinya +eri dorongan untuk meraat diri sesuai Pasien merasa berarti jika pasien tersebut toleransi dapat meraat dirinya sendiri. HE +erikan motivasi terhadap pasien Dapat meningkatkan rasa percaya diri dan akan
perubahan
postur tubuh yang meningkatkan mental pasien
dialami bahasannya keadaan ini masih bisa diatasi
35
K!#a!(as" akukan pemasangan brace +race bertujuan mengembalikan posisi
atau korset
anatomi pada tulang
3.1.4 E5a#uas" &%6%(a8aan
Setelah intervensi keperaatan, di harapkan/ %. Pola napas efektif a. :enunjukkan bunyi napas yang normal b. Crekuensi dan irama pernapasan teratur. #. Nyeri hilang atau berkurang a. :elaporkan tingkat nyeri yang dapat di terima. b. :emperlihatkan tenag dan rileks. c. (eseimbangan tidur dan istirahat. &. :eningkatkan mobilitas fisik a. :elakukan latihan rentang gerak secara adekuat b. :elakukan mobilitas pada tingkat optimal. c. Secara aktif ikut serta dalam rencana keperaatan. d. :eminta bantuan jika membutuhkan. 1. Pemahaman pengetahuan a. :engungkapkan pengertian tentang proses penyakit, rencana pengobatan, dan gejala kemajuan penyakitnya. b. :emperagakan pemasangan dan peraatan brace atau korset. c. :engekspresikan pengertian tentang jadal pengobatan. 2. :eningkatkan harga diri a. :encari orang lain untuk membantu mempertahankan harga diri. b. Secara aktif ikut serta dalam peraatan dirinya. c. :enggunakna keterampilan koping yang positif dalam mengatasi citra tubuh.
BAB III PENUTUP 36
3.1. KESIMPULAN ordosis adalah penekanan kearah dalam kurvatura servikal lumbal
melebihi batas fisiologis. !"elmi, #$%&' Penyakit Scheuermann adalah suatu keadaan yang ditandai dengan nyeri punggung dan adanya bonggol di punggung !kifosis'.(ifosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang yang bisa terjadi akibat trauma, gangguan perkembangan atau penyakit degeneratif . (ifosis pada masa remaja juga disebut penyakit Scheuermann. !)ditya, #$$$' Skoliosis adalah penyimpangan tulang belakang ke lateral dari garis tengah atau terjadi lengkungan yang abnormal pada vertebra kearah lateral. !Suratun, #$$*' +anyak penyebab yang menyebabkan gangguan ini sangat umum ditemukan, salah satunya adalah posisi duduk yang salah, kongenital, neuromuskuler, dan sebagainya. Penyakit? kelainan ini dapat sembuh jika ditangan secara dini misalnya dengan pemasangan brace, namun jika sudah terlambat untuk ditangani maka memerlukan proses pembedahan. Selain itu, teknik pengobatan juga tergantung dengan penyebab terjadinya kelainan tulang belakang tersebut. 3.2. SARAN Semoga makalah ini dapat menambah aasan mengenai lordosis,
kifosis, dan scoliosis bagi masyarakat maupun mahasisa keperaatan. Diharapkan pencegahan agar kelainan ini tidak terjadi dapat dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari agar jumlah penderita kelainan ini semakin berkurang.
DAFTAR PUSTAKA Suratun, dkk. #$$*. Klien 0angguan 1uskuloskeletal2 3eri 4suhan
Kepera)atan. akarta/ 986 "elmi, airin Noor. #$%&. "uku 4jar 0angguan 1uskuloskeletal . akarta/ Salemba :edika
37