BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kanker ovarium merupakan suatu kanker yang belum diketahui penyebabnya. Kanker
Ovarium sering ditemukan wanita yang berumur 40 - 74 tahun. Penyebaran suatu kanker ovarium bisa menyebar kebagian yang lain,seperti daerah panggul dan perut melalui getah bening dan melalui peredaran darah untuk menuju kehati dan paru-paru. Kanker ovarium adalah adalah jenis jenis epitel epitel adalah adalah penyeba penyebab b utama utama kematia kematian n akibat akibat kanker kanker ginekol ginekologi ogi diamer diamerika ika serikat. serikat. Pada tahun 00! diperkirakan diperkirakan terdapat ".400 kasus kanker dengan #4.!00 kematian yang men$akup kira- kira "% dari semua kematian wanita karena kanker. &eskipun mayoritas kanker ovarium adalah jenis epitelial,kanker ovarium dapat juga berasal dari sel yang terdapat diovar diovarium ium.. 'umor 'umor ovarium ovarium yang berasa berasall dari dari sel germin germinal al yang kelasi kelasi(is (isika ikan n sebagai sebagai disger disgermin minoma oma dan terato teratoma ma sedangk sedangkan an tumor tumor ovarium ovarium yang yang berasa berasall dari sel (olike (olikell di kelasi(isaikan sebagai se) $ord stromal terutama tumor sel granulosa dan tumor yang berasal dari stroma ovarium adalah sarkoma. *kan tetapi angka kejadian tumor ovarium non epitelial ke$il sekali sehingga dianggap angka kejadian seluruh kanker ovarium. Kanker ovarium jarang ditemukan pada umur dibawah 40 tahun . *ngaka kejadian meningkat dengan makin tuanya usia #" + # per #00.000 pada usia 40 -44 tahun menjadi paling tinggi dengan angka kematain ke matain "7 per #00.000 pada usia 70 + 74 tahun.sia median saat diagnosis adalah ! tahun dan 4 % penderita berusia diatas " tahun. Pada tahun 00", &asyarakat kanker *merika memperkirakan bahwa .0 kasus baru kanker ovarian ov arian akan bisa di d i diagnosa, dan itu kan membunuh #.00 wanita. /anya 77% kasus yang mempunyai tingkat nilai survival # tahun, 44% kasus yang mempunyai tingkat nilai suvival " tahun. an hanya #1% kasus saja kasus yang di diagnosa sebelum metastasis terjad terjadi. i. /al terseb tersebut ut disebab disebabkan kan Oleh Oleh karena karena ketiadaa ketiadaan n adanya adanya deteks deteksii dini dini peyakit peyakit dan kemajuan penyakit yang $epat. 2ehingga menyebabkan angka kematian yang sebabkan oleh kanker kanker Ovari Ovari mening meningkat. kat. Karena belum belum ada metode metode skrini skrining ng yang e(ekti e(ekti(( untuk untuk kanker kanker ovarium 70% kasus ditemukan kasus pada keadaan yang sudah usia lanjut yakni tumor yang menyebar jauh dari ovarium. Kebanyak Kebanyakan an dari kasus kasus keganasa keganasan n pada ovarium ovarium terdete terdeteksi ksi saat saat sudah sudah memasuk memasukii stadium lanjut sehingga saat diketahui sudah parah. 3iasanya orang yang menderita kanker ovarium tampak kurus dan perut asites. Karena proses perjalanan penyakit yang ditmbulkan dari kanker tersebut, sehingga penderita mengalami anore)ia atau tidak na(su makan karena mual dan muntah. 2edangkan asites itu sendiri ditimbulkan akibat dari $airan tumor dan tumor itu sendiri. kanker ovarium bisa juga mengakibatkan e(usi pleura karena perjalanan tumor itu. Penatalaksanaan pada klien dengan kanker ovarium adalah pembedahan, pembedahan bisa pembedahan total dengan mengangkat keseluruhan dari da ri rahim, salping, dan ovarium ova rium tapi juga bisa saja hanya h anya pada ovarium atau pada saluran tuba (alopii tergantung keparahan dari kanker
itu sendiri. 'anda khas dari kanker ovarium yang paling banyak adalah &eigg 2yndrome, yang merupakan tiga gejala khas pada orang dengan kanker ovarium. B. RUMUSAN MASALAH #.
*pakah yang dimaksud dengan kanker ovarium
.
3agaimanakah asuhan keperawatan pada kanker ovarium
C. TUJUAN PENULISAN
#.
'ujuan umum &ahasiswa mampu mengerti dan memahami keseluruhan isi materi tentang konsep dasar penyakit maupun konsep dasar asuhan keperawatan pada kanker ovarium.
.
'ujuan khusus
a. &enjelaskan de(inisi dan etiologi kista atau tumor ovarium. b. &enjelaskan mani(estasi klinis, klasi(ikasi, komplikasi dan diagnosa kista ovarium. $. &engkaji bagaimana asuhan keperawatan dari kanker ovarium
D. MANFAAT PENULISAN
&ahasiswa dapat memahami pengertian se$ara umum mengenai kanker ovarium, memahami bagaimana pato(isiologisnya hingga $ara penyusunan asuhan keperawatan yang berkaitan dengan $ara pendokumentasiannya.
E.
METODE PENULISAN alam penyusunan makalah ini penulis menggunakan metoda deskripti( dan metode
kepustakaan. *dapun teknik pengumpulan data dan in(ormasi dalam penyusunan makalah ini adalah studi kepustakaan dengan menggunakan literatur untuk memperoleh materi-materi yang bersi(at teoritis, dan studi kasus dengan mengambil data langsung pada klien yang mengalami kanker ovarium guna menyempurnakan makalah ini.
BAB II PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1.
Definisi
Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium 5indung telur6 yang paling sering ditemukan pada wanita berusia "0 + 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar ke bagian lain, panggul, dan perut melalui sistem getah bening dan melalui sistem pembuluh darah menyebar ke hati dan paru-paru. 5ingo, #11"6. Kanker ovarium berasal dari sel - sel yang menyusun ovarium yaitu sel epitelial, sel germinal dan sel stromal. 2el kanker dalam ovarium juga dapat berasal dari metastasis organ lainnya terutama sel kanker payudara dan kanker kolon tapi tidak dapat dikatakan sebagai kanker ovarium. Kanker ovarium adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak normal, $epat dan tidak terkendali. 5*potik Online dan &edia 8n(ormasi Obat-Penyakit. /al. di akses tgl 0-7-0016. Kanker indung telur atau kita sebut dengan kanker ovarium, adalah kanker yang berasal dari sel-sel ovarium atau indung telur. 52o(yan, 006 Kanker ovarium disebut sebagai 9the silent lady killer: karena sulit diketahui gejalanya sejak awal. 2ebagian besar kasus kanker ovarium terdiagnosis dalam stadium yang sudah lanjut. Kebanyakan kanker ovarium ini berawal dari kista. 5;olombo <,Parma =, et al. >ole o( $onservative surgeri in ovarian $an$er 00"6 Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyebab kematian kelima akibat kanker pada perempuan. 5Pri$e, 00"?#176 Kanker ovarium memiliki 4 stadium yaitu @ 52meltAer, 00#?#"706 a. 2tadium 8 @ Pertumbuhan kanker terbatas pada ovarium b. 2tadium 88 @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua ovarium dengan perluasan pelvis $.
2tadium 888 @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua ovarium dengan
metastasis diluar pelvis atau nodus inguinal atau retroperitoneal positi( d. 2tadium 8B @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua sisi ovarium dengan metastasis jauh 3erdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kanker indung telur atau kita sebut dengan kanker ovarium, adalah kanker yang berasal dari sel-sel ovarium atau indung telur. dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak normal, $epat dan tidak terkendali. 2.
Epie!i"#"$i
Kanker ovarium adalah kanker yang membuat (rustasi bagi pasien dan pemberi pelayanan kesehatan karena awitannya yang tersembunyi dan tidak adanya gejala peringatan adalah penyeab mengapa penyakit ini telah men$apai tahap lanjut ketika didiagnosa. Kejadian merupakan penyebab kematian utama di antara malignan si ginekologis. Penyakit ini mempunyai angka kejadian sekitar #!, wanita per #00.000. 2ayang sekali, sekitar 7"% dari kasus dideteksi pada tahap lanjut. *matlah sulit untuk mendiagnosa dan adalah unik sehingga kemungkinan kondisi ini merupakan awal dari banyak kanker primer dan mungkin menjadi tempat metastase dari kanker lainnya. Kondisi ini membawa angka kematian #4."00 setiap
tahunnya dan merupakan penyebab prevalen keenam dari kematian akibat kanker pada wanita 5 ingo et. al. , #11" 6. 2ebagian kasus mengenai wanita usia "0 + "1 tahun. 8nsidens tertingginya adala di negara + negara industri, ke$uali Cepang yang insidennya paling rendah. anita dengan kanker ovarium mempunyai resiko mengidap kanker payudara tiga sampai empat kali lipat dan wanita dengan kanker payudara mempunyai resiko yang meningkat terhadap kanker ovarium. 'idak ada (aktor penyebab de(initi( yang telah ditetapkan, tetapi kontrasepti( oral tampak memberikan e(ek protekti(. /ereditas dapat berperan dalam menimbulkan penyakit ini, dan banyak dokter menyarankan pemeriksaan pelvis bimanual bagi wanita yang mempunyai satu atau dua orang saudara dengan kanker ovarium. &eskipun dengan pemeriksaan yangn $ermat, tumor ovarium biasanya terdapat jauh di dalam dan sulit untuk dideteksi. 3elum ada skrinng dini yang tersedia saat ini, meskipun penanda tumor sedang dalam penelitian. 2onogram transvaginal dan pengujian antigen ;a#" sangat membantu pada mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami kondisi ini. *khir + akhir ini, antigen yang berkaitan dengan tumor membantu dalam perawatn tindak lanjut setelah didiagnosis dan pengobatan, tetapi tidak pada skrining umum dini. Daktor + (aktor resiko termasuk diet tinggi lemak, merokok, alkohol, penggunaan bedak talk perineal, riwayat kanker payudara, kanker kolon, kanker endometrium, dan riwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium.
Eebih
dari
0%
kanker
ovarium
epitelial
ditemukan
pada
wanita
pas$amenopause. sia tahun adalah usia di mana kanker ovarium epitelial paling sering ditemui. Kanker ovarium epitelial jarang ditemukan pada usia kurang dari 4" tahun. Pada wanita premenopause hanya 7% tumor ovarium epitelial yang ganas. i >2;& Cakarta antara tahun #11-#11 ditemukan #.7 kasus kanker ginekologi, di antaranya #!,% adalah kanker ovarium. mumnya 57%6 adalah kanker ovarium epitelial yang datang dalam stadium lanjut, sedangkan stadium 8-88 54,"%6. &ortalitas karena kanker ovarium adalah ,% dari !7 kematian kanker ginekologi.
%.
E&i"#"$i Penyebab kanker ovarium belum diketahui se$ara pasti. *kan tetapi banyak teori yang
menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium yaitu @ a. /ipotesis in$essant ovulation 'eori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium untuk penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan sel-sel epitel yang terganggu dapat menimbulkan proses trans(ormasi menjadi sel-sel tumor.
b. /ipotesis =onadotropin 'eori ini didasarkan pada pengetahuan hasil per$obaan binatang pada data epidemiologi. /ormon hipo(isa diperlukan untuk perkembangan tumor ovarium pada beberapa per$obaan
pada binatang rodentia. Pada per$obaan ini ditemukan bahwa jika kadar hormon esterogen rendah di sirkulasi peri(er, kadar hormon gonadotropin akan mengikat. Peningkatan kadar hormon goonadotropin ini ternyata berhubungan dengan makin bertambah bsarnya tumor ovarium pada binatang tersebut. Kelenjar ovarium yang telah terpapar pada Aat karsiogenik dimetil benAAatrene 5&3*6 akan terjadi tumor ovarium jika ditransplantasikan pada tikus yang telah dioovorektomi, 'etapi tidak menjadi tumor jiak tikus tersebut telah dihipo(isektomi. Cika ovarium yang telah diardiassi 5hormonally ina$tivated6 ditransplantasikan ke rodentia dengan ovarium yang makin normal, tumor ovarium tidak terbentuk. *kan tetapi, jika ditransplantasikan pada rodentia yang telah dioovorektomi, tumor ovarium akan terbentuk. 3erkurangnya resiko $a ovarium pada wanita multipara dan wanita pemakai pil kontrasepsi dapat diterangkan dengan rendahnya kadar gonadotropin pada dua kelompok ini. $. /ipotesis androgen *ndrogen mempunyai peran penting dalam terbentuknya kanker ovarium. /al ini didasarkan pada hasil per$obaan bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen. alam per$obaan in-vitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel kanker ovarium. d. /ipotesisi Progesteron 3erbeda dengan e(ek peningkatan resiko kanker ovarium oleh androgen, progesteron ternyata memiliki peranan protekti( terhadap terjadinya kanker ovarium. Fpitel normal ovarium mengandung reseptor progesteron. Per$obaan pada kera ma$aGue, progesteron menginduksi terjadinya apoptosis sel epitel ovarium, sedangkan esterogen menghambatnya. Pemberian pil yang mengandung esterogen saja pada wanita pas$a menopause akan meningkatkan terjadinya resiko kanker ovarium, sedangkan pemberian kombinasi dengan progesteron akan menurunkan resikonya. Kehamilan, dimana kadar progesteron tinggi, menurunkan kanker ovarium. Pil kontrasepsi kombinasi menurunkan resiko terjadinya kanker ovarium. emikian juga yang hanya mengandung progesteron yang menekan ovulasi juga menurunkan resiko kanker ovarium. *kan tetapi, pemakaian depo medroksiprogesteron asetat ternyata tidak menurunkan resiko terjadinya kanker ovarium. Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui namun multi(aktorial.
>isiko
berkembangnya kanker ovarium berkaitan dengan lingkungan, endokrin dan (aktor genetik a.
5Pri$e, 00"?#176. Daktor lingkungan Kebiasaan makan, kopi dan merokok, adanya asbestos dalam lingkungan, dan penggunaan bedak talek pada daerah vagina, semua itu dianggap mungkin menyebabkan
b.
kanker. Daktor endokrin Daktor risiko endokrin untuk kanker ovarium adalah perempuan yang nulipara, menar$he dini, menopause yang lambat, kehamilan pertama yang lambat, dan tidak pernah menyusui. Penggunaan kontrasepsi oral tidak meningkatkan resiko dan mungkin dapat
men$egah. 'erapi pengganti estrogen 5F>'6 pas$amenopause untuk #0 tahun atau lebih berkaitan dengan peningkatan kematian akibat kanker ovarium $. Daktor geneti$ Kanker ovarium herediter yang dominan autosomal dengan variasi penetrasi telah ditunjukkan dalam keluarga yang terdapat penderita kanker ovarium. 3ila terdapat dua atau lebih hubungan tingkat pertama yang menderita kanker ovarium, seorang perempuan memiliki "0% kesempatan untuk menderita kanker ovarium. *da beberapa (aktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya kanker ovarium yaitu@
'.
a. iet tinggi lemak b. &erokok $. *lkohol d. >iwayat kanker payudara, kolon, atau endometrium e. >iwayat keluarga dengan kanker payudara atau ovarium (.
as kau$asia H *(rika-*merika l. Kontrasepsi oral m. 3erawal dari hyperplasia endometrium yang berkembang menjadi karsinoma. n. &enar$he dini P(&"fisi"#"$i Dungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi (ungsi ovarium. Ovarium tidak akan ber(ungsi se$ara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipo(isa dalam jumlah yang tepat. Dungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan (olikel yang terbentuk se$ara tidak sempurna di dalam ovarium. Dolikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk se$ara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. 2etiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista ke$il yang disebut Dolikel de =ra((. Pada pertengahan siklus, (olikel dominan dengan diameter lebih dari . $m akan melepaskan oosit mature. Dolikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur #," + $m dengan kista ditengah-tengah. 3ila tidak terjadi (ertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami (ibrosis dan pengerutan se$ara progresi(.
spesi(ik. =ejala tidak pasti yang akan mun$ul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada pelvis, sering berkemih dan disuria dan perubahan (ungsi gastrointestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, $epat kenyang dan konstipasi. Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina sekunder akibat hyperplasia endometrium bila tumor menghasilkan estrogen, beberapa tumor menghasilkan testosterone dan menyebabkan virilasi. =ejala-gejala keadaan akut pada abdomen dapat timbul mendadak bila terdapat perdarahan dalam tumor , ruptur atau torsi ovarium.
).
P(&*+(, Terlampir
-.
K#(sifi(si Eebih dari !0 neoplasma ovarium telah diidenti(ikasi. 'umor ovarium dikelompokkan
a.
dalam ! kategori 5Pri$e, 00"?#176 besar yaitu @ 'umor-tumor epitel 'umor-tumor epitel menyebabkan 0% dari semua neoplasma ovarium dan diklasi(ikasikan
b. $.
sebagai neoplasma jinak, perbatasan ganas 'umor stroma gonad 'umor-tumor sel germinal 'erdapat tiga ketegori utama tumor sel germinal yaitu @ tumor jinak 5kista dermoid6, tumor ganas 5bagian dari kista dermoid6, tumor sel germinal primitive ganas 5sel embrionik dan ekstraembrionik6 ua pertiga persen kanker ovarium adalah tumor sel germinal primitive ganas. Penting untuk mendiagnosis jenis tumor dengan tepat.
Klasi(ikasi stadium kanker ovarium primer menurut D8=O 5Dederation 8nternational o( a. #6
=ine$ologies and Obstetri$ians 6 #17, adalah @ 2tadium 8 @ pertumbuhan terbatas pada ovarium 2tadium #a @ pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak ada asietas yang berisi sel
6
ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan luar, kapsul utuh. 2tadium #b @ pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak asietas, berisi sel ganas, tidak
!6
ada tumor di permukaan luar, kapsul intak. 2tadium #$ @ tumor dengan stadium #a dan #b tetapi ada tumor dipermukaan luar atau kedua ovarium atau kapsul pe$ah atau dengan asietas berisi sel ganas atau dengan bilasan
b. #6 6 !6
peritoneum positi(. 2tadium 88 @ Pertumbuhan pada satu atau dua ovarium dengan perluasan ke panggul 2tadium a @ perluasan atau metastasis ke uterus dan atau tuba 2tadium b @ perluasan jaringan pelvis lainnya 2tadium $ @ tumor stadium a dan b tetapi pada tumor dengan permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pe$ah atau dengan asitas yang mengandung sel ganas dengan bilasan peritoneum positi(.
$.
2tadium 888 @ tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant di peritoneum di luar pelvis dan atau retroperitoneal positi(. 'umor terbatas dalam pelvis ke$il tetapi sel histologi
#6
terbukti meluas ke usus besar atau omentum. 2tadium !a @ tumor terbatas di pelvis ke$il dengan kelenjar getah bening negati( tetapi se$ara histologi dan dikon(irmasi se$ara mikroskopis terdapat adanya pertumbuhan 5seeding6
6
dipermukaan peritoneum abdominal. 2tadium !b @ tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implant dipermukaan peritoneum dan terbukti se$ara mikroskopis, diameter melebihi $m, dan kelenjar getah
bening negati(. !6 2tadium !$ @ implant di abdoment dengan diameter H $m dan atau kelenjar getah bening d.
retroperitoneal atau inguinal positi(. 2tadium 8B @ pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan metastasis jauh. 3ila e(usi pleura dan hasil sitologinya positi( dalam stadium 4, begitu juga metastasis ke permukaan liver.
/.
T(n( (n Ge0(#( K#inis
*dapun tanda dan gejala yang ditimbulkan pada pasien dengan kanker ovarium adalah sebagai berikut @ a. b. $. d. e. (. g.
/aid tidak teratur arah menstruasi yang banyak 5menoragia6 dengan nyeri tekan pada payudara &enopause dini ispepsia 'ekanan pada pelvis 2ering berkemih dan disuria Perubahan (ungsi gastrointestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut,
$epat kenyang dan konstipasi. h. Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal vagina sekunder akibat hyperplasia endometrium bila tumor menghasilkan estrogen. 52meltAer, 00#?#"706
.
Pe!eis((n Fisi
Pada pemeriksaan (isik hasil yang sering didapatkan pada tumor ovarium adalah massa pada rongga pelvis. 'idak ada petunjuk pasti pada pemeriksaan (isik yang mampu membedakan tumor adneksa adalah jinak atau ganas, namun se$ara umum dianut bahwa tumor jinak $enderung kistik dengan permukaan li$in, unilateral dan mudah digerakkan. 2edangkan tumor ganas akan memberikan gambaran massa yang padat, noduler, ter(iksasi dan sering bilateral. &assa yang besar memenuhi rongga abdomen dan pelvis lebih men$erminkan tumor jinak atau keganasan derajat rendah. *danya asites dan nodul pada $ul-de-sa$ merupakan petunjuk adanya keganasan.
3.
a.
Pe!eis((n Pen4n0(n$ Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien kanker ovarium yaitu @ *namnesis dan pemeriksaan (isik pelvi$
b. $.
>adiologi @ 2= 'ransvaginal, ;' s$an, &>8 'es darah khusus @ ;*-#" 5Penanda kanker ovarium epitelial6, E/, /;=, dan *DP
d. e. (. g. h. i. j.
5penanda tumor sel germinal6 Eaparoskopi Eaparotomi Pemeriksaan untuk mengetahui perluasan kanker ovarium Pielogra(i intravena 5ginjal, ureter, dan vesika urinaria6, sistoskopi dan sigmoidoskopi. Doto rontgen dada dan tulang 2$an K=3 5Kelenjar =etah 3ening6 2$an traktus urinarius
15. Di($n"sis 6 Ki&ei( Di($n"sis
iagnosis ditegakkan berdasarkan adanya riwayat, pemeriksaan (isik ginekologi, serta pemeriksaan penunjang a.
>iwayat Kanker ovarium pada stadium dini tidak memberikan keluhan. Keluhan yang timbul berhubungan dengan peningkatan massa tumor, penyebaran tumor pada permukaan serosa dari kolon dan asites. >asa tidak nyaman dan rasa penuh diperut, serta $epat merasa kenyang sering berhubungan dengan kanker ovarium. =ejala lain yang sering timbul adalah mudah lelah, perut membun$it, sering ken$ing dan na(as pendek akibat e(usi pleura dan asites yang masi(. alam melakukan anamnesis pada kasus tumor adneksa perlu diperhatikan umur penderita dan (aktor risiko terjadinya kanker ovarium. Pada bayi yang baru lahir dapat ditemukan adanya kista (ungsional yang ke$il 5kurang dari #- $m6 akibat pengaruh dari hormon ibu. Kista ini mestinya menghilang setelah bayi berumur beberapa bulan. *pabila menetap akan terjadi peningkatan insiden tumor sel germinal ovarium dengan jenis yang tersering adalah kista dermoid dan disgerminoma. engan meningkatnya usia kemungkinan keganasan akan meningkat pula. 2e$ara umum akan terjadi peningkatan risiko keganasan men$apai #!% pada premenopause dan 4"% setelah menopause. Keganasan yang terjadi bisa bersi(at primer dan bisa berupa metastasis dari uterus, payudara, dan traktus gastrointestinal.
b.
Pemeriksaan (isik ginekologi engan melakukan pemeriksaan bimanual akan membantu dalam memperkirakan ukuran, lokasi, konsistensi dan mobilitas dari massa tumor. Pada pemeriksaan rektovaginal untuk mengevaluasi permukaan bagian posterior, ligamentum sakrouterina, parametrium, kavum auglas dan rektum. *danya nodul di payudara perlu mendapat perhatian, mengingat tidak jarang ovarium merupakan tempat metastasis dari karsinoma payudara. /asil yang sering didapatkan pada tumor ovarium adalah massa pada rongga pelvis. 'idak ada petunjuk pasti pada pemeriksaan (isik yang mampu membedakan tumor adneksa adalah jinak atau ganas, namun se$ara umum dianut bahwa tumor jinak $enderung kistik dengan permukaan li$in, unilateral dan mudah digerakkan. 2edangkan tumor ganas akan
memberikan gambaran massa yang padat, noduler, ter(iksasi dan sering bilateral. &assa yang besar yang memenuhi rongga abdomen dan pelvis lebih men$erminkan tumor jinak atau keganasan derajat rendah. *danya asites dan nodul pada $ul-de-sa$ merupakan petunjuk adanya keganasan.
$.
Pemeriksaan penunjang ltrasonogra(i merupakan pemeriksaan penunjang utama dalam menegakkan diagnosis suatu tumor adneksa ganas atau jinak. Pada keganasan akan memberikan gambaran dengan septa internal, padat, berpapil, dan dapat ditemukan adanya asites . alaupun ada pemeriksaan yang lebih $anggih seperti ;' s$an, &>8 5magnetic resonance imaging 6, dan positron tomogra(i akan memberikan gambaran yang lebih mengesankan, namun pada penelitian tidak menunjukan tingkat sensiti(itas dan spesi(isitas yang lebih baik dari ultrasonogra(i. 2erum ;* #" saat ini merupakan petanda tumor yang paling sering digunakan dalam penapisan kanker ovarium jenis epitel, walaupun sering disertai keterbatasan. Perhatian telah pula diarahkan pada adanya petanda tumor untuk jenis sel germinal, antara lain alpha-fetoprotein 5*DP6, lactic acid dehidrogenase 5E/6, human placental lactogen 5hPE6, plasental-like alkaline phosphatase 5PE*P6 dan human chorionic gonadotrophin5h;=6.
11. a. b. $. d.
Ke!4n$in(n "!p#i(si 'orsi >upture kista Perdarahan Keganasan
12. Pen(&(#(s(n((n *dapun tindakan yang dilakukan pada penanganan kanker ovarium antara lain@ 52meltAer, 00#?#"706 a. 8ntervensi bedah untuk kanker ovarium adalah histerektomi abdominal total
dengan pengangkatan tuba (alopii dan ovarium serta omentum 5salpingo-oo(arektomi bilateral dan omentektomi6 adalah prosedur standar unruk penyakit tahap dini b. 'erapi radiasi dan implantasi (os(or ! 5!P6 interperitoneal, isotop radioakti(, dapat dilakukan setelah pembedahan $. Kemoterapi dengan preparat tunggal atau multiple tetapi biasanya termasuk sisplantin, siko(os(amid, atau karboplatin juga digunakan d. Paklitaksel 5'a)ol6 merupakan preparat yang berasal dari pohon $emara pasi(ik, bekerja dengan menyebabkan mikrotubulus di dalam sel-sel untuk berkumpul dan men$egah peme$ahan struktur yang mirip benang ini. 2e$ara umum, sel-sel tidak dapat ber(ungsi ketika mereka terlilit dengan mikrotubulus dan mereka tidak dapat membelah diri. Karena medikasi ini sering menyebabkan leu$openia, pasien juga harus minum =-;2D 5(a$tor granulosit koloni stimulating6
e.
Pengambilan $airan asites dengan parasintesis tidak dianjurkan pada penderita
dengan asites yang disertai massa pelvis, karena dapat menyebabkan pe$ahnya dinding kista akibat bagian yang diduga asites ternyata kista yang memenuhi rongga perut. Pengeluaran $airan asites hanya dibenarkan apabila penderita mengeluh sesak akibat desakan pada dia(ragma. B.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA7ATAN
1. Pen$(0i(n
Pengkajian merupakan dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan sistematis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola pertahanan pasien, mengidenti(ikasi kekuatan pasien serta merumuskan diagnosa keperawatan (Mocthar, 2006) a.
asar data pengkajian
#6
*ktivitasIistirahat =ejala @ Kelemahan dan atau keletihan, perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari, adanya (aktor-(aktor yang mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau pro(esi dengan
pemajanan karsinoma lingkungan, tingkat stres tinggi. 6 2irkulasi =ejala@ Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja, perubahan ' !6 8ntegritas ego =ejala@ Daktor stres 5keuangan, pekerjaan, perubahan peran6 dan $ara mengatasi stres 5misal merokok, minum alkohol, menunda men$ari pengobatan, keyakinan religiusIspiritual6. &asalah tentang perubahan dalam penampilan misal alopesia, lesi $a$at, pembedahan. &enyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi. 'anda @ &enyangkal, menarik diri, marah 46 Fliminasi =ejala@ Perubahan pada pola de(ekasi misal darah pada (e$es, nyeri pada de(ekasi. Perubahan
"6
6 76
eliminasi urinarius misal nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih sering berkemih. 'anda @ Perubahan pada bising usus, distensi abdomen. &akananI$airan =ejala @ Kebiasaan diet buruk 5misal rendah serat, tinggi lemak, aditi(, bahan pengawet6, anoreksia, mualImuntah, intoleransi makanan. 'anda @ Perubahan pada kelembabanIturgor kulit, edema.
berat 5dihubungkan dengan proses penyakit6 6 Keamanan =ejala @ Pemajanan pada kimia toksik, karsinoma, pemajanan matahari lamaIberlebihan. 'anda @ emam, ruam kulit, ulserasi. 16 Pernapasan =ejala @ &erokok 5tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok6, pemajanan asbes. #06 2eksualitas
=ejala@ &asalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan nuligravida lebih besar dari usia !0 tahun, multigravida, pasangan seks multipel, aktivasi seksual dini, herpes genital. ##6 8nteraksi so$ial =ejala @ KetidakadekuatanIkelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan 5berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan atau bantuan6, masalah tentang (ungsi atau tanggung jawab peran. b.
Pemeriksaan (isik Pemeriksaan (isik meliputi keadaan umun pasien, kesadaran, tekanan darah, respirasi, berat
badan #6 &ata @ &eliputi pemeriksaan kelopak mata, gerakan mata, konjungtiva, s$lera, pupil, 6 !6 46 "6 6 76 6 16
akomodasi. /idung @ meliputi pemeriksaan reaksi alergi, sinus, dan lain-lain &ulut dan tenggorokan @ kaji adanya mual, kesulitan menelan ada dan aksila @ kaji adanya pembesaran mammae Perna(asan @ kaji jalan na(as, suara na(as, kaji adanya penggunaan otot bantu perna(asan 2irkulasi jantung @ kaji ke$epatan denyut api$al, irama, kelainan bunyi jantung, sakit dada *bdomen @ kaji adanya asites =enitourinaria @ kaji adanya massa pada rongga pelvis Fkstremitas @ kaji turgor kulit
$. #6
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan darah @ /b dan leukosit menurun, trombosit meningkat, ureum dan kreatinin
meningkat. 6 Pemeriksaan urine @ reum dan kreatinin meningkat.
2. a.
Di($n"s( Kepe(+(&(n
b.
ovarium Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan perubahan (ungsi
$. d. e.
gastrointestinal =angguan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada vesika urinaria =angguang eliminasi 3*3 @ konstipasi berhubungan dengan penurunan peristalti$ Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan in(ormasi mengenai penyakit
(. g. h.
5kanker ovarium6 *nsietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan >isiko perdarahan berhubungan dengan hyperplasia endometrium >isiko in(eksi berhubungan dengan penyakit kronis 5metastase sel kanker ke bagian tubuh yang lain6
4. ).
I!p#e!en&(si Kepe(+(&(n 8mplementasi keperawatan dilakukan berdasarkan ren$ana tindakan yang dibuat E8(#4(si Kepe(+(&(n N". D9 # b.
E8(#4(si
Pasien mengatakan skala nyeri yang dialaminya menurun Pasien melaporkan nyeri yang sudah terkontrol maksimal dengan
pengaruh atau e(ek samping minimal ''B pasien dalam batas normal d. Fkspresi wajah pasien tidak meringis Pasien tampak tenang 5tidak gelisah6 Pasien dapat melakukan teknik relaksasi dan distraksi dengan tepat sesuai indikasi untuk mengontrol nyeri b. d.
! b. d. 4 b. " b.
3erat badan pasien stabil. Pasien bebas dari tanda + tanda malnutrisi. Pengungkapan pemahaman pengaruh individual pada masukan adekuat 3erpartisipasi dalam intervensi spesi(ik untuk merangsang na(su makan ''B pasien dalam batas normal
'idak terjadi hematuria 'idak terjadi inkontinensia urine 'idak terjadi disuria Cumlah output urine dalam batas normal 5J 0," - # $$ I kg33 I jam6 Pola eliminasi dalam rentang yang diharapkan Deses lunak dan berbentuk &engeluarkan (eses tanpa bantuan Pasien mengerti tentang penyakit yang dialaminya Pasien dapat berpartisipasi selama proses perawatan dan pengobatan
b.
Pasien tampak lebih rileks Pasien mampu menunjukkan mekanisme koping yang e(ekti(
7 b.
'anda-tanda vital dalam batas normal Perdarahan tidak ada
a.
'anda-tanda vital dalam batas normal
b. 'idak terdapat tanda-tanda in(eksi 5kalor, tumor, rubor, (ungsiolaesa6 $.
/asil lab terutama 3; dalam batas normal 53; 4,1-#0,16
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Kanker ovarium adalah salah satu kanker ginekologi yang paling sering dan penyebab
kematian kelima akibat kanker pada perempuan. 5Pri$e, 00"?#176. Daktor penyebab dari kanker ovarium Daktor lingkungan: Daktor endokrin: Daktor geneti$. Kanker ovarium #. . !.
memiliki " stadium yaitu @ 52meltAer, 00#?#"706 2tadium 8 @ Pertumbuhan kanker terbatas pada ovarium 2tadium 88 @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua ovarium dengan perluasan pelvis 2tadium 888 @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua ovarium dengan metastasis diluar
pelvis atau nodus inguinal atau retroperitoneal positi( 4. 2tadium 8B @ Pertumbuhan men$akup satu atau kedua sisi ovarium dengan metastasis jauh Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia "0-70 tahun dan # dari 70 wanita menderita kanker ovarium. Kanker Ovarium adalah tumor ganas pada ovarium 5indung telur6. Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia "0-70 tahun dan # dari 70 wanita menderita kanker ovarium. Daktor resiko tejadinya kanker ovarium yaitu obat kesuburan, pernah menderita kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker payudara danIatau kanker ovarium, riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim.
B.
SARAN
2aran bagi para wanita menyadari tanda + tanda kemungkinan terjadinya kanker ovarium sangat diperlukan, karena lebih baik men$egah dari pada mengobati. 'anda-tanda kanker ovarium yaitu meliputi, perut kembung, nyeri pada panggul atau perut, kesulitan makan atau $epat merasa kenyang, gangguan kemih dan bertambahnya ukuran perut. Cika wanita mengalami beberapa gejala penting di atas setiap hari selama dua sampai tiga minggu, dianjurkan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter. an selain itu, diet kaya buah dan sayuran, berolahraga se$ara teratur, menjaga berat tubuh normal dan mengelola stres adalah salah satu solusi dalam membantu mengurangi risiko kanker ovarium.
DAFTAR PUSTAKA
onges, &arilynn F. #111. Rencana Asuhan Keperaatan. F=;@ Cakarta =uyton, /all. #117. !uku A"ar #isiologi Kedokteran $disi %. Cakarta @ F=; &ansjoer, *ri(. 00#& Kapita 'elekta Kedokteran. Cakarta @ F=; &anuaba, 8 =ede 3agus. 004. Kapita 'elekta Kedokteran dan K!. Cakarta @ F=; <*<*. 00". anduan iagnosa Keperaatan *anda 200+ - 2006 efinisi dan Klasifikasi& Cakarta @ Prima &edika