LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN
A. PENGERTIAN Gangguan kenyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespons terhadap suatu rangsangan yang berbahaya. Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan melaporkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang. Nyeri kronis adalah keadaan ketika individu mengalami nyeri yang menetap atau intermiten dan berlangsung lebih dari enam bulan Mual adalah keadaan ketika individu mengalami suatu ketidaknyamanan sensasi seperti gelombang di belakang tenggorok,epigastrum, atau seluruh abdomen yang mungkin atau mungkin tidak menimbulkan muntah B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN - Perubahan Kenyamanan 1. Biopatofisiologis
Berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan Berhubungan dengan trauma pada perineum selama persalinan dan kelahiran Berhubungan dengan involusi uterus dan pembengkakan payudara Berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder akibat : (Gangguam Muskuluskletal) -fraktur -komtraktur -spasme -arthritis -gangguan medula spinalis (Gangguan Viseral) -jantung -ginjal -hepatik -usus -pulmoner (Gangguan Vaskular) -vasospasme -oklusi
-kanker -flebitis -vasodilatasi(sakit kepala)
Berhubungan dengan Inflamasi pada: -saraf -tendon -sendi -otot -bursa -struktur jukstoartikular Berhubungan dengan keletihan, malaise dan/atau pruritus sekunder akibat penyakit menular : -rubella -cacar air -hepatitis -mononukleosis -pankreatitis Berhubungan dengan pengaruh kanker Berhubungan dengan kram abdomen, diare, dan muntah sekunder akibat gastroentritis, influenza, ulkus lambung
Berhubungan dengan inflamasi dan spasme otot polos sekunder akibat batu ginjal, infeksi gastrointestinal 2. Tindakan Yang Berhubungan
Berhubungan antiobiotik
dengan
efek
kemoterapi,
teofilin,
digitalis,
atau
Berhubungan dengan anestesia 3. Situasional
Mabuk perjalanan
C. DATA MAYOR DAN DATA MINOR - Gangguan Kenyamanan Data Mayor Individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan(misalnya: nyeri, mual, muntah,pruritus). Data Minor
Respon autonom pada nyeri akut: -tekanan darah meningkat -nadi meningkat -pernafasan meningkat -diaforesis -pupil dilatasi
Posisi berhati-hati
Raut wajah kesakitan
Menangis,merintih
- Nyeri akut Data Mayor Pengungkapan tentang deskriptor nyeri Data Minor
Mengatupkan rahang atau mengepalkan tangan
Perubahan kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya
Agitasi
Anxietas
Peka rangsang
Menggosok bagian yang nyeri
Mengorok
postur tidak biasanya ( lutut ke abdomen)
ketidakaktifan fisik atau imobilitas
gangguan konsentrasi
perubahan pada pola tidur
rasa takut mengalami cedera ulang
menarik bila disentuh
mata terbuka lebar atau sangat tajam
gambaran kurus
mual dan muntah - Nyeri Kronis Data Mayor
Individu melaporkan bahwa nyeri lebih dari enam bulan Data Minor
-
Gangguan hubungan sosial dan keluarga
Peka rangsang
Ketidakaktifan fisik atau mobilitas
Depresi
Menggosok bagian yang nyeri
Ansietas
Tampilan meringis
Berfokus pada diri sendiri
Tegangan otot rangka
Preokupasi somatik
Agitasi
Keletihan
Penurunan libido
Kegelisahan
Mual
Biasanya mendahului muntah, tetapi mungkin dialami setelah muntah atau ketika muntah tidak terjadi
Disertai dengan pucat, kulit dingin dan basah, peningkatan salivasi, takikardia, stasis lambung, dan diare
Disertai dengan gerakan menelan yang dipengaruhi oleh otot skelet
Mengeluh “mual” atau “enek lambung”
D. RUMUSAN MASALAH 1. Gangguan rasa nyaman nyeri akut 2. Gangguan rasa nyaman nyeri kronis E. INTERVENSI GENERIK Nyeri Akut 1. Kurangi adanya kurang pengetahuan a. Jelaskan sebab-sebab nyeri kepada individu, jika diketahui b. Hubungkan berapa lama nyeri akan berlangsung, jika diketahui c. Jelaskan pemeriksaan diagnostik dan prosedur secara detail dengan menghubungkan ketidaknyamanan dan sensasi yang akan dirasakan, dan perkirakan lamanya terjadi ( misalnya: selama pielogram intravena, anda sesaat akan merasakan sengatan panas di seluruh tubuh anda) 2. Beri informasi yang akurat untuk mengurangi rasa takut. 3. Hubungkan penerimaan anda tentang respon individu terhadap nyeri: a. Ketahui adanya rasa nyeri b. Dengarkan dengan penuh perhatian mengenai nyeri. c. Perlihatkan bahwa anda sedang mengkaji nyeri karena anda ingin mengerti lebih baik ( bukan untuk menentukan apakah nyeri tersebut benar-benar ada) 4. Bicarakan alasan individu mengalami peningkatan atau penurunan nyeri (misal,keletihan[meningkat] atau adanya distraksi [menurun]). a. Beri dorongan anggota keluarga untuk saling menceritakan rasa prihatinnya secara pribadi ( misal: takut bahwa individu menggunakan nyeri untuk keuntungan sekunder jika mereka memberi perhatian terlalu berlebihan) b. Kaji apakah keluarga menyangsikan nyeri dan bicarakan pengaruhnya pada individu yang mengalami nyeri dan pada persahabatan. c. Anjurkan keluarga untuk tetap memberi perhatian walaupun nyeri tidak diperlihatkan. 5. Beri indiviu kesempatan untuk istirahat siang dan dengan waktu tidur yang tidak terganggu pada malam hari ( harus istirahat bila nyeri mereda). 6. Bicarakan dengan individu dan keluarga penggunaan terapi distraksi, serta metode pereda nyeri lain. 7. Ajarkan metode distraksi selama nyeria akut (misal prosedur yang menyakitkan) yang bukan suatu beban (misal menghitung bagian dalam sebuah gambar, menghitung apa saja dalam ruangan, seperti pola padsa wallpaper,atau menghitung dalam hati);bernafas dengan teratur, mendengarkan musik, dan naikkan volumenya sejalan dengan peningkatan nyeri. 8. Ajarkan tindakan pereda nyeri non invasif
a. Relaksasi
Beri tahu teknik untuk menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapatmenurunkan intensitas nyeri. Tingkatkan relaksasi pijat punggung, masase, atau mandi air hangat.
Ajarkan strategi relaksasi khusus ( misal bernafas perlahan, teratur, atau nafas dalam-kepalkan tinju-menguap). b. Stimulasi kutan
Bicarakan dengan individu mengenai berbagai metode stimulasi kulit dan efeknya pada nyeri. Bicarakan setiap metode berikut ini dan tindakan kewaspadaannya: -botol air panas, tub hangat -bantalan pemanas listrik,kompres panas lembab. -sinar matahari panas pada musim panas. -selimut dari plastik tipis diatas area yang sakit untuk menahan panas Tubuh ( misal lutut,siku). -handuk dingin(diperas) -rendaman air dingin untuk bagian tubuh yang kecil. -kompres es,kompres jelly dingin,masase es.
Menjelaskan manfaat terapeutik dari preparat mentol dan masase/pijat punggung. 9. Beri individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesik 10. Setelah pemberian obat pereda nyeri, kembali 30 menit kemudian untuk mengkaji efektifitasnya. 11. Beri informasi yang akurat untuk meluruskan kesalahan konsep pada keluarga (misal ketagihan, ragu-ragu tentang nyeri). 12. Beri individu kesempatan untuk membicarakan ketakutan,marah, dan frustasinya di tempat tersendiri;pahami kesukaran situasi.
Nyeri Kronis 1. Rujuk pada nyeria akut 2. Kaji efek nyeri kronis pada kehidupan individu. a.kinerja (pekerjaan,tanggumg jawab peran) b. interaksi sosial c. keuangan d. aktivitas hidup sehari-hari ( tidur, makan, mobilitas, seksual) e. kognisi/alam perasaan (konsentrasi,depresi) f. unit keluarga(respons anggota keluarga) 3. Gali perkiraan perjalanan nyeri, pengobatan dan efek samping;perjelas bila tidak realistis. 4. diskusikan keefektifan penggabungan teknik psikologis dan fisik serta farmako terapi
5. diskisikan dengan individu dan keluarga berbagai modalitas pengobatan yang tersedia (terapi keluarga, terapi kelompok, modifikasi perilaku, biofeedback, hypnosis, akupuntur, program latihan, strategi kognitif). 6. diskusika penderitaan karena pengalaman nyeri: penurunan ketahanan, nafsu makan buruk, tidur terganggu, penurunan kesenangan, ansietas, rasa takut, kesulitan berkonsetrasi, dan penurunan hubungan sosial dan seksual Mual 1. Jelaskan penyebab mual dan durasinya bila diketahui 2. Dorong pasien untuk makan sedikit, tetapi sering dan untuk makan dengan perlahan. Makanan yang cair, lembut, dan dingin biasanya ditoleransi dengan baik. 3. Singkirkan pemandangan dan bau yang tidak sedap dari area makan. 4. Instruksikan klien untuk menghindari: a. Cairan panas atau dingin b. Makanan yang mengandung lemak dan serat c. Makanan berbumbu d. Kafein 5. Dorong klien untuk istirahat pada posisi semi fowler setelah makan dan mengganti posisi dengan perlahan. 6. Ajarkan teknik untuk mengurangi mual: a. Batasi minum bersama makan b. Hindari abu makanan dan stimuli yang tidak mengenakkan c. Kendurkan pakaian sebelum makan d. Duduk di udara segar e. Hindari berbaring terlentang sedikitnya 2 jam setelah makan 7. Tentukan etiologi mual dan konsul dengan praktisi perawat atau dokter untuk pengobatan: a. Batuk b. Konstipasi c. Infeksi saluran kemih d. Penyakit refluks e. Ketidakseimbangan elektrolit f. Kandidiasis g. Peningkatan TIK h. Agen farmasitik i. Ansietas 8. Ajarkan bagaimana menggunakan obat antiematik secaea agresif sebelum dan sesudah kemoterapi. F. KRITERIA EVALUASI Nyeri kronis 1. Mengungkapkan bahwa orang lain memastiakn nyeri itu ada. 2. Melakukan tindakan pereda nyeri non invasif yang dipilih untuk menangani nyeri.
Anak akan menunjukkan mekanisme koping untuk nyeri dan metode pengendalian nyeri, yang di buktikan oleh peningkatan dalam bermain dan aktivitas masa kanakkanak. 3. Menyatakan sembuh dari nyeri secara verbal dengan skala pengkajian nyeri atau dengan prilaku. 4. Mempertahankan peran dan hubungan keluarga yang biasanya melalaui pengalaman nyeri. Nyeri Akut 1. Menyebutkan faktor-faktor yang meningkatkan nyeri 2. Menyebutkan intervensi yang efektif 3. Menyatakan bahwa orang lain memastikan bahwa nyeri memang ada Mual 1. Menyebutkan makanan atau minuman yang tidak meningkatkan mual 2. Menggambarkan faktor-faktor yang meningkatkan mual.
DAFTAR PUSTAKA Carpenito, Lynda Juall.2007.Buku 10.Jakarta:EGC.
Saku
Mengetahui, Pembimbing praktek
Diagnosis
Keperawatan
Mahasiswa,
Mengetahui Pembimbing Akademik
Edisi