LAPORAN PENDAHULUAN
I.
Konsep Kebutuhan Rasa Aman Dan Nyaman I.1 I.1 Defin Definis isii 1.1.2 Keamanan Keamanan adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis atau bisa
juga keadaan aman dan tentram (Potter& Perry 2!!"# 1.1.$ Kenyamanan Kenyamanan adalah suatu keadaan yang telah terpenuhi kebutuhan dasar klien. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman ( suatu kepuasan yang meningkatkan ketrampilan sehari % hari # kelegaan ( kebutuhan yang terpenuhi # dan transenden ( keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah nyeri #. Kenyamanan sering diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari nyeri ( Kolcaba 12 # 'anggua 'ang guan n keny kenyaman amanan an ber berart artii kead keadaan aan ket ketika ika kli klien en men mengal galami ami sen sensas sasii tidak tid ak meny menyenan enangkan gkan dal dalam am ber beresp espon on ter terhad hadap ap sua suatu tu ran rangsa gsanga ngan n yan yang g berbahaya. yeri merupakan perasaan dan pengalaman emosional yang timbul dari kerusakan jaringan yang actual dan potensional atau gambaran adanya kerusakan ( )D) 2!!* #. I.2 +is +isiol iologi ogi ,iste ,istem m I.2.1 +i +issiolog ogii ye yeri yeri merupakan campuran reaksi fisik emosi dan perilaku. -ara yang paling baik untuk memahami pengalaman nyeri akan membantu untuk menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut resepsi persepsi dan reaksi. ,timulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. ,erabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai didalam massa ber/arna abu0abu di medul medulla la spinal spinalis. is. erdapat erdapat pesan nyeri dapat berint berinteraks eraksii dengan sel0sel saraf inhibitor mencegah stimulus nyeri sehingga tidak mencapai otak atau ditrans dit ransmis misii tan tanpa pa ham hambat batan an ke kor kortek tekss ser serebr ebral. al. ,ek ,ekali ali sti stimul mulus us nye nyeri ri mencapai korteks serebral maka otak menginterpretasi kualitas nyeri dan
memproses informasi tentang pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan dalam upaya mempersepsikan nyeri (cair 1!# ,eorang kilen yang sedang merasakan nyeri tidak dapat membedakan komponen0komponen tersebut. )kan tetapi dengan memahami setiap komponen pera/at akan terbantu dalam mengenali faktor0faktor yang dapat menimbulkan nyeri gejala yang menyertai nyeri dan rasional serta kerja terapi yang dipilih. I.$ +aktor0+aktor 3ang empengaruhi Perubahan +ungsi ,istem I.$.1 +aktor0faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan a. 4mosi Kecemasan depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan b. ,tatus obilisasi Keterbatasan akti5itas paralisis kelemahan otot dan kesadaran menurun memudahkan terjadinya resiko injury c. 'angguan Persepsi ,ensory empengaruhi
adaptasi
terhadaprangsangan
yang
berbahayaseperti
gangguan penciuman dan penglihatan d. Keadaan Imunitas 'angguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit e. ingkat Kesadaran Pada pasien koma respon akan menurun terhadap rangsangan paralisis disorientasi dan kurang tidur. f. Informasi atau Komunikasi 'angguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan. g. 'angguan ingkat Pengetahuan Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya. h. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional )ntibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok
i.
,tatus nutrisi Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.
j.
6sia Pembedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak0 anak dan lansia mempengaruhi reaksi terhadap nyeri
k. 7enis Kelamin ,ecara umum pria dan /anita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan tingkat kenyamanannya. l.
Kebudayaan Keyakinan dan nilai0nilai kebudayaan mempengaruhi cara indi5idu mengatasi nyeri dan tingkat kenyaman yang mereka punyai
I.8 acam0acam 'angguan 3ang ungkin erjadi 1. ,timulasi ekanik Disebut trauma mekanik adanya suatu penegangan akan penekanan jaringan 2. ,timulus Kimia/i Disebabkan oleh bahan kimia $. ,timulus hermal )danya kontak atau terjadinya suhu yang ekstrim panas yang dipersepsikan sebagai nyeri 889-08"98. ,timulus eurologik Disebabkan karena kerusakan jaringan saraf *. ,timulus Psikologik yeri tanpa diketahui kelainan fisik yang bersifat psikologis ". ,timulus 4lektrik Disebabkan oleh aliran listrik
II.
Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Keamanan Dan Kenyamanan
II.1Pengkajian a. Keamanan emastikan lingkungan yang aman pera/at perlu memahami hal0hal yang memberi kontribusi keadaan rumah komunitas atau lingkungan pelayanan kesehatan dan kemudian mengkaji berbagai ancaman terhadap keamanan klien dan lingkungan 1 Komunitas )ncaman keamanan dalam komunitas dipengaruhi oleh terhadap perkembangan gaya hidup status mobilisasi perubahan sensorik dan kesadaran klien terhadap keamanan. 2 :embaga pelayanan kesehatan 7enis dasar resiko terhadap keamanan klien di dalam lingkungan pelayanan kesehatan adalah terjadi kecelakaan yang disebabkan klien kecelakaan
yang
disebabkan
prosedur
dan
kecelakaan
yang
menyebabkan penggunaan alat. b. yeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang bersifat subyektif dan hanya yang menerimanya yang dapat menjelaskannya. anda0tanda yang menunjukan seseorang mengalami sensasi nyeri 1# Posisi yang memperlihatkan pasien Pasien tampak takut bergerak dan berusaha merusak posisi yang memberikan rasa nyaman . 2# 4kspresi umum ampak meringis merintih ; • -emas • /ajah pucat • Ketakutan bila nyeri timbul mendadak • Keluar keringat dingin • Kedua rahang dikatupkan erat0erat dan kedua tangan tampak dalam • posisi menggenggam ; Pasien tampak mengeliat karena kesakitan • $# Pasien dengan nyeri perlu diperhatikan saat pengkajian adalah ; :okasi nyeri ; •
psikologis pasien terhadap nyeri ; • Karakteristik nyeri ; • +aktor pencetus timbulnya nyeri • -ara0cara yang pernah dilakukan untuk mengatasi nyeri • 2.2 Diagnosa Kepera/atan 3ang ungkin uncul
Diagnosa 1 yeri akut 2.2.1 Definisi Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial yang tiba0tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan. 2.2.2 ?atasan Karakteristik a. ,ubjektif engungkapkan secara 5erbal atau melaporkan nyeri dengan isyarat b. @bjektif Posisi untuk menghindari nyeri perubahan tonus otot respons autonomik perubahan selera makan perilaku distraksi perilaku ekspresif /ajah topeng perilaku menjaga atau sikap melindungi focus menyempit bukti nyeri dapat diamatiberfokus pada diri sendiri dan gangguan tidur. 2.2.$ +aktor 3ang ?erhubungan )gen0agen penyebab cedera (misalnya biologis kimia fisik dan psikologis#
Diagnosa 2yeri Kronis 2.2.8 Definisi Pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan actual atau potensial atau digambarkan dengan istilah kerusakan a/itan yang tiba0tiba atau perlahan dengan intensitas ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan durasiny lebih dari enam bulan. 2.2.* ?atasan Karakteristik
engungkapkan secara 5erbal atau dengan isyarat atau menunjukkan bukti sebagai berikut. a. @bjektif Perubahan kemampuan untuk meneruskan akti5itas sebelumnya anoreksia artrofi kelompok otot yang terlibat perubahan pola tidur /ajah topeng perilaku melindungi iritabilitas perilaku protektif yang dapat diamati penurunan interaksi dengan orang lain gelisah berfokus pada diri sendiri respons yang dimeditasi oleh saraf simpatis perubahan berat badan. b. ,ubjektif Depresi keletihan dan takut kembali cedera 2.2." +aktor 3ang ?erhubungan Ketunadayaan fisik atau psikososial kronis (misalnya kanker metastasis cedera neurologis dan arthritis# Diagnosa $ Kerusakan integritas kulit 2.2.A Definisi Perubahan epidermis dan dermis 2.2.B
?atasan Karakteristik a. @bjektif Kerusakan pada lapisan dikulit kerusakan pada permukaan kulit in5asi struktur tubuh
2.2. +aktor 3ang ?erhubungan a. 4ksternal Cat kimia kelembapan hipertermia hipotermia factor mekanik obat kelembapan kulit imobilisasi fisik radiasi b. Internal
Perubahan status cairan perubahan pigmentasi perubahan turgor factor perkembangan ketidakseimbangan nutrisi deficit imunologis gangguan sirkulasi gangguan status metabolik gangguan sensasi penonjolan tulang. c. +aktor perkembangan 6sia ekstrem muda atau tua Diagnosa 8 Kerusakan Integritas kulit 2.2.1! Definisi Kulit berisiko terhadap kerusakan 2.2.11 +aktor =isiko a. 4ksternal Cat kimia ekskresi dan seksresi usia ekstrem muda atau ekstrem tua kelembapan hipertemia hipotermia
mekanis kelembapan
kulit imobilisasi fisik radiasi b. Internal Perubahan
pigmentasi
perkembangan
perubahan
turgor
kulit
factor
ketidakseimbangan nutrisi factor imunologis
gangguan sirkulasi gangguan status metabolic gangguan sensasi faktor psikogenik penonjolan tulang. Diagnosa 8 Kerusakan membrane mokusa oral 2.2.12 Definisi 'angguan pada bibir dan jaringan lunak di rongga mulut 2.2.1$ ?atasan karakteristik a. ,ubjektif
yeri dan ketidaknyamanan di mulut melaporkan adanya rasa yang tidak enak dimulut kesulitan makan atau menelan keterbatasan sensasi rasa b. @bjektif Pendarahan
lidah berselaput deskuamasi kesulitan berbicara
edema pembesaran tonsil fisura lidah berpeta hyperplasia gusi pucat pada mukosa resesi gusi halitosis hyperemia makroplasia mukosa terkelupas lesi atau ulkus mulut adanya patogen drainase purulent atau eksudat massa kemerahan tau kebiruan lidah kaku dan artrofi stomatitis 5esikel nodulus papula bercak mulut kering 2.2.18 +aktor yang berhubungan Kehilangan jaringan ikat adiposa atau tulang hambatan pera/atan mulut secara mandiri hambatan memperoleh pera/atan professional kemoterapi bahan kimia bibir sumbing penurunan trombosit dehidrasi
depresi
penurunan
kadar
hormone
luluh
imun
imunosupresi hygiene mulut yang tidak efektif infeksi penurunan produksi sali5a kehilangan struktur penyokong malnutrisi (atau defisiensi 5itamin# ekanis efek samping obat bernapas melalui mulut puasa untuk jangka /aktu lebih dari 28 jam kondisi patoligis rongga mulut terapi radiasi stres pembedahan pada rongga mulut dan trauma. Diagnosa * Ketidakefektifan bersihan jalan napas 2.2.1* Definisi Ketidakmampuan untuk membersihkan secret atau obstruksi saluran napas guna mempertahankan jalan napas yang bersih 2.2.1" ?atasan krakteristik a. ,ubjektif
Dispnea b. @bjektif ,uara napas tambahan perubahan pada irama dan frekuensi pernapasan batuk tidak ada atau tidak efektif sianosis kesulitan untuk berbicara penurunan suara napas ortopnea gelisah sputum berlebihan mata terbelalak. 2.2.1A +aktor yang berhubungan a. :ingkungan erokok menghirup asap rokok dan perokok pasif b. @bstruksi jalan napas ,pasme jalan napas retensi secret mucus berlebihan adanya jalan napas buatan terdapat benda asing dijalan napas secret di bronki dan eksudat di al5eoli. c. +isiologis Disfungsi neuromukular hyperplasia dinding bronkial PP@K (penyakit paru obstruktif kronis# infeksi asma jalan napas alergik Diagnosa " =isiko aspirasi 2.2.1B Definisi ?erisiko terhadap masuknya secret gastrointestinal secret orofaring benda padat atau cairan ke dalam saluran trakeabronkial 2.2.1 +aktor risiko a. @bjektif ?erusia diba/ah $ tahun penurunan mobilitas gastroentistinal keterlambatan pengosongan lambung penekanan refleks batuk dan muntah pembedahan atau trauma pada /ajah mulut dan leher slang gastroentistinal kendala ele5asi tubuh bagian atas gangguan menelan sfingter esophagus bagian ba/ah yang tidak kompeten peningkatan
residu lambung
peningkatan
tekanan
di dalam
lambung pemberian obat adanya slang trakeostomi atau endotrakea
penurunan tingkat kesadaran situasi yang menghambat ele5asi tubuh bagian atas slang pemberian makanan penggunaan ka/at gigi. Diagnosa A =isiko jatuh 2.2.2! Definisi Peningkatan kerentanan terhadap jatuh yang dapat menyebabkan bahay fisik 2.2.21 +aktor risiko 0
0
:anjut usia 6sia diatas "* tahun ri/ayat jatuh hidup seorang diri tungkai ba/ah tiruan menggunakan alat banyu menggunakan kursi roda +isiologis )nemia artritis penurunan kekuatan ekstremitas ba/ah diare pusing ketika memutar atau menegakkan leher masalah pada kaki gangguan pada sikap tubuh gangguan pendengaran gangguan keseimbangan hambatan mobilitas fisik neoplasma neuropati hipotensi ortostatik kondisi pascabedah perubahan gula darah postprandial adanya penyakit akut deficit propriosepsi gangguan tidur urgensi penyakit
0 0
0
5ascular gangguan penglihatan Koginitif Penurunan status mental edikasi Inhibitor )-4 konsumsi alcohol agens antiansietas antihipertensi diuretik hipnotik narkotik agens penenang antidepresan trisiklik :ingkungan :ingkungan yang semera/ut tidak ada bahan antiselip dikamar mandi restrain karpet yang lekak lekuk pencahayaan ruangan yang
0
redup atau asing kondisi cuaca lantai basah )nak0)nak ?erusia diba/ah 2 tahun tempat tidur terletak didekat jendela tidak ada alat pengaman kurangnya penga/asan orang tua gender laki0laki berusia diba/ah 1 tahun tidak ada pagar pengaman di tangga tidak ada pagar pengaman jendela bayi tanpa penga/asan ditempat tidur.
Diagnosa B =isiko cedera 2.2.22 Definisi ?erisiko mengalami cedera sebagai akibat dari kondisi lingkungan yang berinteraksi dengan sumber0sumber adaptif dan pertahanan adaptif dan pertahanan indi5idu 2.2.2$ +aktor risiko
-
Internal Profil darah yang tidak normal gangguan factor pembekuan disfungsi biokimia/i
penurunan
kadar
hemoglobin
usia
perkembangan
disfungsi efektor penyakit imun atau autoimun disfungsi integratif malnutrisi fisik psikologis sel sabit talasemia trombositopenia hipoksia jaringan - 4ksternal a. ?iologis ingkat imunisasi komunitas mikroorganisme b. Kimia @bat0obatan at gii racun polutan c. +isik =ancangan struktur dan penataan komunitas jenis kendaraan atau transportasi indi5idu atau penyedia layanan kesehatan Diagnosa Kerusakan integritas jaringan 2.2.28 Definisi Kerusakan pada membrane mukosa jaringan kornea integument ata subkutan 2.2.2* ?atasan karakteristik a. @bjektif Kerusakan atau kehancuran jaringan 2.2.2" +aktor yang berhubungan
Perubahan sirkulasi iritan kimia kekurangan atau kelebihan cairan hambatan mobilitas fisik defisit
pengetahuan
factor mekanis
kekurangan atau kelebihan nutrisi radiasi faktor suhu Diagnosa 1! ual 2.2.2A Definisi Perasaan subjektif seperti gelombang yang tidak menyenangkan di belakang tenggorok epigastrum atau abdomen yang dapat mendorong keinginan untuk muntah 2.2.2B ?atasan karakteristik a. ,ubjektif enghindari makanan sensasi ingin muntah peningkatan menelan melaporkan mual atau enek rasa asam didalam mulut 2.2.2 +aktor yang berhubungan a. erkait pengobatan Iritasi lambung akibat agens farmakologis alkohol Distensi lambung (misalnya
pengosongan
lambung
yang
lambat
akibat
agens
farmakologis seperti narkotik dan anestetik# )ges farmakologis (misalnya analgesic anti5irus untuk EIF aspirin opioid# dan agens kemoterapeutik oksin (misalnya terapi radiasi# b. ?iofisik 'angguan biokimia/i (misalnya uremia ketoasidosis diabetic kehamilan# penyakit esophagus atau pancreas distensi lambung (misalnya akibat pengosongan lambung yang lambat obstruksi pylorus usus distensi genitourinarius dan biliarisG statis usus bagian atasG kompreso eksternal pada lambung hati limpa atau organ lainG pembesaran yang memperlambat fungsi lambungG kelebihan asupan makanan# iritasi lambung (misalnya akibat inflamasi faring dan peritoneal# tumor intra0abdomen peregangan kapsula hati atau
limpa tumor setempat seperti neuroma akustik tumor otak primer atau sekunder metastase tulang di bagian dasar tengkorak mabuk gerak penyakit eniere atau Gabirintitis nyeri faktor fisik seperti peningkatan tekanan intracranial dan meningitis toksin (misalnya peptide yang menghasilkan tumor metabolit abnormal akibat kanker#. c. ,ituasional +aktor psikologis seperti nyeri rasa takut ansietas bau yang berbahaya rasa yang berbahaya atau stimulasi 5isual yang tidak menyenangkan
2.$
Perencanaan (?erdasarkan diagnose pada 2.2# Diagnosa I yeri akut 2.$.1 ujuan dan Kriteria Easil (@-# 2.$.1.1 ujuan ,etelah dilakukan tindakan kepera/atan selama .......H28 jam diharapakan nyeri berkurang dengan kriteria 1. ingkat Kenyamanan ingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan
•
psikologis 2. Pengendalian diri indakan indi5idu untuk mengendalikan nyeri $. ingkat nyeri Keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan emperlihatkan pengendalian nyeri yang dibuktikan oleh indicator
•
sebagai
berikut
(sebutkan
10*tidak
pernah
jarangkadang0kadangsering atau selalu# enunjukkan tingkat nyeri yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut ( sangat berat berat sedang ringan atau tidak ada# 4kspresi nyeri pada /ajah gelisah atau ketegangan otot
2.$.2
durasi nyeri merintih dan menangis gelisah. Inter5ensi Kepera/atan dan rasional (I-#
a. ana!emen Nye"i (eringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien# b. Pembe"ian
Analgesi#
(enggunakan
agens0agens
farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri# c. ana!emen e$i#asi % emfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif d. &antuan Analgesia % emudahkan pengendalian pemberian dan pengaturan analgesic oleh pasien e. ana!emen 'e$asi % emberikan sedatif memantau respons pasien dan memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diagnostik atau terapeutik Peng#a!ian - 'unakan laporan dari pasien sendiri sebagai pilihan pertama untuk mengumpulkan informasi pengkajian - inta pasien untuk menilai nyeri atau ketidaknyamanan pada skala ! sampai 1! (! tidak ada nyeri atau
-
ketidaknyamanan 1! nyeri hebat# 'unakan bagan alir nyeri untuk memantau peredaan nyeri
-
oleh analgesic dan kemungkinan efek sampingnya Kaji dampak agama budaya kepercayaan dan lingkungan
-
terhadap nyeri dan respons pasien Dalam mengkaji nyeri pasien gunakan kata0kata yang
sesuai usia dan tingkat perkembangan pasien - Manajemen Nyeri (NIC) :akukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi
karakteristik
a/itan
dan
durasi
frekuensi
kualitas intensitas atau keparahan nyerim dan faktor presipitasinya @bser5asi isyarat non5erbal ketidaknyamanan khususnya pada mereka yang tidak mampu berkomunikasi efektif Penyuluhan untu# Pasien(Kelua"ga
-
,ertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum frekuensi pemberian kemungkinan efek samping kemungkinan interaksi obat ke/aspadaan
khusus saat mengonsumsi obat tersebut (misalnya pembatasan akti5itas fisik pembatasan diet# dan nama orang yang harus dihubungi bila mengalami nyeri
-
membandel Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada
pera/at jika peredaan nyeri tidak dapat dicapai - Informasikan kepada pasien tentang prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan ta/arkan strategi koping yang
-
disarankan Perbaiki kesalahan persepsi tentang analgesik narkotik atau
opioid
(misalnya
risiko
ketergantungan
atau
o5erdosis# - Manajemen Nyeri (NIC) berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri berapa lama akan berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur - Manajemen Nyeri (NIC) )jarkan penggunaan teknik nonfarmakologis (misalnya umpan0balik biologis transcutaneous electrical nerve stimulation (4,# hypnosis relaksasi atau kompres hangat atau dingin dan masase# sebelum setelah dan jika memungkinkan selama akti5itas yang menimbulkan nyeriG sebelum nyeri terjadi atau meningkatG dan bersama penggunaan tindakan peredaan nyeri yang lain. A#ti)itas Lain - ,esuaikan frekuensi dosis sesuai indikasi melalui pengkajian nyeri dan efek samping - ?antu pasien mengidentifikan tindakan kenyamanan yang efektif di masa lalu seperti distraksi relaksasi
-
atau kompres hangat>dingin Eadir di dekat pasien untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman dan akti5itas lain untuk membantu relaksasi meliputi tidakan sebagai berikut :akukan perubahan posisi masase punggung dan relaksasi 'anti linen tempat tidur bila diperlukan
?erikan pera/atan dengan tidak terburu0buru dengan sikap yang mendukung :ibatkan pasien dalam pengambilan keputusan yang
-
menyangkut akti5itas pera/atan ?antu pasien untuk lebih berfokus pada akti5itas bukan pada nyeri dan rasa tidak nyaman dengan melakukan pengalihan melalui tele5ise radio tape dan
-
interaksi dengan pengunjung 'unakan pendekatan yang
positif
untuk
mengoptimalkan respons pasien terhadap analgesic (misalnya J@bat ini akan mengurangi nyeri )nda# Diagnosa 2 yeri Kronis 2.$.$ ujuan dan kriteria hasil (@-# a. *ing#at #enyamanan % ingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis b. *ing#at $ep"esi % Keparahan alam perasaan melankolis dan kehilangan minat dengan peristi/a hidup c. Pengen$alian $i"i te"ha$ap $ep"esi % indakan indi5idu untuk meminimalkan melankolia dan mempertahankan minat dengan peristi/a hidup d. Nye"i % Respons simpang psi#ologis % Keparahan respons simpang kognitif dan emosi yang dapa diamati atau dilaporkan terhadap nyeri fisik e. Pengen$alian nye"i % indakan
pribadi
untuk
mengendalikan nyeri f. Nye"i %E+e# me"usa# % Keperahan dampak negatif nyeri kronik yang dapat diobser5asi atau dilaporkan pada fungsi sehari0hari g. *ing#at nye"i % Keparahan nyeri yang ampak atau 2.$.8
dilaporkan Inter5ensi Kepera/atan dan =asional (I-# a. Pembe"ian Penggunaan analgesi# %
agens
farmakologis untuk meredakan atau menghilangkan nyeri
b.
o$i+i#asi pe"ila#u % eningkatkan perubahan
perilaku c. Rest"u#tu"isasi #ogniti+ % endorong pasien untuk mengubah distrosi pola piker dan memandang diri sendiri serta dunia secara lebih realistis d. Pening#atan #oping % embantu pasien untuk beradaptasi dengan persepsi stressor perubahan atau ancaman yang menhambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup e. ana!emen me$i#asi % emfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara aman dan efektif f. ana!emen alam pe"asaan % emberikan keamanan stabilisasi pemulihan dan pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun peningkatan alam perasaan g. ana!emen nye"i % enghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang lebih nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien h. Kont"a# pasien % enegoisasi persetujuan dengan indi5idu yang menekankan perubahan perilaku tertentu i. &antuan analgesia % emfasilitasi pengendalian pemberian dan pengaturan analgesic oleh pasien j. ,asilitasi tanggung !a-ab $i"i % endorong pasien untuk lebih bertanggung ja/ab terhadap perilakunya sendiri
Peng#a!ian
-
Kaji
dan
dokumentasikan
efek
jangka
panjang
penggunaan obat - Penatalaksanaan Nyeri (NIC) Pantau tingkat kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri pada inter5al tertentu entukan dampak pengalaman nyeri pada kualitas hidup (misalnya tidur selera makan akti5itas kognisi
alam perasaan hubungan kinerja dan tanggung ja/ab peran# Penyuluhan untu# Pasien(Kelua"ga
-
?eri tahu pasien bah/a peredaan nyeri secara total tidak akan dapat dicapai A#ti)itas Kolabo"ati+
-
)dakan
pertemuan
multidisipliner
untuk
merencanakan asuhan pera/atan pasien - Manajemen Nyeri (NIC) Pertimbangkan rujukan untuk pasien keluarga dan orang terdekat pasien ke kelompok pendukung atau sumber0sumber lain bila perlu A#ti)itas Lain
-
a/arkan tindakan nyeri untuk membantu pengobatan nyeri (misalnya umpan balik biologis teknik
-
relaksasi dan masase punggung# ?antu pasien mengidentifikasi tingkat nyeri yang logis
dan berterima - Manajemen Terapi (NIC) : ingkatkan istirahat dan tidur yang adekuat untuk memfasilitasi peredaan nyeri ?erikan obat sebelum akti5itas untuk meningkatkan partisipasi tetapi e5aluasi bahaya sedasi
Da+ta" Pusta#a
Perry dan Potter , (2!!2#. Fundamental epera!atan, "disi #. Pener$it $uku kedokteran :4'-
=ina. (2!1*#. %aporan Penda&uluan 'asa man dan Nyaman. (Internet#. ermuat dalam http>>documents.tips>documents>laporan0pendahuluan0rasa0aman0dan0nyaman.html (diakses pada tanggal $1 @ktober 2!1"#
?anjarmasin 2$ aret 2!1" Preseptor )kademik
(LLLLLLLLLLLLL#
Preseptor Klinik
(LLLLLLLLLLLL....#