LAPORAN PRAKTIKUMSTEREOKIMIALAPORAN PRAKTIKUMSTEREOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
STEREOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
STEREOKIMIA
NAMA : Dea Lusiana HudjuliNIM : 442-416-025 JUDUL PERCOBAAN : Rumus Struktur dan Isomer PRODI/KELAS : S1-Kimia/AKELOMPOK : VNAMA : Dea Lusiana HudjuliNIM : 442-416-025 JUDUL PERCOBAAN : Rumus Struktur dan Isomer PRODI/KELAS : S1-Kimia/AKELOMPOK : V
NAMA : Dea Lusiana Hudjuli
NIM : 442-416-025
JUDUL PERCOBAAN : Rumus Struktur dan Isomer
PRODI/KELAS : S1-Kimia/A
KELOMPOK : V
NAMA : Dea Lusiana Hudjuli
NIM : 442-416-025
JUDUL PERCOBAAN : Rumus Struktur dan Isomer
PRODI/KELAS : S1-Kimia/A
KELOMPOK : V
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2018JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2018
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2018
PERCOBAAN 1
Judul
Rumus Struktur dan Isomer
Tujuan
Mahasiswa dapat menyusun model suatu rantai, lingkaran dan isomer-isomer suatu senyawa
Dasar Teori
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D. Tidak termasuk pengaturan berbeda yang diakibatkan rotasi molekul secara keseluruhan ataupun rotasi pada ikatan tertentu (ikatan tunggal). sebagai contoh, keduanya adalah molekul yang sama. Dan keduanya bukan isomer. Keduanya merupakan butan.
Isomer juga tidak terjadi pada rotasi di ikatan ikatan tunggal.
Jika kita memiliki sebuah model molekul didepan mata, kita harus mempretelinya dan menyusung ulang kembali untuk menghasilkan isomer dari molekul tersebut. Jika hanya memutar-mutar ikatan tunggal, yang dihasilkan bukanlah isomer, molekul tersebut sama sekali tidak berubah. (Mulyono. 2005)
Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. Isomer yang terjadi akibat perbedaan struktur disebut isomer struktur, sedangkan keisomeran karena perbedaan konfigurasi disebut isomer ruang. Isomer struktur terdiri dari isomer rangka, isomer posisi, dan isomer fungsi, sedangkan isomer ruang terdiri dari isomer geometris dan isomer optis.
Isomer truktur (konstitusional)
Dalam isomer struktur, atom diatur dalam susunan yang berbeda-beda. Jika senya!a-senya!a dengan rumus molekul yang sama itu memiliki urutan atom yang berlainan, maka mereka mempunyai stuktur (bangun) yang berlainan dan disebut isomer struktural satu terhadap yang lain. (Fessenden dan fessenden,1986).
Isomer struktural
Isomer ini terjadi ketika dua atau lebih senya!a organik memiliki rumus molekul sama, tetapi struktur yang berbeda. Perbedaan-perbedaan ini cenderung memberikan molekul kimia dan sifat-fisik yang bebeda. Ada tiga jenis isomer struktural, yaitu: isomer rantai , isomer posisi dan isomer fungsional. Ada tipe keempat, yang dikenal sebagai tautomerisme (dimana ada dua isomer dikenal sebagai keto dan enol isomer) (Ramlawati. 2005).
Isomer Rantai
Isomer-isomer ini mun&ul karena adanya kemungkinan dari percabangan rantai karbon. sebagai &ontoh, ada dua buah isomer dari butana. ada salah satunya rantai karbon berada dalam dalam bentuk rantai panjang, dimana yang satunya berbentuk rantai karbon bercabang.
Isomer rantai mun&ul karena susunan yang berbeda dari atom karbon yang mengarah ke rantai linear dan bercabang. Isomer rantai memiliki rumus molekul yang sama tetapi berbagai jenis rantai yaitu, linier dan bercabang. Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi sifat fisik yang berbeda. Sebagai contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih rendah dari pada rekan -rekan linier mereka. Hal ini karena, yang linier memiliki luas permukaan lebih banyak kontak dan karenanya kekuatan tarik antar molekul yang maksimum (Rivai, Harizul. 1994).
Isomer geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atau gugus di dalam ruang. Isomer geometri sering juga disebut dengan isomer cis-trans. Isomeri ini tidak tidak reddapat pada kompleks dengan strruktur linear, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral. Kompleks yang mempunyai isomer hanya kompleks-komplek yang bereaksi sangat lambat dan kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil.
Pada beberapa senyawa kompleks koordinasi, ikatan kovalen menimbulkan kemungkinan terbentuknya senyawa-senyawa isomer, karena ligan terikat dalam ruangan sekitar ion logam pusat. Yang dimaksud dengan senyawa isomer adalah molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai susunan atom yang sama sehingga bangun dan sifat-sifatnya berbeda. Ada dua keisomeran yang lazim dijumpai pada senyawa kompleks koordinasi yaitu keisomeran cis-trans dan keisomeran optic.
Keisomeran cis-trans terjadi pada beberpa senyawa kompleks yang mempunyai bilangan koordinasi 4, 5, dan 6. Tetapi untuk bilangan koordinasi 4, keisomeran hanya terjadi pada bangun bersisi empat ligan-ligan sama jaraknya ke logam pusat. Misalnya, senyawa kompleks platina (II), [Pb(NH3)2¬Cl2], mempunyai dua senyawa isomer yang berbeda kelarutan, warna dan sifat-sifat lainnya (Syabatini, 2009 ).
Alat Dan Bahan
Alat
No
Nama alat
Kategori
Gambar
Fungsi
1.
Bola hitam (karbon)
1
Alat untuk memperagakan bentuk molekul
2.
Bola hijau (klor)
1
Alat untuk memperagakan bentuk molekul
3.
Bola putih (hidrogen)
1
Alat untuk memperagakan bentuk molekul
4.
Batang valensi
1
Menghubungkan bola satu dengan bola lainnya (ikatan valensi)
5.
Bola merah (oksigen)
1
Alat untuk memperagakan bentuk molekul
Prosedur Kerja
Terbentuk struktur siklopentana C5H10Terbentuk struktur siklopentana C5H10Terbentuk struktur zigzag heksana C6H14Terbentuk struktur zigzag heksana C6H14Melepaskan batang valensi atom C6Menghubungkan atom C1 dengan atom C6 membentuk lingkaran segi enamMelepaskan batang valensi atom C6Menghubungkan atom C1 dengan atom C6 membentuk lingkaran segi enamMenghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang valensi membentuk rantai karbonMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMenghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang valensi membentuk rantai karbonMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanTerbentuk struktur sikloheksana C6H14Terbentuk struktur sikloheksana C6H14Mengambil satu atom karbon dan tiga batang valensiMenyusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi limaMengambil satu atom karbon dan tiga batang valensiMenyusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi limaMengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang valensiMenyusun keempat atom karbon sisanya membentuk rantai lingkarMengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang valensiMenyusun keempat atom karbon sisanya membentuk rantai lingkarTerbentuk struktur siklobutana C4H8Terbentuk struktur siklobutana C4H8Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)Model rantai dan lingkar
Terbentuk struktur siklopentana C5H10
Terbentuk struktur siklopentana C5H10
Terbentuk struktur zigzag heksana C6H14
Terbentuk struktur zigzag heksana C6H14
Melepaskan batang valensi atom C6
Menghubungkan atom C1 dengan atom C6 membentuk lingkaran segi enam
Melepaskan batang valensi atom C6
Menghubungkan atom C1 dengan atom C6 membentuk lingkaran segi enam
Menghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang valensi membentuk rantai karbon
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Menghubungkan 6 atom karbon dengan 5 batang valensi membentuk rantai karbon
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Terbentuk struktur sikloheksana C6H14
Terbentuk struktur sikloheksana C6H14
Mengambil satu atom karbon dan tiga batang valensi
Menyusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi lima
Mengambil satu atom karbon dan tiga batang valensi
Menyusun kelima atom karbon sisanya menjadi lingkaran segi lima
Mengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang valensi
Menyusun keempat atom karbon sisanya membentuk rantai lingkar
Mengambil lagi satu atom karbon dan tiga batang valensi
Menyusun keempat atom karbon sisanya membentuk rantai lingkar
Terbentuk struktur siklobutana C4H8
Terbentuk struktur siklobutana C4H8
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)Menyusun 6 atom karbon membentuk rantaiMengambil atom C6 dan tiga batang valensinyaMenghubungkan atom C6 dengan batang valensi pada atom C4Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMenyusun 6 atom karbon membentuk rantaiMengambil atom C6 dan tiga batang valensinyaMenghubungkan atom C6 dengan batang valensi pada atom C4Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanBola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)
Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)
Menyusun 6 atom karbon membentuk rantai
Mengambil atom C6 dan tiga batang valensinya
Menghubungkan atom C6 dengan batang valensi pada atom C4
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Menyusun 6 atom karbon membentuk rantai
Mengambil atom C6 dan tiga batang valensinya
Menghubungkan atom C6 dengan batang valensi pada atom C4
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk struktur 2-metil-propanaTerbentuk struktur 2-metil-propanaMembuat isomer dari butana dengan melepas atom C4 dan menghubungannya ke atom C2Membuat isomer dari butana dengan melepas atom C4 dan menghubungannya ke atom C2Terbentuk struktur zigzag butana C4H10Terbentuk struktur zigzag butana C4H10Model butana dan isobutanMenghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan tunggalMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMenghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan tunggalMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanTerbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk struktur 2-metil-propana
Terbentuk struktur 2-metil-propana
Membuat isomer dari butana dengan melepas atom C4 dan menghubungannya ke atom C2
Membuat isomer dari butana dengan melepas atom C4 dan menghubungannya ke atom C2
Terbentuk struktur zigzag butana C4H10
Terbentuk struktur zigzag butana C4H10
Menghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Menghubungkan 4 atom karbon menggunakan ikatan tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)
Terbentuk rantai karbon bercabang (2-metilpentana)
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk struktur dimetil eterTerbentuk struktur dimetil eterTerbentuk struktur etanolTerbentuk struktur etanolMenghubungkan 2 atom karbon,6 atom hidrogen, 1 atom oksigenMembuat model molekul berbeda dari 3 atomMenghubungkan 2 atom karbon,6 atom hidrogen, 1 atom oksigenMembuat model molekul berbeda dari 3 atomBola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), dan bola merah (oksigen)Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), dan bola merah (oksigen)Terbentuk struktur 2,2-dimetilpropanaTerbentuk struktur 2,2-dimetilpropanaTerbentuk struktur 2-metil butanaTerbentuk struktur 2-metil butanaMembuat isomer dari pentana Membuat isomer dari pentana Terbentuk struktur zigzag pentana C5H12Terbentuk struktur zigzag pentana C5H12Menghubungkan 5 atom karbon menggunakan ikatan tunggalMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMenghubungkan 5 atom karbon menggunakan ikatan tunggalMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanBola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk struktur dimetil eter
Terbentuk struktur dimetil eter
Terbentuk struktur etanol
Terbentuk struktur etanol
Menghubungkan 2 atom karbon,6 atom hidrogen, 1 atom oksigen
Membuat model molekul berbeda dari 3 atom
Menghubungkan 2 atom karbon,6 atom hidrogen, 1 atom oksigen
Membuat model molekul berbeda dari 3 atom
Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), dan bola merah (oksigen)
Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), dan bola merah (oksigen)
Terbentuk struktur 2,2-dimetilpropana
Terbentuk struktur 2,2-dimetilpropana
Terbentuk struktur 2-metil butana
Terbentuk struktur 2-metil butana
Membuat isomer dari pentana
Membuat isomer dari pentana
Terbentuk struktur zigzag pentana C5H12
Terbentuk struktur zigzag pentana C5H12
Menghubungkan 5 atom karbon menggunakan ikatan tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Menghubungkan 5 atom karbon menggunakan ikatan tunggal
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Bola hitam (karbon) dan bola putih (hidrogen)
Terbentuk 9 struktur enuna yang berbedaTerbentuk 9 struktur enuna yang berbedaMenyusun 6 atom karbon, 2 atom klor dan 1 atom oksigen membentuk srtuktur aromatikMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMembuat molekul yang berbeda dari 4 atomMenyusun 6 atom karbon, 2 atom klor dan 1 atom oksigen membentuk srtuktur aromatikMemasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakanMembuat molekul yang berbeda dari 4 atomBola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), bola merah (oksigen) dan bola hijau (klor)Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), bola merah (oksigen) dan bola hijau (klor)Model struktur senyawa baru (enuna)
Terbentuk 9 struktur enuna yang berbeda
Terbentuk 9 struktur enuna yang berbeda
Menyusun 6 atom karbon, 2 atom klor dan 1 atom oksigen membentuk srtuktur aromatik
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Membuat molekul yang berbeda dari 4 atom
Menyusun 6 atom karbon, 2 atom klor dan 1 atom oksigen membentuk srtuktur aromatik
Memasukkan atom hidrogen ke valensi atom karbon yang belum digunakan
Membuat molekul yang berbeda dari 4 atom
Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), bola merah (oksigen) dan bola hijau (klor)
Bola hitam (karbon),bola putih (hidrogen), bola merah (oksigen) dan bola hijau (klor)
Hasil Pengamatan
Model rantai dan lingkaran
No.
Nama IUPAC
Nama Trivial
Struktur
Gambar
Gambar 3D
1.
n-heksana
-
2.
Sikloheksana
Heksametilena
3.
Siklopentana
Pentametilena
4.
Siklobutana
-
5.
2-metilpentana
Isoheksana
Model Butana dan Isobutana
No.
Nama IUPAC
Nama Trivial
Struktur
Gambar
Gambar 3D
1.
n-butana
-
2.
2-propana
Isobutana
3.
n-pentana
-
4.
2-metilbutana
Isopentana
5.
2,2-dimetilpropana
Neopentana
6.
Etanol
Etil alkohol
7.
Metoksi metana
Dimetil eter
Model senyawa baru (enuna)
No.
Nama IUPAC
Gambar 3D
Struktur
Gambar
1.
1,5-dichlorohex-5-en-3-yn-2-ol
2.
2,6- diklorohek-2-en-4-un-3-ol
3.
5,5 –dikloro-4-metilpent-4-en-2-un-1-ol
4.
5,5-diklorohek-1-en-3-un-1-ol
5.
1,5-dikoro-2-metilpent—1-en-3-un-1-ol
6.
2,6-dikloroheks-5-en-3-un-2-ol
7.
2,5-dikloroheks-5-en-3-un-2-ol
8.
3,4-diklorohept-1-en-5-un-4-ol
9.
1,1-dikloro-5-metilheks-5-en-2-un-1-ol
Pembahasan
Isomer adalah molekul yang memiliki formula molekul yang sama tetapi memiliki pengaturan yang berbeda pada bentuk 3D.Pada praktikum kali ini kami akan menyusun model suatu rantai, lingkaran dan isomer-isomer suatu senyawa. Untuk menyusun model suatu rantai baik lingkaran dan isomer – isomer dari suatu senyawa ada beberapa langkah yag harus dilaksanakan.
Langkah awal yang harus kita lakukan adalah menentukan model rantai dan lingkaran. Enam buah atom karbon dihubungkan dengan 5 batang valensi sehingga membentuk struktur zigzag yaitu n-heksana dan jika salah satu batang valensi kita lepaskan maka akan membentuk segi enam yang berupa sikloheksana, jika satu atom karbon dan tiga batang valensinya di keluarkan maka akan membentuk siklopentana , jika kita mengambil lagi satu atom karbon dengan tiga batang valensi kembali maka struktur yang akan terbentuk adalah siklobutana dan jika menyusun kembali enam atom dan menghubungkan dengan batang valensi pada atom carbon yang ke empat maka akan membentuk struktur 2-metil pentane yang merupakan isomernya tersendiri.
Perlakuan kedua yang kita lakukan adalah menyusun model butane dan isobutana. Untuk menghasilkan struktur dari n-butana kita dapat menggabungkan empat buah atom karbon dengan menggunakan ikatan tunggal dan memasukan hydrogen ke valensi atom yang belum digunakan sehingga terbetuk struktur yang zig-zag. Untuk membuat isomer dari n-butana kita dapat melepaskan atom karbon empat dan menghubungkannya pada atom karbon dua sehingga terbentuk isomer yang diberi nama 2-metil-propana.
Untuk n-pentana sendiri kita dapat membuat struktur zig-zagnya dengan menghubungkan lima atom karbon menggunakan ikatan tunggal dan memasukan atom hydrogen ke dalam valensi atom karbon, sedngankan untuk isomernya kita dapat membentuk isomer yang diberi nama 2-metil butane dengan 2,2-dimetilpropana.
Selain itu kita dapat membentuk struktur berupa etanol dan dimetil eter dengan menghubungkan dua atom karbon dengan enam atom hydrogen dan satu atom oksigen sehingga terbentuk tiga model molekul yang berbeda.
Untuk senyawa baru (enuna) kita dapat menyusun berbagai atom karbon , atom klor dan atom oksigen, kemudian di modifikasi sehingga menghasilkan isomer-isomernya. Dari perlakuan ini kami mendapatkan 9 struktur yang berbeda yang meruapakan isomer dari enuna.
Kesimpulan
Isomer adalah senyawa-senyawa kimia yang mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda, sehingga sifat-sifatnya pun berbeda. Isomer yang terjadi akibat perbedaan struktur disebut isomer struktur, sedangkan keisomeran karena perbedaan konfigurasi disebut isomer ruang. Isomer struktur terdiri dari isomer rangka, isomer posisi, dan isomer fungsi, sedangkan isomer ruang terdiri dari isomer geometris dan isomer optis.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan fessenden. 1986. Kimia organik edisi ke tiga jilid 2. Jakarta : Erlangga
Mulyono. 2005. Kamus Kimia. Jakarta : Erlangga.
Ramlawati. 2005. Buku Ajar Kimia Anorganik Fisik. Makassar : Jurusan Kimia, FMIPA, UNM.
Rivai, Harizul. 1994. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI-Press.
Syabatini, Annisa. 2009. Pembuatan Cis dan Trans Kalium Dioksalatodiakuokromat.diakses tanggal 07 November 2018