KELEMBAGAAN SOSIAL A.
Pendahuluan
Kelemb Kelembaga agaan an umumny umumnyaa banya banyak k dibaha dibahass dalam dalam sosiolo sosiologi, gi, antro antroolo ologi gi , hukum dan olitik, organisasi dan mana!emen, sikologi mauun ilmu lingkungan yang kemudian berkembang ke dalam ilmu ekonomi karena kini mulai banyak ekonom ekonom berkes berkesim imula ulan n bah"a bah"a kegaga kegagalan lan emban embangun gunan an ekonom ekonomii umumn umumnya ya karen karenaa kega kegaga galan lan kelem kelemba baga gaan an## $alam $alam bida bidang ng sosio sosiolo logi gi dan dan antr antro ool olog ogii kelembagaan banyak ditekankan ada norma, tingkah laku dan adat istiadat# $alam bidang ilmu olitik olitik kelembagaan kelembagaan banyak ditekankan ditekankan ada aturan main main %the rules rules&& dan dan kegi kegiat atan an kole kolekt kti' i' %collective collective action& action& untuk untuk keent keenting ingan an bersama atau umum % public public Ilmu Ilmu sikol sikologi ogi meliha melihatt kelemb kelembaga agaan an dari dari sudut sudut ting tingka kah h laku laku manus anusia ia %behaviour & # Ilmu Ilmu huku hukum m meneg menegask askan an ent entin ingn gny ya kelembagaan dari sudut hukum, aturan dan enegakan hukum serta instrumen dan roses litigasinya# Pendekatan ilmu biologi, ekologi atau lingkungan melihat institusi dari sudut analisis system lingkungan %ecosystem % ecosystem&& atau sistem roduksi dengan menekankan struktur dan 'ungsi system roduksi atau system lingkungan kemudi kemudian an daat daat dianal dianalisis isis keluar keluaran an serta serta kiner!a kiner!a dari dari system system tersebu tersebutt dalam dalam beberaa karakteristik atau kiner!a % system system performance atau system properties& properties& seerti rodukti(itas, stabilitas, sustainabilitas, enyebaran dan kemerataanya# Ilmu Ilmu ekonom ekonomii yang yang berkem berkemban bang g dalam dalam )abang )abang baruny barunyaa ilmu ilmu ekonom ekonomii institusi baru %neo %neo institutional economics&* economics&* melihat kelembagaan dari sudut biaya transaksi %transaction %transaction costs& costs& dan tindakan kolekti' %collect % collective ive action action $i dalam analisis biaya transaksi termasuk analisis tentang keemilikan dan enguasaan sumber daya alam atau 'aktor roduksi % property % property rights& rights& , ketidak+seimbangan akses akses dan engua enguasaan saan in'orm in'ormasi asi %information information asymmetry asymmetry&& serta serta ting tingka kah h laku laku oortunistik %opportunistic %opportunistic behaviour Ilmu ekonomi institusi baru ini sering ula disebut sebagai ilmu ekonomi biaya transaksi %transaction costs economics& economics& sedangkan sedangkan yang lain menyebutka menyebutkanny nnyaa sebagai sebagai aradigma aradigma in'ormasi in'ormasi yang tidak semurna %imperfect %imperfect information paradigm& paradigm & %Stiglit, *-./ Anal Analis isis is dan dan eng engem emba bang ngan an kele kelemb mbag agaa aan n memer emerlu luka kan n duku dukung ngan an endekatan analisis dari bidang tingkah laku organisasi, sikologi, sosiologi, anthroolo anthroologi, gi, hukum hukum dan ekonomi# Peraduan dari berbagai berbagai endekatan endekatan ini bisa menghasilkan analisis kelembagaan yang komrehensi'# Sebagian akar sesialis kelem kelemba baga gaan an hany hanyaa memu memusat satka kan n erh erhat atia ian n ada ada kode kode etik etik,, atur aturan an main main,, sedangkan sebagian hanya melihat ada organisasi dengan struktur, 'ungsi dan mana!emennya# Kebanyakan analisis kelembagaan saat ini memadukan organisasi dan aturan main# Analisis mungkin akan men!adi lebih komleks tetai bisa di)ari hal+ha hal+hall ragm ragmatis atis yang yang bisa bisa diter!e diter!emah mahkan kan ke dalam dalam strateg strategii engem engemban bangan gan## Logika Logika analisis analisis institusi institusi bisa diakai diakai untuk untuk men!elaskan men!elaskan kegagalan emerintah dan negara atau kegagalan asar atau kegagalan berbagai model embangunan# Pendekatan embangunan kelembagaan sebenarnya sudah lama dibi)arakan terutama terutama dari sudut andangan andangan antroolo antroologi, gi, sosiologi sosiologi dan olitik# olitik# Pendekatan Pendekatan analisis kelembagaan !uga diakai dalam ilmu tentang tingkah laku organisasi# Bersamaan dengan berkembangnya enelitian+enelitian dalam bidang ilmu ini dan dan adan adany ya temu temuan an dari dari kega kegaga gala lan n berb berbag agai ai mode modell emb emban angu guna nan n yang ang direkomendasikan Bank $unia samai dengan akhir tahun *--0+an ara donor *
term termasu asuk k Bank Bank $uni $uniaa un un melak melakuk ukan an reori reorien enta tasi si kebi kebi!ak !akan an merek merekaa dalam dalam memberikan dukungan embangunan baik dalam bentuk in!aman % loan& loan& atauun bantuan % grant). grant). Menuru Menurutt 1ho'' 1ho'' %*-./2 %*-./2 .+-&, .+-&, istilah istilah kelemb kelembaga agaan an dan organi organisasi sasi sering sering membingungkan dan bersi'at interchangeably# interchangeably# Se)ara keilmuan, keilmuan, social social institution dan social dan social organization berada organization berada dalam le(el yang sama, untuk menyebut aa yang kita kenal dengan kelomok sosial, gru, social gru, social form, form, dan lain+lain yang relatig se!enis# Namun, erkembangan akhir+akhir ini, istilah 3kelembagaan4 lebih sering digunakan untuk makna yang men)aku keduanya sekaligus# Ada beberaa alasan kenaa kenaa orang+oran orang+orang g lebih memilih istilah tersebut# tersebut# Kelembagaan Kelembagaan lebih diilih diilih karena kata 3organisasi4 menun!uk keada suatu social suatu social form yang form yang bersi'at 'ormal, dan dan akhi akhir+ r+ak akhi hirr ini ini sem semakin akin )end )ender erun ung g mend menda aat at imag imagee nega negati ti'# '# Kata Kata kelembagaan !uga lebih disukai karena memberi kesan lebih 3sosial4 dan lebih menghargai budaya lokal, atau lebih humanistis# Memel Memela!ar a!arii kelemb kelembaga agaan an %atau %atau organi organisasi sasi&& merua meruakan kan sesuat sesuatu u yang yang esensial, karena masyarakat modern beroerasi dalam organisasi+organisasi# 5ia erilaku indi(idu selalu daat dimaknai sebagai reresentai' kelomoknya# Seluru Seluruh h hidu hidu kita kita dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam organi organisasi sasi,, mulai mulai dari dari lahir lahir,, beker!a beker!a,, samai samai meni mening ngga gall %Et %Etio ioni ni,, *-.6 *-.622 * * Itul Itulah ah alasa alasann nnya ya kena kenaa a kita kita haru haruss memela!ari memela!ari kelembagaan kelembagaan,, sebagaimana sebagaimana !uga disamaikan disamaikan oleh Man)ur Olson %*-7*, 6& sebagai berikut2 “……Since most (though by no means all) of the action taken by or on behalf of group of individuals is taken through organization, it will be helpful to consider organization organization in a general or theoritical way. $engan $engan menelaah menelaah berbagai berbagai tulisan, tulisan, tamakny tamaknyaa ka!ian kelembagaan kelembagaan erlu diisahkan ke dalam 3asek kelembagaan4 dan 3asek keorganisasian4# $engan membedakannya kita daat menggunakannya dalam analisis se)ara lebih ta!am# Kita men!adi bisa tahu asek mana dari keduanya yang kuat dan lemah, serta mana yang erlu dierkuat# Lebih !auh, dengan mengetahui erbedaannya, maka kita un daat menggunakan strategi yang berbeda untuk mengembangkannya# $engan kata lain, strategi engembangan kelembagaan berbeda dengan strategi engembangan keorganisasian# Memadukan keduanya sama halnya dengan memadukan 3endekatan 3endekatan kultural4 dan 3endekatan struktural4 dalam erubahan sosial# Mem Memel ela!a a!ari ri kelem kelemba bagaa gaan n dan dan keor keorga gani nisas sasia ian n ham hamir ir selua seluass ka!ia ka!ian n sosi sosiol olog ogii itu itu sendi sendiri ri,, karen karenaa ia mem' mem'ok okus uska kan n kea keada da suat suatu u yang oko okok, k, 'ungsional, dan berola dalam sistem sosial# 1ntuk memahaminya, dierlukan emahaman terhada konse+konse yang berkembang dalam studi gru dan kelomok sosial, birokrasi, organisasi 'ormal dan non'ormal, strati'ikasi sosial, masalah masalah kelas, erubahan sosial, kekuasaan, kekuasaan, "e"enang, dan lain+lain# lain+lain# Ka!ian kelembagaan % social institution& institution & semestinya dibedakan antara asek kelembagaan %institution institutional al aspect & yang yang memilik memilikii inti inti ka!ian ka!ian keada keada erila erilaku ku dengan dengan nilai, nilai, norma, norma, dan rule rule di belaka belakangn ngnya ya88 serta serta asek asek keorg keorgani anisasi sasian an %organizational aspect & yang mem'okuskan keada ka!ian struktur dan eran# 5ulisan ini men)oba meru merumu muska skan n kons konse e kelem kelemba baga gaan an yang yang lebih lebih oera oerasi sion onal al sehin sehingg ggaa daa daatt diergunakan tidak hanya ada kalangan ilmu"an, namun !uga untuk kalangan raktisi di laangan# B.
Ketidakseahaman Pengertian Antara 3Kelembagaan4 dan 3Organisasi4
9
Kata 3kelembagaan4 meruakan adanan dari kata Inggris institution, atau lebih teatnya social institution8 sedangkan 3organisasi4 adanan dari organization atau social organization# Meskiun kedua kata ini sudah umum dikenal masyarakat, namun engertian dalam sosiologi berbeda# Sebagaimana kata :orton dan :unt %*-.;2 9**&2 !hat is an institution" #he sociological concept is different from the common usage # Kedua kata tersebut ada mulanya digunakan se)ara bolak balik, baur dan luas, namun akhirnya lebih men!adi tegas dan semit# 5u!uannya adalah membangun suatu makna yang baku se)ara keilmuan, sebagaimana diaarkan dalam bagian akhir bab ini# Keduanya memiliki hubungan yang kuat, sering sekali mun)ul se)ara bersamaan, namun !uga sering digunakan se)ara bolak balik, karena menyangkut ob!ek yang sama atau banyak kesamaannya# Kata 3institution4 sudah dikenal semen!ak a"al erkembangan ilmu sosiologi# belum terdaat istilah yang mendaat engakuan umum dalam kalangan ara sar!ana sosiologi untuk menter!emahkan istilah Inggris ?so)ial institution@> Ada yang menter!emahkannya dengan istilah ?ranata@, ada ula yang ?bangunan sosial@4# Ketidakseakatan tersebut bukan sekedar aa adanan katanya yang )o)ok dalam bahasa Indonesia# ang lebih enting adalah, aa makna kata itu sendiri seharusnya# Selama ini engertiannya sering berbeda+beda antar enulis, tergantung buku mana yang kita ba)a# :orton dan :unt %*-.;& misalnya, menematkan so)ial organiation sebagai konse yang lebih luas, yang di dalamnya men)aku so)ial institution# Ada berbagai de'inisi kelembagaan yang disamaikan oleh ahli dari berbagai bidang# Lembaga adalah2 ..... aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan harapan di mana setiap orang dapat beker&asama atau berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tu&uan bersama yang diinginkan (uttan dan ayami, *+-). ..... aturan dan ramburambu sebagai panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain. /enataan institusi (institutional arrangements) dapat ditentukan oleh beberapa unsur0 aturan operasional untuk pengaturan pemanfaatan sumber daya, aturan kolektif untuk menentukan, menegakan hukum atau aturan itu sendiri dan untuk merubah aturan operasional serta mengatur hubungan kewenangan organisasi (1strom, *+23 *+4).
..... suatu himpunan atau tatanan norma5norma dan tingkah laku yang bisa berlaku dalam suatu periode tertentu untuk melayani tu&uan kolektif yang akan men&adi nilai bersama. 6nstitusi ditekankan pada normanorma prilaku, nilai budaya dan adat istiadat (7phoff, *+4). ..... sekumpulan batasan atau faktor pengendali yang mengatur hubungan perilaku antar anggota atau antar kelompok. 8engan definisi ini kebanyakan organisasi umumnya adalah institusi karena organisasi umumnya mempunyai aturan yang mengatur hubungan antar anggota maupuna dengan orang lain di luar organisasi itu (9abli dan 9ugent, *++). ..... aturan main di dalam suatu kelompok sosial dan sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor ekonomi, sosial dan politik. 6nstitusi dapat berupa aturan formal atau dalam bentuk kode etik informal yang disepakati bersama. 9orth membedakan antara institusi dari organisasi dan mengatakan bahwa institusi adalah aturan main sedangkan organisasi adalah pemainnya (9orth, *++:). ..... mencakup penataan institusi (institutional arrangement) untuk memadukan organisasi dan institusi. /enataan institusi adalah suatu penataan hubungan antara unitunit ekonomi yang mengatur cara unitunit ini apakah dapat beker&asama dan atau berkompetisi. 8alam pendekatan ini organisasi adalah suatu pertanyaan mengenai aktor atau pelaku ekonomi di mana ada kontrak atau transaski yang dilakukan dan tu&uan utama kontrak adalah mengurangi biaya transaksi (!illiamson, *+2). 1mumnya de'inisi lembaga men)aku konse ola erilaku sosial yang sudah mengakar dan berlangsung terus menerus atau berulang# $alam hal ini sangat enting dierhatikan bah"a erilaku sosial tidak membatasi lembaga ada eraturan yang mengatur erilaku tersebut atau me"a!ibkan orang atau organisasi untuk harus berikir ositi' ke arah norma+norma yang men!elaskan erilaku mereka tetai !uga emahaman akan lembaga ini memusatkan erhatian ada engertian mengaa orang berrilaku atau bertindak sesuai dengan atau bertentangan dengan eraturan yang ada# Merangkum dari berbagai engertian yang dikemukakan sebelumnya, maka yang dimaksud kelembagaan dalam Bahan A!aran ini adalah2 4 suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat atau organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk hubungan antar manusia atau antara organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi atau åan dan ditentukan oleh faktor faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik aturan formal maupun informal untuk pengendalian prilaku sosial serta insentif untuk beker&asama dan mencapai tu&uan bersama. C.
Unsur-Unsur Kelembagaan
$ari berbagai de'inisi yang ada, daat kita rangkum berbagai unsur enting dari kelembagaan, di antaranya adalah2 Institusi meruakan landasan untuk membangun tingkah laku sosial masyarakat8 Norma tingkah laku yangmengakar dalam masyarakat dan diterima se)ara luas untuk melayani tu!uan bersama yang mengandung nilai tertentu dan menghasilkan interaksi antar manusia yang terstruktur8 Peraturan dan enegakan aturanChokum8
;
Aturan dalam masyarakat yang mem'asilitasi koordinasi dan ker!asama dengan dukungan tingkah laku, hak dan ke"a!iban anggota8 Kode etik8 Kontrak8 Pasar8 :ak milik % property rights atau tenureship&8 Organisasi8 Insenti' untuk menghasilkan tingkah laku yang diinginkan# $ari berbagai elemen di atas daat kita lihat bah"a de'inisi institusi atau kelembagaan didominasi oleh unsur+unsur aturan, tingkah laku atau kode etik, norma, hukum dan 'aktor engikat lainnya antar anggota masyarakat yang membuat orang saling mendukung dan bisa berroduksi atau menghasilkan sesuatu karena ada keamanan, !aminan akan enguasaan atas sumber daya alam yang didukung oleh eraturan dan enegakan hukum serta insenti' untuk mentaati aturan atau men!alankan institusi# 5idak ada manusia atau organisasi yang bisa hidu tana interaksi dengan masyarakat atau organisasi lain yang saling mengikat# Peraduan antara berbagai endekatan ini bisa menghasilkan analisis kelembagaan %institutional analysis& yang memadai# Aa imlikasi dari embangunan atau enguatan kelembagaan bagi engembangan usaha masyarakatD Kelembagaan %institusi& bisa berkembang baik !ika ada in'rastruktur kelembagaan %institutional infrastructure&, ada enataan kelembagaan %institutional arrangements& dan mekanisme kelembagaan %institutional mechanism Memerhatikan latar belakang teori di atas, maka kita ingin mendekati analisis kelembagaan dari dua sudut utama yaitu lembaga sebagai organisasi dan lembaga sebagai aturan main sebagaimana tersebut di atas# Berbeda dengan engembangan kelembagaan dalam bisnis, erdagangan dan industri, engembangan kelembagaan dalam usaha masyarakat )uku sulit mengingat komleksnya komonen+komonen dalam engembangannya# Ada asek ekologi, teknologi, sistem roduksi ertanian, engelolaan hutan, sosial, ekonomi dan olitik# 5erleas dari komleksitas ermasalahan yang ada, kelembagaan dan kebi!akan yang berkaitan dengan usaha+usaha masyarakat tidak terleas dari se!arah terbentuknya kelembagaan yang rele(an dengan komonen enyusun usaha tersebut, utamanya kelembagaan sosial dan olitik# Analisis kelembagaan erlu dibedakan dari analisi ara ihak % stakeholder analysis& yang akhir+akhir ini banyak dibi)arakan# D.
Obyek dan Ka!ian Kelembagaan
Ketidakseahaman tersebut daat diurai, dengan ertama+tama melihat, aa sesungguhnya ob!ek yang men!adi erhatian# Pada hakikatnya, ob!ek ini mengka!i dua hal yang berbeda dengan dua istilah yang satu sama lain tidak konsisten# $ua istilah yang dimaksud adalah ?kelembagaan@ dan ?organisasi@, dan dua asek tersebut adalah ?asek kelembagaan@ dan ?asek keorganisasian@# ika melihat ada konse sosiologi akhir abad *- samai a"al abad 90, ara ahli menggunakan entry istilah yang berbeda, namun membi)arakan hal yang sama %lihat misalnya Falh et al#, *-77 Sebagian ahli mende'iniskan
6
kelembagaan yang men)aku asek organisasi, sebaliknya ada yang memasukkan asek+asek kelembagaan diba"ah toik organisasi sosial# Sesungguhnya ada dua ob!ek okok yang berbeda yang dibi)arakan dalam hal ini# Pertama adalah aa yang disebut Koent!araningrat dengan ?"u!ud ideel kebudayaan4 atau =olley menyebutnya dengan public mind %Soemard!an dan Soemardi, *-/;2 76&, atau Gillin dan Gillin menyebutnya dengan cultural 8 sementara yang kedua adalah 3struktur4# $alam enelusuran se)ara kronologis terlihat bagaimana kedua ob!ek tersebut yang ada a"alnya selalu berbaur, kemudian men!adi terisah %Mit)hel, *-/.2 *79+ :al ini disebabkan karena sosiolog tersebut hanya mengenal satu kata sa!a dalam menerangkan 'enomena sosial2 institution sa!a atau organization sa!a# Pada akhirnya, kira+kira mulai tahun *-60+an, ter!adi erubahan yang mendasar, dimana istilah institution semakin ter'okus keada asek+asek nilai, norma dan erilaku8 sedangkan organiation ter'okus keada struktur# Perhatikan dua de'inisi berikut antara yang menggunakan social institution dengan =ooley yang menggunakan social organization# Sumner memasukkan asek struktur ke dalam engertian kelembagaan %dalam Soemard!an dan soemardi, *-/;2 /7&2 “;n institution consist s of a concept (idea, notion, doctrine, interest) and structure. #he structure is a framework, or apparatus, or perhaps only a number of functionaries set tooperate in prescribed ways at a certain con&uncture. #he structure holds the concepts and furnishes instrumentalis for bringing it into the world of facts and action in a way to serve the interaest of men in society 4# Sebaliknya =ooley dalam buku So)ial Organiation yang terbit tahun *-0-, memasukkan ob!ek mental dalam embahasannya tentang gru rimer# Ia menyatakan %dalam Mit)hell, *-/.2 *7&2 “…. his view of social organization as the $diferentiated unity of mental or social life%….. mind and one%s conception of self are shaped through social interaction, and social organization is nothing more than the shared activities and understanding which social interaction re# so)ial integration and indi(idual regulation through )onsensus about morals and (alues4# $emikian ula dengan Soekanto yang melihat norma dalam oragnisasi soial# Ia berendaat bah"a organisasi sosial adalah norma+norma yang di"u!udkan dalam hubungan antar manusia %Soekanto, *---2 9*. elaslah, aa yang dimaksudnya dengan ?organisasi sosial@ disini tidak berbeda dengan aa yang dimaksud dengan social institution oleh Sumner atau =ooley dengan tekanan ada established norm# ika di)ermati, maka sesungguhnya ada dua hal yang men!adi ka!ian dalam kelembagaan sosial %atauun organisasi sosial Menurut Knight %*-692 6*&2 “#he term institution has two meanings …. 1ne type … may be said to be created by the $inveisible hand%. …….#he other type is of course the deliberately made>#4# Kelembagaanmemiliki dua bentuk, yaitu sesuatu yang dibentuk oleh masyarakat itu sendiri, serta yang datang dari luar yang senga!a dibentuk# Meskiun ia membedakannya berdasarkan asal terbentuknya, namun di sana melekat berbagai erbedaan okok# Aa yang yang menurut Knight terbentuk dengan sendirinya %in(isible hand&, bagi sosiolog Sumner hal itu daat di!elaskan denga gamblang, yaitu bera"al dari folkways yang meningkat men!adi custom, lalu berkembang
/
men!adi mores, dan matang ketika men!adi norm# Sementara, bagi Norman 1ho'', aa yang datang dari luar ini disebut dengan organisasi# Pernyataan bah"a kelembagaan %atau organisasi& memiliki dua bentuk, !uga dinyatakan oleh 1ho'' %*-./2 -&, bah"a2 “Some kinds of institutions have an organizational form with roles and structures, whereas others e'ist as pervasive influenced on behaviour# $ua hal yang dimaksudnya disini adalah organisasi dalam bentuk roles %eran& dan structur , serta sesuatu yang memengaruhi erilaku# Sesuatu yang terakhir ini adalah ?norma@ yang diturunkan dari ?nilai@ yang hidu dalam suatu kelomok masyarakat# Lebih !auh 1ho'' menyatakan, bah"a intitusi memiliki dua orientasi, yaitu roleoriented dan rule+oriented8 namun kelembagaan lebih 'okus keada rules# Se)ara !elas 1ho'' mengakui adanya asek organisasi dalam kelembagaan8 namun 3engembangan kelembagan4 %institutional development & hanya di'okuskan keada kelembagaan yang memiliki struktur, serta organisasi yang otensial untuk dikembangkan# Selaras dengan itu, Beals %*-772 ;9+;& yang masuk melalui social organization menyatakan bah"a suatu organisasi daat diandang dari sisi struktural dan roses# Melihat se)ara struktural, adalah bagaimana hubungan atau )ara+)ara bagaimana anggota diorganisasikan, yang menyangkut osisi masing+ masing anggota# Sedangkan se)ara roses dalam arti berbagai akti'itas atau erilaku yang diharakan dari anggota, yaitu batasan bererilaku yang boleh atau tidak boleh# E.
Pembedaan Kelembagaan dan Organisasi
Perlunya embedaan makna untuk institution dan organization, timbul dari ketidakseakatan tentang enggunaan istilah institution# 3>> some authors consider than an institution3 whatever the scope of behaviour referred to, also involves a structure and perhaps a $material elemen% # 1ther writers emphatically re&ect this suggestion %Mit)hell, *-/.2 *00 Bah"a institution erlu dibedakan dengan organiation !uga dinayatakan se)ara gamblang oleh :orton dan :unt %*-.;2 9** “;n institution is not a building3 it is not a group of people3 it is not an organization. Kesadaran erlunya erbedaan ini terlihat !elas dalam E# =hinoy dalam buku So)iety8 tahun *-/9# Lebih !auh lagi, ia bahkan menegaskan bah"a kelembagaan )enderung hanya membi)arakan erilaku, dan yang lain tentang asek organisasinya# 3>##. ;sserts that there is an increasing measure of agreement that the word institution should be used to refer only to pattern of approved or sanction behaviour, and that other terms shold be used to denote the organizational aspect of such behaviour and the group of persons involved (dalam =itchell, *+40 *::). Sika yang membedakan se)ara tegas kemudian !uga daat dilihat ada Ma) I(er dan Page, ada bukunya So)iety yang terbit tahun *-;-# Mereka membedakan ob!ek yang dilihat ada institution dengan assosiation# 3 6nstitution are established form or conditions of procedure characteristic of group activity. #he group which performs the standardized action is ter med an assoiciation. #hus a churh is an association, and services are its institution4#
7
$emikian ula dengan L# Broom dan Selnik dalam bukunya Sociology0 ; #e't with ;dapted eadings, tahun *-/# Menurutnya social organization adalah 2 3># #he patterned relations of individual and groups and identity it as one of the two basic sources of order in social life, the other being norm and values 4# elaslah, bah"a ada dua hal yang berbeda, yaitu antara ?relasi yang berola@ di satu bagian, dengan ?norma dan nilai@ di bagian lain, yang ter!adi dalam kehiduan sosial# Bentuk erbedaan yang diinginkan semakin tegas ada ilson# Menurutnya organisasi sosial semestinya 3># >ocusing on the structure rather than the behaviour, an organization of individual such as a hospital, or a public school, may be referred to as an institution4# Meskiun telah disadari bah"a ada dua hal yang berbeda yang dika!i baik dalam term kelembagaan mauun organisasi, namun bagaimana membedakannya tidaklah !uga mudah# F.
Fagam Pembedaan Kelembagaan dan Organisasi
Setidaknya ada emat bentuk )ara membedakan yang timbul# Pertama, kelembagaan )enderung tradisional, sedangkan organisasi )enderung modern# Kelembagaan meruakan sesuatu yang tradisional, atau tidak modern# =ara berikir seerti ini meruakan )iri khas ideologi modernisasi yang menuntut keseragaman dalam segala hal, baik mana!emen maunun kelembagaan# Pembedaan atas tradisional dan modern ini se!alan dengan embedaan yang dia!ukan oleh :orton dan :unt %*-.;2 9**&2 3> institution do not have members, they have followers4# Kedua, kelembagaan dari masyarakat itu sendiri dan organisasi datang dari atas# =ara embedaan ini relati' miri dengan embedaan di atas, namun ini tidak dalam konteks tradisional+modern, namun ba"ah+atas# Kelembagaan dan organisasi meruakan biolar yang se)ara diametral daat diertentangkan# Keduanya meruakan so)ial 'orm yang berada ada dua u!ung garis kontinuum2 kelembagaan berada di sebelah kiri, dan organisasi di sebelah kanan# Pendaat ini mun)ul dalam embahasan 5!ondronegoro ketika membi)arakan 'enomena interaksi masyarakat desa dengan tekanan ihak atas se)ara olitik# Ia berendaat, bah"a kelembagaan adalah satu tata aturan yang dibentuk oleh masyarakat sehingga memiliki )iri+)iri tradisional dan non+'ormal, sementara organisasi lebih modern dan 'ormal arena dibentuk dari atas# 4> lembaga semakin men)irikan laisan ba"ah dan lemah, dan organisasi men)irikan laisan tengah dengan orientasi ke atas dan kota4 %5!ondronegoro, *---2 99 Batasan seerti ini dekat dengan andangan Bre"er %dalam $o(e, *-.6&, dimana kelembagaan adalah sebagai aturan dan norma yang dikembangkan dan dielihara oleh masyarakat itu sendiri# :ayami dan Kiku)hi %*-.72 9-& !uga memiliki engertian yang relati' sama dengan 'okusnya keada engelolaan ekonomi sumber daya atau mode of production# Ia menggunakan istilah ?ranata@ sebagai sesuatu yang sangat melekat dengan komunitas# Ketiga, kelembagaan dan organisasi berada dalam satu kontinuum, dimana organisasi adalah kelembagaan yang belum melembaga# Menurut Norman 1ho'' %*-./2 .&, tu!uan akhir adalah organisasi yang melembaga, atau kelembagaan yang memiliki asek organisasi# adi, mereka hanya berbeda dalam tingkat enerimaan di masyarakat sa!a# Organisasi diandangnya hanyalah sebagai sesuatu yang akan dilembagakan# Pendaat ini sedikit banyak !uga berasal dari dari :untington %*-/62 7.& yang menyatakan2 “1rganization and procedures
.
vary in their degree of institutionalization……6nstitutionalization is the process by which organizations and procedures ac
Pengertian 3Lemnbaga4 Atau 3Kelembagaan4
Meskiun banyak ditemui emberian batasan yang tumang tindih antar enulis, namun tamak bah"a istilah kelembagaan memberi tekanan keada lima hal berikut# Pertama, kelembagaan berkenaan dengan seuatu yang ermanen# Ia men!adi ermanen, karena diandang rasional dan disadari kebutuhannya dalam kehiduan# =ooley %dalam Soemard!an dan Soemardi, *-/;2 76& se)ara sederhana menyimulkan bah"a2# 3>#institution defined as established norm or procedures. 6t is sometime the practice to refer to anything which is socially established as an institution4# Suatu norma dan tata )ara yang bersi'at teta tersebut berada dalam suatu kelembagaan# Se!alan dengan itu, 1ho'' !uga menyatakan bah"a kelembagaan berkenaan dengan sesuatu yang telah ber!alan lama# Namun, 1ho'' tidak menyebut sesuatu yang bersi'at teta tersebut norm dan ro)edurs, tai norm dan beha(iour# “6n general, institutions, are comple'es of norm and behaviour that persist over time by serving colletively valued purpose (7phoff, *+40 +). Meskiun dalam batasan 1ho'' ?norma@ dan ?erilaku@ meruakan dua hal okok dan berada dalam satu kalimat, namun keduanya bukanlah sesuatu yang sele(el# Atau, bukan dua hal yang daat diisahkan sa!a dengan mudah begitu sa!a# Menurut struktur eristilahan, ?erilaku@ diturunkan dari ?norma@, sehingga norma berada di le(el yang lebih tinggi# $alam batasan ohnson %*-/02 ;.&, erilaku selain diengaruhi oleh aa yang disebutnya dengan culture, 3>>## also chemical, physical, genetic, and physiological4# Sesuatu yang teta tersebut berguna untuk menyediakan stabilitas dan konsistensi di masyarakat, yang ber'ungsi sebagai engontrol dan engatur erilaku# Selain itu, asek yang teta tersebut men!amin situasi akan berulang atau daat dierkirakan % predictable&,
-
sehingga erilaku tersebut men!adi e'ekti'# Perilaku yang teratur dan redi)table meruakan hal yang enting dalam masayarakat sehingga men!adi teratur, bukan erilaku yang sontan dan unpredictable# Kedua, berkaitan dengan hal+hal yang abstrak yang menentukan erilaku# Sesuatu yang abstrak tersebut meruakan suatu komleks beberaa hal yang sesungguhnya terdiri dari beberaa bentuk yang tidak sele(el# :al yang abstrak ini kira+kira sama dengan aa yang disebut =ooley dengan public mind , atau ?"u!ud ideel kebudayaan@ oleh Koent!araningrat, atau cultural menurut ohnson# Se)ara garis besar, hal yang dimaksud terdiri dari nilai, norma, hukum, eraturan+ eraturan, engetahuan, ide+ide, belie', dan moral# Kumulan dari hal+hal yang abstrak tersebut, terutama norma sosial, di)itakan untuk melaksanakan 'ungsi masyarakat %5aneko, *--
*0
$itambah dengan ersonelnya sendiri, maka ranata terdiri dari emat komonen tersebut yang saling berinteraksi satu sama lain# Keemat, kelembagaan !uga menekankan keada ola erilaku yang disetu!ui dan memiliki sanksi# 1ntuk en!elasan ini dinyatakan oleh E# =hinoy bah"a2 “;n institution is an organization of conceptual and behaviour pattern in manifested through social activity and its material products. #hus it may be regarded as a $cluster of social usages% and as composed of custom, folkways, mores, and trait comple'es organized, consciously or unconsciously, into a functioning unit (dalam Soemard&an dan Soemardi, *+4-0 4). Kelima, kelembagaan meruakan )ara+)ara yang standar untuk meme)ahkan masalah# 5ekananya adalah ada kemamuannya untuk meme)ahkan asalah# :ebding et al# %*--;2 ;07& menyatakan bah"a institusi sosial adalah nilai+nilai yang melekat ada masyarakat yang menyediakan stabilitas dan konsistensi di masyarakat, yang ber'ungsi sebagai engontrol dan engatur erilaku# Men!amin sistuasi akan berulang, sehingga men!adi e'ekti'# E'ekti'itas meruakan erhatian utama dalam aa yang dikenal dengan emahaman 3ekonomi kelembagaan4# $ari kelima tekanan engertian di atas terlihat bah"a ?kelembagaan@ memiliki erhatian utama keada erilaku yang berola yang sebagian besar datang norma+norma yang dianut# Kelembagaan berusat ada sekitar tu!uan+ tu!uan, nilai atau kebutuhan sosial utama# Lebih !auh, kelembagaan mere'er keada suatu rosedur, suatu keastian, dan anduan untuk melakukan ses uatu# H.
Pengertian 3Organisasi4 Atau 3Keorganisasian4
Sama halnya dengan kelembagaan, setidaknya !uga ada lima tekanan yang diberikan keada istilah 3organisasi4 atau4 keorganisasian4# Pertama, istilah organisasi sosial % social organization& diartikan sebagai kesalinghubungan antar bagian, yang dinilai esensial bagi ter)ainya suatu kesatuan sosial, baik ada satu gru ke)il, komunitas, mauun masyarakat yang lebih luas# George =# :ommans dalam 5he :uman Grous, tahun *-60, dengan tekanan ada sistem sosial menyatakan bah"a social organization meruakan 3>> the interrelated parts of social system are interaction, and sentiment 4 %Mit)hell, *-/.2 *7 $engan engertian yang relati' sama, :erbert Sen)er dalam #he /rinciples of Sociology, terbit tahun ..9, berendaat bah"a aa yang dimaksud dengan ?organisasi sosial@ mere'er keada adanya kesalinghubungan baik berua integrasi mauun di'erensiasi yang ter!adi baik ada bidang ekonomi, olitik, dan bagian lain dalam masyarakat# Kedua, berkenaan dengan asek eran# Kesaling hubungan tersebut dibutuhkan karena tia bagian memiliki eran yang berbeda+beda# 5al)ot Parsons dalam Beneral 5heory in So)iology, menyatakan bah"a semua sistem sosial diorganisasikan dalam kesadaran bah"a mereka berbeda se)ara struktural# adi, tekanannya ada ada eran yang disadari berbeda, dan stuktur# ?Peran@ dan ?struktur@ inilah yang men!adi 'okus 3organisasi sosial4# Ketiga, berkenaan dengan struktur# $alam erkembangannya, istilah organisasi sosial memiliki dua enggunaan2 “(a) to refer the particular kind of organization under study (e.g. the social organization of a factory), and (b) casually, as a synonym for social structure or related term 5erlihat, bah"a de'inisi yang kedua memberi tekanan ada struktur# Satu enulis lain yang menguatkan endaat ini adalah 1ho''# Ia menyatakan bah"a organisasi
**
meruakan suatu struktur dari eran yang diterima, yang dihasilkan dari interaksi eran# “1rganizations are structures of recognized and accepted roles. #he structures that results from interactions of roles can be comple' or simple %1ho'', *-./2 . $emikian ula dengan Beals et al# %*-772 ;7& yang melihat bah"a struktur sosial meruakan 'okus okok ketika membi)arakan organisasi sosial# Penggunaan kata 3struktur@ meruakan erluasan dari konse struktur yang biasa digunakan dalam mengka!i masyarakat, yang berkenaan dengan status, osisi, eran, serta label# Analisa tentang struktur dalam membi)arakan gru rimer, face to face grup, mauun gru sekunder, erbedaannya terletak ada bagaimana keanggotaan di)aai, aa yang anggota lakukan, bagaimana keutusan dibuat, seberaa tingkat ke'ormalannya, dan seberaa hierarkhisnya# $alam emahaman dasar teori e(olusi, erkembangan dunia yang ter!adi diangga ter!adi se)ara linier akan di)irikan terutama oleh semakin meningkatnya di'erensiasi eranan# Pada gilirannya, setia eran membutuhkan koordinasi8 dimana struktur, dalam arti enentuan osisi serta erannya, meruakan engendali ber!alannya suatu sistem sosial# $alam konteks ini 5al)ott Parson menyatakan bah"a suatu organisasi sosial meruakan 3>>> all social system are organized in the sense that they are structurally differentiated 4 %Mit)hell, *-/.2 *7 Bah"a osisi dan eran men!adi hal yang utama dalam struktur !uga dinyatakan oleh > 1rganization implies a systematic ordering of position and duties which defines a chain of command and makes possible the administrative integration of specialized functions towards a recognized limited goal >#4# Keempat , selain osisi dan tugas, ?tu!uan@ !uga men!adi enentu yang okok dalam suatu organisasi sosial# =iri utama organisasi dibandingkan dengan kelembagaan, menurut sebagian enulis, adalah 3kelomok sosial yang memiliki tu!uan4# $engan kata lain, tu!uanlah yang menga"ali terbentuknya suatu organisasi# Imlikasi dari kalimat ini se)ara tak langsung ingin mengatakan bah"a, kelembagaan seolah+olah terbentuk bukan arena tu!uan# :al ini tentu tak seenuhnya benar, karena kelembagaan !uga terbentuk karena berorientasi ada tu!uan, meskiun terbentuknya lambat laun, sehingga seolah tidak disadari# Menurut :arry M# ohnson %*-/02 9.0&, sebagai seorang enulis yang telah membedakan dengan tegas antara social instution dengan social organization# Ia menyebut ?tu!uan@ sebagai sirit utama suatu organisasi# Katanya2 “1rganization refers to an aspect of interaction system3 namely their structure insofar as this may be regarded as having a bearing on the attainment of system goals >#4# Organisasi adalah suatu sistem sosial yang memiliki tu!uan# $ua tu!uan organisasi sosial se)ara umum adalah ?rodukti(itas@ dan ?memenuhi keuasan@# Kelima, 'ormaitas# Menurut Berelson dan Steiner %*-/;2 66+/-&, ada emat )iri yang dimiliki oleh organisasi sosial, yaitu2 'ormalitas, hierarkhi, besarnya dan komleksnya, serta lamanya %duration
*9
%duration&, di)irikan oleh eksistensinya yang lebih lama dariada keanggotaan orang+orang di dalam organisasi tersebut# Satu hal yang sedikit membingungkan adalah, istilah organisasi memiliki dua enggunaan sekaligus, yaitu mere'er keada !enis khusus dari organisasi dan sebagai sinonim terhada struktur sosial atau hal+hal lain seutarnya# Selain itu, kata 3organisasi4 !uga mere'er untuk menun!ukkan suatu tie gru yang biasanya disebut sebagai 3birokrasi4# Sosiolog dan ahli 'ilsa'at sosial generasi ertama menggunakan istilah tersebut dengan melihat keada masyarakat, sedangkan sosiolog terakhir menggunakannya ketika membi)arakan tentang gru dengan seluruh ukuran# $engan kata lain, organisasi dulu diberi konteks yang lebih luas, dan kemudian men)iut terbatas hanya untuk konteks yang lebih semit# Organisasi sosial daat dianalisis dalam tiga le(el, yaitu dalam relasi antar ribadi, dalam asosiasi dan komunitas, dan dalam masyarakat# Sub!ek tersebut lebih !auh berkaitan dengan suatu )ara yang umum dalam embahasannya ada gru rimer, asosiasi, keluarga, religi, endidikan, minoritas, serta kriminal dan delinHuen)y# Organisasi !uga meruakan bidang ka!ian okok dalam ilmu antroologi %lihat misalnya Belas, *-77 Istilah organisasi sosial menun!uk keada sekumulan orang yang saling berhubungan untuk mem'asilitasi dan melaksanakan akti(itas dari satu gru atau komunitas tertentu# Suatu organisasi daat diandang se)ara struktural dan se)ara roses# Analisa se)ara srtuktural adalah melihat hubungan atau bagaimana )ara anggota diorganisasikan, khususnya berkenaan dengan osisi masing+masing anggota# Sedangkan analisa se)ara roses, memela!ari berbagai akti(itas yang diakai untuk men!aganya %maintain $alam toik 3organisasi sosial4 !uga diela!ari aa erilaku yang diharakan dari anggota, dalam konteks boleh dan tidak boleh# ika di)ermati, tamaklah bah"a analisis se)ara struktural lebih dekat dengan aa yang kita kenal dengan asek organisasi, sedangkan analisa rosesual selaras dengan asek kelembagaannya# Penelahaan ada suatu keluarga inti %nuclear familiy& misalnya, maka yang dimaksud dengan status terdiri dari orang tua, suami, isteri, ayah, ibu, anak laki+ laki, anak eremuan, saudara laki+laki, dan saudara eremuan# Sedangkan asek roses membi)arakan tentang aa eran yang dilakukan ada status tersebut, yang diharakan untuk di!alankannya, serta berbagai erilaku yang indi(idu+indi(idu tersebut tun!ukkan# Perluasan embi)araan tentang status se)ara lebih !auh, yaitu yang berkenaan dengan status atau osisi, eran, dan label8 akan samai keada 3struktur sosial4# $alam organisasi sosial dibi)arakan tentang berbagai bentuk yang dibedakan misalnya atas bagaimana keanggotaan di)aai, aa yang anggota lakukan, bagaimana keutusan dibuat, seberaa tingkat ke'ormalannya, dan seberaa hierarkhis mereka# Atas dasar embagian ini kita mengenal adanya gru rimer, kelomok tata muka % face to face grup&, dan gru sekunder# Sesungguhnya masih banyak lagi endaat ara ahli tentang keorganisasian yang belum di)aku dalam tulisan ini karena organisasi sosial meruakan salah satu bidang ka!ian okok dalam sosiologi# $alam erkembangan terbaru, embedaan atas besarannya menghasilkan berbagai )abang ka!ian sosologi, sehingga dikenal sosiologi kelomok ke)il, sosiologi organisasi, sosiologi organisasi 'ormal, sosiologi keluarga dan kekerabatan#
*
Batasan 3Kelembagaan4 Lebih Oerasional
I.
$ari aaran di atas terlihat se)ara ringkas bagaimana konse 3kelembagaan4 dan 3keorganisasian4 digunakan dalam erkembangan ilmu sosiologi# 5erlihat bagaimana sebuah konse terbentuk, yang ada akhirnya kedua kata tersebut dibedakan se)ara tegas# Semakin mantanya konse tersebut meruakan indikator entingnya kedudukannya dalam khasanah ilmu sosiologi# $engan memahami dan membatasi maka ia men!adi berguna dalam membantu ara sosiolog untuk memela!ari masyarakat# Perkembangan yang ter!adi adalah adanya embedaan yang semakin tegas, bah"a 3kelembagaan4 dan 3keorganisasian4 berbeda# Artinya, ter!adi erubahan dari engertian yang 3luas dan baur4 men!adi 3semit dan tegas4# Kesadaran erlunya embedaan, serta lahirnya embedaan tersebut terlihat ada buku+buku yang dirilis tahun *-60+an# $engan membedakannya se)ara tegas, maka ia daat digunakan misalnya untuk melihat bagian mana yang lemah dan kuat dalam menganalisa suatu sistem sosial# Pada a"alnya, istilah institution dan organization )enderung tidak dibedakan dan bahkan adakalnya digunakan se)ara bolak balik# Sumner ada tahun *-0/ misalnya, masih memasukkan unsur 3struktur4 di ba"ah entry kelembagaan# Ini karena kelembagaan meruakan bagian yang ia nilai !auh lebih enting dari suatu kelomok sosial, karena men!adi nya"a kehiduan sosial# Sebaliknya, $urkheim %tahun *.-7& dan =ooley %tahun *-0-& memasukkan unsur+ unsur nilai, norma, dan keer)ayaan ketika mengka!i organisasi sosial# 5er!adinya tumang tindih tersebut adalah ersoalan erbedaan dari sisi mana seorang ilmu"an memasukinya, terlihat dari kata aa yang digunakannya# Pembedaan yang mulai tegas terlihat misalnya ada Ma) I(er dan Page setelah setengah abad kemudian, yaitu ada bukunya yang terbit tahun *-;-, serta L# Broom dan P# Selnik tahun *-60# 5abel *# Perbandingan Karakteristik Asek+Asek Kelembagaan dan Keorganisasian Asek Kelembagaan Keorganisasian
Perilaku sosial Nilai, aturan, dan norma Lebih !auh tentang adat+istiadat, mores, 'olk"ays, usage, keer)ayaan, moral, ide, gagasan, doktrin, keinginan, kebutuhan, orientasi, dll8 serta asek erilaku berua ola+ola kelakuan, 'ungsi dari tata kelakuan, kebutuhan, dll#
Bentuk erubahan sosial aktu
Bersi'at kultural
Si'at Bidang ka!ian
Pan!ang "aktu roses erubahan yang dibutuhkan lebih lama Bersi'at lebih abstrak dan dinamis Adakalanya dalam bidang ka!ian sosiologi berbeda dalam toik 4roses sosial4
Struktur sosial Peranan Lebih !auh tentang eran, akti(itas, hubungan antar eran, integrasi sosial, struktur umum, erbandingan struktur tekstual dengan struktur riel, struktur ke"enangan kekuasaan, hubungan kegiatan dengan tu!uan, asek solidaritas, klik, ro'il dan ola kekuasaan %sentralistis atau distributi'&, dll# Bersi'at struktural Perubahan dalam asek keorganisasian relati' lebih )eat Lebih (isual dan statis Berbeda dalam toik ka!ian 4struktur sosial4
*;
$ari berbagai bahan ba)aan di atas, maka kita sekarang daat membuat embagian se)ara lebih tegas# Aa yang disebut dengan ?kelembagaan@ se)ara keilmuan setara dengan suatu ?organisasi@# Namun di dalamnya, setia ?kelembagaan@ atauun ?organisasi@ tersebut daat dibagi lagi men!adi dua bagian, yaitu ?asek+asek kelembagaan@ dan ?asek+asek keorganiasian@# Pembedaan suatu kelembagaan men!adi dua asek, yaitu asek kelmbagaan dan organisasi meruakan !alan terbaik agar kita daat menganalisa se)ara mendalam# 1saha memilah+milah atau membeda+bedakan meruakan kebutuhan dasar dalam eker!aan keilmuan, untuk kemudian menganalisa, mensintesa, dan seterusnya $ari bahasan di atas sudah ditun!ukkan bah"a norma dan erilaku meruakan dua ob!ek okok dalam ka!ian kelembagaan, sementara organisasi semakin kuat keada hanya memerhatikan masalah struktur serta eran# Berikut diaarkan erbedaan antara 3asek kelembagaan4 dan 3asek keorganisasian4 dalam suatu kelembagaan# Pemahaman lebih !auh terhada tabel di atas memberikan kesimulan, bah"a kedua asek tersebut meruakan dua hal utama dalam sosiologi# $alam buku 5aneko %*--2 !udul buku 3Struktur dan Proses Sosial4& misalnya terlihat bah"a dua inti okok dalam sosiologi adalah segi struktur dan segi dinamikanya %roses sosial 5erlihat bah"a ka!ian kelembagaan dan organisasi tersebut hamir seluas ka!ian sosiologi itu sendiri# Selain itu, keduanya !uga bersi'at saling melengkai# usteru dengan mengka!i keduanyalah analisa sosiologis terhada suatu sistem sosial men!adi lengka# $engan memahami ini kita samai keada ka!ian yang menyatukan keduanya# 5abel 9# Fekonsetulasisasi sesuai dengan adanan enggunaan konse dengan beredoman keada sistematika konse di berbagai literatur 5erminologi dalam literatur berbahasa Inggris 6nstitution
5erminologi dalam 5erminologi literatur berbahasa semestinya Indonesia Kelembagaan, Lembaga institusi
6nstitutional
Kelembagaan, institusi Organisasi, lembaga Keorganisasian, kelembagaan
1rganization 1rganizational
Kelembagaan Organisasi Keorganisasian
Materi di dalamnya
Norma, nilai, regulasi emerintah, engetahu+an etani tentang regu+lasi, dll# :al+hal berkenaan dengan lembaga =ontoh2 kelomok tani, koerasi, asosiasi eta+ni berdasar komoditas :al+hal berkenaan dengan organisasi, misalnya erihal keemiminan, keanggo+taan, mana!emen, dan keuangan organisasi#
Pokok erhatian dalam sosiologi adalah asek erilaku manusia dan struktur sosial# Keduanya meruakan hal yang mun)ul ke ermukaan, sedangkan yang berada di belakangnya adalah hal+hal yang lebih abstrak, terutama nilai dan norma# Setia erilaku yang dibakukan dalam struktur sosial astilah memiliki nilai dan normanya sendiri# Beberaa analogi daat diguanakan untuk men!elaskan erbedaan ini antara asek kelembagaan dan asek keorganiasian# ika dianalogkan dengan beker!anya sebuah sistem komuter, maka kelembagaan meruakan so't"are+nya dan organisasi meruakan bagian hard"are+nya %Pakahan, *--*2 Nataatmad!a, *-- Namun, !ika kelembagaan dianalogkan dengan tubuh manusia, maka asek kelembagaan meruakan daging dan embuluh darah, dimana hilir mudiknya darah dianalogkan sebagai bentuk
*6
akti(itas sosial yang sesungguhnya# Sementara tulang dengan bentuk dan susunannya meruakan asek keorganisasian# $alam )ontoh lain, !ika dianalogkan dengan sebuah gedung erkantoran# Maka asek kelembagaan adalah berbagai bentuk akti(itas manusia yang beker!a di dalamnya, yang aliran manusia di dalamnya dikendalikan dan dibatasi oleh dinding, tangga, dan intu# Bangunan itu sendiri, berua dinding, tangga, dan intu+intunya itulah yang dimaksudkan dengan asek keorganisasiannya# J.
Kinerja Kelembagaan
Kiner!a kelembagaan dide'inisikan sebagai kemamuan suatu kelembagaan untuk menggunakan sumberdaya yang dimilikinya se)ara e'isien dan menghasilkan outut yang sesuai dengan tu!uannya dan rele(an dengan kebutuhan engguna %Peterson, 900 Ada dua hal untuk menilai kiner!a kelembagaan yaitu roduknya sendiri berua !asa atau material, dan 'aktor mana!emen yang membuat roduk tersebut bisa dihasilkan# Satu )ara yang lebih sederhana telah dikembangkan untuk memahami kiner!a internal dan %sedikit& eksternal suatu kelembagaan, melalui ukuran+ukuran dalam ilmu mana!emen# Ada emat dimensi untuk memela!ari suatu kelembagaan %institutional assessment &, yaitu %Ma)kay et al#, *--.&2 Satu, kondisi lingkungan eksternal %the e'ternal environment Lingkungan sosial di mana suatu kelembagaan hidu meruakan 'aktor engaruh yang daat men!adi endorong dan sekaligus embatas seberaa !auh sesuatu kelembagaan daat beroerasi# Lingkungan dimaksud berua kondisi olitik dan emerintahan %administrative and e'ternal policies environment &, sosiolkultural % sociocultural environment & , teknologi %technological environment &, kondisi erekonomian %economic enviroenment & , berbagai kelomok keentingan % stakeholders&, in'rastuktur, serta kebi!akan terhada engelolaan sumberdaya alam % policy natural resources environment Seluruh komonen lingkungan tersebut erlu diela!ari dan daat dianalisis bentuk engaruhnya terhada kelembagaan yang diela!ari# Sebagian memiliki engaruh yang lebih kuat dan langsung, sebagian tidak# Imlikasi kebi!akan yang disusun daat dialamatkan keada lingkungan tersebut, !ika disimulkan telah men!adi 'aktor enghambat terhada oerasioal suatu kelembagaan# Kedua, moti(asi kelembagaan %institutional motivation Kelembagaan diandang sebagai suatu unit ka!ian yang memiliki !i"anya sendiri# terdaat emat asek yang bisa diela!ari untuk mengetahui moti(asi kelembagaan, yaitu se!arah kelembagaan %institutional history&, misi yang diembannya, kultur yang men!adi egangan dalam bersika dan bererilaku anggotanya, serta ola enghargaan yang dianut %incentive schemes Suatu 'akta sosial adalah 'akta historik# Se!arah er!alanan kelembagaan meruakan intu masuk yang baik untuk mengenali se)ara )eat asek+asek kelembagaan yang lain# 5iga, kaasitas kelembagaan %institutional capacity Pada bagian ini diela!ari bagaimana kemamuan kelembagaan untuk men)aai tu!uan+tu!uannya sendiri# Kemamuan tersebut diukur dari lima asek, yaitu2 strategi keemiminan yang diakai % strategic leadership&, eren)anaan rogram % program planning & , mana!emen dan elaksanaannya %management and e'ecution&, alokasi sumberdaya yang dimiliki %resource allocation&, dan hubungan dengan ihak luar yaitu terhada clients, partners, government policymakers, dan
*/
e'ternal donors# Emat, kiner!a kelembagaan %institutional performance 5erdaat tiga hal okok yang harus dierhatikan yaitu kee'ekti'an kelembagaan dalam men)aai tu!uan+tu!uannya, e'isiensi enggunaan sumber daya, dan keberlan!utan kelembagaan berinteraksi dengan ara kelomok keentingan di luarnya# 5erkesan di sini bah"a kalkulasi se)ara ekonomi meruakan rinsi yang men!adi latar belakangnya# 1ntuk mengukur kee'ekti'an dan e'isiensi misalnya daat digunakan analisis kuantitati' sederhana misalnya dengan membuat rasio antara erolehan yang seharusnya dengan yang aktual ter)aai, serta rasio biaya dengan rodukti(itas# K.
Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Penguatan kaasitas kelembagaan meruakan suatu endekatan embangunan dimana semua orang %ihak& memiliki hak yang sama terhada sumberdaya, dan men!adi eren)ana embangunan bagi diri mereka# Menurut Eade dalam 5ony %900/&, engembangan kaasitas kelembagaan ter'okus ada lima isu okok sebagai berikut 2 a# Penguatan kaasitas kelembagaan sering digunakan se)ara sederhana untuk men!adikan suatu lembaga lebih e'ekti' mengimlementasikan royek embangunan#Kelembagaan meruakan instrumen untuk men)aai tu!uan tertentu# b# Penguatan kaasitas kelembagaan daat !uga menun!uk ada uaya yang mendukung organisasi untuk men!adi katalis dialog dan atau memberikan kontribusi dalam men)aai alternati' embangunan# Pandangan ini menekankan eran mendemokratisasikan organisasi emerintah dan organisasi berbasis masyarakat dalam masyarakat madani# )# ika enguatan kaasitas kelembagaan adalah suatu )ara untuk men)aai tu!uan, kemudian tu!uan yang dimaksudkan oleh lembaga+lembaga yang ikut serta, maka harus dinyatakan se)ara ekslisit agar daat membandingkan berbagai ilhan atau menge(aluasi kema!uannya#
*7
dalam men)aai tu!uan yang telah ditetakan se)ara e'ekti' dan e'eisien# Penguatan kaasitas adalah erubahan erilaku untuk 2 a# meningkatkan kemamuan indi(idu dalam engetahuan, ketramilan dan sika8 b# meningkatkan kemamuan kelembagaan dalam organisasi dan mana!emen, 'inansial dan kultur8 )# meningkatkan kemamuan masyarakat dalam kemandirian, kes"adayaan dan mengantisiasi erubahan# Menurut Sumeno %9009&, hasil yang diharakan dengan adanya enguatan kaasitas adalah 2 a# enguatan indi(idu, organisasi dan masyarakat8 b# terbentuknya model engembangan kaasitas dan rogram8 )# terbangunnya sinergisitas elaku dan kelembagaan# Menga)u endaat tersebut di atas, terdaat dua 'okus dalam enguatan kaasitas, yaitu 2 a# erubahan erilaku, b# strategi dalam enguatan kelembagaan untuk mengatasi masalah dan emenuhan kebutuhan masyrakat# $engan adanya strategi enguatan kaasitas kelembagaan diharakan emberdayaan masyarakat se)ara institusional mauun se)ara indi(idu daat ter"u!ud# Pengembangan kaasitas masyarakat menurut Maskun %*---& meruakan suatu endekatan embangunan yang berbasis ada kekuatankekuatan dari ba"ah se)ara nyata# Kekuatan+kekuatan itu adalah kekuatan sumberdaya alam, sumberdaya ekonomi dan sumberdaya manusia sehingga men!adi suatu local capacity. Kaasitas lokal yang dimaksud adalah kaasitas emerintah daerah, kaasitas kelembagaan s"asta dan kaasitas masyarakat desa terutama dalam bentuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam menghadai tangtangan engembangan otensi alam dan ekonomi setemat#Organisasi+ organisasi lokal diberi kebebasan untuk menentukan kebutuhan organisasinya dan kebutuhan masyarakat# $alam konteks seerti itu otonomi dan embangunan masyarakat oleh masyarakat adalah suatu konse yang se!alan# Karena itu kebutuhan enting di sini adalah bagaimana mengembangkan kaasitas masyarakat, yang men)aku kaasitas institusi dan kaasitas sumberdaya manusia# $alam konteks seerti itu emerintah memiliki 'ungsi men)itakan strategi kebi!akan sebagai landasan bagi organisasi lo)al untuk mengembangkan kreati(itasnya# $alam engertian lain emerintah usat mengemban 'ungsi steering %mengarahkan&, sedangkan 3lokal4 mengemban 'ungsi rowing %men!alankan Analog dengan engertian bah"a emerintah daerah mengambil kebi!akan strategis di daerah agar masyarakat mamu mengemban kaasitas nya sendiri# $idalam enguatan kaasitas kelembagaan, ker!asama antar ihak men!adi sangat enting, dalam hal ini ker!asama emerintah, s"asta dan 9on ?overment 1rganization %Lembaga Pengembangan Masyarakat& serta masyarakat itu sendiri# L.
Hubungan Antara Penguatan Kapasitas Kelembagaan Dengan !"al #!sial
*.
Penguatan kelembagaan agar daat berkembang serta mamu menggerakkan sumber daya masyarakat, maka enguatan kaasitas kelembagaan harus berbasis komunitas, dalam artian enguatan kelembagaan diren)anakan dan dilaksanakan oleh komunitas se)ara artisiati' untuk keentingan komunitas# Oleh karena itu di dalam roses enguatan kaasitas kelembagaan meman'aatkan 'aktor modal sosial yang ada di masyarakat# $alam engembangan modal sosial dan komunitas terdaat tu!uh endekatan yang khas dan untuk setia komunitas dan modal sosial, yaitu 2 a# keemiminan komunitas %community leader &8 b# dana komunitas %community funds&8 )# sumber daya material %community material &8 d# engetahuan komunitas %community knowledge&8 e# teknologi komunitas %community technology&8 '# roses+roses engambilan keutusan oleh komunitas %community decision making &8 dan g# organisasi komunitas %community organization&, %5ony et al , 900/ Konse dana tidak sa!a men)aku uang sebagai alat tukar yang umum diakai sebagai alat tukar sekarang, tetai !uga meliuti hubungan yang mereka !alin %Fa)hman, dalam 5onny, 900/ Se)ara umum modal sosial dide'inisikan sebagai in'ormasi, keer)ayaan dan norma+norma timbal balik yang melihat dalam suatu sistem !aringan sosial %ool =o)k seerti dikuti 5onny, 900/ :al tersebut se!alan dengan
*-
a#
Dem!$rasi. $alam setia roses engambilan keutusan yang menyangkut keentingan anggota ada khususnya dan masyarakat ada umumnya, terutama keentingan masyarakat golongan ba"ah, maka mekanisme engambilan keutusan dilakukan se)ara kolekti' dan demokratis# Anggota danC atau masyarakat didorong agar mamu membangun dan memerkuat kelembagaan dengan reresentasi, yang aksetabel, insklusi', transaran, demokrasi dan akuntabel# b# Partisipasi. $alam tia langkah kegiatan engembangan masyarakat harus dilakukan se)ara artisiati' sehingga mamu membangun rasa kebersamaan melalui roses bela!ar dan beker!a bersama# Partisiasi dibangun dengan menekan roses engambilan keutusan oleh "arga, mulai dari tataran ideC gagasan, eren)anaan, engorganisasian, emuukan sumber daya, elaksanaan hingga e(aluasi dan emeliharaan# Partisiasi !uga berarti uaya melibatkan segena komonen masyarakat, khususnya kelomok masyarakat yang rentan (Vulnerable groups) yang selama ini tidak memiliki eluangC akses dalam rogram engembangan masyarakat# )# %ransparansi "an A$untabilitas. $alam roses mana!emen royek mauun mana!emen kelembagaan masyarakat harus menerakan rinsi transaransi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat bela!ar dan 3 =elembagakan4 sika bertanggung !a"ab serta tanggung gugat terhada ilihan keutusan dan kegiatan yang dilaksanakannya# 5ransaran !uga berarti terbuka untuk diketahui masyarakat sendiri dan ihak terkait lainnya, serta menyebarluaskan hasil emeriksaan dan audit ke masyarakat, emerintah, lembaga, donor, serta ihak+ihak lainnya# $i dalam engembangan masyarakat terdaat rinsi transaransi, yaitu keterbukaan terhada elaksanaan rogram dengan tu!uan seluruh "arga masyarakat daat mengetahui keseluruhan tentang rogram engembangan masyarakat samai dengan elaksanaan kegiatannya, sehingga masyarakat daat bereran akti' dalam mengontrol kegiatan+ kegiatan engembangan masyarakat di desanya, baik rogram yang datang dari emerintah mauun rogram yang tumbuh atas rakarsa masyarakat# d# Desentralisasi. $alam rangka otonomi daerah, roses engembalian keutusan yang langsung menyangkut kehiduan dan enghiduan masyarakat agar dilakukan sedekat mungkin dengan eman'aatan atau diserahkan ada masyarakat sendiri, sehingga keutusan benar+benar berman'aat bagi masyarakat banyak# $isaming rinsi+rinsi seerti diatas dierlukan nilai+nilai untuk menun!ang elaksanaan rogram+rogram engembangan masyarakat antara lain 2 Dapat "iper&a'a. Semua ihak yang terkait dengan elaksanaan kegiatanCrogram engembangan masyarakat harus benar+benar daat man!aga keer)ayaan yang diberi masyarakat mauun emerintah untuk menerakan aturan main dengan baik dan benar# $engan demikian, emilihan elaku+elaku ditingkat masyarakat un harus menghasilkan 'igur+'igur yang benar+benar di er)aya masyarakat sendiri, bukan semata memertimbangkan status sosial, engalaman serta !abatan# Ketulusan. $alam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan benar+benar berlandaskan niat tulus dan ikhlas untuk turut memberikan kontribusi bagi embenahan lingkungan dan eningkatan kese!ahteraan masyarakat yang ada di "ilayahnya, keentingan ribadi serta golongan atau kelomoknya#
90
Kejujuran. $alam roses engambilan keutusan, engelolaan dana serta elaksanaan kegiatan engembangan masyarakat dilakukan dengan ! u!ur sehingga tidak dibenarkan adanya uaya+uaya untuk merekayasa, memaniulasi mauun menutu+nutui sesuatu yang daat merugikan masyarakat serta menyimang dari (isi, misi dan tu!uan engembangan masyarakat# Kea"ilan. $alam elaksanaan kebi!akan dan melaksanakan engembangan masyarakat harus menekankan rasa keadilan (Faimes), kebutuhan nyata dan keentingan masyarakat miskin# Keadilan dalam hal ini tidak berarti sekedar emerataan# Kesetaraan. $alam elibatan masyarakat ada elaksanaan dan eman'aatan tidak membeda+bedakan latar belakang, asal usul, agama, status, mauun !enis kelamin dan lain+lainnya# Semua ihak diberi kesematan yang sama untuk terlibat danC atau menerima man'aat, termasuk dalam roses engambilan keutusan# Kebersamaan "alam $eseragaman. $alam melaksanakan kegiatan enanggulangan kemiskinan erlu diotimalkan gerakan masyarakat, melalui kebersamaan dan kesatuan masyarakat, sehingga urusan engelolaan hutan bersama masyarakat dan eningkatan tara' hidu benar+benar men!adi urusan semua "arga masyarakat dari berbagai latar belakang suku, agama, mata en)aharian, budaya endidikan dan sebagainya dan bukan hanya dari satu kelomok masyarakat atau elaku sekelomok sa!a# DAF%A( PU#%AKA
Beals, Falh L#8 :arry :oi!er8 dan Alan F# Beals# *-77# An Introdu)tion to Anthroology#
9*
99
# *--7# Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan# P5 Gramedia Pustaka 1tama, akarta# Mit)hell, G# $un)an %ed *-/.# A $i)tionary o' So)iology# Foutledge and Kegan Paul, London# Olson, Man)ur# *-7*# 5he Logi) o' =lle)ti(e A)tion2 Publi) Goods and 5he 5heory o' Grous# :ar(ard 1ni(ersity Press, =ambridge, Massa)husetts8 London, England# Pakahan, Agus# *-.-# Kerangka Analitik untuk Penelitian Fekayasa Sosial2 Persekti' Ekonomi Institusi# Prosiding Patanas2 E(olusi Kelembagaan Pedesaan di 5engah Perkembangan 5eknologi Pertanan# Pusat Penelitain Agro Ekonomi, Bogor# Pur)ell, ayne $# *-7-# Agri)ultural Marketing2 Systems, =oordination, =ash and
9