BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Kesehatan dan postur yang normal adalah hal yang paling penting
bagi setiap orang yang hidup di dunia dunia ini , karena kesehatan yang baiklah kita bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan menikmati indahnya alam semesta ini. Jadi, salah satu kelainan bentuk tulang belakang seperti kifosis sangatlah mengganggu seseorang dalam melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga darin ya, dan penyakit kifosis juga mempengaruhi postur seseorang sehingga sehingga menyebabkan ketidakpercayaan diri saat berada di publik atau moment –moment tertentu yang membutuhkan membutuhkan performa darinya dan minder ketika berinteraksi dengan oramg-orang disekitarnya yang pada akhirnya menjadi sebuah karakter yang inperioritas yang menganggap dirinya terlalu rendah dimata orang lain. Dan dengan ini kita coba untuk menggali fenomena ini. Latar belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kuliah dan sebagai aasan bagi kami di dalam melakukan deteksi dini pada Lordosis !erta penyebab,gejala ,dan upaya penanganannya. II.
Tujuan "ujuan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu lordosis dan
gejala-gejala lordosis dan serta cara penanganannya agar tidak banyak manusia yang mengalami lordosis kembali. III.
Rumusan Masalah #. $pa yang dimaksud lordosis% &. $pa penyebab lordosis dan gejala-gejalanya % '. (agaimana cara penanganannya % BAB II PEMBAHASAN I.
Definisi
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas bokong melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak kel engkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang belakang penderita lordosis,akan tampak bengkok terutama di punggung bagian baah.
II.
Etilgi )enyebab lordosis adalah * #. Loer +rossed !yndrome. . "idak seimbang antara otot dengan panjangnya otot lemahnya
otot hamstring dn tegangan otot fleksor punggung . &. "egangnya otot punggung baah. '. Kehamilan. /. !ikap tubuh yang buruk. III. Patfisilgi +ongenital lordosis sering terjadi pada anak perempuan. 0besitas,
osteoporosis, archrondroplasia, spondyloslithosis dan diskitis dapat menyebabkan lordosis. )ada tulang belakang penderita lordosis, akan tampak bengkong terutama dibagian pinggang bagian baah, penonjolan bokong. I!. Manifestasi "linis 1ejala yang timbul akibat lordosis berbeda-beda untuk tiap orang.
1ejala lordosis yang paling sering adalah penonjolan bokong. 1ejala lain bervariasi sesuai dengan gangguan lain yang menyertainya seperti
distrofi muskuler,gangguan perkembangan paha, dan gangguan 2eoromuskuler. 2yeri punggung, nyeri yang menjalar ke tungkai dan perubahan pola buang air besar dan buang air kecil dapat terjadi pada lordosis, tetapi jarang. Jika terjadi gejala ini,dibutuhkan pemeriksaan lanjut oleh dokter atau ahli terapis tulang belakang yang berpengalaman . !elain itu, gejala lordosis juga sering kali menyerupai gejala gangguan atau deformitas tulang belakang lainnya , atau dapat di akibatkan oleh infeksi atau cedera tulang belakang. !.
Pemeriksaan Penunjang #. !inar 3 )emeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan menilai
kebengkokan, serta sudutnya. . 4agnetic resonance imaging 456 &. +omputed tomography scan +" !can '. )emeriksaan darah
BAB III ASUHAN "EPERA#ATAN
$. Pengkajian
#.# Data subjektif Lordosis merupakan bentuk kelainan tulang punggung dimana punggung seharusnya berbentuk dan simetris antara kiri dan kanan ternyata melengkung ke belakang.
#. Data 0bjektif #. )emeriksaan fisik, mencakup * a. )osisi (erdiri Lakukan inspeksi melalui sudut pandang secara * anterior, laterla, dan posterior. )asien dalam posisi berdiri dengan kepala tegak dan mata urus kedepan serta bahu dan pinggul harus lurus dan sejajar, apabila posisi tidak sesuai dengan posisi berdiri yang benar maka dapat diidentiikasikan baha ada gangguan pada otot dan tulang pasien. b. )osisi Duduk )ada saat keadaan ini normalnya kepala dan dada akan memiliki keadaan yang sama pada saat posisi berdiri yaitu kepala pasien harus tegak lurus dengan leher dan vertebra columna serta telapak kaki harus berpijak pada lantai. )asien yang dalam keadaan abnormal akan mengalami kelemahan otot dan pralis otot serta adanya sensasi kerusakan saraf. c. )osisi (erbaring Letakan pasien pada posisi lateral semua bantal dan penyokong posisi dipindahkan dari tempat tidur, kemudian tubuh ditopang dengan kasur yang cukup dengan vertebra harus lurus dengan alas yang ada. $pabila dijumpai kelaian pada pasien, maka terdapat penurunan sensasi atau gangguan sirkulasi serta adanya kelemahan. d. +ara (erjalan )asien diminta berjalan #7 langkah kemudian yang harus i.
diperhatikan adalah hal-hal berikut * Kepala tegak, pandangan lurus kedepan, dan punggung
ii.
tegak. "umit menyentuh lantai terlebih dahulu sebelum jari-jari
iii. iv. v.
kaki. Langkah lembut, terkoordinasi dan ritmik. 4udah untuk memulai dan mengakhiri berjalan. Jumlah langkah permenit pace 87-#77 9:menit, kecuali
pada orang tua mungkin '79:menit . )emeriksaan umum, meliputi *
a.
!inar 9, )emeriksaan ini digunakan untuk mengukur dan
menilai kebengkokan, serta sudutnya . b. 4agnetic resonance imaging 456 c. +omputedtomography scan +" !can d. )emeriksaan darah #.&
Diagnosa Keperaatan
a. Nyeri berhubungan dengan posisi duduk, berdiri dan berbaring yang salah akibat pemakaian gips pada daerah ekstrimitas. b. Gangguan mobilitas berhubungan dengan droop foot lutut akibat kontraktur. c. Risiko cedera berhubungan dengan gangguan keseimbangan yang disertai kelemahan otot. 1.4 Intervensi N
Diagnosa
o
epera!ata
Intervensi
Rasional
n 1
Nyeri
•
)antau atau catat
berhubung
karateristik nyeri, catat
an dengan
laporan verbal, petunjuk
posisi
non verbal, dan respon
;ariasi penampilan dan prilaku pasien karena nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian.
hemodinamik.
duduk, berdiri dan
•
•
$mbil gambaran
berbaring
lengkap terhadap nyeri
yang salah
dari pasien termasuk
akibat
lokasi intensitas #-#7,
pengalaman subjektif
pemakaian
lama, kualitas, dan
dan harus digambarkan
gips pada
penyebaran.
oleh pasien.
•
2yeri sebagai
daerah ekstrimitas.
•
$njurkan pasien untuk melaporkan nyeri
•
)enundaan pelaporan
dengan segera.
nyeri menghambat peredaran
•
(erikan lingkungan
nyeri:memerlukan per
yang tenang.
dosis obat. 4enurunkan rangsang
•
eksternal.
"
Risiko
•
#erikan materi
cedera
edukasi yang
berhubunga
berhubungan
n dengan
dengan strategi dan
gangguan
tindakan untuk
keseimbang
mencegah cedera.
•
$engembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman bela%ar untuk memfasilitasi adaptasi secara
an yang
sadar perilaku yang
disertai
kondusif untuk
kelemahan
kesehatan individu,
otot.
keluarga, kelompok dan komunitas.
•
4encegah demineralisasi tulang dan dapat menurunkan
•
Dorong latihan rentang gerak dan aktivitas fisik teratur dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
resiko fraktur.
BAB I! PENUTUP
$. "esim%ulan
Lordosis adalah kondisi dimana lumbal spinalis atau tulang belakang tepat diatas bokong melengkung ke dalam. sedikit kelengkungan lordotik adalah normal. terlalu banyak kel engkungan lordotik disebut lordosis. lordosis adalah kebalikan dari kifosis. tulang belakang yang normal jika dilihat dari belakang akan tampak lurus. lain hal nya pada tulang belakang penderita lordosis,akan tampak bengkok terutama di punggung bagian baah.
&. Saran )eraat hendaknya melakukan tindakan hendaknya melakukan
tindakan keperaatan menggunakan proses keperaatan yang koprehensif agar asuhan keperaatan yang bermutu sesuai dangan apa yang di harapkan dan selalu mendokumentasikan setiap melakukan tindakan. Dalam pembutan makalah ini peraat juga harus mengetahui langkah-langkah asuhan keperaatan agar makalah yang dibut dapat
sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat berguna bagi mahasisa lain untuk masa kedepannya.