BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang.
Kesehatan Kesehatan jiwa merupakan merupakan bagian yang integral integral dari kesehatan. kesehatan. Kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang di butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. (Menkes, 2005 Menurut Sekretaris !endral "apertemen Kesehatan (Sekjen "epkes, #. Syafii $hmad, kesehat kesehatan an jiibu jiibu Sa saat saat ini telah telah menjad menjadii masala masalah h kesehat kesehatan an global global bagi setiap setiap negara negara term termas asuk uk %ndo %ndones nesia ia.. &ros &roses es globa globali lisa sasi si dan dan pesat pesatny nyaa kemaj kemajua uan n tekn teknol ologi ogi info inform rmas asii memberikan dampak terhadap nilai'nilai sosial dan budaya pada masyarakat. "i sisi lain, tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyusuaikan dengan berbagai perubahan, serta mengelola konflik dan stres tersebut. ( "iktorat ina &elayanan Keperaibu Satan dan &elayanan Medik "apertemen Kesehatan, 200). Setiap saat dapat terjadi *50 juta orang diseluruh dunia terkena dampak permasalahan jiibu Sa, syaraf maupun perilaku dan jumlahnya terus meningkat. &ada study terbaru %+ S# di -* negara menunjukkan menunjukkan bahwa pada negara'negara negara'negara berkembang berkembang,, sekitar )'/5 )'/5 kasus gangguan jiibu Sa parah tidak dapat pengobatan apapun pada tahun utama(#ardian, 200/. Masalah Masalah kesehatan jiwa merupakan merupakan masalah kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang demikian tinggi dibandingkan dengan masalah kesehatan lain yang ada dimasyarakat. "ari -50 juta populasi orang di %ndonesia, berdasarkan data "epartemen Kesehatan ("epkes, ada -,)* juta orang mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan * dari jumlah tersebut terlambat berobat dan tidak tertangani akibat kurangnya layanan untuk penyakit kejiiwaan ini. Krisis ekonomi dunia yang semakin berat mendorong jumlah penderita gangguan jiwa di dunia, dan %ndonesia khususnya kian meningkat, diperkirakan sekitar 50 juta atau 25 dari juta penduduk %ndonesia mengalami gangguan jiwa (1ur Siyanti, 200/.
erdasarkan keadaan umum semua pasien yang ada di ruangan erry S "uren sawit yaitu berjumlah 23 orang. "imana pasien terbagi atas berbagai ma4am masalah diagnosa keperawatan yang berbeda dari 23 orang pasien, dari hasil data yang kami dapatkan,yaitu 6ahun 20-2 kasus halusinasi berjumlah 2 kasus, isos -5 kasus, &K -5 kasus, #" 20 kasus, "&" - kasus, waham -5 kasus. 6ahun 20-3 kasus halusinasi berjumlah - kasus, isos 22 kasus, &K -7 kasus, #" kasus, "&" 22 kasus, waham 2 kasus 6ahun 20-* kasus halusinasi berjumlah 3) kasus, isos 3* kasus, &K -5 kasus,#" -kasus, "&" 3* kasus, waham 6ahun 20-5 kasus halusinasi berjumlah *5 kasus, isos 3/ kasus, &K 2- kasus, #" 3 kasus, "&" *0 kasus, waham tidak ada, " - kasus !adi dapat disimpulkan bahwa kasus halusinasi adalah kasus terbanyak di S "uren Sawit uang erry terhitung dari tahun 20-2 8 20-5 bulan September berjumlah -7 kasus. erdasarkan hal diatas, kami kelompok tertarik untuk men4ari serta membahas tentang halu halusi sina nasi si dala dalam m semi semina narr kelo kelomp mpok ok yang yang seba sebaga gaii sala salah h satu satu syar syarat at tuga tugass untu untuk k menyelesaikan praktek klinik di S "uren Sawit.
1.2 Tu Tujuan juan..
-. 6ujuan juan +mum +mum.. +ntuk +ntuk menget mengetahui ahui gambar gambaran an nyata nyata tentan tentang g asuhan asuhan kepera keperawat watan an !iwa !iwa pada pada klien klien dengan dengan perubah perubahan an
sensor sensorii persep persepsi si #alusi #alusinas nasii pendeng pendengara aran n di ruangan ruangan erry erry
S."uren Sawit 2. 6ujuan juan khus khusu us - Mela Melaku kuka kan n peng pengka kaji jian an pada pada klie klien n deng dengan an peru peruba baha han n sens sensor orii pers persep epsi si halusinasi (pendengaran 2 Membuat Membuat diagn diagnosa osa keper keperawa awatan tan
pada pada klien klien perubaha perubahan n sensori sensori perse persepsi psi
halusinasi (pendengaran 3 Mela Melaku kuka kan n inte inter9 r9en ensi si kepe kepera rawa wata tan n
kepa kepada da klie klien n peru peruba baha han n sens sensor orii
persepsi halusinasi (pendengaran * Melakuk Melakukan an tindakan tindakan keperawat keperawatan an pada klien klien perubah perubahan an sensor sensorii persep persepsi si halusinasi (pendengaran
5 Meng Menge9a e9alu luas asii hasi hasill tind tindaka akan n keper keperawa awata tan n pada pada klie klien n peru peruba bahan han sens sensor orii persepsi halusinasi (pendengaran &endokumentasi &endokumentasian an asuhan keperawatan keperawatan pada pada klien dengan dengan perubahan perubahan sensori sensori persepsi halusinasi (pendengaran ) "apa "apatt memb memban andi ding ngkan kan kese kesenja njang ngan an anta antara ra teor teorii denga dengan n kenya kenyata taan an yang yang penulis dapatkan. 1.3 Metode Metode
Metode yang dilakukan dalam pembuatan makalah ini adalah a. Studi udi kasus Melakukan asuhan keperawatan se4ara langsung pada seorang klien dengan masalah :angguan sensori persepsi #alusinasi &endengaran di uang erry SK". "uren Sawit. b. bser9asi Mengobser9as Mengobser9asii gejala 8 gejala perilaku perilaku yang dialami klien dengan gangguan gangguan sensori sensori persepsi #alusinasi &endengaran dan obser9asi keberhasilan standar asuhan keperawatan yang di berikan 4. Stud Studii per perpu pust stak akaa aan n "engan mempelajari mempelajari beberapa buku yang berhubungan dengan :angguan :angguan Sensori Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran termasuk bahan 8 bahan perkuliahan agar makalah ini mempunyai nilai ilmiah untuk dipertahankan. 1.4 Site!atika Site!atika Penulian $dapun sistematika penulisan makalah adalah sebagai berikut - ab % erisi erisi tentang tentang pendahuluan pendahuluan meliput meliputii latar latar belakang belakang masalah, masalah, tujuan tujuan penulis penulisan, an,
metode penulisan, dan sistematika penulisan. 2 ab %% erisi erisi tentang tinjauan tinjauan teori teori meliputi meliputi pengertian, pengertian, etiologi, etiologi, faktor predisp predisposisi osisi,, faktor faktor presip presipita itasi, si, tanda tanda dan gejala gejala,, mekani mekanisme sme koping, koping, rentan rentang g respon, respon, masala masalah h keperawatan, pohon masalah, diagnosa keperawatan, fokus inter9ensi. 3 ab %%% eris erisii tentan tentang g tinjau tinjauan an kasus kasus meliputi meliputi pengkaji pengkajian, an, analisa analisa data, data, masala masalah h kepe keperaw rawat atan, an,
pohon pohon
masa masala lah, h,
diag diagnos nosaa
keper keperawa awata tan, n,
implementasi dan e9aluasi keperawatan. * ab %; %; eris erisii tenta tentang ng pemba pembahas has.. 5 ab ; erisi erisi tentang tentang penutup penutup meliputi meliputi kesimpulan kesimpulan dan dan saran. saran.
ren4 ren4an anaa
kepe keperaw rawat atan, an,
BAB "" T"N#AUAN TE$%" 2.1 De&inii Haluinai Haluinai
#alusinasi adalah sensori persepsi yang keliru dan melibatkan pan4a indera (%saa4s, 2002. #alusi #alusinas nasii adalah adalah ganggua gangguan n penyerap penyerapan an atau atau persep persepsi si pan4a pan4a indera indera tanpa tanpa adanya adanya rangsangan rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem sistem penginderaan penginderaan dimana terjadi terjadi pada saat kesadaran indi9idu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri indi9idu. "engan kata lain klien berespon berespon terhadap terhadap rangsangan yang tidak nyata, nyata, yang hanya dirasakan dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan (1asution, 2003.
#alusinasi
merupakan
gangguan
atau
perubahan
persepsi
dimana
klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan pan4a indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui pan4a indra tanpa stimulus eksteren persepsi palsu (Maramis, 2005. #alusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart, 200). Kesimpulannya, halusinasi adalah persepsi klien melalui pan4a indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata. #alusinasi adalah sensori persepsi yang keliru dan melibatkan pan4a indera (%saa4s, 2002. #alusinasi adalah gangguan penyerapan atau persepsi pan4a indera tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat terjadi pada sistem penginderaan dimana terjadi pada saat kesadaran indi9idu itu penuh dan baik. Maksudnya rangsangan tersebut terjadi pada saat klien dapat menerima rangsangan dari luar dan dari dalam diri indi9idu. "engan kata lain klien berespon terhadap rangsangan yang tidak nyata, yang hanya dirasakan oleh klien dan tidak dapat dibuktikan (1asution, 2003. #alusinasi
merupakan
gangguan
atau
perubahan
persepsi
dimana
klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan pan4a indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui pan4a indra tanpa stimulus eksteren persepsi palsu (Maramis, 2005. #alusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart, 200). Kesimpulannya, halusinasi adalah persepsi klien melalui pan4a indera terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata.
2.2 Ma'a!(Ma'a! Haluinai
-. &endengaran Mendengar suara atau kebisingan, paling sering suara orang. Suara berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata'kata yang jelas berbi4ara tentang klien, bahkan sampai pada per4akapan lengkap antara dua orang yang mengalami halusinasi. &ikiran yang terdengar dimana klien mendengar perkataan bahwa klien disuruh untuk melakukan sesuatu kadang dapat membahayakan. 2. &englihatan
Stimulus 9isual dalam bentuk kilatan 4ahaya, gambar geometris,gambar kartun,bayangan yang rumit atau kompleks. ayangan bias menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster. 3. &enghidu Membaui bau'bauan tertentu seperti bau darah, urin, dan feses umumnya bau' bauan yang tidak menyenangkan. #alusinasi penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang, atau dimensia. *. &enge4apan Merasa menge4ap rasa seperti rasa darah, urin atau feses. 5. &erabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa stimulus yang jelas. asa tersetrum listrik yang datang dari tanah, benda mati atau orang lain. .
2.3 Etiologi
-. =aktor &redisposisi Menurut Stuart (200), faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah a. iologis $bnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif baru mulai dipahami. %ni ditunjukkan oleh penelitian'penelitian yang berikut - &enelitian pen4itraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam perkembangan ski>ofrenia. ?esi pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku psikotik.
2 eberapa >at kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang berlebihan dan masalah'masalah pada sistem reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya ski>ofrenia. 3 &embesaran 9entrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan terjadinya atropi yang signifikan pada otak manusia. &ada anatomi otak klien dengan ski>ofrenia kronis, ditemukan pelebaran lateral 9entrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak ke4il (4erebellum. 6emuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post'mortem. 2. &sikologis Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien. 3. Sosial udaya Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti kemiskinan, konflik sosial budaya (perang, kerusuhan, ben4ana alam dan kehidupan yang terisolasi disertai stress. 2. =aktor &resipitasi Se4ara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya. &enilaian indi9idu terhadap stressor dan masalah koping dapat mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 200. Menurut Stuart (200), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah a. iologis :angguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk se4ara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan. b. Stress lingkungan $mbang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
4. Sumber koping Sumber koping mempengaruhi respon indi9idu dalam menanggapi stressor
2.4 Mani&etai )linik
-. =ase &ertama @ 4omforting @ menyenangkan &ada fase ini klien mengalami ke4emasan, stress, perasaan gelisah, kesepian. Klien mungkin melamun atau memfokukan pikiran pada hal yang menyenangkan untuk menghilangkan ke4emasan dan stress.
Klien
membuat
jarak
antara
dirinya
dan
halusinasi
dengan
memproyeksikan seolah'olah halusinasi datang dari orang lain. &erilaku klien meningkatnya tanda'tanda sistem saraf otonom seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah. Klien asyik dengan halusinasinya dan tidak bisa membedakan dengan realitas. 3. =ase Ketiga @ 4ontrolling #alusinasi lebih menonjol, menguasai dan mengontrol klien menjadi terbiasa dan tak berdaya pada halusinasinya. 6ermasuk dalam gangguan psikotik. Karakteristik bisikan, suara, isi halusinasi semakin menonjol, menguasai dan mengontrol klien. Klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya. &erilaku klien kemauan dikendalikan halusinasi, rentang perhatian hanya beberapa menit atau detik. 6anda'tanda fisik berupa klien berkeringat, tremor dan tidak mampu mematuhi perintah.
*. =ase Keempat @ 4onCuering@ pani4 Klien merasa terpaku dan tak berdaya melepaskan diri dari kontrol halusinasinya. #alusinasi yang sebelumnya menyenangkan berubah menjadi mengan4am, memerintah dan memarahi klien tidak dapat berhubungan dengan orang lain karena terlalu sibuk dengan halusinasinya klien berada dalam dunia yang menakutkan dalam ibu Saktu singkat, beberapa jam atau selamanya. &roses ini menjadi kronik jika tidak dilakukan inter9ensi. &erilaku klien perilaku teror akibat panik, potensi bunuh diri, perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonik, tidak mampu merespon terhadap perintah kompleks dan tidak mampu berespon lebih dari satu orang. Klien dengan halusinasi 4enderung menarik diri, sering didapatkan duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau berbi4ara sendiri, se4ara tiba'tiba marah atau menyerang oranglain, gelisah, melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. !uga keterangan dari klien sendiri tentang halusinasi yang dialaminya ( apa yangdilihat, didengar atau dirasakan. erikut ini merupakan gejala klinis berdasarkan halusinasi (udi $nna Keliat, -777 a. 6ahap - halusinasi bersifat menyenangkan :ejala klinis - Menyeringai@ tertawa tidak sesuai 2 Menggerakkan bibir tanpa bi4ara 3 :erakan mata 4epat * i4ara lambat 5 "iam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan b. 6ahap 2 halusinasi bersifat menjijikkan :ejala klinis -
2 Kesulitan berhubungan dengan orang lain 3 &erhatian atau konsentrasi menurun dan 4epat berubah * Ke4emasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk d. 6ahap * halusinasi bersifat menaklukkan :ejala klinis - &asien mengikuti halusinasi 2 6idak mampu mengendalikan diri 3 6idak mampu mengikuti perintah nyata * eresiko men4ederai diri, orang lain dan lingkungan
2.* Aki+at ,ang diti!+ulkan
&asien yang mengalami perubahan persepsi sensori halusinasi dapat beresiko men4ederai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. esiko men4ederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai@ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan. 6anda dan :ejala -. Memperlihatkan permusuhan 2. Mendekati orang lain dengan an4aman 3. Memberikan kata'kata an4aman dengan ren4ana melukai *. Menyentuh orang lain dengan 4ara yang menakutkan Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan 4ontrol dirinya sehingga bisa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan (resiko men4ederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. #al ini terjadi jika halusinasi sudah sampai fase ke %;, dimana klien mengalami pani4 dan perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya. Klien benar'benar kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan. "alam situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain bahkan merusak lingkungan. 6anda dan gejalanya adalah muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak merampas makanan, memukul jika tidak senang
2.- Penatalakanaan
-. Men4iptakan lingkungan yang terapeutik
+ntuk mengurangi tingkat ke4emasan, kepanikan dan ketakutan klien akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan dilakukan se4ara indi9idual dan usahakan agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien disentuh atau dipegang. &asien jangan di isolasi baik se4ara fisik atau emosional. Setiap peraibu Sat masuk ke kamar atau mendekati klien, bi4aralah dengan klien. egitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya klien diberitahu. Klien diberitahu tindakan yang akan dilakukan. "i ruangan itu hendaknya disediakan sarana yang dapat merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan permainan. 2. Melaksanakan program terapi dokter Sering kali klien menolak obat yang diberikan sehubungan dengan rangsangan halusinasi yang diterimanya. &endekatan sebaiknya se4ara persuatif tapi instruktif. &eraibu Sat harus mengamati agar obat yang diberikan betul ditelannya, serta reaksi obat yang diberikan. 3. Menggali permasalahan klien dan membantu mengatasi masalah yang ada Setelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, peraibu Sat dapat menggali masalah klien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi serta membantu mengatasi masalah yang ada. &engumpulan data ini juga dapat melalui keterangan keluarga klien atau orang lain yang dekat dengan klien. *. Memberi akti9itas pada klien Klien diajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik, misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. Kegiatan ini dapat membantu mengarahkan klien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan dengan orang lain. Klien diajak menyusun jadibu Sal kegiatan dan memilih kegiatan yang sesuai. 5. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses keperawatan Keluarga klien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data klien agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses keperaibu Satan, misalnya dari per4akapan dengan klien diketahui bila sedang sendirian ia sering mendengar laki'laki yang mengejek. 6api bila ada orang lain di dekatnya suara'suara itu tidak terdengar jelas. &eraibu Sat menyarankan agar klien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau akti9itas yang ada. &er4akapan ini hendaknya diberitahukan pada
keluarga klien dan petugas lain agar tidak membiarkan klien sendirian dan saran yang diberikan tidak bertentangan. ar!akotera/i : NAMA $BAT ine
UN0S" D$S"S (&roma4tile, Menstabilkan senyawa alami 30'/00 mg
?arga4tile #aloperidol
otak. (#aldol, Mengobati
kondisi
gugup, -'-00 mg
Serena4e, ?odomer
gangguan
?oDapine
mental(missal, ski>ofrenia Mengatasi agitasi psikotik 20'-50 mg akut,
emosional,
untuk
sikap
menggurangi permusuhandan
hilangnya pasien
dan
kendali
yang
otonomi
sering
kali
berkaitan dengan penggunaan obat yang diberikan se4ara apine (il 6riheDyphenidyl
intramus4ular +ntuk penenang 300'700 mg Melemaskan otot'otot yang 2 D 2 mg kaku
2. Mekani!e )o/ing
Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang diarahkan pada pengendalian stress, termasuk upaya penyelesaian masalah se4ara langsung dan mekanisme pertahanan lain yang digunakan untuk melindungi diri.
2. %entang %e/on
espon $daptif
espon Maladapif
'
erpikir logis
'
&ikiran menyimpang
'
Kelainan
'
&ersepsi akurat
'
%lusi
'
Emosi konsisten
'
eaksi emosional
'
#alusinasi
dengan
'
erlebihan@berkurang
'
Ketidakmampuan
pikiran@delusi
pengalaman '
'
#ubungan so4ial yang harmonis
&erilaku
ganjil@tidak
untuk
la>im '
Menarik diri
mengatasi
emosi '
&erilaku
tidak
terorganisir '
%solasi sosial
2. Poon Maala E&&e't
5ore Pro+le!
5aue
esiko &erilaku Kekerasan
:angguan Sensori &ersepsi #alusinasi
%solasi Sosial
BAB """ ASUHAN )EPE%A6ATAN TE$%"T"S
3.1 Pengkajian
-. %dentitas Klien Meliputi nama,jenis kelamin, umur, alamat lengkap, 1o. M, penanggung jawab. 2. $lasan Masuk +mumnya klien halusinasi di bawa ke rumah sakit karena keluarga merasa tidak mampu merawat, terganggu karena perilaku klien dan hal lain, gejala yang dinampakkan di rumah sehingga klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 3. =aktor &redisposisi a. =aktor perkembangan terlambat - +sia bayi tidak terpenuhi kebutuhan makanan, minum dan rasa aman. 2 +sia balita, tidak terpenuhi kebutuhan otonomi. 3 +sia sekolah mengalami peristiwa yang tidak terselesaikan
b. =aktor komunikasi dalam keluarga - Komunikasi peran ganda 2 6idak ada komunikasi 3 6idak ada kehangatan * Komunikasi dengan emosi berlebihan 5 Komunikasi tertutup rangtua yang membandingkan anak'anaknya, orangtua yang otoritas dan konflik dalam keluarga 4. =aktor sosial budaya %solasi sosial pada yang usia lanjut, 4a4at, sakit kronis, tuntutan lingkungan yang terlalu tinggi. d. =aktor psikologis Mudah ke4ewa, mudah putus asa, ke4emasan tinggi, menutup diri, ideal diri tinggi, harga diri rendah, identitas diri tidak jelas, krisis peran, gambaran diri negatif dan koping destruktif. e. =aktor biologis $danya kejadian terhadap fisik, berupa atrofi otak, pembesaran 9ertikel, perubahan besar dan bentuk sel korteks dan limbik. f. =aktor geneti4 6elah diketahui bahwa genetik s4hi>ofrenia diturunkan melalui kromoson tertentu. 1amun demikian kromoson yang keberapa yang menjadi faktor penentu gangguan ini sampai sekarang masih dalam tahap penelitian. "iduga letak gen ski>ofrenia adalah kromoson nomor enam, dengan kontribusi genetik tambahan nomor *,/,5 dan 22. $nak kembar identik memiliki kemungkinan mengalami ski>ofrenia sebesar 50 jika salah satunya mengalami ski>ofrenia, sementara jika di >ygote peluangnya sebesar -5 , seorang anak yang salah satu orang tuanya mengalami ski>ofrenia berpeluang -5 mengalami ski>ofrenia, sementara bila kedua orang tuanya ski>ofrenia maka peluangnya menjadi 35 . 4. aktor /rei/itai =aktor 8faktor pen4etus respon neurobiologis meliputi a. erlebihannya proses informasi pada sistem syaraf yang menerima dan
memproses informasi di thalamus dan frontal otak. b. Mekanisme penghataran listrik di syaraf terganggu (mekanisme penerimaan abnormal. 4. $danya hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya.
Menurut Stuart (200), pemi4u gejala respon neurobiologis maladaptif adalah kesehatan, lingkungan dan perilaku. a. Kesehatan 1utrisi dan tidur kurang, ketidakseimbangan irama sikardian, kelelahan dan infeksi, obat'obatan sistem syaraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan untuk menjangkau pelayanan kesehatan. b. ?ingkungan ?ingkungan sekitar yang memusuhi, masalah dalam rumah tangga, kehilangan kebebasab hidup dalam melaksanakan pola akti9itas sehari'hari, sukar dala, berhubungan dengan orang lain, isolasi sosial, kurangnya dukungan sosialm tekanan kerja, dan ketidakmampuan mendapat pekerjaan. 4. Sikap Merasa tidak mampu, putus asam merasa gagal, merasa punya kekuatan berlebihan, merasa malang, rendahnya kemampuan sosialisasi, ketidakadekuatan pengobatan dan penanganan gejala. d. &erilaku espon perilaku klien terhadap halusinasi dapat berupa 4uriga, ketakutan, rasa tidak aman, gelisah, bingung, perilaku merusak, kurang perhatian, tidak mampu mengambil keputusan, bi4ara sendiri. &erilaku klien yang mengalami halusinasi sangat tergantung pada jenis halusinasinya. $pabila peraibu Sat mengidentifikasi adannya tanda'tanda dan perilaku halusinasi maka pengkajian selanjutnya harus dilakukan tidak hanya sekedar mengetahui jenis halusinasinya saja. ;alidasi informasi tentang halusinasi yang iperlukan meliputi - %si halusinasi Menanyakan suara siapa yang didengar, apa yang dikatakan. 2 Faktu dan frekuensi Kapan pengalaman halusianasi mun4ulm berapa kali sehari. 3 Situasi pen4etus halusinasi &erawat perlu mengidentifikasi situasi yang dialami sebelum halusinasi mun4ul. &erawat bisa mengobser9asi apa yang dialami klien menjelang mun4ulnya halusinasi untuk mem9alidasi pertanyaan klien. * espon klien Sejauh mana halusinasi telah mempengaruhi klien. isa dikaji dengan apa yang dilakukan oleh klien saat mengalami pengalamana halusinasi. $pakah klien bisa mengontrol stimulus halusinasinya atau sebaliknya. *. Pe!erikaan &iik
a. ambut Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan b. 4. d. e. f. g. h. i.
rambut yang kusam, keadaan tekstur. Kepala $danya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan. Mata &eriksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah #idung ?ihat kebersihan hidung, membran mukosa Mulut ?ihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan :igi ?ihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi 6elinga ?ihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi Kulit ?ihat kebersihan, adakah lesi, ibu Sarna kulit, teksturnya, pertumbuhan bulu. :enetalia ?ihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan skrotum, testis pada pria, 4airan yang dikeluarkan
. Analia Data 1o
"ata
Masalah
-
"ata subyektif 8
Mendengar suara@kegaduhan
8
Menyurh
melakukan
sesuatu
yang
berbahaya 8
Mendengar
:angguan Sensori &ersepsi
suara
yang
mengajak
ber4akap'4akap. %sinya (menyuruh klien
#alusinasi &endengaran
untuk tertawa,memukul "ata obyektif
2
8
i4ara atau tertawa sendiri
8
Marah'marah tanpa sebab
8
Menutup telinga
"ata subyektif
%S?$S%
Klien mengatakan Malas berinteraksi, tidak
SS%$?
mampu, tidak tahu apa'apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri. "ata obyektif ' Klien terlihat Mengurung diri ' Klien tidak mau ber4akap'4akap dengan orang lain 3
esiko
&erilaku
Kekerasan "ata subyektif '
Klien
mengatakan
pernah
melakukan
tindak kekerasan '
%nformasi dari keluarga yang dilakukan oleh pasien
'
Mendengar suara'suara
"ata obyektif '
$da tanda@jejas perilaku kekerasan pada anggota tubuh
'
6ampak tegang saat ber4erita
. Maala ke/erai+u Satan ,ang !ungkin !un'ul a. :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran +. %solasi Sosial '. esiko &erilaku Kekerasan
. Poon !aala
E&&e't
esiko &erilaku Kekerasan
5ore Pro+le!
5aue
:angguan Sensori &ersepsi #alusinasi
%solasi Sosial
. Diagnoa )e/era7atan
:angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran 18. %en'ana Tindakan )e/era7atan
BAB "9 LAP$%AN )ASUS A. "DENT"TAS )L"EN
+$1:$1 $F$6 Fijaya Kusuma
6$1::$? "%$F$6 : 25'0*'20-
%nisial
1n 1
6anggal &engkajian
02'05'20-
+mur
- 6ahun
M 1o
0/*/7
%nforman &asien, "an ekam Medi4 B. Alaan Mauk
Klien Mengatakan tidak tahu kenapa dibawa ke S! "r. adjiman Fediodiningrat ?awang oleh paman dan bude. 5. aktor Prei/itai
Kurang lebih 2 tahun yang lalu setelah pulang dari pondok, pasien mulai kambuh dan 2 hari sebelum MS pasien gelisah, marah'marah. Kalau tidak sesuai dengan kemauannya pasien melempar ka4a lemari dengan gelas. D. aktor Predi/oii
-. iwayat &enyakit Gang ?alu a. &ernah mengalami gangguan jiwa di masa laluH &aien pernah MS pada tahun 20-- dan pasien tidak mau minum obat kurang lebih 5 tahun karena merasa sudah baik. Kurang lebih 2 tahun yang lalu setelah pulang dari pondok pasien mulai kambuh, banyak diam dikamar, tidak mau makan dan sulit tidur. b. &engobatan Sebelumnya &asien tidak mau minum obat kurang lebih 5tahun. 4. &ernah Mengalami &enyakit =isik (6ermasuk :angguan 6umbuh Kembang &asien tidak mengalami penyakit fisik. d. &engalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (io, &siko, Sosio, 4ultural dan spritual &aasien pernah putus sekolah karena tidak mempunyai biaya untuk bayar sekolah. 2. iwayat 6rauma a. $niaya =isik
Maala )e/era7atan:
3. iwayat &enyakit Keluarga &asien mengatakan tidak ada yang keluarga yang menderita gangguan jiwa. E. PEME%")SAAAN "S") 1. 6anda;ital6" -20@/0mm#g 1adi /*D@menit Suhu 3) < & 20D@menit
2.
+kur
3.
Keluhan fisik Ga !elaskan
6 -504m *5kg
Klien mengatakan jari tangan berakti9itas masih bisa.
dan jari kaki kaku, tapi jalan dan
Maala )e/era7atan "9.
: Tidak ada !aala ke/era7atan
PS")$S$S"AL
1. 0enogra!
)eterangan : : laki laki
: tinggal eru!a
: /ere!/uan
: !eninggal
: /aien
: orang terdekat
!elaskan
Klien Mengatakan dikeluarga klien anak ke 2 dari / bersaudara, dan
mempunyai anak laki'laki, suami klien sudah meninggal. "ikeluarga
klien hanya
tinggal bersama anaknya, didalam keluarga yang mengambil keputusan yaitu klien, jika ada masalah klien terbiasa menyelesaikannya dengan sendiri Karena anak'anak nya sudah berkeluarga sehingga klien merasa klien tidak perdulikan lagi. "an akhirnya klien di bawa ke panti oleh keluarganya. Maala )e/era7atan
: )o/ing )eluarga Tidak E&ekti&
2. )one/ diri
a. :ambaran diri
Klien mengatakan yang disukai dari tubuhnya,
semuanya tidak ada yang tidak disukai. b. %dentitas diri
Klien mengenal dirinya perempuan dan usianya masih muda yaitu *0 tahun
4.
&eran
Klien mengatakan klien disini sebagai orang sakit dan ibu untuk anak'anak nya
d. %deal diri
Klien mengatakan ingin pulang ke Kediri dan ingin bertemu dengan anak'anak nya.
e.
#arga diri
Klien mengatakan dirinya sendiri disini dan masih muda, serta orang lain mengganggapnya sudah tua
Maala )e/era7atan : 0angguan kone/ diri : Harga Diri %enda 3. Hu+ungan Soial
a. rang yang berarti
Klien mengatakan paling dekat dengan anaknya karena
merupakan seseorang yang paling berharga dan hanya mereka yang klien punya. b. &eran serta dalam kegiatan kelompok@ masyarakat Klien mengatakan kalau dirumah klien hanya ibu rumah tangga yang bekerja sebagai petani. "an di S klien pernah mengikuti kegiatan 6$K dan sebagai pasien. 4. #ambatan dalam berhubungan dengan orang lain Klien mengatakan tidak suka berkomunikasi dengan orang lain dan lebih memilih sendiri. Maala )e/era7atan
: "olai Soial
4. S/iritual
a. 1ilai dari keyakinan
Klien mengatakan bahwa agamanya kristen.
b. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan suka brdoa dan suka berkumpul
Maala )e/era7atan
: Tidak ada !aala )e/era7atan.
9. STATUS MENTAL 1.
Pena!/ilan
6idak rapi !elaskan
Klien berpenampilan tidak rapi dengan ditandai rambut klien
tampak kasar, gigi klien kotor, bajunya kurang rapi, wajah klien tampak kusam.. Maala )e/era7atan 1.
: De&iit Pera7atan Diri: )e+erian diri;!andi.
Pe!+i'araan
&embi4araan klien 4epat dan klien berbi4ara lon4at'lon4at dan tidak sesuai dengan pembi4araan
Maala )e/era7atan 3.
: &erubahan proses fikir
Akti
lesu !elaskan
Klien terlihat lesu dan banyak tidur
Maala )e/era7atan
: "olai Soial
2. Ala! Peraaan
Sedih dan khawatir !elaskan
Klien mengatakan sedih karena ingin bertemu dengan anak,namun
belum pernah ada yang menjenguk, dan klien mengatakan khawatir dengan suara'suara yang jahat itu terdengar lagi. Maala )e/era7atan
:
( HD% ( 0angguan Senori Pere/i: Haluinai Pendengaran
3. A&ek
"atar !elaskan
Saat &engkajian ekspresi datar, tidak senyum dan tidak fokus.
Maala )e/era7atan -.
: Harga Diri %enda
"nteraki ela!a 7a7an'ara
Kontak mata kurang dan tidak kooperatif !elaskan
Kontak mata klien saat pengkajian kurang dan tidak kooperatif.
Maala )e/era7atan .
: "olai Soial
Pere/i
&endengaran !elaskan
Klien
mengatakan
sering
mendengar
bisikan
bisikan
yang
menyuruhnya men4angkul dan ingin mengambil tanahnya, halusinasi itu datang tidak tentu ( pagi, sore, malam pada saat klien sendiri, respon klien pada saat itu kesal dan ben4i serta klien melakukan menghardikB pergi'pergi kamu suara palsuB. Maala )e/era7atan
' .
:
gangguan enori Pere/i : aluinai /endengaran Proe Pikir
&engulangan pembi4araan@ perse9arasi !elaskan
Klien selalu mengatakan yang sama saat bertemu yaitu ada suara'
suara jahat yang ingin merampok klien. Maala )e/era7atan
: Peru+aan /roe &ikir: 6aa!
.
"i Pikir
=obia !elaskan
Klien mengatakan takut akan suara itu karena telah mengan4am
klien untuk men4angkul dan mengambil tanahnya. Maala )e/era7atan : Peru+aan /roe &ikir: 6aa! 18. Tingkat )eadaran
inggung !elaskan
Klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan mengerti bahwa dirinya berada di rumah sakit jiwa
Maala )e/era7atan : Tidak Ada Maala )e/era7atan 11. Me!ori
:angguan daya ingat saat ini !elaskan
Klien mengatakan tidak ingat pembi4araan kemaren karena kalau sudah bi4ara ya sudah dan tidak ingat lagi.
Maala )e/era7atan : Peru+aan /roe &ikir: 6aa! 12. Tingkat )onentrai dan +eritung
!elaskan
Klien mampu berhitung dalam bentuk sederhana ( menghitung angka
Maala )e/era7atan
: Tidak Ada Maala )e/era7atan
13. )e!a!/uan Penilaian
!elaskan
Klien mengatakan memilih mandi dulu baru makan karena sudah terbiasa dan aturannya.
Maala )e/era7atan
: Tidak Ada Maala )e/era7atan.
14. Da,a Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita !elaskan
Klien mengatakan bahwa sakitnya
mengalami gangguan jiwa .
Maala )e/era7atan
: %egi!ent terau/eutik "ne&ekti&
9". )EBUTUHAN PULAN0 1.
Makan : Klien mampu makan sendiri, namun harus diingatkan.
2.
BAB;BA) Klien mampu $@$K di toilet dengan sendiri #elakan : Klien mengatakan Makan dan $@$K bisa sendiri Maala )e/era7atan : Tidak ada !aala )e/era7atan
3.
Mandi: )lien !a!/u !andi endiri
4. Ber/akaian ; +eria: klien mengatakan sudah mampu berpakain@berhias dengan
sendiri *. "tiraat dan Tidur : Faktu tidur klien tidak menentu, tidur
malam klien jam 20.00 ' 05.00 Fib -. Penggunaan o+at : Klien mengatakan
minum obat harus
diingatkan dan harus ada yang memperhatikan. . Pe!eliaraan )eeatan Klien melakukan pemeliharaan
kesehatan se4ara mandiri dirumah . )egiatan didala! ru!a : )lien !engatakan !en,ia/kan !akan=n,u'i= dll. . )egiatan diluar ru!a klien mengatakan tidak ada kegiatan diluar rumah. Maala )e/era7atan 6idak ada masalah Keperawatan 9"".
ME)AN"SME )$P"N0
$daptif
i4ara dengan orang lain
Maladaptif
Menghindar menyendiri
Maala )e/era7atan :
"olai Soial
9""". MASALAH PS")$S$S"AL DAN L"N0)UN0AN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik Klien Mengatakan suka ikut doa
kelompok. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik Klien mengatakan lebih enak
dirumah dari pada dipanti. Masalah dengan pendidikan, spesifik Klien Mengatakan merasa malu karena klien
hanya tamat S",. Masalah dengan pekerjaan, spesifik Klien mengatakan klien hanya bekerja sebagai
&etani.
Masalah dengan perumahan, spesifik Klien mengatakan tinggal dipanti dan ingin
pulang ke Kediri Masalah ekonomi, spesifik Klien Mengatakan klien kurang mampu karena
hartanya dirampok. Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik Klien mengatakan di panti obatnya
tidak mempan , tapi obat di S "uren Sawit ampuh.. Masalah lainya, spesifik 6idak ada
Maala ke/era7atan Harga Diri %enda.
">.
PEN0ETAHUAN )U%AN0 TENTAN0
&enyakit jiwa Koping &enjelasan Klien Mengatakan tidak mengetahui penyakit jiwa serta obat'obatan yang diminum. Maala ke/era7atan : kurang /engetauan tentang /en,akit ji7a dan ketidak /atuan !inu! o+at
>. ASPE) MED")
"iagnosa Medik
( ski>ofrenia
6erapi Medik
6riheDiphenidyl -D-mg (6#& landos -D5 mg
>".
DATA% MASALAH )EPE%A6ATAN
:angguan sensori persepsi #alusinasi &endengaran %solasi Sosial esiko &erilaku Kekerasan egiment 6araupeutik %nefektif #arga "iri endah "efisit &erawatan "iri Koping Keluarga tidak efektif
esiko &erilaku Kekerasan
:angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran %solasi sosial
4ore problem
"efisit &erawatan "iri Mandi@ kebersihan "iri
egiment 6eraupeutik %nefektif
#"
Koping Keluarga %nefekti
Analia Data
1o
"ata
Masalah
-
"ata subyektif
:angguan
8
Klien mengatakan sering mendengar suara'
Sensori &ersepsi
suara anaeh ditelinganya.
#alusinasi
Klien mengatakan suara yang didengar
&endengaran
8
adalah suara perampok yang mengan4am, menyuruh
men4angkul,
membunuh dan serta
mau
meibuar, mengambil
hartanya. 8
klien Mengatakan sudah bisa mengontrol halusinasinya dengan menghardik A&ergi' pergi saya tidak mau dengar, kamu suara palsuB
"ata obyektif
2
8
Klien tampak berbi4ara sendiri
8
Klien tampak dapat melakukan menghardik
"ata subyektif '
Klien mengatakan ingin sendiri
%solasi Sosial
'
Klien
mengatakan
mau
mengobrol
dengan yang mau dan yang baik saja '
Klien mengatakan 4apek mengobrol terus.
"ata obyektif ' '
Klien tampak berdiam diri Klien tampak kontak mata kurang, karena
' 3
ditanya
klien
mengalihkan
pandangannya. Klien tampak tidak fo4us.
"ata subyektif ' Klien mengatakan merasa dian4am atau di4ederai oleh orang lain. ' Klien mengatakan tidak suka diinjak oleh temanya ' Klien mengatakan mendengar suara'suara aneh
"ata obyektif ' '
Klien tampak tegang saat ber4erita. Klien tampak menginjak kaki pasien lain karena pasien lain itu tidak sengaja menginjak kakinya.
'
Klien pembi4araannya kasar jika sedang tidak enak hati.
esiko &erilaku Kekerasan
*.
"ata Subjektif '
'
egiment
Klien mengatakan pernah masuk S.
6eraupeutik
"uren Sawit 3 tahun yang lalu.
%nefektif
Klien mengatakan minum obat tapi obat yang dipanti sudah kadaluwarsa.
"ata bjektif '
Saat ini klien dirawat di S. "uren Sawit.
'
5
Klien tampak berhalusinasi
"ata Subjektif '
Klien mengatakan sudah mandi, tapi tidak "efisit sampoan @tidak keramas.
'
&erawatan
"iri
Klien mengatakan tidak menggosok gigiMandi@kebersihan karena sikat gigi tidak ada
"iri
"ata bjektif '
ambut klien tampak kasar
'
Kulit klien tampak kotor, dan tidak elastis lagi.
' -
:igi klien kotor
"ata Subjektif '
Koping
Keluarga
Klien mengatakan anak dan saudaranya%nefektif tinggal di Kediri
'
Klien mengatakan tinggal di panti
"ata bjektif '
Klien tidak tau bagaimana 4ara merawat diri dirumah.
"ata Subjektif
#arga "iri endah
'
"ata Subjektif Klien mengatakan dirinya masih muda tapi orang lain mengganggap klien sudah tua.
'
Klien mengatakan ingin sendiri karena takut dirampok.
"ata bjektif '
Ekspresi wajah datar dan tidak senyum
'
Klien tampak malas'malasan.
0%A") MASALAH )EPE%A6ATAN 3 TAHUN TE%A)H"% D" %S DU%EN SA6"T #A)A%TA T"MU% %UAN0 BE%%?
70
60
50 HALUSINASI ISOS
40
RPK HDR 30
DPD WAHAM
20
RBD
10
0 2012
2013
2014
2015
erdasarkan grafik di atas di peroleh data 6ahun 20-2 kasus halusinasi berjumlah 2 kasus, isos -5 kasus, &K -5 kasus, #" 20 kasus, "&" - kasus, waham -5 kasus.
6ahun 20-3 kasus halusinasi berjumlah - kasus, isos 22 kasus, &K -7 kasus, #" kasus, "&" 22 kasus, waham 2 kasus 6ahun 20-* kasus halusinasi berjumlah 3) kasus, isos 3* kasus, &K -5 kasus,#" -- kasus, "&" 3* kasus, waham 6ahun 20-5 kasus halusinasi berjumlah *5 kasus, isos 3/ kasus, &K 2- kasus, #" 3 kasus, "&" *0 kasus, waham tidak ada, " - kasus !adi dapat disimpulkan bahwa kasus halusinasi adalah kasus terbanyak di S "uren Sawit uang erry terhitung dari tahun 20-2 8 20-5 bulan September berjumlah -7 kasus.
ST%ATE0" PELA)SANAAN @SP T"NDA)AN )EPE%A"BU
SATAN
)L"EN
DEN0AN 0AN00UAN
SENS$%"
PE%SEPS": HALUS"NAS" PENDEN0A%AN
A.
#ari
Senin, 2/ ktober 20-5.
&ertemuan
-
Sp@"D
-@ :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi pendengaran.
uangan
erry
1ama Klien
1y. S
Proe )e/era7atan
-.
Kondisi Klien. "ata subjektif
Klien mengatakan mendengar suara laki'laki yang mengejeknya.
Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
"ata objektif
2.
Klien tampak tertawa sendiri.
Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.
"iagnosa Keperawatan :angguan sensori persepsi #alusinasi pendengaran
3.
6ujuan 6indakan Keperawatan &asien mampu a.
Membina hubungan saling per4aya.
b.
Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4.
Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
d.
Mengontrol halusinasi dengan ber4akap'4akap.
e.
Mengontrol halusinasi dengan melakukan akti9itas sehari'hari.
*.
6indakan Keperawatan. a.
Membina hubungan saling per4aya.
b.
Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
4.
Melatih pasien 4ara mengontrol halusinasi.
STATE0" PELA)SANAAN @SP 1 : PEN0)A#"AN DAN MEN0ENAL HALUS"NAS". B.
Strategi )o!unikai.
-.
=ase rientasi. a.
Salam terapeutik $ssalamualaikum..III selamat pagi buJ perkenalkan nama saya =enny. Saya mahasiswa praktek dari =akultas Keperawatan &rofesi 1ers inawan. Saya akan dinas di ruangan erry ini selama 2 minggu. #ari ini saya dinas siang dari jam -300 sampai jam -700. Saya akan merawat ibu selama di rumah sakit ini. 1ama ibu siapaH Senangnya di panggil apa H
b.
E9aluasi@9alidasi agaimana keadaan %+ S hari ini H
4.
Kontrak 6opik aiklah %+ S, bagaimana kalau kita berbin4ang'bin4ang tentang
suara yang mengganggu %+ S dan 4ara mengontrol suara'suara tersebut, $pakah bersediaH %+ Saktu erapa lama %+ S mau berbin4ang'bin4angH agaimana
kalau 20 menitH Mau jam berapaH agaimana kalau jam -5.00 sajaH 6empat %+ S mau berbin4ang'bin4ang dimanaH agaimana kalau di
ruang tamuH $pa ibu bersediaH d. 6ujuan Supaya ibu bisa tahu 4ara menggontrol halusinasi dengan menghardik. 2.
=ase Kerja . $pakah %+ S mendengar suara tanpa ada ibu SujudnyaH Saya per4aya %+ S mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. $pakah %+ S mendengarnya terus' menerus atau seibu Saktu'ibu SaktuH Kapan yang paling sering mendengar suara ituH erapa kali dalam sehari %+ S mendengarnyaH &ada keadaan apa suara itu terdengarH $pakah pada ibu saat sendiriH $pa yang %+ S rasakan ketika mendengar suara ituH agaimana perasaan %bu S ketika mendengar suara tersebutH Kemudian apa yang %bu S lakukanH $pakah dengan 4ara tersebut suara'suara itu hilangH $pa yang %bu S alami itu namanya #alusinasi. $da empat 4ara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum obat, ber4akap'4akap, dan melakukan aktifitas. agaimana kalau kita latih 4ara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik, apakah %+ S bersediaH agaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya
akan mempraktekan dahulu baru %+ S mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan. egini %+ S jika suara itu mun4ul katakan dengan keras A pergi..pergi saya tidak mau dengar.. kamu suara palsuB sambil menutup kedua telinga %+ S. seperti ini ya %+ S. 4oba sekarang %+ S ulangi lagi seperti yang saya lakukan tadi. agus sekali %+ S, 4oba sekali lagi %+ S. yaaJ bagus sekali ibu S.
3.
6erminasi. a.
E9aluasi subjektif dan objektif agaimana perasaan %+ S setelah kita kita ber4akap'4akapH !adi suara'
suara itu menyuruh %+ S untuk mengejek, terus menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan %+ S merasa kesal. Seperti yang telah kita pelajari bila suara'suara itu mun4ul %+ S bisa mengatakan A pergi'pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsuB
b.
6? %+ S lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3
kali sehari yaitu jam 7000, -*00 dan jam 2000 4ara mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal keegiatan harian yang telah kita buat tadi ya %+ SH . !ika %+ S melakukanya se4ara mandiri makan %+ S menuliskan M, jika %+ S melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka %+ S buat %+ S, !ika %+ S tidak melakukanya maka %+ S tulis 6. apakah %+ S mengertiH
4.
Kontrak yang akan datang 6opik
aik lah %+ S bagaimana kalau besok kita berbin4ang'bin4ang tentang 4ara yang kedua yaitu denganminum obat untuk men4egah suara'suara itu mun4ul, apakah %+ S bersediaH Faktu
%+ S mau jam berapaH agaimana kalau jam -500 Hmau berapa menit, bagaimana kalau 5 menit sajaH 6empat
%+ S maunya dimana kita berbin4ang'bin4ang nyaH agaimana kalau di ruang makanH aiklah %+ S besok saya akan kesini jam -500 sampai jumpa besok %+ S. saya permisi dulu ya bu..
STATE0" PELA)SANAAN @SP 2 : ENAM BENA% M"NUM $BAT
A.
#ari
Selasa, 27 ktober 20-5.
&ertemuan
2
Sp@"D
2@ :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran
uangan
erry
1ama Klien
1y. S
Proe )e/era7atan
-.
Kondisi Klien.
"ata subjektif
Klien mengatakan suara itu mun4ul pada malam hari.
Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.
"ata objektif
2.
Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
Klien tampak tertawa dan berbi4ara sendiri.
"iagnosa Keperawatan. :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi pendengaran
3.
6ujuan 6indakan Keperawatan. a.
&asien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum obat.
*.
6indakan Keperawatan a.
E9aluasi jadwal kegiatan harian pasien
b.
!elaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
4.
!elaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d.
!elaskan akibat bila putus obat.
e.
!elaskan 4ara mendapatkan obat.
f.
!elaskan 4ara menggunakan obat dengan prinsip benar (benar obat, benar pasien, benar 4ara, benar ibu waktu, benar dosis dan kontinuitas.
B.
Strategi )o!unikai.
-.
=ase rientasi. a.
Salam 6erapeutik. $ssalamualaikum %+ S, masih ingat dengan sayaH bagaimana perasaan %+ S hari iniH
b.
E9aluasi@9alidasi. $pakah %+ S #alusinasinya masih adaH $pakah %+ S telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemarinH agaimana apakah dengan menghardik suara' suara yang %+ S dengar berkurangH agus sekarag 4oba praktekkan pada saya
bagaiman %+ S melakukannya. agus sekali %+ S. 4oba lihat jadwal kegiatan hariannya bagus sekali %+ S. 4.
Kontrak. 6opik
aiklah %+ S sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan 4ara yang kedua dari empat mengendalikan suara'suara yang mun4ul yaitu 4ara minum obat yang benar, $pakah bersediaH Faktu
erapa lama %+ S mau berbin4ang'bin4angH agaimana kalau 20 menitH mau jam berapaHbagaimana kalau jam -5.00H 6empat
%+ S mau berbin4ang'bin4ang dimanaH agaimana kalau di ruang makanH . 2.
=ase Kerja. %+ S sudah dapat obat dari ibu perawatH %+ S perlu minum obat ini se4ara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. batnya ada tiga ma4am, yang ibu Farnanya putih namanya 6#& minum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu ini namanya lando> gunannya untuk menghilangkan suara'suara yang %+ S dengar. semuanya ini harus %+ S minum 3 kali sehari yaitu jam ) pagi, jam - siang, dan jam ) malam. ila nanti mulut %+ S terasa kering, untuk membantu mengatasinya %+ S bisa menghisap es batu yang bisa diminta pada perawatan. ila %+ S merasa mata berkunang'kunang, %+ S sebaiknya istirahat dan jangan berakti9itas dulu. !angan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya %+ S. Sebelum %+ S minum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah benar nama %+ S yang tertulis disitu. Selain itu %+ S perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan 4ara meminum obanya. %+ S harus meminum obat se4ara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita memasukan ibu Saat meminum obat kedalam jadwal harian %+ S. 4ara mengisi jadwalnya adalah jika %+ S minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat
atau teman maka di isi dengan M artinya mandiri, jika %+ S meminum obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh teman maka di isi artinya dibantu, jika %+ S tidak minum obatnya maka di isi 6 artinya tidak melakukannya. Mengerti %+ SH 4oba %+ S ulangi kembali 4ara mengisi jadwal kegiatanH 1ah bagus, %+ S sudah mengerti.
3.
=ase 6erminasi. a.
E9aluasi subjektif dan objektif agaimana perasaan %+ S setelah kita berbin4ang'bin4ang tentang obatH Sudah berapa 4ara yang kita latih untuk mengontrol suara'suaraH
b.
6? !adwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 0)00, -300 dan -700 pada jadwal kegiatan %+ S. 1ah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang telah kita buat tadi ya %+ S. jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya %+ S.
4.
Kontrak yang akan datang 6opik
aik lah %+ S bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih 4ara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu ber4akap'4akap dengan orang lain. apakah %+ S bersediaH Faktu
%+ S mau jam berapaH agaimana kalau jam -500 Hmau berapa menit buHH bagaimana kalau 5 menitHH 6empat
%+ S maunya dimana kita berbin4ang'bin4angH agaimana kalau di ruang tamuH aiklah besok saya akan kesini jam -500 sampai jumpa besok %+ S. saya permisi.
STATE0" PELA)SANAAN @SP 3 : BE%5A)AP(5A)AP.
A.
#ari
abu, 30 ktober 20-5.
&ertemuan
3
Sp@"D
3@ :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran.
uangan
erry
1ama Klien
%+ S
Proe )e/era7atan.
-.
Kondisi Klien. "ata subjektif
Klien mengatakan mendengar suara perampok
Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri
•
Klien mengatakan mendengar suara pada malam baru
"ata objektif
2.
Klien tampak ketakutan
Klien tampak komat kamit
"iagnosa Keperawatan.
:angguan sensori persepsi #alusinasi &endengaran. 3.
6ujuan 6indakan Keperawatan. a.
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan 4ara ber4akap'4akap dengan orang lain.
*.
6indakan Keperawatan. a. b.
E9aluasi ke jadwal harian Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan 4ara ber4akap'4akap dengan orang lain.
4.
Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal
kegiatan
harian klien.
B.
Strategi )o!unikai.
-.
=ase rientasi. a.
Salam 6erapeutik. $salamualaikum %+ S.. selamat sore..
b.
E9aluasi@9alidasi. agaimana perasaan %+ S hari iniH $pakah #alusinasinya masih mun4ulH $pakah %+ S telah melakukan dua 4ara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara'suara yang mengangguH
4.
Kontrak. 6opik
aiklah %+ S sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar 4ara ketiga dari empat 4ara mengendalikan suara'suara yang mun4ul yaitu ber4akap' 4akap dengan orang lain, $pakah bersediaH Faktu
erapa lama %+ S mau berbin4ang'bin4angH agaimana kalau 20 menitH bagaimana kalau jam -5.00HH 6empat
%+ S mau berbin4ang'bin4ang dimanaH agai mana kalau di ruang tamuH aiklah %+ S. 6ujuansupaya ibu tahu 4ara mengontrol halusinasi dengan ber4akap' 4akap 2.
=ase Kerja.
3.
=ase 6erminasi. a.
E9aluasi Subjektif dan bjektif agaimana perasaan %+ S setelah kita berlatih tentang 4ara mengontrol suara' suara dengan ber4akap'4akap. !adi sudah berapa 4ara yang kita latih untuk mengontrol suara'suaraH
b.
6? berapa kali %+ S akan ber4akap'4akap. Ga dua kali %+ S. jam berapa saja %+ SH baiklah %+ S jam 0700 dan -00. !angan lupa %+ S lakukan 4ara yang ketiga agar suara'suara yang %+ S dengarkan tidak mengganggu %+ S lagi.
4.
Kontrak yang akan datang 6opik
aik lah %+ S bagaimana kalau besok kita berbin4ang'bin4ang tentang manfaat ber4akap'4akap dan berlatih 4ara keempat untuk mengontrol suara' suara atau halusinasi %+ S yaitu dengan 4ara melakukan kegiatan akti9itas fisik, apakah %+ S bersediaH Faktu
%+ S mau jam berapaH agaimana kalau jam -500 H erapa lama %+ S mau berbin4ang'bin4angHbagaimana kalau 5 menit. 6empat
%+ S maunya dimana kita berbin4ang'bin4angH agaimana kalau di ruang tamuH aiklah %+ S besok saya akan kesini jam -500 sampai jumpa besok %+ S. saya permisi,selamat siang
5ATATAN PE%)EMBAN0AN Tgl
Diagnoa
Tindakan
dan 0angguan
Se/(
enori
1*
/ere/i
8.88
Para&
)e/erai+u Satan
#a! 2(
#a!
E
-. Mengidentifikash alusinasi :
S:
isi, ( klien mengatakan mendengar
frekuensi, waktu suara'suara
Haluinai
terjadi,
situasi, ' Klien mengatakan suara mun4ul
Pendengaran
pen4etus,
pada saat sendiri
perasaan, respon, ' 2. !elaskan
klien
mengatakan
saat
4ara mendengar suara itu takut
mengontrol
' klien
halusinasi
mun4ul pada malam hari pada saat
menghardik,
mau tidur
obat,
mengatakan
suara itu
ber4akap'
4akap,
melakukan
' Klien tampak komat kamit
kegiatan
' Klien tampak mondar mandir
3. Melatih
4ara '
mengontrol
Klien
tampak
menutup
telinganya
halusinasi dengan menghardik *. Memasukkan pada kegiatan
$ S& - #alusinasi & melanjutkan S& 2 #alusinasi
jadwal &erawat
E9aluasi
4ara
untuk menghardik
latihan
&asien
menghardik
'
Melakukan 4ara
mengontrol
halusinasi dengan menghardik ' masukkan pada jadwal kegiatan
5ATATAN PE%)EMBAN0AN @SP2 Tgl
Diagnoa
Tindakan
dan 0angguan
Se/(
enori
1*
/ere/i Haluinai
18.88
Para&
)e/erai+u Satan
#a! 2(
#a!
E
Pendengaran
-. Menge9alua
S:
si kegiatan ( klien mengatakan sudah bisa :
menghardik menyebutkan benar obat .beri pujian
' klien mengatakan suara itu
2. Melatih 4ara mun4ul pada malam hari pada saat mengontrol
mau tidur.
halusinasi
' Klien mengatakan minum 2 jenis
dengan
obat yaitu olandos dan 6#&
obat (jelaskan benar, jenis, ' Klien tampak komat kamit guna, dosis, ' Klien tampak menyebutkan 2 frekuensi,
jenis obat yang dia minum
4ara,
'Klien dapat menyebutkan benar
kontinuitas,
obat
minum obat
$ S& 2 #alusinasi pendengaran
3. Memasukka n
pada & melanjutkan S& 3 #alusinasi
jadwal
&erawat
kegiatan
mengontrol
untuk
obat ( benar obat, jenis, guna,
latihan
dosis,
kegiatan
minum obat
untuk
Klien
lkatihan
mengontrol
menghardik obat
E9aluasi
4ara
halusinasi
dengan
frekuensi,
kontinuitas
Menyebutkan halusinasi
4ara dengan
dan minum
'
obat
Masukkan dalam jadwal kegiatan
5ATATAN PE%)EMBAN0AN @SP3 Tgl
Diagnoa
Tindakan
dan 0angguan
Se/(
enori
1*
/ere/i
8.88
Para&
)e/erai+u Satan
#a! 38(
#a!
E
-. Menge9aluas S i :
:
klien
mengatakan
sudah
kegiatan mengobrol dengan ny.nuranah
latihan
' klien mengatakan minum obat
Haluinai
menghardik sore saja
Pendengaran
dan
obat. '
eri pujian 2. ?atih
Klien
mengatakan
jika
mendengar suara langsung tutup
4ara telinga dan menghardik
mengontrol halusinasi
Klien tampak mengobrol sama
dengan
ny.nuranah
ber4akap'
' Klien tampak minum obat
4akap
saat ' Klien tampak menutup telinga
terjadi
dan menghardik
halusinasi 3. Masukkan
$ S& 3 #alusinasi pendengaran
pada jadwal kegiatan
& lanjutkan S& 3 #alusinasi
untuk
&asien E9aluasi kegiatan latihan
latihan
menghardik dan minum obat
menghardik Klien lakukan 4ara menghardik ,
minum dan minum obat
obat,
dan
ber4akap' 4akap
'
Masukkan dalam jadwal kegiatan
BAB 9 PENUTUP
*.1 )ei!/ulan
"ari data yang didapat ditemukan kesenjangan antara teori dengan kenyataan di lahan praktek yaitu diteori ditemukan 3 masalah keperawatan yaitu esiko &erilaku Kekerasan, :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi, dan %solasi sosial. Sedangkan di lahan praktek ditemukan ) masalah diagnosa, yaitu esiko &erilaku Kekerasan, :angguan Sensori &ersepsi #alusinasi &endengaran, dan %solasi sosial, "efisit &erawatan "iri, #arga diri endah, egiment 6eraupeutik %nefektif, Koping keluarga %nefektif. !adi dapat disimpulkan bahwa kasus halusinasi adalah kasus terbanyak di S "uren Sawit uang erry terhitung dari tahun 20-2 8 20-5 bulan September berjumlah -7 kasus.
*.2 Saran
-. agi Mahasiswa. agi semua mahasiswa'mahasiswi kiranya lebih meningkatkan kompetensi dan wawasan tentang perkembangan teori'teori terbaru dalam dunia kesehatan terutama dalam penerapan asuhan keperawatan jiwa, dan dapat membandingkan antara teori dengan kenyataan yang ada.
kesenjangan