CASE REPORT Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Disusun oleh: Yuni Adriani 1102010302
Pembimbing: dr !sa "u#ta$a% &oor' Sp()
(EPA&!TERAA& (*!&!( +A,!A& !*"- (ESEHATA& )!.A R-"AH SA(!T )!.A SOEHARTO HERD)AA& )A(ARTA
1
An. R, Laki – laki berusia berusia 17 tahun datang datang ke IGD RSS! RSS! datang dengan dengan keluhan marah" marah"mar marah ah dianta diantarr oleh oleh a#ah a#ah dan ibun#a ibun#a,, anak marah marah karena karena ingin ingin dibeli dibelikan kan memori $ard hand%hone, sebelumn#a anak %ernah dira&at di RSS! karena keluhan #ang sama.
!
R!.AYAT PS!(!ATR!
Di%eroleh dari: •
Alloanamnesis dengan ibu kandung %asien, '#. A dari suku (hinesse
A (E (E**-HA HA& & -T -TA"A
Anak datang dengan keluhan marah"marah
+ (E (E**-HA HA& & TA TA"+AH "+AHA& A&
Anak sering berkata kasar %ada ibun#a
C R!.AY R!.AYAT PE&YA(!T PE&YA(!T SE(ARA&,
Seor Seoran ang g anak anak laki laki"l "lak akii beru berusi siaa 17 tahun tahun data datang ng ke RSS RSS! ! denga dengan n kelu keluhan han meng mengam amuk uk kare karena na tida tidak k dibe dibeli lika kan n memo memori ri$a $ard rd hand hand%h %hon onee oleh oleh ibun ibun#a #a,, sebelumn#a anak )uga %ernah dira&at dengan keluhan #ang sama karena tidak dituruti oleh orang tuan#a. menurut orang tuan#a, anak tidak lagi melan)utkan sekolahn#a, terakhir anak bersekolah sam%ai kelas 1 S*P lalu berhenti karena anak sering malas berangkat ke sekolah. Se&aktu anak berada di %endidikan + dan SD, guru di sekolahn#a mengaku anak termasuk anak #ang sangat akti-, $ontohn#a bila dia tidak %ernah mau berbaris bersama dengan temann#a dan han#a lari lari sendiri, gurun#a )uga mengatakan anak kurang bisa menerima %ela)aran dan tidak bisa menger)akan PR, setia% anak menda%atkan PR selalu ibun#a #ang menger)akan. Di sekolah anak termasuk anak #ang tidak mem%un#ai ban#ak teman karena menurut %engakuan ibun#a anak sering dibilang aneh karena mondar mandir sendiri, dan berbi$ara kasar, sehingga temann#a men)auhi dirin#a. Pada saat anak kelas 1 S*P anak semakin tidak ingin sekolah karena tidak da%at da%at menerima menerima %ela)aran %ela)aran dan tidak mem%un#ai mem%un#ai teman, teman, lalu ibu %asien %asien
memberhentikan sekolahn#a dan sem%at memba&an#a ke RS(*. *enurut ibu %asien kegiatan anak di rumah han#a bermain hand%hone untuk br&osing -orum" -orum rohani dan -orum de&asa, anak selalu di bantu dalam melakukan akti/itas ksesehariann#a se%erti mandi, makan, dan memakai ba)u. Anak belum mam%u melakukan akti/itas harian se%erti memakai sabuk, meli%at ba)u, memasang kan$ing ba)u, dan menggunakan se%atu. Lalu ibu %asien )uga mengatakan %asien sering bertindak kasar se%erti memukul a#ah dan ibun#a )ika keinginann#a tidak ter%enuhi. Dan kadang %asien suka membenturkan ke%alan#a ke tembok )ika keinginnann#a tidak di kabulkan. Anak mengakui tidak men#ukai bermain bola atau bermain se%erti anak usia seba#an#a, anak lebih senang bermain sendiri dengan hand%honen#a.
D R!.AYAT PE&YA(!T SE+E*-"&YA a Psi/iatri dan Penya#aunaan at
Pasien tidak %ernah men#alahgunakan 0at sebelumn#a. (ondisi "edis -%u%
Pasien tidak %ernah menderita %en#akit medis lain se%erti ke)ang, %ingsan dan trauma ke%ala. c Ri4ayat Penya/it da#a% (e#uara
Gangguan ke)i&aan %ada keluarga %asien disangkal.
E R!.AYAT (EH!D-PA& PR!+AD! 1 Periode Prenata# dan Perinata#
Pada saat mengandung %asien, ibu %asien menerima kehamilann#a dengan senang hati. Selama mengandung %asien, dikatakan tidak terda%at %ermasalahan -isik mau%un %sikologis %ada ibu kandung %asien. *enurut ibu %asien, %asien lahir dengan %ersalinan normal, $uku% bulan, langsung menangis kuat, berat badan kg, %an)ang badan 23$m, lahir se$ara normal di sebuah Rumah Sakit bersalin.
2 Periode "asa +ayi 5061 taun7
Pasien diasuh oleh kedua orang tuan#a dengan %erasaan senang hati. Pasien )uga men)adi seorang anak #ang disa#angi oleh kedua orang tuan#a. Pasien menda%atkan
ASI selama tahun. Pasien tidak mengalami kesulitan dalam %ola makan. Imunisasi dikatakan lengka% 4ibu tidak ingat sam%ai imunisasi a%a5. *enurut ibun#a, tumbuh kembang %asien tidak ada kelainan semuan#a dalam batas normal. Pasien da%at berdiri sebelum usia 1 tahun bulan.
3 Periode "asa +atita 51 sa%pai 3 taun7
*enurut ibu %asien, %asien tumbuh se%erti anak seusian#a. Saat diasuh, %asien dikatakan tidak re&el dan senang dia)ak bermain dengan senang bersama keluarga. +idak ditemukan %ermasalahan dalam %ola makan %ada %asien.
8 Periode Pra Se/o#a dan "asa (ana/ A4a# 53 sa%pai 9 taun7
*enurut ibu %asien, %asien meru%akan anak #ang %eriang dan %enurut. Dalam bermain dengan teman seba#an#a. Pada saat anak usia tahun dan masuk ke %la# grou%, %asien $enderung hi%erakti-, %asien senang membuat kegaduhan dengan melom%at"lom%at, berlari"lari, %asien senang bergerak dengan akti- didalam ruangan.
: Periode "asa (ana/ A/ir 5; sa%pai se/aran7
Saat berada di sekolah %asien sangat sering kehilangan alat tulis #ang digunakan karena sering lu%a dimana meletakkan alat tulis #ang telah di%akain#a. Dan anak tidak %ernah menger)akan %eker)aan rumah, setelah %ulang dari sekolah %asien lebih ban#ak menghabiskan &aktu dengan berada di dalam rumah bermain dengan hand%honen#a.
6. Ri4ayat Pendidi/an Prestasi %asien mulai menurun karena sering mengalami kesulitan dalam kegiatan bela)ar baik disekolah mau%un dirumah. Guru mengatakan bah&a %asien tidak bisa mengikuti %ela)aran, terutama matematika dan bahasa inggris. Guru )uga mela%orkan bah&a di%erlukan %engulangan bebera%a instruksi su%a#a %asien bisa men#elesaikan tugasn#a.
2
; Ri4ayat (e#uara
Pasien meru%akan anak tunggal.
Pedigree
< Pasien
27
= Ri4ayat (eidupan Se/aran
Pada saat ini %asien tinggal bersama ibu dan a#ah kandungn#a
> Persepsi dan Harapan Orantua
Ibu kandung %asien tidak %aham akan a%a #ang dialami oleh %asien. Ibu kandung berhara% %erilaku %asien da%at men)adi baik.
10 Persepsi Pasien Tentan Diri dan *in/unannya
Saat %emeriksa menan#akan tentang keadaann#a untuk %ertama kali, %asien terlihat
mendengarkan saat dia)ak berbi$ra dan lebih sering ber$erita bila di
tan#a.
!!
E?A*-AS! (E*-AR,A
A Susunan (e#uara
Pasien adalah anak tunggal. Saat ini %asien tinggal han#a bersama a#ah dan ibun#a
+ Ri4ayat Per/a4inan
edua orangtua %asien menikah berdasar atas %ilihan sendiri dan menda%at %ersetu)uan dari orang tua masing"masing. ehidu%an %erka&inan mereka ber)alan dengan #ang dihara%kan.
C @unsi Susiste% a Susiste% Sua%i6!stri
Dalam kehidu%an rumah tangga, a#ah dan ibu kandung %asien hidu% rukun. Pernikahan keduan#a didasarkan atas keinginan dan %ilihan bersama.
Susiste% Orantua
Ibu %asien mengatakan sangat men#a#angi %asien dan sangat %erhatian ke%adan#a. +eta%i karena %asien anak tunggal, ibu %asien men)adi lebih sa#ang dan %erhatian ke%adan#a. !am%ir semua kemauan %asien da%at dituruti oleh ibu %asien.
c. Susiste% Sibling
Pasien berstatus sebagai anak tunggal. Pasien dikatakan sangat dekat dengan ibu dan a#ahn#a
d !ntera/si susiste%
Pasien hidu% dengan a#ah ibu %asien, dan orang tua %asien sangat men#a#angin#a
D (eadaaan Sosia# E/ono%i Se/aran
ondisi keuangan keluarga %asien dikatakan kurang dalam %embia#aan kehidu%an sehari"hari. Sumber %enghasilan berasal dari a#ah %asien #ang beker)a sebagai %edagang
6
PE"ER!(SAA& STAT-S "E&TA* A Des/ripsi -%u% 1 Pena%pi#an
Pasien seorang laki"laki berusia 17 tahun, tinggi sekitar 168 $m dengan berat sekitar 3 kg. Penam%ilan sesuai dengan usia, kulit sa&o matang, rambut &arna hitam di%otong %endek dan tam%ak ra%i. Pasien ber%akaian ra%i dan bersih. 9adan tera&at dengan baik dengan kuku kaki dan tangan ter%otong %endek.
2 (esadaran
(om%os mentis.
3 Si/ap teradap pe%eri/sa
Pasien koo%erati-, so%an, men)a&ab %ertan#aan dengan baik, konsentrasi kurang.
8 Peri#a/u dan A/tivitas Psi/o%otor
Akti-itas %sikomotor selama &a&an$ara, %asien da%at duduk tenang : (e%a%puan ericara dan eraasa
Pasien berbi$ara dengan so%an, /olume %elan, intonasi rendah, ke$e%atan normal, lan$ar dengan irama teratur.
+ "ood' E/spresi Afe/tif dan E%pati
1. *ood
: utimik
. A-ek
: +erbatas
. eserasian
: Serasi.
C ,anuan Persepsi
!alusinasi auditorik dan /isual di sangkal.
D !ntera/si orantua ana/
Pasien terlihat akrab dengan a#ah dan ibun#a 7
E Perpisaan dan Penyatuan (e%a#i
etika &a&an$ara akan dilakukan se$ara mandiri dengan %asien, %asien bersika% baik. Pasien duduk di sam%ing %emeriksa dan bersedia men)a&ab %ertan#aan dari %emeriksa. +idak ditemukan ke$emasan, rasa takut atau kekha&atiran %ada diri %asien.
@ ProsesB !si Pi/iran
(uku% ide.
, @antasi dan three wishes
etika di tan#akan mengenai $ita"$ita, -antasi dan three wishes, %asien mengatakan ingin men)adi su%ir bis agar bisa membantu orang tuan#a
H !nsit
+ilikan dera)at I.
! Per/iraan Taraf !nte#eensia
emam%uan intelegensian#a adalah borderline ) Pe%eri/saan Dianosti/ *ei *anut
a. Status internus < keadaan umum gi0i $uku% dengan %enam%ilan berat badan 3 kg. +inggi badan 168 $m. ;ungsi saluran $erna, %erna-asan, dan kardio/askular dalam batas
normal.
+ekanan darah
tidak
dilakukan
%emeriksaan, nadi 118 <=menit, suhu: 6, (8, dan res%irasi 8 <=menit. b. Status neuro#oi/us < kesan dalam batas normal.
!!!
!(HT!SAR TE"-A& +ER"A(&A
+elah dilakukan %emeriksaan An.R, Laki"laki, 17 tahun. Pasien di ba&a ke RSS! oleh a#ah dan ibun#a karena mengamuk, sebelumn#a %ernah dira&at di RSS! seban#ak 2 kali. anak kurang bisa menerima %ela)aran dan tidak bisa menger)akan PR, setia% anak menda%atkan PR selalu ibun#a #ang menger)akan. 3
Di sekolah anak termasuk anak #ang tidak mem%un#ai ban#ak teman karena menurut %engakuan ibun#a anak sering dibilang aneh karena mondar mandir sendiri, dan berbi$ara kasar, sehingga temann#a men)auhi dirin#a. *enurut ibu %asien kegiatan anak di rumah han#a bermain hand%hone untuk br&osing -orum" -orum rohani dan -orum de&asa, anak selalu di bantu dalam melakukan akti/itas ksesehariann#a se%erti mandi, makan, dan memakai ba)u. Anak belum mam%u melakukan akti/itas harian se%erti memakai sabuk, meli%at ba)u, memasang kan$ing ba)u, dan menggunakan se%atu. Lalu ibu %asien )uga mengatakan %asien sering bertindak kasar se%erti memukul a#ah dan ibun#a )ika keinginann#a tidak ter%enuhi. Dan kadang %asien suka membenturkan ke%alan#a ke tembok )ika keinginnann#a tidak di kabulkan. Anak mengakui tidak men#ukai bermain bola atau bermain se%erti anak usia seba#an#a, anak lebih senang bermain sendiri dengan hand%honen#a. Dari %emeriksaan status mental dida%atkan %asien laki"laki, %enam%ilan sesuai usia dan tam%ak ra%i. Pasien koo%erati-, so%an, men)a&ab %ertan#aan dengan baik, konsentrasi kurang. Akti-itas %sikomotor selama &a&an$ara, %asien da%at duduk tenang teta%i res%on %erilaku lambat. Pasien berbi$ara dengan so%an, /olume %elan, intonasi rendah, ke$e%atan normal, lan$ar dengan irama teratur. *ood eutimik, A-ek luas, serasi.
Perkiraan tara- intelegensia dalam tingkat
ke$erdasan rata"rata usian#a. Status internus dan neurologikus tidak di)um%ai masalah.
!?
E?A*-AS! "-*T!A(S!A*
>.
Aksis I Aksis II
: ; ?8"?3 Gangguan %erilaku dan emosional onset kanak"rema)a : esan -ungsi intelektual dalam tara- ke$erdasan diba&ah Rata"rata dan orang tua terlalu meman)akan anakn#a
Aksis III
: Perlu e/aluasi lebih lan)ut
Aksis I> : +erda%at masalah di lingkugan sekolah dalam %roses Pembela)aran dan masalah keluarga Aksis >
: GA; 78"61
?
?!
DA@TAR "ASA*AH
Oranoio#oi/ : +idak ada ri&a#at genetik dalam keluarga Psi/o#oi/
: Pasien mudah marah )ika keinginan %asien tidak diturutin oleh
ibu %asien. : ehidu%an sosial %asien kurang baik, %asien tidak bisa bergaul
Sosia#
dengan temann#a
?!!
PRO,&OS!S
Ad Vitam
: bonam
Ad Funcionam
: dubia ad bonam
Ad sanationam
: dubia ad bonam
Ha# yan %erinan/an<
"
Ibu %asien sangat men#a#angi anak semata &a#angn#a, dan memberikan %erhatian se%enuhn#a .
Ha# yan %e%erat/an<
"
Pasien meru%akan anak tunggal, tidak %un#a saudara kandung lainn#a.
"
Anak tidak memiliki teman dekat se%erti anak seba#a lainnn#a
?!!! PE&ATA*A(SA&AA&
Sensori Integrasi adalah kemam%uan tubuh untuk
menerima atau mengambil
stimulus atau in%ut sensori #ang kemudian di%roses untuk menghasilkan suatu bentuk res%on %erilaku #ang ada% ti/e atau %erilaku #ang semestin#a ter)adi sesuai dengan in%ut #ang sensori #ang masuk. Ada tiga )enis *otor Disorder dan
gangguan SI #aitu Sensor# *odulation Disorder, Sensor#"9ased #ang ketiga adalah Sensor# Dis$rimination Disorder. Sensor#
*odulation Disorder 4S*D5 suatu kondisi dim ana anak meres%on in%ut sensor# dengan berlebihan dan lebih $e%at atau kondisi sebalikn#a dimana anak tidak meres%on atau sangat lambat meres%on terhada% in%ut sensor# #ang masuk. uga termasuk kondisi ini adalah ketika anak mengalami kela%aran in%ut sensori sehingga anak men$ari"$ari in%ut 18
sensor# dan kadang"kadang tidak sesuai dengan situasi #ang sedang diker)akan misaln#a anak berlari"lari dide%an kelas ketika %ela)aran sedang berlangsung. A$a%kali anak se%erti itu diberi label anak nakal dikelasn#a entah oleh gurun#a atau teman"teman sekelasn#a, %adahal anak tersebut mengalami gangguan S*D. Sensor#"9ased *otor Disorder adalah suatu kondisi dimana anak mengalami kesulitan untuk meren$anakan, melakukan, dan mem%ertahankan gerakan #ang diker)akan dengan halus dan terkoordinasi. *isaln#a anak kesulitan untuk melon$at satu kaki ke de%an atau kebelakang dengan arah diagonal 40ig"0ag5. Gangguan #ang lain %ada kondisi ini adalah adan#a kelemahan otot"otot tubuh sehingga anak kesulitan mengontrol tubuhn#a selama bergerak ataumem-iksasi tubuhn#a . Sebagai $ontoh %ada anak #ang mengalami kesulitan untuk duduk tegak selama menulis, hasil tulisan akan )elek karena gerakan lengan dan tangan tidak bisa terkontrol. Sensor# Dis$rimination Disorder. Ge)ala men#olok #ang terlihat %ada gangguan ini adalah anak akan mengalami kesulitan untuk membedakan in%ut sensori #ang ham%ir sama, sehingga anak memerlukan &aktu agak lama untuk mengolah in-ormasi #ang masuk. 9isa ter)adi anak tidak da%at membedakan antara %a%er $li% dan %eniti karena bentukn#a #ang ham%ir sama. +anda dan ge)ala anak dengan gangguan SI ini sangat ber/ariasi antara satu dengan #ang lain. Anak bisa terlihat o/erload atau @nderload sensori. Pada umumn#a ge)ala #ang terlihat adalah anak bisa terlalu sensiti- atau tidak sensiti- terhada% sensori raba, gerakan, %englihatan atau suara, le/el akti/itas anak terlalu tinggi atau rendah sama sekali,im%ulsi/e, meremas"remas tangan=kakai, gangguan atensi= tidak mem%erhatikan in%ut sensori #ang berada disekelilingn#a, mudah terganggu, kesadaran akan nama anggota tubuh lemah, dan ketram%ilan motorik kasar dan halus biasan#a )elek. Ge)ala lain adalah otot"otot tubuh lemah 4$lums#5, sehingga konsekuensi #ang ter)adi adalah keseimbangan tubuh anak lemah, koordinasi gerak )elek, kemam%uan anak anak untuk melakukan gerakan men#ilang garis tengah tubuh lemah, kemam%uan anak dalam meren$anakan suatu gerakan )uga lemah, anak mudah $a%ai dan #ang terakhir ketram%ilan oral motor anak lemah sehingga anak mungkin memiliki kesulitan untuk mengun#ah, menggerakkan lidah dan menelan makanan. Ge)ala lain #ang mungkin terlihat adalah anak mengalami kesulitan untuk mem%erkirakan )arak dengan benda atau orang lain, ritme, timing dan rutinitas anak terganggu dan anak bisa mengalami kesulitan 11
dalam gerakan transisi 4%indah dari satu tem%at ke tem%at #ang lain5 dan anak tidak suka adan#a %erubahan. Masalah sensory integrasi •
Gangguan >estibular 4keseimbangan5
•
Gangguan +aktil 4raba5
•
Gangguan Pro%riose%ti- 4sendi5
•
Gangguan >isual 4%englihatan5
•
Gangguan Auditor# 4%endengaran5
•
Gangguan l-aktor# 4%en$iuman5
•
Gangguan Gustator# 4 rasa 5
9ila %roses S! ini ber-ungsi dengan baik, maka otak da%at berkembang dengan baik, sehingga %ada usia sekolah, si anak akan mam%u : 1. *emberikan reaksi #ang baik terhada% berbagai in-ormasi sensorik #ang biasa diterima oleh anak sekolah. . *enun)ukan tingkat %erkembangan sensori"motor, kogniti-, emosi, dan sosialisasi #ang sesuai dengan umurn#a. . *enghada%i berbagai tuntutan akademis #ang selalu bertambah se)alan dengan bertambahn#a umur anak. Dilain %ihak, anak"anak #ang mengalami gangguan dalam %erkembangan Sensor# Integration, dengan %erkataan lain mengalami %asa#a Sensory !nteration biasan#a menun)ukkan berbagai masalah dalam bela)ar dan=atau %erilaku. Anak"anak ini %un/in mem%erlihatkan satu atau lebih dari ge)ala"ge)ala diba&ah ini : •
!ambatan %restasi sekolah
•
urang %er$a#a diri
•
*asalah emosi dan=atau sosialisasi
•
+am%ak terlalu akti- atau%un terlalu %endiam
•
Perhatiann#a mudah teralih
1
•
Iurang da%at mengontrol diri
•
+erlalu %eka atau kurang %eka terhada% sentuhan, gerakan, suara, dsb.
•
Gerakann#a tam%ak kikuk tidak lu&es atau tam%ak seram%angan
•
•
!ambatan %ada %erkembangan keteram%ailan motorik , bi$ara, dan=atau %engertian bahasa, adang"kadang tama%ak tidak %eduli %ada orang sekitarn#a.
Kondisi anak dengan gangguan sensory integrasi •
Autism S%e$trum Disorder 4ASD5
•
Do&n S#ndrome 4DS5
•
Attention De-i$it=!#%era$ti/it# Disorder 4ADD=AD!D5
•
As%ergerBs S#ndrome 4AS5
•
Retardasi *ental 4R*5
•
Learning Disabilit# 4LD5
•
eterlambatan &i$ara
•
Gangguan %erkembangan 4(erebal Pals#=(P5
•
De/elo%mental dela# 4DD5
1
AD!D adalah gangguan #ang bersi-at heterogen dengan mani-estasi klinis #ang beragam. Disam%ing itu, sam%ai saat ini belum ada satu )enis tera%i #ang da%at diakui untuk men#embuhkan anak dengan AD!D se$ara total. 9erdasarkan e/iden$e based, tatalaksana AD!D #ang terbaik adalah dengan %endekatan kom%rehensi- beralaskan %rinsi% *ulti +reatment A%%roa$h 4*+A5. Dengan %endekatan ini maka anak selain menda%atkan tera%i dengan obat, maka )uga diberikan tera%i %sikososial se%erti tera%i %erilaku 4modi-ikasi %erilaku5, tera%i kogniti- %erilaku dan )uga latihan keteram%ilan so$ial. Disam%ing itu )uga memberikan %sikoedukasi ke%ada orang tua, %engasuh mau%un guru #ang sehari"harin#a berhada%an dengan anak AD!D. 4Ciguna, 8185 12
+u)uan utama dari tatalaksana anak dengan GPP! adalah mem%erbaiki %ola %erilaku dan sika% anak dalam men)alankan -ungsin#a sehari"hari dengan mem%erbaiki -ungsi kontrol diri, sehingga anak mam%u untuk memenuhi tugas tanggung )a&abn#a se$ara o%timal sebagaimana anak seusian#a. +u)uan lainn#a adalah mem%erbaiki %ola ada%tasi dan %en#esuaian so$ial anak sehingga terbentuk suatu kemam%uan ada%tasi #ang lebih baik dan matur sesuai dengan tingkat %erkembangan anak. 4Ciguna, 8185 1. Pendekatan %siko-armakologi %ada %enanganan anak dengan GPP! Pemberian obat %ada anak dengan GPP! sudah dimulai se)ak kurang lebih 8 tahun #ang lalu. bat #ang meru%akan %ilihan %ertama ialah obat golongan %sikostimulan. Dikenal ada ma$am obat golongan %sikostimulan, #aitu
-
Golongan metil-enidat 4sediaan tablet 18 mg, dan 8 mg5 8,"8,7= g99= hari5.
-
Golongan deksam-etamin Golongan %amolin
9arkle# dkk mengatakan bah&a e-ekti/itas %emakaian obat golongan metal -enidat adalah sebesar 68"78 dalam mengurangi ge)ala hi%erakti/itas" im%ulsi/itas dan inatensi. Dengan demikian, %emberian obat )enis %sikostimulan ini dikataka $uku% e-ekti- dalam mengurangi ge)ala"ge)ala GPP!. -ek sam%ing #ang sering ditemukan dalam %emakaian obat golongan ini adalah %enarikan diri dari lingkungan so$ial, o/er -o$us, letargi, agitasi, iritabel, mudah menangis, $emas, sulit tidur, %enurunan na-su makan, sakit ke%ala, %using dan timbuln#a ti$s #ang tidak ada sebelumn#a. 9iasan#a e-ek sam%ing ini timbul %ada &aktu %emakaian %ertama kali atau )ika ter)adi %eningkatan dosis obat #ang diberikan. Dengan demikian adan#a ge)ala" ge)ala diatas da%at menandakan bah&a dosis #ang diberikan terlalu tinggi. 9iasan#a ge)ala e-ek sam%ing akan hilang dalam bebera%a )am setelah obat dihentikan atau diturunkan dosisn#a. Penghentian %emakaian obat golongan %sikostimulan biasan#a dilakukan se$ara bertaha% untuk ter)adin#a rebound %henomenon. 4Ciguna, 8185 bat golongan antide%resan )uga dikatakan berman-aat dalam membantu anak dengan GPP!. bat ini beker)a sebagai inhibitor metabolisme do%amine dan 1
nore%ine%rin. bat anti de%resan se%erti imi%ramin da%at memberikan hasil #ang $uku% memuaskan untuk mengurangi ge)ala GPP!, teta%i mem%un#ai e-ikasi #ang lebih rendah dari%ada golongan obat %sikostimulan. -ek sam%ing kardio/askuler, neurologi$ dan anti kolinergik #ang ditimbulkan membuat %emakaian obat ini %ada anak men)adi terbatas. bat antide%resan lain #ang sering digunakan saat ini ialah obat antide%resan golongan %enghambat ambilan serotonin #ang beker)a se$ara s%esi-ik 4SSRIE serotonin s%e$i-i$ reu%take inhibitor5 misaln#a -lou
16
mereka, dengan hara%an mereka akan lebih mengerti norma so$ial #ang berlaku dan ber%erilaku serta bereaksi sesuai dengan norma #ang ada. b. dukasi bagi orang tua dan guru. 9an#ak orang tua dan guru merasa belum mengerti akan GPP! se%enuhn#a. ondisi ini membuat mereka ragu akan diagnosis mau%un tatalaksana #ang dian)urkan. @ntuk itu sangat dian)urkan untuk anak dengan GPP! beserta orang tua dan guru menda%at suatu bentuk tera%i %erilaku #ang disebut modi-ikasi %erilaku. $. *odi-ikasi %erilaku meru%akan suatu teknik tera%i %erilaku
dengan
menggunakan %rinsi% A9( 4Ante$edent 9eha/iour, and (onseFuen$e5. Ante$edent adalah semua bentuk sika%, %erilaku dan )uga kondisi #ang ter)adi sebelum anak menam%ilkan %erilaku tertentu, misaln#a $ara orang tua=guru memberikan instruksi %ada anak. 9eha/ior adalah %erilaku #ang ditam%ilkan oleh anak 4#ang sebenarn#a ingin diubah5 dan (onseFuen$e adalah reaksi orang tua=guru #ang ter)adi setelah anak menun)ukkan %erilaku tertentu. Dalam modi-ikasi %erilaku maka orang tua dan guru dihara%kan untuk merubah ante$edents dan )uga $onseFuentn#a sehingga dihara%kan anak )uga da%at merubah %erilaku #ang tadin#a kurang ada%ti- men)adi lebih ada%ti- dengan lingkungan sekitarn#a. +eknik ini %ada umumn#a membutuhkan &aktu #ang $uku% lama dan sebaikn#a di)alankan se$ara konsisten, sehingga hasiln#a akan tam%ak lebih )elas. d. Selain itu edukasi dan %elatihan %ada guru meru%akan hal sangat %enting karena salah satu %ermasalahan utama %ada anak dengan GPP! adalah %ermasalahan akademik. Selain itu, %elatihan dan edukasi ini )uga akan menghindari ter)adin#a stigmatisasi %ada anak dengan GPP!, sehingga menghindari adan#a angga%an buruk terhada% anak"anak ini, misaln#a $a% sebagai anak nakal, bandel atau malas dsb. Pendekatan sekolah meru%akan hal #ang sangat %enting mengingat bah&a sebagian besar &aktu anak dihabiskan di sekolah. +ingkat %emahaman guru #ang baik akan GPP! ini dihara%kan akan meningkatkan kemam%uan guru dalam mengem%ati sika%, %erilaku dan reaksi emosi anak didik mereka #ang mengalami GPP!. @ntuk memenuhi kebutuhan ini maka %erlu di%ertimbangkan untuk mengembangkan u%a#a kesehatan mental di sekolah #ang melibatkan guru kelas, orang tua, konselor, %sikolog dan )uga %sikiater anak. 17
e. ebutuhan akan kelom%ok dukungan keluarga 4-amil# su%%ort grou%5 atau kelom%ok antar orang tua. Puotiniemi dan #ngas 4885 dalam %enelitiann#a mengemukakan bah&a adan#a kelom%ok dukungan orang tua #ang memiliki %ermasalahan #ang sama akan meningkatkan da#a %en#esuaian serta reaksi #ang lebih %ositi- terhada% anak mereka. Di dalam kelom%ok ini, orang tua akan merasa lebih n#aman dan se$ara terbuka da%at mengemukakan masalah #ang dihada%i anak mereka, serta lebih mudah mengeks%resikan a%a #ang mereka rasakan. Dengan adan#a kondisi ini maka orang tua akan menda%at dukungan emosional dari sesame orang tua dan mengurangi %enderitaan #ang dialami dan bela)ar dari %engalaman %raktis dari %ada orang tua lainn#a.
!
D!S(-S!
AD!D meru%akan gangguan neurobeha/ioral #ang %aling sering %ada masa anak – anak. 9iasan#a %ertama kali di diagnosis %ada saat anak anak. Anak dengan AD!D memiliki masalah dalam memusatkan %erhatian, mengontrol tingkah laku dan %ada bebera%a kasus disertai dengan hi%erakti/itas. Penentuan diagnosis %asien ini berdasarkan %ada kriteria diagnosis #ang tersusun dalam DS* I>. Dari kriteria utama #ang ter$antum dalam $riteria tersebut %asien ini memenuhi bebera%a kriteria diantaran#a :
-
Ge)ala tidak mam%u memusatkan %erhatian : sering tidak mendengarkan %ada &aktu dia)ak bi$ara langsung, %erhatiann#a sering mudah dialihkan oleh
-
rangsangan dari luar Ge)ala hi%erakti/itas dan im%ulsi/itas : sering tangan dan kakin#a tidak bisa diam atau tidak bisa duduk diam, sering meninggalkan tem%at dimana dihara%kan untuk diam di tem%at, sering berlari atau meman)at se$ara berlebihan, sering mengalami kesulitan bermain atau mengikuti kegiatan
-
&aktu senggang dengan tenang. Ge)ala hi%erakti-"im%ulsi/itas atau tidak mam%u memusatkan %erhatian telah
-
ada sebelum usia 7 tahun egagalan #ang ditimbulkan oleh ge)ala ge)ala tersebut tam%ak %ada dua atau lebih tem%at
13
-
Dida%atkan bukti #ang )elas adan#a kegagalan #ang bermakna se$ara klinis %ada -ungsi sosial, akademik dan oku%asional
+u)uan : *em%erbaiki %ola peri#a/u , %ola adaptasi dan penyesuaian sosia# "u#ti treat%ent approac 5"TA7 : +era%i obat, %sikososial, kogniti- dan
ketram%ilan sosial 1. Psi/ofar%a/o#oi •
bat golongan %sikosimultan •
,o#onan %eti#fenidat
•
Golongan deksame-etamin
•
Golongan %amolin
. Psi/ososia# •
Pelatihan ketram%ilan sosial untuk anak
•
dukasi orangtua dan guru
•
*odi-iksi %erilaku
A9(
Dimana hal tersebut sebagian diantaran#a telah ter)adi %ada saat masih batita. 9erdasarkan %ada hal tersebut maka %asien ini didiagnosis AD!D. Selama ini %asien menda%atkan tera%i ris%eridon <mg, +!P <mg, lora0e%am mg 1<1 $th, ari%ri%ra0ol s#r 1<18mg. *enurut %engakuan a#ah %asien selama minum obat keluhan hi%erakti-itas mulai berkurang, namun setelah obatn#a habis %asien mulai kambuh lagi. !al ini #ang membuat a#ah %asien memba&a %asien ke RSS! +era%i -armakologi %ilihan untuk %asien dengan AD!D ialah golongan metil-enidat. Dengan golongan obat ini memiliki e-ekti/itas sebesar 68"78 dalam mengurangi ge)ala hi%erakti/itas"im%ulsi/itas dan inatensi. Da%at )uga digunakan obat – obatan golongan antide%resan 4SSRI dan *AI5 sebagai inhibitor metabolism do%amine dan nore%ine-rin. bat golongan anti%sikotik 1?
ati%ikal )uga da%at digunakan untuk menurunkan %erilaku hi%erakti/itas dan agresi/itas. Atas dasar ini %emberian tera%i -armakologi #ang diberikan $uku% te%at untuk mengurangi ge)ala AD!D dan )uga disertai tera%i %sikososial dengan u%a#a bersama dari orang"orang sekitar %asien dibantu oleh tenaga kesehatan se%erti dokter s%esialis anak dan %sikiater. Pendekatan #ang da%at dilakukan diantaran#a Adan#a %elatihan keteram%ilan so$ial bagi anak, dukasi bagi orang tua dan guru, *odi-ikasi %erilaku meru%akan suatu teknik tera%i %erilaku dengan menggunakan %rinsi% A9( 4Ante$edent 9eha/iour, and (onseFuen$e5 serta dukungan dari orang – orang terdekat.
DA@TAR P-STA(A
emedi$ine.
48185.
Retrie/ed
desember
,
818,
-rom
emedi$inehealth:
htt%:==&&&.emedi$inehealth.$om=attentionHde-i$itHh#%era$ti/it#Hdisorder=arti$leHem.htm Philli%s, D. S., *ers$h, . 48185. Attention Deficit Hyperactivity Disorder . Retrie/ed Desember
,
818,
-rom
*edi$inet.$om:
htt%:==&&&.medi$inenet.$om=attentionHde-i$itHh#%era$ti/it#HdisorderHadhd=arti$le.htm Sa%utro, D. 488?5. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). akarta: (>. Sagung Seta.
8
Ciguna, +. 48185. Gangguan Pemusatan Perhatian dan !i%erakti/itas 4GPP!5. In S. D. l/ira, G. !adisukanto 4ds.5, Buku Ajar Psikiatri 4%%. 221"225. akarta: 9adan Penerbit ;@I.
A#res, .A. 4885. ensory !nte"ration and #he $hi%d& 'nderstandin" Hidden ensory $ha%%en"es 4th Anni/ersar# d.5. L.A.: Cestern Ps#$hologi$al Ser/i$e. 9und#, A.(., Lane, S.. *urra#, .A. 4885. ensory !nte"ration Approach& #heory and Practice 4nd ed.5. Philadel%hia: ;.A. Da/is (om%an# Greens%an, S.I. 41?35: irst ee%in"& i%estones in #he *motiona% Deve%opment of +our Baby and $hi%d , 'e& Jealand, Penguin Grou%.
1