1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakang Belakang
Masa nifas merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan melakukan pemantauan karena pelaksaan pelaksaan yang kurang maksimal maksimal dapat menyebabkan menyebabkan ibu mengalami mengalami berbagai berbagai masalah, masalah, bahkan bahkan dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab kematian para ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika para tenaga kesehatan memberikan memberikan perhatian yang tinggi tinggi pada masa ini. Adanya Adanya permasalahan permasalahan pada ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkan karena bayi tersebut tersebut tidak akan mendapatka mendapatkan n perawatan perawatan maksimal maksimal dari ibunya. Dengan demikian, angka morbiditas dan mortalitas bayi pun akan meningkat. Infeksi masa nifas ini bermacam macam salah satunya adalah infeksi yang terjadi pada payudara yaitu mastitis yang awalnya adalah karena bendungan A!I. "#irnis Ikhfa, $%1&' (endungan air susu dapat terjadi pada hari ke dua atau ke tiga ketika payudara telah memproduksi A!I. (endungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup untuk menyusui, produksi meningkat, meningkat, terlambat menyusukan menyusukan,, hubungan hubungan dengan bayi (bounding) (bounding) kurang baik,
dan
dapat
pula
karena
adanya
"!aifuddin, $%%)'.
1
pembantasan
waktu
menyusui
$
*enelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal *ediatrics, menunjukkan bahwa A!I dapat memberikan perlindungan bagi bayi dalam menurunkan risi risiko ko untu untuk k terj terjad adin iny ya diar diare, e, infe infeks ksii teli teling ngaa dan dan rada radang ng sela selapu putt otak otak "meningitis' bakteri. Juga mampu melindungi terhadap diabetes, kegemukan dan asma. *ada penelitian sebelumnya, juga disebutkan manfaat A!I dalam mencegah terjadinya sepsis "infeksi berat' pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah. (ukan hanya itu saja, saja , sang ibu juga memperoleh manfaat yang tidak tidak kalah kalah besarny besarnya. a. Menyusu Menyusuii mampu mampu untuk untuk menuru menurunka nkan n risiko risiko untuk untuk menderita kanker indung telur dan kanker payudara, dan menurunkan risiko terjad terjadin inya ya pata patah h tula tulang ng pang panggu gull dan dan osteo osteopo poro rosi siss "ker "kerop opos os tula tulang ng'' saat saat meno menopau pause se
nant nantin inya ya..
*ene *eneli litia tian n
sebe sebelu lumn mnya ya
juga juga
meny menyeb ebut utka kan n
akan akan
perlindungan pada ibu dalam menurunkan risiko untuk menderita +ematoid Arthritis hingga &% "-astuti, $%1$'. Menurut +oesli tami "$%%/' seharusnya proses pemberian susu pada bayi melibatkan tiga hubungan insani. ibu yang memberikan A!I, si anak yang dib diberik erikan an
dan dan
ayah ayah
seb sebagai agai
pen penyeimb eimban ang g
hubun ubunga gan. n.
0am 0amun
pad pada
kenyataannya banyak kaum ayah yang merasa tidak terlibat dalam proses sosial ini cenderung menyerahkan segala urusan pemberian A!I anak pada ibunya saja saja,, dan dan mera merasa sa tida tidak k perl perlu u ikut ikut camp campur ur dala dalam m pros proses es ini. ini. *ad *adah ahal al keterlibatan seorang ayah dalam proses ini akan memberi moti2asi ibu untuk menyusui. Jika ibu sudah memiliki moti2asi dan optimistis bisa menyusui, air susupun susupun akan berhamburan3. berhamburan3. 4emudian 4emudian ia menambahkan menambahkan,, banyak banyak kondisi kondisi produksi A!I seorang ibu dikarenakan oleh kondisi emosi seorang ibu. *ada
$
*enelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal *ediatrics, menunjukkan bahwa A!I dapat memberikan perlindungan bagi bayi dalam menurunkan risi risiko ko untu untuk k terj terjad adin iny ya diar diare, e, infe infeks ksii teli teling ngaa dan dan rada radang ng sela selapu putt otak otak "meningitis' bakteri. Juga mampu melindungi terhadap diabetes, kegemukan dan asma. *ada penelitian sebelumnya, juga disebutkan manfaat A!I dalam mencegah terjadinya sepsis "infeksi berat' pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah. (ukan hanya itu saja, saja , sang ibu juga memperoleh manfaat yang tidak tidak kalah kalah besarny besarnya. a. Menyusu Menyusuii mampu mampu untuk untuk menuru menurunka nkan n risiko risiko untuk untuk menderita kanker indung telur dan kanker payudara, dan menurunkan risiko terjad terjadin inya ya pata patah h tula tulang ng pang panggu gull dan dan osteo osteopo poro rosi siss "ker "kerop opos os tula tulang ng'' saat saat meno menopau pause se
nant nantin inya ya..
*ene *eneli litia tian n
sebe sebelu lumn mnya ya
juga juga
meny menyeb ebut utka kan n
akan akan
perlindungan pada ibu dalam menurunkan risiko untuk menderita +ematoid Arthritis hingga &% "-astuti, $%1$'. Menurut +oesli tami "$%%/' seharusnya proses pemberian susu pada bayi melibatkan tiga hubungan insani. ibu yang memberikan A!I, si anak yang dib diberik erikan an
dan dan
ayah ayah
seb sebagai agai
pen penyeimb eimban ang g
hubun ubunga gan. n.
0am 0amun
pad pada
kenyataannya banyak kaum ayah yang merasa tidak terlibat dalam proses sosial ini cenderung menyerahkan segala urusan pemberian A!I anak pada ibunya saja saja,, dan dan mera merasa sa tida tidak k perl perlu u ikut ikut camp campur ur dala dalam m pros proses es ini. ini. *ad *adah ahal al keterlibatan seorang ayah dalam proses ini akan memberi moti2asi ibu untuk menyusui. Jika ibu sudah memiliki moti2asi dan optimistis bisa menyusui, air susupun susupun akan berhamburan3. berhamburan3. 4emudian 4emudian ia menambahkan menambahkan,, banyak banyak kondisi kondisi produksi A!I seorang ibu dikarenakan oleh kondisi emosi seorang ibu. *ada
&
tahap inilah keterlibatan seorang ayah berperan. berperan. -ingga apabila seorang seorang ayah mampu memperlihatkan rasa sayang dan perhatian terhadap ibu dan anak, bisa mengakibatkan seorang ibu merasa lebih nyaman dan menghasilkan A!I yang berlimpah.0amun kenyataan yang ada sekarang ini justru malah kebalikannya. (anya (anyak k ibu sekaran sekarang g tidak tidak menyu menyusui sui bayiny bayinyaa karena karena merasa merasa A!I A!I yang yang diproduksinya tidak cukup banyak, encer, atau malah tidak merasa keluar sama sekali3 sekali3.. *adaha *adahall menuru menurutny tnya, a, bila bila mengut mengutip ip dari dari peneli penelitian tian #-5 "1)))' "1)))',, hanya ada satu dari 1.%%% orang ibu yang tidak menyusui, lima dari 1% wanita "6%' yang sedang menyusui, bila terlambat memberikan A!I kepada bayinya maka maka akan akan terja terjadi di bend bendun unga gan n A!I, !I, sehin sehingg ggaa bany banyak ak kele kelenj njar ar A!I yang yang membengkak yang berisi A!I yang belum dikeluarkan. 4elenjar A!I dapat juga membengkak oleh karena adanya Infeksi "biasanya disertai rasa nyeri, demam, lebih panas dari jaringan sekitarnya'. !ebaiknya setiap benjolan pada payudara
segera
ditindaklanjuti
dan
diberikan
terapi
yang
tepat.
"+yan, $%11' !elain itu sering juga ibu tidak menyusui bayinya karena terpaksa, baik kare karena na fakt faktor or inte intern rn dari dari ibu ibu sepe sepert rtii terj terjad adin iny ya bend bendun unga gan n A!I yang ang mengakibatkan ibu merasa sakit sewaktu bayinya menyusu, lukaluka pada putting susu yang sering menyebabkan rasa nyeri, kelainan pada puting susu dan adanya adanya penyakit penyakit tertentu tertentu seperti seperti tuberkolos tuberkolose, e, malaria malaria yang merupakan merupakan alasan untuk tidak menganjurkan ibu menyusui bayinya, demikian juga ibu yang gi7inya tidak baik akan menghasilkan A!I dalam jumlah yang relatif lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat dan gi7inya baik. Disamping itu juga
/
karena faktor dari pihak bayi seperti bayi lahir sebelum waktunya "prematur' atau bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah yang mungkin masih terlalu lemah bila mengisap A!I dari payudara ibunya, serta bayi yang dalam keadaan sakit "!iregar, $%%)'. Menurut World Health Organization "#-5' Organization "#-5' proporsi kematian bayi baru lahir di dunia sangat tinggi dengan estimasi sebesar / juta kematian bayi baru lahir pertahun dan 1,/ juta kematian pada bayi baru lahir pada bulan pertama di Asia tenggara. -anya sedikit negara di Asia 8enggara yang mempunyai sistem registr registrasi asi kelahi kelahiran ran yang yang baik baik sehing sehingga ga tidak tidak dipero diperoleh leh data data yang yang akurat akurat tentang jumlah kematian bayi baru lahir atau pun kematian pada bulan pertama. Dalam Dalam kenyat kenyataan aanny nya, a, penuru penurunan nan angka angka kematia kematian n bayi bayi baru baru lahir lahir di setiap setiap negara di Asia 8enggara masih sangat lambat. *erkiraan kematian yang terjadi karena tetanus adalah sekitar 66%.%%% lebih dari 6% kematian yang terjadi di Afrika Afrika dan Asia 8engg 8enggara ara disebabk disebabkan an karena karena Infeksi Infeksi pada pada tali tali pusat pusat
pada pada
umumnya menjadi tempat masuk utama bakteri, terutama apabila diberikan sesuatu yang tidak steril. "!aifuddin, $%%)' Menurut !ur2ei Demografi dan 4esehatan 4es ehatan Indonesia "!D4I $%1$' Angka kematian kematian bayi baru lahir sebesar $6 per 1%%% kelahiran kelahiran hidup. !ebagian besar penyebab kematian tersebut dapat dicegah dengan penanganan yang adekuat hal hal ini ini menu menunj njuk ukka kan n bahw bahwaa A4( di Indo Indone nesia sia adal adalah ah &6 bayi bayi per per 1%%% 1%%% kelahiran hidup, *adahal pada tahun $%16 Indonesia telah menargetkan A4( menurun menjadi 19 bayi per 1%%% kelahiran hidup. "4emenkes, (44(0 (*!, $%1$'
6
-asil pengumpulan data profil kesehatan *ro2insi !ulawesi !elatan tahun $%1$ jumlah kematian bayi sebesar :;1 bayi atau 6.)& per 1%%% kelahiran hidup, oleh karena itu masih perlu upaya dari semua pihak yang terkait dalam rangka penurunan angka tersebut sehingga target Milinium Development Goals "MD $1 *neumonia> $6 ?ampak> $ Icterus> 1 8rauma> & Infeksi> 1) 4elainan 4ongenital> 16 ; % =ainlain> 1%9 kurangnya oksigen dalam rahim "hipoksia intrauterus' dan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir "asfiksia lahir' termasuk kekurangan
jumlah
kelahiran pada tahun $%1& yaitu sebanyak 1&./91 bayi ")6,9:' dan jumlah kematian bayi tahun $%1& sebanyak 9; "%.6;' bayi. *ada tahun $%1/ jumlah kelahiran sebanyak 1&.69& ");,61'. dan jumlah kematian bayi meningkat menjadi 9: "%.69' bayi. "Data Dinas 4esehatan 4abupaten (one, $%16' Dampak bendungan A!I yaitu statis pada pembuluh limfe akan mengakibatkan tekanan intraduktal yang akan mempengaruhi berbagai segmen pada payudara, sehingga tekanan seluruh payudara meningkat, akibatnya payudara sering terasa penuh, tegang, dan nyeri, walaupun tidak disertai
;
dengan demam. 8erlihat kalang payudara lebih lebar sehingga sukar dihisap oleh bayi. (endungan A!I yang tidak disusukan secara adekuat akhinya terjadi mastitis. "+osiati, $%11' (erdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut di atas, peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang @aktorfaktor yang Menyebabkan 8erjadinya (endungan A!I *ada Ibu *ost *artum di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%163
B. Rumusan Masalah Penelitian
(erdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah @aktorfaktor Apa !aja yang Menyebabkan 8erjadinya (endungan A!I *ada Ibu *ost *artum Di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%163
C. Maksud dan Tujuan Penelitian 1. Maksud *enelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%16. $. 8ujuan *enelitian a. ntuk mengetahui terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum yang disebabkan hisapan bayi yang tidak aktif di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%16. b. ntuk mengetahui terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum yang disebabkan karena teknik posisi menyusui bayi yang tidak benar di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%16
9
c. ntuk mengetahui terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum di yang disebabkan kelainan bentuk puting susu di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%16 D. Manaat Penelitian 1. Manfaat 8eoritis Dapat memperkaya konsep teori yang menyongsong perkembangan ilmu
pengetahuan
kebidanan
khususnya
pengetahuan
tentang
masalah
(endungan A!I. $. Manfaat *raktis Dapat memberikan masukan yang berarti bagi para ibu dalam meningkatkan pengetahuan tentang bendungan A!I melalui presfektif moti2asi. a. (agi *eneliti atau Mahasiswa ntuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan di Akademi 4ebidanan =apatau (one. b. (agi Instansi *elayanan -asil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan masukan bagi pengelola program
kesehatan
"penyuluhan'
bagi
untuk
mengembangkan pendidikan
masyarakat
sebagai
kesehatan
upaya menurunkan angka
kematian ibu dan bayi untuk mencapai 8arget MD
:
BAB II !A"IAN PU#TA!A DAN !ERAN$!A PEMI!IRAN
A. !%m&likasi Dan !elainan'!elainan Dalam Masa Nias 1. 4omplikasi Dalam Masa 0ifas a. Infeksi nifas Infeksi masa nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknya kumankuman ke dalam alatalat genital pada waktu persalinan dan nifas.Demam nifas atau morbiditas puerperalis meliputi
)
demam dalam masa nifas oleh sebab apapun. Menurut Joint ?ommittee on Maternal #elfare, morbiditas puerperalis ialah kenaikan suhu sampai &:% ? atau lebih selama $ hari dalam 1% hari pertama postpartum, dengan mengecualikan hari pertama. "+ukiyah, $%1%' b. Bndometritis Bndometritis adalah radang pada endometrium, kumankuman memasuki endometrium biasanya pada luka bekas insertion plasenta dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. *ada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Bndometritis adalah infeksi atau desidua endometrium, dengan ekstensi ke miometriu m dan jaringan parametrial. Bndometritis dibagi menjadi kebidanan dan nonobstetric endometritis. Bndometritis dapat juga terjadi karena kelanjutan dari kelahiran yang tidak normal, seperti abortus, kelahiran prematur, kelahiran kembar, kelahiran yang sukar "distokia', perlukaan yang disebabkan oleh alatalat yang dipergunakan ) untuk pertolongan pada kelahiran yang sukar. Jaringan desidua bersama sama dengan bekuan darah menjadi nekrotis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas kepingkeping nekrotis serta cairan. "+ukiyah, $%1%' c. *eritonitis *eritonitis adalah inflamasi peritoneumlapisan membrane serosa rongga abdomen dan meliputi 2isera merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis atau kumpulan tanda dan gejala, diantaranya nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, defans muscular, dan tandatanda umum inflamasi. "+ukiyah, $%1%'
1%
d. (endungan A!I (endungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara
karena
peningkatan
aliran
2ena
dan
limfe
sehingga
menyebabkan bendungan A!I dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. "+ukiyah, $%1%' e. Infeksi *ayudara. Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan "Mastitis' pada mammae, Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi juga melalui peredarahan darah. *enyakit yang menyerang payudara ternyata tidak hanya kanker payudara saja. Ada penyakit berbahaya.yaitu mastitis atau biasa juga disebut dengan radang payudara. Mastitis ini biasanya diderita oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. +adang ini terjadi karena ibu tidak menyusui atau puting payudaranya lecet karena menyusui. 4ondisi ini bisa terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus. Mastitis merupakan peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi.*enyakit ini biasanya menyertai laktasi sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis. Mastitis adalah infeksi pada payudara yang terjadi pada 1$ wanita yang menyusui. Mastitis umum terjadi pada minggu 16 setelah melahirkan terutama pada primipara. Infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Mastitis ditandai dengan nyeri pada payudara, kemerahan area payudara yang membengkak, demam, menggigil dan penderita merasa lemah dan tidak nafsu makan. 8erjadi beberapa minggu setelah melahirkan. Infeksi ini biasanya terjadi kirakira $ minggu setelah melahirkan yang disebabkan
11
adanya bakteri yang hidup di pemukaan payudara. 4elelahan, stres, dan pakaian ketat dapat menyebabkan penyumbatan saluran air susu dan payudara yang sedang nyeri, jika tidak segera diobati bisa terjadi abses. "+ukiyah, $%1%' $. 4elainankelainan *ada Masa 0ifas a. 4elainan pada rahim 1' !ub in2olusi uteri In2olusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim dari 1%%% gram saat setelah bersalin, menjadi /%C ;% gram ; minggu kemudian. *ada beberapa keadaan terjadinya proses in2olusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilannya terlambat. 4eadaan demikian disebut sub in2olusi uteri. *enyebab terjadinya sub in2olusi uteri adalah terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan darah atau mioma uteri. *ada palpasi uterus teraba masih besar, fundus masih tinggi, lochea banyak, dapat berbau dan terjadi perdarahan. $' *erdarahan masa nifas a' *engertian *erdarahan lebih dari 6%%;%% ml dalam masa $/ jam setelah anak lahir. b' *embagian "1'. *erdarahan postpartum primer "early postpartum hemorhage' yang terjadi pada $/ jam pertama. "$' *erdarahan postpartum sekunder "late postpartum hemorrhage' yang terjadi setelah $/ jam. c' Btiologi *enyebab perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, laserasi jalan lahir dan in2ersio
1$
uteri. !edangkan penyebab perdarahan postpartum sekunder adalah sub in2olusi, retensi sisa plasenta, infeksi nifas. d' *encegahan *encegahan perdarahan post partum dapat dilakukan dengan mengenali resiko perdarahan post partum "uterus distensi, partus lama, partus dengan pacuan', memberikan oksitoksin injeksi setelah bayi lahir, memastikan kontraksi uterus setelah bayi lahir, memastikan plasenta lahir lengkap, menangani robekan jalan lahir. b. 4elainan lain dalam nifas 1' @legmasia alba dolens !uatu tromboflebitis yang mengenai satu atau kedua 2ena 2emoralis.-al ini disebabkan oleh adanya trombosis atau embolus yang disebabkan karena adanya perubahan atau kerusakan pada intima pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena pengaruh infeksi atau 2enaseksi. @aktor predisposisinya adalah usia lanjut, multi paritas, obstetri operatif, adanya farices dan infeksi nifas.
$'
"tanda homan' dan bengkak "tumor' kalau ditekan menjadi cekung 0ekrosis hipofisis lobus anterior post partum !indroma sheehan atau nekrosis lobus depan dari hipofisis karena syock akibat perdarahan persalinan. -ipofisis ikut berin2olusi setelah persalinan karena syock akibat perdarahan hebat pada hipofisis terjadilah nekrosis pada pars anterior.Mungkin pula nekrosis ini terjadi karena pembekuan intra2askuler menyebabkan trombosis pada sinusoid hipofisis.
1&
B. Tinjauan Umum Tentang Bendungan A#I 1. *engertian (endungan Asi adalah (endungan A!I adalah peningkatan aliran 2ena
dan limfe padapayudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. -alini bukan disebabkan o2erdistensi dari saluran sistem laktasi."!aifuddin, $%%)' (endungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran 2ena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan A!I dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. "+ukiyah, $%1%' (endungan asi dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus laktiferus pada payudara ibu dan dapat terjadi pula bila ibu memiliki kelainan putting susu" misalnya putting susu datar, terbenam, dan cekung'. !esudah bayi dan plasenta lahir, kadar esterogen dan progesterone turun dalam $& hari. Dengan ini factor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolactin waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh esterogen, tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolactin oleh hypopisis. -ormon ini menyebabkan al2eolusal2eolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannnya dibutuhkan reflek yang menyebabkan kontraksi sel sel mioepitelial yang mengelilingi al2eolus dan duktus kecil kelenjar kelenjar tersebut."+ukiyah, $%1%' $. @aktorfaktor *enyebab (eberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan A!I, yaitu a. *engosongan mammae yang tidak sempurna Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi A!I pada Ibu yang produksi A!Inya berlebihan.apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu, payudara tidak dikosongkan, maka masih terdapat sisa A!I
1/
di dalam payudara. !isa A!I tersebut jika tidak dikeluarkan dapat menimbulkan bendungan A!I. b. @aktor hisapan bayi yang tidak aktif *ada masa laktasi, bila Ibu tidak menyusukan bayinya sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap, maka akan menimbulkan bendungan A!I. c. @aktor posisi menyusui bayi yang tidak benar 8eknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu. Akibatnya ibu tidak mau menyusui bayinya dan terj adi bendungan A!I. d. *uting susu terbenam *uting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu. 4arena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi bendungan A!I. e. *uting susu terlalu panjang *uting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan A!I. Akibatnya A!I tertahan dan menimbulkan bendungan A!I &. 8anda dan
16
menjadi rata. A!I tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap A!I. Ibu kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam $/ jam. "Eudarma, $%1/'. /. Diagnosis a. ?ara inspeksi -al ini harus dilakukan pertama dengan tangan di samping dan sesudah itu dengan tangan keatas, selagi pasien duduk kita akan melihat dilatasi pembuluhpembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran tumor jinak atau ganas di bawah kulit. perlu diperhatikan apakah kulit pada suatu tempat menjadi merah. b. ?ara palpasi Ibu harus tidur dan diperiksa secara sistematis bagian medial lebih dahulu dengan jarijari yang harus kebagian lateral. *alpasi ini harus meliputi seluruh payudara, dari parasternal kearah garis aksila belakang, dan dari subkla2ikular kearah paling distal. ntuk pemeriksaan orang sakit harus duduk. 8angan aksila yang akan diperiksa dipegang oleh pemeriksa dan dokter pemeriksa mengadakan palpasi aksila dengan tangan yang kontralateral dari tangan si penderita misalnya kalau aksila kiri orang sakit yang akan diperiksa, tangan kiri dokter mengadakan palpasi. "+ukiyah, $%1%' 6. *enanganan a. Mencegah terjadinya payudara bengkak. b. !usukan bayi segera setelah lahir. c. !usukan bayi tanpa di jadwal. d. 4eluarkan sedikit A!I sebelum menyusui agar payudara lebih lembek. e. 4eluarkan A!I dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan A!I. f. =aksanakan perawatan payudara setelah melahirkan.
1;
g. ntuk mengurangi rasa sakit pada payudara berikan kompres dingin dan hangat dengan handuk secara bergantian kiri dan kanan. h. ntuk memudahkan bayi menghisap atau menangkap puting susu berikan kompres sebelum menyusui. i. ntuk mengurangi bendungan di2ena dan pembuluh getah bening dalam payudara lakukan pengurutan yang dimulai dari puting kearah korpus mamae, ibu harus rileks, pijat leher dan punggung belakang. j. (agi ibu menyusui, dan bayi tidak menetek, bantulah memerah air susu dengan tangan dan pompa . k. (erikan konseling suportif Eakinkan kembali tentang nilai menyusui, bahwa yang aman untuk diteruskan A!I dari payudara yang terkena tidak akan membahayakan bayinya dan bahwa payudaranya akan pulih baik bentuk maupun fungsinya. l. ntuk mengurangi bendungan di2ena dan pembuluh getah bening dalam payudara lakukan pengurutan yang dimulai dari puting kearah korpus mammae, ibu harus rileks, pijat leher dan punggung belakang. m. (agi ibu menyusui, dan bayi tidak menetek, bantulah memerah air susu dengan tangan dan pompa. "+ukiyah, $%1%' !edangkan menurut !aifuddin bahwa penanganan bendungan A!I sebaiknya dilakukan 1. (ila ibu menyusui bayinya a. !usukan sesering mungkin b. 4edua payudara disusukan c. 4ompres hangat payudara sebelum disusukan d. (antu dengan memijat payudara untuk pemulaan menyusui e. !angga payudara f. 4ompres dingin pada payudara di antara permulaan waktu menyusui g. (ila demem tinggi berikan *?8 6%% mg per 5ral setiap / jam h. =akukan e2aluasi setelah & hari untuk mengetahui hasilnya $. (ila ibu tidak menyusui a. !angga payudara b. 4ompres dingin payudara untuk mengurangi pembengkakan c. (ila di perlukan berikan *?8 6%% mg per 5ral setiap / jam
19
d. Jangan di pijat atau memakai kompres hangat payudara. "!aifuddin, $%%)'. -al tersebut juga dijelaskan oleh (ahiyatun bahwa apabila payudara bengkak akibat bendungan A!I maka sebaiknya 1. =akukan pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah
$.
dan hangat selama 6 menit rut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir yang renggang untuk mengurut payudara dengan arah F3 menuju
puting dengan diolesi minyak atau baby oil &. 4eluarkan A!I sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu
/.
menjadi lunak Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi setiap $& jam. Apabila tidak dapat
6. ;.
menghisap seluruh A!I sisanya dikeluarkan dengan tangan Meletakkan kain dingin setelah selesai menyusui *ayudara dikeringkan. "(ahiyatun, $%%)'
C. Pr%sedur Teta& Pera(atan Pa)udara Bengkak *engertian 8indakan mengeluarkan A!I untuk mengurangi pembekakan
payudara pada ibu yang mengalami bendungan A!I. 8ujuan 1. $. &. /.
Mengeluarkan A!I yang terbendung Mengurangi pembekakan Meningkatkan rasa nyaman ibu Mencegah komplikasi lebih lanjut
4ebijakan Dilakukan pada ibu nifas yang mengalami bendungan A!I *ersiapan 1. $. &. /. 6. ;.
$ buah handuk mandi
1:
*rosedur 1. $. &. /. 6. ;. 9. :. ).
?uci 8angan !iapkan alatalat !apa ibu dan jelaskan prosedur Atur posisi ibu senyaman mungkin, minta duduk bersandar di kursi Minta pasien membuka pakaian atas dan (- nya !elimuti tubuh bagian atas dengan handuk mandi 4ompres payudara dengan waslap yang dibasahi air hangat selama6 menit =akukan pengurutan payudara kearah puting susu *encet areola mamae untuk mengeluarkan A!I dengan cara a. =etakkan ibu jari dan telunjuk di luar daerah areola b. 8ekan ke dalam menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah pangkal payudara c. *eras dengan ibu jari dan telunjuk sehingga A!I dari bagian depan
1%. 11. 1$. 1&.
payudara terpencar keluar =etakkan waslap yang dibasahi air dingin pada payudara *asang kembali (- dan pakaian atas pasien Anjurkan ibu duduk nyaman dengan punggung bersandar di kursi !arankan ibu menyusui sesering mungkin, paling sedikit $& jam
sehari
dengan lama menyusui maksimal 16 menit 1/. (ereskan alatalat 16. ?uci tangan "!aifuddin A(. $%%)'. D. Tinjauan Umum Tentang *aria+el )ang Diteliti ,. Tinjauan Tentang Hisa&an Ba)i
+efleks prolaktin adalah -isapan bayi pada putting ibu menyebabkan aliran listrik yang bergerak kehipotalamus yang kemudian akan menuju kelenjar hipofisis bagian depan. !elanjutnya kelenjar ini akan merangsang selsel al2eoli yang berfungsi untuk memproduksi A!I. Makin sering dan makin lama A!I diberikan, maka kadarprolaktin akan tetap tinggal dan akan berakaibat A!I akan terus di produksi. Bfek lain dari prolaktin adalah menekan fungsi indung telur "o2arium'. Bfek penekanan inipada ibu yang
1)
menyusui
secara ekslusif akan memperlambat
kemabalinya
fungsi
kesuburan dan haid. Dengan kata lain, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. +efleks let down (milk ejection refleks) (ersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan hisapan bayi selain disampaikan ke kelenjar hipofisis bagian belakang dimana kelenjar ini akan mengeluarkan oksitosin yang berfungsi memacu kontraksi otot polos yang berada dibawah al2eoli dan dinding saluran sekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras A!I keluar. !emakin sering A!I diberikan terjadi pengosongan al2eoli, sehingga semakin kecil terjadi pembendungan A!I di al2eoli. ntuk itu dianjurkan kepada ibu menyusukan bayi tidak dibatasi waktu dan on demand3, akan membantu air susu. Disamping itu kontraksi otototot rahim untuk mencegah timbulnya pendarahan setelah persalinan serta mempercepat proses in2olusi rahim. -al yang membantu refleks oksitosin adalah ibu memikirkan halhal yang dapat menimbulkan rasa kasih sayang terhadap bayi, suara bayi, raut muka bayi, ibu lebih percaya diri. Dengan isapan dalam &% menit setelah lahir akan merangsang pelepasan oksitosin yang dapat mengurangi haemorhagic post partum, meskipun A!I belum keluar, kontak fisik bayi dengan ibu dan membantu ibu menyusui harus tetap di fasilitasi oleh petugas, 4arena pada jam pertama persalinan pelepasan oksitosin berbanding lurus dengan prolaktin, dalam le2el tertinggi sehingga memacu otot polos yang berada di al2eoli
%$dan akan memperlancar produksi A!I. Juga secara psikologis memberi kepuasan kepada
ibu dan manfaat yang tidak kalah pentingnya bagi
bayi adalah mendukung kemampuan untuk menyusui secara naluriah. 8erdapat $ jenis hisapan ketika bayi menetek, yaitu hisapan nutritif "hisapan aktifGhisapan efektif' dan hisapan nonnutritif "mengempeng'. (ayi yang mendapat banyak A!I di payudara akan memiliki karakteristik hisapan yang khas. !aat bayi mendapatkan A!I, ibu akan melihat jeda gerakan hisapan dengan melihat ujung dagu bayi setelah dia membuka mulut lebar dan sebelum dia mengatupkan mulutnya kembali. !atu siklus hisapan adalah Mulut terbuka lebar H jeda H mengatupkan mulut sambil menghisap. Ibu bisa mencoba mempraktekkan cara menghisap bayi dengan memasukkan jari telunjuk ke dalam mulut dan menghisapnya. (ayi melakukan hisapan yang lambat dan dalam, kemudian dia berhenti sebentar dan menunggu saluran A!I mengisi lagi, setelah itu dia akan melakukan beberapa hisapan yang cepat untuk memerah A!I. 4etika A!I mengalir ke dalam mulutnya, hisapannya akan menjadi lebih dalam dan lambat lagi. 4emudian terdengar suara bayi menelan A!I kirakira sekali dalam setiap detik. (erikut ini tanda hisapan nutritif saat bayi menghisap aktif dan efektif (nutritive sucking) a. Ibu bisa melihat bagian yang berwarna merah dari bibir bayi. Ini artinya bibir bayi melengkung keluar, tidak terlipat ke dalam. 8idak terlihat adanya lepuhan bibir pada bayi.
$1
1' Mulut bayi menutup bagian areola ibu sehingga membentuk segel yang rapat. $' !ebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi "kurang lebih diameter $,6 cm'. !aat bayi menghisap, ibu hanya melihat bagian luar areola dan tidak melihat bagian dasar puting. (ayi akan menarik jaringan payudara membentuk dot3 yang panjang. *uting hanya membentuk sekitar sepertiga bagian dari dot tersebut. (ayi menyusu pada payudara, bukan pada putting. !ehingga puting tidak akan lecet. b. =idah bayi terjulur antara bagian bawah payudara ibu dan gusi bawahnya. !aat dagu bayi diturunkan ibu bisa meraba ujung lidahnya yang membentuk saluran yang melikuk dot jaringan payudara, juga melingkupi puting dan menjadi bantalan dari gesekangesekan gusi bawahnya. c. 8elinga bayi bergeliatgeliut akibat gerakan otot di depan telinga bayi selama bayi menghisap dan menelan efektif. -al ini menunjukkan bayi menghisap kuat dan efektif menggunakan seluruh geraham bawah. d. Ibu mendengar suara bayi menelan A!I. *ada harihari pertama, bayi akan menghisap 61% kali sebelum ibu bisa mendengar suaranya menelan A!I. !aat A!I ibu sudah keluar3, maka setelah =D+ ibu bisa mendengar suara bayi menelan A!I, biasanya setiap satu atau dua hisapan. Menghisap dan menelan secara aktif ini terjadi hingga 1%16 menit pada payudara pertama. Masih bisa dicoba ditawarkan payudara kedua kepada bayi, kadang bayi mau dan kadang dia menolak karena sudah kenyang. e. -anya sedikit A!I yang keluar menetes dari sudut mulut bayi.
$$
f. Ibu tidak mendengar bunyi ribut cup cup cup3 !uara ribut saat menetek menunjukkan lidah tidak berada di tempat yang tepat dan segel tidak rapat akibat perlekatan kurang baik. g. *ipi bayi tampak menggembung atau membulat selama penyusuan. 8andatanda menyusu yang baik dengan hisapan bayi yang efektif akan menunjukkan bahwa bayi bisa mendapat cukup A!I. 8anda bayi sudah kenyang a. (ayi mengantuk b. (ayi melepaskan payudara sendiri c. (ayi menolak ketika ditawarkan untuk menyusu lagi. "Annisa 4arnadi, $%1/' -. P%sisi Men)usui Menyusui merupakan proses ilmiah dan kadang terlihat amat sangat sederhana, namun bila dilakukakan dengan cara "teknik' yang salah akan menyebabkan terjadinya puting susu lecet, air susu tidak keluar dengan sempurna sehingga akan terjadi pembendungan air susu. !eorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai
masalah,
hanya karena
tidak mengetahui
caracara
yang
sebenarnya sangat sederhana, seperti caranya menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, hisapan bayi yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah yang lain. 8erlebih pada minggu pertama setelah persalinan seorang ibu akan lebih peka dalam emosi. ntuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk cara menyusui yang benar. (anyak ibu merasa lebih mudah untuk menyusui bayinya pada satu sisi
$&
payudara dibandingkan payudara yang lain, padahal ini dapat menjadi penyebab statis A!I atau bendungan A!I pada sisi payudara yang tidak digunakan untuk menyusui. *osisi yang nyaman untuk menyusui sangat penting. =ecet pada puting susu dan payudara merupakan kondisi yang tidak normal dalam menyusui, tetapi penyebab lecet yang paling umum adalah posisi dan perlekatan yang tidak benar pada payudara ?ara menyusui yang benar merupakan metode pemberian A!I melalui isapan bayi dengan mengatur posisi tubuh bayi dengan benar "!oetjiningsih, $%%6'. !uatu proses pemberian A!I pada bayi dengan cara memasukkan seluruh areola payudara "daerah berwarna cokelat di payudara ibu' ke dalam mulut bayi dan dengan posisi menyusui yang benar "Arini -, $%1$'. 8ujuan cara menyusui yang benar diantaranya yaitu mencegah agar puting tidak lecet, menghindari agar bayi tidak tersedak, menghidari terjadinya komplikasi khususnya bendungan A!I. Adapun faktor yang mempengaruhi cara menyusui dari mulai posisi menyusui yang benar dan pengosongan payudara. ?ara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. 5leh karena itu, usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik dan benar. Anjuran yang ditekankan adalah untuk segera menyusui bayinya setelah melahirkan. Masih banyak ibu menyusui yang enggan untuk segera menyusui bayinya dengan alasan setelah melahirkan masih terasa nyeri dan A!I belum banyak keluar. !elain itu bidan juga menganjurkan supaya dikompres air hangat dan dilakukan pengosongan payudara. *eradangan pada payudara dan menjadi
$/
merah, bengkak, terasa nyeri, suhu tubuh meningkat, keadaan ini karena kurangnya A!I dihisap atau dikeluarkan atau pengisapan yang tidak efektif Apabila payudara tidak dikosongkan, maka alveoli akan mengalami kongesti "bendungan' dan terjadi pembengkakan payudara karena air susu. *osisi menyusui yang baik dan benar sebaiknya dilakukan sebagai berikut a.
?uci tangan yang bersih dengan sabun, peras sedikit A!I dan oleskan
b.
sekitar puting, duduk dan berbaring dengan santai. Ibu harus mencari posisi nyaman, biasanya duduk tegak, ditempat tidur
c.
atau kursi. Ibu harus merasa rileks. =engan ibu menopang kepala, leher dan seluruh badan bayi "kepala dan tubuh berada dalam baris lurus', muka bayi menghadap ke payudara ibu, hidung bayi didepan puting susu ibu. *osisi bayi harus sedemikian rupa sehingga perut bayi menghadap ke perut ibu. (ayi seharusnya berbaring miring dengan seluruh tubuhnya menghadap ibu. 4epalanya harus sejajar dengan tubuhnya, tidak melengkung ke belakang atau
d.
menyamping telinga, bahu, dan panggul bayi berada dalam satu garis. Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya "muka bayi ke payudara ibu' dan
e.
mengamati bayi yang siap menyusu membuka mulut, bergerak mencari, dan menoleh. (ayi harus berada dekat dengan payudara ibu. Ibu menyentuhkan puting susunya ke bibir bayi, menunggu hingga mulut bayi terbuka lebar kemudian mengarahkan mulut bayin keputing susu ibu hingga bibir bayi dapat menangkap puting susu tersebut. Ibu memegang payudara dengan satu tangan dengan cara meletakan empat jari dibawah payudara dan ibu jari di atas payudara. Ibu jari dan telunjuk berbentuk huruf ?3.
$6
f.
*astikan bahwa sebagian besar aerola masuk kedalam mulut bayi. Dagu rapat kepayudara ibu dan hidungnya menyentuh bagian atas payudara.
g.
(ibir bawah bayi melengkung keluar. (ayi diletakan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bay harus lurus, hadapkan bayi kedada ibu sehingga, menyentuh bibir bayi
h.
keputing susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. Jika bayi sudah selesai menyusui, ibu mengeluarkan puting dari mulut bayi dengan cara memasukkan jari kelingking ibu diantara mulut dan
i.
payudara. Menyendawakan bayi dengan cara menyandarkan bayi dipundak atau menelungkpkan bayi melintang kemudian menepuknepuk punggung
bayi. "Arini -, $%1$'. . Tinjauan Tentang !elainan Puting #usu *uting yang kurang menguntungkan sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. !ecara umum, ibu tetap masih dapat menyusui bayinya dan upaya selama
antenatal
umumnya.
4urang
berguna,
misalnya
dengan
memanipulasi -offman, menariknarik puting, ataupun penggunaan breast shield dan breast shell! 8indakan yang paling efisien untuk memperbaiki keadaan ini adalah isapan langsung yang kuat. 5leh karena itu, sebaiknya tidak dilakukan apa apa, tunggu saja sampai bayi lahir. !egara setelah pascalahir lakukan tindakantindakan berikut a. !kintoskin kontak dan biarkan bayi mengisap sedini mungkin.
$;
b. (iarkan bayi mencari3 puting kemudian mengisapnya. (ila perlu dicoba berbagai posisi untuk mendapatkan keadan yang paling menguntungkan. +angsang puting agar dapat 3keluar3 sebelum bayi 3mengambil3nya. c. Apabila puting benar benar tidak bisa muncul, dapat ditarik3 dengan pompa puting susu "nipple puller ', atau yang paling sederhana dengan sedotan spuit yang dipakai terbalik. d. Jika tetap mengalami kesulitan, usahakan agar bayi tetap disusui dengan sedkit penekanan pada areolla mammae dengan jari sehngga terbentuk dot ketika memasukan puting susu kedalam mulut bayi. e. (ila terlalu penuh A!I, dapat diperas terlebih dahulu dan diberikan dengan sendok atau cangkir, atau teteskan langsung kemulut bayi. (ila perlu lakukan ini hingga 1$ minggu "Dewi dan !unarsih, $%11'. ntuk mengetahui apakah puting susu datarGterbenam yaitu dengan cara menjepit areolaa antara ibu jari telunjuk dibelakang putting susu. (ila putting menonjol berati putting tersebut normal, namun bila puting tidak menonjol berarti putting susu datarGterbenam. ?ara mengatasinya Dengan menggunakan pompa puting. *uting susu yang datar atau terbenam dapat dibantu agar menonjol dan dapat diisap oleh mulut bayi. paya ini dimulai sejak kehamilan & dan biasanya hanya perlu dibantu hingga bayi berusia 6 9 hari. *uting juga bisa ditarik keluar secara teratur hingga puting akan sedikit menonjol dan dapat diisapkan kemulut bayi, puting akan lebih menonjol lagi. "Ambarwati dan #ulandari, $%%)' ?ara mengatasinya bisa mempergunakan pompa puting. *uting juga bisa ditarik keluar secara teratur hingga putting akan sedikit menonjol dan dapat diisap kemulut bayi sehingga puting akan menonjol lagi. 4elainan
$9
putting payudara *uting payudara yang retraksi "tidak menonjol keluar dengan baik' akan menyebabkan kesukaran meneteki. (ila tidak terlalu berat dapat dibantu dengan pompa payudara atau air susu dikeluarkan dengan pijatan tanganGmasase. *ada kasus demikian dianjurkan pda akhir kehamilan atau sebelum menyusui untuk menarik puting keluar dengan menggunakan jari atau penarik puting "!aifuddin, $%%)'.
E. !erangka !%nse&tual Adapun kerangka konsep 4arya 8ulis Ilmiah penelitian ini a dalah tentang
@aktor@aktor Apa !aja Eang Menyebabkan 8erjadinya (endungan A!I *ada Ibu *ost *artum Di *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one 8ahun $%16, penulis membatasi halhal yang akan diteliti adalah !kema 4erangka *emikiran ariabel Independen ariabel Dependen -isapan (ayi Eang 8idak Aktif *osisi Menyusui yang tidak (enar 4elainan bentuk puting !usu *engosongan Mammae Eang 4eterangan 8idak !empurna ariabel Independent ariabel Dependent ariabel yang diteliti ariabel yang tidak diteliti
Bendungan A#I
$:
BAB III #UB"E! DAN MET/DE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian sur2ey yang bersifat
deskriptif dan bertujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Dimana pada penelitian ini, peneliti ingin memberikan gambaran @aktorfaktor penyebab ibu post partum yang mengalami bendungan A!I di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one tahun $%16. B. P%&ulasi dan #am&el Penelitian 1. *opulasi
*opulasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut "0otoadmodjo, $%%6', *opulasi dalam penelitian adalah semua ibu post partum yang mengalami bendungan A!I di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one tahun $%16. $. !ampel !ampel adalah sebagian diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi "0otoadmodjo, $%%6' &. 8eknik penarikan sampel
$)
8eknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling yakni keseluruhan ibu post partum di *8D *uskesmas ?ina 4ecamatan ?ina 4abupaten (one 8ahun $%16 pada saat penelitian berlangsung. C. L%kasi dan 0aktu Penelitian 1. =okasi *enelitian &$ *enelitian akan dilakukan di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one tahun $%16. $. #aktu *enelitian *enelitian dilaksanakan pada bulan Januari Mei tahun $%16.
D. Deenisi /&erasi%nal dan !riteria /+jekti 1. (endungan A!I Defenisi operasional 4eadaan ibu *ost partum yang mengalami
pembengkakan payudara yang tercatat di *8D *uskesmas ?ina 4ec. ?ina 4ab. (one tahun $%16. 4riteria 5bjektif a. Ea Jika ibu mengalami pembengkakan pada payudara b. 8idak Jika ibu tidak mengalami pembengkakan pada payudara $. -isapan bayi yang tidak Aktif Defenisi operasional -isapan bayi ketika menyusu pada ibunya tidak mampu mengeluarkan A!I yang banyak dan mengenyangkan bayi. 4riteria 5bjektif a. Ea Jika ibu Menjawab dengan benar / dari kusioner yang diberikan b. 8idak Jika ibu Menjawab dengan benar K / dari kusioner yang diberikan &. *osisi Menyusui Eang tidak benar Defenisi operasional *osisi menyusui bayi yang tidak benar adalah cara memberikan memberikan A!I yang tidak sesuai standar operasional cara pemberian A!I.
&%
4riteria 5bjektif a. Ea Jika ibu Menjawab dengan benar 1% dari kusioner yang diberikan b. 8idak Jika ibu Menjawab dengan benar K 1% dari kusioner yang diberikan /. 4elainan (entuk puting susu Defenisi operasional 4elainan *uting susu adalah bentuk puting susu yang tidak normal 4riteria 5bjektif a. Ea Jika puting susu terbenamGdatar b. 8idak Jika puting susu ibu tidak terbenamGdatar B. Teknik Pengum&ulan Data Data yang diperoleh adalah data primer, dengan melakukan
pengukuran langsung ketempat penelitian dan membagikan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu pada responden sebelumnya telah diberikan penjelasan. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah secara manual dengan menggunakan langkalangkah a. Bditing *roses editing dengan memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan dari rekam medik dan data pencatatan 4( ini berarti semua data harus diteliti kelengkapan data yang diberikan dari data yang diberikan. $. ?oding ntuk memudahkan dalampengolahan data maka untuk setiap data diberi kode sesuai dengan karakter. &. !koring 8ahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban atau hasil obser2asi sehingga setiap responden atau hasil obser2asi dapat diberikan skor. 8idak ada pedoman yang baku untuk scoring namun scoring harus diberikan. /. 8abulating Mentabulasi dengan memuat tabeltabel sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. "Alimul A7is, $%%9'. 1.
Teknik Analisa Data
&1
!etelah data terkumpul kemudian
ditabulasi dan dikelompokkan
sesuai dengan 2ariabel yang diteliti, dikalikan 1%% dan hasilnya berupa prosentase. Data diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator, sedangkan
penyajian data di tampilkan dalam bentuk tabel frekuensi
dan persentase di sertai penjelasan dengan menggunakan +umus 4eterangan
)
=
f (
'1%%,
* *resentase f @rekuensi 0 Jumlah subjek. "Machfoed7, $%11'.
$. As&ek Etis Penelitian !etelah mendapat persetujuan dari pihak terkait, penelitian dilakukan
dengan menekankan masalah etika yang meliputi "! #nformed $oncent Merupakan lembar persetujuan yang akan diedarkan sebelum penelitian dilakukan pada seluruh klien yang memenuhi kriteria inklusi untuk diteliti. 8ujuannya supaya mengerti maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responeden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. $. %nonimit& "8anpa 0ama'
&$
ntuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan
nama
responden
pada
lembar
pengumpulan
data
"obser2asi' yang diisi oleh peneliti dan hanya diberi kode tertentu. &. $onfidentiallit& "4erahasiaan' Informasi yang berhasil dikumpulkan dari sampel peneliti dijaga dan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok tertentu sajayang mengetahui hasil penelitian atau riset. "Alimul A7is, $%%9'
BAB I* HA#IL PENELITIAN DAN PEMBAHA#AN
A. Hasil Penelitian
(erdasarkan hasil penelitian tentang @aktor@aktor yang Menyebabkan 8erjadinya (endungan A!I *ada Ibu *ost *artum di *uskesmas ?ina 4ecamatan ?ina 4ab. (one 8ahun $%163. Dari keseluruhan responden sebanyak &% orang berdasarkan karakteristik *endidikan, mur dan *ekerjaan. maka didapatkan hasil yang akan diuraikan sebagai berikut /.A.1 8abel Distribusi @rekuensi +esponden Ibu post partum di *8D *uskesmas ?ina periode JanuariApril tahun $%16 Bendungan A#I Ea
1rekuensi &%
2 $6.$
8idak
:)
9/.:
T%tal
,,3
,44
&&
!umber Data *rimer #ilayah 4erja *uskesmas ?ina (erdasarkan tabel /.A.1, menunjukkan bahwa dari bulan Januari April jumlah persalinan di *8D *uskesmas ?ina 8ahun $%16 adalah sebanyak 11) ibu post partum dan yang mengalami bendungan A!I sebanyak &% orang "$6.$' dan yang tidak mengalami bendungan A!I sebanyak :) orang "9/.:'.
/.A.$. 8abel Distribusi @rekwensi +esponden yang mengalami bendungan A!I berdasarkan @aktor -isapan &9 (ayi . Hisa&an Ba)i Menghisap (aik
1rekuensi $1
2 9%
4urang Menghisap
)
&%
T%tal
4
,44
!umber Data *rimer #ilayah 4erja *uskesmas ?ina -asil *enelitian menunjukkan bahwa 4ejadian (endungan A!I berdasarkan -isapan bayi adalah dari &% responden sebanyak $1 ibu post partum "9%' yang memiliki bayi yang memiliki kemampuan menghisap dengan baik puting susu ibunya dan ) ibu post partum "&%' yang memiliki bayi yang memiliki kemampuan yang kurang baik menghisap puting susu ibunya. /.A.&. 8abel Distribusi frekwensi responden yang mengalami bendungan A!I berdasarkan faktor posisi menyusui . P%sisi Men)usui
1rekuensi
2
&/
8idak (enar
%$;;.9
(enar
1%
&&.&
T%tal
4
,44
!umber Data *rimer #ilayah 4erja *uskesmas ?ina -asil *enelitian menunjukkan bahwa 4ejadian (endungan A!I berdasarkan posisi menyusui adalah dari &% responden sebanyak $% ibu post partum ";;.9' yang menyusui bayinya dengan posisi yang tidak benar dan sebanyak 1% ibu post partum "&&.&' yang menyusui bayinya dengan posisi yang benar.
/.A./ 8abel Distribusi frekwensi responden yang mengalami bendungan A!I berdasarkan faktor kelainan bentuk puting susu. !arakteristik &uting susu Ada 4elainan
1rekuensi $;
2 :;.9
8idak Ada 4elainan
/
1&.&
T%tal
4
,44
!umber Data *rimer #ilayah 4erja *uskesmas ?ina -asil *enelitian menunjukkan bahwa 4ejadian (endungan A!I berdasarkan karakteristik putting susu ibu adalah dari &% responden sebanyak $; ibu post patum ":;.9' yang memiliki kelainan bentuk puting susu dan sebanyak / orang "1&.&' yang tidak memiliki kelainan bentuk putting susu.
B.
Pem+ahasan
Dari hasil penelitian mengenai @aktor@aktor yang Menyebabkan 8erjadinya (endungan A!I *ada Ibu *ost *artum di *uskesmas ?ina
&6
4ecamatan ?ina 4ab. (one 8ahun $%163. maka pembahasannya sebagai berikut 1. (endungan A!I Eang disebabkan @aktor -isapan (ayi yang tidak aktif (erdasarkan tabel /.A.$, dari &% responden sebanyak $1 ibu post partum "9%' yang memiliki bayi yang menghisap dengan baik puting susu ibunya dan ) ibu post partum "&%' yang memiliki bayi yang kurang baik menghisap puting susu ibunya. !esudah bayi dan plasenta lahir, kadar esterogen dan progesterone turun dalam $& hari, faktor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolactin waktu hamil, dan sangat dipengaruhi oleh esterogen, tidak dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolactin oleh hypopisis. -ormon ini menyebabkan al2eolusal2eolus kelenjar mamma terisi dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkannnya dibutuhkan reflek yang menyebabkan kontraksi sel sel mioepitelial yang mengelilingi al2eolus dan duktus kecil kelenjar kelenjar tersebut. "+ukiyah, $%1%'. !alah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I adalah faktor hisapan bayi yang tidak aktif, hal ini sesuai dengan teori bahwa
refleks
prolaktin
adalah
-isapan
bayi
pada
puting
ibu
menyebabkan aliran listrik yang bergerak kehipotalamus yang kemudian akan menuju kelenjar hipofisis bagian depan. !elanjutnya kelenjar ini akan merangsang selsel al2eoli yang berfungsi untuk memproduksi A!I. Makin sering dan makin lama A!I diberikan, maka kadarprolaktin akan tetap tinggal dan akan berakaibat A!I akan terus di produksi. Bfek lain dari prolaktin adalah menekan fungsi indung telur (ovarium). Bfek penekanan
&;
inipada
ibu
yang
menyusui secara ekslusif akan memperlambat
kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain, menyusui secara eksklusif dapat menjarangkan kehamilan. +efleks let down (milk ejection refleks) (ersamaan dengan pembentukan prolaktin rangsangan hisapan bayi selain disampaikan ke kelenjar hipofisis bagian belakang dimana kelenjar ini akan mengeluarkan oksitosin yang berfungsi memacu kontraksi otot polos yang berada dibawah al2eoli dan dinding saluran sekitar kelenjar payudara mengerut sehingga memeras A!I keluar. !emakin sering A!I diberikan terjadi pengosongan al2eoli, sehingga semakin kecil terjadi pembendungan A!I di al2eoli. ntuk itu dianjurkan kepada ibu menyusukan bayi tidak dibatasi waktu dan on demand3, akan membantu air susu. "httpGGdunia sehat.nettandabayimenghisap aktif'. (erdasarkan hasil penelitian tidak terdapat adanya kesenjangan dengan teori bahwa faktor hisapan bayi yang tidak kuat adalah salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I pada ibu post *artum. -asil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh @itriyanti, $%16. *ada penelitian ini, kelompok inter2ensi maupun kelompok kontrol berdasarkan masingmasing tingkat stres ibu, sebagian besar responden dengan pengeluaran kolostrum earl&, adanya rangsangan hisap bayi akan mengaktifkan kontraksi myoepitel payudara ibu untuk keluarnya A!I. $. (endungan A!I yang disebabkan faktor posisi menyusui
&9
(erdasarkan table /.A.&. didapatkan dari &% responden sebanyak $% ibu post partum ";;.9' yang menyusui bayinya dengan posisi yang tidak benar dan sebanyak 1% ibu post partum "&&.&' yang menyusui bayinya dengan posisi yang benar. *osisi menyusui yang tidak
benar adalah merupakan salah satu
faktor yang menyebakan terjadinya bendungan A!I pada ibu post *artum karena teknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu. Akibatnya ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan A!I "+ukiyah, $%1%' *osisi menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu. 5leh karena itu, usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik dan benar. Anjuran yang ditekankan adalah untuk segera menyusui bayinya setelah melahirkan. Masih banyak ibu menyusui yang enggan untuk segera menyusui bayinya dengan alasan setelah melahirkan masih terasa nyeri dan A!I belum banyak keluar. !elain itu bidan juga menganjurkan supaya dikompres air hangat dan dilakukan pengosongan payudara. *eradangan pada payudara dan menjadi merah, bengkak, terasa nyeri, suhu tubuh meningkat, keadaan ini karena kurangnya A!I dihisap atau dikeluarkan atau pengisapan yang tidak efektif Apabila payudara tidak dikosongkan, maka
alveoli
akan mengalami
kongesti "bendungan' dan terjadi
pembengkakan payudara karena air susu.
&:
(erdasarkan hasil penelitian tidak terdapat adanya kesenjangan dengan teori bahwa posisi menyusui yang tidak benar adalah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum. -ai ini sejalan dengan hasil penelitian oleh 0ur Aeni, $%%) !ebagian besar responden &% "61,9' mempunyai cara yang kurang baik dalam menyusui anaknya, dan terdapat responden $: "/:,&' menyusui dengan cara yang baik. &. (endungan A!I yang disebabkan kelainan bentuk *uting !usu (erdasarkan
tabel A./. dari &% responden sebanyak $% ibu post
patum ":;.9' yang memiliki kelainan bentuk puting susu dan sebanyak / orang "1&.&' yang tidak memiliki kelainan bentuk putting susu. 4elainan puting payudara yang retraksi "tidak menonjol keluar dengan baik' akan menyebabkan kesukaran meneteki. *uting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu. 4arena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi bendungan A!I. *uting susu yang panjang menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan A!I. Akibatnya A!I tertahan dan menimbulkan bendungan A!I "+ukiyah, $%1%' (erdasarkan hasil penelitian tidak terdapat adanya kesenjangan dengan teori bahwa 4elainan bentuk puting susu adalah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I pada ibu post
&)
partum. -asil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh M-D Arifin !iregar, $%16. *ada penelitian ini, !ering juga ibu tidak menyusui bayinya karena terpaksa, baik karena faktor intern dari ibu seperti terjadinya bendungan A!I yang mengakibatkan ibu merasa sakit sewaktu bayinya menyusu, lukaluka pada puting susu yang sering menyebabkan rasa nyeri,kelainan pada putting susu dan adanya penyakit tertentu seperti tuberkolose, malaria yang merupakan alasan untuk tidak menganjurkan ibu menyusui bayinya, demikian juga ibu yang gi7inya tidak baik akan menghasilkan A!I dalam jumlahya relati2e lebih sedikit dibandingkan ibu yang sehat dan gi7inya baik.
/%
BAB * !E#IMPULAN DAN #ARAN
A. !esim&ulan
(erdasarkan hasil penelitian tentang faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya bendungan A!I pada ibu post partum di *uskesmas ?ina kecamatan ?ina 4ab. (one 8ahun $%16, Angka kejadian pada ibu *ost *atum sebanyak &% responden dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. @aktor penyebab terjadinya bendungan A!I adalah faktor hisapan bayi yang terbanyak hal ini disebabkan karena hisapan bayi yang kurang aktif.. $. 8eknik posisi menyusui menyebabkan terjadinya bendungan A!I, karena banyak terjadi bendungan A!I pada ibu yang menyusui dengan teknik yang tidak benar. &. 4elainan puting payudara menyebabkan terjadinya bendungan A!I karena sebagian besar ibu yang mempunyai kelainan bentuk payudara yang mengalami bendungan A!I.
/1
B. #aran
(erdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis menyarankan halhal sebagai berikut 1. (agi Ibu Diharapkan
bagi
ibu
sebagai
bahan
informasi
kesehatan
dalam
memberikan pengetahuan dan wawasan tentang bendungan A!I yang baik dan benar. $. (agi *uskesmas Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan informasi dalam pengembangan programprogram kesehatan masyarakat, khususnya /6 tentang pencegahan terjadinya bendungan A!I pada ibu *ost *artum. &. (agi *rogram !tudi D III 4ebidanan =apatau (one Diharapkan pada institusi pendidikan dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan perpustakaan tentang (endungan A!I. /. (agi *eneliti =ain Diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai (endungan A!I pada aspek yang lebih luas dengan metode yang lebih baik dalam menyempurnakan penelitian ini.
/$
DA1TAR PU#TA!A
Alimul A7i7, $%%9. Metode enelitian *epera+atan Dan ,eknik! %nalisis Data!Jakarta !alemba Medika Annisakarnadi, $%1/. ,anda -a&i Menghisap %ktif! "online' httpGGduniasehat.net Diunggah $/ Maret $%16. Arini -. $%1$. Mengapa .eorang #bu Harus Men&usui! Eogyakarta @lashbooks (ahiyatun., $%%). -uku %jar *ebidanan %suhan ifas ormal . Jakarta B. Dewi dan !unarsih 8ri, $%11. %suhan *ebidanan pada ibu ifas . Jakarta !alemba Medika Dinkes !ulsel $%1$! rofil *esehatan rovinsi .ula+esi .elatan /0"/! Dinkes !ulsel. Jl.*erintis 4emerdekaan, 4m 11 Makassar. Dinas 4esehatan 4abupaten (one 8ahun $%1& @itriyanti, Joseri7al !erudji, !unesni, $%16. engaruh Mobilisasi #bu ost artum terhadap engeluaran *olostrum! Jurnal 4esehatan Andalas. (andung -astuti, $%1$. 1eferensi *esehatan! "online' mine.blogspot.com Di unggah $/ Maret $%16.
httpGGwwwmidewifehomes
Iin Dwi Astuti 8itik 4urniawati, $%11. %nalisa Hubungan engaruh $ara Men&usui Dengan *ejadian a&udara -engkak ada #bu ost artum . Akademi kebidanan Abdi -usada. !emarang 4emenkes, (44(0(*!, $%1$!.urvei Demografi dan *esehatan #ndonesia /0"/!4ementerian 4esehatan Jakarta. Mahfoed7, I., $%11. -io .tatistika.Eogyakarta @itramaya.
/&
M-D. Arifin !iregar. $%16. emberian %si 2kslusif Dan 3aktor43aktor 5ang Mempengaruhin&a.(agian
"online'
+ukiyah, $%1%. %suhan *ebidanan #6 (atologi *ebidanan)! Jakarta 8rans Info Media !aifuddin, $%%). -uku %cuan asional ela&anan *esehatan Maternal dan eonatal! Jakarta Eayasan *ustaka !arwono *rawirohardjo. !oetjiningsih, $%%6. %.# etunjuk 7ntuk ,enaga *esehatan! Jakarta B !iregar A., $%%). emberian %.# 2kslusif dan 3aktor4faktor &ang Mempengaruhin&a!(agian
%.#! "online'
httpsGGyudarma.wordpress.com