Asuhan keperawatan pada keluarga dengan keluarga lansia
Disusun oleh : 1. Wind Winda a ulf ulfa a marh marham ama a 2. Zha zha ricky ricky dest destika ika tamara tamara 3. Yesi Darm Darmia iati ti
Dosen pembimbing : Ns Hermansyah S.Kp..kep
K!!N"#$%N K!S!H%"%N #!&'()$K $ND*N!S$% &*)"!KK!S K!!NK!S (!N+K')' "%H'N %,%#%N 2-1/2-10
K%"% &!N+%N"%# Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan, karena atas berkah dan rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan menyelesaikan makalah yang berjudul berjudul tentang tentang “ASUAN “ASUAN !"P"#A$ !"P"#A$A ATAN !"%UA#&A D"N&AN !"%UA#&A %ANS'A() Tidak lupa kami u*apkan terima kasih kepada kepada orang orang tua kami, kami, temanteman-tem teman an kami kami yang yang telah telah memban membantu tu dalam dalam penyeles penyelesaia aian n pembuatan makalah ini) Dan kami u*apkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini agar bisa menjadikan kami manusia yang berpengetahuan) Pembua Pembuatan tan makala makalah h ini bertuj bertujuan uan untuk untuk menget mengetahu ahuii tentang tentang !onsep !onsep Teoriti eoritiss !epera !epera+ata +atan n !eluar !eluarga ga Dengan Dengan !eluar !eluarga ga %ansia %ansia eserta eserta Suhan Suhan !epera+ !epera+ata atanny nnya) a) !ami !ami menyadari, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah) !arena kami tidak luput dari kesalahan) leh karena itu, kami masih membutuhkan kritik kritik yang yang memban membangun gun dari dari pemba*a pemba*a)) Akhir Akhir kata kata kami kami u*apka u*apkan n terima terima kasih) kasih) Semoga Semoga berman.aat)
engkulu, /aret 0123
penulis
D%"%# $S$ !ATA P"N&ANTA#444444444444)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) DA5TA# 'S'444444444444444)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) A ' P"NDAU%UAN a6 Pendahuluan))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) b6 Tujuan))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) *6 /an.aat44444444444))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) A '' T'N7AUAN T"#'T'S a6 !onsep dasar kepera+atn keluarga))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) b6 !onsep dasar lanjut usia)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) *6 !onsep dasar asuhan kepera+atan keluarga pada keluarga lansia44444))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) A ''' AS!"P !"%UA#&A D"N&AN !"%UA#&A %ANS'A44444)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) A '8 !"S'/PU%AN DAN SA#AN)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))) DA5TA# PUSTA!A
(%( $ &!ND%H')'%N %.
)atar (elakan
!eluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan kita) keadaan ini perlu kita sadari sepenuhnya bah+a setiap indi9idu merupakan bagiannya dani keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti) !epera+atan keluarga merupakan tingkat kepera+atan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dira+at, dengan sehat sebagai tujuan dan pera+atan sebagai penyalur) Sasaran kepera+atan keluarga yaitu indi9idu, .amily atau keluarga dn *ommunity atau masyarakat) Prinsip utama dalam pera+atan kesehatan masyarakat mengatakan bah+a keluarga adalah unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan) erbagai ilmu ini tidak dapat dipisahkan dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi karena sampai setengah abad yang lalu) Dan berbagai istilah berkembang terkait dengan lanjut usia lansia6, yaitu gerontologi, geriatri serta kepera+atan gerontik, dan kepera+atan geriatrik) Seiring dengan keberhasilan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional, telah me+ujudkan hasil yang positi. di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedikteran sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia) Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah *enderung lebih *epat) Saat ini, di seluruh dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 311 juta dengan usia rata-rata ;1 tahun dan diperkirakan pada tahun 0103 akan men*apai 2,0 milyar) Di Negara maju seperti Amerika Serikat pertambahan orang lanjut usia bertambah 2111 orang per hari pada tahun 2<=3 dan diperkirakan 31> dari penduduk berusia 31 tahun sehingga istilah aby oom pada masa lalu berganti menjadi ledakan penduduk lanjut usia) Se*ara demogra.i, menurut sensus penduduk pada tahun 2<=1 di 'ndonesia jumlah penduduk 2?@, juta) Dari angka tersebut terdapat 2;, juta orang 22>6 orang yang berusia 31 tahun ke atas, dan 3, juta orang ?,>6 berusia ;1 tahun ke atas) Dari ;, juta orang terdapat =00,=2 0,1;>6 orang yang tergolong jompo, yaitu para lanjut usia yang memerlukan bantuan khusus sesuai undang-undang bahkan mereka harus dipelihara oleh Negara)
Se*ara indi9idu, pada usia diatas 33 tahun terjadi penuaan se*ara alamiah) al ini akan menimbulkan masalah .isik, mental, sosial, ekonomi, dan psikologis) Sur9ei rumah tangga tahun 2<=1 angka kesakitan penduduk usia lebih dari 33 tahun, sebesar 03,@1> diharapkan pada tahun 0111 nanti angka tersebut akan menurun menjadi 20,1> Depkes #', Pedoman Pembinaan !esehatan %anjut usia bagi Petugas !esehatan ', 2<<06 Pada sistem muskuloskeletal termasuk di dalamnya adalah tulang, persendian, dan otototot akan mengalami perubahan pada lansia yang dapat mempengaruhi penampilan .isik dan .isiologisnya) Semua perubahan ini sangat mempengaruhi rentang gerak, gerak se*ara keseluruhan, dan *ara berjalan) !ekuatan muskular mulai merosot pada usia sekitar ?1 tahun, dengan suatu kemunduran yang diper*epat setelah usia ;1 tahun) perubahan gaya hidup dan penggunakan sistem neuromus*ular adal penyebab utama kehilangan kekuatan otot) Se*ara umum, terdapat kemunduran kartilago sendi, sebagian besar terjadi pada sendi-sendi yang menahan berat dan pemebentukan tulang di permukaan sendi) !omponen-komponen kapsul sendi pe*ah dan kolagen yang terdapat pada jaringan penyambung meningkat progresi. yang jika tidak dipakai lagi, mungkin menyebabkan in.lamasi, nyeri, penurunan mobilitas sendi, dan de.ormitas) Penyakit in.lamasi artikular yang paling sering terjadi pada lansia adalah Atritis #eumatoid) erbagai penyakit sendi, termasuk Atritis #eumatoid dapat terjadi resiko jatuh pada lansia) 7atuh merupakan kejadian terbesar pada lansia) 7atuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, sehingga mengakibatkan seseorang mendadak terbaringBterduduk di lantai atau tempat yang lebih rendak dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka #euben, 2<<; dalam Buku Ajar Geriatri, Darmojo, 2<<<6) !esehatan merupakan aspek sangat penting yang perlu diperhatikan pada kehidupan lansia) Semakin tua seseorang, *enderung semakin berkurang daya tahan .isik mereka) Dalam kaitan ini, kajian terhadap kepera+atan lansia kepera+atan gerontik dan geriatrik6 perlu ditingkatkan
(.
2)
"uuan &enulisan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui, memahami, dan menguasai konsep dasar kepera+atan keluarga lanjut usia 0)
Tujuan !husus
Setelah mempelajari makalah ini, mahasis+a diharapkan mampu : a)
!onsep dasar kepera+atan kesehatan keluarga
b)
!onsep kepera+atan keluarga lansia
*)
Asuhan kepera+atan keluarga lansia
d) /emahami masalah kepera+atan keluarga lansia
4.
et5de penulisan
Penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskri.ti. yaitu dengan penjabaran masalah-masalah yang ada dan menggunakan studi keperpustakaan dari literatur yang ada baik di perpustakaan maupun dimedia internet sebagai pelengkap)
D.
Sistematika &enulisan
/akalah ini terdiri dari '8 ab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : ab ' metode ab ''
: Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, penulisan, dan sistematika penulisan) : landasan teoritis yang terdiri dari konsep dasar kepera+atan keluarga,
konsep dasar kepera+atan keluarga dengan lansia ab '''
: %aporan !asus
ab '8
: Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
(%( $$
"$N,'%N "!*#$"$S %.
K5nsep Dasar Kepera6atan Keluara
1.
&enertian
!eluarga dide.inisikan dalam berbagai *ara) De.inisi keluarga berbeda-beda, tergantung kepada orientasi teoritis “pende.inisi( yaitu dengan menggunakan menjelaskan yang penulis dari untuk menghubungkan keluarga) urgess dkk 2<;6 membuat de.inisi yang berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai re.erensi se*ara luas: •
!eluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perka+inan, darah dan
•
ikatan adopsi) Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup se*ra berpisah, mereka tetap menggangap rumah
•
tangga tersebut sebagai rumah mereka) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan perempuan,
•
saudara dan saudari !eluarga sama-sma menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang di ambil dari masyarakat dengan beberpa *iri unik tersendiri)
/eskipun de.inisi-de.inisi ini sering digunakan, namun terbatas kepada kemapuan aplikasinya dan si.at komprehensi.nya
de.inisi apa saja tentang keluarga harus
menggambarkan bentuk-bentuk keluarga yang ada sekarang, dan de.inis tradisional seperti diats bisa memberikan gambaran tentang de.inisi yang dimaksud) $hall 2<=;6 dalam analisa konsep tentang keluarga sebagai unit yang perlu dira+at dalam pera+atan, ia mende.iniskan keluarga sebagai (kelompok yang mende.inisikan diri( dengan anggota sendiri terdiri dua indi9idu atau lebih, yang asosiasinya di*irikan oleh istilah istilah usus, yang boleh jadi tidak di ikat oleh hubungan darah atau hukum, tapi yang ber.ungsi demikian ma*am sehingga mereka menggagap diri meraka sebagai sebuah keluarga) /engingat siapakah
indi9idu-indi9idu yang diindeti.ikasikan sebagai anggota keluarga
merupaka sebuah komponen yanh sangat penting dari de.inisi ini) oCett 2<=@6 menyatukan de.inisi indi9idu dengan merujuk keluarga sebagai “siapa yang disebut pasien itulah keluarga( ) 5amily ser9i*e amerika tahun 2<=?6 mende.isikan keluarga
dalam suatu *ara yang komprehensi.-yaitu sebagai “0orang( atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan keintiman )
2. "ipe keluara Pembagian tipe keluarga
bergantung pada konteks
keilmu+an
dan
orang
yang
mengelompokan) Se*ara tradisional keluarga dikelompokan menjadi dua, yaitu: a6 !eluarga inti nu*lear .amily6 adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya b6 !eluarga besar etended .amily6 adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah kakekBnenek, pamanBbibi6 Tipe-tipe keluarga se*ara umum yang dikemukakan untuk mempermudah pemahaman terhadap literatur tentang kelurga) .riedman, 2<=@ hal: 206 a6 !eluarga inti konjugal6 merupakan keluarga yang menikah, sebagai orang tua, atau pemberian na.kah) !eluarga inti terdiri dari sumi, istri, dn ank mereka-anak kandung, anak adopsi atau keduanya) b6 !eluarga orientasi keluarga asal6 merupakan unit keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan *6 !eluarga besar merupakan keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan oleh darah6 yang paling laCim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti, berikut ini termasuk “sanak keluarga( seperti kakek atau nenek, tante, paman, dan sepupu) 3.
unsi keluara Umumnya diakui bah+a keberadaan keluarga adalah dalam .rangka untuk memenuhi
.ungsi-.ungsi dasar tertentu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia kebutuhan kemsyarakatan6 yakni pemberian na.kah dan mengasuh anak) Disamping itu, keluarga bertindak sebagai mediator yang penting antara masyarakat dan indi9idu dan membentuk matriks dimana kebutuhan-kebutuhan pribadi dipenuhi) Sekarang ini keluarga tampak lebih khusus dn akti9itas-akti9itasnya yang se*ara tradisional berlangsung dalam rumah dan atau melibatkan seluruh anggota keluarga kini berlangsung dimana-mana dan hanya melibatkan segmen-segmen keluarga atau anggota keluarga se*ara indi9idual) 5ungsi keluarga terdiri dari .ungsi a.ekti., .ungsi sosialisasi, .ungsi reproduksi, .ungsi ekonomi, .ungsi pera+atan kesehatan) .riedman, 2<<=, hal ?<-?126 26 .ungsi a.ekti. berhubungan dengan .ungsi-.ungsi internal keluarga yaitu sebagai perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya) !eluarga melakukan tugastugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosioemosional anggotanya, /ulai dari tahun-tahun a+al kehidupan indi9idu dan terus berlangsung sepanjang hidupnya) Pemenuhan .ungsi a.ekti. merupakan basis sentral bagi pembentukan dna kelanjutan dari unit keluarga stair, 2<@06
!omponen .ungsi a.ekti. meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhankebutuhan psikososial anggota keluarga) /elalui pemenuhan .ungsi ini,) /aka keluarga menjalankan tujuan-tujuan psikososial yang utama, yaitu membentuk si.at-si.at kemanusiaan dalam diri mereka, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin berhubungan se*ara lebih akrab dan harga diri) 06 5ungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi so*ialiCation and so*ial pla*ement .un*tion6 adalah .ungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah) 6 5ungsi reproduksi the reprodu*ti9e .un*tion6 adalah .ungsi untuk mempertahankan generasi dn menjaga kelangsungan keluarga) ?6 5ungsi ekonomi the e*onomi* .un*tion6 yaitu keluarga ber.ungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga se*ara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan indi9idu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga) 36 5ungsi pera+atan kesehatan the health *are .un*tion6 yaitu .ungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produkti9itas tinggi) 5ungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan) .
Dimensi struktur dasar keluara Struktur keluarga dapat menggambar bagaimana keluarga melaksanakan .ungsi keluarga
di masyarakat sekitarnya) Parad dan *aplan 2<;36 yang diadopsi oleh .riedman mengatakan ada empat struktur keluarga yaitu: a6 Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran .ormal dan in.ormal) b6 Nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan) *6 Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana *ara dan pola komunikasi ayah-ibu orang tua6, orang tua dengan anak, anak dengan anak, dan anggota keluarga lain pada keluarga besar6 dengan keluarga inti) d6 Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan) Struktur keluarga ini nantinya perlu dikaji oleh pera+at yang memberikan asuhan) erdasarkan ke empat elemen dalam struktur keluarga, diasumsikan bah+a %eslie E !omar, 2<=<: Parsons E ales, 2<<36 : 26
!eluarga merupakan sistem sosial uang memiliki .ungsi sendiri
06
!eluarga merupakan sistem sosial yang mampu menyelesaikan masalah indi9idu dan
lingkungannya) 6 !eluarga merupakan suatu kelompok ke*il yang dapat mempengaruhi kelompok lain) ?6 Perilaku indi9idu yang ditampakkan merupakan gambaran dari nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga) erdasarkan kemampuan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan dasar, kebutuhan psikososial, kemampuan
memenuhi
ekonominya
dan
aktualisasi
keluarga
dimasyarakat,
serta
memperhatikan perkembangan negara indonesia menuju negara industri, indonesia menginginkan keluarga dikelompokan menjadi lima tahap yaitu s ebagai berikut ) 26
!eluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar
se*ara minimal yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator !eluarga Sejahtera Tahap ') 06 !eluarga Sejahtera Tahap ' !S '6 adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar se*ara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya, yaitu kebutuhan pendidikan, keluarga beren*ana !6, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan liungkungan tempat tinggal, dan transportasi) 6 !eluarga Sejahtera Tahap '' !S ''6 adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar se*ara minimal serta telah memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan, yaitu kebutuhan untuk menabung dan memperoleh in.ormasi) ?6 !eluarga Sejahtera Tahap ''' !S '''6 adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologisnya, dan kebutuhan pengembangan, tetapi belum dapat memberikan sumbangan konstribusi6 yang maksimal terhadap masyarakat se*ara teraturdalam +aktu tertentu6 dalam bentuk material dan keuangan untuk sosial kemasyarkatan, juga berperan serta se*ara akti. dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasasn sosial, keagamaan, kesenian, olahraga, pendidikan dan lain sebagaianya) 36 !eluarga Sejahtera Tahap ''' Plus !S ''' Plus6 adalah keluarga yang telah dapat memenuhhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersi.at dasar, sosial psikologis, maupun pengembangan, serta telah mampu memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat) 0.
&eran pera6at keluara Pera+atan kesehatan masyarakat, sejak dahulu sampai sekarang, keluarga sudah
dianggap sebagai kesatuan dari pemeliharaan kesehatan) Perananan pera+at keluarga
membantu keluarga untuk mengatasi dengan baik masalah-masalah kesehatan dengan meningkatkan kesanggupan mereka untuk melaksanakan tugas-tugs kese hatan) Proses membantu keluarga meningkatkan kesanggupan untuk menyelesaikan masalah kesehatan, pera+at dapat berperan sebagai : Pengenal kesehatan health monitor6 Pemberi pera+atan pada anggota keluarga yang sakit !oordinator pelayanan kesehatan keluarga 5a*ilitator &uru Penasihat (.
K5nsep Kepera6atan Keluara lanut usia
1.
&enertian /enua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia) /enjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, de+asa dan tua) Tiga tahap ini berbeda, baik se*ara biologis maupun psikologis) $ dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2<<= tentang kesejahteraan lansia pada ab ' Pasal 2 Ayat 0 menyebutkan bah+a umur ;1 tahun adalah usia permulaan tua) /enua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan proses yang berangsur-angsur mengakibatkan perubahan yang kumulati., merupakan proses menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh yang berakhir dengan kematian) Dalam buku ajar geriatri, Pro.) Dr) #) oedhi Darmojo dan Dr) ) adi /artono 2<6 mengatakan bah+a “menua( menjadi tua6 adalah suatu proses menghilangnya se*ara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diriBmengganti diri dan mempertahankan struktur dan .ungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas termasuk in.eksi6 dan memperbaikikeruskan yang diderita) Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bah+a manusia se*ara perlahan mengalami kemunduran struktur dan .ungsi organ) !ondisi ini dapat mempengaruhi kemandirian dan kesehatan lansia, termasuk kehidupan seksualnya) Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berkelanjutan se*ara alamiah dan umumnya dialami oleh semua makhluk hidup) Proses menua merupakan kombinasi berma*am-ma*am .aktor yang sling berkaitan) Sampai saat ini, banyak de.inisi dan teori yang menjelaskan tentang proses menua yang tidak seragam) Se*ara umum, proses menua dide.inisikan sebagai perubahan yang terkit +aktu, bersi.at uni9ersal, intrinsik, progresi., dan detrimental) !eadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup berikut akan dikemukakan berma*am-ma*am teori proses menua yang penting)
2. "e5ry pr5ses menua Proses menua bersi.at indi9idual 26 Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda 06 Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda 6 Tidak ada satu .aktor pun yang ditemukan dapat men*egah proses menua) a) Teori biologis a6 Teori genetik Teori genetic lock ) Teori ini merupakan teori instrinsik yang menjelskan bah+a didalam
tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan) Teori ini menyatakan bah+a menua itu telah terprogram se*ara genetik untuk spesies tertentu) Setiap spesies di dalam inti selnya memiliki suatu jam genetikB jam biologis sendiri dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenis ini berhenti berputar, ia akan mati) /anusia mempunyai umur harapan hidup nomor dua terpanjang setelah bulus) Se*ara teoritis, memperpanjang umur mungkin terjadi, meskipun hanya beberapa +aktu dengan pengaruh dari luar, misalnya peningkatan kesehatan dan pen*egahan penyakit dengan pemberian obat-obatan atau tindakan tertentu) Teori mutasi somatik ) /enurut teori ini penuaan terjadi krena adanya mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan yang buruk) Terjadi kesalahan dalam proses transkripsiu DNA atau #NA dan dalam proses translasi #NA proteinBenCim) !esalahan ini terjadi terus menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan .ungsi organ atau perubahan sel menjadi kanker atau penyakit) Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai *ontoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan .ungsional sel Suhana, 2<
kerusakan atau peruibahan dalam tubuh) Tidak stabilnya radikal bebas kelompok atom6 mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organik, misalnya karbohidrat dan protein) #adikal bebas ini menyebabkan sel tidak dapat bergenerasi alli+el, 2<?6) #adikal bebas dianggap sebagai penyebab penting terjadinya kerusakan .ungsi sel) #adikal bebas yang terdapat di lingkungan seperti: asap kendaraan bermotor, asap rokok, Cat penga+et makanan, radiasi, sinal ultra9iolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua) Cross link theory. /enua disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat, dan asam nukleat molekul kolagen6 bereaksi dengan Cat kimia dan radiasi, mengubah .ungsi jaringan yang menyebabkan perubahan pada membran plasma, yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastis, dan hilangnya .ungsi pada proses menua) Teori fisiologis.Teori ini merupakan teori instrinsik dan ekstrinsik) Terdiri atas teori oksidasi stres, dan teori dipaki-aus +ear and tear theory6) Disini terjadi kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel tubuh lelah terpakai regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal6 b) Teori sosiologis Teori sosiologis tentang proses menua yang dianut selama ini antara lain: a6 Teori interaksi sosial Teori ini men*oba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat) !emampuan lansia untuk terus menjalin interaksi
sosial
meruipakan
kun*i
mempertahankan
status
sosialnya
berdasarkan
kemampuannya bersosialisasi) Pokok-pokok so*ial e*hange theory antara lain: •
/asyarakat terdiri atas .aktor sosial yang berupaya men*apai tujuannya masing-
•
masing) Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan +aktu Untuk men*apai tujuan yang hendak di*apai, seorang aktor mengeluarlkan biaya
•
b6 Teori akti9itas atau kegiatan !etentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan se*ara langsung) Teori ini menyatakan bah+a lansia yang sukses adalah mereka yang akti. dan banyak ikut-serta dalam kegiatan sosial •
%ansia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan akti9itas dan mempertahankan
•
akti9itas tersebut selama mungkin) Pola hidup dilanjutkan pada *ara hidup lansia
•
/empertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi9idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lansia)
*6 Teori kepribadian berlanjut *ontinuity theory6 Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia) Teori ini merupakan gabungan teori yang disebabkan pada seorang lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personalisa yang dimilikinya) Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia) Dengan demikian, pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia menjadi lansia) al ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah, +alaupun ia telah lansia) d6 Teori pembebasan penarikan diri disangagement theory6 Teori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran indi9idu dengan indi9idu lainnya) Teori yang pertama diajukan oleh Fumming dan enry 2<;26) Teori ini menyatakan bah+a dengan bertambah lansia, apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan, lansia se*ara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya) !eadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun, baik se*ara kualitas maupun kuantitas sehingga sering lansia mengalami kehilangan ganda triple loss6 : • • •
!ehilangan peran loss o. role6 ambatan kontak sosial restri*tion o. *onta*t and relationship6 erkurangnya komitmen redu*ed *ommitment to so*ial mores and 9alues6)
/enurut teori ini, seorang lansia dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya) Dari penyebab terjadinya proses menua tersebut, ada beberapa peluang yang memungkinkan dapat diinter9ensi agar proses menua dapat diperlambat) !emungkinan yang tersebar adalah men*egah:
•
/eningkatnya radikal bebas /emanipulasi sistem imun tubuh
•
/elalui metabolismeBmakanan, memang berbagai(misteri kehidupan masih banyak
•
yang belum bisa terungkap, proses menua merupakan salah satu misteri yang paling sulit dipe*ahkan()
3. "ipe )ansia /angkunego '8 dalam surat Werdatama, yang dikutip oleh )% $idyapratama menyebutkn
bah+a lansia6 dalam literatur lama 7a+a6 dibagi dua golongan, yaitu :
-
$ong sepuh : orang tua yang sepi ha+a n.su, menguasai ilmu(d+i tunggal(, yakni
mampu membedakan antra baik dan buruk, sejati dan palsu, gusti Tuhan6 dan kaula nya atau hambanya) $ong Sepah : %ansia yang kosong, tidak tau rasa, bi*aranya muluk-muluk tanpa isi, tingkah lakunya dibuat-buat dan berlebihan serta memalukan) idupnya menjadi hambar kehilangan romantika dan dinamika hidup6) Pujangga #onggo $arsito dalam surat Klatida6 menyebutkan bah+a %ansia terbgi menjdai dua kelompok, yakni : -
%ansia yang berbudi sentosa: orang tua ini meskipun diridai Tuhan Gang /aha "sa
dengan reCeki, tetapi tetap berusaha terus, disertai selalu in ingat dan +aspada) %ansia yang lemah : orang tua yang putus asa sebaiknya hanya menjauhkan diri dari kedunia+an, supaya mendapat kasih sayang Tuhan) Di Caman sekarang Caman pembangunan6, banyak ditemukan berma*am-ma*am tipe lansia, antara lain : -
Tipe ari. bijaksana : lansia ini kaya dengan hikmah pengalaman, menyesuaikan diri
dengan perubahan Caman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, derma+an, memenuhi undangan, dan menjadi panutan) Tipe mandiri : lansia ini senang mengganti kegiatan yang hilang dengan kegiatan baru, selekti. dalam men*ari pekerjaan dan teman pergaulan, serta memenuhi undangan) Tipe tidak puas: lanjut usia yang selalu mengalami kon.lik lahir batin, menentang proses penuaan, yang menyebabkan kehilangan ke*antikan, kehilangan daya tarik jasmani, kehilangan kekuasaan, status, teman yang disayangi, pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung menuntut, sulit dilayani dan pengkritik) Tipe pasrah : lansia yang selalu menerima dan menunggu nasib baik, mempunyai konsep habis habis gelap datang terang6, mengikuti kegiatan beribadat, ringan kaki, pekerjaan apa saja yang dilakukan) Tipe bingung : lansia yng kagetan, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, merasa minder, menyesal, pasi., a*uh tak a*uh) %ansia dapat pula dikelompokan dalam beberapa tipe yang bergantung pada karakter, pengalaman hidup, lingkungan, kondisi .isik, mental, sosial, dan ekonominya) Tipe ini antara lain : -
Tipe optimis : lansia santai dan periang, penyesuain *ukup baik, mereka
memandang masalah lansia dalam bentuk bebas dari tanggung ja+ab dan sebagai kesemptan untuk menuruti kebutuhan pasi.nya) Tipen ini sering disebut juga lansia tipe kursi goyang the ro*k king *hairman6
-
Tipe konstrukti. : lnsia ini mempunyai intregits baik, dapat meniukamti hidup,
mempunyi tolernsi yang tinggi, humoristik, .leksibel dan tahu diri) iasanya, si.t ini terlihat sejak muda) /ekeka dengan tenang menghadapi proses menua dan menghadapi akhir) Tipe ketergantungan : lansia ini masih dapat diterim ditengah msyarakat, tetapi selalu pasi., tidak berambisi, masih tahu diri, tidak mempunyi inisiti. dn bila bertindak yang tidak praktis) 'a senang pensiun tidak suka berkerja dan senang berlibur, banyak makan, banyak minum) Tipe de.ensi. : lansia biasnya mempunyai ri+ayat pekerjaan tau jbatn yang tidak terkontrol, memegang teguh kebiasan, bersi.at komplusi., anehnya mereka tkut menghadapi menjadi tua dan menyenangi masa pensiun) Tipe militan dan serius : lansia yang tidak mudah menyerah, serius senang berjuang, bisa menjadi pnutan) Tipe pemarah .rustasi: lansia yang pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, selalu menyalahkan orang lain, menunjukan penyesuaian yang buruk) %ansia sering mengekspresikan kepahitan hidupnya) Tipe bermusuhan: lansia yang selalu menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalan, selalu mengeluh, bersi.at agresi., dan *uriga) iasanya, pekerjaan saat ia muda tidak stabil) /enganggap menjadi tua itu bukan hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda, senang mengadu untung pekerjaan, akti. menghindari masa yang buruk) Tipe putus asa: memben*i dan menyalahkan diri sendiri) %ansia ini bersi.at kritis dan menyalahkan diri sendiri) Tidak mempunyai ambisi, mengalami penurunan sosioekonomi, tidak dapat menyesuaikan diri) %ansia tidak hanya mengalami kemerahan, tetapi juga depresi, memandang lansia sebagai tidak berguna karena masa yang tidak menarik) iasanya perka+inan tidak bahagia, merasa menjadi korban keadaan, memben*i diri sendiri dan ingin *epat mati) . "uas perkem7anan lansia a) /empertahankan pengaturan hidup yang memuaskan) Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu .aktor yang sangat penting dalam mendukung
kesejahteraan lansia mis) Perpindahan tempat tinggal lansia) b) Penyesuaian terhadap pendapatan menurun !etika lansia memasuki pensiun, pendapatan menurun se*ara tajam dan semakin tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara tabunganBpendapatan berkurang) c. /empertahankan hubungan perka+inan al ini menjadi penting dalam me+ujudkan kebahagiaan keluarga) Perka+inan mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan akti9itas yang berlangsung dari pasangan) Fontoh: mitos tentang aseksualitas d) Penyesuaian terhadap kehilangan pasangan
Tugas perkembangan ini se*ara umum:tugas yang pali traumatis) %ansia menyadari bah+a kematian adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadaran akan kematian tidak ada) al ini akan berdampak pada reorganisasi .ungsi keluarga se*ara total) Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi e. Ada ke*enderungan lansia untuk menjauhkan diri dari hub)sosial, namun keluarga menjadi .okus interaksi lansia dan sumber utama dukungan sosial)
4. K5nsep Dasar %suhan kepera6atan pada lansia 1. K5nsep asuhan kepera6atan pada lanut usia Asuhan kepera+atan lansia atau gerontik diberikan berupa bantuan kepada klien
lanjut usia karena adanya : a) !elemahan .isik, mental dan so*ial b) !eterbatasan pengetahuan *) !urangnya kemampuan dan kemauan dalam melaksanakan akti9itas sehari-hari se*ara mandiri Tujuan asuhan kepera+atan pada lanjut usia : a) Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari se*ara mandiri dengan peningkatan kesehatan, pen*egahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan, sehingga memiliki ketenangan hidup dan produkti. sampai akhir hayatnya) b) /empertahankan kesehatan dan kemampuan mereka yang usianya telah lanjut dengan pera+atan dan pen*egahan) *) /embantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup klien lanjut usia) d) /enolong dan mera+at klien lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami gangguan tertentu) e) /erangsang petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan diagnosis yang tepat dan dini bila mereka menemukan kelainan tertentu) .) /en*ari upaya semaksimal mungkin agar klien lanjut usia yang menderita suatu penyakit B gangguan masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu pertolongan memelihara kemandirian se*ara maksimal6) 5okus asuhan kepera+atan pada lanjut usia : • • • •
Peningkatan kesehatan Pen*egahan penyakit pre9enti.6 /engoptimalkan .ungsi mental /engatasi gangguan kesehatan se*ara umum
2. &enkaian Pengkajian a) Pengkajian pada keluarga 26 'dentitas : Nama !!, alamat, komposisi keluarga nama, jenis kelamin, hubungan
keluarga, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan6,dan genogram genogram dari tiga generasi6, tipe keluarga, sukuBbudaya yang dianut keluarga, agama yang dianut dalam keluarga, status so*ial, akti9itas keluarga) 06 #i+ayat dan tahap perkembangan keluarga : a6 Tahap perkembangan keluarga saat ini, ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti) b6 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, menjelaskan bagaimana tugas perkembangan
yang
belum
terpenuhi
oleh
keluarga
serta
kendalanya)
*6 #i+ayat keluarga inti, menjelaskan ri+ayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi: ri+ayat penyakit keturunan, ri+ayat kesehatan masing-masing anggota, dan sumber pelayanan yang digunakan
keluarga
seperti
per*eraian,
kematian,
dan
keluarga
yang
hilang)
d6 #i+ayat keluarga sebelumnya, keluarga asal kedua orang tua seperti apa kehidupan keluarga asalnya6 hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua) 6 %ingkungan : !arakteristik rumah, karakteristik lingkungan, mobilitas keluarga, hubungan keluarga dengan lingkungan, system so*ial yang mendukung) ?6 Struktur keluarga : a6 Pola komunikasi, menjelaskan *ara berkomunikasi antar anggota keluarga, pesan yang disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi langsung atau tidak, adakah hal-hal yang tertutup atau tidak, .rekuensi, kualitas komunikasi, dan pesan emosional negati9eBpositi.6) b6 Pengambil keputusan, siapa yang membuat dan memutuskan keputusan dalam keluarga, penggunaan keuangan, model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan) *6 Peran anggota keluarga, peran .ormal dan in.ormal dalam keluarga, apakah ada kon.lik peran dalam keluarga, berapa kali dan bagaimana peran tersebut dilaksanakan se*ara konsisten) d6 Nilai- nilai yang berlaku di keluarga, menjelaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas, apakah sesuai dengan nilai norma yang dianut, seberapa penting nilai yang dianut,latar belakang budaya yang mempengaruhi nilai-nilai keluarga, bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehata keluarga) 36 5ungsi keluarga a6 5ungsi a.ekti., menjelaskan pola kebutuhan keluarga, apakah keluarga merasakan dan dapat menggambarkan kebutuhan mereka)
b6 5ungsi sosialisasi, menjelaskan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga, apakah saling ketergantungan, dll) *6 5ungsi pera+atan kesehatan, menjelaskan sejauh mana keluarga mengenal masalah kesehatan dalam keluarganya, pengetahua keluarga mengenai konsep sehat sakit, kesanggupa keluarga melakukan pemenuhan tugas pera+atan keluarga, dll) b) Pengkajian pada klien 26 'dentitas klien: Nama, usia, jenis kelamin, agama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan, dan alamat) 06 #i+ayat kesehatan a6 #i+ayat kesehatan sekarang Tanyakan keluhan sakit yang dirasakan klien pada tahap usianya saat ini, bagaimana pandangan klien tentang kesehatannya, perubahan-perubahan .ungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan) b6 #i+ayat kesehatan dahulu Tanyakan pada klien tentang penyakit yang pernah dialaminya pada masa lalu yang mempengaruhi kondisinya saat ini) *6 #i+ayat kesehatan keluarga Tanyakan ri+ayat penyakit geneti* dan penyakit keluarga pada masa lalu dan masa sekarang seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, hipertensi, kaker, stroke, da arthritis reumatis, penyakit gagal ginjal, tiroid, asma, alergi, penyakit-penyakit darah, dll) d6 #i+ayat kesehatan psikososiospiritual 2) Tanyakan kebiasaan klien dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan minum obat) Pemeriksaan psikologis dilakukan saat berkomunikasi dengan klien, untuk mengetahui .ungsi kogniti., termasuk daya ingat, proses pikir, alam perasaan, orientasi terhadap realitas, dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah) 0) !aji bagaimana klien membina keakraban dengan keluarga dan masyarakat, kesibukan klien mengisi +aktu luang, perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan so*ial ekonomi) ) !aji keyakinan agama yang dimiliki dan sejauh mana keyakinan tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari) 38 &emeriksaan fisik Pada usia de+asa akhir ;1 tahun ke atas6 terjadi penurunan .ungsi .isiologis tubuh) Untuk itu pemeriksaan .isik pada klien de+asa akhir perlu dilakukan dengan pengkajian pada system tubuh di antaranya adalah sebagai berikut : 2) Sistem integument Amati kulit lansia, adakah jaringan parut, keadaan rambut, kuku, kebersihan lansia se*ara umum, dan gangguan lain yang umum pada kulit) 0) Sistem respirasi agaimana dengan perna.asan lansia, adakah gangguan pada system perna.asan, adakah sessak na.as, apakah menggunakan alat bantu, apakah terdengar ronkhi, +heeCing, dll) ) System mus*uloskeletal
Amati kondisi lansia apakah terdapat kontarktur pada sendi, bagaimana dengan tingkat mobilisasinya, adakah gejala atau tanda ki.osis, dan adanya gerakan sendi yang terbatas) ?) System kardio9askuler Adakah keluhan pusing, sakit kepala, tanda edema pada ekstremitas ba+ah dan ekstremitas atas, pembengkakan pada 9ena jugularis, sirkulas darah peri.er, +arna, serta kehangatannya) 3) System gastrointestinal Adakah keluhan mual,muntah, bagaimana asupan dietnya, status giCi se*ara umum, kondisi klien saat makan dikunyah atau langsung ditelan, keadaan gigi, adakah bising usus, tanda distensi abdomen, gangguan konstipasi atau obstipasi, serta diare atau tanda inkontinensia al9i) ;) System perkemihan agaimana dengan +arna dan bau urine, adakah distensi kandung kemih, tanda disuri, poliuri, anuria, inkontinensia uri, .rekuensi urine, dan tanyakan berapa pemasukan dan pengeluaran *airan klien) @) System persara.an Apakah ada paralisis, pareseB hemiplegi*, dll) =) System sensorik Pengelihatan: pengelihatan tidak terlalu jelas atau kaburHberapa jerak pandang untuk melihat, memba*a, atau menulis6) Pendengaran: bagaimana pendengaran klien apakah menurun, penge*apan: bagaimana kemampuan klien mengunyah makanan) Pen*iuman : adakah gangguan pen*iuman terhadap bau-bauan)