BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng Halusinasi merupakan akibat adanya gangguan dalam proses berpikir dan
orientasi realitas. Individu tidak mampu membedakan rangsangan internal dan eksternal. Halusinasi didefinisikan sebagai persepsi sensori dari suatu obyek obyek tanpa tanpa adanya adanya suatu suatu rangsa rangsanga ngan n dari dari luar. luar. Gangguan Gangguan persep persepsi si ini meliputi seluruh panca indra. Disf Disfun ungs gsii yang yang terjad terjadii pada pada halu halusin sinas asii meng mengga gamb mbar arka kan n hila hilang ngny nyaa kemampuan menilai realitas, klien hidup dalam dunianya sendiri dan merasa tergan terganggu ggu dalam dalam interak interaksi si sosialn sosialnya ya sehing sehingga ga menyeb menyebabk abkan an ganggu gangguan an berhubungan sosial, komunikasi susah, dan kadang-kadang membahayakan diri diri klien klien,, oran orang g lain lain maup maupun un ling lingku kung ngan an,, menu menunj njuk ukan an bahw bahwaa klie klien n memer emerlu luka kan n
pend pendek ekat atan an
asu asuhan han
kep keperaw erawat atan an
seca secara ra
inte intens nsif if
dan
komprenhensif. erdasarkan pengamatan yang dilakukan di ruang !erkutut, terdapat " #$ % &dari '( klien) yang mengalami mengalami halusinasi. halusinasi. *asalah keperawatan keperawatan yang yang ada, yakni klien belum tahu bagaimana cara mengontrol halusinasinya, klien menunjukan perilaku menarik diri, hubungan interpersonal dan komunikasi kurang sebagai dampak dari timbulnya halusinasi. *enilik kondisi tersbut di atas kami kelompok terdorong mengambil topik +suhan eperawatan lien . dengan *asalah /tama Halusinasi Dengar + deng dengan an hara harapa pan n dapa dapatt bers bersam amaa-sa sama ma tim tim kepe kepera rawa wata tan n lain lainny nyaa pada pada khususnya untuk memberikan asuhan keperawatan klien halusinasi. 1.2 Rumusa Rumusan n Masal Masalah ah 0. pa yang yang dimak dimaksud sud deng dengan an halus halusina inasi1 si1 '. agaimana agaimana faktor faktor predispo predisposisi sisi dan dan faktor faktor presipit presipitasi asi halusinasi halusinasi11 2. agaim agaimana ana tand tandaa dan gejala gejala halu halusin sinasi1 asi1 (. agai agaima mana na akiba akibatt halusin halusinasi asi11 3. agaimana agaimana proses proses terjadinya terjadinya masalah pada pasien halusinasi1 halusinasi1 4. agaim agaimana ana penatal penatalaks aksana anaan an pasien pasien halusin halusinasi1 asi1 #. agaimana agaimana asuhan keperawatan keperawatan klien dengan dengan halusin halusinasi1 asi1
1.3 1.3 Tujuan juan Tujuan Tu juan Umum
1 | Page
/ntuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan klien dengan halusinasi. Tujuan Tu juan husus hu sus 0. *enget *engetahu ahuii definis definisii halusi halusinas nasii '. *engetahui *engetahui faktor predisposisi predisposisi dan presipitasi presipitasi halusin halusinasi asi 2. *enget *engetahu ahuii tanda tanda dan dan gejala gejala halusi halusinas nasii (. *enge *engetah tahui ui akib akibat at halusi halusina nasi si 3. *enget *engetahu ahuii proset proset terjad terjadiny inyaa halusin halusinasi asi 4. *enget *engetahu ahuii penatalak penatalaksan sanaan aan pasien pasien halusi halusinas nasii #. *enget *engetahu ahuii asuhan asuhan keperaw keperawata atan n halusin halusinasi asi 1.! 1.! Man" Man"aa aatt
*ahasiswa mampu memahami dan menerapkan asuhan keperawatan klien dengan halusinasi.
BAB II TI#N#AUAN PU$TAA
2.1 De"%n De"%n%s% %s%
*enurut &ar'ar Halusinas nasii adalah adalah sebaga sebagaii tergan terganggu gguny nyaa r'ar(l (l%s %s)) Halusi persepsi sensori seseorang, dimana tidak terdapat stimulus. Halusinasi adalah pencerapan &persepsi) tanpa adanya rangsang apa pun pada pancaindra seseorang, yang terjadi pada keadaan sadar5bangun dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik &*aramis, 066$).
2 | Page
oleh karena itu, secara singkat halusinasi adalah persepsi atau pengamatan palsu. jenis jenis halusinasi 7 a. halusinasi penglihatan &halusinasi optik) 7 0. apa yang dilihat seolah-olah berbentuk 7 orang, binatang, barang atau benda. '. apa yang dilihat seolah-olah tidak berbentuk 7 sinar, kilatan, atau pola cahaya. 2. apa yang dilihat seolah-olah berwarna atau tidak berwarna. b. halusinasi auditif 5 halusinasi akustik halusinasi yang seolah$olah mendengar suara manusia, suara hewan, suara barang, suara mesin, suara musik dan suara kejadian alami. c. halusinasi olfaktorik &halusinasi penciuman) halusinasi yang seolah-olah mencium bau tertentu. d. halusinasi gustatorik &halusinasi pengecap) halusinasi yang seolah-olah mengecap suatu 8at atau rasa tentang sesuatu yang dimakan. e. halusinasi taktil &halusinasi peraba) halusinasi yang seolah-olah merasa diraba-raba, disentuh, dicolekcolek, ditiup, dirambati ulat dan disinari. f. halusinasi kinestik &halusinasi gerak) halusinasi yang seolah-olah merasa badannya bergerak di sebuah ruang tertentu dan merasa anggota badannya bergerak dengan sendirinya. g. halusinasi viseral halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam &mis. lambung seperti ditusuk-tusuk jarum). h. halusinasi hipnagogik persepsi sensori bekerja yang salah yang terdapat pada orang normal, terjadi sebelum tidur. i. halusinasi hipnopompik persepsi sensori bekerja yang salah, pada orang normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur. j. halusinasi histerik halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosional.
2.2 *akt(r Pre+%s,(s%s%
9aktor predisposisi halusinasi yaitu7 a. 9aktor perkembangan
3 | Page
:ugas perkembangan klien yang terganggu. b. 9aktor sosiokultural eseorang yang merasa tidak diterima lingkungannya sejak bayi dan tidak percaya pada lingkungannya. c. 9aktor biokimia tress yang berlebihan dialami seseorang maka didalam tubuhnya akan dihasilkan suatu 8at bersifat halusinogenik neurokimia. d. 9aktor psikologis :ipe kepribadian lemah dan tidak bertanggungjawab mudah terjerumus pada penyalahgunaan 8at adiktif. e. 9aktor genetik dan pola asuh nak sehat yang diasuh oleh orangtua ski8ofrenia cenderung mengalami ski8ofrenia.
2.3 *akt(r Pres%,%tas%
9aktor presipitasi halusinasi yaitu7 a. !erilaku ;espon klien terhadap halusinasinya dapat berupa curiga, ketakutan, perasaan tidak aman, gelisah, merusak diri, bingung, kurang perhatian, tidak mampu mengambil keputusan serta tidak dapat membedakan keadaan yang nyata dan tidak nyata. Halusinasi dapat dilihat dari lima dimensi yaitu7 0. Dimensi fisik Halusinasi dapat ditimbulkan oleh kondisi fisik seperti kelelahan yang luar biasa, penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium. '. Dimensi emosional !erasaan cemas berlebihan atas dasar problem yang tidak dapat diatasi merupakan penyebab halusinasi. 2. Dimensi inetelktual Individu dengan halusinasi akan memperlihatkan adanya penurunan fungsi ego. (. Dimensi sosial
4 | Page
lien mengalami gangguan interaksi social dalam fase awal dan conforting. 3. Dimensi spritiual lien halusinasi mulai dengan kehampaaan hidup, rutinitas tidak bermakna, hilangnya aktivitas beribadah.
2.! Tan+a +an -ejala
Dalam bentuk tahap 7 0. :ahap 0 7 Halusinasi bersifat tidak menyenangkan Gejala linis 7 a. *enyeringai5tertawa tidak sesuai b. *enggerakkan bibir tanpa bicara c. Gerakan mata cepat d. icara lambat e. Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan '. :ahap ' 7 Halusinasi bersifat menjijikan Gejala klinis 7 a.
5 | Page
d. eresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan &eliat, '$$6).
2. Pr(ses Terja+%n/a Masalah
Halusinasi halusinasi
terdiri
dapat
dari
beberapa
dibedakan
fase.
kedalam
Fase-fase
empat
fase.
Berdasarkan intensitas dan keparahannya, halusinasi yang dialami
oleh klien menurut Stuart
and Larai (2!"
membagi halusinasi dari yang masih bisa mengendalikan dirinya ke yang semakin berat fase tingkat halusinasinya. Fase-fase halusinasi seperti yang akan di#elaskan diba$ah ini% a. F&S'
.
)omforting
menyenangkan" *araktersitik% *lien
(ansietas
sebagai
mengalami
halusinasi
perasaan
seperti
ansietas,kesepian,rasa bersalah dan takut men+oba untuk berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan ansietas indiidu mengenal bah$a pikiran-pikiran dan pengalaman sensor berada dalam kondisi kesadaran #ika ansietas dapat ditangani (nonpsikotik". Perilaku klien% ersenyum dan terta$a tidak sesuai menggerakkan bibir tanpa suara menggerakkan mata yang +epat dan respon erbal yang lambat )ondemning (&nsietas b. F&S' memberatkan" *araktersitik% Pengalaman Peningkatan
system
menakutkan,klien
saraf
mulai
berat
sensasi
otonom
lepas
men#i#ikan
yang
kendali
halusinasi dan
menun#ukan
dan
mungkin
men+iba untuk men#auhkan dirinya dari sumber yang di persepsikan,indiidu
mungkin
pengalaman sensorinya dan
merasa menarik
lain(nonpsikotik". Perilaku klien% Peningkatan
malu
karena
diri dari orang
system saraf otonom
yang menun#ukan ansietas,peningkatan tekanan darah, 6 | Page
peningkatan
nadi
dan
pernapasan,
kemampuan
konsentrasidan
penyempitan
kehilangan
kemampuan
membedakan halusinasi dan realita +. F&S' )ontroling (&n/ietas berat, pengalaman sensori men#adi penguasa" *araktersitik% *lien perla$anan membiarkan
terhadap
berhenti halusinasi
halusinasi
dan
menguasai
menghentikan mnyerah
dan
dirinya,indiidu
mungkin mengalami kesepian #ika pengalaman sensori tersebut berahir(psikotik". Perilaku klien% *emampuan dikendalikan
hlusinasi
akan lebih di takuti,kerusakan berhubungan dengan orang lain,rentang perhatian hanya beberapa detik0menit adanya tanda-tanda 1sik ansietas berat,tremor, tidak mampu memahamiperaturan d. F&S' )on3uering0pani+ (4mumnya men#adi le5at dalam halusinasinya" *araktersitik% Pengalaman
sensori
men#adi
mengan+am #ika klien mengikuti perintah halusinasi berahir dari beberapa #am0hari #ika interensi terapeutik(psikotik berat". Perilaku klien% Perilaku tremor akibat pani+,potensi berat sui+ida0nomi+ide akti1tas mere6eksikan halusinasi perilaku isi, seperti kekerasan, agitasi, agitas menarik diri, tidak mampu merespon terhadap perintah yang komplek dan tidak mampu berespon lebih dari satu orang. 2.0 Ak%at +ar% Halus%nas%
kibat dari halusinasi adalah resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Ini diakibatkan karena klien berada di bawah halusinasinya yang meminta dia untuk melakukan sesuatu hal di luar kesadarannya.
2. Penatalaksanaan
!enatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara7
7 | Page
0. *enciptakan lingkungan yang terapeutik /ntuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan secara individual dan usahakan agar terjadi knntak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di pegang. !asien jangan di isolasi baik secara fisik atau emosional. etiap perawat masuk ke kamar atau mendekati pasien, bicaralah dengan pasien. egitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien di beritahu. !asien di beritahu tindakan yang akan di lakukan. Di ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan permainan. '. *elaksanakan program terapi dokter ering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan dengan rangsangan halusinasi yang di terimanya. !endekatan sebaiknya secara persuatif tapi instruktif. !erawat harus mengamati agar obat yang di berikan betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan. 2. *enggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada. etelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, perawat dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada. !engumpulan data ini juga dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan pasien. (. *emberi aktivitas pada pasien !asien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. egiatan ini dapat membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan dengan orang lain. !asien di ajak menyusun jadwal kegiatan dan memilih kegiatan yang sesuai. 3. *elibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses perawatan. eluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data pasien agar
ada
kesatuan
pendapat
dan
kesinambungan
dalam
proses
keperawatan, misalny dari percakapan dengan pasien di ketahui bila sedang sendirian ia sering mendengar laki-laki yang mengejek. :api bila
8 | Page
ada orang lain di dekatnya suara-suara itu tidak terdengar jelas. !erawat menyarankan agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau aktivitas yang ada. !ercakapan ini hendaknya di beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien sendirian dan saran yang di berikan tidak bertentangan.
BAB III A$UHAN EPERAATAN 3.1 Pengkaj%an asus
:n. H '= tahun datang dengan keluhan mendengar suara-suara mengancam, bicara sendiri, tanpa sebab menutup telinga, mulut komat-kamit, klien mencoba melawan sensory abnormal yang datang, klien merasa terancam dengan datanngya suara terutama bila tidak dapat menuruti perintah dari halusinasinya. ebelumnya ia seing merasakan kehampaan hidup, rutinitas tidak bermakna, dan hilangnya aktivitas ibadah. *enurut pengkajianmasa lalu klien, ia merupakan anak yang tidak dikehendaki kelahirannya akibat gagal . !erawat mengkaji waktu, frekuensi dan situasi munculnya halusinasi yang dialami klien.
9 | Page
Data yang perlu dikaji pada pasien halusinasi adalah7 0. >enis dan Isi Halusinasi a. >enis halusinasi Data obyektif Data ubyektif b. Halusinasi dengar 5 suara - icara atau tertawa sendiri a) *arah-marah tanpa sebab b) *enyondongkan telinga ke arah tertentu c) *enutup telinga - *endengar suara atau kegaduhan d) *endengar suara mengajak bercakap-cakap e) *endengar
suara
menyuruh
melakukan
sesuatu
yang
berbahaya c. Halusinasi penglihatan 5 visual - *enunjuk-nunjuk ke arah sesuatu a) etakutan pada sesuatu yang tidak jelas - *elihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartoon, melihat hantu 5 monster. d. Halusinasi penghidu - *enghidu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu 0) *enutup hidung - *embaui bau-bauan seperti darah, urin, feses,
kadang-kadang
bau
yang
menyenangkan
Halusinasi pengecapan - ering meludah. ') *untah - *erasakan rasa seperti darah, feses, urin e. Halusinasi perabaan 5 taktil - *enggaruk-garuk permukaan kulit *engatakan ada serangga di permukaan kulit.
10 | P a g e
0) *erasa seperti tersengat listrik
'. ?aktu, frekuensi dan situasi yang menyebabkan halusinasi a. apan halusinasi terjadi 7 pagi, siang, sore, malam. >ika memungkinkan 7 jam berapa. b. 9rekuensi 7 terus-menerus atau hanya sesekali c. ituasi 7 apakah saat sendiri, bersama orang lain atau setelah mengalami situasi tertentu 2. ;espon halusinasi pa yang dirasakan atau dilakukan saat halusiansi timbul
3.2 Anal%sa Data a. Peruahan sens(r% ,erse,tual 4 halus%nas% ,en+engaran Data Subjektif : 0) !asien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan
stimulus nyata. ') !asien takut pada suara5bunyi5gambar yang dilihat dan didengar Peruahan $ens(r% ,erse,tual4 Halus%nas% 2) !asien ingin memukul5melempar barang-barang &eliat, '$$6). Data Objektif : 0) !asien berbicara dan tertawa sendiri ') !asien bersikap seperti mendengar5melihat sesuatu 2) !asien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu. () *arah @ marah tanpa sebab 3) *enutup telinga 4) da gerakan tangan &Aosep, '$$6). . R%s%k( men'e+era% +%r%) (rang la%n +an l%ngkungan Data Subyektif : 0) !asien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. ') !asien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah. 2) ;iwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya&8i8ah, '$00). Data Objektif :
11 | P a g e
0) *ata merah, wajah agak merah. ') Bada suara tinggi dan keras, bicara menguasai7 berteriak, menjerit, memukul diri sendiri5orang lain. 2) Ckspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam. () *erusak dan melempar barang-barang &tuart, '$$6). '. Menar%k +%r% Data Subyektif : !asien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri, pasien merasa tidak berguna, pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu &Aosep, '$$6). Data Obyektif : !asien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri5ingin mengakhiri hidup, apatis, Ckspresi sedih, omunikasi verbal kurang, ktivitas menurun, !osisi janin pada saat tidur, *enolak berhubungan, urang memperhatikan kebersihan &eliat, '$$6). +. Harga +%r% ren+ah Data Subyektif 7 *engungkapkan ketidakmampuan dalam meminta bantuan orang lain dan mengungkapkan rasa malu serta tidak bisa jika diajak melakukan sesuatu &idebeck, '$$=). Data Obyektif 7 :ampak ketergantungan dengan orang lain, tampak sedih serta tidak melakukan aktivitas yang seharusnya dapat dilakukan, wajah tampak murung &eliat, '$$6).
3.3 P(h(n Masalah
7esiko tinggi men+ederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan E"e't
Perubahan persepsi sensori% Halusinasi 5(re ,r(lem
solasi sosial% menarik diri 12 | P a g e
Harga diri rendah kronis
5ausa
3.! D%agn(sa e,era6atan Masalah utama4 Peruahan ,erse,s% sens(r% halus%nas% D%agn(sa ke,era6atan4 1. ;esiko tinggi menciderai orang lain dan lingkungan berhubungan
dengan perubahan persepsi sensori halusinasi 2. !erubahan persepsi sensori halusinasi berhubungan dengan isolasi
sosial menarik diri 3. Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
kronis
3. Inter7ens% +an Ras%(nal D%agn(sa N(
e,era6at an
13 | P a g e
Tujuan
r%ter%a E7aluas%
Inter7ens%
0.
;esiko
:/* 7
tinggi
lien tidak
mencederai
menciderai diri
&pada
sendiri, orang lain
diri
sendiri5 orang
dan lingkungan. lain5
bersahabat,
lingkungan)
:/ 0 7
berhubunga
lien dapat
n
membina hubungan
dengan
halusinasi
0. Ckspresi wajah
saling percaya.
menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
ina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik 7 a. apa klien dengan ramah, baik verbal maupun nonverbal. b. !erkenalkan diri dengan sopan. c. :anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien. d. >elaskan tujuan pertemuan. e. >ujur dan menepati janji. f. :unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya. g. eri perhatian kepada klien dan
'. lien dapat menyebutkan 7 :/ ' 7 lien dapat menyebutkan halusinasinya
perhatikan kebutuhan dasar klien.
- ?aktu - Isi - 9rekuensi timbulnya halusinansi
0. dakan kontak sering dan singkat secara bertahap. '. Ebservasi tingkah laku klien terkait dengan halusinansinya 7bicara dan tertawa tanpa stimulus,
14 | P a g e
tiba-tiba menganggap orang lain mencemooh dirinya 2. antu klien mengenal halusinasinya, (. Diskusikan dengan klien situsi yang menimbulkan halusinasinya dan waktu 0.lien dapat
timbul halusinasinya. 3. erikan pujian terhadap
menyebutkan tindakan
kemampuan klien
:/ 2 7
yang dilakukan untuk
mengungkapkan
lien dapat
mengontrol
perasaannya.
mengontrol
halusinasinya
halusinasinya
0. Identifikasi bersama klien cara5tindakan yang dilakukan jika terjadi
'. lien dapat menyebutkan cara baru mengatasi halusinasi.
2. lien dapat mengikuti terapi kelompok
halusinasi '. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien 2. Diskusikan cara baru untuk memutus5 mengontrol timbulnya halusinasi (. atakan +saya tidak mau dengan andaF &saat halusinasi terjadi) 3. *enemui orang lain untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang dialaminya. 4. *embuat jadwal harian agar halusinasi tidak sempat muncul #. *eminta keluarga5
15 | P a g e
teman5 perawat, menyapa jika tampak bicara sendiri. =. antu klien memilih dan berlatih cara memutus halusinasi secara bertahap 6. eri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dipilih 0$. njurkan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok, orientasi realita, stimulai sensori
'.
Halusinasi berhubunga n dengan menarik diri
:/*7 lien mampu
0. lien dapat dan
mengontrol
mau berjabat tangan.
percaya '. aji pengetahuan
halusinasinya
Dengan perawat mau
klien tentang perilaku
menyebutkan
menarik diri dan tanda-
:/ 07 lien dapat
0. ina hubungan saling
mau memanggil nama
membina hubungan perawat saling percaya.
nama,
dan
mau
duduk bersama
tandanya
serta
kesempatan pada klien mengungkapkan perasaan
:/ '7 lien dapat mengenal penyebab menarik
'.lien
dapat
menyebutkan penyebab
klien
lien dapat mengetahui
dengan orang lain.
16 | P a g e
klien tidak mau bergaul atau menarik diri 2. Diskusikan
berhubungan (. !erlahan-lahan 2.
lien mau
berhubungan
dengan
serta kegiatan
klien
dalam ruangan
dengan melalui tahap-
orang lain
manfaat berhubungan
penyebab
tentang keuntungan dari
menarik diri
diri. :/ 27
beri
tahap yang ditentukan 3. eri pujian atas (. dilakukan
etelah kunjungan
keberhasilan yang telah
rumah :/ (7 lien dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap. :/ 3 7 lien dapat
klien
berhubungan bertahap keluarga
dapat secara dengan
dicapai 4. njurkan klien mengevaluasi mandiri
secara
manfaat
dari
berhubungan #. Diskusikan jadwal harian
yang
dilakukan
dapat klien
mengungkapkan
mengisiwaktunya =. *otivasi klien
perasaannya
dalam
setelah
aktivitas ruangan 6. eri pujian atas
berhubungan dengan orang lain.
mengikuti
keikutsertaan
dalam
kegiatan ruangan 0$. akukan :/ 47 lien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga.
kungjungan rumah, bina hubungan
saling
percaya
dengan
keluarga 00. Diskusikan dengan keluarga
tentang
perilaku menarik diri, penyebab
dan
cara
keluarga menghadapi. 0'. Dorong anggota keluarga
untuk
berkomunikasi 02. njurkan anggotakeluarga secara rutin menengok klien minimal seminggu 2. Isolasi sosial7
:/* 7 lien dapat berhubungan
17 | P a g e
sekali
*enarik
dengan orang lain
diri
secara optimal.
berhubung
lien mengidentifikasi
an dengan
:/ 0 7 lien dapat
harga diri
membina hubungan positif yang dimiliki7
rendah
saling percaya.
0. Diskusikan kemampuan
kemampuan dan aspek dan aspek positif yang dimiliki
klien.
- kemampuan yang
'. etiap bertemu klien
dimiliki aspek
positif
hindarkan dari memberi
mengidentifikasi
keluarga aspek
positif 2.
kemampuan dan
lingkungan yang di pujian yang realistik.
aspek yang
miliki klien.
kronis :/ '7 lien dapat
penilaian
negatif.
/tamakan
memberi
dimiliki.
:/ 2 7 lien dapat menilai kemampuan yang
-
lien
menilai
kemampuan yang dapat digunakan.
digunakan.
0. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama
:/ ( 7 lien dapat
-lien
&menetapkan)
harian.
merencanakan
rencana
membuat
sakit.
kegiatan '. Diskusikan kemampuan yang
dapat
dilanjutkan
penggunaannya.
kegiatan sesuai dengan kemampuan yang
0.
;encanakan
dimiliki.
klien aktivitas yang dapat dilakukan
bersama
setiap
hari
sesuai kemampuan. - kegiatan mandiri - kegiatan dengan bantuan :/ 3 7 lien dapat
18 | P a g e
sebagian
melakukan
-
kegiatan sesuai
-
lien
melakukan
kondisi sakit dan
kegiatan sesuai kondisi
kemampuannya.
sakit
kegiatan
yang
membutuhkan
bantuan
total.
dan '.:ingkatkan
kegiatan
sesuai
toleransi
kemampuannya. :/ 4 7 lien dapat
dengan
kondisi klien. 2.
memanfaatkan
eri
contoh
cara
pelaksanaan kegiatan yang
sistem pendukung
boleh klien lakukan
yang ada di keluarga
lien
memanfaatkan 0. eri kesempatan pada
sistem pendukung yang
klien
untuk
ada di keluarga.
kegiatan
mencoba
yang
telah
direncanakan. '.
eri
pujian
atas
keberhasilan klien. 2.
Diskusikan
kemungkinan, pelaksanaan di rumah.
0.
eri
pendidikan
kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah. '.
antu
memberikan
keluarga dukungan
selama klien dirawat. 2.
antu
keluarga
menyiapkan lingkungan di rumah.
19 | P a g e
3.0 E7aluas%
0. :idak terjadi resiko cidera '. lien dapat mengontrol dan mengenal halusinansinya 2. lien dapat berinteraksi dengan lingkunganya BAB I& PENUTUP
!.1 es%m,ulan Halusinasi dapat didefinisikan sebagai tergangguanya persepsi sensori
seseorang, dimana tidak terdapat stimulus. :ipe halusinasi cukup banyak namun yang paling sering terjadi adalah halusinasi pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan. 9ase-fase terjadinya halusinasi yaitu7
!enulis menyarankan agar perawat mampu memahami dan menerapkan asuhan keperawatan klien dengan halusinasi sehingga pasien dengan halusinasi mampu mengontrol dan mengenal halusinasinya dan tercipta hubungan saling percaya antara klien dan perawat demi tercapainya asuhan keperawatan klien dengan halusinasi.
20 | P a g e
DA*TAR PU$TAA
Stuart,
89
dan
Sundeen,
S.:.
2;.
Buku
Saku
Keperawatan Jiwa, edisi <. :akarta% '8) unaryo.'$$(. Psikologi Untuk Keperawatan.>akarta7CG< Aosep, Iyus.'$0$. Keperawatan Jiwa. andung7 ;efika ditama. http755kusnadijaya.wordpress.com5category5askep-jiwa5halusinasi5 diakses pada tanggal 045$35'$02 pada pukul '0.2$ ?I http%00andrihernade5.blogspot.+om022020askephalusinasi.html diakses tanggal = >ei 2< pkl %?? am http%00hermankampus.blogspot.+om02<0?0laporanpendahuluan-harga-diri-rendah.html diakses tanggal = >ei 2< pkl <%2! am http%00harna$atia#.$ordpress.+om02@0?0=0askep-halusinasi0 diakses tanggal = >ei 2< pkl <%2; am
21 | P a g e