BAB III KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 Penegakan Diagnosa - Pengumpulan data a. Identitas Meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, bahasa, st atus perkawinan, pekerjaan, pendidikan. b. Keluhan utama Pada umumnya klien mengeluh payudara terasa tegang dan nyeri. c. Riwayat kesehatan - Riwayat kesehatan terdahulu Penyakit kronis atau menular dan menurun seperti jantung, hipertensi, DM, TBC, Hepatitis, penyakit kelamin atau abortus, riwayat lalu tidak pernah menderita. menderita. - Riwayat kesehatan sekarang Riwayat pada post partum didapatkan payudaranya terasa tegang dan nyeri karena belum ditetekan ke bayinya. - Riwayat kesehatan keluarga Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti adanya penyakit jantung, hipertensi, DM, keturunan bayi kembar, TBC, hepatitis, penyakit kelamin dan abortus. Memungkinkan penyakit tersebut ditularkan pada klien. - Riwayat psikososial Pada klien nifas biasanya cemas bagaimana cara car a merawat bayinya, berat badan yang semakin meningkat dan membuat harga dirinya rendah. d. Pola-pola fungsi kesehatan - Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Karena kurangnya pengetahuan klien tentang bendungan ASI dan cara pencegahannya, penanganan serta perawatannya dan kurangnya kurangnya menjaga kebersihan tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam perawatan tubuhnya akan menimbulkan masalah dalam perawatan dirinya. - Pola nutrisi dan metabolism Pada klien nifas biasanya terjadi peningkatan nafsu makan karena pengaruh dari keinginan menyusui bayinya. - Pola aktifitas Klien dapat melakuakan aktifitas seperti biasanya, terbatas apa aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, cepat lelah, cepat lesu. Pada klien nifas di dapatkan keterbatasan aktifitas karena mengalami kelemahan dan nyeri. - Pola eleminasi Pada penderita post partum sering terjadi adanya perasaan sering/sudah kencing selama nifas yang ditimbulkan karenya terjadinya oedema dari trigono yang menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga sering terjadi konstipasi karena penderita takut untuk melakukan BAB. - Pola tidur dan istirahat Pada klien nifas terjadi perubahan pada pola istirahat dan tidur karena adanya kehadiran bayi dan nyeri epis setelah persalinan. - Pola hubungan peran Peran klien dalam keuarga meliputi hubungan klien dengan keluarga dan orang lain. - Pola penanggulangan stress
Biasanya klien sering melamun dan merasa cemas atas bendungan ASInya dan cara menetek yang benar. - Pola sensori dan kognitif Pola sensori klien nifas merasakan nyeri pada perineum akibat. Luka jahitan dan nyeri perut akibat involusi uteri. Pada pola kognitif klien nifas primipara terjadi kurang pengetahuan tentang cara merawat bayi. - Pola persepsi dan konsep diri Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilannya, lebih-lebih menjelang persalinan dampak psikologis, klien terjadi perubahan konsep diri antara lain body image dan ideal diri - Pola produksi seksual Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual/fungsi dari seksual yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas. - Pola tata nilai dan keperawatan Biasanya saat menjelang persalinan dan sesudah persalinan klien akan terganggu dalam hal ibadahnya karena harus bedrest totl setelah partus sehiangga aktifitas klien dibantu oleh keluarganya. e. Pemeriksaan Fisik - Kepala Bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang-kadang terdapat adanya closma gravidarum dan apakah ada benjolan. - Leher Kadang-kadang ditemukan adanya pembesaran kelenjar gondok karena dalam proses menelan yang salah. - Mata Terkadang adanya pembengkakan pada kelopak mata, konjungtiva, dan kadang-kadang keadaan selaput mata pucat (anemia) karena prises persalinan yang mengalami perdarahan, sclera kuning. - Telinga Biasanya bentuk telinga simetris atau tidak, bagaimana kebersihann ya adakah cairan yang keluar dari telinga. - Hidung Ada polip atau tidak dan apabila pada saat ppost partum mengalami pernafasan cuping hidung. - Dada Terdapat adanya pembedaran pada payudara, adanya hipopigmentasi aerola mamae dan papilla mamae. - Abdomen Pada klien nifas, abdomen kendor kadang-kadang striac masih terasa nyeri, fundus uteri 3 jari bawah pusat. - Genetalia Pengeluaran darah campur lender, pengeluaran air ketuban, bila terdapat pengeluaran mekonium yautu feses yang di bentuk anak dalam kandungan menandakan adanya kelainan letak anak.
- Anus Kadang-kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena rupture. - Ekstremitas Pemeriksaan oedema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarnya uterus, kerenapenyakit jantung/ginjal. - Muskuluskeletal Pada klien post partum biasanya tejadi keterbatasa n gerak dan aktifitas karena adanya luka episiotomy. - Tanda-tanda Vital Apabila terjadi perdarahan pada post partum tekanan darah turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh menurun. 3.2 Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul 1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan bendungan ASI Tujuan : a. Nyeri berkurang/hilang b. Ibu dapat menyusui bayinya dengan nyaman c. Bendungan ASI dapat berkurang/hilang Intervensi : a. Ajarkan teknik relasksasi b. Kompres pada area nyeri c. Kolaborasi pemberian obat analgetik d. Lakukan pengurutan yang dimulai dari puting ke ar ah korpus mamae untuk mengurangi bendungan di vena dan pembuluh getah bening dalam payudara Rasional : a. Teknik relaksasi akan sangat membantu mengurangi rasa nyeri b. Kompres hangat akan membantu melancarkan peredaran darah pada area nyeri c. Pemberian obat analgetik bekerja mengurangi rasa nyeri d. Proses pengurutan akan membantu melancarkan peredaran darah pada area nyeri. 2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan Tujuan : a. Intake nutrisi adekuat b. Tidak terjadi penurunan berat badan khususnya selama masa menyusui Intervensi : a. Anjurkan pemberian makanan/nutrisi dengan porsi kecil tapi sering b. Jelaskan pentingnya nutrisi khususnya pada masa menyusui c. Jika perlu berikan tambahan multi vitamin Rasional : a. Porsi kecil tapi sering akan lebih memberikan b anyak kesempatan bagi pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya b. Pendidikan kesehatan/penkes mengenai nutrisi akan mendorong pasien untuk lebih memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya c. Multi vitamin dapat meningkatkan nafsu makan 3. Cemas berhubungan dengan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara Tujuan : a. Klien tidak merasakan cemas lagi b. Klien mengerti tentang cara perawatan payudara c. Klien tidak bertanya-tanya lagi tentang perawatan payudara Intervensi : a. Jelaskan pada ibu tentang penyebab dan cara mengatasi bendungan ASI. b. Anjurkan ibu dan ajari ibu untuk melakukan perawatan payudara.
c. Ajari ibu meneteki yang benar. d. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya lebih sering pada kedua payudaranya secara bergantian. e. Anjurkan ibu untuk memberi kompres hangat pada payudara sebelum ditetekkan. Rasional : a. Pengetahuan yang benar akan menambah kooferatif ibu. b. Dengan memperaktekkan secara langsung dapar merubah perilaku ibu. c. Dengan posisi yang benar dapat meningkatkan rangsangan ASI secara maksimal. d. Dengan menyusui lebih sering aka merangsang ASi keluar dengan lancar. e. Dengan kompres hangat merangsang produksi ASI. 4. Ketidakefektifan pemberian ASI, berhubungan dengan terhentinya men yusui, sekunder akibat: bendungan ASI. Tujuan : a. Ibu akan mengaku percaya diri dalam menerapkan aktifitas men yusui yang memuaskan dan efektif b. Ibu akan memperlihatkan aktifitas menyusui yang efektif secara mandiri Intervensi : a. Kaji adanya faktor penyebab munculnya kesulitan atau ketidakpuasan b. Ajarkan bagaimana memeras, menangani, menyimpan, dan mengirimkan ASI dengan aman. c. Pastikan mulut bayi berada pada posisi yang tepat di payudara. Rasional : a. Mengatasi faktor penyebab terlebih dahulu dapat mengurangi ketidakefektifan. b. Memudahkan dalam pemberian ASI, tanpa menggunakan susu formula. c. Mencegah ASI terbendung. 5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi biasa, sekunder akibat: Nyeri pada payudara. Tujuan : a. Individu akan mengatakan keseimbangan optimal antara istirahat dan aktifitas Intervensi : a. kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat pasien b. kaji faktor-faktor penyebab gangguan pola tidur c. berikan lingkungan yang nyaman d. beri kesempatan ibu mengungkapkan perasaannya e. Ajarkan untuk mandi air hangat sebelum tidur. Rasional : a. untuk mengetahui tingkat kebutuhannya sehingga terpenuhi pola isti rahatnya. b. mengetahui penyebab sehingga dapat tidur dengan baik. c. untuk memberi kenyamanan dan ketenangan pasien d. Untuk terapi psikis dan mengurangi beban pkiran dan membantu mengatasimasalahnya e. Relaksaki dapat membuat tidur lebih nyenyak