RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: MTs. S. SA. Nurul Huda Curug Wetan
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester
: VII / 2
Materi Pokok
: Interaksi Mahluk Hidup dan Lingkungannya
Alokasi Waktu
: 2 x 40 JP (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Dasar 3.7. Menganalisis interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan serta dinamika populasi akibat interaksi tersebut Pertemuan 1 : 3.7.1. Menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya 3.7.2. Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotic Pertemuan 2 : 3.7.3. Menjelaskan pengertian interaksi. 3.7.4. Menjabarkan pola-pola interaksi. 3.7.5. Menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan makhluk hidup. 3.7.6. Menyebutkan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring makanan, rantai makanan de tritus dengan rantai makanan perumput 3.7.7. Memiliki keterampilan berbicara di depan kelas melalui kegiatan presentasihasil eksplorasi. 4.7. Menyajikan hasil pengamatan terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan Sekitarnya 4.7.1. Melakukan pengamatan lingkungan dan mengidentifikasi komponen biotik dan abiotic B. Tujuan 3.7.1.1. 3.7.2.1. 3.7.3.1. 3.7.4.1. 3.7.5.1.
Pembelajaran Peserta didik dapat menjelaskan konsep lingkungan dan komponen-komponennya Peserta didik dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik Peserta didik dapat menjelaskan pengertian interaksi. Peserta didik dapat menjabarkan pola-pola interaksi. Peserta didik dapat menjelaskan konsep bentuk saling ketergantungan makhluk hidup. 3.7.6.1. Peserta didik dapat menyebutkan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring jaring makanan, rantai makanan de tritus dengan rantai makanan perumput 3.7.7. Peserta didik dapat memiliki keterampilan berbicara di depan kelas melalui kegiatan presentasihasil eksplorasi.
C. Materi Pembelajaran
1. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar makhluk hidup a. Komponen pembentuk lingkungan adalah komponen biotik dan komponen abiotik Komponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi manusia , hewan dan tumbuhan. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen lingkungan yang berupa benda tak hidup contohnya batu, tanah, air, udara dan cahaya matahari dll Gejala Alam adalah suatu fakta atau fenomena yang terjadi secara alami pada makhluk hidup maupun benda tak hidup. Gejala alam biotik dialami oleh makhluk hidup meliputi ciri – ciri makhluk hidup sedangkan gejala alam abiotik terjadi pada benda tak hidup yang meliputi rasa, warna, wujud dan tekstur 2. Komponen-komponen Penyusun Lingkungan 1. Komponen biotik, dilihat berdasarkan perannya dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu; Produsen adalah organisme yanga dapat membentuk atau menghasilkan zat makanan, yaitu tumbuhan hijau melalui fotosintesis. Proses fotosintesis tumbuhan adalah pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi kimia. Tumbuhan autotrop melakukan fotosintesis dengan cara reaksi kimia sebagai berikut: 6CO2 + 6 H2O
C6H12O6 + 6 O2
Konsumen adalah organisme yang tidak dapat menyusun zat makanan sendiri hanya menggunakan zat makanan yang telah di bentuk oleh produsen (sebagai pemakan), sedangkan orgabnisme yang tidak dapat menyusun makanannya sendiri disebut heterotrop Berdasarkan tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi 4 tingkat, yaitu sebagai berikut . a. Konsumen Tingkat Pertama ( konsumen Primer ) Konsumen primer adalah mahluk hidup yang mendapatkan z at dan energi langsung dari produsen. Contohnya : ulat. b. Konsumen Tingkat kedua ( Konsumen Sekunder ) Konsumen sekunder adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen primer. Contohnya : katak. c. Konsumen Tingkat Ketiga ( Konsumen Tersier ) Konsumen tersier adalah mahluk hidup yang mendapatkan zat dan energi dari konsumen sekunder. Contohnya : ular. Berdasarkan jenis makannya hewan dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut. a. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, misalkan ulat, belalang, kerbau, kambing, dan sapi. b. Karnivora adalah hewan pemakan daging, misalkan harimau, macan, dan elang.
c. Omnivora adalah hewan pemakan tumbuhan dan daging, misalkan kera, manusia, dan tikus. Dekomposer /Pengurai Pengurai adalah mahluk hidup yang bertugas menguraikan sisa-sisa mahluk hidup lain menjadi komponen tanah, misalkan jamur dan bakteri. Organisme-organisme dari ketiga komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan sumber makanannay, yaitu organisme autotrof dan organisme heterotrof. a. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanannya sendiri yang dibuat dari zat- zat organik di sekitarnya. Untuk mengubah zat organik menjadi organik dibutuhkan bantuan dari luar, seperti sinar matahari. Proses pembuntukan zat organik disebut fotosintesis. Sehingga disebut sebagai produse, tumbuhan termasuk golongan ini. b. Organisme heterotrof adalah organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga membutuhkan peranan produsen, organisme yang termasuk golongan ini adalah herbivora, karnivora, dan omnivora.. c. Di dalam ekosistem produsen, konsumen, dan pengurai senantisa berhubungan satu terhadap yang lain sehingga membentuk suatu siklus. http://belajar-senangdi.blogspot.co.id/2010/01/ringkasan-ipa-kelas-7 bab-7-dan-8.html 2. Komponen abiotik yang terdiri dari : Air, Cahaya matahari, Tanah, Suhu, Udara, Kelembaban Pengaruh komponen abiotik terhadap komponen biotik terdiri dari: a. Peristiwa saling ketergantungan dalam komponen biotik dan abiotik Rantai makanan adalah perpindahan energi dari sinar matahari yang mula-mula digunakan oleh tumbuhan hijau melalui sederet organisme alam peristiwa makan dan dimakan, misalnya:
Padi
tikus
ular
elang
bakteri
Jaringan makanan adalah sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan antara produsen dan konsumen, misalnya;
Padi
tikus
ulat
ular
burung kecil
burung elang
bakteri/pengurai
3. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan, baik antara sesame spesies maupun antarspesies, baik antara komponen biotik maupun antara komponen abiotik. Hubungan timbal balik dikenal pula dengan istilah interaksi, atau interaksi. Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai interaksi antar-individu, antar-populasi, antara
komunitas dan faktor biotik, dan interaksi antar ekosistem. a. Interaksi Antar-Individu Membentuk Populasi
Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu waktu dan kawasan tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Oleh karena barasal dari spesies yang sama, maka individu di dalam populasi mempunyai potensi melakukan kawin silang yang akan menghasilkan keturunan yang fertile (mampu bereproduksi). Contoh populasi adalah populasi itik, populasi padi, dan populasi sapi. Suatu populasi dapat dikenali dengan adanya ciri-ciri : a. memiliki kesamaan morfologi b. memiliki kesamaan fungsi fisiologi c. dapat melakukan perkawinan silang d. dapat menghasilkan keturunan yang fertil Dengan demikian, populasi memiliki sifat dapat tumbuh dan berkembang, dari populasi berukuran kecil menjadi populasi yang berukuran besar. Sebaliknya, karena alasan-alasan tertentu (misalnya,diburu, terkena penyakit, bencana alam), ukuran populasi bisa menjadi lebih kecil dari semula. Semakin besar populsi, semakin banyak kebutuhan makanannya. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen, air, dan ruangan. Antarindividu tersebut akan terjadi persaingan atau kompetisi untuk memenuhi kebutuhan oksigen, air, makanan, ruangan, dan cahaya matahari. Oleh karena itu, ledakan populasi akan akan menimbulkan persaingan dan persaingan menimbulkan masalah lingkungan. Populasi dapat bertambah atau berkurang, tergantung dari kondisi lingkungannya. Pada musim hujan, populasi rumput meningkat. Sebaliknya, pada musim kemarau, populasinya menurun. Banyaknya individu dalam populasi dapat dihitung sehingga dapat diketahui ukuran populasi per satuan luas. Banyaknya individu per satuan luas disebut kepadatan populasi atau kerapatan populasi. Misalnya, kepadatan populasi pohon kelapa 3 pohon / 10.000 m2. b. Interaksi Antar-Populasi Membentuk Komunitas Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu membentuk komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik yang di dalamnya terdapat berbagai populasi tumbuhan, reptilian, burung, mamalia, mikroorganisme, cacing moluska. Interaksi antarmakhluk hidup biasanya akan membentuk hubungan khusus yang
berpengaruh secara nyata terhadap persebaran dan kepadatannya. Beberapa kategori umum tentang interaksi dan hasil akhir yang didapat oleh makhluk hidup yang terlibat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Kemungkinan Interaksi Beberapa Makhluk Hidup Dalam Sebuah Komunitas
Kemungkinan Interaksi Beberapa Makhluk Hidup Dalam Sebuah Komunitas Ada beberapa macam interaksi antarsesama makhluk hidup. Interaksi tersebut dapat terjadi, baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda populasi atau barbeda jenis (spesies). Bentuk interaksi tersebut dapat berupa saling merugikan, saling menguntungkan, atau hanya salah satu saja yang diuntungkan. Berkut ini adalah beberapa bentuk interaksi antarspesies dalam suatu komunitas.
Kompetisi Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Kebutuhan hidup yang sering diperebutkan tersebut, antara lain makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan untuk kawin.
Bentuk kompetisi yang terjadi dapat berupa kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota spesies yang sama dan kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota yang berbeda spesies, persaingan antarindividu dalam spesies penting arinya untuk mengatur populasi spesies tersebut. Predasi Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies memakan yang lain. Dalam hal ini, konsumernya disebut predator, sedangkan spesies yang dimakan dikenal sebagai mangsa.
Predator (Latin, praeda = mangsa) adalah makhluk hidup yang memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dengan memakan makhluk hidup lain. Jika yang dimangsa adalah produser, maka bentuk interaksi itu disebut herbivori, sedangkan hewan yang memakan produser disebut herbivor.
Simbiosis Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut simbiosis yang berarti hidup bersama. Interaksi simbiotik meliputi bentuk parasitisme, komensalisme, dan mutualisme. a) Parasitisme Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak mendapat keuntungan, sedangkan pihak yang lain menderita kerugian. Suatu parasit dapat memperoleh makanan atau sumber-sumber yang diperlukan dari tubuh makhluk hidup lain, disebut inang atau hospes. Selain menggunakan inang sebagai sumber nutrisi beberapa parasit juga menggunakan inang mereka untuk perlindungan bagi predator yang akan memangsanya. Contohnya, kehidupan ikan mutiara pada timun laut. b) Komensalisme Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengarug (tidak diuntungkan maupun dirugikan). Contoh interaksi komensalisme adalah kehidupan ikan remora dengan hiu.
c) Mutualisme Mutualisme (Latin, mutuus = penukaran) merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan. Interaksi mutualisme kadang-kadang disebut juga simbiosis obligat. Contohnya adalah pada proses penyerbukan bunga (polinasi). Pada beberapa proses penyerbukannya dapat berlangsung oleh bantuan beberapa serangga khusus, burung, atau kelelawar. Salah satu ciri dari komunitas adalah adnya keanekaragaman spesies dan pola penyebarannya. Sekin beraneka ragam spesies penyusun suatu komunitas, semakin tinggi organisasinya, dan ini berarti semakin dewasa komunitas tersebut. Komunitas yang demikian itu biasanya lebih stabil. Dalam arti, komunitas mampu memulihkan diri apabila mandapatkan “gangguan”, asalkan masih dalam batas toleransi. Gangguan itu berupa penambahan atau pengurangan materi atau energi. Komunitas yang mampu memulihkan dirinya dikatakan memiliki daya lenting yang tinggi. c. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk Ekosistem
Interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu system yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem. Interaksi tersebut dapat berupa proses memakan dan dimakan sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang materi. Luas ekositem itu tidak dapat ditentukan. Ada ekosistem sawah yang cukup luas dan ada pula ekosistem lautan yang sangat luas. Jadi, luas sempitnya ekositem tidak dapat ditentukan secara pasti. Bahkan, seluruh permukaan bumi beserta segala makhluk hidup di dalamnya yang disebut sebagai biosfer, dapat dipandang sebagai ekosistem raksasa. d. Interaksi Antar-Ekosistem Membentuk Biosfer Di permukaan bumi, mulai dari dasar samudera hingga puncak pegunungan yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya, terdapat berbagai macam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini merupakan lapisan permukaan bumi yang dihuni organisme yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer.
Bumi merupakan satu kesatuan sebagai hasil dari interaksi berbagai faktor penyusun yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, para pakar lingkungan prihatin dengan pencemaran, perusakan, dan perubahan iklim yang terjadi akibat kegiatan manusia. Jika ekosistem di bumi mengalami kerusakan, maka akibat kerusakan itu akan berangkai karena antarkomponen terjadi interaksi sebagaimana diuraikan sebelumnya. Umat manu sia sendiri akan terancam kelestariannya.
Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Metode
: Eksperimen, Tanya jawab, Diskusi
3. Model
: Inquiry terbimbing
6 Media Pembelajaran 1. Lingkungan kelas dan sekolah 1.1 lingkungan halaman sekolah dan kelas 1.2 alat tulis 2.Sumber Belajar 1.1 Buku guru kurikulum 2013 Revisi, Depdikbud, 2013 hal 175-177 1.2 Buku siswa kurikulum 2013, Depdikbud 7 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama: ( 2JP )
a. Kegiatan Pendahuluan 10 menit 1. Guru mengucapkan salam kemudian mengajak siswa untuk berdoá 2. Guru melakukan presensi 3. Guru memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. 4. Menyampaikan garis besar cakupan materi, tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan. 5. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
b. Kegiatan inti 60 menit
Mengamati Mengamati suatu gambar berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Menanya Mengajukan pertanyaan tentang gambar berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya.. Mencoba Peserta didik melakukan pengamatan dilingkungan sekitar sekolah sesuai denngan petunjuk yang ada dalam lembar kerja. Mengasosiasi Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatannya melalui diskusi kelompok Mengkomunikasikan Mempresentasikan hasil pengamatan dan hasil diskusi
c. Kegiatan Penutup 10 menit 1. 2. 3. 4.
Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan ini Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik. Guru mengingatkan kepada siswa agar selalu bersyukur Guru menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya, yaitu : Bentuk-bentuk saling ketergantungan
H. Penilaian
1. Sikap Penilaian antar teman sikap teliti, jujur, dan tanggung jawab dalam pengamatan dan percobaan 1.1 Metode dan bentuk instrument Metode Bentuk Instrumen Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis
Uraian
1.2 Instrumen 1.2.1 Lembar Pengamatan Sikap No Aspek yang dinilai 1
Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu
2
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
3
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa
4
Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu
1.2.2 Rubrik Penilaian Sikap No.
Alternatif Jawaban
Aspek Pengamatan
Ya
1.
Saya berdoa sebelum dan sesudah belajar
2.
Saya mengucapkan alhamdulilah saat mendapat kebaikan
3.
Saya memberi salam sebelum menyampaikan pendapat/presentasi
dan
sesudah
Tidak
Alternatif Jawaban
No.
Aspek Pengamatan
4.
Saya berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu. Jumlah Skor perolehan
Ya
Tidak
Keterangan 1 = kurang 2 = baik 3 = sangat baik Nilai =
skore 9
%
Kunci Jawaban NO Uraian 1 Jawaban benar dan lengkap 2 Jawaban benar dan lengkap 3 Jawaban benar dan lengkap 4 Jawaban benar dan lengkap 5 Jawaban benar dan lengkap Jumlah skore
Nilai :
Skor 10 10 10 10 10
100%
1. Pengetahuan: 1.1 Tes tulis tentang komonen keterampilan proses IPA, klasifikasi mahluk hidup, aplikasinya. 1.1.1 Sebutkan pengertian lingkungan 1.1.2 Sebutkan 3 satuan dalam ekosistem 1.1.3 Sebutkan 2 ekosisten buatan 1.1.4 Sebutkan ilmu yang mempelajari ekositem 1.1.5 Sebutkan 3 interaksi mahluk hidup dan lingkungannya 1.1.6 Sebutka pengertian ekosistem 1.1.7 Sebutka 2 contoh interaksi simbiosis mutualisme 1.1.8 Sebutkan pengertian rantai makanan 1.1.9 Sebutkan pengertian jarring – jaring makanan 1.1.10 Sebutkan 2 contoh rantai makanan 2. Keterampilan: 2.1 Tes unjuk kerja melakukan pengelompokan satuan satuan interaksi mahluk hidup 2.2 Portofolio Laporan hasil pengamatan
Pagedangan, 19-Agustus-2016 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Mata Pelajaran
Halimatusadiyah,MPd NIP. 197208041999032002
Marwanih ,SPd .,M.M NIP: 197603082005012008
Lembar pengamatan Tujuan : Memahami konsep rantai makanan dan jarring – jaring makanan Alat dan Bahan : Ekosistem sawah,gambar rantai makanan Cara kerja : 1.Amati lah gambar berikut Padi
tikus
ular
elang
bakteri
1. Gambar tersebut nenunjukan satu kemungkinan rantai makanan yang ada dalam ekosistem sawah ! Berdiskusilah dengan teman sekelompokmu untuk mencari kemungkinan rantai makanan yang lain dalam ekosistem sawah! 2. Berdiskusilah dengan teman satu kelompok untuk mencari beberapakemungkinan jarring – jarring makanan dalam ekosistem sawah.!
3. Diskusikan dengan teman sekelompok untuk membuat piramida makanan ( secara teoritis dan ideal ) lengkap dengan jumlah masing – masing komponen dalam ekosistem sawah 4. Buatlah laporan hasil kegiatan dan presentasikan didepan kelas !
Lembar pengamatan Lakukan pengamatan terhadap bentuk-bentuk simbiosis di sekitar rumah kalia dan catatlah hasilnya dalam tabel pengamatan di bawah ini
Bentuk simbiosis No
Pasangan makhluk hidup
1
Lebah dengan madu
2 3 4 5 6
Mutualisme Parasitisme Komensalisme
+
-
-
7 8 9 10