PRAKTIKUM KIMIA
UJI KUALITATIF GUGUS FUNGSIONAL
WIJANG ANGGA KURNIAWAN
522012007
FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
DASAR TEORI
Suatu senyawa organik adalah senyawa yang utamanya terdiri dari kombinasi atom C, H, O, dan N. atom-atom tersebut berikatan dalam suatu konformasi unik dan membentuk berbagai senyawa yang memiliki sifat dan fungsi khusus. Sifat suatu zat merupakan suatu hal yang sangat penting dan berkaitan erat dengan penggunaannya. Sifat suatu zat biasanya ditentukan oleh suatu struktur khusus pada molekul zat tersebut yang dikenal dengan gugus fungsional. Suatu zat yang memiliki gugus fungsional berbeda.
Beberapa gugus fungsional sering ditemui pada senyawa organic adalah alcohol, aldehid, keton, asam karboksilat, ester, dan benzene. Beberapa diantaranya dapat menghasilkan turunan senyawa seperti fenol, amina, dan amida. Setiap gugus yang memiliki sifat berbeda tentunya akan mempunyai reaksi yang berbedapada suatu indikator. Oleh karena itu, zat tertentu dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya suatu gugus secara kualitatif.
(Elizabeth, 2010)
Gugus Fungsi adalah kedudukan kereaktifan kimia dalam molekul satu kelompok senyawa dengan gugus fungsi tertentu menunjukan gejala reaksi yang sama. Sesuai kesamaan gejala reaksi tersebut, maka dapat dikelompokan pada pengelompokan senyawa.
(Fessenden, 1986)
Para ahli meneliti sifat-sifat kimia karbon, dan mereka menemukan keteraturan-keteraturan. Terbukti dari eksperimen, bahwa dalam reaksi hanya bagian tertentu saja dari molekul senyawa karbon yang mengalami perubahan, dan juga beberapa senyawa memberikan reaksi yang sama terhadap satu macam pereaksi. Sebagai contoh dapat kita ambil molekul etanol, senyawa yang sehari-hari dikenal dengan nama alcohol. Rumus etanol ialah C2H5OH. Bila etanol bereaksi, bagian yang aktif adalah gugus –OH (disebut gugus hidroksil), sedangkan bagian lainnya, yaitu gugus etil, kerap kali tinggal tetap saja. Jadi molekul etanol terdiri atas gugus etil (-C2H5) yang tidak berubah selama reaksi dan gugus –OH yang dapat berubah. Bagian yang mengalami perubahan ini disebut gugus fungsional, dan dapat terdiri atas satu atom atau beberapa macam atom. Gugus fungsional dalam molekul inilah yang terutama menentukan sifat senyawa itu. Ada kalanya bahwa suatu senyawa mempunyai lebih dari pada satu gugus fungsional. Tentu saja dapat kita harapkan bahwa sifat senyawa itu akan merupakan gabungan dari sifat berbagai macam gugus fungsional yang dimilikinya.
(Jahja, 1978)
Gugus fungsi adalah gugus atom yang menjadi ciri khas suatu golongan senyawa karbon dan menentukan sifat kimianya. Apabila suatu senyawa karbon mempunyai rumus molekul sama dapat menghasilkan isomer fungsional. Senyaw senyawa karbon yang saling berisomer fungsional yaitu ; alkohol dengan ester, aldehid dengan keton dan asam karboksilat dengan ester.
Isomer posisi terjadi jika gugus fungsi yang diikat berpindah dari posisi semula. Sedangkan isomer rangka atau rantai terjadi jika gugus alkil yang diikat pada rantai induk berpindah dari posisi semula.
(Waldjinah, 2012)
TUJUAN
Pemahaman terhadap konsep dasar dalam pengujian gugus fungsional.
Keterampilan dalam melakukan pengujian terhadap suatu gugus fungsional.
Mengetahui ciri suatu larutan, jenis jenis dan sifat suatu gugus fungsi tertentu..
ALAT
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Bunsen
Panic
Sendok plastic
Pipet tetes
Batang pengaduk
BAHAN
Etanol 96%
Asam formiat
Padatan asam salisilat
Methanol
Fenol
Aseton
Formaldehid
Anilin
Padatan urea
Akuades
Larutan Br2
Reageb d.n.p
AgNO3 1M
NH4OH 1M
Reagen Schiff
K2Cr2O7
KMnO4
H2SO4 1M
H2SO4 pekat
FeCl3
NaOH 1M
NaOH 4M
Larutan I2
Kertas lakmus
Gas
CARA KERJA
Alkohol
Oksidasi
Siapkan tabung reaksi, tetesi dengan 3 tetes K2Cr2O7
Tambah 2 tetes H2SO4 pekat
Tetesi 5 tetes etanol, lalu dipanaskan
Amati perubahan warna
Ulangi percobaan dengan mengganti K2Cr2O7 dengan KMnO4
Pembentukan Ester
Percobaan 1
Siapkan 2 buah tabung reaksi
Tambah 10 tetes Asam Formiat
Ditambah 5 tetes etanol
Campur 5 tetes H2SO4 pekat
Panaskan dan cium aroma yang timbul
Percobaan 2
Siapkan 2 buah tabung reaksi
Masukkan 1 ujung sendok asam Salisilat
Ditambah 5 tetes methanol
Ditambah 5 tetes H2SO4 pekat
Panaskan dan cium aroma yang timbul
Fenol
Uji dengan FeCl3
Tabung reaksi disiapkan
Isi dengan 5 tetes fenol
Ditambah 3 tetes FeCl3
Amati perubahan warna yang terjadi
Uji dengan Brom
Tabung reaksi disiapkan, diisi dengan 5 tetes fenol
Masukkan larutan Brom tetes demi tetes
Amati perubahan warna yang terjadi
Karbonil
Reaksi dengan reagen d.n.p
Tabung reaksi disiapkan
Masukkan 3 tetes d.n.p
Ditambah 2 tetes aseton
Amati perubahan warna yang terjadi
Amati apakah ada endapan yang terbentuk
Percobaan diulangi dengan mengganti aseton dengan formaldehid
Oksidasi Aldehid
Percobaan 1
Tabung reaksi disiapkan
Masukkan dengan 3 tetes K2Cr2O7
Ditambah 3 tetes formaldehid
Tetesi 5 tetes H2SO4
Amati perubahan warna yang terjadi
Percobaan 2
Siapkan tabung reaksi
Isi dengan 5 tetes reagen Tollens (3 tetes AgNO3 + 3 tetes NH4OH)
Ditambah 3 tetes formaldehid
Diamati perubahan warna yang terjadi
Dipanaskan
Amati terdapat cermin perak atau tidak
Percobaan 3
Tabung reaksi disiapkan
Masukkan 5 tetes reagen Schiff
Ditambah 2 tetes formaldehid
Amati perubahan warna yang terjadi
Uji Iodoform
Tabung reaksi disiapkan
Isi dengan 5 tetes aquadest
Campur dengan 2 tetes aceton
Ditambah 5 tetes NaOH 5%
Masukkan tetes demi tetes reagen I2
Cium baunya
Masukkan I2 tetes demi tetes
Ditambah 3 tetes NaOH 5%
Campur 3 tetes aquades
Dipanaskan selama 10 menit
Amati warna dan adanya endapan atau tidak
Asam Karboksilat
Pembentukan ester
Tabung reaksi disiapkan
Masukkan 1 ujung sendok asam salisilat
Ditambah 5 tetes etanol
Ditambah 5 tetes H2SO4
Dipanaskan
Cium baunya
Amina
Daya larut
Tabung reaksi disiapkan
Masukkan 5 tetes HCl
Tetesi dengan 1 tetes aniline (diamati tingkat kelarutannya)
Ditambah 15 tetes NaOH
Diamati terdapat endapan dan tingkat kelarutannya
Uji dengan Brom
Siapkan Tabung reaksi
Masukkan 5 tetes etanol
Ditambah 3 tetes aniline
Masukkan tetes demi tetes larutan Br2
Diamati terdapat endapan atau tidak
Amida
Tabung reaksi disiapkan, diisi dengan urea
Ditambah 5 tetes NaOH 40%
Dipanaskan (warna diamati)
Lakmus merah dimasukkan
Amati perubahan warna pada lakmus merah
HASIL PENGAMATAN
Alkohol (amati warna)
Oksidasi
3 tetes K2Cr2O7 + 2 tetes H2SO4 + 5 tetes etanol warna kuning menjadi bening atau tidak berwarna
2 tetes KMnO4 + 2 tetes H2SO4 + 5 tetes etanol warna ungu menjadi bening atau tidak berwarna
Esterifikasi (amati bau)
5 tetes asam formiat + 5 tetes etanol + 5 tetes H2SO4 (p) seperti rum
Asam salisilat + 5 tetes methanol + H2SO4 (p) seperti mint
Fenol (amati warna)
5 tetes fenol + 3 tetes FeCl3 bening atau tidak berwarna menjadi coklat
5 tetes fenol + Brom (tetes demi tetes) bening atau tidak berwarna menjadi kuning
Karbonil (amati warna)
Reaksi dengan reagen d.n.p (amati warna dan endapan)
3 tetes d.n.p + 2 tetes aseton kuning menjadi kuning, endapan berwarna kuning
3 tetes d.n.p + 2 tetes formaldehid kuning menjadi kuning pekat, endapan berwarna kuning
Oksidasi aldehida (amati warna)
3 tetes K2Cr2O7 + 3 tetes formaldehid +5 tetes H2SO4 kuning menjadi bening atau tidak berwarna
5 tetes reagen Tollens (3 tetes AgNO3+3 tetes NH4OH) + 3 tetes formaldehid putih susu menjadi hitam terbentuk cermin perak
5 tetes reagen Schiff + 2 tetes formaldehid bening atau tidak berwarna menjadi ungu muda
Uji iodoform
5 tetes akuades + 2 tetes aseton + 5 tetes NaOH 5% + reagen I2 (tetes demi tetes) bau seperti karbol + I2 (tetes demi tetes sampai warna dari I2 hilang) + 3 tetes NaOH 5% + 3 tetes akuades bening dan tidak ada endapan
Asam karboksilat
Pembentukan ester (amati bau)
Asam salisilat + 5 tetes etanol + 5 tetes H2SO4 pekat bau seperti rum
Amina (amati endapan/daya kelarutan)
Daya larut
5 tetes HCl + 1 tetes anilin tidak larut + 15 tetes NaOH 5% 0,1 M
tidak tedapat endapan, larut
Uji Brom
5 tetes etanol + 3 tetes anilin + 3 tetes Br2 terdapat endapan berwarna merah bata
Amida
Urea + 5 tetes NaOH 40% tidak berwarna + 1 lakmus merah kertas lakmus merah menjadi biru
PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah kita lakukan, dapat kita ketahui berbagai cara dalam pengujian gugus fungsi secara kualitatif, dan dapat pula mengetahui ciri suatu senyawa
Alkohol
Siapkan terlebih dahulu tabunng reaksi kemudian masukkan 3 tetes K2Cr2O7 dan 2 tetes H2SO4 kemudian 5 tetes etanol dan panaskan. Amati perubahan warna yang terjadi dan kita mendapatkan warna kuning yang kemudian berubah warna menjadi bening atau tidak berwarna. Pada percobaan kedua kita ganti K2Cr2O7 menjadi KMnO dan kita mendaptkan warna ungu yang berubah menjadi bening atau tidak berwarna
Pada pengujian yang kedua dari alcohol yaitu esterifikasi, percobaan zat pertama yang direaksikan yaitu asam formiat ditambah dengan etanol dan H2SO4 pekat yang kemudian dipanaskan. Dari pengujian tersebut akan tercium bau seperti rum. Pengujian yang kedua adalah asam salisilat yang ditambah methanol dan H2SO4 pekat lalu dipanaskan, maka akan tercium bau seperti mint yang timbul.
Fenol (amati warna)
Kita siapkan dahulu tabung reaksi yang kemudian kita masukkan 5 tetes fenol dan tambahkan 3 tetes FeCl3, setalah itu diamkan sejenak dan kita akan mendapatkan hasil warna yang timbul adalah bening atau tidak berwarna yang kemudian berubah warna menjadi coklat. Pada percobaan kedua kiat ambil sebuah tabun reaksi yang kemudian dimasukkan 5 tetes fenol dan selanjutnya tetesi larutan Brom setetes demi setetes hingga warna yang semula bening atau tidak berwarna, larutan tersebut berubah warna menjadi kuning
Karbonil
Reaksi pertama kita siapkan tabung reaksi lalu masukkan 3 tetes reagen d.n.p. dengan menambahkan 2 tetes aceton yang menghasilkan warna kuning dengan endapan berwarna kuning. Yang kedua dengan memesukkan 3 tetes reagen d.n.p yang ditambahkan sebanyak 2 tetes formaldehid menggunakan pipet tetes yang menghasilkan warna kuning pekat dengan endapan berwarna kuning.
Pada percobaan rekasi yang kedua yaitu oksidasi aldehid, uji pertama dengan memasukkan 3 tetes K2Cr2O7, dan kemudian dicampur dengan 3 tetes formaldehid dan 5 tets H2SO4 mengasilkan larutan yang awalnya berwarna kuning beubah menjadi tidak berwarna atau bening. Uji kedua yaitu dengan memesukkan regen Tollens ke tabung reaksi, namun karena tidak tersedia reagen Tollens, kita akan memebuat terlebih dahulu dengan mencampurkan 3 tetes larutan AgNO3 dengan larutan NH4OH sebanyak 3 tetes yang menghasilkan warna warna hitam lalu kita panaskan larutan tersebut sehingga muncul cermin perak pada permukaan tabung reaksi.
Percobaan selanjutnya yaitu pengujian karbonil yang ketiga dengan reagen Schiff yaitu dengan memesukkan 3 tetes reagen schiff kedalam tabung reaksi menggunakan pipet tetes yang kemudian kita masukkan 3 tetes Formaldehid yang dapat kita lihat akan menghasilkan larutan yang berwarna ungu muda.
Percobaan yang terakhir adalah uji menggunakan iodoform, yaitu dengan memesukkan 5 tetes aquades, 5 tetes aceton dan 5 tetes NaOH 5% dan masukkan pula I2 tetes demi tetes yang menghasilkan bau seperti karbol hingga larutan tidak berwarna yang kemudian dicampurkan dengan 3 tetes aquades dan 3 tetes NaOH 5% yang selanjutnya larutan tersebut dipanaskan selama kurang lebih 10 menit yang akan menghasilkan larutan yang bening tidak berwarna dan tidak terdapat endapan.
Asam Karboksilat
Kita akan melakukan percobaan pembentukan ester menggunakan 1 pucuk sendok plastik asam salisilat yang dimasukkan kedalam tabung teaksi dan dicampurkan dengan 5 tetes ethanol dan 5 tetes H2SO4 pekat yang kemudian dipanaskan dan menghasilkan warna merah muda yang menimbulkan bau seperti rum.
Amina
Kita akan menguji daya larutan menggunakan HCl sebanyak 5 tetes yang dicampur dengan 1 tetes anilin yang kemudian diamati apakah larut atau tidak. Dalam percobaan ini kita mendapati larutan tersebut tidak larut. Setelah itu kita masukkan 15 tetes NaOH kedalam larutan tadi dan hasilnya larut dan terjadi endapan.
Amida
Pengujian yang terakhir dilakukan pada 1 sendok urea yang dimasuikan kedalam tabung reaksi menggunakan sendok plastik yang selanjutnya ditambahkan dengan NaOH 40% yang kemudian akan dipanaskan dan menghasilkan larutan yang tidak berwarna, kemudian dilakukan pengujian pH dengan lakmus merah. Dengan cara lakmus merah dimasukkan kedalam tabung reaksi menggunakan bantuan batang pengaduk dan setelah beberapa saat Warna lakmus merah tersebut berubah menjadi biru sebagai tanda bahwa larutan tersebut bersifat basa.
KESIMPULAN
Pada praktek kali ini dapat kiata ketahui bahwa gugus fungsional merupakan kelompok gugus khusus pada atom dalam suatu molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut
Dapat mengetahui berbagai cara dalam pengujian gugus fungsi secara kualitatif dari berbagai senyawa
Dari bermacam-macam zat yang telah kita amati kita mendapatkan beda hasil bila zat zat tersebut diteteskan atau dicampurkan dengan zat lain, campuran zat zat tersebut bisa berubah warna, muncul yang aroma yang berbeda-beda bahkan ada juga yang menghasilkan cermin perak ditengah larutan tersebut dan ada juga yang terdapat endapan dan juga mengandung asam atau basa.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, Ralph J, 1986, Organic Chemistry (Edisi ke-2), Willard Grant Press Publisher, USA.
Kristiani, Elisabeth. (2010). Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga: UKSW
Ranawidjaja,Jahja,dkk. (1978). Ilmu Kimia Untuk SMA Jilid 1. Jakarta: PN Balai Pustaka
Waldjinah. 2012. Detik Detik Ujian Nasional Kimia. Klaten. Intan Pariwara.