BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar belakan belakang g
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan Skizofrenia (gangguan jia! yaitu kondisi terganggunya fungsi fungsi menta"# menta"# emosi# $ikiran# $ikiran# ke kemauan mauan## $eri"aku $eri"aku $sikomot $sikomotorik orik dan %er&a" yang menje"ma da"am ke"om$ok geja"a k"inis# yang disert disertai ai o"eh o"eh $enderi $enderitaa taan n dan mengak mengaki&a i&atk tkan an tergan terganggu ggunya nya fungsi humanistik indi%idua". Menurut 'asmun ())1!# sa"ah satu yang yang da$at da$at mengak mengaki&a i&atk tkan an terjad terjadiny inya a gangua ganguan n menta" menta" atau atau $sikia $sikiatri tri (gangu (ganguan an jia! jia! yaitu yaitu kritis kritis mu"tid mu"tidime imensi nsi yang yang terjad terjadii $ada masyarakat. Masyarakat yang menga"ami krisis di&er&agai &idang se$erti &idang ekonomi tidak hanya menga"ami gangguan kesehata esehatan n *sik *sik &eru$a &eru$a gangua ganguan n gizi# gizi# terser terserang ang infeks infeksi# i# teta$i teta$i juga da$at menga"ami ganguan menta" (jia!. (jia! . +i"a indi%idu tidak da$at &erada$tasi terhada$ $eru&ahan yang terjadi# maka akan menim&u"k menim&u"kan an gangguan gangguan untuk untuk &erkonsen &erkonsentrasi trasi dan &erorient &erorientasi asi $ada $ada rea" rea"it ita. a. Sa"a Sa"ah h satu satu &ent &entuk uk dari dari gang ganggu guan an jia jia ada" ada"ah ah mun, mun,u" u"ny nya a
geja geja"a "a
ha"u ha"usi sina nasi si
dima dimana na
indi indi%i %idu du
meng menga" a"am amii
$eru&a $eru&ahan han da"am da"am jum"ah jum"ah atau atau $o"a $o"a stimu" stimu"us us yang yang mendek mendekat at yang di $rakarsai se,ara interna" dan eksterna"# disertai dengan suatu $engurangan# &er"e&ih-"e&ihan# distorsike"ainan &eres$on terhada$ stimu"us (Tonsend# 199!. Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis ekonomi berkepanjangan merupakan salah salah satu satu pemicu pemicu yang yang memunc memunculk ulkan an stress stress,, depres depresi, i, dan dan berbag berbagai ai ganggu gangguan an kesehatan jiwa pada manusia. Gangguan ini dijumpai rata-rata 1-2% dari jumlah seluruh penduduk di suatu wilayah pada setiap waktu dan terbanyak mulai timbul onset ! nya pada usia 1"-#" tahun. $ila angkanya 1 dari 1. penduduk saja yang mender menderita ita gangg gangguan uan terseb tersebut, ut, di &ndon &ndonesi esiaa bisa bisa mencap mencapai ai 2-2" 2-2" ribu ribu orang orang penderita dari jumlah tersebut bila 1% nya memerlukan rawat inap di rumah sakit jiwa berarti dibutuhkan setidaknya 2-2" ribu tempat tidur hospital bed ! 'umah
/suhan ke$eraatan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1
sakit jiwa yang ada saat ini hanya cukup merawat penderita gangguan jiwa tidak lebih dari (. orang. )ejadian gangguan jiwa di rumah sakit T*& + dr. 'amelan urabaya i /a0 $ idapatkan dari periode anuari 211- esember 211 didapatkan data penderita ski3ofreni ski3ofreniaa sebanyak sebanyak 241 pasien pasien dengan dengan diagnosa diagnosa keperawat keperawatan an yang bermacammacam macam dianta diantaran ranya5 ya5 ganggu gangguan an persep persepsi si sensor sensori5 i5 halusi halusinas nasii pende pendenga ngaran ran,, isolas isolasii sosial5 menarik diri, perilaku kekerasan, waham, gangguan proses berfikir, gangguan konsep diri, resiko bunuh diri. 6ayoritas pasien yang dirawat adalah anggota T*& +.
risis mu"ti dimensi te"ah mengaki&atkan tekanan yang &erat $ada se&agian se&agian &esar &esar masyarak masyarakat at dunia dunia umumnya umumnya dan 2ndonesi 2ndonesia a $ada khususnya# masyarakat yang menga"ami krisis ekonomi tidak saja akan menga"ami gangguan kesehatan *sik &eru$a gangguan gizi gizi##
ters terser eran ang g
&er&a er&aga gaii
$enya enyaki kitt
infe infeks ksii
teta teta$i $i
juga juga
da$a da$att
meng menga" a"am amii gang ganggu guan an keseh esehat atan an ment menta" a" $sik $sikia iatr tri# i# yang yang $ada $ada akhir akhirnya nya da$at da$at menuru menurunk nkan an $rodu $rodukti kti*ta *tas s kerja# erja# kua"i kua"itas tas hidu$ hidu$ se,ara se,ara nasio nasiona na"# "# dan ak akan an kehi"an ehi"anga gan n satu satu genera generasi si sehat sehat yang yang akan meneruskan $erjuangan dan ,ita-,ita &angsa. ('asmun# ))1 a" a" 4 1-3!. 1-3!. 5i 2ndonesia fenomena yang sedang marak saat ini
ada" ada"ah ah $eris $eristi tia a indi indi%id %idu u se&a se&aga gaii ,ont ,ontoh oh $em& $em&an antu tu ruma rumah h tangga tangga yang yang menga menga"am "amii ganggu gangguan an jia ringan ringan yang yang ditand ditandai ai deng dengan an muda mudah h gugu gugu$# $# mara marah# h# muda mudah h ters tersin ingg ggun ung# g# tega tegang ng## konsentrasi kurang# a$atis yang akan &ermuara $ada gangguan jia &erat aki&at &e&an kerja dengan majikan# u$ah serta kondisi ekonomi dan sosia". a" terse&ut akan &eraki&at $ada gangguan jia S,hizo$renia. angguan-gangguan kesehatan jia terse&ut menu menunj njuk ukk kan se$er se$erti ti k"ie k"ien n &er& &er&i, i,ar ara a sendi sendiri ri## mata mata ter"i ter"iha hatt kekanan-kiri# ja"an mondar-mandir# sering tersenyum sendiri# dan sering sering menden mendengar gar suarasuara-sua suara. ra. Sedang Sedangka kan n ha"usi ha"usinas nasii ada"ah ada"ah suatu suatu keadaan eadaan dimana dimana indi%i indi%idu du menga" menga"ami ami $eru&a $eru&ahan han da"am da"am jum"ah atau $o"a dari stimu"us yang mendekat (yang di$rakarsai se,ara interna" dan eksterna"! disertai dengan satu $engurangan#
/suhan ke$eraatan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
sakit jiwa yang ada saat ini hanya cukup merawat penderita gangguan jiwa tidak lebih dari (. orang. )ejadian gangguan jiwa di rumah sakit T*& + dr. 'amelan urabaya i /a0 $ idapatkan dari periode anuari 211- esember 211 didapatkan data penderita ski3ofreni ski3ofreniaa sebanyak sebanyak 241 pasien pasien dengan dengan diagnosa diagnosa keperawat keperawatan an yang bermacammacam macam dianta diantaran ranya5 ya5 ganggu gangguan an persep persepsi si sensor sensori5 i5 halusi halusinas nasii pende pendenga ngaran ran,, isolas isolasii sosial5 menarik diri, perilaku kekerasan, waham, gangguan proses berfikir, gangguan konsep diri, resiko bunuh diri. 6ayoritas pasien yang dirawat adalah anggota T*& +.
risis mu"ti dimensi te"ah mengaki&atkan tekanan yang &erat $ada se&agian se&agian &esar &esar masyarak masyarakat at dunia dunia umumnya umumnya dan 2ndonesi 2ndonesia a $ada khususnya# masyarakat yang menga"ami krisis ekonomi tidak saja akan menga"ami gangguan kesehatan *sik &eru$a gangguan gizi gizi##
ters terser eran ang g
&er&a er&aga gaii
$enya enyaki kitt
infe infeks ksii
teta teta$i $i
juga juga
da$a da$att
meng menga" a"am amii gang ganggu guan an keseh esehat atan an ment menta" a" $sik $sikia iatr tri# i# yang yang $ada $ada akhir akhirnya nya da$at da$at menuru menurunk nkan an $rodu $rodukti kti*ta *tas s kerja# erja# kua"i kua"itas tas hidu$ hidu$ se,ara se,ara nasio nasiona na"# "# dan ak akan an kehi"an ehi"anga gan n satu satu genera generasi si sehat sehat yang yang akan meneruskan $erjuangan dan ,ita-,ita &angsa. ('asmun# ))1 a" a" 4 1-3!. 1-3!. 5i 2ndonesia fenomena yang sedang marak saat ini
ada" ada"ah ah $eris $eristi tia a indi indi%id %idu u se&a se&aga gaii ,ont ,ontoh oh $em& $em&an antu tu ruma rumah h tangga tangga yang yang menga menga"am "amii ganggu gangguan an jia ringan ringan yang yang ditand ditandai ai deng dengan an muda mudah h gugu gugu$# $# mara marah# h# muda mudah h ters tersin ingg ggun ung# g# tega tegang ng## konsentrasi kurang# a$atis yang akan &ermuara $ada gangguan jia &erat aki&at &e&an kerja dengan majikan# u$ah serta kondisi ekonomi dan sosia". a" terse&ut akan &eraki&at $ada gangguan jia S,hizo$renia. angguan-gangguan kesehatan jia terse&ut menu menunj njuk ukk kan se$er se$erti ti k"ie k"ien n &er& &er&i, i,ar ara a sendi sendiri ri## mata mata ter"i ter"iha hatt kekanan-kiri# ja"an mondar-mandir# sering tersenyum sendiri# dan sering sering menden mendengar gar suarasuara-sua suara. ra. Sedang Sedangka kan n ha"usi ha"usinas nasii ada"ah ada"ah suatu suatu keadaan eadaan dimana dimana indi%i indi%idu du menga" menga"ami ami $eru&a $eru&ahan han da"am da"am jum"ah atau $o"a dari stimu"us yang mendekat (yang di$rakarsai se,ara interna" dan eksterna"! disertai dengan satu $engurangan#
/suhan ke$eraatan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
&er"e&ih-"e&ihan# distorsi atau ke"ainan &eres$on terhada$ setia$ stimu"us. (Tonsend# 199!. 7eran $eraat $ada kasus ini se,ara $romotif mem&entuk $otensi $otensi## mengon mengontr tro" o" hidu$ hidu$ sendir sendiri# i# menyus menyusun un strateg strategii ko$ing# o$ing# meng mengu& u&ah ah
"ing "ingk kunga ungan# n#
dan dan
masy masyar arak akat at##
$era $eran n
$re% $re%en enti tif f
mengidenti*kasi $eri"aku khusus# menghindari kegaga"an $eran# serta serta $eran $eran kurat kuratif if menyed menyediak iakan an "ingk "ingkung ungan an yang yang tera$e tera$euti utik# k# meme meme,a ,ahk hkan an masa" masa"ah ah## mera meraa att keseh esehat atan an *sik# *sik# men, men,eg egah ah usah usaha a &unu &unuh h diri# diri# $sik $sikot otera era$i $i dan dan tera tera$i $i medi medik# k# dan dan $era $eran n reha& reha&i"it i"itati atiff dengan dengan mengik mengikuts utsert ertak akan an k"ien k"ien da"am da"am ke ke"om "om$ok $ok## mendorong tanggung jaa& k"ien terhada$ "ingkungan# me"atih keteram$i"an k"ien. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah $agaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi pendengaran7 1.3 Tu Tujuan juan 1.3.1 Tujuan Umum 8ntuk mendapatkan gambaran secara nyata dalam memberikan +suhan
)epe )epera rawa wata tan n
pada pada
klie klien n
deng dengan an55
9alu 9alusi sina nasi si
/end /enden enga gara ran n
deng dengan an
6enggunakan pendekatan proses keperawatan jiwa di ruang /a0illiun :& $ 'umkital dr. 'amelan urabaya. 1.3.2 .3.2 Tujuan uan hus husus us 1. apat melakukan melakukan pengkaj pengkajian ian pada pada penderita penderita 9alusina 9alusinasi si /endengar /endengaran. an. 2. apat menganalisa menganalisa data data yang yang diperole diperoleh h selama selama pengka pengkajian. jian. #. apat menyusun menyusun rencana rencana keperaw keperawatan atan pada pada penderita penderita dengan dengan halusinasi halusinasi pendengaran. ;. apa apatt melak elaksa sana naka kan n tind tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada pend pender erit itaa deng dengan an halusinasi pendengaran. ". apa apatt meng menge0 e0al alua uasi si tind tindak akan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada pend pender erit itaa deng dengan an halusinasi pendengaran. 1.! Man"a Man"aat at 1.!.1 Te#r$t$s 6emberikan 6emberikan sumbangan sumbangan ilmu pengetahuan pengetahuan khususnya khususnya dalam +suhan
)epera )eperawata watan n iwa engan engan 6asalah 6asalah 8tama 8tama /eruba /erubahan han /ersep /ersepsi si ensor ensori5 i5 9alusinasi /endengaran iagnosa 6edis ki3ofrenia 9ebefrenik di 'uang 'awat /a0illiun :& 'umkital dr. 'amelan urabaya.
/suhan ke$eraatan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3
1.!. 1.!.2 2 Prak Prakt$ t$ss a. Bag$ Bag$ Pela%a Pela%anan nan eseha esehata tan n
9asil studi kasus ini, dapat menjadi masukkan bagi pelayanan di rumah rumah sakit sakit agar agar dapa dapatt mela melaku kukan kan +suha suhan n )epera )eperawa watan tan iwa iwa enga engan n 6asal 6asalah ah 8tam 8tamaa /eru /eruba baha han n /ers /ersep epsi si ens ensor ori5 i5 9alu 9alusin sinasi asi /end /enden enga gara ran n iag iagno nosa sa 6edi 6ediss ki3 ki3of ofren renia ia 9ebe 9ebefre freni nik k di 'uan 'uang g 'awa 'awatt /a0i /a0illi lliun un :& 'umkital dr. 'amelan urabaya. b. Bag$ ag$ Pas$e as$en n
apat menjadi pengetahuan bagi pasien mengenai penyakitnya.
/suhan ke$eraatan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 8
BAB 2 T&N'AUAN TE(R&T&)
2.1 #nse* Dasar Me+$s 2.1.1 Pengert$an
ki3ofrenia adalah suatu diskripsi sindrom dengan 0ariasi penyebab banyak belum diketahui! dan perjalanan penyakit tak selalu bersifat kronis atau deteriorating! yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik dan sosial budaya 'usdi 6aslim, 1<<4= ;!. ki3ofrenia merupakan suatu gangguan psikotik yangg kronik, sering mereda, namun hilang timbul dengan manifestasi klinis yang amat luas 0ariasinya )aplan 2 5 ;4!. 6enurut >ugen $leuler 6aramis, 1<<( 5 214! ki3ofrenia adalah suatu gambaran jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses pikir, perasaan dan perbuatan. ari ketiga pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa ski3ofrenia merupakan suatu gambaran sindrom dengan berbagai macam penyebab dan perjalanan yang banyak dan beragam, dimana terjadi keretakan jiwa atau ketidak harmonisan dan ketidaksesuaian antara proses pikir, perasaan dan perbuatan serta hilang timbul dengan manisfestasi klinis yang beragam.
2.2.2 Et$#l#g$ 1. )eturunan
Telah dibuktikan dengan penelitian bahwa angka kesakitan bagi saudara tiri ,<-1,( %, bagi saudara kandung 4-1" %, bagi anak dengan salah satu
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
orang tua yang menderita ki3ofrenia ;-( %, kembar 2 telur 2-1" % dan kembar satu telur 1-( % 6aramis, 1<<(= 21" !. 2. >ndokrin
Teori ini dikemukakan berhubungan dengan sering timbulnya ki3ofrenia pada waktu pubertas, waktu kehamilan atau puerperium dan waktu klimakterium., tetapi teori ini tidak dapat dibuktikan 3. 6etabolisme
Teori ini didasarkan karena penderita ki3ofrenia tampak pucat, tidak sehat, ujung e?tremitas agak sianosis, nafsu makan berkurang dan berat badan menurun serta pada penderita dengan stupor katatonik konsumsi 3at asam menurun. 9ipotesa ini masih dalam pembuktian dengan pemberian obat halusinogenik. !. usunan saraf pusat
/enyebab ki3ofrenia diarahkan pada kelainan / yaitu pada diensefalon atau kortek otak, tetapi kelainan patologis yang ditemukan mungkin disebabkan oleh perubahan postmortem atau merupakan artefakt pada waktu membuat sediaan. ,. Teori +dolf 6eyer
ki3ofrenia tidak disebabkan oleh penyakit badaniah sebab hingga sekarang tidak dapat ditemukan kelainan patologis anatomis atau fisiologis yang khas pada / tetapi 6eyer mengakui bahwa suatu konstitusi yang inferior
atau
penyakit
badaniah
dapat
mempengaruhi
timbulnya
ki3ofrenia. 6enurut 6eyer ki3ofrenia merupakan suatu reaksi yang salah, suatu maladaptasi, sehingga timbul disorganisasi kepribadian dan lama kelamaan orang tersebut menjauhkan diri dari kenyataan otisme!.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 6
-. Teori igmund @reud
ki3ofrenia terdapat 1! kelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik ataupun somatik 2! superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan &d yamg berkuasa serta terjadi suatu regresi ke fase narsisisme dan #! kehilangaan kapasitas untuk pemindahan transference! sehingga terapi psikoanalitik tidak mungkin. . >ugen $leuler
/enggunaan istilah ki3ofrenia menonjolkan gejala utama penyakit ini yaitu jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses berfikir, perasaan dan perbuatan. $leuler membagi gejala ki3ofrenia menjadi 2 kelompok yaitu gejala primer gaangguan proses pikiran, gangguan emosi, gangguan kemauan dan otisme! gejala sekunder waham, halusinasi dan gejala katatonik atau gangguan psikomotorik yang lain!. /. Teori lain
ki3ofrenia sebagai suatu sindroma yang dapat disebabkan oleh bermacam-macaam sebab antara lain keturunan, pendidikan yang salah, maladaptasi,
tekanan
jiwa,
penyakit
badaniah seperti
lues
otak,
arterosklerosis otak dan penyakit lain yang belum diketahui. 0. 'ingkasan
ampai sekarang belum diketahui dasar penyebab ki3ofrenia. apat dikatakan bahwa faktor keturunan mempunyai pengaruh. @aktor yang mempercepat,
yang
menjadikan
manifest
atau
faktor
pencetus
presipitating factors! seperti penyakit badaniah atau stress psikologis, biasanya
tidak
menyebabkan
ki3ofrenia,
walaupun
pengaruhnyaa
terhadap suatu penyakit ki3ofrenia yang sudah ada tidak dapat disangkal. 6aramis, 1<<(=21(!.
2.2.3
Tan+a Dan ejala
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 :
6enurut 9awari 2;!, gejala A gejala positif yang yang diperlihatkan pada penderita ski3ofrenia adalah sebagai berikut5 a. elusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional tidak masuk akal!. 6eskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rational, namun penderita tetap meyakini keberanannya. b. 9alusinasi, yaitu pengalaman panca indera tanpa ada rangsangan stimulus!. 6isalnya pederita mendenga suara A suara B bisikan A bisikan di telinganya padahal tdak ada sumber dari suara B bisikan itu. c. )ekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. 6isalnya bicaranya kacau, sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya. d. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan. e. 6erasa dirinya Corang besarD, merasa serba mampu, serba hebat, dan sejenisnya. f. /ekirannya penuh dengan kecurigaan atau seakan akan ada ancaman terhadap dirinya. g. 6enyimpan rasa permusuhan. Gejala A gejala positif ski3ofrenia sebagaimana diuraikan diatas amat mengganggu lingkungan keluarga! dan merupakan salah satu moti0asi keluarga untuk membawa penderita berobat. Gejala negatif yang diperlihatkan pada penderita ski3ofrenia adalah sebagai berikut5 a. +lam perasaan affect! CtumpulD dan CmendatarD. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukan ekspresi. b. 6enarik diri atau mengasingkan diri withdrawl! tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun day dreaming!. c. )ontak emosional amat CmiskinD, sukar diajak bicara, pendiam. /asif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.ulit dalam berpikir abstrak. d. /ola piker stereotype.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
e. Tidak ada B kehilangan dorongan kehendak a0olition! dan tidak ada inisiatif, tidak ada upaya dan usaha, tidak ada spontanitas, menonton, serta tidak ingin apa A apa, dan serba malas kehilangan nafsu!. 2.2.!
'en$s )k$#"ren$a )raepelin membagi ki3ofrenia dalam beberapa jenis berdasarkan gejala
utama antara lain5 a. ki3ofrenia implek ering timbul pertama kali pada usia pubertas, gejala utama berupa kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan. Gangguan proses berfikir sukar ditemukan, waham dan halusinasi jarang didapat, jenis ini timbulnya perlahan-lahan. b. ki3ofrenia 9ebefrenia
/ermulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada masa remaja atau antaraa 1"-2" tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan proses berfikir, gangguan kemauaan dan adaanya depersenalisasi atau double personality. Gangguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau perilaku kekanak-kanakan sering terdapat, waham dan halusinaasi banyak sekali. . ki3ofrenia )atatonia
Timbulnya pertama kali umur 1"-# tahun dan biasanya akut serta sering didahului oleh stress emosional. 6ungkin terjadi gaduh gelisah katatonik atau stupor katatonik.ki3ofrenia /aranoid Gejala yang menyolok ialah waham primer, disertai dengan waham-waham sekunder dan halusinasi. engan pemeriksaan yang teliti ternyata adanya gangguan proses berfikir, gangguan afek emosi dan kemauan.
+. >pisode ki3ofrenia akut
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 9
Gejala ki3ofrenia timbul mendadak sekali dan pasien seperti dalam keadaan mimpi. )esadarannya mungkin berkabut. alam keadaan ini timbul perasaan seakan-akan dunia luar maupun dirinya sendiri berubah, semuanya seakanakan mempunyai suatu arti yang khusus baginya. e. ki3ofrenia 'esidual
)eadaan ki3ofrenia dengan gejala primernya $leuler, tetapi tidak jelas adanya gejala-gejala sekunder. )eadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan ki3ofrenia. ".
ki3ofrenia ki3o +fektif
isamping gejala ki3ofrenia terdapat menonjol secara bersamaaan juga gejala-gejal depresi ski3o depresif! atau gejala mania psiko-manik!. enis ini cenderung untuk menjadi sembuh tanpa defek, tetapi mungkin juga timbul serangan lagi.
2.2.,
Penatalaksanaan )k$#"ren$a 6enurut Tomb 2;!, pengobatan untuk penderita ski3ofrenia dapat
menggunakan beberapa metode antara lain5 a. 6etode biologic Ebat psikosis akut dengan obat anti psikotik, lebih disukai dengan anti psikotik atypical baru kisaran dosis ekui0alen F chlorproma?ine #- mgBhari!. )etidak patuhan minum obat sering terjadi, oleh karena itu perlu diberikan depo flufena3ine atau haloperidol kerja A lama merupakan obat terpilih. /enambahan litium, ben3odia3epine, atau dia3epam 1"-# mgB hari atau klona3epam "-1" mgBhari sangat membantu menangani ski3ofrenia yang disertai dengan kecemasan atau depresi. Terapi kejang listrik dapat bermanfaat untuk mengontrol dengan cepat beberapa psikosis akut. angat sedikit pasien ski3ofrenia yang tidak berespon dengan obat-obatan dapat membaik dengan >T.
b. 6etode psikoterapi
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1)
6enurut 9awari 2! jenis psikoterapi yang dilakukan untuk menangani penyakit ski3ofrenia antara lain5 1. /sikoterapi suportif $entuk terapi yang bertujuan memberikan dorongan semangat dan moti0asi agar penderita tidak merasa putus asadan semangat juangnya fighting spirit! dalam menghadapi hidup. 2. /sikoterapi re edukatif $entuk terapi yang dimaksudkan member pendidikan ulang untuk merubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar. #. /sikoterapi rekonstruksi Terapi yang dimaksudkan untuk memperbaiki kembali kepribadian yang mengalami keresahan. ;. Terapi tingkah laku +dalah terapi yang bersumber dari teori psikologi tingkah laku beha0ior psichology! yang mempergunakan stimulasi dan respon modus operandi dengan pemberian stimulasi yang positif akan timbul proses positif. ". Terapi keluarga $entuk terapi yang menggunakan media sebagai titik tolak terapi karena keluarga selain sebagai sumber terjadinya gangguan tingkah laku juga sekaligus sarana terapi yang dapat mengembalikan fungsi psikis dan sosial melalui komunikasi timbal balik. . /sikoterapi kognitif 6emulihkan kembali fungsi kognitif sehingga mampu membedakan nilai-nilai sosial dan etika.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 11
2.2 #nse* Dasar e*era4atan 2.2.1 asus 5Masalah Utama6
9alusinasi /endengaran 2.2.2 #nse* Halus$nas$ Pen+engaran 1. Pengert$an
9alusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang mendekati yang diprakarsai secara internal dan eksternal! disertai dengan suatu pengurangan berlebih-lebihan distorsi atau kelainan berespon terhadap suatu stimulus. Towsend.1<<(!. 9alusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan, tanpa stimulus yang nyata artinya klien menginterprestasikan suatu yang nyata tanpa stimulus atau rangsangan dari luar 6aramis, 1<(!. 9alusinasi adalah merupakan reaksi terhadap stress dan usaha dari alam tidak sadar untuk melindungi egonyaB pernyataan simbolik dari gangguan psikotik indi0idu. 9alusinasi adalah gejala sekunder dari schi3ophrenia dank lien dengan ski3ofrenia 4% mengalami halusinasi pendengaran dan #% mengalami
halusinasi
campuran
yaitu
halusinasi
pendengaran
dan
penglihatan tuart and undeen.1<<"!.
2. Et$#l#g$
6enurut tuart 24!, faktor penyebab terjadinya halusinasi adalah5 a. @aktor predisposisi 1. $iologis 16 Gangguan perkembangan dan fungsi otakB/.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1
26 Gejala yang mungkin muncul adalah hambatan dalam belajar
berbicara, daya ingat dan perilaku kekerasan. 2. /sikologis 1! ikap dan keadaan keluarga juga lingkungan. 2! /enolakan dan kekerasan dalam kehidupan klien. #! /ola asuh pada usia kanak-kanak yang tidak adekuat misalnya5 tidak ada kasih sayang diwarnai kekerasan dalam keluarga. #. osial budaya 1! )emiskinan, konflik sosial budaya peperangan, kerawanan,dan ketidakamanan!. 2! )ehidupan yang terisolir disertai stress yang menumpuk. ;. @aktor presipitasi 1! )urangnya sumber dayaB dukungan social yang dimiliki. 2! 'espon koping yang maladapti0e. #! )omunikasi dalam keluarga kurang. 3. &DENT&7&A)& ADAN8A PER&LAU HALU)&NA)& a. &si 9alusinasi 1. 6enanyakan suara siapa yang didengar. 2. +pa bentuk yang dilihat. #. $au apa yang dicium. ;. 'asa apa yang dikecap. ". 6erasakan apa di permukaan tubuh. b. Haktu dan frekuensi halusinasi 1. )apan pengalaman itu muncul. 2. $ila mungkin klien diminta menjelaskan. #. )apan persis waktu terjadinya hal tersebut. c. ituasi pencetus 1. 6enanyakan kepada klien atau kejadian yang dialami sebelum hal
itu muncul. d. 'espons klien 1. +pa yang dilakukan oleh klien saat mengalami pengaruh 9alusinasi. 2. +pakah masih bisa mengontrol stimulus 9alusinasi atau sudah tidak berdaya. !. 7A)E HALU)&NA)& a. @ase pertamaB comforming ansietas sedang! )lien mengalami stress, cemas, perasaan perpisahan kesepian yang •
•
memuncak dan tidak dapat diselesaikan. )lien mulai melamun dan memikirkan tentang hal-hal yang
menyenangkan cara ini hanya menolong sementara. b. @ase keduaB condemning ansietas berat! )ecemasan meningkat, melamun, berfikir sendiri jadi dominan. •
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 13
6ulai diresahkan oleh bisikan yang tidak jelas. )lien tidak ingin orang lain tahu dan dia tetap dapat mengontrol. • c. @ase ketigaB controlling ansietas sangat berat! $isikan suara,isi halusinasi makin mengontrol, menguasai dan • •
mengontrol klien. )lien menjadi terbiasa dan tidak berdaya terhadap halusinasinya. • d. @ase keempatB conIuering panik! 9alusinasi berubah menjadi mengancam, memerintah dan • •
memarahi klien. )lien menjadi patut,tidak berdaya, hilang control dan tidak dapat berhubungan scara nyata dengan orang lain dilingkungan.
,. Tan+a Dan ejala
6enurut 9amid 2!, perilaku klien yang terkait dengan halusinasi adalah sebagai berikut5 1. $icara sendiri. 2. enyum sendiri. #. )etawa sendiri. ;. 6enggerakkan bibir tanpa suara. ". /ergerakan mata yang cepat. . 'espon 0erbal yang lambat. 4. 6enarik diri dari orang lain. (. $erusaha untuk menghindari orang lain. <. Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata. 1. Terjadi peningkatan denyut jantung, pernapasan dan tekanan darah. 11. /erhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik. 12. $erkonsentrasi dengan pengalaman sensori. 1#. ulit berhubungan dengan orang lain. 1;. >kspresi muka tegang. 1". 6udah tersinggung, jengkel dan marah. 1. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat. 14. Tampak tremor dan berkeringat. 1(. /erilaku panik. 1<. uriga dan bermusuhan. 2. $ertindak merusak diri, orang lain dan lingkungan. 21. )etakutan. 22. Tidak dapat mengurus diri. 2#. $iasa terdapat disorientasi waktu, tempat dan orang.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 18
-. Penatalaksanaan Pa+a Pas$en Halus$nas$
)eperawatan kesehatan mental psikiatri adalah suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara terpauti sebagai kiatnya. 9alusinasi 0isual sering terjadi pada saat klien bangun tidur B saat akan tidur ataupun saat klien tidak ada pekerjaan dan termenungBmelamun. alam penatalaksanaan proses keperawatan klien dengan halusinasi yaitu5 a. 6embina hubungan saling percaya. b. 6enjelaskan pada klien tentang apa yang dialami sekarang, jelaskan bahwa itu merupakan halusinasi, baik itu pengertian ataupun sebabnya. . 6enjelaskan cara-cara mengatasi menghardik dan bercakap-cakap dengan temannya!. +. 6enjelaskan pada keluarga tentang gangguan jiwa yang dialami klien, bagaimana cara mengontrolnya juga dukungan dari keluarga. 6enjelaskan pada klien tentang obat yang di minum baik jenis, dosis, kegunaan maupun efek samping 'asmun, 21!. . Rentang Res*#n Halus$nas$
9alusinasi merupakan salah satu respon maladaptif indi0idu yang berada dalam rentang respon neurobiologist tuart J araia, 21!. &ni merupakan respon persepsi paling maladaptif. ika indi0idu yang sehat persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan menginterprestasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera pendengaran, penglihatan, penghidu, pengecapan, dan perabaan!, pasien dengan halusinasi mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya stimulus tersebut tidak ada. iantara kedua respon tersebut adalah respon indi0idu yang karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah mempersepsikan stimulus yang diterimanya yang disebut sebagai ilusi. /asien mengalami ilusi jika interpretasi yang dilakukannya terhadap stimulus panca indera tidak
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1
akurat sesuai stimulus yang diterima. 'entang respon halusinasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
'>*T+*G '>/E* T8+'T J +'+&+, 21! Res*#n A+a*t$"
/ikiran ogis
Res*#n Mala+a*t$"
istorsi /ikiran
G# /ikirBelusi
/ersepsi +kurat
&lusi
9alusinasi
>mosi )onsisten
'eaksi >mosi KK
ulit$erespon
ng /engalaman
+tauLL
>mosi
/erilaku esuai
/erilaku +neh
/. isorganisasi
$erhub. osial
tidak biasa
isolasi sosial
6enarik iri
2.3 #nse* Asuhan e*era4atan
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 16
2.3.1
Pengkaj$an /erubahan persepsi sensori= halusinasi /endengaran 16 ata subyektif5 tidak mampu mengenal waktu, orang, tempat, tidak
mampu memecahkan masalah, mengungkapkan adanya halusinasi misalnya mendengar suara A suara atau bayangan A bayangan!, mengeluh cemas dan khawatir. 26 ata obyektif5 mudah tersinggung, apatis, dan cenderung menarik diri, tampak gelisah, perubahan perilaku dan pola komunikasi, kadang berhenti berbicara seolah A olah mendengar sesuatu, menggerakkkan bibirnya tanpa mengeluarkan suara, menyeringai dan tertawa yang tidak sesuai, gerakan mata yang cepat, pikiran yang berubah A ubah dan konsentrasi rendah, kadang tampak ketakutan, respon A respon yang tidak sesuai tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang kompleks!. P(H(N MA)ALAH 'isiko perilaku mencederai diri +ffect! Gangguan pemeliharaan
kesehatan
/erubahan persepsiBsensori5 halusinasi dengar ore /roblem!
&solasi sosial5 menarik diri ausaB >tiologi!
defisit perawatan diri5 6andi J berhias
Gangguan konsep diri5 harga diri rendah kronis
2.3.2 D$agn#sa e*era4atan 1. /erubahan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi dengar. 2.3.3
REN9ANA EPERA:ATAN
?. /erubahan persepsi sensori berhubungan dengan halusinasi dengar. &nter0ensi )eperawatan5 1. / 1. a. $ina hubungan saling percaya
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1:
b. 6embantu pasien mengenal halusinasinya isi, waktu, frekuensi, situasi yang menyebabkan dan respon pasien!. c. 6embantu pasien mengontrol halusinasinya menghardik halusinasi! Tujuan / 15 a. +gar pasien percaya dengan perawatBmahasiswa saling percaya!. b. +gar pasien mampu mengenal halusinasinya ketika halusinasinya datang. c. +gar pasien mampu mengetahui cara menghardik dan juga mempraktekkan cara yang diberikan perawatBmahasiswa ketika halusinasi datang. 2. / 2 a. 6engontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Tujuan / 25 a. +gar pasien mampu mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain ketika halusinasi datang. b. +gar pasien mampu bercakap-cakap dengan orang lain ketika halusinasi datang.
#. / # a. 6elatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan akti0itas terjadwal. Tujuan / #5 a. /asien mampu mengidentifikasi akti0itas terjadwal yang biasa di lakukan sehari-hari. b. /asien mampu melakukan akti0itas yang sudah dijadwalkan. ;. / ; a. 6elatih pasien minum obat secara teratur Tujuan / ;5 a. /asien mengetahui kegunaan obat, akibat jika putus obat.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1
b. /asien dapat minum obat secara teratur.
BAB 3 T&N'AUAN A)U)
A. PENA'&AN EPERA:ATAN '&:A Ruang Ra4at; /a0 $
Tanggal D$ra4at; 2#-11-211
&. &DENT&TA) L&EN &nisial 5 Tn. M B/! Tanggal /engkajian 5 -12-211 8mur 5 2( Tahun *o. 'ekam 6edik 5 2.2."# &nforman 5 keluarga pasien dan pasien sendiri &&. ALA)AN MA)U /asien memukul /+G+ saat dinas. &&&. ELUHAN UTAMA
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 19
keluarga pasien mengatakan sebelum di bawa ke rumah sakit pasien sering gelisah saat di kantor ataupun di rumah. /asien juga sering mangkir saat dinas dengan alasan yang tidak jelas tapi dia masuk kerja saat hari libur. )etika pasien di rumah pasien sering bertengkar dengan istrinya dengan alasan cemburu karena pasien berpikir istrinya berselingkuh dengan seniornya yang pangkatnya lebih tinggi. )eluarga pasien juga mengatakan sebelum di bawa ke poli jiwa pasien memukul /+G+ saat dinas kemudian oleh teman-temannya langsung dibawa ke '+ poli jiwa!. )eluarga pasien mengatakan saat di kantor pasien sering diam melamun dan pulang cepat meninggalkan tempat kerjanya tanpa alasan yang jelas. /asien mengatakan sebelum dibawa ke rumah sakit dia sering mendengar teriakan-teriakan suara perempuan yang menyuruhnya untuk memukul seniornya dan sampai sekarang kadang-kadang masih mendengar.
&<.
7AT(R PRED&)P()&)& 1. /ernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu7 ya pasien pernah mengalami gangguan jiwa sejak tahun 21 dan sering
kambuh dan keluar masuk pa0 . /asien masuk pa0 sebanyak lebih dari ;?. 2. /engobatan sebelumnya $erhasil
kurang berhasil
tidak berhasil
pasien mengatakan saat di rumah jarang minum obat bahkan pernah tidak diminum obatnya dengan alasan ingin coba-coba bagaimana rasanya kalau tidak minum obat. #.
/elakuB8sia
)orbanB8sia aksiB8sia
+niaya fisik +niaya seksual /enolakan )ekerasan dalam keluarga Tindakan criminal penjelasan *o. 1, 2, # 5 pasien memukul /+G+ sebelum dibawa ke pa0 Masalah e*era4atan ; =resiko perilaku kekerasan. =)etidakefektifan terapi sebelumnya ;. +dakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa7 Ma Tidak
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 )
/enjelasan5 keluarga pasien mengatakan ada anggota keluarga lain yang pernah mengalami gangguan jiwa yang sama dengan pasien yaitu paman pasien namun sudah sembuh. Masalah e*era4atan ;
ketidakefektifan
koping
keluarga5
ketidakmampuan ". /engalaman masa lalu yang tidak menyenangkan 5 tidak ada Masalah e*era4atan ; tidak ada masalah keperawatan. <. 7&)& 1. Tanda 0ital T512B( *5 (?Bmnt 5 #," o ''5 2?Bmnt 2. 8kuran T$5 14cm $$5 4"kg #. )eluhan @isik 5Tidak ada /enjelasan 5 tidak ada keluhan fisik yang dikeluhkan pasien Masalah e*era4atan ; tidak ada masalah keperawatan <&.
P)&()()&AL 1. Genogram
et4 4 7erem$uan /?
4 ;aki- "aki 4 Tingga" serumah
/enjelasan5 pasien menikah dengan istrinya pada bulan september tahun 211 dan belum dikaruniai anak. /asien tinggal serumah dengan istrinya. Masalah e*era4atan 2. )onsep diri a. itra tubuh
; tidak ada masalah keperawatan.
5 pasien mengatakan tidak ada bagian tubuhnya yang
tidak dia sukai. 5 pasien merupakan anggota T*& + dengan pangkat b. &dentitas /'+T8 dan pasien kurang puas dengan posisinya. . /eran 5 pasien di rumah sebagai suami dan bekerja sebagai T*& +. +. &deal diri
5 pasien ingin segera cepat sembuh dan keluar dari rumah
sakit agar bisa kembali bekerja.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 1
e. 9arga diri
5
pasien merasa bahwa istrinya berselingkuh dengan
seniornya yang pangkatnya lebih tinggi dari pasien . Masalah e*era4atan ; gangguan konsep diri5 harga diri rendah.
3. 9ubungan sosial a. Erang terdekat5 istri dan sahabat pasien. b. /eran serta dalam kegiatan kelompokBmasyarakat5 pasien mengikuti
kegiatan di rumah sakit tapi pasien lebih sering menyendiri dan tidur di kamar. . 9ambatan dalam berhubungan dengan orang lain5 keluarga pasien mengatakan sebelum 6' pasien merupakan orang yang pendiam dan suka menyendiri serta melamun. /asien cenderung tertutup dan jarang cerita tentang masalahnya kepada orang lain kecuali terhadap orang yang dipercaya sekali oleh pasien. Masalah e*era4atan; isolasi sosial5 menarik diri. !. piritual a. *ilai dan keyakinan5 pasien beragama islam. b. )egiatan &badah5 pasien mengatakan rajin melaksanakan shalat subuh dan mendengarkan ceramah subuh di tele0isi. Masalah e*era4atan; tidak ada masalah keperawatan. <&&.
)TATU) MENTAL 1. /enampilan 5 pasien terlihat bersih dan rapi, rambut rapi dan tidak kotor,
gigi bersih. Masalah e*era4atan; tidak ada masalah keperawatan. 2. /embicaraan penjelasan5 ketika dikaji respon pasien ketika menjawab agak lambat dan tampak malas dan lama saat berfikir. Masalah e*era4atan; hambatan komunikasi 0erbal. #. +kti0itas motorik penjelasan 5 ketika dikaji pasien tampak tidak tenang dan gelisah serta tampak agitasi kadang-kadang menggerak-gerakan tangan dan kaki!. /asien juga mengalami distrakbiliti perhatian yang mudah dialihkan oleh rangsang yang tidak berarti orang lewat!!. Masalah e*era4atan; tidak ada masalah keperawatan.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
;. +lamperasaan penjelasan 5 saat dikaji pasien beranggapan bahwa suara-suara yang didengarnya dikirim oleh sesuatu yang lebih kuat dari manusia dan pasien khawatir bila suara-suara itu kembali. Masalah e*era4atan; ansietas. ". +fek atar Tumpul abil Tidak sesuai /enjelasan 5 pasien mengatakan khawatir bila suara-suara itu kembali terdengar namun muka pasien tidak menunjukkan kekhawatiran. Masalah e*era4atan; gangguan alam perasaanB ketakutan. . &nteraksi selama wawancara5 saat dikaji pasien cukup kooperatif, dan pasien mau menatap wajah perawatBmahasiswa namun konsentrasinya akan beralih jika ada stimulasi yang lewat. Masalah e*era4atan; tidak ada masalah keperawatan. 4. /ersepsi 5 9alusinasi /endengaran /englihatan
/erabaan
/engecapan /enghidu penjelasan5 pasien mengalami halusinasi pendengaran. aat dikaji pasien mengatakan sebelum 6' mendengar suara berupa teriakan-teriakan wanita yang menyuruhnya memukul seniornya, suara itu sering muncul terutama saat malam hari sampai menjelang subuh, respon pasien saat mendengar suara itu menghampiri sumber suara dan terkadang diam. Masalah e*era4atan; gangguan persepsi sensori5 halusinasi pendengaran. (. /roses pikir penjelasan 5 saat dikaji pasien mampu menjawab pertanyaan yang diberikan namun agak lama saat menjawab. Masalah e*era4atan; gangguan proses pikir. <. &si pikir Ebsesi @obia epersonalisasi
Haham +gama isip pikir
&de yang terkait
omatik iar pikir
9ipokondria /ikiran magis
)ebesaran )ontrol pikir
uriga nihilistik
penjelasan 5 pada saat dikaji pasien mengatakan cemburu terhadap istrinya yang dianggap berselingkuh dengan seniornya.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3
Masalah ke*era4atan 5 waham curiga.
1. Tingkat kesadaran $ingung
edasi
tupor
isorientasi5 Haktu Tempat Erang penjelasan 5 saat dikaji pasien tampak sadar sepenuhnya dan kooperatif ketika diajak ngobrol Masalah ke*era4atan 5 tidak ada masalah keperawatan. 11. 6emori pasien mampu mengingat isi halusinasi,frekuensi, waktu, dan respon pasien yang terjadi sebelum pasien 6'. Masalah e*era4atan 5 tidak ada masalah keperawatan.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung 6udah beralih
Tidak mampu
Tidak mampu
berkonsentrasi
berhitung
sederhana
penjelasan 5 pasien saat ditanya berapa kali dia dirawat, pasien bilang tidak tahu sudah berapa kali dia masuk. Masalah e*era4atan 5 gangguan proses pikir.
1#.
)emampuan penilaian 5 pada saat mahasiswa memberi pertanyaan pasien mandi dulu atau shalat subuh dulu pasien menjawab mandi dulu.
Masalah ke*era4atan; tidak ada masalah keperawatan.
1;. aya tilik diri5 saat dikaji pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit san dirawat di pa0 . /asien ingin cepat sembuh dan kembali bekerja. Masalah e*era4atan 5 tidak ada masalah keerawatan. <&&. ebutuhan Pers$a*an Pulang
1. /asien mampu makan sendiri, ganti baju sendiri, mandi sendiri, $+$B$+) sendiri tetapi klien tidak mampu memenuhi kebutuhan yang lain seperti menjaga kebersihan kamarnya. Masalah ke*era4atan; gangguan pemeliharaan kesaehatan 2. &stirahat dan tidur Tidur siang lama 5 1 s.d. 2 jam Tidur malam lama 5 4 s.d ( jam +kti0itas sebelumBsetelah lama 5 berdoa
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 8
/enjelasan5 pasien mengatakan sering terbangun awal saat tidur di malam hari. Masalah ke*era4atan; gangguan pola tidur. #. /enggunaan obat 5 memerlukan bantuan karena pasien mengatakan tidak teratur untuk minum obat saat di rumah. ;. istem pendukung pasien adalah istrinya dan keluarganya yang dapat memahami segala kebutuhannya. <&&&. Mekan$sme #*$ng +daptif 6aladaptif $icara dengan orang lain 6inum alkohol 6ampu menyelesaikan masalah 'eaksi lambatBberlebihan Teknik relokasi $ekerja berlebihan +kti0itas konstruktif 6enghindar Elahraga 6encederai diri ainnya ainnya /enjelasan5 pasien mau diajak bicara oleh perawat namun agak lambat saat
menjawab dan berfikir. /asien melakukan kegiatan yang ada di ' namun jarang hanya ketika pasien ingin saja, selebihnya pasien lebih banyak diamBtidur di kamar. Masalah e*era4atan 5 ketidak efektifan koping indi0idu.
<&&&. Masalah Ps$k#s#s$al Dan L$ngkungan 6asalah dengan dukungan kelompok5 pasien mendapat dukungan dari
istrinya dan keluarganya. 6asalah berhubungan dengan lingkunga5 pasien jarang berinteraksi dengan pasien lain, pasien lebih suka menyendiri di kamar. 6asalah dengan pendidikan5 pasien lulusan 6+ 6asalah dengan pekerjaan5 pasien bekerja sebagai T*& +. 6asalah dengan perumahan5 pasien mengatakan tinggal serumah dengan istrinya. 6asalah dengan ekonomi5 selama pasien sakit dipenuhi oleh istri dan keluarganya. 6asalah pelayanan kesehatan5 bila pasien sakit biasanya berobat ke '+ dr. 'amelan urabaya. /asien sudah pernaha masuk pa0 sebanyak ;?. Masalah e*era4atan 5 isolasi sosial5 menarik diri.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
>. urang *engetahuan tentang ;
/enyakit jiwa @aktor presipitasi )oping
istem pendukung /enyakit fisik Ebat-obatan
ainnya 5 Masalah e*era4atan 5 ketidak patuhan. >&. As*ek Me+$k iagnosa medik 5 ki3ofrenia /aranoid. Terapi medik5 /N 5 #? 1mg stela3yne 5 1? "mg 9e?ymer 5 2?2mg >&&&. Masalah ke*era4atan 1. resiko perilaku kekerasan. 2. ketidakefektifan koping keluarga5 ketidakmampuan. #. gangguan konsep diri5 harga diri rendah. ;. &solasi sosial5 menarik diri. ". hambatan komunikasi 0erbal. . +nsietas. 4. gangguan alam perasaanB ketakutan. (. waham <. gangguan persepsi sensori5 halusinasi pendengaran. 1. gangguan proses pikir. 11. gangguan pemeliharaan kesaehatan. 12. gangguan pola tidur. 1#. ketidak efektifan koping indi0idu. 1;. ketidak patuhan.
'esiko 7eri"aku ekerasan 4 <=e,t Men,ederai 5iri Sendiri dan ?rang ;ain
>&<. P#h#n Masalah
/ohon 6asalah <=e,t
>ore 7ro&"em
angguan 7roses 7ikirangguan 7erse$si Sensori 4 a"usinasi 7endengaran
<=e,t aham
2so"asi Sosia" 4 Menarik 5iri >ausa
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 6 angguan onse$ 5iri 4 >ausa arga 5iri 'endah
><. D$agn#sa e*era4atan
)arena menggunakan diagnosa tunggal, maka iagnosa keperawatan yang muncul5 gangguan persepsiBsensori5 halusinasi pendengaran. ANAL&)A DATA
NAMA; Tn. M
N( RM; 2.2."# Data
D$agn#sa ke*era4atan
5 •
RUANAN;/a0.$
Gangguan
Tt+
persepsiBsensori5
/? mengatakan sebelum 6' halusinasi pendengaran. p? mendengar suara teriakan wanita
yang
menyuruhnya
memukul seniornya. •/? mengatakan jenuh berada di '
E5 •
aat diajak bicara /? tampak gelisah, tampak khawatir, p? terlihat
agitasi
menggerak-gerakkan dan
kakinya!,
sering tangan dan
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 :
distaktibiliti. •
/? lebih sering menyendiri di dalam kamarnya.
&NTER
TG
O
.
)>/>'+H+
-
T+* Gangguan
12-
persepsiBsens 1. $9/
wajah
211
ori5
bersahabat,
halusinasi
menunjukkan
pendengaran
rasa senang,
&*T>':>*&
/>'>*+*++* T88+* )'&T>'&+
'+&E*+
>:+8+& / 15
>kspresi
ada kontak
1. $ina hubungan saling percaya a. alam terapeutik. b. /erkenalan c.
diri. Tanyakan
saling percaya antara p? dan perawat merupakan hal mutlak
mata, mau
nama pasien
untuk
berjabat
dan nama
memudahkan
tangan, mau
panggilan
melakukan
menyebutkan
kesukaan
pendekatan
nama, mau menjawab
pasien. d. )ontrak dengan
salam, mau
dan tindakan keperawatan kpd p?.
pasien.
duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah apa yang dihadapai.
2. a.
mengidentifi kasi isi
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0
halusinasi. b. 6engidentifi
2. membant u pasien
kasi jenis
Tingkah laku
mengenal
/asien mampu
halusinasi
mengenal
nyaisi,
halusinasinya
jenis,
isi, jenis,
frekuensi,
frekuensi,
waktu,
waktu, respon,
kasi waktu
frekuensi,
respon,
situasi yang
datangnya
waktu dan
situasi
mnyebabkan
situasi yang
yang
halusinasi!.
halusinasi. 6engidentifi
halusinasi. 6engidentifi
c.
kasi frekuensi halusinasi. d. 6engidentifi
e.
kasi respon
menyabab
p? saat
kan
p? terkait halusinasiny a menunjukka n jenis, isi,
menyebabka n halusinasi muncul.
halusinasi
halusinasi
datang. f.6engidentifikas
!
i ssituasi yang menyebabkan halusinasi.
#. a.
6engajari cara menghardik
#. membantu pasien mengontro l halusinasi dengan cara pertama menghard ik halusinasi!
halusinasi. b. 6enyuruh
/erlawanan
+gar p?
pasien
dari dalam
mampu
mempraktekk diri p?
mengetahui
an cara
terhadap
cara
menghardik
halusinasi
menghardik
halusinasi di
merupakan
dan
depan
cara yang
mempraktekka
mahasiswa 6enganjurka
paling tepat
n cara menghardik
c.
n pasien
untuk menghilangk
untuk
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 9
.
halusinasi.
mempraktekk an halusinasi an cara
yang
menghardik
dirasakan.
halusinasi ketika halusinasi datang d. +njurkan pd p? untuk memasukkan kegiatan menghardik halusinasi dalam daftar kegiatan harian. / 25 1. elaskan pd
membantu
p? cara
p?
mengontrol
mengontrol
halusinasi
halusinasi
dengan cara
dengan cara
bercakap-
kedua5
cakap dengan
bercakap-
orang lain
cakap dengan orang
+gar p?
lain ketika
mampu
halusinasi
mengetahui
datang.
cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakapcakap dan mampu
ketika halusinasi datang. 2. 6inta p? mempraktekk an apa yang telah diajarkan didepan mahasiswa #. +njurkan
$ercakapcakap dengan orang lain saat halusinasi datang diharapkan mengalihkan konsentrasi p? terhadap
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3)
mempraktekka
pasien
halusinasiny
nnya ketika
melakukan
a.
halusinasi
apa yang
datang.
diajarkan saat halusinasi datang. ;. +njurkan pd p? untuk memasukkan kegiatan bercakapcakapa dengan orang lain ke dalam jadwal harian kegiatan p?.
1. $antu p?
/ #5
identifikasi
6embantu p?
akti0itas
mengontrol
sehari-
halusinasi dg
harinya. 2. +njurkan p?
cara ketiga5 dengan
menjadwalka
melaksanaka
n akti0itas
n akti0itas
sehari-
terjadwal.
6elakukan
+gar p?
harinya. #. orong p?
mampu
melakukan
nitas harian
mengidentifika
akti0itas
akan
si akti0itas
sehari-
mengurangi
yang biasa
harinya
waktu p?
dilakukan
seperti yang
untuk
sehari-hari dan
sudah
melamun
melaksanakan
dijadwalkan.
dan
kegiatanBruti
/ ;5
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 31
6embantu
akti0itas yang
melatih p?
telah
minum obat.
dijadwalkan.
mengurangi 1. &dentifikasi
kemungkina
dg p? obat
n terjadinya
yg biasa di
halusinasi.
minum p?. 2. beritahukan kegunaan dan akibat tidak minum obat. #. +njurkan p? +gar p? mampu mengetahui keguanaan obat dan akibat dari tidak minum obat, serta p? dapat meminum
untuk meminum obatnya teratur baik saat di ' maupun ketika berada di rumah.
/utus minum obat merupakan salah satu faktor penyebab kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa.
obatnya secara teratur baik saat di ' atau ketika sudah pulang ke rumah.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3
&MPLEMENTA)& DAN E
9+'&BTG
?
&6/>6>*T+&
>:+8+&
TT
)>/>'+H+T+* elasaB -12-
Gangguan perubahan )P 1;
211
persepsiBsensori halusianasi dengar.
•
);
$9/ mengatakan, • p? Cselamat siang pak, Dselamat siang..D perkenalkan nama • p? mengatakan Cnama saya
*ur
*o0ita,
Hachida
saya
dipanggil
saya
suka
0ita,
yusuf,
saya
suka dipanggil pak
ini
yusufQD teman- teman saya • p? mengatakanD boleh, peni, dinda, arum,
kita ngobrol di sani
nanang,
saja di ruang t0!.D
wahyu,
ninik!,
kami
mahasiswa
yang
praktek di ruangan ini, kami praktek dari hari
senin
sampai
jumPat, kami di sini dari •
jam
4
pagi
sampai jam 2 siang. *ama anda siapa7 biasaya
suka
(;
/? menjawab salam. p? tampak • Hajah •
bersahabat. menjabat • /?
saat berkenalan. menjawab • /? pertanyaan. memandang mata • /? perawat
saat
di
berbicara. panggil apa bapak, • /? duduk di •
tangan
depan
perawat. dik, om, atau mas7!7 pak yusuf apa kita A; / 1 poin $9/ bisa
ngobrol7
ik teratasi
yusuf mau ngobrol P; dilanjutkan / 1 poin berapa
lama7
2 mengenal halusinasi.
menit boleh7.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 33
);
/?
•
mengatakanD
saya
di
bawa ke sini setelah mendengar suara wanita yang meneriaki sayaD /?
•
mengatakanD iyaD •
6engenal halusinasi )alau boleh saya tahu apa alasan bapak di
•
/?
•
mengatakanD
sering,
biasanya suara itu sering
bawa ke sini7 jadi pak
yusuf muncul
mendengar
suara- hari sampai menjelang
pada
malam
suara yang meneriaki subuhD •
pak yusuf7 kapan biasanya
/?
•
pak mengatakan C suara itu
mendengar
suara- menyuruh
•
suara itu7 $erupa apa
suara-
•
suara itu7 $agaimana
memukul senior sayaD /? mengatakanDsaya
•
pak
yusuf
mendengar •
perasaan ketika
tergangguD /? mengatakanD
•
suara-
saya menghampiri
suara itu7 +pa yang pak yusuf lakukan
ketika
mendengar
suara-
suara itu7
saya
suara
itu
tapi
kadang-kadang saya diamD (; •
/?
menatap
mata
perawat
saat
berbicara. kadang-kadang • /? senyum-senyum saat berbicara. kadang-kadang • /?
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 38
menggerak-gerakkan tangan dan kakinya di
tengah-tengah
pembicaraan. p? tampak • Hajah gelisah dan khawatir. sering menoleh • /? ketika ada orang yg lewat disekitarnya. A; / 1 poin mengenal
halusinasi teratasi. P; dilanjutkan / 1
poin
mengontrol
halusinasi menghardik halusinasi!.
); •
/?
mengatakanD
pergi...saya
tidak
mau dengar...jangan ganggu saya kamu suara palsu, kamu 6engontrol
•
halusinasi6enghar •
C pergi...saya tidak
dik halusinasi! sekarang bagaimana
mau dengar...jangan
kalau kita belajar satu cara dengan
dulu,
ganggu saya kamu
yaitu
suara palsu, kamu
cara
menghardik. aranya
tidak nyata!.” /? mengatakan
•
tidak nyata!”. /? mengatakanD
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3
adalah
saat
suara
itu
suaramuncul,
mendengar
suara
kalu berada di sini
bilang,
tapi kalau sudah di
pergi...saya mau
rumah
dengar...jangan
suara
palsu,
diulang-ulang sampai suara
itu
(;
kamu
tidak nyata! $egitu
/? menatap perawat mempraktekkan • aat •
p?
tidak
yang
sudah
ajarkan
Ma
begitu,
sekali
pak
berpikir
baru
mengulangi. p? • /andangan
orang yang lewat.
yusuf A5
/
1
menghardik •
Cebaiknya cara ini pak
tidak
terfokus ketika ada
bagus
sudah bisa.QD.
suruh
mengulang p? lama
*ah
begitu,...bagusQ C Ccoba lagi pak yusufQ
senyum-
senyum. di • aat
saya
tadiQ
melakukannya
dengan
terdengar lagi. ekarang coba pak yusuf peragakan apa
biasanya
munculD. C iya saya coba..D
•
ganggu saya kamu
•
tidak
langsung pak yusuf
tidak
•
saya
poin halusinasi
teratasi sebagian.
yusuf
lakukan P; dilanjutkan /2. suara itu
ketika datangQD. •
C
kalau
begitu
lakukan juga ketika pak
yusuf
sudah
); •
/?
mengatakanD
tolong, saya mulai
berada di rumahD.
dengar
suara-
suara. Ayo ngobrol •
tolong, saya mulai
)P 2;
6engontrol
dengan saya!” /? mengatakanD
halusinasi
dengar
suara-
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 36
•
bercakap-cakap dengan
suara. Ayo ngobrol
orang lain!.
dengan saya!”. (;
Cpak yusuf..., cara kedua untuk
mencegahB
mengontrol halusinasi adalah
/? menatap perawat mempraktekkan • aat •
p?
dengan
melakukannya
bercakap-cakap dengan
dengan
orang lain. adi jika
senyum. di • aat
pak
yusuf
mulai
mendengar suara-suara, langsung
saja
pak
senyumsuruh
mengulang p? lama berpikir
baru
mengulangi. yusuf cari teman untuk • /andangan p? tidak diajak ngobrol. 6inta terfokus ketika ada teman atau perawat orang yang lewat. untuk ngobrol dengan A; / 2 teratasi pak yusuf. ontohnya sebagian. begini, Ctolong, saya
P; dilanjutkasn / #.
mulai dengar suara suara.
Ayo
dengan
ngobrol
saya!” atau
kalau orang di rumah, misalnya
istri
dik
yusuf, katakan, C dik, ayo
ngobrol
mas, dengar •
dengan
mas
sedang
suara-suara.”
$egitu dik yusuf. C Coba pak yusuf lakukan seperti yang saya tadi lakukan.
•
Ma,
$agusQD Ccoba sekali
begitu. lagiQ
$agusQ *ah, latih terus •
ya pak yusufQD Cdi sisni pak dapat
yususf
mengajak
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3:
perawat
atau
lain untuk •
pasien
bercakap-
cakap.D Ccobalah kedua cara ini kalau
pak
mengalami
yusuf halusinasi
);
lagi baik di sini atau
/? mengatakanD saya
•
kalau sudah pulang ke
biasanya bangun tidur
rumah.D
jam
#,
ad3an, / #5
halusinasi
akti0itas
dan
•
kegiatan
dan halaman rumah sakit. etelah itu saya
berapa7setelah
tidur di kamar kalau
apa
enggak
yusuf
lakukan7setelah
ikut
membersihkan kamar
biasanya bangun tidur
pak
mendengarkan
saya
yusuf lakukan di sini7
yang
saya
ceramah di t0. etelah
apa saja yang dik
tidur
dibuka,
mandi, shalat subuh
terjadwal. Cpak yusuf, biasanya •
bangun
pintu
kemudian
dengan
melaksanakan
•
dan
kamar
6elatih p? mengontrol
jam
menunggu
maen
ke
kamarnya pak imam.
itu7
aya biasanya duduk
setelah itu7D Cwah ternyata banyak
di depan kamar untuk
sekali kegiatan pak
merokok
yusuf ya7pagi ini apa
bercakap-cakap
yang
dengan pasien lain.
pak
yusuf
dan
lakukan dari semua
alu saya makan di
kegiatan itu7 $agus
kamar.D
sekali Cpak sebaiknya tersebut
(;
yusuf.
/? menatap perawat kegiatan • /andangan p? tidak terus
•
pak
yusuf lakukan secara teratur, karena semua
terfokus ketika ada
orang yang lewat. • /? mengangguk ketika di
beritahu
untuk
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 3
kegiatan
yang
pak
menjadwalkan
yusuf lakukan
bisa
kegiatan.
mencegah
suara-
suara
tersebut
muncul.
A;
/# teratasi sebagian. P; dilanjutkan ke /;
); •
/? mengatakan C ada # macam obat yang biasanya
•
saya
minum,
warnanya
kuning,
biru,
oranye.D D iya..D
(; )P !;
•
obat secara teratur.
•
C$erapa
macam
obat
yang
pak
yusuf
menatap
mata
perawat
6elatih pasien minum
•
/?
•
saat
berbicara. /? memegangi kepalanya
karena
kepalanya pusing. minum7D Cobat pak yusuf ada # A; /; teratasi sebagian yaitu
warna
kuning, P5/; dipertahankan.
biru, dan oranye obat ini
gunanya
untuk
menghilangkan
agar
suar-suara
tidak
itu
muncul lagi ya pak yusuf.
)alau
suara-
suara
sudah
hilang
obatnya •
tidak
boleh
dihentikan.D C6ari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapakQ
angan
lupa
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 39
pada waktunya minum obat perawat keluarga
minta atau kalau
pada pada di
rumah.
BAB ! PENUTUP
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 8)
!.1 )$m*ulan /ada pengkajian penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan
kasus. /ada etiologi di teori disebutkan faktor predisposisi dari gangguan sensoriBpersepsi5 halusinasi pendengaran yaitu faktor perkembangan, faktor sosial budaya, faktor biologi, faktor psikologis. /ada pengkajian Tn. M, faktor predisposisi di temukan adanya faktor biologis yaitu pamannya yang mengalami gangguan jiwa. @aktor psikologis pasien yaitu halusinasi datang ketika pasien mengalami stresor psikologis berupa kecemburuan terhadap seniornya. /ada perencanaan berdasarkan core problem pada teori adalah gangguan persepsiBsensori5 halusinasi pendengaran. edangkan pada kasus core problem yang digunakan adalah gangguan persepsiBsensori5 halusinasi pendengaran. apat di simpulkan bahwa core problem pada teori dan kasus tidak ada perbedaan. iagnosa yang digunakan adalah diagnosa tunggal yaitu gangguan persepsiBsensori5 halusinasi pendengaran. ehingga rencana keperawatan yang digunakan adalah strategi pelaksanaan atau /. / untuk halusinasi terdiri dari dua / yaitu p pasien dan / keluarga. / pasien terdiri dari empat /. /ada e0aluasi keperawatan belum teratasi seluruhnya karena waktu untuk memberikan asuhan keperawatan terbatas. 8ntuk pelaksanaan / keluarga tidak dilakukan karena waktu untuk memberikan asuhan keperawatan terbatas dan keluaraga tidak mengunjungi pasien saat penulis melakukan implementasi. !.2 )aran ehubungan dengan kesimpulan diatas maka penulis dapat menuliskan
saran untuk pendidikan diharapkan untuk melengkapi perpustakaan tentang buku-buku keperawatan khususnya keperawatan jiwa, mahasiswa diharapkan dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan mental psikiatrik lebih bersungguh-sungguh sehingga hasilnya sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, klien diharapkan mengikuti program terapi yang telah direncanakan dengan baik oleh dokter, perawat sehingga proses penyembuhan dapat lebih cepat. an keluarga pasien diharapkan keluarga klien mampu memoti0asi klien baik di rumah sakit maupun di rumah.
/suhan ke$eraatan jia ha"usinasi $endengaran0 81