BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Halusinasi merupakan bentuk yang paling sering dari gangguan persepsi. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara yang bising atau mendengung, tapi …Deskripsi lengkap
halusinasiDeskripsi lengkap
keperawatan jiwaFull description
keperawatan jiwaDeskripsi lengkap
seminarDeskripsi lengkap
Choirul AriffuddinDeskripsi lengkap
keperawatan jiwa dengan gangguan halusinasiDeskripsi lengkap
keperawatan jiwa dengan gangguan halusinasiFull description
Choirul AriffuddinFull description
makalah askep halusinasiDeskripsi lengkap
askep jiwa halusinasi pendengaranFull description
makalahDeskripsi lengkap
halusinasiDeskripsi lengkap
ASKEP HALUSINASIDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
LP HalusinasiFull description
oke
KTI HALUASINASIFull description
Deskripsi lengkap
halusinasiDeskripsi lengkap
sop halusinasi
MAKALAH MAKAL AH KEPERAW KEPER AWA ATAN JIWA
HALUSINASI
OLEH : MACITA
PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO 2012 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas karunia-Nya karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “hikmah agama dalam kehidupan” kehidupan” ditulis dengan tujuan untuk memberikan wawasan pada semua pembaa !apan terima kasih kami sampaikan kepada bapak "#sen selaku pembimbing dan semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya terselesaikannya makalah ini. $ritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini% sehingga dapat berman&aat khususnya di $eperawatan 'iwa
M#j#kert#%
Agustus ()*(
Penulis
(
DAFTAR ISI
+A,AMAN '!"!,...................................................................... i $ATA PNANTA/ ................................................................... ii "A0TA/ 1S1............................................................................... iii 2A2 * PN"A+!,!AN ............................................................. * A. ,atar belakang .............................................................. * 2. /umusan Masalah.......................................................... ( 3. Tujuan ............................................................................ 4 2A2 ( PM2A+ASAN ............................................................... 5 A. Pengertian .......................................................................... .......................................................................... 2. /entang /esp#n +alusinasi .......................................................................... .......................................................................... 3. 'enis 6'enis +alusinasi 'enis +alusinasi
A. Latar Bea!a"# Pr#gram pembinaan kesehatan jiwa bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jiwa. $egiatan ini adalah perumusan kebijakan peningkatan upaya kesehatan jiwa yang mend#r#ng dan maantapkan desentralisasi dan pengembangan peran serta masyarakat dan #rganisasi s#ial dalam upaya meningkatkan kesehatan jiwa. Masalah kesehatan yang terjadi baik jasmani% mental dan s#sial menjadi tantangan% bukan saja para d#kter% perawat dan tim kesehatan yang lainnya tetapi juga pemerintah dan masyarakat pada umumnya. /e&erensi masalah kesehatan jiwa baik masalah psik#s#sial maupun gangguan jiwa meningkat tajam. +asil riset kesehatan dasar yang di lakukan pada tahun ())9 mengidenti:ksi pre7alensi masalah keseshatan jiwa sebesar *(.);<% dengan kata lain dari *)) penduduk 1nd#nesia% *( sampai *4 diantaranya mengalami gangguan jiwa ringan sampai berat. Tingginya pre7alensi tersebut menuntut seluruh tenaga keshatan dan pihak terkait untuk menangani masalah kesehatan jiwa% termasuk keperawatan. angguan mental yang terjadi khususnya halusinasi banyak terjadi pada indi7idu yang mempunyai masalah dan tidak mempunyai k#ping yang baik sehingga indi7idu tidak dapat meng#ntr#l dan mengendalikan dirinya serta membiarkan dirinya hanyut dalam masalah yang ada dan bayangan yang menguasai dirinya. Persepsi dide:nisikan sebagai suatu pr#ses diterimanya rangsang sampai rangsang itu disadari dan
*
dimengerti #leh penginderaan atau sensasi = pr#ses penerimaan rangsang >Stuart% ())9?. Persepsi merupakan tanggapan indera terhadap rangsangan yang datang dari luar% dimana rangsangan tersebut dapat berupa rangsangan penglihatan% peniuman% pendengaran% pengeapan dan perabaan. 1nterpretasi >ta&sir? terhadap rangsangan yang datang dari luar itu dapat mengalami gangguan sehingga terjadilah salah ta&sir. Salah ta&sir tersebut terjadi antara lain karena adanya keadaan a&ek yang luar biasa% seperti marah% takut% e@ited >terengang?% sedih dan na&su yang memunak sehingga terjadi gangguan atau perubahan persepsi >Triwah#n#% ())5?. Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran% perasaan% sensasi s#matik dengan impuls dan stimulus eksternal. "engan maksud bahwa manusia masih mempunyai kemampuan dalam membandingkan dan mengenal mana yang merupakan resp#n dari luar dirinya. Manusia yang mempunyai eg# yang sehat dapat membedakan antara &antasi dan kenyataaan. Mereka dalam menggunakan pr#ses pikir yang l#gis% membedakan dengan pengalaman dan dapat mem7alidasikan serta menge7aluasinya seara akurat >Nasuti#n% ())4?. Perilaku yang mengalami gangguan sens#ri persepsi = halusinasi adalah klien suka mendengar suara% klien tampak sering menyendiri% klien terlihat m#ndar-mandir seperti sedang mendengar sesuatu% biara sendiri% mulut k#mat kamit% jika halusinasi tidak segera diatasi akan mengakibatkan resik# menederai diri sendiri% #rang lain dan lingkungan. Penatalaksanaan pada klien yang mengalami halusinasi yaitu melakukan 7alidasi terhadap persepsi klien% mengahadirkan realita dimulai dengan realita diri% #rang lain dan lingkungan% menurunkan keemasan klien% meningkatkan
(
sistem pendukung >keluarga% klien lain yang telah dapat meng#ntr#l halusinasi dan tim kesehatan?. B. R$%$&a" Ma&aa' *. Apakah Pengertian +alusinasi (. 2agaimanakah /entang /esp#n +alusinasi 4. Apa saja 'enis 6'enis +alusinasi 'enis +alusinasi 5. 8. ;. 9. B. C.
$arakteristik +alusinasi 2agaimana 0ase +alusinasi 2agaimanakah Pengkajian $lien "engan +aluinasi 2agaimanakah "iagn#sa $eperawatan Apa saja Tujuan Asuhan $eperawatan Apa saja Tindakan $eperawatan 2agaimana 7aluasi +alusinasi
C. T$($a" *. !ntuk Mengetahui Pengertian +alusinasi (. !ntuk Mengetahui /entang /esp#n +alusinasi 4. !ntuk Mengetahui 'enis 6'enis +alusinasi 'enis +alusinasi 5. 8. ;. 9. B. C.
$arakteristik +alusinasi !ntuk Mengetahui 0ase +alusinasi !ntuk Mengetahui Pengkajian $lien "engan +aluinasi !ntuk Mengetahui "iagn#sa $eperawatan !ntuk Mengetahui Tujuan Asuhan $eperawatan !ntuk Mengetahui Tindakan $eperawatan !ntuk Mengetahui 7aluasi +alusinasi
4
BAB 2 PEMBAHASAN A. Pe"#ert)a" +alusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa% +alusinasi sering diidentikkan dengan ShiD#&renia. "ari seluruh klien ShiD#&renia 9)< diantaranya mengalami halusinasi. angguan jiwa lain yang juga disertai dengan gejala halusinasi adalah gangguan manik depresi& dan delerium. +alusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan pana indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui pana indra tanpa stimulus eksteren =P ersepsi palsu. 2erbeda dengan ilusi dimana klien mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus% salah persepsi pada halusinasi terjadi tanpa adanya timulus eksternal yang terjadi. Stimulus internal dipersepsikan sebagai sesutu yang nyata ada #leh klien. B. Re"ta"# Re&*+" Ha$&)"a&) +alusinasi merupakan salah satu resp#n maladapti& indi7idu yang berada dalam rentang resp#n neur#bi#l#gy. 1ni merupakan resp#n persepsi paling maladapti&. 'ika klien sehat persepsinya akurat% mampu mengidenti:kasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan inrmasi yang diterima melalui pana indra > pendengaran% penglihatan% penghidu% pengeapan% dan perabaan ?% klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus pana indra walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada. "iantara kedua
5
resp#n tersebut adalah resp#n indi7idu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya yang disebut sebagai ilusi. $lien mengalami ilusi jika interpretasi yang dilakukannya terhadap stimulus pana indra tidak akurat sesuai stimulus yang diterima. /entang resp#n = *. /esp#n Adapti& /esp#n Maladpti& (. Pikiran l#gis "ist#rsi pikiran gangguan pikirEdelusi 4. Persepsi akurat ilusi +alusinasi 5. m#si k#nsisten dengan /eaksi em#si berlebihan Sulit beresp#n em#si 8. Pengalaman atau kurang perilaku dis#rganisasi ;. Perilaku sesuai Perilaku anehEtidak bias is#lasi s#sial 9. 2erhubungan s#sial Menarik diri
C. Je")& ,Je")& Ha$&)"a&) Je")& Ha$&)"a&) Kara!ter)&t)! *? Pendengaran 9) < Mendengar suara atau kebisingan% paling sering suara #rang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang jelas berbiara tentang klien% bahkan sampai pada perakapan lengkap antara dua #rang yang mengalami halusinasi. Pikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan. Penglihatan ()
8
(? Penghidu Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah% urin% dan &eses umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. +alusinasi penghidu sering akibat str#ke% tum#r% kejang% atau dimensia.
4? Pengeapan Merasa mengeap rasa seperti rasa darah% urin atau &eses. 5? Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. /asa tersetrum listrik yang datang dari tanah% benda mati atau #rang lain. 8? 3enestheti Merasakan &ungsi tubuh seperti aliran darah di 7ena atau arteri% penernaan makan atau pembentukan urine ;? $inistheti Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak. D. Fa&e Ha$&)"a&) +alusinasi yang dialami #leh klien biasanya berbeda intensitas dan keparahannya. 0ase halusinasi terbagi empat= *. 0ase Pertama Pada &ase ini klien mengalami keemasan% stress% perasaan gelisah% kesepian. $lien mungkin melamun atau memkukan pikiran pada hal yang menyenangkan untuk
;
menghilangkan keemasan dan stress. 3ara ini men#l#ng untuk sementara. $lien masih mampu meng#tr#l kesadarnnya dan mengenal pikirannya% namun intensitas persepsi meningkat. (. 0ase $edua $eemasan meningkat dan berhubungan dengan pengalaman internal dan eksternal% klien berada pada tingkat “listening” pada halusinasi. Pemikiran internal menjadi men#nj#l% gambaran suara dan sensasi halusinasi dapat berupa bisikan yang tidak jelas klien takut apabila #rang lain mendengar dan klien merasa tak mampu meng#ntr#lnya. $lien membuat jarak antara dirinya dan halusinasi dengan mempr#yeksikan se#lah-#lah halusinasi datang dari #rang lain. 4. 0ase $etiga +alusinasi lebih men#nj#l% menguasai dan meng#ntr#l klien menjadi terbiasa dan tak berdaya pada halusinasinya. +alusinasi memberi kesenangan dan rasa aman sementara. 5. 0ase $eempat. $lien merasa terpaku dan tak berdaya melepaskan diri dari k#ntr#l halusinasinya. +alusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi menganam% memerintah dan memarahi klien tidak dapat berhubungan dengan #rang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya klien berada dalam dunia yang menakutkan dalam waktu singkat% beberapa jam atau selamanya.
9
Pr#ses ini menjadi kr#nik jika tidak dilakukan inter7ensi. E. Pe"#!a()a" K)e" De"#a" Ha$)"a&) +alusinasi merupakan salah satu gejala yang ditampakkan #leh klien yang mengalami psik#tik% khususnya shiD#&renia. Pengkajian klien dengan halusinasi demikian merupakan pr#ses identi:kasi data yang melekat erat dengan pengkajian resp#n neur#bi#l#gi lainnya seperti yang terdapat juga pada shiD#&renia.
1. 0akt#r Predisp#sisi 2eberapa &akt#r predisp#sisi yang berk#ntribusi pada munulnya resp#n neur#bi#l#gi seperti halusinasi antara lain= a. 0akt#r enetik Telah diketahui bahwa genetik shiD#&renia diturunkan melalui kr#m#s#n tertentu. Namun demikian kr#m#s#n yang keberapa yang menjadi &at#r penentu gangguan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. "iduga letak gen shiD#prenia adalah kr#m#s#n n#m#r enam% dengan k#ntribusi genetik tambahan N#.5%B%8 dan (( >2uhanan dan 3arpenter%())(?. Anak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami shiD#&renia sebesar 8)< jika salah satunya mengalami shiD#&renia% sementara jika di Dyg#te peluangnya sebesar *8 <% se#rang anak yang salah satu #rang tuanya mengalami shiD#&renia
B
berpeluang *8< mengalami shiD#&renia% sementara bila kedua #rang tuanya shiD#&renia maka peluangnya menjadi 48 <. -. 0akt#r Neur#bi#l#gi. "itemukan bahwa k#rteks pre &r#ntal dan k#rteks limbiks pada klien shiD#&renia tidak pernah berkembang penuh. "itemukan juga pada klien shiD#&renia terjadi penurunan 7#lume dan &ungsi #tak yang abn#rmal. Neur#transmitter d#pamin berlebihan% tidak seimbang dengan kadar ser#tin. . Studi neur#transmitter. ShiD#&renia diduga juga disebabkan #leh ketidak seimbangan neur#transmitter dimana d#pamin berlebihan% tidak seimbang dengan kadar ser#tin. /. Te#ri 7irus Paparan 7irus inFuenDa pada trimester ke-4 kehamilan dapat menjadi &at#r predisp#sisi shiD#&renia. e. Psik#l#gis. 2eberapa k#ndisi pik#l#gis yang menjadi &at#r predisp#sisi shiD#&renia antara lain anak yang di pelihara #leh ibu yang suka emas% terlalu melindungi% dingin dan tak berperasaan% sementara ayah yang mengambil jarak dengan anaknya. 2. 0akt#r presipitasi 0akt#r 6&akt#r penetus resp#n neur#bi#l#gis meliputi =
C
a. 2erlebihannya pr#ses inrmasi pada system syara& yang menerima dan mempr#ses inrmasi di thalamus dan &r#ntal #tak. -. Mekanisme penghataran listrik di syara& terganggu > mekanisme gateing abn#rmal? . ejala-gejala pemiu k#ndisi kesehatan lingkungan% sikap dan perilaku seperti yang terantum pada tabel dibawah ini G *? $esehatan (? Nutrisi $urang 4? $urang tidur 5? $etidak siembangan irama sirkardian 8? $elelahan in&eksi ;? Hbat-#batan system syara& pusat 9? $urangnya latihan B? +ambatan unutk menjangkau pelayanan kesehatan C? ,ingkungan *)?
,ingkungan yang memusuhi% kritis
**?
Masalah di rumah tangga
*(?
$ehilangan kebebasan hidup% p#la akti7itas
sehari-hari *4?
$esukaran dalam berhubungan dengan #rang
lain *5?
1s#alsi s#ial $urangnya dukungan s#ial
Tekanan kerja > kurang keterampilan dalam bekerja? *8?
Stigmasasi $emiskinan $urangnya alat
transp#rtasi $tidak mamapuan mendapat pekerjaan SikapEPerilaku Merasa tidak mampu > harga diri rendah? *;?
Putus asa >tidak peraya diri? Mersa gagal
*)
> kehilangan m#ti7asi menggunakan keterampilan diri $ehilangan kendali diri >dem#ralisasi? *9?
Merasa punya kekuatan berlebihan dengan
gejala tersebut. Merasa malang > tidak mampu memenuhi kebutuhan spiritual? 2ertindak tidak seperti #rang lain dari segi usia maupun kebudayaan *B?
/endahnya kemampuan s#sialisasi
*C?
Perilaku agresi&
()?
Perilaku kekerasan
(*?
$etidak adekuatan peng#batan $etidak
adekuatan penanganan gejala. 4. Mekanisme $#ping. Mekanisme k#ping yang sering digunakan klien dengan halusinasi adalah= /egister% menjadi malas berakti:tas sehari-hari. Pr#yeksi% men#ba menjelaskan gangguan persepsi dengan mengalihkan tanggung jawab kepada #rang lain atau sesuatu benda. Menarik diri% sulit memperayai #rang lain dan asyik dengan stimulus internal. $eluarga mengingkari masalah yang dialami klien
5. Perilaku +alusinasi benar-benar riil dirasakan #leh klien yang mengalaminya% seperti mimpi saat tidur. $lien mungkin tidak punya ara untuk menentukan persepsi tersebut nyata. Sama halnya seperti sese#rang mendengarkan suara- suara dan tidak lagi meragukan #rang yang
**
berbiara tentang suara tersebut. $etidakmampuannya mempersepsikan stimulus seara riil dapat menyulitkan kehidupan klien. $arenanya halusinasi harus menjadi pri#ritas untuk segera diatasi. !ntuk mem&asilitasinya klien perlu dibuat nyaman untuk meneritakan perihal haluinasinya. $lien yang mengalami halusinasi sering keewa karena mendapatkan resp#n negati& ketika men#ba meneritakan halusinasinya kepada #rang lain.$arenanya banyak klien enggan untuk meneritakan pengalaman 6 pengalaman aneh halusinasinya. Pengalaman halusinasi menjadi masalah untuk dibiarakan dengan #rang lain. $emampuan untuk memperbinangkan tentang halusinasi yang dialami #leh klien sangat penting untuk memastikan dan mem7alidasi pengalaman halusinasi tersebut. Perawat harus memiliki ketulusan dan perhatian untuk dapat mem&asilitasi perakapan tentang halusinasi. Perilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung pada jenis halusinasinya. Apabila perawat mengidenti:kasi adanya tanda 6tanda dan perilaku halusinasi maka pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar mengetahui jenis halusinasi saja. Ialidasi inrmasi tentang halusinasi yang diperlukan meliputi = 1si +alusinasi. 1ni dapat dikaji dengan menanyakan suara siapa yang didengar% apa yang dikatakan suara itu% jika halusinasi audi#t#rik. Apa bentuk bayangan yang dilihat #leh klien% jika halusinasi 7isual% bau apa yang terium jika halusinasi penghidu% rasa apa yang dikeap jika halusinasi pengeapan%dan apa yang dirasakan dipermukaan tubuh jika halusinasi perabaan. Waktu dan 0rekuensi. 1ni dapat *(
dikaji dengan menanyakan kepada klien kapan pengalaman halusinasi munul% berapa kali sehari% seminggu% atau sebulan pengalaman halusinasi itu munul. 1nrmasi ini sangat penting untuk mengidenti:kasi penetus halusinasi dan menentukan bilamana klien perlu perhatian saat mengalami halusinasi. Situasi Penetus +alusinasi. Perawat perlu mengidenti:kasi situasi yang dialami sebelum halusinasi munul. Selain itu perawat juga bias meng#bser7asi apa yang dialami klien menjelang munulnya halusinasi untuk mem7alidasi pernyataan klien. /esp#n $lien !ntuk menentukan sejauh mana halusinasi telah mempengaruhi klien bisa dikaji dengan apa yang dilakukan #leh klien saat mengalami pengalaman halusinasi. Apakah klien masih bisa meng#ntr#l stimulus halusinasinya atau sudah tidak berdaya terhadap halusinasinya. F. D)a#"+&a Ke*eraata" $lien yang mengalmi halusinasi dapat kehilangan k#ntr#l dirinya sehingga bias membahayakan diri sendiri% #rang lain% dan lingkungan +al ini terjadi jika halusinasi sudah sampai pada &ase 1I% dimana klien mengalami panik dan perilakunya di kendalikan #leh isi halusinasinya. $lien benarbenar kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan. "alam situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri > suiide?% membunuh #rang lain >h#m#ide? dan merusak lingkungan. Selain masalah yang diakibatkan #leh halusinasi% klien biasanya juga mengalami masalah-masalahkeperawatan yang menjadi penyebab munulnya halusinasi.Masalah itu antara lain harga diri rendah dan is#lasi s#ial >stuart dan laria%())*?. Akibat harga diri rendah dan kurangnya *4
keterampilan berhubungan s#ial % klien menjadi menarik diri dari lingkungan. "ampak selanjutnya lebih d#minan di bandingkan stimulus eksternal. $lien selanjutnya kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal dengan stimulus eksternal. 1ni memiu timbulnya halusinasi. "ari masalah tersebut diatas dapat disusun p#h#n maslah sebagai berikut = 0$ /esik# menedrai diri sendiri% Hrang lain% dan lingkungan 3.P Perubahan persepsi sens#ri = "e:sit perawatan diri = +alusinasi pendengaran MandiE$ebersihan diri%berpakaianEberhias T1H,H1 $erusakan interaksi s#sial = 1nt#leransi akti:tas Menarik diri angguan k#nsep diri = +arga diri rendah "ari p#h#n masalah diatas dapat dirumuskan diagn#sa keperawatan sebagai berikut = *. /esik# menederai diri sendiri% #rang lain% dan lingkungan berhubungan dengan halusinasi audi#t#rik. (. Perubahan persepsi sens#rik = Audi#t#rik berhubungan dengan menarik diri 4. $erusakan interaksi s#sial = Menarik diri berhubungan dengan +arga diri rendah 5. "e:sit perawatan diri= mandiEkebersihan% berpakaianEberhias berhubungan dengan int#leransi akti:tas. G. T$($a" A&$'a" Ke*eraata"
*5
Tujuan umum = $lien dapat mengenal% dan meng#ntr#l halusinasi Tujuan itu dapat dirini sebagai berikut = 1. $lien dapat membina hubungan salin peraya 2. $lien dapat mengenal halusinasinya . $lien dapat meng#ntr#l halusinasinya. . $lien mendapat dukungan keluarga dalam meng#ntr#l halusinasinya. 3. $lien dapat meman&aatkan #bat untuk mengatasi halusinasinya. H. T)"/a!a" Ke*eraata" Tindakan keperawatan untuk membantu klien mengatasi masalahnya di mulai dengan membina hubungan saling peraya dengan klien. Setelah hubungan saling peraya terbina % inter7ensi keperawatan selanjutnya adalah membntu klien mengenali halusinasinya. Setelah klien mengenal halusinasinya selanjutnya klien dilatih bagaimana ara yang biasa terbukti e&ekti& mengatasi atau meng#ntr#l halusinasi. Adapun ara yang e&ekti& dalam memutuskan halusinasi adalah = *. Menghardik halusinasi. (. 2erinteraksi dengan #rang lain.
*8
4. 2erakti7itas seara teratur dengan menyusun kegiatan harian. 5. Meman&aatkan #bat dengan baik. $eluarga perlu diberi penjelasan tentang bagaimana penanganan klien yang mengalami halusinasi sesuai dengan kemampuan keluarga. +al ini penting karena keluarga adalah sebuah system dimana klien berasal dan halusinasi sebagai salah satu gejala psik#sis dapat berlangsung lama >kr#nis? sehingga keluarga perlu mengetahu ara perawatan klien halusinasi dirumah. "alam mengendalikan halusinasi diberikan psik#&armaka #leh tim medis sehingga perawat juga perlu mem&asilitasi klien untuk dapat menggunakan #bat seara tepat. Prinsip lima benar harus menjadi us utama dalam pemberian #bat. I. E4a$a&) Asuhan keperawatan klien dengan halusinasi berhasil jika = 1. $lien menunjukkan kemampuan mandiri untuk meng#ntr#l halusinasi 2. Mampu melaksanakan pr#gram peng#batan berkelanjutan . $eluarga mampu menjadi sebuah sistem pendukung yang e&ekti& dalam membantu klien mengatasi masalahnya.
*;
*9
BAB PENUTUP
A. Ke&)%*$a" +alusinasi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan pada klien dengan gangguan jiwa. +alusinasi merupakan salah satu resp#n maladapti& indi7idu yang berada dalam rentang resp#n neur#bi#l#gy. 1ni merupakan resp#n persepsi paling maladapti&. 'ika klien sehat persepsinya akurat% mampu mengidenti:kasi dan menginterpretasikan stimulus berdasarkan inrmasi yang diterima melalui pana indra > pendengaran% penglihatan% penghidu% pengeapan% dan perabaan?% klien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus pana indra walaupun sebenarnya stimulus itu tidak ada. "iantara kedua resp#n tersebut adalah resp#n indi7idu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya yang disebut sebagai ilusi. $lien mengalami ilusi jika interpretasi yang dilakukannya terhadap stimulus pana indra tidak akurat sesuai stimulus yang diterima. B. Sara" Perawat mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengatasi klien dengan halusinasi yaitu sebagai penipta lingkungan. "alam hal ini perawat berusaha meniptakan lingkungan yang terapeutik% aman% hangat dan bersahabat. Perawat juga berperan sebagai pendidik yaitu membantu klien belajar berpartisipasi agar lebih diterima dilingkungan dan sebagi agen s#sialisasi yaitu mend#r#ng
*B
klien kedalam kegiatan-kegiatan melalui tindakan keperawatan.