TRANSPORTASI I 26 April 2012 Kelembagaan dan manajemen transportasi kota. Kelembagaan dan Manajemen Lalu Lintas Mahasiswa memahami aspek kelembagaan dan pengelolaan transportasi kota serta dalam lingkup transportasi jalan.
TRANSPORTASI I 26 April 2012 Kelembagaan dan manajemen transportasi kota. Kelembagaan dan Manajemen Lalu Lintas Mahasiswa memahami aspek kelembagaan dan pengelolaan transportasi kota serta dalam lingkup transportasi jalan.
ELEMEN LALU LINTAS
ORANG
PENGEMUDI PENUMPANG PEJALAN PETUGAS
MOBILITAS
* kemampuan terbatas * sangat peka thd perubahan mudah stres * memiliki ukuran baku * mbilitas tinggi * tingkah laku!kebiasaan * sikap mental
struktur perkembangan persebaran kmpsisi
BARANG
PADAT
CAIR DALAM PROSES
tumbuh hidup bereaksi M U T U
radio aktif beracun berbau
@ jenis kendaraan kend @ waktu angkut adm @ lintas
@ perlengkapan
@ kelengkapan @ dll
G A S
JALAN
&UNGSI A#TE#I $"LE$T"# L"$AL PENGEL"LA NEGA#A P#"PINSI $A%UPATEN DESA
$APASITAS da'a dukung( kelas( )ungsi( status
TRAYEK LITA!A "AKT# M$%A
PERLALULINTASAN
PERANGKAT PENGELOLAAN PERANGKUTAN & LALU LINTAS LEMBAGA
PE#U%UNGAN $EP"LISIAN PE#INDUST#IAN PE#DAGANGAN $EUANGAN $EA$IMAN $EJA$SAAN DLL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UU N+,-!,./0 tentang Jalan UU N+,-!,..1 tentang Perkeretaapian UU N+,2!,..1 tentang Lalulintas 3 Angkutan Jalan UU N+,4!,..1 tentang Penerbangan UU N+1,!,..1 tentang Pela'aran UU N+11!,... tentang Pemerintahan Daerah Dll
Peraturan perundang-undangan tentang Perangkutan & Lalu-Lintas antara lain: 1. UU No.3 Tahun 1965 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan Raya . UU-R! No.13 Tahun 19"# tentang Jalan 3. UU-R! No.1$ Tahun 199 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan $. UU-R! No.15 Tahun 199 tentang %ener&angan 5. UU-R! No.1 Tahun 199 tentang %elayaran 6. %% No. 6 Tahun 19"5 tentang Jalan '. %% No. $1 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan ". %% No. $ Tahun 1993 tentang %e(eriksaan )endaraan *er(otor 9. %% No. $3 Tahun 1993 tentang %rasarana dan Lalu Lintas Jalan 1#. %% No. $$ Tahun 1993 tentang )endaraan dan %enge(udi 11. %erda No.5 Tahun 1999 tentang %er+arkiran %e(da ,)! Jakarta
UU No.1$ Tahun 199 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan &erikut +eraturan +elaksanaannya adalah landasan huku( &agi +engelolaan lalu-lintas dan angkutan alan. %eraturan +elaksanaan terse&ut adalah: Peraturan Pemerintah No.! Tahun !""# tentang Angkutan Jalan$ Peraturan Pemerintah No.% Tahun !""# tentang Pemeriksaan endaraan Bermotor di Jalan$ Peraturan Pemerintah No.# Tahun !""# tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan$ Peraturan Pemerintah No. Tahun !""# tentang endaraan dan Pengemudi. %eraturan +erundang-undangan diatur se/ara &erenang. Aturan yang si0atnya relati0 teta+2 dan u(u(2 tertuang dala( undang-undang. *er&agai hal yang (ungkin &eru&ah dala( angka +anang dituangkan dala( +eraturan +e(erintah. *er&agai hal yang da+at &eru&ah se4aktu-4aktu sesuai dengan keadaan dan tuntutan (asyarakat dituangkan dala( ke+utusan +residen atau ke+utusan (enteri atau ke+utusan yang le&ih rendah.
%7N,U,U) *7RTA8*A ; %7N,U,U) %7R)
%7RU*A;A N %7R!LA)U ,AN TATA N!LA!
8<*!L!TA 87N!N)AT
TUNTUTAN JAA AN)UTAN: 7LA8AT A8AN LANAR 7%AT NA8AN *7RAA8 )A%AT!TA *7AR
TINGKAH LAKU PENGGUNA JALAN 8engalola angkutan dan lalu lintas +ada hakekatnya (engelola perilaku +elaku lalu lintas. TA;UN
19!
199"
199!
keadian ke/elakaan
21+0/1
kor&an - orang
60+45/
-1+/,4
kor&an (eninggal - i4a
,0+1/-
,0+..0
!#1
$#1
Nis&ah kor&an=(ati
14+52,
,6+4,0
ke/elakaan (o&il +enu(+ang
,2+/.1
6+/41
ke/elakaan se+eda (otor
,,+,1-
/+-10
u(&er: ,iten %erhu&ungan ,arat > ,e+t. %erhu&ungan Ri
KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS 199! % &"""
MODA A'()UTA' *a+an
meninggal dunia
luka-luka
'a'at tetap
1",&&$
!,-$
$$$
./&
&,&9/
19
LAUT *
&,1"
-/.
!
*(A)A
&9
.&
.
1$,$-&
-1,-9-
$-/
(A)AT
re+
0UMLA Sumber7 Jasa #ahar8a
* termasuk )err' 9pen'eberangan:
PEMBAYARAN SANTUNAN OLEH PT. JASA RAHARJA 2sesuai den3an UU 'o,$$ dan $/ tahun 19-/4
Tahun
J * M L A + )or&an
R+
1995
$5.65$
5.39."35.###
1996
51.5#3
5".313.#5.###-
199'
5'.3$5
"3.#'6.619.###-
199"
6#.3$
161.3#"."9#.###-
1999
5".55'
16$.#5$.'"5.###-
###
5$.5
155.15'."1#.###-
u(&er: %T. JAA RA;ARJA ?%ersero@ - ,iisi %elayanan - 3# Januari ##1
PP N+22 Th+,..- tentang $endaraan dan Pengemudi batas usia minimum hak mengemudi kendaraan bermtr( 'aitu7 16 tahun: -. SIM-( untuk (enge(udikan se+eda (otor yang diran/ang dengan ke/e+atan tak le&ih dari $# )( +er a(B dan -. SIM-, untuk (enge(udikan se+eda (otor yang diran/ang (a(+u (en/a+ai ke/e+atan le&ih dari $# )( +er a(B 1' tahun: -. SIM-A untuk (enge(udikan (o&il +enu(+ang (o&il &us dan (o&il &arang yang (e(+unyai u(lah &erat yang di+er&olehkan tidak le&ih dari 3.5## )gB # tahun: -. SIM-B.I untuk (enge(udikan (o&il &us dan (o&il &arang yang (e(+unyai u(lah &erat yang di+er&olehkan le&ih dari 3.5## )g dan -. SIM-B.II untuk (enge(udikan traktor atau kendaraan &er(otor dengan (enarik kereta te(+elan atau gandengan dengan &erat yang di+er&olehkan untuk kereta te(+elan atau kereta gandengan le&ih dari 1.### )g. *agi +e(ohon !8 *.! harus (e(iliki !8 golongan A sekurang-kurangnya 1 &ulan dan &agi +e(ohon. !8 *.!! harus telah (e(iliki !8 golongan *.! sekurang kurangnya 1 &ulan.
Pangsa Pasar Moda Angkutan A$I# PJPT I 9PELITA ;: < ,..5
PA'(SA PASAR 2 5 4 MODA A'()UTA'
AN*TAN PN*MPAN +enu(+ang
+enu(+ang-k(
AN*TAN BA)AN &arang
ton-k(
0ALA'
.0(,0
/4(60
2/(./
.(2.
R E L
2(/2
6(-4
0(0,
-(-2
S,D,P,
2(02
0(4/
/(,6
0(26
L A U T
0(2,
-(24
21(/0
/6(,,
UDARA
0(6,
-(.-
0(04
0(60
0UMLA
,00(00
,00(00
,00(00
,00(00
Sumber7 Direktrat Jenderal Perhubungan Darat = Dept+ Perhubungan #I
Jarngan Tra!"k *erdasarkan %% No.$1 Th.1993 tentang Angkutan Jalan trayek asa angkutan u(u( di&agi dala( $ kelo(+ok /!0 tra1ek antarkota antarpropinsi$ dengan /iri-/iri +elayanan a. &. /. d.
(e(+unyai ad4al teta+ +elayanan /e+at dilayani oleh (o&il &us u(u( tersedianya ter(inal ti+e A +ada a4al +e(&erangkatan dan tuuan
/%0 tra1ek antarkota dalam propinsi$ dengan /iri-/iri +elayanan a. &. /. d.
(e(+unyai ad4al teta+ +elayanan /e+at dan=atau la(&at dilayani oleh (o&il &us u(u( tersedianya ter(inal sekurang-kurangnya ti+e * +ada a4al +e(&erangkatan +ersinggahan dan tuuan
/#0 tra1ek kota$ terdiri dari /. trayek uta(a yang diselenggarakan dengan /iri-/iri: 1@ @
3@ $@ 5@ 6@
(e(+unyai ad4al teta+ (elayani angkutan antarka4asan uta(a antara ka4asan uta(a dengan ka4asan +endukung dengan /iri (elakukan +eralanan ulang-alik e/ara teta+ dengan +engangkutan yang &ersi0at (assal dilayani oleh (o&il &us u(u( +elayanan /e+at dan=atau la(&at arak dekat (elalui te(+at-te(+at yang diteta+kan hanya untuk (enaikkan dan (enurunkan +enu(+ang
d. trayek /a&ang yang diselenggaran dengan /iri-/iri: 1@ @ 3@ $@ 5@
(e(+unyai ad4al teta+ (elayani angkutan antarka4asan +endukung antara ka4asan +endukung dengan ka4asan +er(uki(an dilayani oleh (o&il &us u(u( +elayanan /e+at dan=atau la(+at arak dekat
/#0 tra1ek kota$ terdiri dari a. trayek ranting yang diselenggarakan dengan /iri-/iri: 1@ @ 3@ $@ 5@
(elayani angkutan dala( ka4asan +er(uki(an dilayani dengan (o&il &us u(u( dan=atau (o&il +enu(+ang u(u( +elayanan la(&at arak dekat (elalui te(+at-te(+at yang diteta+kan hanya untuk (enaikkan dan (enurunkan +enu(+ang
&. trayek langsung yang diselenggaran dengan /iri-/iri: 1@ @ 3@ $@ 5@ 6@
(e(+unyai ad4al teta+ (elayani angkutan antarka4asan se/ara teta+ yang &ersi0at (assal dan langsung dilayani oleh (o&il &us u(u( +elayanan /e+at arak dekat (elalui te(+at-te(+at yang diteta+kan untuk (enaikkan dan (enurunkan +enu(+ang
/0 tra1ek perdesaan a. (e(+unyai ad4al teta+ dan=atau tidak &erad4al &. +elayanan /e+at dan=atau la(&at /. dilayani oleh (o&il &us u(u( dan=atau (o&il +enu(+ang u(u( d. tersedia ter(inal sekurang-kurangnya ti+e +ada a4al +e(&erang-katan +ersinggahan dan tuuan e. +rasarana alan yang dilalui (e(enuhi ketentuan kelas alan
UU 'o, 1$ th, 19" tentan3 0a+an
PERANAN JALAN Jalan (eru+akan satu kesatuan siste( aringan alan yang (engikat dan (enghu&ungkan +usat-+usat +ertu(&uhan dengan 4ilayah yang &erada dala( +engaruh +elayanannya dala( satu hu&ungan hirarki +ri(er sekunder arteri kolektor lokal negara +roinsi ka&u+aten=kota desa
9,:
JARINGAN JALAN Arteri Primer
8alan 'ang menghubungkan pusat primer dengan pusat primer( pusat primer dengan pusat sekunder( dan mampu menanggung muatan sumbu lebih besar dari ,0 tn
66 6
6
6
66
Arteri Sekunder 66 6
66
66 1
8alan 'ang menghubungkan ka>asan primer dengan ka>asan sekunder kesatu atau k>s kesatu dengan k>s kesatu( dan mampu menanggung muatan sumbu terberat ,0 tn
91:
JARINGAN JALAN Kolektor Primer 1
66
66 &
8alan 'ang menghubungkan k>s!kta 8en8ang kedua dengan kta 8en8ang kedua( atau kta 8en8ang kedua dengan kta 8en8ang ketiga( dan mampu menanggung muatan sumbu terberat / tn
Kolektor Sekunder
8alan 'ang menghubungkan k>s sekunder kedua dengan k>s sekunder kedua( atau k>s sekunder kedua dengan k>s sekunder ketiga( dan mampu menanggung muatan sumbu terberat / tn
1
66 6
66 6
&
9-:
JARINGAN JALAN Lokal Primer
8alan 'ang menghubungkan persil dengan kta pada semua 8en8ang( dan mampu menangung muatan sumbu terberat / tn
Lokal Sekunder
8alan 'ang menghubungkan permukiman dengan semua ka>asan sekunder( dan mampu menanggung muatan sumbu terberat / tn $ &
?PP N+2- Th+,..- Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan PP N+16 Th+,./4 Tentang Jalan@
& /
PENGELOLAAN PERANGKUTAN
Mengelola Angkutan
MENGELOLA ANGKUTAN mengelola angkutan adalah kegiatan merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendali sistem angkutan untuk mencapai pelayanan yang efektif, efisien, dan andal DARAT7 LAUT7 UDARA
EFEKTIF 6TI6 dan 6ISIN adalah dua konse+si uta(a untuk (engukur kinera +engelolaan = (anae(en.
e2ekti23 (eru+akan ke(a(+uan untuk (e(ilih tuuan yang te+at atau +eralatan yang te+at untuk (en/a+ai tuuan yang telah diteta+kanB (e(ilih +ekeraan yang harus dilakukan atau /ara=(etoda yang te+at untuk (en/a+ai tuuan
melakukan peker4aan 1ang 5enar /do the right things 0
eorang (anaer yang &ersikeras (e(roduksi (o&il-(o&il &esar sedangkan (asyarakat ustru (engingini (o&il-(o&il ke/il adalah (anaer yang tidak e2ekti2 4alau+un +roduksi (o&il-(o&il &esar terse&ut dilakukan dengan e2isien. ?andk( ,../ 5@
tepat sasaran
EFEKTIF
kapasitas men'ukupi$ +rasarana dan sarana /uku+ tersedia untuk (e(enuhi ke&utuhan +engguna asa.
terpadu$ antar(oda dan intra(oda dala( aringan +elayanan.
'epat
dan lan'ar$ +enyelenggaraan layanan angkutan dala( 4aktu singkat dengan indikasi ke/e+atan arus +er satuan 4aktu.
tepat sasaran
EFISIEN 6TI6 dan 6ISIN adalah dua konse+si uta(a untuk (engukur kinera +engelolaan = (anae(en. e2isien3 adalah ke(a(+uan (enyelesaikan +ekeraan dengan &enar (e(+eroleh keluaran ?hasil +roduktiitas kinera@ yang le&ih tinggi dari+ada (asukan ?tenaga kera &ahan uang (esin dan 4aktu@ yang digunakan (e(ini(u(kan &iaya +enggunaan su(&er daya untuk (en/a+ai keluaran yang telah ditentukan atau (e(aksi(u(kan keluaran dengan u(lah (asukan ter&atas
melakukan peker4aan dengan 5enar /do things right 0 ?andk( ,../ 5@
uti+itas tin33i Mengella ALL mengandung makna meningkatkan efisiensi dan efekti8itas serta keanda+an la'anan 8asa angkutan dan lalu lintas 'ang aman( tertib( dan teratur+
EFISIEN
5ia1a ter4angkau$ +enyediaan layanan angkutan sesuai dengan tingkat daya &eli (asyarakat +ada u(u(nya dengan teta+ (e(+erhatikan kelangsungan hidu+ usaha layanan asa angkutan. 5e5an pu5li' rendah$ +engor&anan yang harus ditanggung oleh (asyarakat se&agai konsekuensi dari +engo+erasian siste( +erangkutan harus (ini(u( (isalnya: tingkat +en/e(aran lingkungan. keman2aaran tinggi$ tingkat +enggunaan +rasarana dan sarana o+ti(u( (isalnya: tingkat (uatan +enu(+ang dan=atau &arang (aksi(u( uti+itas tin33i
A N D A L
AN(AL9 da+at di+er/aya tangguh.
andal3 +elayanan yang da+at di+er/aya tangguh (elakukan +elayanan sesuai dengan +ena4aran atau ani2-nya dan hara+an= tuntutan konsu(en
melakukan peker4aan 1ang sesuai dengan 74an4in1a8
%elayanan angkutan da+at diandalkan &ila /e+at dan te+at 4aktu a(an nya(an antar(oda ter+adu terti& da& teratur serta (e(enuhi ke&utuhan ?0rekuensi layanan dan ka+asitas ar(ada@.
A N D A L
terti5$ +enyelenggaraan angkutan yang sesuai dengan +eraturan +erundang-undangan dan nor(a yang &erlaku di (asyarakat.
tepat
dan teratur$ da+at diandalkan tangguh sesuai dengan ad4al dan ada ke+astian.
aman
dan n1aman$ sela(at terhindar dari ke/elakaan &e&as dari gangguan &aik eksternal (au+un internal ter4uud ketenangan dan kenik(atan dala( +eralanan.
Perlalulintas dan Perangkutan PERANGKUTAN DEFINISI ELEMEN UTAMA
Angkutan adalah perpindahan orang dan&atau barang dari satu tempat ke tempat lain mengguna' kan kendaraan.
( $rang) barang ( Moda angkutan&kendaraan ( *an+akn+a orang&barang atau
MASALA!ISU
DIMENSI
muatan +ang akan diangkut ,M( Kapasitas kendaraan ,K( M!K Asal dan Tujuan
PERSOALAN
( Muatan tidak terangkut ( Kendaraan dijejali muatan ( Tidak n+aman) tidak aman
UPA"A
( Menambah armada ( Memberikan pilihan moda ( Mengoperasikan angkutan massal
SASARAN PENGELOLAAN ANGKUTAN TE#BAPAINCA E&ISIENSI "PE#ASI"NAL CANG LE%I TINGGI+ PENING$ATAN %A$U PE#AATAN A#MADA AGA# SELALU DALAM $"NDISI LAI$ JALAN+ "#GANISASI CANG SEAT DAN MUTU TANGGUNG JAA% CANG TINGGI+
efektif,
efisien, dan andal
MEMINIMUMKAN APA ?
A
JARA)
T arak geogra0is tak da+at diu&ah2
8e(ini(u(kan :aktu tempuh a+ meniptakan 8enis kendaraan 'ang mampu bergerak lebih epat <
MEMINIMUMKAN APA ??
A
JARA)
T arak geogra0is tak da+at diu&ah2
8e(ini(u(kan 5ia1a angkutan a+ menggunakan mda angkutan 'ang mena>arkan bia'a angkut termurah b+ mengutamakan angkutan umum( menmr
Ren!n! !r"!#! ‘cukup’ kendaraan atau armada siap operasi
berapa kapasitas armada +ang harus disediakan
moda angkutan +ang mungkin dioperasikan
berapa alon penumpang dari mana ke mana kapan
sistem la+anan optimum /engertian optimum dalam hal ini adalah sediaan kapasitas sedemi'kian rupa sehingga mampu memberikan pela+anan maksimum pada masa sibuk) namun tidak terlalu ban+ak kapasitas mengang'gur pada masa sepi.
Ren!n! !r"!#! sasaran pengellaan terutama adalah armada angkutan umum( antara lain karena7 H lintasan dapat diatur H >aktu perasi dapat diatur H 8umlah kendaraan!armada dapat diatur H 8enis kendaraan dapat diatur H tra'ek dapat diatur H mela'ani kepentingan umum H memperhitungkan pendapatan dan pengeluaran
Menin$%!%!n %!p!'i!' !r"!#! Mena#$a%
da&a angkut 'ka(asitas)
a. memperbesar dimensi&ukuran kendaraan b. mengoperasikan bus gandeng . memperpanjang rangkaian gerbong kereta api Mena#$a%
+rekuensi (ela&anan
a. menambah jam operasi armada ,menambah rit untuk jarak dekat b. menambah armada untuk jarak jauh /ada angkutan jalan rel) penambahan 0rekuensi pela+anan lebih rumit lagi karena jalur jalan rel tidak dapat digunakan bersama'sama pada satu saat.
ANGKUTAN ORANG paksaan 9captive riders:( 'aitu mereka 'ang tidak mampu memiliki sendiri atau men'e>a( dan para pi+ihan 9choice riders:( 'aitu mereka 'ang mampu memiliki kendaraan sendiri atau memilih mda 'ang akan digunakann'a+ zona tujuan
zona asal
;
A : zona tujuan antara/semu
A'()UTA'
ORA'(
UMUM
;ARA'(
PR6;AD6
H rang per rang H lembaga!instansi H rganisasi ssial H perusahaan H dll
UMUM
H memiliki H men'e>a
PR6;AD6
PENGENDALIAN LALU LINTAS PERLE'()APA' 0ALA'
M"nngkatkan ka#astas $arngan Mena#$a%
da&a ta#(ung 'ka(asitas)
,alan a. memperbesar apa 1 b. melakukan apa 1 . mempengaruhi apa 1
Mengurangi
-olu#e lalu.lintas
a. menangani apa 1 untuk jarak dekat b. menangani apa 1 untuk jarak jauh /ada angkutan jalan rel) penambahan 0rekuensi pela+anan lebih rumit lagi karena jalur jalan rel tidak dapat digunakan bersama'sama pada satu saat.
GUNA LAAN (ekonsentrasi planologis
Masalah9 C 5atas :ila1ah administrasi C keter5atasan prasarana C koordinasi la1anan 4asa
PENGELOLAA N Pengendalian lalu-lintas Masalah9 C kualitas & kuantitas S(M C 5an1akn1a lem5aga terkait
REKA"ASA LALIN adalah tindakan kereka1asaan untuk mendukung upa1a hukum /peraturan penundang-undangan0 masu!
MMPNA)*+I 7)A8 N(A)AAN MMBATASI9 MMASA9
ke'epatan3 da1a 4ela4ah3 da1a angkut
la4u3 arah3 hak ruang gerak kendaraan
Masalah9 C kualitas & kuantitas S(M C 5an1akn1a lem5aga terkait
PERSIMPANGAN Ga#$ar /.0
Titik kon+lik teoritis di (ersi#(angan ,a-
Si#(ang E#(at Dua Ara% dengsn $undsran
11 titik kon+lik
,
PERSIMPANGAN Ga#$ar /.0
Titik kon+lik teoritis di (ersi#(angan ,a-
Si#(ang E#(at Dua Ara% ,b-
Si#(ang Tiga Dua Ara%
2 titik kon+lik 03 titik kon+lik
1
-
PERSIMPANGAN -
Si#(ang E#(at Satu Ara% ,d-
Si#(ang Tiga Satu Ara%
0 titik kon+lik 4 titik kon+lik
2
PERSIMPANGAN DILARANG 5ELOK KANAN Si#(ang E#(at ,e-
Si#(ang Tiga ,0-
tidak ada titik kon+lik 4 titik kon+lik
4
PERSIMPANGAN PULAU LALU.LINTAS
A
6
Keterangan2 5
pulau lalu'lintas
5
median jalan
A
rambu pemisah lalin lurus
5
rambu larangan belok kiri
6
rambu larangan belok kanan
A
A
R!"()*r!"() l!l)*lin!'
Perinta% harus=4ai& dilaksanakan oleh +engguna alan ,asar &ulat 4arna &iru
;a4i5 mengikuti arah ke kiri
e'epatan minimum 1ang di:a4i5kan
;a4i5 mengikuti arah 1ang ditun4uk
Larangan tidak $ole% dilakukan ole% (engguna ,alan %asar warna merah Larangan +arkir sa(+ai dengan arak 15 ( dari te(+at +e(asangan ra(&u (enurut arah lalu-lintas ke/uali dinyatakan lain dengan +a+an ta(&ahan. ,ilarang &eralan terus 4ai& &erhenti sesaat dan (eneruskan +eralanan setelah (enda+at ke+astian a(an dari lalu-lintas arah laninya. ,ilarang &eralan terus a+a&ila (engaki&atkan rintangan=ha(&atan=gangguan &agi lalu-lintas dari arah lain yang 4ai& didahulukan. Larangan (asuk &agi se(ua kendaraan &er(otor (au+un tidak &er(otor dari kedua arah.
Peringatan kemungkinan adan1a 5aha1a di 4alan 1ang akan dilalui ,asar &elah ketu+at 4arna kuning.
Tinggi ruang &e&as DD8
%ersilangan datar dengan lintasan kereta a+i tan+a +intu
%ersi(+angan tiga sisi kanan
Petun,uk petun4uk mengenai 4urusan3 keadaan 4alan3 situasi3 kota 5erikutn1a3 ke5eradaan 2asilitas3 dan lain-lain Ra(&u +etunuk urusan ke urakarta dengan arak 59 k( Ra(&u +etunuk ke daerah 4isata ,ieng dengan arak 1# k( Ra(&u +endahulu +etunuk urusan ang (enyetakan arah untuk (en/a+ai suatu te(+at keluar dari alan tol.
Ra(&u +endahulu +etunuk arah de+an
An,uran mengim5au3 5oleh dilakukan 5oleh pula tidak dilakukan egie(+at +anang dasar 4arna &iru ?ter(asuk kategori ra(&u +etunuk@
*alai +engo&atan +erta(a
Ra(&u +etunuk te(+at &er&alik arah
8enda+at +rioritas atas lalu-lintas dari arah de+an.
6T RAMBU TAMPAK!TAU
C /uku+ &esar C tidak terhalang C (en/olok
TERANG!7ELAS
C huru0 &aku tan+a hiasan lugas (udah di&a/a C kontras C (e(antulkan /ahaya +ada (ala( hari
TUNGGAL MAKNA
C hanya (e(+unyai satu (akna C tidak da+at di(aknakan sendiri C tidak ada diskri(inasi
"
6T RAMBU TIM5ANG
+ene(+atannya (e(&eri /uku+ 4aktu &agi +enge(ud dan=atau +engguna alani untuk E(engolahF (aknanya
TANGGAP
+engguna alan (akna dan (engetahui reaksi yang te+at (enangga+i (akna (arkaB &ergantung +ada: C +ene(+atan C kesederhanaan ?tidak terlalu &anyak tulisanB tidak ada2 +enge/ualian@
TINDAK
+engguna alan segera (elakukan tindakan tan+a aki&at yang (e(&ahayakan kesela(atan
#
"
MARKA JALAN Marka %"%&u$ur garis utu% &er0ungsi se&agai larangan &agi kendaraan (elintasi garis terse&ut
garis (utus.(utus (eru+akan +e(&atas laur yang &er0ungsi (engarahkan lalu-lintas dan atau (e(+eringatkan akan ada 8arka 8e(&uur yang &eru+a garis utuh di de+an
garis ganda '0) terdiri dari garis utuh dan garis putus-putus (enyatakan &ah4a kendaraan yang &erada +ada sisi garis utuh dilarang (elintasi garis ganda terse&ut sedangkan kendaraan yang &erada +ada sisi garis +utus-+utus da+at (elintasi garis ganda terse&ut
garis ganda '8) terdiri dari dua garis utuh (enyatakan &ah4a kendaraan dilarang (elintasi garis ganda terse&ut
MARKA JALAN Marka #elintang garis utu% (enyatakan &atas &erhenti &agi kendaraan yang di4ai&kan &erhenti oleh alat +e(&eri isyarat lalu-lintas atau ra(&u sto+
garis (utus.(utus (enyatakan &atas yang tidak da+at dila(+aui kendaraan yang (enda+at hak uta(a +ada +ersi(+angan
Marka serong garis utu%) dilarang dilintasi kendaraan. 8arka serong yang !. di5atasi dengan rangka garis utuh (enyatakan: a. daerah yang tidak &oleh di(asuki kendaraan &. +e(&eritahuan a4al sudah (endekati +ulau lalu-lintas %. di5atasi dengan rangka garis putus-putus (enyatakan: kendaraan tidak &oleh (e(asuki daerah terse&ut sa(+ai (enda+at ke+astian sela(at
#
MARKA JALAN Garis putih tunggal, utuh 8eru+akan larangan &agi kendaraan (elintasi garis terse&ut Garis putih tunggal, putus-putus aris yang (e(&agi arus lalu-lintas dan da+at dilintasi oleh kendaraan untuk (enyali+ Garis putih ganda, putus-putus dan utuh )endaraan +ada sisi garis utuh dilarang (elintasi garis terse&ut Garis putih ganda, utuh )endaraan dilarang (elintasi garis terse&ut untuk (ele4ati kendaraan lain untuk (e(&elok tidak +ula untuk +arkir erhada+an dengan garis terse&ut. Garis kuning, utuh *atas te+i +erkerasan alan. 8e(isahkan arus lalu-lintas sa(a dengan 0aris ganda utuh.
$
%
MARKA JALAN marka jalan dapat digantikan dengan2 '. paku jalan '. keruut lalu'lintas Marka lam5ang da+at &eru+a anak +anah segitiga atau tulisan digunakan untuk (engulangi (aksud ra(&ura(&u atau untuk (e(&eritahu +engguna alan yang tidak da+at dinyatakan dengan ra(&u-ra(&u. 8arka ini da+at dite(+atkan se/ara sendiri atau &ersa(a dengan ra(&u lalu-lintas tertentu se&agai +elengka+.
LAMPU LALU LINTAS La#(u tiga 9arna
B!n+!%n+! l!"p) #!n pe ne(+atannya sede(ikian
ru+a sehingga (udah dilihat.
La#(u kedi( %ada &e&era+a te(+at yang diangga+ +erlu da+at di+asangi la(+u 4arna kuning yang terus-(enerus &erkedi+ dengan tuuan (e(&eri isyarat agar +ara +engguna alan teta+ 4as+ada.
LAMPU IS,ARAT %"'"kat #ada k"ndaraan "en-!#i per'+!r!!n e%ni' "ini")" p!#! 'ei!p %en#!r!!n +!n$ #in+!!%!n 'e"p)rn! l!i% -!l!n
%"n$ad #"r'"ngka#an $a'an l!"p) %e#ip .%el!p*%elip/ (er!rn! %)nin$ !!) "er! !!+! (er!rn! %)nin$ !!) "er! +!n$ (er')"(er #!ri le"pen$ p!n)l3
PENGENDALIAN LALU.LINTAS P"%'a(an %oda )'a$ur k(usus*
7alur ,alan la,ur si(ut (ada tan,akan
'a$ur s#ut
la,ur :e(at (ada tan,akan
'a$ur k(usus .()' & r)%/
turunan tidak #e#erlukan la,ur si(ut
+a*ur khusus AUP
la*ur khusus AUP arus pasan3
PENGENDALIAN LALU.LINTAS P"%'a(an %oda )'a$ur k(usus*
La$ur k(usus AUP
7alur ,alan
LARANGAN BELOK KANAN Te4rii' %en#!r!!n (el4% %!n!n "e")n)l%!n 'e-)"l! ii% %4n5li% l!l)* lin!'3 Ke(i-!%'!n!!n l!r!n$!n (el4% %!n!n !#!l! )p!+! "eni!#!%!n ii% %4n5li% er'e()3
Putaran $elok kanan
Si#(ang susun
Un)% #!p! "ener!p%!n %e(i-!%!n l!r!n$!n (el4% %!n!n 'i'e" -!rin$!n -!l!n !r)' "e")n$%in%!n #!p! "en!"p)n$ %eperl)!n %en#!r!!n +!n$ !r)' (el4% %!n!n +!%ni !#! -!l!n !lern!i5 (el4% %iri +!n$ !%irn+! "en)-) !r! +!n$ #i%een#!%i !!) #i(!n$)n 'e()! -!l!n l!+!n$ .p4l! 'e"!n$$i/3
BELOK KIRI LANGSUNG D!l!" PP N437 T31887 en!n$ Pr!'!r!n! #!n L!l) Lin!' J!l!n p!#! p!'!l3 98 er')r!: 1/ Pen$e")#i +!n$ !%!n "e"(el4% !!) (er(!li% !r! !r)' "en$!"!i 'i)!'i l!l)lin!' #i #ep!n '!"pin$ #!n (el!%!n$ %en#!r!!n #!n "e"(eri%!n i'+!r! #en$!n l!"p) pen)n-)% !r! !!) i'+!r! len$!nn+!; 2/ Pen$e")#i +!n$ !%!n (erpin#! l!-)r !!) (er$er!% %e '!"pin$ !r)' "en$!"!i 'i)!'i l!l)lin!' #i #ep!n '!"pin$ #!n (el!%!n$ %en#!r!!n 'er! "e"(eri%!n i'+!r!; 7/ Pen$e")#i #!p! l!n$')n$ (el4% %e %iri p!#! 'ei!p per'i"p!n$!n -!l!n k"+ua' dt"ntukan 'an o'"( ra%&u, ra%&u atau a'at #"%&"r s!arat 'a'u'ntas #"ngatur &"'ok kr3
Arus searah #eningkatkan ka(asitas ,alan sa#(ai dengan 0;;<
Konsekuensi2 3. kendaraan harus menempuh Km lebih panjang. 3. jam perjalanan dapat dipersingkat. 3. bagi A# bisa diterapkan 4kekhususan5 +akni penerapkan 4arus pasang5 ,jalur melawan arus-.
ARUS PASANG arah gerakn+a pun berlawanan dengan arus lalu'lintas
(rioritas ,alan $agi angkutan u#u# keuntungan antara lain9 olah gerak 5us tidak terganggu oleh kendaraan lain la4u kendaraan lain tidak tidak terganggu oleh operasi 5us kota