Selasa, 04 November 2008 ASKEP KLIMAKTERIUM Pengertian
Kli Klimakt akteri erium
merup erupak akan an
per periode ode
per perali alihan han
dari dari
fase fase
repr reprod oduk uksi si menu menuju ju fase fase us usia ia tua tua (sen (seniu ium) m) yang yang terj terjadi adi akibat akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakter Klimakterium ium yaitu fase peralihan peralihan antara antara pramenopaus pramenopause e dan pascamenopause. (Baziad, 2003, hal 1) Klimakter Klimakterium ium adalah fase terakhir terakhir dalam kehidupan kehidupan wanita wanita atau setelah masa reproduksi berakhir. (Kasdu, 2002, hal 2 ) Klimak Klimakter terium ium adalah adalah masa masa perali peralihan han yang yang dil dilalu aluii seoran seorang g wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. (Kasdu, 2002, hal 2 ) Klimak Klimakter terium ium adalah adalah masa masa yang yang bermul bermula a dari dari akhir akhir masa masa repr reprod oduk uksi si samp sampai ai awal awal masa masa seni senium um dan terj terjad adii pada pada wani wanita ta berumur 40 – 65 tahun. (¶ 1, www.dkk-bpp.com) Sehi Sehing ngga ga dapat dapat disi disimp mpul ulkan kan bahwa bahwa klim klimekt ekter eriu ium m adal adalah ah period periode e perali peralihan han dari dari akhir akhir masa masa reprod reproduksi uksi sampai sampai awal awal masa masa senium yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun embriologik dari ovarium dan terjadi pada wanita berumur 40 -65 tahun. Menurut Menurut Baziad (2003, (2003, hal 2) klimakteri klimakterium um terdiri terdiri dari beberapa beberapa fase klimakterik, yaitu :
Pramenopause Fase Fase pram pramen enop opau ause se adal adalah ah fase fase anta antara ra us usiia 40 tahu tahun n dan dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak dan kadang kadang disert dis ertai ai nyeri nyeri haid haid (disme (dismenor norea) ea).. Pada Pada wanita wanita terten tertentu tu telah telah timbul keluhan vasomotorik dan keluhan sindrom pramenstrual (PMS). Perubahan endokrinologik yang terjadi adalah berupa fase folikuler folikuler yang memendek, memendek, kadar esterogen esterogen yang tinggi, tinggi, kadar FSH juga biasanya tinggi, tetepi juga dapat ditetepkan kadar FSH yang normal. Fase luteal tetap stabil. Akibat kadar FSH yang tinggi ini dapat terjadi perangsangan ovarium yang berlebihan (hip (hiper erst stim imul ulasi asi)) sehi sehing ngga ga kadang kadang – kada kadang ng diju dijump mpai ai kadar kadar estrogen yang sangat tinggi. Perimenopause Perimenopause merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya > 38 hari dan sisanya <> Menopause Menop Menopause ause adalah adalah perdar perdarahan ahan haid haid yang yang terakhi terakhirr yang yang terjadi pada usia 40 – 65 tahun. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogenpun berkurang dan tidak terjadi terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadiny terjadinya a menopause. menopause. Meno Menopa paus use e
tida tidak k
terj terjad adii
pada pada wani wanita ta yang yang mengg enggun unak akan an
kontras kontraseps epsii hormon hormonal al pada pada usi usia a perime perimenop nopause ause.. Perdar Perdarahan ahan
lucu lucutt teru terus s terj terjad adii sela selam ma wani wanita ta masi masih h meng menggu guna naka kan n pil pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan keluhan klimakteri klimakterik. k. Untuk menentukan menentukan diagnosa diagnosa menopause, menopause, penggunaan pil kontrasepsi harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan estradiol. Pada Pada awal awal meno menopa paus use e
kada kadarr
estra stradi diol ol rend rendah ah
pada pada
sebagi sebagian an wanita wanita,, apalagi apalagi pada pada wanita wanita gemuk gemuk,, kadar kadar estrad estradiol iol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis menopause merupakan diagnosis retrospektif. Bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol <> Pascamenopause Pasc Pasca a meno menopa paus use e adal adalah ah masa masa sete setela lah h meno menopa paus use e sampa sampaii senilis. Fase ini terjadi pada usia di atas 60 – 65 tahun. Biasanya wanita beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis.
Sebelu Sebelum m haid haid terhe terhenti nti,, sebena sebenarny rnya a pada pada seoran seorang g wanita wanita terjad terjadii berbagai perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium seperti : Sklerosis pembuluh darah Berkurangnya jumlah folikel Menurunnya sintesis steroid seks Penurunan sekresi estrogen Gangguan umpan balik pada hipofise Meno Menopau pause se dapat dapat terj terjadi adi lebi lebih h dini dini akib akibat at bebe bebera rapa pa peny penyaki akit, t, antara lain anemia dan tuberkulosis. Selain itu menopause dapat terjadi
secara
buatan
sebagai
akibat
pembedahan
dan
peng pengan angk gkat atan an kedu kedua a ovar ovariu ium m atau atau peng pengob obat atan an deng dengan an sinar sinar radiasi. ( ¶ 3, www.dkk-bpp.com ) Menu Menuru rutt Bazi Baziad ad ( 20 2003 03,, hal hal 7 ) meny menyat atak akan an bahw bahwa a kelu keluha han n klimakterik pada wanita usia 45 – 54 tahun adalah : Gejolak panas ( hot flushes) Jantung berdebar – debar Gangguan tidur Depresi Mudah tersinggung, berasa takut, gelisah dan lekas marah Sakit kepala Cepat lelah, sulit konsentrasi, mudah lupa, kurang tenaga
Berkunang-kunang Kesemutan Gangguan libido Obstipasi Berat badan bertambah Nyeri tulang dan otot Menopa Menopause use terjad terjadii karena karena habisn habisnya ya folike folikell (sel (sel telur) telur) pada pada indung telur. Jumlah sel telur ketika seorang dilahirkan adalah ± 733.000 dan jumlah ini terus berkurang selama masa kanak-kanak dan masa reproduksi. Pada usia 39 – 45 tahun jumlah sel telur kirakira 10.900. Pada ada set setiap iap sikl siklus us hai haid seba sebany nyak ak 20 – 1000 sel sel telur elur akan akan dipersiapkan untuk berkembang, tetapi umumnya hanya 1 folikel yang akan berkembang pesat dan mengalami ovulasi ( pelepasan sel telur dari folikel indunfg telur ). Sisanya dan juga sebagian besar sel telur telur akan mengalami mengalami hambatan perkembang perkembangan, an, penyusutan penyusutan dan penyerapan. Dengan demikian sel-sel telur yang tidak berhasil tumbuh menjadi matang akan mati. Hal ini yang ditandai dengan masih datangnya haid secara teratur. Seiring dengan tumbuh dan berk berkem emba bang ngny nya a
sel sel
telu telurr
dala dalam m
indu indung ng telu telurr
maka maka horm hormon on
estrogen dan progesteron akan mengalami peningkatan sehingga sema semaki kin n sedi sediki kitt foli folike kell yang yang berk berkem emban bang g sema semaki kin n berk berkur uran ang g pemben pembentuk tukan an hormon hormon estrog estrogen en dan proges progester teron. on. (Depar (Departem temen en Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 1992, hal 49).
Selain itu, kekuatan atau kelenturan alat kelamin luar ( vagina dan vulva ) menurun. Demikian juga jaringan alat tubuh lainnya yang berada berada di bawah bawah pengar pengaruh uh hormon hormon estrog estrogen. en. Penur Penurunan unan fungsi fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk menj menjaw awab ab inte intera raksi ksi
rang rangsan sanga gan n antar antara a
gonad gonadot otro ropi pin, n,
sehi sehing ngga ga
hipo hipotal talam amus us-h -hip ipof ofis ise. e.
terg tergang anggu guny nya a
Pert Pertam amaa-ta tama ma
terj terjadi adi
kegaga kegagalan lan fungsi fungsi luteum luteum kemudi kemudian an menur menurunn unnya ya fungsi fungsi steroi steroid d ovarium ovarium menyebabkan menyebabkan berkurangnya berkurangnya reaksi reaksi umpan balik negatif negatif terhad terhadap ap hipota hipotalam lamus. us. Keadaa Keadaan n ini menin meningkat gkatkan kan produks produksii FSH serta serta LH dan dari dari kedua kedua gonado gonadotro tropin pin itu, itu, ternya ternyata ta yang yang paling paling mencolok peningkatannya adalah FSH. ( ¶ 4, www.dkk-bpp.com ) Terapi sulih hormon (TSH) TSH atau HRT (Hormon Replacement Terapy) merupakan pilihan untuk untuk mengur mengurang angii keluhan keluhan pada pada wanita wanita dengan dengan keluhan keluhan atau atau sin sindroma
menopause ause
dalam alam
masa
premenopause
dan
postmen postmenopa opause use.. Selain Selain itu, itu, TSH juga juga bergun berguna a untuk untuk menjag menjaga a berb berbag agai ai kelu keluha han n yang yang munc muncul ul akib akibat at meno menopa paus use, e, sepe sepert rtii keluhan keluhan vasomo vasomotor tor,, vagina vagina yang yang kering kering,, dan ganggua gangguan n pada pada saluran saluran kandung kemih. kemih. Penggunaan Penggunaan TSH juga dapat mencegah mencegah per perkemb kemban anga gan n
peny penyak akit it
aki akibat bat
dar dari
kehi kehillanga angan n
hor hormon
estrogen, seperti osteoporosis dan jantung koroner. Jadi, tujuan pember pemberian ian TSH adalah adalah sebagai sebagai suatu suatu usaha usaha untuk untuk menggan mengganti ti hormon yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan wanita yang bertambah tua. (Kasdu, 2002, hal 85) Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai : Tekanan darah tidak boleh tinggi.
Pemeriksaan sitologi uji Pap normal. Besar uretus normal ( tidak ada mioma uterus ). Tidak ada varises di ekstremitas bawah.
Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas. Kelenjar tiroid normal. Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati. Nyeri Nyeri dada, hipertensi hipertensi kronik, kronik, hiperlipi hiperlipidemi demia, a, diabetes diabetes militus militus perl perlu u diko dikons nsul ulka kan n terl terleb ebih ih dahu dahulu lu ke sp spes esia iali lis s peny penyaki akitt dalam. Kontra Indikasi Pemberian Estrogen Troboemboli, Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis. kolelitiasis.
Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi. Riwayat ikterus dalam kehamilan. Kank Kanker er endo endome metr triu ium, m, kank kanker er payu payudar dara, a, riwa riwaya yatt
gangg ganggua uan n
penglihatan, anemia berat. Varises berat, tromboflebitis. Penyakit ginjal. Persyaratan dalam Pemberian Estrogen Mulailah dengan menggunakan estrogen lemah ( estriol ) dan dengan dosis rendah yang efektif.
Pemberian secara siklik. Dius Diusaha ahakan kan komb kombin inasi asi dega degan n prog proges este tero ron n ( bila bila digu diguna nakan kan estr estrog ogen en
lain lain
sepe sepert rtii
etin etinil il
estra stradi diol ol
maupu aupun n
estr estrog ogen en
konjugasi ). Perlu pengawasan ketat ( setiap 6-12 bulan ). Bila terjadi perdarahan atipik perlu dilakukan kuretase. Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes melitus, terlebih dahulu konsul ke bagian penyakit dalam. Yang perlu diketahui Tidak semua keluhan dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen.
Pelajari faktor-faktor yang menimbulkan keluhan (faktor psikis, sosial sosial budaya, budaya, atau atau hanya hanya memang memang terdap terdapat at kekura kekuranga ngan n estrogen ). Atasi keluhan emosi dan faktor penyebab Efek samping pemberian TSH sebagian besar karena dosis estrogen yang tinggi. Nyeri payudara
Peningkatan berat badan Keputihan dan sakit kepala Perdarahan http://www.dkk-bpp.com Olahraga Olah Olahra raga ga
akan akan
meni eningka ngkatk tkan an
kebu kebuga garran
dan dan
kese esehat hatan
seseorang, biasanya ini juga membawa dampak positif, seperti : Menguatkan tulang Meningkatkan kebugaran Menstabilkan berat badan Mengurangi keluhan menopause Mengurangi stress akibat menopause Olahra Olahraga ga bagi bagi wanita wanita yang yang menga mengalam lamii menop menopause ause tentu tentu saja saja berb berbed eda a deng dengan an wani wanita ta yang yang masi masih h dala dalam m us usia ia repr reprod oduk ukti tif f karena biasanya bebetapa organ tubuhnya sudah tidak berfungsi
sempurna, selain itu bebeapa penyakit sudah dideritanya. Jadi tujuan olahraga bagi wanita menopause adalah selain menjaga kebuga kebugaran ran juga juga untuk untuk mengur mengurangi angi atau atau mengob mengobati ati penyak penyakit. it. JJen enis is-j -jen enis is olahr olahrag aga a yang yang bisa bisa dila dilaku kuka kan n untu untuk k wani wanita ta usi usia a menopa menopause use yaitu yaitu jalan jalan cepat, cepat, senam, senam, dan berena berenang. ng. (Kasdu (Kasdu,, 2002, hal 97) Nutrisi (Diet) Bert Bertam amba bahn hnya ya
usia us ia
meny menyeb ebab abka kan n
bebe bebera rapa pa
orga organ n
tida tidak k
melaku melakukan kan proses proses perbai perbaikan kan (remod (remodell elling ing)) diri diri lagi, lagi, misaln misalnya ya masa tulang tidak melakukan pembentukan kembali. Selain itu, semaki semakin n tua aktivit aktivitas as gerak gerak yang yang dil dilakuk akukan an juga juga tidak tidak sekuat sekuat dulu sehingga kalori yang dikeluarkan juga berkurang sehingga kalori kalori yang dibutuhkan untuk metaboli metabolisme sme tubuh juga menurun menurun deng dengan an demi demiki kian an,, asup asupan an maka makana nan n yang yang dibu dibutu tuhk hkan an juga juga berkurang. Sehingga setiap orang tetap membutuhkan makanan bergizi seimbang yang berfungsi untuk memenuhi zat – zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. (Kasdu, 2002, hal 103). Gaya Hidup Gaya hidup seseorang menentukan kesehatannya di masa yang akan mendatang. Menurut Frank B. Hu, MD, Ph.D, dalam New England England Journal Journal of Medicine Medicine tentang manfaat manfaat perubahan perubahan gaya hidup untuk pencegahan jantung koroner pada wanita, peneliti tersebut meyakinkan bahwa salah satu gaya hidup yang sudah mulai dikurangi atau kalau mungkin dihentikan adalah merokok. Kebi Kebias asaan aan ini ini dapat dapat memi memicu cu timb timbul ulny nya a berb berbag agai ai peny penyaki akit. t. Termasuk minum minuman beralkohol, meskipun kebiasaan ini mungkin jarang dilakukan oleh wanita Indonesia.
Hal Hal pent pentin ing g yang ang juga juga perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an adal adalah ah masa masala lah h makanan makanan dan olahra olahraga, ga, pola pola makanan makanan yang yang baik, baik, dis disesu esuaik aikan an dengan dengan kebutu kebutuhan han gizi gizi usi usia a terseb tersebut ut serta serta aktivi aktivitas tas.. (Kasdu (Kasdu,, 2002, hal 124) Penyakit Jantung Koroner Kelu Keluha han n yang yang memp mempen enga garu ruhi hi fung fungsi si jant jantun ung g dan dan pemb pembul uluh uh darah darah melipu meliputi ti : kulit kulit terasa terasa kering kering,, keripu keriputt dan longga longgarr dari dari otot ototny nya a oleh oleh karen karena a turu turunn nnya ya sirk sirkul ulasi asi menu menuju ju kuli kulit, t, badan badan terasa panas termasuk wajah, terjadi perubahan sirkulasi pada waja wajah h yang yang dapat dapat mele meleba barr ke teng tengkuk kuk (hot (hot flus flushe hes) s),, mudah mudah berdebar berdebar – debar terjadi tekanan darah tinggi yang berlanjut berlanjut ke penyakit jantung koroner. (Manuaba, 1999, hal 201) Adanya
hipertensi
dan
peningkatan
kadar
kolesterol
menyebabka menyebabkan n meningkatka meningkatkan n faktor resiko resiko terhadap terhadap terjadinya terjadinya ateros ateroskle kleros rosis. is. Khususn Khususnya ya mengen mengenai ai skler sklerosi osis s prime primerr korone koronerr dan infark infark miocar miocard d akan akan terjad terjadii 1-2 kali lebih lebih sering sering setela setelah h kadar estrogen menurun. ( ¶ , http://www.medicastore.com http://www.medicastore.com ) Osteoporosis Dengan turunnya kadar estrogen, maka proses osteoblast yang berf berfun ungs gsii
memb memben entu tuk k
tula tulang ng
baru baru
terh terham amba batt
dan dan
fung fungsi si
osteoclast merusak tulang meningkat. Akibat tulang tua diserap dan dirusak dirusak osteoc osteoclas lastt tetapi tetapi tidak tidak dibent dibentuk uk tulang tulang baru baru oleh oleh ost osteobl eoblas ast, t,
sehi sehing ngga ga
tulan ulang g
http://www.medicastore.com http://www.medicastore.com ) Dimensia
menj enjadi adi
osteo steopo poro rosi sis. s.
(
¶
,
Wani Wanita ta pasc pascam amen enop opau ause se bias biasan anya ya kema kemamp mpua uan n berf berfik ikir ir dan ingatnnya
menurun
hal
ini
merupakan
pengaruh
dari ari
menuru menurunny nnya a hormon hormon estrog estrogen, en, dimana dimana hormon hormon estrog estrogen en ini dapat mempengaruhi kerja dari degenerasi sel – sel saraf dan sel – sel otak. ( Manuaba, 1999, hal 201 ) ASUHAN KEPERAWATAN KLIMAKTERIUM Pengkajian yang dilaksanakan pada pasien dengan gangguan masa klim klimakt akter eriu ium m sela selain in peng pengkaj kajia ian n seca secara ra umum umum juga juga dila dilaku kukan kan pengkajian khusus yang ada hubungannya dengan gangguan masa klimakterium yang meliputi : Haid Menarche Lamanya Banyaknya Siklus Dismenore Riwayat penyakit keluarga Riwayat obstetri Kehamilan Abortus Pemakaian obat kontrasepsi
Riwayat perkawinan Kebiasaan hidup sehari-hari Istirahat Pola kegiatan Diet Penyakit yang pernah diderita Pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah yang sedang dialami Keluhan-keluhan yang sedang dialami Ganguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik ( contoh : spasme otot , usia lanjut ) Ganggu Gangguan an harga harga diri diri berhub berhubung ungan an dengan dengan peruba perubahan han femini feminitas tas atau ketidakmampuan mempunyai anak Resi Resiko ko ting tinggi gi terh terhada adap p disfu disfung ngsi si seks seksual ual berh berhub ubun unga gan n deng dengan an perubahan fungsi (penurunan libido) Ganguan pola tidur berhubungan dengan stress psikologis Tujuan : Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat
Pasien mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar Intervensi
Rasoinal
Tentu Tentukan kan kebias kebiasaan aan tidur tidur dan Men Mengkaj gkajii perubahan yang terjadi Berikan
tempat
perlu erlun nya
dan dan
mengidentifikasi mengidentifikasi intervensi
tidur
yang
yang tepat Mening Meningka katka tkan n
nyaman
kenya kenyaman manan an
Tingkatka Tingkatkan n kenyamana kenyamanan n waktu tidur serta dukungan fisiologis tidur tidur misal misal:: mandi mandi air hangat hangat,,
dan psikologis Meningkatkan efek relaksasi
masase Kurangi kebisingan dan lampu Dorong posisi yang nyaman Berikan sedatif sesuai indikasi
Memberik Memberikan an situasi situasi kondusif kondusif untuk tidur Perubaha Perubahan n posisi posisi mengubah mengubah area
tekanan
dan
meningkatkan meningkatkan istirahat Mungki ngkin n
dib diberik erika an
membantu
untu untuk k pasien
tidur/istirahat
Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan Tujuan : Pasien mamapu mempertahankan orientasi realita sehari – hari Pasi Pasien en mamp mampu u
meng mengen enal alii
peru peruba baha han n
pola pola pemi pemiki kira ran n
tingkah laku Intervensi
Rasoinal
Sediakan waktu adekuat bagi
Waktu
pasi pasien en
dipe diperrlamb lambat at
untu untuk k
memb member erik ikan an
respon terhadap pertanyaan Catat Catat masala masalah h pasie pasien n tentan tentang g daya ingat jangka pendek dan sediakan bantuan Evaluasi Evaluasi tingkat tingkat stess stess individu individu dan hadapi dengan tepat
reaksi
mungkin
den dengan
prose roses s
inga ngatan tan
jan jangka
penuaan Kehi Kehillangan ngan pend pendek ek
dapa dapatt
mengetahui
berg bergun una a
bahwa
untu untuk k
hal
ini
merupakan sesuatu yang wajar Tin Tingk gkat at
stes stess s
mung mungki kin n
dapa dapatt
dan dan
Reor Reorie ient ntas asik ikan an waktu/
pada pada
tempat
oran orang/ g/
meningkat dengan pesat karena
sesuai
kehilangan
yang
baru
kebutuhan
terjadi,seperti proses penuaan
Catat Catat peruba perubaha han n siklik siklik dalam dalam
Membantu
mental / tingkah laku
mempertahankan mempertahankan fokus
pasien
untuk
Mungkin Mungkin timbul timbul sebagai sebagai respon respon dari penurunan fisiologis tubuh
Nyeri berhubungan dengan fisik/psikologik ( contoh : spasme otot , usia lanjut ) Tujuan : Keluhan nyeri berkurang/terkontrol Pasien tampak rileks Pasien mampu melakukan aktivitas Intervensi
Kaji
keluhan
Rasoinal
nyeri,
Seba ebagai gai
dasar
peng engawasan san
perhatika perhatikan n intensit intensitas as (skala (skala
keefektifan intervensi
0 – 10 ), lamanya dan lokasi
Menuru Menurunka nkan n ketega keteganga ngan n otot otot ,
Berikan tindakan kenyamanan Batasi aktivitas fisik pasien Doro Dorong ng
tekn teknik ik
mana manage geme men n
indikasi
analgesik
dan meningka meningkatkan tkan kemampua kemampuan n koping Mengurangi pengeluaran energi
stress (relaksasi) Berikan
memfokuskan kembali perhatian
sesuai
Memfokuskan kembali perhatian dan kontrol individu Menghilangkan
nyeri
dan
mengurangi ketidaknyamanan
Ganggu Gangguan an harga harga diri diri berhub berhubung ungan an dengan dengan peruba perubahan han femini feminitas tas atau ketidakmampuan mempunyai anak Tujuan :
Pasi Pasien en meny menyat ataka akan n masal masalah ah dan dan menu menunj njukk ukkan an peme pemeca caha han n masalah yang sehat Pasien menyatakan penerimaan diri pada situasi dan adaptasi terhadap perubahan pada citra tubuh Intervensi
Rasoinal
Berikan waktu untuk mendengar
Memb Member erik ikan an
kese kesemp mpat atan an
masalah dan ketakutan pasien
memp memper erba baik ikii
kesa kesala laha han n
Kaji Kaji stress stress emosi emosi pasie pasien. n. Dorong Dorong
sepert sepertii : peruba perubahan han tubuh tubuh karena karena
pasi pasien en
menopause
untu untuk k
meng mengek eksp spre resi sika kan n
untu untuk k kons konsep ep,,
dengan tepat
Biasanya Biasanya wanita takut tak mampu mampu
Berika Berikan n inform informas asii akura akuratt tentan tentang g
memenu memenuhi hi peran peran reprod reproduks uksii
masalah pasien
mengalami kehilangan
Berika Berikan n lingku lingkunga ngan n terbuk terbuka a pada pada
Memb Member erik ikan an
pasienuntuk
pasien
mendiskusikan
masalah seksualitas
kes kesempa empata tan n
untuk
bertanya
dan dan
pada pada dan
mengasimilasi informasi Meni eningka ngkattkan kan
keya keyaki kina nan n
dan
mengidentifikasi mengidentifikasi kesalahan konsep/ mitos mitos yang yang dapa dapatt mempen mempenga garuh ruhii penilaian situasi
Resi Resiko ko ting tinggi gi terh terhada adap p disfu disfung ngsi si seks seksual ual berh berhub ubun unga gan n deng dengan an perubahan fungsi (penurunan libido) Tujuan : Pasien menyatakan pemahaman perubahan fungsi seksual Pasien mampu mendiskusikan masalah tentang hasrat seksual pasangan dengan orang terdekat Pasien mampu mengidentifikasi kepuasan seksual yang diterima Intervensi
Rasoinal
Kaji Kaji info inform rmas asii pasi pasien en / oran orang g
Masalah seksual sering tersembunyi tersembunyi
terdekat tentang fungsi seksual
sebagai pernyataan humor atau hal
Dorong
pasien
untuk
berbagi
masalah dengan teman Solusi
pemecahan
yang gamblang Komunikasi
masalah
terbuka
meng mengid iden enti tifi fika kasi si
dapat
masa masala lah h
dan dan
potensial seperti : menunda koitus
meningkatkan meningkatkan diskusi dan resolusi
saat saat
Memb Memban antu tu
kele kelela laha han, n,
meng menggu guna naka kan n
minyak vagina
pasi pasien enke kemb mbal alii
pada pada
hasrat/ kepuasan aktivitas seksual
Diskusikan
sensasi/
Peru erubah bahan
kad kadar
hormo ormon n
dan
ketidakny ketidaknyaman amanan an fisik, fisik, perubah perubahan an
kehilangan kehilangan sensasi irama kontraksi
pada respon individu
uterus
Rujuk ke konselor/ahli seksualitas seksualitas
mengganggu kepuasan seksual
selama
orgasme
Mungkin
dibutuhkan kan
tamb tambah aha an
untu untuk k
bantuan
meni mening ngka katk tkan an
kepuasan hasil
i Menur enurut ut
Doe Doenges nges
(19 (1999),
sete setellah
dil dilakuk akukan an
imple plement mentas asii
keperawatan maka evaluasi yang di harapkan untuk pasien dengan klimakterium si antaranya sebagai berikut : Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat Pasien mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar Pasien mamapu mempertahankan orientasi realita sehari – hari Pasien mampu mengenali perubahan pola pemikiran dan tingkah laku PAsien menyatakan nyeri berkurang/terkontrol Pasien tampak rileks Pasien mampu melakukan aktivitas
Pasi Pasien en
meny menyat atak akan an
masa masala lah h
dan dan
menu menunj njuk ukka kan n
peme pemeca caha han n
masalah yang sehat Pasi Pasien en meny menyat ataka akan n pene peneri rima maan an diri diri pada pada situ situas asii dan dan adapt adaptas asii terhadap perubahan pada citra tubuh Pasien menyatakan pemahaman perubahan fungsi seksual Pasien Pasien mampu mampu mendis mendiskus kusika ikan n masala masalah h tentan tentang g hasrat hasrat seksua seksuall pasangan dengan orang terdekat Pasien mampu mengidentifikasi kepuasan seksual yang diterima DAFTAR PUSTAKA
Baziad Baziad,, Ali. Ali. 2003. 2003. Menopause Menopause dan Andropau Andropause se.. Jaka Jakart rta a : Yaya Yayasa san n Bina Bina Pustaka Sarwono Pramihardjo Departemen Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1992. Asuhan Keperawatan Keperawatan dan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi . Jakarta : Departemen Kesehatan. Doenges, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Keperawatan . Jakarta : EGC. Kasdu, Dini. 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Menopause. Jakarta : Puspa Swara Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Wanita . Jakarta : Arcan Scott, James R. 2002. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Ginekologi . Jakarta : Widya Medika http:// www.dkk-bpp.com/indek.php?op www.dkk-bpp.com/indek.php?option.comtion.com-
content&tosk=view&aid=140&itemid=47 http://www.medicastore.com/natrofo http://www.medicas tore.com/natrofor/balance/isi r/balance/isi
di 01:36 Diposkan oleh u7i3_blogspot.com
Label: ILMU Reaksi: 0 komentar:
Poskan Komentar Posting Lebih Baru Halaman Muka Langgan: Poskan Komentar (Atom)