LAPORAN PENDAHULUAN KIFOSIS
A. PENG PENGER ERTI TIAN AN Lansia adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Lansia dimulai paling tidak saat pubertas p ubertas dan berlangsung sampai akhir masa kehidupan dewasa(Notoatmodjo, 2007). Postur tubuh adalah garis optimal struktur kerangka manusia yang membentuk tubuh seimban seimbang g sempur sempurna. na. Postur Postur tubuh tubuh yang yang buruk buruk menyeba menyebabkan bkan garis garis terseb tersebut ut tidak tidak sesuai sesuai dengan struktur kerangka normal (!ken"ie, 20#$). %i&osis merupakan salah satu bentuk kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia yang mnejadi bungkuk (Pudjiastuti, 200'). B. ETIOL IOLOGI 1. Posisi duduk yang salah 2. %elainan otot 3. eneti! 4. %ekurangan kalsium dan itamin * 5. Pria lebih rentan 6. Lansia, karena diperparah oleh keadaan dengan osteoporosis 7. +rthritis degeneratie tulang belakang yang dapat menyebabkan kerusakan pada tulang
( tulang belakang ). 8. +nkylosing spondilitis, peradangan arthritis yang mempengaruhi tulang belakang dan
dekat sendi. 9. angguan jaringan ikat, seperti sindrom ar&an yang dapat mempengaruhi jaringan ikat
yang kemampuan untuk menahan sendi pada posisi yang tepat. 10. uberkulosis dan in&eksi tulang belakang lain, yang dapat mengakibatkan kerusakan
sendi. 11. 11. %anker atau tumor jinak yang memengaruhi tulang dan tulang belakang 12. -pina bi&ida, !a!at lahir yang mana tulang belakang tidak membentuk sepenuhnya dan
menyebabkan !a!at sumsum dan tulang belakang.
13. %ondisi yang menyebabkan kelumpuhan, seperti !erebral palsy, polio dan kaku tulang.
C. SKEMA PATOFISOLOGI %elainan bawaan,kesalahan duduk,de&i!it it * dan kalsium *. ulang belakang melengkung ke depan -ara& normal membengkok
N!"#
bungkuk
enekan paru2
Paru2 tidak mengembang dgn sempurna
-esak napas
R!$#%& %!'#()%!*!%'#*)+ ,&-) +),)$
G. C#'") (#"#
E. MANIFESTASI KLINIS 1. -akit pada leher dan punggung 2. Pada kiposis berat akan terjadi sesak na&as karena paru paru tidak dapat mengembang sempurna. 3. /rang yang lama tidak bertemu justru orang yang menyadari akan adanya kebungkukan ini. 4. Postur tubuh yang membungkuk ke depan 5. Nyeri tulang belakan 6. %elelahan F. PEMERIKSAAN PENUN/ANG 1. orward bend test. Pasien membungkuk ke depan dari pinggang, sementara memandang tulang belakang dari samping. pembulatan dari punggung atas mungkin menjadi lebih jelas dalam posisi ini. *alam kyphosis postural, de&ormitas mengoreksi sendiri saat +nda berbaring telentang
2. Neurologi!al &un!tions test eskipun perubahan neurologis yang menyertai kyphosis jarang, dapat diperiksa untuk mereka dengan men!ari kelemahan, perubahan sensasi atau kelumpuhan di bawah kyphosis tersebut.
3. -pinal imaging tests engambil 1ray untuk mengkon&irmasi kyphosis, menentukan tingkat kelengkungan dan mendeteksi setiap kelainan bentuk tulang, yang membantu mengidenti&ikasi jenis kyphosis. isalnya, ). ditunjang oleh &oto -pinal lateral dan +P (antero posterior). . tampilan o& wedgeshaped ertebrae or other &eatures pada membedakan 1ray antara kyphosis postural dan kyphosis -!heuermann3s. . Pada orang dewasa yang lebih tua, sinar1 mungkin menunjukkan perubahan rematik di tulang belakang, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan kesakitan.
4. 45 tulang belakang men!urigai adanya tumor atau in&eksi 5. es &ungsi paru. menggunakan tes menilai setiap kesulitan bernapas yang disebabkan oleh kyphosis tersebut. G. PENCEGAHAN Pen!egahan tersebut meliputi 6
#. *uduk dengan posisi yang benar 2. ilangkan kebiasaan bertopang dagu
'. 8erolahraga teratur $. *iet !ukup itamin * dan kalsium. H. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan pengobatan untuk kyphosis tergantung pada tingkat keparahan 9 besarnya kelengkungan %i&osis #. Pada kyphosis ringan
*iperlukan terapi 4ehabilitasi edik
*iperlukan isioterapi.
*iperlukan %eiroprektik9 !hiropra!ti!
2. Pada kyphosis berat
Penggunaan 8ra!e yang membantu meluruskan kembali posisi tulang belakang.
'. Pada kyphosis ekstrim
indakan bedah.
I. KOMPLIKASI
#. 8ody image problems. 4emaja, khususnya, dapat mengembangkan !itra tubuh yang buruk dari memiliki a rounded ba!k atau dari memakai penjepit untuk memperbaiki kondisi tersebut. 2. *e&ormity punuk. he hump on the ba!k may be!ome prominent oer time. '. 8a!k pain. *alam beberapa kasus, misalignment tulang belakang dapat menyebabkan rasa sakit, yang dapat menjadi parah dan melumpuhkan. $. 8reathing di&&i!ulties. *alam kasus yang berat, kura dapat menyebabkan tulang rusuk untuk menekan paruparu +nda, menghambat kemampuan +nda untuk bernapas. :. Neurologi!al signs and symptoms. ;alaupun jarang, ini mungkin termasuk kelemahan atau kelumpuhan kaki, akibat tekanan pada sara& tulang belakang.
/. PENGKA/IAN KEPERAATAN #. 5dentitas indiidu a. %lien b. Penanggung jawab 2. 4iwayat kesehatan a. 4iwayat kesehatan sekarang b. 4iwayat kesehatan masa lalu !. 4iwayat kesehatan keluarga
'. Pemeriksaan &isik a. %eadaan umum b. -istem integumen !. %epala, wajah, leher d. ata e. elinga dan hidung &. ulut dan tenggorokan g. oraks dan paruparu h. %ardioaskuler i. +bdomen j.
2) ') $) :) =) 7)
Perhatian %onsentrasi emori 5si dan proses &ikir +lam perasaan dan a&ek %elianan mental
7. -piritual a. +gama b. Pelaksanaan ibadah !. %egiatan keagamaan d. Persiapan kematian e. Penyelesaian masalah &. Persepsi terhadap tuhan K. DIAGNOSA KEPERAATAN
#. 4esiko ketidake&ekti&an pola na&as b.d penurunan ekspansi paru 2. Nyeri b.d membengkoknya sara& nyeri '. angguan !itra tubuh b.d kelainan bentuk tulang belakang(bungkuk) $. %urang pengetahuan b.d kurangnya in&ormasi L. INTERENSI KEPERAATAN D. 1
ujuan 6 setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menyatakan pola na&as kembali e&ekti& kriteria hasil 6
44 #= 20>9mnt
-esak na&as () 5nterensi
a.
/bserasi
a.
pola napas, b.
menentukan interensi 8erikan
b.
posisi semi &owler !.
eningkatkan ekspansi paru
+jarkan
!.
teknik na&as dalam d.
4asional embanyu
emaksimalka n persediaan /2
%olaborasi
d.
embantu
dalam pemberian /2
memenuhi /2 klien
D. 2
ujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menyatakan nyeri hilang atau terkontrol dengan kriteria hasil6
-kala nyeri #'
?kspresi wajah rileks
5nterensi a. %aji skala nyeri
a.
4asional engetahui tingkat
keparahan
nyeri b. +jarkan tekhnik relaksasi na&as dalam
b. erelaksasi
otot
sehingga
mengurangi nyeri
!. engurangi keparahan ki&osis !. +jarkan klien !ara duduk yang benar d. emperbaiki kelainan tulang d. +njurkan
klien
tidur
tanpa
bantal jika klien tidak sesak na&as e. %olaborasi analgetik
dalam
pemberian
e. olongan obat pereda nyeri
D. 3
ujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan klien menyatakan per!aya diri meningkat dengan kriteria hasil6
%lien mampu menerima keadaan dirinya
%lien mampu menggunakan koping yang tepat 5nterensi a. /bserasi persepsi klien terhadap ki&osis.
4asional a. Pasien yang putus
asa
memandang ki&osis sebagai kelainan dan harus di beri motiasi
b. *engarkan keluhan pasien !. Libatkan
pasien
dalam
b. eringankan stressor klien tiap
tindakan
!. engurangi ke!emasan dan menambah akan
semangat
adanya
klien
harapan
keberhasilan terapi d. 8erikan kunjungan oleh penderita ki&osis
d. -ebagai model nyata yang dapat memotiasi klien
e. /bserasi kemampuan9bakat yang di miliki klien
e. enggali
kemampuan
lain
yang dimiliki untuk modal hidup mandiri
D. 4
ujuan6 setelah dilakukan tindakan keperawatan pengtahuan klien meningkat dengan kriteria hasil6
%lien paham dan dapat menjelaskan kembali tentang pengertian, penyebab dan penatalaksanaan ki&osis
%lien mampu melaksanakan penatalaksanaan ki&osis 5nterensi a. %aji tingkat pengetahuan
4asional a. engetahui sejauh
mana
tingkat pengetahuan tentang ki&osis b. 8erikan pengertian,
penjelasan
tentang
penyebab
penatalaksanaan ki&osis
dan
b. *engan
memahami
pengertian,
penyebab
penatalaksanaan
dan
diharapkan
klien se!ara mandiri dapat mengurangi e&ek negati& dari !. +njurkan untuk bertanya
ki&osis !.
mendapatkan
menjelaskan tidak d. ?aluasi tingkat pengetahuan
dimana
paham
9 klien
tentang
penjelasan perawat
d. engetahui
sejauh
mana
tingkat pengetahuan setelah
diberikan penjelasan
DAFTAR PUSTAKA
*oenges, arilynn ?. 2000. 4?N@+N+ +-<+N %?P?4+;++N. Aakarta 6 ?@ %ushariyadi. 20#0. +skep pada %lien Lanjut