Pengampu: Sri Siska M, S.Kep.,Ners S1 KEPERAWATAN 2A NAMA KELOMPOK
1. Deny Imawati 2. Desy Ismantari K.P 3. Devi Madera Irawati 4. Endah Durrotun Nikmah
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS Tahun Akademik 2014/2015
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunannya, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,semoga ini bisa memberikan sedikit kebahagian dan menuntun pada langkah yang lebih baik. Meskipun kami berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kasalahan,namun selalu ada yang kurang.Oleh karena itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Kudus, 21 Januari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI Halaman judul.......................................................................................................................... Kata Pengantar ...................................................................................................................... Daftar Isi.................................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................... 1.3. Tujuan.................................................................................................................................. BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Stroke...................................................................................................................... 2.2 Etiologi Stroke...................................................................................................................... 2.3 Manifestasi klinis Stroke....................................................................................................... 2.4 Patofisiologi Stroke............................................................................................................... 2.5 Pathways Stroke.................................................................................................................... 2.6 Pemeriksaan Diagnostik Stroke............................................................................................. 2.7 Pemeriksaan Penunjang Stroke ............................................................................................. 2.8 Pengkajian Stroke.................................................................................................................. 2.9 Penatalaksanaan Stroke......................................................................................................... 2.10 Diagnosa Keperawatan Stroke............................................................................................ 2.11 Intervensi Keperawatan Stroke...........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................ 3.2. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Stroke merupakan masalah bagi negara – negara berkembang. Di dunia penyakit stroke meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan berulang. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata – rat setiap 10 tahun antara 55 dan 85 tahun. (Goldstein,dkk 2006; Kollen,dkk 2006; Lyoyd-Jones,dkk 2009). Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Disamping itu, stroke juga merupakan penyebab kecacatan. Sehingga keadaan tersebut menempatkan stroke sebagai masalah kesehatan yang serius. Rendahnya kesadaran akan faktor resiko stroke, kurang di kenalinya gejala stroke, belum optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningakatan kejadian stroke baru, tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008)
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan stroke? 2. Apa etiologi atau penyebab dari stroke? 3. Bagaimana manifestasi klinis atau tanda gejala dari stroke? 4. Bagaimana patofisiologi dari penyakit stroke? 5. Bagaimana pathways dari stroke? 6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dan pemeriksaan penunjang dari penyakit stroke? 7. Bagaimana pengkajian keperawatan pada anemia? 8. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan pada stroke? 9. Bagaimana diagnosa, rencana intervensi keperawatan pada anemia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian penyakit stroke 2. Untuk memahami bagaimana penyebab penyakit stroke 3. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari penyakit stroke 4. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana proses terjadinya stroke 5. Untuk memahami pathways dari penyakit stroke 6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang dari penyakit stroke 7. Untuk mengetahui pengkajian keperawatan pada stroke 8. Untuk mengetahui penatalaksanaan keperawatan pada stroke 9. Untuk memahami diagnosa, rencana intervensi keperawatan pada stroke
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemorologi sirkulasi saraf otak. (Sudoyo Aru,dkk 2009). Stroke
adalah
cidera
otak
yang
berkaitan
dengan
obstruksi
aliran
darah
otak.(Muttaqin,2008). Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Stroke iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke iskmik dibagi menjadi 3 jenis yaitu : 1. Stroke
Trombotik
:
proses
terbentuknya
trombus
yang
membuat
penggumpalan. 2. Stroke Embolik : Tertitipnya pembuluh arteri oleh bekuan darah. 3. Hipoperfusion sistemik : berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung. 2. Stroke Hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragik dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Hemoragik Ultraserebral : pendarahan yang terjadi di dalam jaringan otak. 2. Hemoragik Subaraknoid : pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
2.2 ETIOLOGI
Faktor- faktor yang menyebabkan stroke: 1. Faktor yang tidak dapat dirubah (Non Reversible)
Jenis Kelamin : Pria lebih sering ditemukan menderita stroke dibandingkan wanita.
Usia : Makin tinggi usia makin tinggi pula resiko terkena stroke.
Keturunan : Adanya riwayat keluarga yang terkena stroke.
2. Faktor yang dapat dirubah (Reversible)
Hipertensi
Penyakit jantung
Kolesterol tinggi
Stress emosional
Polistemia
3. Kebiasaan hidup
Merokok
Peminum alkohol
Aktivitas yang tidak sehat
2.3 MANIFESTASI KLINIS
1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan setengah badan. 2. Tiba-tiba hilang rasa peka. 3. Gangguan bicara. 4. Mulut mencong atau tidak simetris. 5. Nyei kepala hebat. 6. Kesadaran menurun. 7. Gangguan penglihatan. 8. Gangguan fungsi otak.
Komplikasi stroke: 1. Dini (0 – 48 jam pertama)
Edema
serebri.
Defisit
neurologi
cenderung
memberat,
dapat
mengakibatkan peningkatan TIK, herniasi, dan akhirnya menimbulkan kematian.
Infark miokard penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal.
2. Jangka Pendek (1 – 14 hari)
Pneumonia akibat imobilisasi lama.
Emboli paru cenderung terjadi 7 – 14 hari pasca stroke, seringkali terjadi pada saat penderita mulai mobilisasi.
Stroke rkuren : dapat terjadi pada setiap saat.
3. Jangka Panjang (> 14 hari)
Stroke rekuren
Infark miokard
Gangguan vaskuler lain.
2.4 PATOFISIOLOGI
1. Stroke Non Hemoragik Pada stroke non hemoragik awalnya disebabkan oleh iskemia atau emboli / trombosis yang menyebabkan peredaran darah ke otak terganggu. Selanjutnya suplai darah ke jaringan menjadi tidak adekuat, lalu oksigen yang dibawa darah tidak lancar. Sehingga menyebabkan gangguan aspirasi selanjutnya terjadi pembendungan oksigen di paru yang dapat menjadikan hipertermi. Kurangnya suplai darah ke jaringan yang tidak adekuat menjadikan iskemik infark jaringan, selanjutnya aliran darah ke otak tidak lancar menjadi hipoksia mengakibatkan edema sekunder ke otak yang bisa mengakibatkan gangguan rasa nyaman. 2.Stroke Hemoragik Sedangkan pada stroke hemoragik disebabkan oleh peredaran serebri atau peredaran subaraknoid yang menjadikan peningkatan sistemik (sistole , diastole) sehingga mengakibatkan reptur pada pembuluh darah serebral dan terjadi pendarahan
subaraknoid dan terjadi hematom serebral, dan selanjutnya terjadi herniasi otak atau peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan terjadi penurunan kesadaran. Pada pasien stroke saat ini terjadi penurunan kesadaran ini yang mengakibatkan terjadinya gangguan aspirasi menjadikan reflek menelan negatif sehingga terjadi gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh. Saat kesadaran pasien menurun terjadi vasospasme arteri serebral saraf sentral yang dapat menyebabkan aliran darah terhambat pasien mengalami keluhan saat dilakukan penekanan, disaat terjadi infark jaringan di otak maka akan terjadi kerusakan moskoluskeletal dan neurovaskuler dan terjadi gangguan mobilitas fisik.
2.5 PATHWAY
1.Stroke non Hemoragik Stroke non Hemoragik Infark otak (emboli, trombus) Peredaran darah ke otak terganggu Suplai darah ke jaringan tidak adekuat
Iskemik infark jaringan Aliran darah ke otak tidak adekuat Hipoksia Edema sekunder ke otak
Gangguan rasa nyaman
Oksigen yang dibawa darah tidak lancar Gangguan aspirasi Terjadi pembendungan oksigen di paru Suhu meningkat
Hipertermi
2.Stroke Hemoragik Perdarahan serebral / perdarahan subaraknoid Peningkatan sistemik (sistole, diastole) Reptur pembuluh darah Pendarahan subaraknoid Hematom serebral Herniasi otak Menimbulkan nyeri otak Kesadaran menurun
Gangguan aspirasi
Vasospasme arteri serebral
Ref lek menelan negatif Terhambatnya nutrisi
Aliran darah tehambat Kerusakan moskuluskeletal
untuk melewati ternggorokan
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
dan neurovaskuler
Gangguan mobilitas fisik
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Leukosit, Trombosit) 2. Tes profil lemak darah (kolesterol, total, trigiserida) Tes ini digunakan untuk mengetahui adanya faktor resiko kelainan pada lemak yang bisa menimbulkan terbentuknya aterosklerosis di pembuluh darah.
3. Tes Koagulasi (Pembekuan darah) Tes ini dapat menghitung seberapa cepat darah membeku, apakah sulit membeku/ terlalu cepat membeku. 4. Kadar gula darah 5. Pemeriksaan lumbal pungsi Fungsi lumbal berfungsi untuk mendeteksi adanya perdarahan. Pada pemeriksaan ini dokterakan memasukkan jarum fungsi ke dalam punggung. 2.7 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. CT – Scan 2. MRI (Magnetic Resonase Imaging) 3. Angiografi Serebri Membantu menemukan penyebab stroke secara spesifik dan untuk mencari sumber pendarahan. 4. USG Doppler Untuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena 5. EEG Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam jaringan otak. 6. Sinar X Tengkorak Menggambarkan perbahan kelenjar lumpeng pienal daerah yang berlawana dari massa yang luas, klasifikasi karotis interna terdapat pada trombosis serebral, klasifikasi parsial dinding aneurisme pada pendarahan subaraknoid.
2.8 PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Alamat
Pekerjaan
Nomor registrasi
Diagnosa medis
2. Keluhan utama Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah kelemahan anggota gerah sebelah kanan, bicara pelo, tidak dapat berkomunikasi,dan penurun tingkat kesadaran. 3. Data Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kesehatan Sekarang Serangan stroke berlangsung sangat mendadak, pada saat klien sedang melakukan
aktifitas
ataupun
sedang
istirahat.
Biasanya
terjadi
nyeri
kepala,mual,muntah, bahkan kejang sampai tidak sadar. Selain gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. b. Riwayat Penyakit Dahulu Adanya riwayat hipertensi, riwayat stroke sebelumnya, siabetes militus, penyakit jantung, riwayat trauma kepala. c. Riwayat Penyakit Keluarga Biasanya
ada
riwayat
keluarga
yang
militus,adanya riwayat stroke dari generasi dahulu.
menderita
hipertensi,
diabetes
4. Riwayat Psikososial dan Spiritual Perananpasien dalamkeluarga, status emosi meningkat, adanyarasa cemas yang berlebihan. 5. Aktivitas sehari-hari
Nutrisi Eliminasi
6. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Mata
Hidung
Dada
Abdomen
Ekstermitas
2.9 PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Keperawatan 1. Sistem Persepsi dan Sensori Pemeriksaan 5 indera penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan perasa. 2. Sistem Persyarafan Bagaimana tingkat kesadaran, reflek bicara , orientasi. 3. Sistem Pernafasan Nilai frekuensi nafas dan jalan nafas. 4. Sistem Kardiovaskuler Nilai TD, nadi dan irama jantung.
b. Penatalaksanaan Medis 1. Demam Demam dapat mengeksaserbasi cidera otak iskemik dan harus diobati mungkin dengan antipiretik atau kompres dingin. 2. Nutrisi Bila pasien tidak bisa menelan dan kesadaran menurun, berikan makanan bisa melalui NGT. 3. Perawatan Paru Fisioterapi dada setiap 4 jam harus dilakukan untuk mencegah atelaksis paru pada pasien yang tidak bergerak. 4. Aktivitas Untuk fisioterapi pasif pada pasien yang belum bergerak, perubahan posisi badan dan ekstermitas setiap 2jam untuk mencegah dekubitus. c. Penanganan dan Perawatan Stroke di Rumah 1. Berobat secara teratur ke dokter. 2. Jangan menambah, menghentikan atau mengubah dosis obat tanpa petunjuk dokter. 3. Bantu kebutuhan klien. 4. Perbaiki kondisi fisik dengan latihan teratur di rumah. 5. Periksakan tekanan darah secara teratur. 6. Segera bawa pasien ke dokter atau rumah sakit jika timbul gejala dan tanda-tanda stroke. 2.10 DIAGNOSA
Stroke Hemoragik
Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan reflek menelan negatif.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan moskuluskeletal dan neurovaskuler.
Stroke non Hemoragik
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan edema sekunder ke otak
Hipertermi berhubungan dengan gangguan aspirasi
2.11 INTERVENSI KEPERAWATAN
Stroke Hemoragik NO TUJUAN & KH 1.
RASIONAL
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam kebutuhan nutrisi tercukupi dengan KH : Adanya peningkatan berat badan Tidak ada tanda mal nutrisi Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
a. Monitor jumlah asupan nutrisi b. Letakkan kepala pasien lebih tinggi selama makan c. Jelaskan pentingnya nutrisi bagi pasien d. Kolaborasi dalam pemberian cairan parental / memberi makanan melalui NGT
a. Untuk mengetahui jumlah asupan nutrisi yang di butuhkan oleh tubuh pasien b. Membantu memudahkan pasien untuk menelan c. Nutrisi yang adekuat membantu meningkatkan kekuatan otot d. Membantu memberi cairan dan makanan pengganti jika pasien tidak mampu memasukkan per oral
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien mampu meningkatkan aktivitas fisik yang lemah dengan KH : Ekstermitas tidak tampak lemah Ekstermitas yang lemah dapat digerkkan secara mandiri
a. Observasi kemampuan mobilitas pasien b. Ubah posisi pasien tiap 2 jam c. Anjurkan pasien untuk melakukan gerak pasif pada ekstermitas yang tidak sakit
a. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan gerak pasien b. Menurunkan resiko terjadinya iskemik jaringan yang dapat mengganggu aliran darah c. Mencegah otot kehilangan tonus
2.
INTERVENSI
d. Kolaborasi dengan fisioterapi untuk latihan fisik paien
dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk di gerakkan d. Untuk membantu peningkatan kemampuan dalam mobilitas ekstermitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi
Stroke non Hemoragik NO TUJUAN & KH 1.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien terlihat nyaman dengan KH : Pasien menyatakan lebih nyaman Pasien mampu lebih istirahat dengan nyaman
2.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien menyatakan demam menurun dengan KH : TTV: TD : 120/80 mmHg RR : 18 – 24 x/ menit S : 36 -37ºC N : 80 -100 x / menit
INTERVENSI 1. Identifikasi tingkat kecemasan 2. Gunakan pendekatan yang menenangkan 3. Ajarkan pasien menggunakan tekhnik relaksasi seperti distraksi 4. Kolaborasi untuk pemberian mengurangi obat mengurangi kecemasan 1. Monitor suhu sesering mungkin 2. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila 3. Ajarkan indikasi dari hipertermi dan penenangan yang diperlukan 4. Kolaborasi dalam pemberian obat
RASIONAL 1. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien 2. Untuk memberikan rasa nyaman pada pasien 3. Untuk membantu pasien agar merasa lebih nyaman 4. Untuk mengurangi kecemasan dan memberi rasa nyaman
1. Untuk memantau suhu pasien 2. Untuk menurunkan suhu pasien 3. Untuk mengajarkan pada pasien tentang indikasi dan hipertermi 4. Untuk menurunkan demam
penurun demam misal parasetamol
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemorologi sirkulasi saraf otak. (Sudoyo Aru,dkk 2009). Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. (Muttaqin,2008) Stroke iskemik (non hemoragic) yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke Hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.
3.2 Saran
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Istilah ini sudah sangat baik di kalangan kita. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya stroke, maka yang harus kita ubah mulai sekarang adalah pola hidup dan pola makan yang sehat dan teratur. Jika kita membiasakan hidup sehat, maka kita tidak akan mudah terserang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
1. Batticaca, fransisca B. Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persyarafan / fransisca B. Baticaca.Jakarta:selemba medika 2011 2. Rendy,Gevo 2012.Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan penyakit dalam Yogyakarta Nuha Medika 3. Nanda NIC – NOC 2013.jilid 2