Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Faku ltas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Landasan Kurikulum 2013
Materi
Evaluasi
Daftar Pustaka Pustak a
Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Dasar
3.8. Mendeskripsikan interaksi antarmakhluk hidup dan lingkungannya. 3.9. Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. 3.10 Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya pemanasan global dan dampaknya bagi ekosistem.
1. Konsep Lingkungan
2. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Materi 4. Pemanasan Global
3. Perubahan Lingkungan dan Pencemaran
Konsep Lingkungan Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment ", yang memiliki makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism". Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat.
Komponen Utama Lingkungan
Komponen Biotik
terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
Komponen Abiotik
terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.
2. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Setiap organisme tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya.
Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi.
Bentuk-bentuk Pola Interaksi
Peristiwa Makan dan Dimakan
Simbiosis
Organisme penyusun makanan
Bentuk-bentuk Pola Interaksi Peristiwa Makan dan Dimakan
Rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
Simbiosis
Organisme penyusun makanan
Bentuk-bentuk Pola Interaksi Peristiwa Makan dan Dimakan
Simbiosis
Organisme penyusun makanan
merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada beberapa macam jenis simbiosis, yaitu :
Mutualisme Simbiosis Lebah dengan bunga
Komensalisme Simbiosis ikan badut dengan anemon
Parasitisme Simbiosis putri malu dengan inangnya
Bentuk-bentuk Pola Interaksi Peristiwa Makan dan Dimakan
Simbiosis
Autotrof Herbivora
Karnivora
Organisme penyusun makanan
Heterotrof Omnivora
3. Perubahan Lingkungan dan Pencemaran Berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya disebut .
(Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982)
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan Faktor Manusia
Faktor Alam
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus, gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir, dan kebakaran hutan.
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya, membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan sebagainya) secara sembarangan, menebang hutan sembarangan •
•
Pencemaran
Udara
Air
Pencemaran Udara
Air
Pencemaran Udara
Air
Video Pencemaran
4. Pemanasan Global P E N Y E B A B
Mengapa disebut “Gas Rumah Kaca”? Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat. Dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup.
Jenis-jenis Gas Rumah Kaca dan Sumbernya
Dampak Global Warming
Gelombang panas menjadi semakin panas
Perubahan iklim/cuaca yang semakin ekstrim
Mencairnya es di kutub utara dan selatan
Kurangnya gletser-Sumber air bersih dunia
Video Global Warming
Evaluasi Gambar di samping menunjukkan informasi mengenai konsentrasi oksigen terlarut, jumlah bakteri dan jumlah ikan pada suatu perairan sungai sepanjang 50 km yang terukur dari titik P yang merupakan lokasi hilir dari perairan sungai tersebut. Perkembangan jumlah ikan terhadap perkembangan jumlah bakteri dan konsentrasi O2
Pertanyaan 1. Pada jarak berapakah dari titik P di perairan sungai tersebut yang mengalami polusi? Jawaban
20 km 2. Dengan mendasarkan pada ketiga grafik (oksigen, ikan, dan bakteri) tersebut diatas, deskripsikan efek dari polusi! Jawaban
Polusi pada perairan sungai tersebut akan menurunkan oksigen terlarut, menurunkan jumlah ikan, dan meningkatkan jumlah bakteri 3. Perkirakan satu kemungkinan penyebab atau sumber dari polusi tersebut! Jawaban
Limbah domestik/rumah tangga (dicirikan dengan meningkatnya jumlah bakteri dan menurunnya kandungan oksigen terlarut – pencemaran bahan organik).
Daftar Pustaka