PENDAHULUAN
Skol Skolio iosi siss adal adalah ah suat suatu u defo deform rmita itass yang yang tela telah h dike diketah tahui ui sejak sejak sebel sebelum um zaman zaman Hipocr Hipocrate ates. s. Skolio Skoliosis sis sendiri sendiri berasal berasal dari dari kata kata dalam dalam bahasa bahasa Yunani nani yang yang berart berartii kurva. kurva. Sedangkan Sedangkan dalam istilah medis skoliosis skoliosis menunjukk menunjukkan an adanya adanya suatu abnormalitas abnormalitas tulang tulang belakang berupa terbentuknya terbentuknya kurva kearah lateral. 1,2 lasan utama yang membuat penderita skoliosis mencari pengobatan adalah alasan kosmetik, berupa penampilan yang tidak baik dengan segala komponennya, baik fisik maupun psikologis. !yeri punggung baik di daerah thorakal maupun lumbal merupakan alasan lain untuk mendapatkan terapi pada penderita skoliosis. "ada skoliosis yang berat, kurva thorakal dengan dengan deformitas deformitas tulang tulang iga yang menyertainya menyertainya dapat menyebabkan menyebabkan gangguan gangguan respirasi dengan kemungkinan terjadinya komplikasi jantung. #iga hal ini, yaitu kosmetik, nyeri dan komplikasi kardiopulmoner merupakan alasan mengapa perlu deteksi dan terapi dini pada penderita skoliosis.1,2,$ Hal yang penting dalam penatalaksanaan skoliosis adalah deteksi dini, koreksi kurva yang yang telah telah ada dan penceg pencegaha ahan n progre progresifi sifitas tas lebih lebih lanjut lanjut dari dari kurva kurva terseb tersebut. ut. %adiol %adiologi ogiss memainkan peranan yang penting dalam identifikasi dan pemantauan &follo' up( skoliosis. Sedangkan penatalaksanaan skoliosis sendiri terdiri atas penatalaksanaan secara non operatif atau konservatif dan penatalaksanaan secara operatif.1,2,$,),*
ANATOMI TULANG BELAKANG
#ulan ulang g bela belaka kang ng berf berfun ungs gsii untu untuk k memp mempert ertah ahan anka kan n tubu tubuh h dalam dalam posi posisi si tega tegak, k, meskipun dalam aktifitas kehidupan sehari+hari tulang belakang harus menerima berbagai jenis tenaga atau gaya yang tak terhitung banyaknya seperti misalnya tekanan, regangan, putaran dan sebagainya. #ulang #ulang belakang manusia memiliki stabilitas ekstrinsik yang diberikan oleh otot+otot yang bekerja pada batang tubuh. 1,) #ulang belakang yang normal terdiri atas $$ ruas vertebra yang saling berhubungan dan dan bersa bersamb mbun unga gan n satu satu diat diatas as yang yang lain lain,, dan dan masi masing ng+ma +masin sing g meru merupa paka kan n suat suatu u unit unit fungsional. nit fungsional ini terdiri atas 2 segmen yaitu 1,) -
1
1. Segm Segmen en ante anteri rior or erupak erupakan an suatu suatu struktu strukturr yang yang fleksib fleksibel el yang yang berfun berfungsi gsi sebagai sebagai penduk pendukung ung,, penyangga berat badan dan peredam kejut. kej ut. Segmen ini terdiri atas korpus vertebra dan diskus intervertebralis. 2. Segm Segmen en post poster erio ior r #erdiri atas arkus vertebra, prosesus spinosus dan prosesus transversus serta sendi yang berpasangan superior dan inferior, yang dikenal dengan faset. Segmen ini merupakan tempat melekatnya otot dan penentu arah gerakan. /eseluruhan tulang belakang ini tersusun secara vertikal dan membentuk ) buah kurva fisiolo fisiologis gis yaitu yaitu servika servikall dan lumbal lumbal lordos lordosis is dengan dengan konvek konveksit sitas as ke arah anterio anteriorr serta serta thorakal dan sakral kifosis dengan konveksitas ke arah posterior. 0aya gravitasi memotong kurva kurva fisiologis fisiologis ini dan memberikan keseimbangan keseimbangan anterior posterior. posterior. eviasi salah satu bagian tulang belakang akan mengakibatkan pergeseran pergeseran bagian lain sebagai usaha kompensasi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. /eseimbangan tubuh pada saat berdiri tegak terletak pada sakrum yang membentuk sudut lumbosakral dengan bidang horisontal. 3erdiri 3erdiri dalam posisi tegak dianggap dianggap sebagai suatu keadaan keadaan statis dan disebut disebut dengan dengan istilah postur. "ada saat berdiri tegak tubuh disangga secara intermiten oleh ligamentum dan otot. /eseimbangan yang baik saat berdiri tegak tersebut memerlukan pergantian antara daya topang fisiologis dari ligamentum dengan kontraksi isometrik minimal dari otot. 1, rah gerakan dari sejauh mana suatu gerakan dapat dilakukan oleh tulang belakang bervariasi, tergantung pada segmen tulang belakang yang mana gerakan tersebut dilakukan. rah gerakan ditentukan oleh bidang dari faset dan besarnya gerakan dibatasi oleh kapsula sendi, diskus intervertebralis, ligamentum dan otot. 1
DEFINISI
Skoliosis adalah suatu keadaan patologis berupa terbentuknya kurva tulang belakang ke arah lateral dari garis tengah dalam bidang frontal. 1,2,
2
1. Segm Segmen en ante anteri rior or erupak erupakan an suatu suatu struktu strukturr yang yang fleksib fleksibel el yang yang berfun berfungsi gsi sebagai sebagai penduk pendukung ung,, penyangga berat badan dan peredam kejut. kej ut. Segmen ini terdiri atas korpus vertebra dan diskus intervertebralis. 2. Segm Segmen en post poster erio ior r #erdiri atas arkus vertebra, prosesus spinosus dan prosesus transversus serta sendi yang berpasangan superior dan inferior, yang dikenal dengan faset. Segmen ini merupakan tempat melekatnya otot dan penentu arah gerakan. /eseluruhan tulang belakang ini tersusun secara vertikal dan membentuk ) buah kurva fisiolo fisiologis gis yaitu yaitu servika servikall dan lumbal lumbal lordos lordosis is dengan dengan konvek konveksit sitas as ke arah anterio anteriorr serta serta thorakal dan sakral kifosis dengan konveksitas ke arah posterior. 0aya gravitasi memotong kurva kurva fisiologis fisiologis ini dan memberikan keseimbangan keseimbangan anterior posterior. posterior. eviasi salah satu bagian tulang belakang akan mengakibatkan pergeseran pergeseran bagian lain sebagai usaha kompensasi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. /eseimbangan tubuh pada saat berdiri tegak terletak pada sakrum yang membentuk sudut lumbosakral dengan bidang horisontal. 3erdiri 3erdiri dalam posisi tegak dianggap dianggap sebagai suatu keadaan keadaan statis dan disebut disebut dengan dengan istilah postur. "ada saat berdiri tegak tubuh disangga secara intermiten oleh ligamentum dan otot. /eseimbangan yang baik saat berdiri tegak tersebut memerlukan pergantian antara daya topang fisiologis dari ligamentum dengan kontraksi isometrik minimal dari otot. 1, rah gerakan dari sejauh mana suatu gerakan dapat dilakukan oleh tulang belakang bervariasi, tergantung pada segmen tulang belakang yang mana gerakan tersebut dilakukan. rah gerakan ditentukan oleh bidang dari faset dan besarnya gerakan dibatasi oleh kapsula sendi, diskus intervertebralis, ligamentum dan otot. 1
DEFINISI
Skoliosis adalah suatu keadaan patologis berupa terbentuknya kurva tulang belakang ke arah lateral dari garis tengah dalam bidang frontal. 1,2,
2
0ambar 1. ligment tubuh
PATOFISIOLOGI
alam proses terjadinya terjadinya deformitas pada tulang tulang belakang belakang berupa skoliosis, skoliosis, selalu dipertimbangkan adanya $ faktor yang saling berhubungan satu dengan yang lain, yaitu 2,4,14 1. danya danya gaya gaya gravitasi gravitasi yang berlebihan berlebihan yang terjadi terjadi setiapha setiaphari. ri. 2. /urun /urun 'aktu 'aktu yang yang diperluk diperlukan an untuk terjadi terjadiny nyaa matura maturasi, si, berupa berupa matura maturasi si pusat+p pusat+pusat usat pertumbuhan pada korpus korpus vertebra dan faset. $. enu enuru rutt huku hukum m fisio fisiolo logi gis, s, yait yaitu u+ Hukum 5ulius 6olf
- dengan prinsip simetrik at atau asimetrik
+ Hukum Hu Hueter 7o 7olkman
- de dengan prinsip ada adanya pe penekanan.
Hubungan antara pusat pertmbuhan vertebra dan faktor+faktor seperti gaya gravitasi dan 'aktu ditunjukkan oleh hukum fisiologis sebagai berikut 4 Hukum Julius Wolff
#ulang #ulang merupakan suatu struktur struktur dinamik dinamik yang akan memberikan memberikan reaksi terhadap terhadap berbagai tekanan dan regangan yang dibebankan kepadanya selama melakukan aktifitas sehari+hari. sehari+hari. #ulang #ulang dapat memberikan memberikan reaksi secara dinamis terhadap tekanan yang yang terus menerus sehingga akhirnya dapat mengubah struktur internalnya. engan adanya deviasi ke
$
lateral dan rotasi yang terus menerus dari kolumna vertebralis seperti yang terlihat pada skoliosis, maka tekanan akan meningkat pada sisi konkaf dari kurva dan menurun pada sisi konveks dari kurva. Cancellous Bone yang merupakan penyusun utama korpus vertebra berekasi terhadap peningkatan tekanan dengan cara mengubah secara dinamis pola arsitektur internalnya. "eningkatan tekanan ini merupakan salah satu penyebab terjadinya vertebral wedging &vertebra yang membaji(. Selain itu, perubahan struktural pendukung yang berhubungan dengan vertebra yaitu tulang iga, ligamentum dan otot dan juga organ+organ viscera. 5ika proses tersebut dibiarkan berlanjut maka perubahan+perubahan tersebut akan menetap. Hukum Hueter olkm!"
"eningkatan tekanan pada suatu epiphyseal growth plate &pusat pertumbuhan tulang pada epifisis( akan menghambat kecepatan pertumbuhannya. Sedangkan penurunan tekanan pada suatu epiphyseal growth plate akan meningkatkan kecepatan pertumbuhan atau memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang normal. "ada skoliosis, tekanan yang terdapat pada sisi konkaf lebih tinggi dibandingkan pada sisi konveks suatu kurva yang sama, karena itu enchondral growth plates pada korpus vertebra dan faset akan mengalami hambatan pertumbuhan pada sisi konkaf dan terpacu kecepatan pertumbuhannya pada sisi konveks. Sejalan dengan berlanjutnya pertumbuhan maka distribusi tekanan yang tidak merata ini akan menghasilkan vertebral wedging dan faset yang tidak sama ukurannya. Selama pertumbuhan vertebra masih terus berlangsung maka proses yang asimetris ini juga terus berlanjut, menambah membajinya vertebra, dan karenanya meningkatkan derajat skoliosis. "roses tersebut akan berhenti apabila pertumbuhan telah berhenti dan vertebral growth plates telah menutup. "ada keadaan ini tulang belakang dapat dikatakan relatif stabil. "rinsip fisiologis yang lain yang penting dalam patomekanik skoliosis adalah sifat tulang belakang manusia yang jika dibengkokkan mempunyai righting tendency untuk melenting kembali ke posisi tegak. Selain itu tulang belakang manusia juga mempunyai righting reflex yaitu jika tulang belakang dibengkokkan ke satu sisi maka akan muncul satu kurva kompensasi di atas dan di ba'ah kurva primer &kurva yang dihasilkan oleh pembengkokkan tersebut(, sebagai suatu usaha untuk mengembalikan pusat gravitasi dan mempertahankan mata dalam posisi melihat ke depan, paralel dengan tanah. 2 Selain terjadi kurva ke lateral, pada skoliosis juga terjadi rotasi vertebra. da $ hal yang penting dalam terjadinya rotasi vertebra 2,8 -
)
1. aerah permukaan kurva aerah pada sisi konveks suatu kurva tulang belakang lebih luas dibandingkan daerah pada sisi konkaf. 2. %otasi /orpus vertebra yang mempunyai masa yang lebih besar dibandingkan prosesus spinosus berotasi ke arah daerah yang lebih luas yaitu sisi konveks dari kurva. Sementara prosesus spinosus yang mempunyai masa lebih kecil berotasi ke arah daerah yang lebih sempit yaitu sisi konkaf dari kurva. #idak diketahui alasan mengapa selalu terjadi rotasi dengan pola seperti ini, tetapi mungkin proses ini dimaksudkan untuk menghambat bertambahnya deformitas pada vertebra dan pada saat yang sama juga merupakan usaha alamiah untuk mempertahankan stabilitas. $. "erkembangan dan komplikasi rotasi Seperti yang telah dikatakan, pada skoliosis tidak hanya terjadi lengkungan ke lateral, tetapi juga rotasi. 5ika vertebra mengalami rotasi, maka tulang iga yang berhubungan secara anatomis dengan vertebra juga mengalami rotasi. "ada sisi konkaf dari kurva, sela iga akan menyempit agar tulang belakang iga tersebut dapat menempati daerah yang lebih kecil. "ada sisi konveks sela iga akan melebar sehingga dapat menempati daerah yang lebih besar. Hal ini dapat terlihat pada kurva yang terdapat pada daerah thoraks. pabila korpus vertebra dan prosesus transversus berrotasi ke posterior, maka tulang iga yang berhubungan dengan sisi tersebut juga akan berrotasi ke posterior, sedangkan tulang iga pada sisi yang berla'anan akan berrotasi ke arah yang berla'anan yaitu ke arah anterior. %otasi pada iga ini akan menyebabkan suatu peninggian pada dada sebelah sisi konkaf dari kurva, dan peninggian pada tulang iga posterior pada sisi konveks. 2,8
KLASIFIKASI
/lasifikasi deformitas tulang belakang telah distandarisasi oleh Committee of Clasification of the Scoliosis Research Society. ari daftar klasifikasi ini tampak jelas bah'a skoliosis dapat menyertai berbagai penyakit dan abnormalitas. /lasifikasi skoliosis adalah sebagai berikut 1,2,14 1. Skoliosis !on Struktural &9ungsional(
*
+
:engkungan &kurva( tanpa adanya perubahan struktur anatomis.
+
empunyai fleksibilitas normal dan dapat dikoreksi dengan lateral bending atau posisi supine.
+
/lasifikasi skoliosis non struktural berdasarkan etiologi a( "ostural b( Histeria c( 3erhubungan dengan iritasi radiks d( ;nflamasi e( 3erhubungan dengan leg length discrepancy f( 3erhubungan dengan kontraktur pada hip
2. Skoliosis Struktural +
#erdapat kurva dengan perubahan struktur anatomis &rotasi dan membaji(.
+
#anpa fleksibilitas yang normal.
+
#idak dapat terkoreksi dengan lateral bending atau posisi supine.
+
/lasifikasi skoliosis struktural berdasarkan etiologi a( ;diopatik b( /ongenital c( !euromuskuler d( :ain+lain.
DIAGNOSIS
Sering skoliosis pertama kali terdiagnosis secara kebetulan, karena gejala
#i$!%!t Pe"%!kit
%i'ayat penyakit yang lengkap mencakup informasi mengenai +
%i'ayat keluarga
+
/eadaan umum dan kesehatan pasien
+
mur pasien dan kematangan fisiologis
+
/apan dan bagaimana deformitas dilihat pertama kali
+
pakah deformitas bertambah sejak dilihat pertama kali
+
"engobatan apa saja yang pernah didapat
+
pakah ada keluhan nyeri
+
/eadaan intelegensi dan mental pasien.
),=
-
Pemeriks!!" Fisik
"ada pemeriksaan fisik sebaiknya tubuh yang diperiksa terbuka. "asien diperiksa pada posisi berdiri tegak, kedua kaki harus sejajar dan kedua lutut ekstensi penuh.1> 1. "emeriksaan mum1>,11 a. "ada pemeriksaan umum, dalam beberapa kasus, ada daerah tertentu yang perlu diperhatikan - pada dwarfism, periksa kekeruhan kornea? arkus palatum tinggi & Marfan’s syndrom(? café au lait &neurofibromatosis(? pigmentasi
"emeriksaan postur anterior, posterior dan lateral dengan pasien berdiri.
+ lumb line dipakai untuk melihat adanya deviasi aligment . +
"ada skoliosis sering didapatkan deviasi sebagai berikut
simetri bahu
"enonjolan skapula pada sisi konveks
"enonjolan pinggul pada satu sisi
8
/emiringan pelvis & pelvic obli!uity(
"eningkatan lordosis lumbal
b. 9leksibilitas kurva + "ateral bending test + #orward bending test c. @valuasi kekuatan otot +
Atot+otot pada sisi konveks melemah
+
@kstensor abdomen dan trunkus melemah
+
Atot+otot pinggul juga melemah jika ada kecacatan pinggul.
$. "emeriksaan %adiologis Hasil pemeriksaan radiologis pada skoliosis dipakai sebagai dasar evaluasi pasien skoliosis pada pemeriksaan a'al &initial evaluation( dan pemantauan & follow up( hasil terapi.*,1>,1$ "emeriksaan radiologis dievaluasi untuk membantu menentukan etiologi skoliosis. icari adanya anomali kongenital &misalnya - hemivertebrae, wedge vertebrae, failure of segmentation, block vertebrae(? dicatat panjang kurva &kurva angular pendek kemungkinan neurofibromatosis , kurva yang panjang, deformitas neuromuskuler(? pedikel dan jarak antar pedikel dievaluasi sepanjang tulang belakang &pelebaran jarak antar pedikel terlihat pada lesi intraspinal(.*,1>,1$,1) :evel kurva diklasifikasikan berdasarkan letak apeks kurva vertebra, yaitu 1,2 +
/urva servikal
- apeks antara B1 C B
+
/urva servikothorakal
- apeks antara B8 C #1
+
/urva thorakal
- apeks antara #2 C #11
+
/urva thorakolumbal
- apeks antara #12 C :1
+
/urva lumbal
- apeks antara :2 C :)
+
/urva lumbosakral
- apeks antara :* C S1
4
0ambar 2. :evel /urva
Harus dicatat juga letak kurva tersebut, disebelah kiri atau kanan dari garis tengah tubuh. da beberapa istilah yang digunakan untuk menguraikan pola kurva, antara lain1,2,4,1) +
/urva mayor dalah istilah untuk kurva struktural yang terbesar.
+
/urva minor /urva yang terkecil, yang selalu lebih fleksibel dibandingkan dengan kurva mayor.
+
/urva mayor ganda &double ma$or scoliosis( Skoliosis yang terdiri dari dua buah kurva struktural.
/ing mengklasifikasikan kurva thoraks dalam lima tipe 1)#ipe ;
- kurva lumbal primer, kurva thoraks sekunder
#ipe ;;
- kurva thoraks primer, kurva lumbal sekunder
#ipe ;;;
- kurva thoraks tanpa kurva struktural lumbal
#ipe ;7
- kurva panjang thoraks sampai dengan :)
#ipe 7
- kurva thoraks ganda dengan #1 tilting ke arah atas kurva.
=
"emeriksaan radiologis yang diperlukan untuk menunjang diagnosis skoliosis adalah1,2,$,),8,=,1> a. 9oto berdiri " dan :ateral "embuatan foto ini harus meliputi seluruh lengkung tulang belakang dari oksiput sampai sakrum dan krista iliaka. "asien diminta untuk berdiri setegak mungkin tanpa ada rotasi, dan kedua kaki rapat, serta kedua lutut ekstensi. #anpa memakai sepatu kecuali bila ada perbedaan panjang tungkai yang dikoreksi dengan shoe lift . "ada pasien yang tidak dapat berdiri, posisi duduk tanpa tangan menyangga. /egunaan o
9oto " berdiri untuk menunjukkan deformitas dengan pengaruh gaya gravitasi.
o
9oto :ateral berdiri untuk menunjukkan adanya kifosis dan lordosis yang abnormal serta kelainan tulang belakang yang lain.
b. 9oto Supine " dan " :ateral 3ending kanan dan kiri 9oto supine untuk pasien yang tidak dapat duduk &sangat muda atau lumpuh berat, yang tidak dapat duduk(. /egunaan o
9oto " supine untuk menunjukkan adanya deformitas tanpa adanya pengaruh gravitasi.
o
9oto " lateral bending supine untuk menunjukkan fleksibilitas kurva dan koreksi yang dapat dicapai &untuk rencana koreksi operatif(.
c. 9oto AbliDue "embuatan foto obliDue digunakan untuk skoliosis dengan rotasi yang berat. $.1 @valuasi engan %7 C ehta & Rib%&ertebral 'ngle (ifference of Mehta( #arik garis tegak lurus end plate apeks vertebra, kemudian tarik garis yang mele'ati bagian kaput dan kolum kosta hingga berpotongan dengan garis yang pertama, baik untuk sisi kanan maupun kiri. Rib ) vertebral angle &%7( dibentuk oleh perpotongan kedua garis tersebut 1).
1>
0ambar $. etode "engukuran %7
$.2 @valuasi /urva1,2 $.2.1
etode Bobb C :ippman #arik garis lurus melalui tepi atas vertebra batas atas kurva dan tepi ba'ah vertebra batas ba'ah kurva. Sudut Bobb adalah sudut yang dibentuk antara dua garis yang ditarik tegak lurus terhadap kedua garis tersebut di atas.
0ambar ). etode "engukuran Sudut Bobb
11
$.2.2
etode %isser C 9erguson #arik garis lurus antara pusat vertebra batas atas kurva dengan pusat vertebra pada apeks kurva. emikian juga antara pusat vertebra batas ba'ah kurva dengan pusat vertebra pada apeks kurva. Sudut 9erguson adalah sudut yang dibentuk oleh kedua garis tersebut.
0ambar *. etode "engukuran Sudut 9erguson
@valuasi %otasi 7ertebra1>,1$
$.$ $.$.1
Moe’s edicle Method ntuk menentukan rotasi, vertebra dibagi menjadi enam bagian yang sama. igrasi
%otasi >
- bayangan pedikel simetri dan jaraknya sama dari kedua sisi korpus vertebra.
+
erajat 1 - bayangan pedikel mulai berpindah dari sisi korpus vertebra.
+
erajat 2 - terletak antara derajat 1 dan $.
+
erajat $ - bayangan pedikel terletak pada pertengahan korpus vertebra.
+
erajat ) - bayangan pedikel telah melalui pertengahan korpus vertebra.
12
0ambar . oeEs "edicle ethod C %otasi 7ertebra
$.$.2
Cobb’s Spinous rocces Method ntuk menentukan rotasi, vertebra dibagi menjadi enam bagian yang sama. !ormalnya prosesus spinosus tampak ditengah. igrasi
0ambar 8. BobbEs Spinous+"rocess ethod C %otasi 7ertebra
$.) @valuasi aturitas #ulang1,2,),4 Bara menentukan maturitas tulang dengan melihat osifikasi epifise krista iliaka. Asifikasi krista iliaka dievaluasi menurut metode yang dipergunakan oleh %isser. Asifikasi biasanya mulai dari spina iliaka anterior superior dan berjalan ke arah posterior. %isser membagi krista iliaka menjadi empat bagian, sehingga disebut +
%isser 1
- osifikasi 2*F
+
%isser 2
- osifikasi *>F
+
%isser $
- osifikasi 8*F
1$
+
%isser )
- osifikasi 1>>F &sempurna(
+
%isser *
- osifikasi sempurna dengan fusi ilium
0ambar 4. Sudut Bobb dan etode %isser C aturitas #ulang
PENATALAKSANAAN
#ujuan penatalaksanaan pada skoliosis ringan yang terdiagnosis dini adalah untuk mencegah progresifitas dari deformitas. "ada kasus skoliosis yang berat, tujuan terapi adalah mengkoreksi skoliosis dan deformitas rotasi sampai derajat yang memungkinkan dan mempertahankan koreksi yang telah tercapai selama sisa pertumbuhan vertebra. 1 Sebagai pegangan untuk suatu tindakan atau program adalah besarnya sudut Bobb thorakal atau thorakolumbal serta %7 Cehta 1),1*,1 + :atihan dan observasi, jika sudut Bobb diba'ah 2> o. + "emberian brace dan latihan, jika sudut Bobb 2> o C )*o atau di ba'ah 2> o tetapi progresif.
1)
+ Aperasi, jika sudut Bobb lebih dari )*o atau diba'ah )* o tetapi progresif. + "rognosis buruk bila %7 pada kedua sisi berbeda lebih dari 2> o. . "enatalaksanaan /onservatif 1. #erapi :atihan "ola latihan skoliosis diberi nama pola latihan GI, dengan program yang disusun sebagai berikut1*,2$ + ;sometric abdominal eJercise + @9 &@longasi erotasi 9leJi lateral d+Botrell( @Jercise + "elvic tilting eJercise atau "rone pelvic tilting eJercise + Bra'ling eJercise + symetric eJercise &%esistive eJtension eJercise(. "rogram ini mempunyai ciri teknik latihan yang mudah dikerjakan penderita, dapat dikerjakan setiap hari dan murah. 1* "enderita skoliosis yang masuk program latihan =,1* a. "enderita skoliosis ringan - thorakal sudut Bobb K 2> o dan lumbal sudut Bobb K 1*o. b. Skoliosis sedang, yang seharusnya dapat brace, tetapi tidak mampu. #horakal sudut Bobb 2> o C )*o dan lumbal sudut Bobb 1* o C $>o. c. "enderita yang dimasukkan di dalam program bracing, tetapi memerlukan program latihan pendahuluan oleh karena rigiditas tulang punggung yang berat atau sudut Bobb L )> o, setelah fleksibilitas tulang punggung maju, baru pengukuran dan pembuatan brace dilakukan. d. "ersiapan operasi untuk memperbaiki fleksibilitas tulang punggung, perbaikan kontraktur ligamen dan otot punggung, serta koreksi kontraktur ringan dari persendian tungkai jika ada. e. "enderita yang tidak diindikasikan untuk hanya mendapat program latihan, tetapi program latihan merupakan satu+satunya alternatif yang dapat dipilih untuk penderita &tidak ada biaya, menolak memakai brace, menolak operasi dan penderita de'asa yang tidak diprogram untuk operasi(. anfaat terapi latihan1 a. emperbaiki postur b. eningkatkan fleksibilitas
1*
c. eningkatkan kekuatan otot abdomen d. engkoreksi imbalans otot e. emperbaiki respirasi f. eningkatkan perasaan sehat dan rasa percaya diri. "emeriksaan radiologi ulang setiap bulan untuk melihat progresifitas? bila menetap, latihan dapat diteruskan sampai tulang matur kemudian kontrol setahun sekali 14. .2"enggunaan lat 3antu 3isa digunakan berbagai bentuk seperti traksi dan brace. lat+alat ini digunakan untuk mengoreksi kurva atau mempertahankan koreksi yang telah dilakukan dengan cara lain. "rinsipnya adalah memberikan tekanan pada sisi konveks dari kurva dengan diimbangi tekanan pada sisi konveks dari kurva dengan diimbangi tekanan pada bagian skeletal yang terfiksasi, seperti pelvis dan iga. #ekanan juga diberikan pada sisi konveks, tempat rotasi iga untuk menimbulkan derotasi. 1,2,= a. #raksi &etode Botrel( Suatu metode traksi dengan menggunakan beban dan gaya yang dilakukan oleh pasien sesuai toleransi. igunakan untuk melemaskan jaringan lunak sebelum operasi dan pada 'aktu operasi, traksi tipe ini dilanjutkan dengan meja khusus &Cotrel traction* operative type(. #raksi akan memanjangkan tulang belakang, jadi menurunkan kurvatura.1,2,18 b+ Brace + Milwaukee brace
"ada usia tulang dan usia kronologis yang imatur, terutama pada masa pertumbuhan tercepat.
•
asih ada fleksibilitas, hasil lebih baik.
•
3esar kurva skoliosis 2> o C )*o.
•
3esar kurva K 2>o, dengan rotasi vertebra dan progresif.
•
"enonjolan tulang iga tidak lebih dari * cm, tanpa lordosis torakal.
1
•
"enderita kooperatif, ada motivasi dan dorongan dari keluarga.
•
"aska operasi fusi untuk mempertahankan koreksi yang telah didapat.
+ Boston brace< "ow profile brace<#:SA &,horaco "umbal Sacral -rthose( Secara kosmetik lebih dapat diterima, kerugiannya tidak dapat disesuaikan dengan pertumbuhan longitudinal, perubahan kurva dan berat badan yang meningkat. apat dipakai pada kurva thorakal ba'ah, thorakolumbal, lumbal, atau apeks diba'ah #4. 1>,1*,1 "enghentian terapi brace14,1= + 3ila skoliosis menjadi lebih progresif maka diperlukan tindakan operasi. + 3ila berhasil mengkoreksi dan mempertahankan koreksi maka diteruskan sampai maturitas skeletal komplit, dan brace boleh dilepas $ jam per hari atau 2 J 2 jam per hari dengan interval 'aktu $ jam. + /emudian berangsur+angsur dalam 1 tahun brace dilepas jam o C )>o. ilakukan stimulasi otot paraspinal, pada sisi apeks kurva. "enggunaan stimulasi listrik bertujuan memelihara vitalitas otot pada sisi tubuh yang mengalami skoliosis. 2,),14 3. "enatalaksanaan Aperatif #indakan operatif bertujuan untuk memperbaiki deformitas dan mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi vertebra.1) ;ndikasi terapi operatif 1,1>,12,1,14 a. "asien yang telah diterapi dengan brace tapi skoliosisnya tetap bertambah. b. "asien yang terlambat untuk diterapi dengan brace, yaitu pasien dengan kurva lebih dari *>o atau anak dengan pertumbuhan vertebra telah selesai &perempuan dengan usia tulang 1* tahun atau laki+laki dengan usia tulang 18 tahun(. c. "asien dengan kurva thorakal lebih dari *>o meskipun secara kosmetik dapat diterima oleh pasien, tapi dengan fungsi kardiopulmoner yang menurun. d. "asien dengan nyeri hebat yang berkaitan dengan skoliosis.
18
e. "asien skoliosis dengan kurva tidak balans &dekompensasi(. "aska operasi dilakukan follo' up radiologi 14 + imulai pada saat di %umah Sakit. + "ada tahun ;
- setiap $ bulan
+ "ada tahun ;;
- setiap bulan
+ Setiap tahun sampai matur.
P#OGNOSIS
"rognosis skoliosis sulit diramalkan karena tidak diketahui, apakah suatu kurva akan menjadi progresif atau tidak. #etapi ada beberapa faktor yang kira+kira dapat menentukan prognosisnya seperti1,8,4 a. sia. akin muda usia seorang pasien mendapatkan kelainan ini, makin besar kemungkinan progresifitasnya. b. sia maturitas tulang. akin matur pertumbuhan tulang pada 'aktu skoliosis pertama kali diketahui, makin baik prognosisnya. /arena progresifitas skoliosis terutama terjadi pada tulang belakang pada masa pertumbuhannya. c. akin dini ditemukan dan makin cepat penanganan adekuat yang diberikan, semakin baik prognosisnya. d. @tiologi. Sampai kini penyebab pasti belum diketahui. Skoliosis dengan kelainan struktural lebih sulit dikoreksi dan bila diketahui deformitas lainnya, baik akibat komplikasi atau penyebabnya, prognosisnya lebih buruk. e. "ada
skoliosis
dimana
kurva
tidak
dalam
satu
garis,
kemungkinannya
progresifitasnya lebih besar. f. "enanganan yang adekuat, dalam hal ini termasuk juga tim yang mera'atnya seperti dokter, fisioterapis, orthosis dan lain+lain. g. /epatuhan dan disiplin pasien sendiri dalam mematuhi aturan+aturan yang dijalankan, seperti menggunakan brace 2$ jam sehari, latihan teratur dan kontrol yang teratur.
14
KESIMPULAN
"enatalaksanaan skoliosis adalah hal yang sulit dan tidak dapat dilakukan secara tergesa+gesa, membutuhkan penatalaksanaan dan bimbingan dalam jangka 'aktu yang lama. Yang penting adalah secara rutin melakukan pemeriksaan berkala. "eranan radiologi dalam penatalaksanaan skoliosis sangat penting artinya terutama dalam menentukan diagnosis pada pemeriksaan a'al serta dalam menentukan pilihan terapi yang tepat dan pemantauan & follow up( dari hasil penatalaksanaan yang diberikan. 3erbagai penatalaksanaan skoliosis, baik dengan terapi latihan, penggunaan traksi, brace dan operasi, memerlukan penanganan bersama+sama dalam suatu tim &pasien, keluarga, dokter, fisoterapis, orthotis, psikolog, pekerja sosial medik(, harus bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang sebaik+baiknya.
1=
DAFTA# PUSTAKA
1. Bailliet %. Scoliosis, iagnosis and anagement. ) th ed. 9 avis Bompany, "hiladelphia - 9 avis Bompany? 1=84. 2. Bailliet %. Spine - isorder and eformity. ;n - /ottke 95, :ehman 59. @ds /rusenEs Handbook of "hysical edicine and %ehabilitation. ) th ed. "hiladelphia - 63 Saunders Bompany? 1==> - 8=2 C 4>=. $. "o'ell . Arthopaedic !ursing and %ehabilitation. = th ed. @nglish :anguage 3ook Society C . ). 3o'ser 3:, Solis ;S. "aediatric %ehabilitation. ;n - Halstead :S, 0robois eds edical %ehabilitation. 2 nd ed. !e' York - %aven "ress? 1=4* - 281 C ). *. Azonoff 3, "aediatric Arthopaedic %adiology. 2 nd ed. "hiladelphia - 63 Saunders Bompany? 1==2. . Bailliet %. :o' 3ack Syndrome. $ nd ed. "hiladelphia - 9 davis Bompany?1=4> 1 C *2. 8. Salter %3. #eJtbook of isorders and injuries of the usculosceletal System. 2 nd ed. :ondon - 6illiam M 6ilkins? 1=42 - $1> C . 4. @dmonson S. Scoliosis. ;n - Brensha' H eds BampbellEs Aperative Arthopaedic. 4 th ed. 3oston -osby Year 3ook? 1==$ - $>* C *1 =. Spinal Arthotics. "rosthetic and Arthotics !e' York niversity "ost 0raduete edical School. !e' York? 1=8* - 8$ C 4>. 1>. 3radford S et al. Scoliosis and Ather Spinal eformities, 2 nd ed. "hiladelphia 63 Saunders Bompany. 1=48 - )1 C 22=. 11. :ovell 66, 6inter %3. "aediatric Arthopaedics. "hiladelphia - 53 :ippincott Bompany? 1=84 - *8$ C 42. 12. /isner B, Bolby :. #herapeutic @Jercise 9oundation ang #echniDues, 2 nd ed. "hiladelphia - 9 avis Bompany? 1=4> - *=1 C )$. 1$. 0reenspan . Arthopedic %adiology "ractical pproach. $ nd ed. "hiladelphia 53 :ippincott Bompany? 1=44 - 4=1 C =>1. 1). 5effrey , Spivak et al. Arthopedic Study 0uide, ;nternational @dition. $=8 C )1*.
2>
1*. #hamrinsyam H. #erapi :atihan Skoliosis "ola GI. alam - /ongres !asional ;; "erhimpunan okter Spesialis %ehabilitasi edik ;ndonesia. Semarang? 1==1. 1. pley 0, Solomon :. pleyEs System of Arthopedics and 9ractures, 8 th ed. :ondon - 3utter'orth+Heinemann :td? 1==$ - $*1 C *=. 18. 5ules %. #he %ehabilitation SpecialistEs Handbook. S - 9 avis Bompany? 1==1 - 1*> C 2. 14. %eksoprodjo S. Himpunan /uliah dan Short Bases. 5akarta - B7 ;nfomedika? 2>> $8 C 8. 1=. 3lount 6", oe 5H. #he il'aukee 3race. 2 nd ed. 3altimore - 6illiams M 6ilkins Bompany? 1=4>.
21
ILUST#ASI KASUS
I& IDENTITAS PENDE#ITA
!ama
- #n. 6
sia
- *4 tahun
lamat
- Bondrokusumo alam 3ongsari %# 12 %6 $, Semarang.
gama
- ;slam
"ekerjaan
- "etani
!o B
- 3. $44)8*
#gl periksa
- 24 esember 2>>
II& ANAMNESIS Kelu'!" ut!m! ( !yeri punggung ba'ah. #i$!%!t )e"%!kit sek!r!"* (
Sejak sekitar * tahun ini penderita merasakan nyeri di punggung ba'ah terutama disebelah kanan. !yeri hilang timbul, terasa seperti kemeng dan pegal. !yeri dirasakan terutama saat naik turun tangga, duduk lama dan saat berdiri dari posisi duduk. ntuk meringankan nyerinya, penderita beristirahat &tiduran(, minum obat penghilang nyeri dari dokter setempat atau dipijat. 3ila obat habis, nyeri kambuh lagi. Sejak 1 bulan terakhir, nyeri terasa semakin berat, terus menerus dan menjalar sampai ke tungkai kanan berupa rasa kesemutan, sehingga penderita tidak mampu bila berjalan lebih dari sekitar 1> m. khirnya penderita berobat ke %S/ di bagian saraf, diberi obat dan dikirim ke bagian %ehabilitasi edik. #ungkai tidak lemah. 33 dan 3/ biasa. 3atuk, bersin atau mengedan tidak nyeri. "enderita saat ini masih aktif bekerja, biasanya yang dilakukan adalah mencangkul, menanam padi dan memanggul padi dalam karung, tetapi sejak sakitnya ini penderita mengalami keterbatasan dalam melakukan pekerjaannya. ktivitas kehidupan sehari+hari tidak terganggu. #i$!%!t )e"%!kit +!'ulu ( %i'ayat trauma, hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. #i$!%!t sosi!l eko"omi (
"enderita seorang petani dan juga isterinya, dengan penghasilan %p. *>>.>>> per bulan &sa'ah milik sendiri(. "enderita mempunyai ) orang anak yang sudah mandiri dan berkeluarga. nak pertama laki+laki, guru S#? anak kedua 'anita, guru S? anak ketiga
22
'anita, pega'ai koperasi? dan anak keempat laki+laki, karya'an pabrik. "enderita dan isteri tinggal di Sragen. Selama berobat di Semarang, penderita tinggal di rumah anak pertama. 3iaya pengobatan mandiri.
III& PEME#IKSAAN FISIK Ke!+!!" umum - 3aik. T!"+! it!l -
# - 11><4> mmHg
! - 8J
%% - 2>J
# - $,4 o B
#3 -1** cm
33- )*kg
St!tus I"ter"us - dalam batas normal St!tus Neurolo*is -
/esadaran
- 0BS )*
ata
- pupil isokor, Ф $ mm<$ mm, refleks cahaya N
!ervi kranialis- dalam batas normal St!tus Lok!lis -
#runkus
-
eformitas &N(, skoliosis lumbalis ke kanan !yeri tekan prosesus spinosus &C( !yeri tekan paravertebra &N( di 7: 1 C ) dekstra
dekstra
sinistra
eformitas
&+(
&+(
!yeri tekan sepanjang ischiadicus
&N(
&+(
#onus
!
!
#rofi
eutrofi
eutrofi
%efl. 9isiologis
&N( !
&N( !
%efl. "atologis
&+(
&+(
*****
*****
/ekuatan
2$
Sensibilitas
parestesi sesuai dermatom S :$+)
!
K 8>o
L 8>o
Sicard<3ragard
&N(
&+(
"atrick
N
+<+
natomis
88 cm
88 cm
/linis
8= cm
8= cm
:asseDue
"anjang tungkai
I& PEME#IKSAAN PENUNJANG
+foto rontgen vertebra lumbalis "<:ateral &22+12+2>>( + Struktur tulang porotik + #ampak skoliosis + #ampak osteofit pada 7: 2 C ) + #idak tampak penyempitan diskus dan foramen intervertebralis + "edikel dan procesus spinosus baik + #idak tampak lesi litik dan sklerotik + Sakroiliaka joint baik /@S! -
Spondilosis :umbalis Skoliosis
ilakukan pengukuran kurva lumbal dengan konveksitas ke kanan menggunakan metode Bobb+:ippman didapatkan sudut Bobb sebesar 1 o.
& DIAGNOSA
iagnosa /linis
- ;schialgia dekstra Skoliosis lumbalis
iagnosa #opis
- %adiks medula spinalis segmen :$+) /urva 7# 12 C 7: ) lateralisasi ke kanan
iagnosis @tiologi
- Spondilosis lumbalis
2)
I& TE#API
1. edikamentosa
- !atrium diklofenak 2 J *> mg yonep $ J 1 !euradin @ 2 J 2
2.
"rogram %ehabilitasi edik
-
#isioterapi @valuasi + /ontak dan pengertian baik, penderita memahami perintah dengan baik. + !yeri pinggang sampai tungkai kanan. + "arestesi sesuai dermatom medula spinalis : $ C ) "rogram + 6 daerah lumbal + :atihan
- ;sometric abdominal eJercise, @9 eJercise, "elvic tilting
eJercise, dan %esistive eJtension eJercise. -kupasi ,erapi @valuasi + /ontak dan pengertian baik, penderita memahami perintah dengan baik. + !yeri pinggang sampai tungkai kanan. + "arestesi sesuai dermatom medula spinalis :$ C ). + /S mandiri. + #erbatas dalam melakukan aktivitas pekerjaan. "rogram + engajarkan postur tubuh yang benar •
5angan mengangkat barang yang berat
•
3ila memba'a sesuatu harus pada lengan atau bahu sisi kanan.
•
5angan duduk terlalu lama - semua aktivitas yang dapat dilaksanakan, sedapat mungkin dilakukan sambil berbaring.
+ "3 lumbal -rtotik rostetik @valuasi + !yeri pinggang. + /urva lumbal 1o &sudut Bobb( dengan konveksitas di kanan.
2*
"rogram + ntuk saat ini tidak perlu brace. + ianjurkan pemakaian korset lumbal dengan tujuan untuk mengurangi nyeri, stabilisasi dan pengingat. Sosial Medik @valuasi + "enderita seorang petani dan isteri juga petani, menggarap sa'ah sendiri. + nak ) orang sudah mandiri. + "enderita tinggal berdua dengan isteri di Sragen. + 3iaya pengobatan mandiri. "rogram + enganjurkan supaya penderita tidak menggarap sendiri sa'ahnya, tetapi digarap oleh orang lain dan hanya menerima hasil panen. + elakukan
pekerjaan lain
memberatkan
skoliosisnya
atau mengembangkan misalnya
dengan
hobi
berternak
yang
tidak
ayam
atau
memelihara ikan. + emberi motivasi kepada anggota keluarga untuk membantu rehabilitasi medik penderita di rumah sakit atau di rumah. sikologi @valuasi + /ontak dan pengertian baik, komunikasi dan motivasi baik. + @mosi stabil. + /eluarga mendukung. "rogram + emberi dukungan kepada penderita untuk selalu menjalani latihan dan pengobatan. + emotivasi keluarga agar dapat menerima dan memahami keadaan penderita. $. "emeriksaan %adiologi diulang setelah bulan untuk melihat progresifitas.
2
LAMPI#AN ,Je"is E-er.ise/
28
24
2=
$>
1o
$1
3 O 3
$2
Me+i.!l Gross A"!tom% Atl!s Im!*es T%)i.!l Lum0!r erte0r!1 L!ter!l ie$ Lum0!r erte0r!l 2olum"1 O0li3ue L!ter!l ie$
1. :umbar vertebrae 2. 3ody of vertebra $. Superior vertebral notch ). Superior articular process *. #ransverse process . ;nferior articular process 8. Spinous process or spine
;mage Bopyright 1==8 #he natomy "roject, "ublished by "arthenon "ublishing 0roup, nauthorized use prohibited.
BopyrightP 2>>> #he niversity of ichigan. nauthorized use prohibited.
Home Q Help Q 9eedback Q Bontact Q Bredits
$$