MAKALAH “ASUHAN KEPERAWATAN MYOCARDITIS” Dibuat Untuk :
Memenuhi Tugas SGD Mata Kuliah Sistem Kardiovaskuler Fasilitator :
Ns. Rahmawaty Mauilidya., S. Kep
Oleh : TIM SGD MATA KULIAH KULIAH KARDIOVASKULER KARDIOVASKULER SEMSTER V
Progam Study S1 Keperawatan STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG Pajarakan - Probolinggo
1
2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
Endokardit Endokarditis is merupakan merupakan penyakit penyakit oleh mikroorgan mikroorganisme isme pada endokard endokard atau atau katu katup p jant jantun ung g nama nama lain lain endo endoka kard rdit itis is infe infekt ktif if adal adalah ah endo endoka kard rdit itis is bakterialis. Lesi yang khas pada endokarditis infektif adalah vegetasi pada katub tetapi lesi juga ditemukan pada endokard dan pembuluh darah besar endokarditis infektif biasanya terjadi pada jantung yang mengalami kerusakan. Endokardit Endokarditis is tidak hanya terdapat terdapat pada katub yang mengalami kerusakan akan tetapi pada katub yang sehat misalnya: endokarditis yang terjadi pada penyalahgunaan narkotik intravena. Perjalanan penyakit bisa hiperakut, akut, sub akut, atau kronik bergantung pada virulensi mikroorganisme dan imunitas pasien. Endokarditis infektif sub akut hampir selalu fatal dalam beberapa bulan sampai sampai dua tahun, tahun, sedangk sedangkan an endoka endokardi rditis tis hiperak hiperakut ut dan akut akut hampir hampir tak dikenal, karena pasien telah meninggal dunia lebih dahulu disebabkan oleh sepsis, sepsis, sebelu sebelum m gejala gejala klinis klinis yang yang terkena terkena infeks infeksii timbul timbul,, walapu walapun n pada pada autops autopsis is jelas jelas terliha terlihatt vegetas vegetasii infeks infeksii pada pada endoka endokard rd dan katub katub jantun jantung. g. Endokarditis infektif kronik hampir tak dapat dibuat diagnosisnya sewaktu pasien masih hidup karena gejala khas tidak ditemukan hanya gejala-gejala infeksi aja. Banyaknya penyakit yang terjadi di masyarakat saat ini, terutama pada system system kardio kardiovas vaskul kuler er membua membuatt penyu penyusun sun merasa merasa perlu perlu menget mengetahu ahuii dan menyusun makalah ini. Dan sebagai mahasiswa program S-1 Keperawatan dira dirasa sa perl perlu u memp mempela elajar jarii asuha asuhan n kepe keperaw rawat atan an terh terhad adap ap pasie pasien n deng dengan an penyakit system kardiovaskuler khususnya endokarditis.
1.2. Rumusan masalah Bagaimana landasan teori dan asuhan keperawatan dari endokarditis? 1.3. Tujuan
2
Mengetahui Mengetahui penyakit-pen penyakit-penyakit yakit pada system cardiovaskul cardiovaskuler er khususnya khususnya penyakit”endokarditis”
Mengetahui asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien dengan endokarditis
Memenuhi tugas mata kuliah keperawatan Medikal Bedah
1.4. Manfaat 1. BagiM agiMah ahas asis iswa wa Sebagai bahan materi pembelajaran mahasiswa khususnya dalam dalam format asuhan keperawatan kardiovaskuler tentang materi endokarditis. 2. Bagi BagiIn Inst stitu itusiP siPen endi didi dika kan n Pembuatan kasus pembelajaran pembelajaran mahasiswa dapat memacu inovasi dan daya daya piker kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah masalah keperawatan kardiovaskuler. kardiovaskuler.
3
BAB II KONSEP MEDIS 2.1 DEFINISI
Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung ( lapisan yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme yang yang masuk. masuk. Biasan Biasanya ya secara secara normal normal selalu selalu ada kuman kuman yang yang komens komensal al di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapatkan adanya lesi spesifik, berupa vege vegeta tasi si,, yang ang meru merupa paka kan n masa masa deng dengan an ukur ukuran an yang ang berv bervari ariasi asi,, yang yang terbentuk terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel inflamasi saling berkaitan satu sama sama lain. lain. Di dalam dalam jantu jantung ng,, tempa tempatt yang yang pali paling ng seri sering ng terk terken enaa pros proses es endokerditis infeksi adalah katup jantung namun proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal defe defect) ct),, arter arterio iove veno nois is shun shunt, t, arte arterio rioter teria iall (pate (patent nt dust dustus us arter arterio ious us)) atau atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis. Endokarditis infektif adalah infeksi pada endokardium (selaput jantung) dan katub katub jantun jantung. g. Endoka Endokardi rditis tis infekt infektif if dapat dapat terjadi terjadi secara secara tiba-ti tiba-tiba ba dan dalam beberapa hari bisa berakibat berakibat fatal (endokarditis (endokarditis infektif akut) atau bisa terjadi secara bertahap dan tersamar dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan (endokarditis infektif subakut). Ada 2 macam endokarditis bacterialis (EB) yaitu: pertama adalah EB akut, apabil apabilaa masa masa inkuba inkubasin sinya ya berlan berlangsu gsung ng kurang kurang dari dari empat empat minggu minggu.. Kedua Kedua adalah Endokarditis baktrialis subakut/ kronis, berlangsungnya lebih dari 4 minggu, biasa disebut Endokarditis Bakterilis lanta atau special lenta.
2.2 ETIOLOGI
Mikroo Mikroorga rganis nisme me yang yang dapat dapat menimb menimbulk ulkan an penya penyakit kit ini paling paling banyak banyak adalah streptococcus viridans untuk endokarditis subakut, dan staphylococcus aureus untuk endokarditis infektif akut.
4
Etio Etiolo logi gi
lain lain
adal adalah ah
stre strept ptoc ococ occu cuss
faec faecea eali lis, s,
stre strept ptoc ococ occu cuss
dan dan
staphylococcus lain, bakteri gram negative aerob dan anaerob, jamur, virus dan candida. Factor predisposisi adalah : 1. Kelain Kelainan an katub jantung jantung,, terutama terutama penyaki penyakitt jantung jantung reumat reumatik, ik, katub katub aorta aorta bikuspidalis, prolabs katub mitral dengan regurgitasi, katub buatan, katub yang floppy pada sindrom marfan 2. Tindak Tindakan an bedah bedah gigi gigi orof orofarin aring g yang yang baru baru 3. Tindakan Tindakan atau atau pembedah pembedahan an pada saluran urogenital urogenital atau atau saluran saluran napas napas 4. Pecand Pecandu u narko narkotik tikaa intrav intravena ena sentral sentral 5. Pemberi Pemberian an nutris nutrisii penetr penetral al yang yang lama lama.. 6. Penyebab lainnya misalnya: riketsia burette, brucella abortus.
2.3 PATOFISIOLOGI
Terjadi Terjadiny nyaa endoka endokardi rditis tis reumat reumatik ik diseba disebabka bkan n langsu langsung ng oleh oleh demam demam reumatik suatu penyakit sistemik yang disebabklan oleh infeksi streptococcus group group A. Demam Demam reumat reumatik ik mempen mempengar garuhi uhi persen persendia dian n menye menyebab babkan kan poli poli artritis. Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebut. Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya jaringan tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak oleh organisme tersebu tersebut, t, namun namun hal ini merupa merupakan kan fenome fenomena na sensivi sensivitas tas atau reaksi, reaksi, yang yang terjadi sebagai respons terhadap streptokokus hemolitikus. Lekosit darah akan tertimbun pada jaringan yang terkena dan memben nodul, yang kemudian akan akan digant digantii dengan dengan jaringa jaringan n parut. parut. Miokar Miokardiu dium m tentu tentu saja terliba terlibatt dalam dalam proses inflamasi ini; artinya, berkembanglah miokarditis rematik yang sementara melemahkan tenaga kontraksi jantung. Demikian pula pericardium juga terlibat; artinya, juga terjadi perikarditis rematik selama perjalanan akut penyakit. komplikasi miokardial dan pericardial tersebut biasanya tanpa meninggalkan gejala sisa yang serius. Namun sebaliknya endokarditis rematik mengakibatkan efek samping kecatatan permanen.
5
Endokardit Endokarditis is rematik rematik secara anatomis anatomis dimanifestasi dimanifestasikan kan dengan dengan adanya adanya tumbu tumbuhan han kecil kecil yang yang transp transparan aran,, yang yang menye menyerupa rupaii manik manik dengan dengan ukuran ukuran sebesar sebesar kepala kepala jarum jarum pentul pentul,, tersusu tersusun n dalam dalam deretan deretan sepanja sepanjang ng tepi tepi bilah bilah katup. Manik-manik kecil tadi tidak tampak berbahaya dan dapat menghilang tanp tanpaa merus erusak ak bila bilah h katu katup, p, namu namun n yang ang lebi lebih h seri sering ng mere mereka ka dapa dapatt menimbulka menimbulkan n efek serius. Mereka Mereka menjadi menjadi awal terjadinya terjadinya suatu proses yang secara secara bertah bertahap ap meneba menebalka lkan n bilah-b bilah-bilah ilah katup, katup, menye menyebab babkan kanya ya menjad menjadii memendek dan menebal dibanding yang normal, sehingga tak dapat menutup dengan sempurna. Terjadilah kebocoran, suatu keadaan yang disebut regurtasi katup. Tempat yang paling sering mengalami regurtasi katup adalah katup mitral. Pada pasien lain, tepi bilah katup yang meradang menjadi lengket satu sama lain, mengakibatkan mengakibatkan stenosis katup, katup, yaitu penyempitan penyempitan lumen lumen katup. katup. Sebagian kecil pasien dengan demam reumatik menjadi sakit berat dengan gagal jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia rematik. Pasien ini harus dirawat diruang perawatan intensif. Keba Kebany nyak akan an pasie pasien n sembu sembuh h deng dengan an sege segera ra dan dan bias biasan anya ya sempu sempurn rna. a. Namun, meskipun pasien telah bebas dari gejala, masih ada beberapa efek residual permanen yang tetap tinggal yang sering menimbulkan deformitas katup progresif. Beratnya kerusakan kerusakan jantung, jantung, atau bahkan bahkan keberadaann keberadaannya, ya, mungkin tidak tampak pada pemerikasaan fisik selama fase akut selama ini. Namun, kemudian bising jantung yang khas untuk stenosis katup, regurgitasi atau keduan keduanya ya dapat dapat terdeng terdengar ar pada pada auskul auskultasi tasi dan pada pada bebera beberapa pa pasien, pasien, bahkan dapat terdeteksi adanya thriil pada saat sa at palpasi. palpas i. Miokardium biasanya dapat mengkompensasi defek katup tersebut dengan baik sampai beb erapa waktu waktu terten tertentu. tu. Selama Selama miokar miokardiu dium m masih masih bias bias mengko mengkompe mpensas nsasi, i, pasien pasien masih masih dalam dalam keadaa keadaan n sehat. sehat. Namun Namun cepat cepat atau atau lambat lambat,, miokard miokardium ium gagal gagal jantung akan muncul, apabila terjadi dekompensasi. 1. Efek Efek destrukt destruktif if local, local, akibat akibat infeksi infeksi intrak intrakard ardiak iak 2. Embol Embolisas isasii yang yang berasa berasall dari dari organ organ lain lain 3. Baterimia 4. Reaksi Reaksi antibo antibody dy pada pada orbanis orbanisme me penyebab penyebab infek infeksi si
6
Port d’entrée (tempat masuk/ tinggalnya kuman) antara lain di tonsil, gigi, farinks, intestium, traktus urogenetalia. Melalui peredaran darah maka bakteri melekat melekat pada pada katub katub jantun jantung g yang yang rusak rusak maupun maupun endoka endokardi rdium, um, kemudi kemudian an terbentuk terbentuk sllatu thrombus thrombus + fibrin dan didalamny didalamnyaa bakteri-bak bakteri-bakteri teri tersebut tersebut berkumpul dan berkembang biak. Begitu pula dalam tindakan-tindakan bedah urol urolog ogis is (sis (sisto toko kopi pi), ), part partus us//
abor abortu tus, s, cabu cabutt
gigi gigi dapa dapatt
meny menyeb ebab abka kan n
endokarditis.
2.4 TANDA DAN GEJALA
Sering pasien tidak mengetahui dengan jelas sejak kaluhan penyakitnya timbul timbul.. Pada Pada bebera beberapa pa pasien pasien,, manife manifestas stasii penya penyakit kit menjad menjadii jelas jelas sesudah sesudah cabut cabut gigi, gigi, infeks infeksii saluran saluran nafas nafas atau tindakan tindakan lain. lain. Keluhan Keluhan umum umum yang yang sering sering dideri diderita ta adalah adalah demam, demam, lemah, lemah, letih, letih, lesu, lesu, kering keringat at malam malam banya banyak, k, anoreksia, berat badan menurun dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul timbul keluha keluhan n seperti seperti parali paralisis, sis, sakit sakit dada, dada, sakit sakit perut, perut, hematu hematuria, ria, buta buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan kaki dan sakit pada kulit. 2.4.1 Gejala klinis Endokarditis bervariasi dari yang ringan sampai yang berat Endokarditis sub akut
Gejala Gejala timbu timbull kuran kurang g lebih lebih dua minggu minggu sesudah sesudah inkuba inkubasi. si. Keluhan penderita seperti keluhan infeksi yang umum antara lain lain panas panas yang yang terlalu terlalu tinggi tinggi,, sakit sakit kepala kepala,, nafsu nafsu makan makan kurang, lemas, berat badan turun. Timbulnya gejala karena komplikasi seperti gagal jantung, gagal emboli pada organ tubuh tubuh yang yang terkena terkena misalny misalnyaa gejala gejala neorol neorologi ogi,, sakit sakit dada, dada, sakit diperut kiri atas, hematuria, tanda iskemia diekstremitas. Endokarditis akut
Gejala timbul lebih berat dalam waktu yang lebih singkat Tanda-tanda yang dapat dilihat pada endokarditis bermacammacam. Pasien merupakan gejala yang paling umum pada endo endoka kard rdit itis is..
Pada Pada
7
peme pemeri riks ksaa aan n
fisi fisik k
jant jantun ung g
seri sering ng
ditemukan adanya bising tidak menghilangkan kemungkinan adanya endokarditis. Tanda-tanda karena kelainan vaskuler seperti : 1. ptechiae, bercak pada kulit atau mukosa yang kelihatan pucat. 2. splinter hemoraghes bercak kemerahan dibawah kulit. 3. osler node, nodus berwarna gelap yang menonjol dan sakit, terdapat pada kulit, tangan atau kaki, terutama pada ujung jari kaki. 4. janeway janeway lesion, lesion, bercak bercak kemerah kemerahan an pada pada telapa telapak k tangan tangan atau atau
kaki, aki,
tan tanda-t da-tan and da
pad pada
mata ata
beru berup pa
ptek ptekie ie
konjungtiv konjungtiva, a, perdaarahan perdaarahan,, kebutaan, kebutaan, tanda endoflamiti endoflamitis. s. Semua Semua tanda-tanda tanda-tanda yang disebutkan disebutkan diatas tidak selalu ada pada penderita endokarditis. Elek Elektro troka kard rdio iogr gram am terg tergan antu tung ng dari dari kela kelaia ian n
dasar dasar pada pada
penyakit jantung. Adanya gangguan konduksi menunjukkan kemungkinan terjadi abses atau endokarditis. Gambaran foto roentgen tergantung dari kelainan dasar pada jantung. Bila ada gagal jantung akan ditemukan ditemukan pembesaran pembesaran jantung. jantung. Dan tanda terdengar diparu.
2.5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Leukos Leukosit it dengan dengan jenis jenis netrof netrofil, il, anemia anemia normok normokrom rom normo normosite siter, r, LED mening meningkat kat,, immuno immunoglo globul bulin in serum serum mening meningkat kat,, uji fiksasi fiksasi anti anti gama gama globul globulin in positf positf,, total total hemoli hemolitik tik komple komplemen men dan komple komplemen men C3 dalam dalam serum menurun, kadar bilirubin sedikit meningkat. Pemerik Pemeriksaan saan umum umum urine urine ditemu ditemukan kan maka maka protei proteinur nuria ia dan hematu hematuria ria secara mikroskopik. Yang penting adalah biakan mikro organisme dari darah . Biakan harus diperhatikan darah diambil tiap hari berturut-turut dua / lima hari diambil sebanyak 10 ml dibiakkan dalam waktu agak lama (1 -3 minggu) untuk mencari mikroorganisme yang mungkin berkembang
8
agak lambat. biakkan bakteri harus dalam media yang sesuai. NB: darah diamb diambil il sebelum sebelum diberi diberi antibi antibioti otik k . Biakan Biakan yang yang positi positiff uji resista resistansi nsi terhadap antibiotic.
Echocardiografi Diperlukan untuk: •
melihat melihat vege vegetasi tasi pada pada katub katub aort aortaa terutam terutamaa vegetas vegetasii yang yang besar besar ( > 5 mm)
•
melihat melihat dila dilatasi tasi atau atau hipe hipertr rtrofi ofi atriu atrium m atau atau ventri ventrikel kel yang yang progr progresi esif f
•
menc mencar arii peny penyaki akitt yang menjad menjadii pred predisp ispos osisi isi endok endokard ardit itis is ( prol prolap ap mitral, fibrosis, dan calcifikasi katub mitral )
•
penu penutu tupa pan n katu katub b mitr mitral al yang ang lebi lebih h dini dini menun enunju jukk kkan an adan adany ya destrruktif katub aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan penggantian katub.
Pemerik Pemeriksaan saan (EKG) (EKG) menunj menunjukk ukkan an adany adanyaa iskemi iskemia, a, hipert hipertrop ropi, i, blok blok konduksi, disritmia (elevasi ST), PR depresi.
2.6 PENATALAKSANAAN
1. Medis 1) Tirah baring 2) Farmako Farmakotera terapi: pi:
antibi antibioti oticc
(penic (penicilli illin, n,
strepto streptomy mycin cin
vancom vancomyc ycyn, yn,
gentamicyn) 3) Penderita Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan mendapatkan antibiotic antibiotic intravena dosis dosis tinggi tinggi selama minimal 2 minggu. minggu. Pemberian antibiotik antibiotik saja tidak cukup pada infeksi katub buatan. Mungkin perlu dilakukan pembedahan jantung untuk memperbaiki atau mengganti katub yang rusak dan membuang membuang vegetasi. vegetasi. Sebagai Sebagai tindakan tindakan pencegahan pencegahan,, kepada kepada penderita penderita kelainan katub jantung, setiap akan menjalani tindakan gigi maupun pembedahan sebaiknya diberikan antibiotik. Pengobatan akan berhasil baik bila dimulai sedini mungkin, obat tepat tepat (terutam (terutamaa sesuai sesuai dengan dengan uji resisten resistensi) si) valid, valid, dan waktu waktu yang yang cukup. cukup. Pengob Pengobatan atan empiris empiris untuk untuk endoka endokardi rditis tis akut akut adalah adalah dengan dengan nafisilin 2g/ 4 jam, ampisilin 2g/ 4 jam dan gntamisin 1,5 mg/kg BB 8/
9
jam. Sedangkan untuk endokarditis sub akut cukup dengan ampisilin dan gematisin. Pada orang dewasa atau anak-anak dengan endokarditis disertai disertai kelainan kelainan jantung reumatik dan bawaan dapat diberi pinisilin pinisilin G 2,4-6 juta unit/hari diteruskan selama 4 minggu. Penisilin diberi secara parenteral selama 2 minggu dan selanjutya diberi parenteral atau oral (penisislin V). dap[at ditambahkan streptomicyn 0,5 mg tiap 12 jam selama 2 minggu. Pada orang tua atau wanita setelah tindakan stentri dan dan gine gineko kolo logi giss dapa dapatt dibe diberi ri peni penisi silin lin G 1,21,2-2, 2,4 4 juta juta unit unit// hari hari parenteral ditambah gentamicyn 3-5 mg/ kg BB yang dibagi dalam 2 -3 dosi dosis. s. Ampi Ampisil silin in dapa dapatt dipa dipaka kaii deng dengan an dosi dosiss 6-12 6-12 g seha sehari ri.. Lama Lama pengobatan minimal 4-6 minggu. Bila kuman resisten terhadap penisilin, dapat dipakai sefalotin 1,5 g tiap 3 jam iv atau nafsin 1,5 g tiap tiap 4 jam, jam, oksa oksasi sili lin n 12g/ 12g/ hari hari atau atau vank vankom omis isin in tiap tiap 6 jam jam atau atau eritromisin eritromisin 0,5 g tiap 8 jam. Endokarditis Endokarditis yang disebabkan oleh jamur biasanya fatal, doberikan amfotetisin B 0,5-1,2 mg/ hari iv dan flurositosin 150 mg/ kg BB per oral. Resiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu awal, Tapi apabila pembedahan terlambat dilakukan, pasien dapat dapat mening meninggal gal karena karena hemidi hemidinam namik ik yang yang buruk buruk atau atau kompli komplikas kasii berat. Indikasi bedah adalah gagal jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, septikimia yang tidak berespon dengan pengobatan antibiotik, perluasan infeksi intrakardiak, endokarditis pada lesi jantung bawaan, dan endokarditis karena jamur. Pro Profila filak ksis sis memun emungk gkin inka kan n
anti antib bioti iotik k terj terjad adin iny ya
diper iperlu luk kan bakt bakter erim imia ia,,
pad pada misa misaln lny ya
tin tindak dakan oper operas asii
yang ang atau atau
pencabutan gigi, American heart association merekomendasikan pemberian amoksisilin 3g secara oral pada 1 ajm sebelum prosedur, diikuti 1,5g pada 6 jam setelah dosis inisial. Bila pasien alergi terhadap penisilin, dapat diberiakan 800mg klindamisin oral 1 ajm sebelum prosedur, diikuti pemberian berikutnya berikutnya 6 jam setelah dosis inisial.
2.
Keperawatan
10
Tind Tindak akan an kepe keperaw rawat atan an dibe diberi rika kan n berd berdasa asark rkan an kewe kewena nang ngan an dan dan tanggu tanggung ng jawab jawab perawa perawatt secara secara profesi profesiona onall sebagai sebagaiman manaa terdap terdapat at dalam standar praktek keperawatan yaitu : Independent, Dependent, Interdependent.
2.7 KOMPLIKASI
a. Komp Kompli likas kasii Endo Endoka kard rdit itis: is: Dian Diantar taraa berb berbag agai ai mani manifes festas tasii klin klinik ik dari dari endo endoka kard rdit itis is komp kompli lika kasi si neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara: 1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari vegetasi endokardial 2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik emboli atau bakterimia 3. reaksi immunologis Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan: 1. infark atau infark berdarah 2. pendarahan intra serebral, SAB, perdarahan subdural 3. prose desak ruang, seperti abses atau mycotic aneurysma 4. perubahan fungsi otak karena berbagai factor Bila terjadi emboli akan akan mengakibatkan: a. Gejala neurologik fokal bila mengenal hanya satu pembuluh darah b. lebih dari satu pembluh darah tergantung dari istemianya apakah dapat membaik sebelum terjadi kerusakan yang permanen maka gejalanya mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan kerisakan jaringan otak dan terjadi proses supurasi. Hal tersebut mengakibatkan: 1. septik atau septic meningitis 2. absces, mikro absces otak 3. meningoencephalitis Bila Bila dind dindin ing g arte arteri ri atau atau vasa vasa vase vaseru rum m terk terken enaa maka maka akan akan terj terjad adii aneurisma, aneurisma, yang akan mengakibatkan mengakibatkan pecahnya pembuluh pembuluh darah yang
11
bersangkutan. Berbagai factor yang dapat menimbulkan kelainan neurologis yaitu: Hipoksia, ganguan metabolisme, pengaruh obat-obatan, pengaruh toksis dari infeksi systemic, reaksi r eaksi imunitas terhadap pembuluh darah, proliferatif endarteritis . b. Komplikasi dapat terjadi disemua organ bila terjadi emboli infektif 1. Gag Gagal jant jantu ung Komplikasi Komplikasi yang paling paling sering ditemukan ditemukan adalah gagal jantung jantung sedang sampai berat dan kemtian terjadi 85% dari 95 kasus 2. Emboli Emboli Emboli terjadi pada 13-35% 13-35% endokarditi endokarditiss infektif infektif subakut subakut dan 5060% pada penderita penderita endokarditis endokarditis akut. Emboli Emboli arteri sering terjadi pada otak, paru, arteri koronaria, limpa, ginjal ekstrimitas, usus, mata dll. 3. Aneu Aneuri rism smaa nekr nekrot otik ik Terjadi Terjadi pada pada 3-5% 3-5% endok endokard arditi itiss infekt infektif if dan akan akan mengala mengalami mi perdarahan 4. Gang Ganggu guan an neur neurol olog ogik ik Ditemu Ditemukan kan pada pada 40-50% 40-50% endoka endokardi rditis tis infekt infektif. if. Gangua Ganguan n bisa berupa, gangguan kesadaran, gangguan jiwa (psikotik) meningo ensep ensepal aliti itiss steri steril. l. Kelai Kelaina nan n pada pada pemb pembul uluh uh dara darah h otak otak 80% 80% disebabkan infark dan 20% karena perdarahan otak
12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 3.1 PENGKAJIAN •
Data Demografi/ identitas
Umur (usia> tua)
Murmur jantung
Aritmia
Tekanan darah mneingkat
Nadi perifer cenderung lemah
Intoleransi aktivitas
Suku bangsa
Pekerjaan
Pekerja berat
Stress tinggi
Lingkungan/ tempat tinggal
•
Mempengaruhi pola hidup dan konsumsi makanan
Pengkajian data dasar 1) Riwayat atau adnya factor-factor resiko:
Penyakit jantung bawaan
Riwayat bedah jantung
Pemakaian obat-obatan intravena yang sembarangan
Prosedue diagnosa kardiovaskuler sebelumnya yang bersifat invasif
2) Pemerisaan Pemerisaan fisisk berdasarkan pengkajian pengkajian status kardiovaskuler kardiovaskuler dan survei umum kemungkinan menunjukkan:
Tiga Tiga kelomp kelompok ok besar besar anemia, anemia, demam demam interm intermitte itten n dan murmu murmur r systole (dengan stenosis aorta infusiensi tricuspid atau infusiensi
13
mitral) mitral) atau atau murmur murmur diasto diastolic lic (denga (dengan n isufie isufiensi nsi aorta aorta stenosi stenosiss tricuspid atau stenosis mitral)
Atralgia
Anoreksia dan kehilangan berat badan
Lelah
Spelenomegali
Lesi vaskuler o Nodus osler (nyeri, adanya nodul merah dikulit) o Lesi janeways (datar, tidak ada nyeri, bintik-bintik merah yang ditemukan ditelapak kaki dan ditelapak tangan yang menjadi pusat karena tekanan)
Ptekia
Gejala gagal jantung
3) Pemeriksaan diagnostik
Kultur darah positif untuk infeksi organisme
JDL menunjukkan leukositosis, Hb, hematokrit, dan SDM dibawah batas normal
Laju sedimen eritrosit (ESR) meningkat, menggambarkan adanya peradangan
Urinelasis AU menunjukkan hematuria dan proteunaria positif
Sinar X dada mendeteksi gagal jantung kongestif dan hipertropi jantung
EKG untuk mengkaji gagal jantung dan aritmia a ritmia
Ekokardiogram untuk menentukan luasnya kerusakan katup
Enzim jantung: CPK mungkin tinggi, tetapi isoenzim MB tidak ada
Angiog Angiograf rafi: i: dapat dapat menunj menunjukk ukkan an stenosi stenosiss katup katup dan regurt regurtasi/ asi/ penurunan gerak dinding
Sinar Sinar X dada: dada: dapat dapat menunj menunjuka ukan n pembesa pembesaran ran jantun jantung, g, infilt infiltrsi rsi pulmonal
JDL : dapat menunjukkan infeksi akut/ kronis anemia
Kultur darah: dilakukan untuk mengisolasi bakteri, virus, dan jamur penyebab
14
LED: umumnya meningkat Titer Titer ASO: ASO: pening peninggia gian n pada pada demam demam reumat reumatik ik (kemu (kemungk ngkina inan n pencetus)
Tite Titerr ANA: ANA: posi positi tiff pada pada peny penyak akit it anto antoni nium um miss missal al:: SLE SLE (kemungkinan pencetus)
Perikardiosintesis: cairan pericardial dapat diperiksa untuik etiologi, infeksi, seperti bakteri, tuberkolosis, infeksi virus, atau jamur, SLE, penyakit rheumatoid, keganasan
4) Kajian perasaan pasien dan masalah-masalah tentang kondisi sesudah distress cardiopulmonal
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri (akut) dapat dihubungkan dengan dengan inflamasi endokardium
2) Curah Jantung Jantung menurun menurun b/d b/d kontraksi kontraksi otot otot jantung jantung menuru menurun n 3) Ganggu Gangguan an pemenu pemenuhan han nutri nutrisi si b/d malais malaisee 4) Hiperte Hipertermi rmi b/d reaksi reaksi inflam inflamasi asi 5) Intoleransi aktivitas dapat berhubungan dengan iskemia
6) Kurang Kurang penge pengetah tahuan uan b/d defis defisit it informa informasi si
3.3 INTERVENSI
1. Nyeri akut b/d inflamasi endokardium Tujuan Tujuan : Setelah dilakukan dilakukan asuhan keperawatan keperawatan 1x24jam, 1x24jam, klien menyatakan menyatakan nyeri berkurang Kriteria hasil : 1) Skal Skalaa nyeri nyeri berk berkur uran ang g 2) Grimes (-) 3) TTV TTV normal normal : TD = 110/80, 110/80, RR = 16-24x 16-24x/me /menit nit,, T = 36,5-3 36,5-37 7 C, N = 60-100x/menit INTERVENSI/ TINDAKAN Mandiri :
RASIONAL Nyeri perikarditis secara khas terletak
Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan subternal dan dapat menyebar keleher dan awitan
dan
factor
pemberat rat
atau punggung.
15
Namun
ini
berbeda
dari
penurun. nonv nonver erba ball
Perhatikan dari dari
keti ketida dak k
penunjuk iskemia iskemia miokard/ miokard/ nyeri nyeri infrak, infrak, pada nyeri nyam nyaman anan an.. ini ini menj menjad adii memb membur uruk uk pada pada insp inspira irasi si
Misalnya: berbaring dengan diam atau dalam, gerakan, atau berbaring dan hilang gelisah, tegang otot, menangis.
deng dengan an
dudu duduk k
tega tegak/ k/
memb membun ungk gkuk uk..
Berika Berikan n lingku lingkunga ngan n yang yang tenang tenang dan Catatan Catatan:: nyeri nyeri dada dada dapat dapat atau atau mungk mungkin in tind tindak akan an
keny kenyam aman anan an..
Misa Misaln lny ya: tidak
menyertai
endokarditis
dan
perubahan posisi, gosokan punggung, miokarditis, tergantung adanya iskemia. penggunaan kompres panas/ dingin, Tindakan ini dapat menurunkan emosional dukungan emosional, berikan aktivitas pasien. hiburan yang yang tepat
Mengarahkan
Kolaboratif :
memb member erik ikan an
kembali dist distra raks ksii
perhatian,
dala dalam m
ting tingka katt
Berikan obat-obat sesuai indikasi: agen aktivitas individu. nonsteroid mis, indometasin (indocin);
Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan
ASA (aspiri (aspirin), n), antipi antipireti retik k mis; mis; ASA/ ASA/ respon inflamasi asetaminofen (Tylenol)
Untuk
steroid
meningkatkan kenyamanan.
Beri Berika kan n
oksige sigen n
sup supleme lemen n
indikasi
menurunkan
demam
dan
sesu sesuai ai Dapat diberikan untuk gejala yang lebih berat Memak Memaksim simalk alkan an untuk
ambilan
keti ketida dakn kny yaman amanan an
keter ketersed sediaa iaan n untuk
oksi oksige gen n
menurunkan
berk berken enaa aan n
deng dengan an
iskemia. 2. Curah jantung, penurunan, b/d kontraksi jantung menurun Tujuan Tujuan : setela setelah h dilaku dilakuakn akn asuhan asuhan kepera keperawata watan n 2x24jam 2x24jam,, curah curah jantun jantung g adekuat Kriteria hasil :
Akumul Akumulasi asi cairan cairan dalam dalam kantun kantung g pericar pericardia dia (perik (perikard arditis itis)) berkurang
Tidak ada Stenosis/ insufisiensi katup
kontriksi fungsi ventrikel adekuat
Degenerasi otot jantung
INTERVENSI/ TINDAKAN Mandiri:
RASIONAL Takikardia dan disritmia dapat terjadi saat
16
Pantau frekuensi/ irama jantung
jantung berupaya untuk meningkatkan
Auskul Auskultasi tasi bunyi bunyi jantun jantung. g. Perhat Perhatika ikan n curahnya
berespo spons
pada
demam,
jarak/ muffled tonus jantung, murmur, hipoksia, dan asidosis karena iskemia. gallop S3 dan S4.
Memberikan deteksi dini dari terjadinya
Dorong tirah baring dalam posisi semi komp komplik likas asi, i, fowler.
missa missal: l:
GJK, GJK,
tampo tampona nade de
jantung.
Berikan Berikan tindakan tindakan kenyamanan, kenyamanan, missal: Menurunkan goso gosoka kan n
pung punggu gung ng
dan dan
kerja
jantung,
peru peruba baha han n mrmaksimalkan curah jantung
posisi, dan aktivitas hiburan dalam Meningkatkan relaksasi dan mengarahkan toleransi jantung.
kembali perhatian.
Dorong penggunaan teknik menejemen Perilaku stres, stres,
missa missal: l:
bimb bimbin inga gan n
imaji imajina nasi, si, meng mengon ontr trol ol
latihan pernafasan. Selidiki
nadi
yang
rela relak ksasi sasi,, cepat,
bermanfaat
ansi ansiet etas as,, menur enuru unkan nkan
untuk
menin eningk gkat atka kan n beban eban
kerja erja
hipotensi, jantung.
penyempitan tekanan nadi, peningkatan Manifestasi klinis dari tamponade jantung CVP/ CVP/ DVJ, DVJ, peruba perubahan han tonus tonus jantun jantung, g, yang dapat terjadi pada perikarditis bila penurunan tingkat kesadaran.
akumulasi cairan/ eksudat dalam kantung
Kolaborasi:
pericardia membatasi pengisian dan curah
Berikan oksigen suplemen.
jantung.
Berika Berikan n obat-ob obat-obatan atan sesuai sesuai indika indikasi, si, Manive Manivestas stasii klinis klinis dari dari GJK yang yang dapat dapat missal: digitalis, diuretic.
menyertai endokarditis (infeksi/ disfungsi
Antibiotic/ antimicrobial intravena
katup) katup) atau atau mioka miokardi rditis tis (disfu (disfung ngsi si otot otot
Bantu dalam perikardiosentesis darurat. miokard akut). Siapkan pasien untuk pembedahan, bila Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk diindikasikan.
fungsi fungsi mioka miokard rd dan untuk untuk menuru menurunk nkan an efek metabu metabulism lismee anaero anaerob, b, yang yang terjadi terjadi sebagai akibat dari hipoksia dan asidosis. Dapa Dapatt
dibe diberi rika kan n
untu untuk k
meni mening ngka katk tkan an
kontra kontrakti ktilit litas as miokar miokard d dan menuru menurunka nkan n kerja
jantung
pada
adanya
GJK
(miokarditis) Diberikan untuk mengatasi pathogen yang
17
teridentifik teridentifikasi asi (endokardit (endokarditi/ i/ perikarditis perikarditis,, miokarditis), yang mencegah keterlibatan/ kerusakan jantung lebih lanjut. Prosedur Prosedur dapat dilakukan ditempat tidur untuk
menurun runkan
tekanan
cairan ran
disek disekit itar ar jantu jantung ng,, yang yang dapa dapatt deng dengan an cepa epat
memperb erbaiki
cur curah
jan jantung
(perikarditis). Penggantia Penggantian n katub mungkin perlu untuk memperbaiki
curah
jantung
(endokardit (endokarditis). is). Perikardekt Perikardektomi omi mungkin mungkin dipe diperl rluk ukan an
kare karena na
akum akumul ulas asii
cair cairan an
pericardial berulang atau jaringan parut dan kontriksi fungsi jantung (perikarditis). 3. Gangguan perfusi jaringan b/d malaise, tubuh kekurangan oksigen Tujuan : setelah dilakuakn asuhan keperawatan 3x24jam, perfusi jaringan adekuat Kriteria hasil : 1) Oksige Oksigen n dalam dalam keadaa keadaan n norm normal al 2) Tidak Tidak ada ada tand tanda-t a-tand andaa sianos sianosis is 3) Tidak Tidak ada emboli embolisasi sasi sistemi sistemik k
INTERVENSI/ TONDAKAN Mandiri : Observ servaasi
ekstr strimitas
RASIONAL Indicator Indicator yang menunjukk menunjukkan an embolisasi embolisasi terha rhadap sistemik pada otak.
pembekakan, eritmia.
Ketidakakt aktifan/ an/
tirah
baring
lama ama
Perh Perhat atik ikan an nyeri nyeri teka tekan/ n/ nyeri nyeri,, tanda tanda mencetuskan mencetuskan stasis vena., vena., meningkat meningkatkan kan hormone positif.
risiko pembentukan trombosis vena.
Observ Observasi asi hematu hematuria, ria, diserta disertaii dengan dengan Menandakan emboli ginjal. nyeri punggung/ pinggang, oliguria.
Dapat menandakan emboli splenik.
Perhatikan keluhan nyeri pada abdomen Dapat membantu mencegah pembentukan kiri atas yang menyebar ke bahu kiri, atau migrasi emboli pada pasien dengan nyeri tekan local, kekakuan abdominal. endoka endokarsit rsitis. is. Tirah Tirah baring baring lama lama (sering (sering
18
Tingkatkan tirah baring dengan tepat.
diperlukan
untuk
pasien
dengan
Doro Dorong ng lati latiha han n akti aktif/ f/ Bant Bantu u deng dengan an endoka endokardi rditis tis dan mioka miokardi rditis) tis),, namun, namun, rentang gerak sesuai toleransi.
memb membaw awaa
Kolaborasi:
terjadinya fenomena tromboembolik.
Berikan/
lepaskan
antiembolisme sesuai indikasi.
risi risiko kony nyaa
send sendir irii
tent tentan ang g
stoking Meningkatkan sirkulasi perifer dan aliran balik vena, karenanya menurunkan resiko
Berikan antikoagulan, contoh: heparin, pembentukan trombus. warfarin (coumadin).
Penggunaannya controversial, tetapi dapat
Tes gas darah
meningkatkan
sirkulasi
menurunkan
risiko
vena
dan
pembentukan
thrombus vena supervisial/ dalam. Hepa Hepari rila lami min n
dapa dapatt
digu diguna naka kan n
seca secara ra
profilaksis bila pasien memerlukan tirah baring lama, mengalami sepsis atau GJK dan dan atau atau sebel sebelum um atau atau sesu sesuda dah h beda bedah h penggantian katup. Catatan : Heparin kont kontra rain indi dika kasi si
pada pada
peri perika kard rdit itis is
dan dan
tamponade jantung caumaden adalah obat pilihan untuk tera[pi setelah pengganti katu katup p
jang jangka ka
pan panjang jang,,
atau atau
adan adany ya
thrombus perifer. Mengetahui kadar gas darah klien
BAB IV PENUTUP
4.1 kesimpulan
Endokardit Endokarditis is merupakan merupakan infeksi pada lapisan endokard jantung ( lapisan yang paling dalam dari otot jantung ) akibat infeksi kuman/ mikroorganisme 19
yang masuk. Pada lapisan ini didapat adanya lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel inflamasi saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat te mpat yang paling sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup katup jantun jantung g namun namun proses proses endoka endokardi rditis tis dapat dapat pula pula mengen mengenai ai sisi septal septal defect (misalnya pada atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, shunt, arterioterial arterioterial (patent (patent dustus dustus arterious) arterious) atau koartasio aorta, endokarditi endokarditiss dibagi menjadi dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis. 4.2 saran Endocarditis merupakan infeksi dari mikroorganisme. kapan terjangkit miokarditis itu tidak bisa ditebak. tapi yang pasti ada baiknya kalau kita selalu meme memeri riks ksak akan an keseh kesehat atan an jantu jantung ng kita kita secar secaraa berk berkal alah ah agar agar kita kita bisa bisa mengetahui jika ada gangguan pada jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin,Elizabeth J. 2001. Buku 2001. Buku Saku Patofisiologi. Patofisiologi. EGC. Jakarta. Doenge Doenges, s, Marily Marilynn nn E.Moor E.Moorhou house, se, Mary Mary France Frances. s. 2002. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Keperawatan. EGC. Mutt Muttaq aqin in,, Arif. Arif. 2009 2009.. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovasculer. Jakarta: Salemba Medika
20
Smeltze Smeltzerr C suzann suzanne, e, Bare Brenda Brenda G. 2002. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Bedah. EGC. Jakarta.
21