Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, term…Full description
antigenDeskripsi lengkap
Pengertian Antigen
Full description
antibodi
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
antibodiFull description
Deskripsi lengkap
INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI Pengenalan antigen oleh antibodi melibatkan ikatan nonkovalen dan reversibel. Beberapa jenis ikatan kovalen berperan pada ikatan antigen seperti faktor elektrostatik, ikatan hidrogen, interaksi hirofobik, dan lainnya. Keuatan ikatan antara satu antibodi dengan dengan epitop disebut afinitas antibodi. Antigen polivalen mempunyai lebih dari satu determinan. Kekuatan ikatan antibodi dengan epitop antigen secara keseluruhan disebut aviditas. Anti Antige gen n mono monova valen len atau atau epit epitop op masi masing ng-m -mas asin ing g pada pada perm permuk ukaa aan n sel sel akan akan berinteraks berinteraksii dengan dengan masing-masi masing-masing ng ikatan tunggal molekul molekul antibodi. antibodi. Meskipun Meskipun afinitas afinitas interaksi tersebut dapat tinggi, aviditas keseluruhan adalah rendah. Bila ditemukan banyak determinan yang cukup dekat, pada permukaan sel, satu molekul IgG mengikat 2 epitop (interaksi bivalen dengan 1 molekul IgG ) yang menghasilkan aviditas lebih tinggi. IgM mempunyai 10 ikatan antigen identik yang secara teoritis dalam interaksi polivalen dapat mengikat secara simultan 10 determinan dengan aviditas sangat tinggi. Antibodi merupakan komponen imunitas didapat yang melindungi tubuh terhadap infeksi mikroorganisme dan produknya yang toksik. Oleh karena itu, interaksi antara antigen dan dan anti antibo bodi di sang sangat at pent pentin ing g dan dan bany banyak ak digu diguna naka kan n in vitro vitro untu untuk k tuju tujuan an diag diagno nost stik ik.. Penggunaan reaksi in vitro antara antigen antibodi disebut serologi. Interaksi antigen-antibodi dapat menimbulkan berbagai akibat, antara lain, 1. Pres Presip ipta tasi si,, terj terjad adii apab apabil ilaa anti antige gen n meru merupa paka kan n baha bahan n laru larutt dala dalam m cair cairan an gara garam m fisiologik. 2. Aglutinasi Aglutinasi,, terjadi apabila apabila antigen antigen merupakan merupakan bahan bahan tidak larut larut atau partikel-par partikel-partikel tikel kecil. 3. Netrali Netralisas sasi, i, teru terutama tama pada pada toksi toksin. n. 4. Akti Aktiva vasi si komp komple leme men. n. Kebanyakan reaksi tersebut terjadi karena adanya interaksi antara antigen multivalen dengan antibodi yang sedikitnya mempunyai 2 tempat ikatan per molekul.
Titer antibodi menunjukkan pengenceran tertnggi yang menunukkan presipitasi atau aglutinasi. Untuk menentukan titer antibodi, dibuat pengenceran serial serumdan selanutnya ditambahkan sejumlah antigen yang konstan dan campuran larutan tersebut diinkubasikan. Selanjutnya diperiksa untuk aglutinasi/ presipitasi. Serum dengan kekuatan tinggi atau tidak diencerkan hanya sedikit atau tidak menunjukkan aglutinasi/presipitasi. Hal itu disebut fenomen prozon akibat adanya antibodi berlebihan. Crosslinking antigen tidak terjadi oleh karena akibat banyaknya antibodi, setiap antigen dapat diikat satu antibodi. Hal yang sama terjadi bila serum sangat diencerkan, juga hanya sedikit atau tidak menunjukkan aglutinasi/presipitasi yang disebut fenomen post zone. Di antara fenomen prozon dan post zone, setiap molekul antibodi bereaksi dengan antigen yang membentuk kompleks besar. Zona ini disebut zona ekuivalen. Kadar antigen dan antibodi dalam zona ini tidak sama, tetapi merupakan kadar relatif molekul-molekul kompleks.