TUGAS ILMU PENYAKIT DALAM CASE REPORT ANEMIA
Pembimbing: dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
Oleh: Guntur Sulistyo Ranti Humaera Rossadea t!i!a
KEPANITERAAN KLINIK SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN KEDOKTERA N UNIVERSITAS UNI VERSITAS LAMPUNG 2016
BAB I IDENTIFIKASI KASUS
I. ST STA ATUS PA PASIEN SIEN
A. Ident Ident!" !"#$ #$ P#$en P#$en
"ama lengkap
: "y. S
#mur
: $% &ahun
Status perka'inan
: (enikah
Peker)aan
: *bu Rumah &angga
lamat
: Gu Gunung Sugih, +ampung &engah
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku bangsa
: *ndonesia
gama
: *slam
Pendidikan
: SD
(RS
: - gustus /%
"o. (R
: $%%$-$
B. An# An#%ne %ne$$
Diambil dari autoanamnesis tanggal - gustus /% pada pukul /0.1 2*3. Ke&'(#n Ut#%#
3intik4bintik merah di kulit. Ke&'(#n T#%)#(#n T#%)#(#n
"yeri ulu hati, lemas, sesak napas, bibir pe5ah4pe5ah, se)ak / minggu S(RSR*#+#t Pen+#"t Se"#,#nPasien merupakan ru)ukan dari RS (itra Husada datang ke *GD Rumah Sakit bdul (oeloek 3andar +ampung dengan keluhan mun5ul bintik4bintik merah di kulit, "yeri ulu hati, lemas, sesak napas, bibir pe5ah4pe5ah. Keluhan yang seperti ini sudah dirasakan se)ak / minggu yang lalu. Pasien mengeluhkan mun5ulnya bintik4bntik merah di kedua telapak tangannya, selain itu pasien mengeluhkan nyeri pada ulu hati, pasien )uga mengeluhkan terdapat luka di bibir dan mulutnya, dan )uga nyeri seluruh tubuh. Di keluarga pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Pasien mengaku tidak memiliki ri'ayat penyakit tertentu sebelumnya. Pasien )uga mengaku tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Saat ini pasien masih dira'at di Ruang Kenanga Rumah Sakit bdul (oeloek 3andar +ampung. Selama hari dira'at pasien masih mengeluhkan adanya bintik4bintik merah pada telapak tangan, nyeri seluruh tubuh, serta luka pada bibir dan mulut. R*#+#t Pen+#"t D#('&'
647 647 647 647 647 647 647 647
8a5ar 8a5ar ir Diteri 3atuk Re)an 8ampak *nluen!a &onsilitis Kholera
647 647 647 647 647 647 647 647
(alaria Disentri Hepatitis &ius bdominalis Skiroula Siilis Gonore Hipertensi
647
3atu Gin)al 9Sal.
647 647 647 647 647 647 647
Kemih 3urut 6Hernia7 Penyakit Prostat 2asir Diabetes lergi &umor Penyakit Pembuluh
647
Demam Rematik 647
#lkus ;entrikuli
647
Darah 8R<
647 647 647
kut Pneumonia Pleuritis &uberkulosis
#lkus Duodeni Dispepsia 3atu =mpedu
647 647
Operasi Ke5elakaan
647 647 647
C. R*#+#t Pen+#"t Ke&'#,-# H')'n-#n
Kakek "enek yah *bu Saudara nak
U%',
en$
Ke#d##n "e$e(#t#n
t(/
Ke%n
4 4 00 $ /@
> ? > ? ?: ?
Pen+e)#) Menn--#&
(eninggal (eninggal (eninggal (eninggal Sehat Sehat
&idak tahu &idak tahu &idak tahu &idak tahu 4 4
dakah Kerabat yang (enderita Pen+#"t
Y#
Td#"
lergi sma &uberkulosa rtritis Rematisme Hipertensi Jantung Gin)al +ambung
H')'n-#n
A A A A A A A A A
D. An#%ne$$ S$te%
8atatan keluhan tambahan positi disamping )udul4)udul yang bersangkutan.
K'&t 6tidak ada keluhan7
647 647
3isul Kuku
647 647
Rambut Kuning 9 *kterus
647 647 647
Keringat malam Sianosis +ain4lain
Ke# 6tidak ada keluhan7
647 647
&rauma Sinkop
647
Sakit kepala 6di bagian temporal,
647
seperti tertusuk4tusuk7 "yeri pada sinus
M#t# 6tidak ada keluhan7
647
"yeri 6di belakang kedua bola 647
Radang keringat malam
647 647
mataB terasa panas7 Sekret Kuning 9 *kterus
647 647
Gangguan penglihatan Keta)aman penglihatan
647 647 647
&initus Gangguan pendengaran Kehilangan pendengaran
647 647 647
Ge)ala penyumbatan Gangguan pen5iuman Pilek
647 647 647
+idah Gangguan penge5ap Stomatitis
647
Perubahan suara
647
"yeri leher
Te&n-# 6tidak ada keluhan7
647 647
"yeri Sekret
Hd'n- 6tidak ada keluhan7
647 647 647 647
&rauma "yeri Sekret =pistaksis
M'&'t
6C7 3ibir 647 Gusi 6C7 Selaput
Ten--,"#n 6tidak ada keluhan7
647
"yeri tenggorokan
Le(e,
647
6tidak ada keluhan7
3en)olan
#nt'n- 3 P#,'4P#,'
647 647 647
"yeri dada 3erdebar Ortopnoe
6C7 Sesak naas 647 3atuk darah 6C7 3atuk
A)d%en L#%)'n- 3 U$'$/
647 647 647 647 647 647
Rasa kembung (ual (untah / kali9hari (untah darah Sukar menelan "yeri perut, kolik
647 647 647 647 647 647
Perut membesar 2asir (en5ret &in)a berdarah &in)a ber'arna dempul &in)a ber'arna kehitaman
647
3en)olan
S#&',#n Ke%( 3 At Ke%n 6tidak ada keluhan7
647 647 647 647 647 647 647
Disuria Stranguri Poliuria Polakisuria Hematuria Ken5ing batu "gompol 6tidak disadari7
647 647 647 647 647 647 647
Ken5ing nanah Kolik Oliguria nuria Retensi urin Ken5ing menetes Penyakit prostat
647 67
Perdarahan
K#t#%en$ 6tidak ada keluhan7
647 67
+eukore +ain4lain
H#d 6tidak ada keluhan7
647 647
Haid terakhir &eratur
647 647
Jumlah dan lamanya "yeri
647 647
(enar5he Ge)ala klimakterium
647
Gangguan haid 647
Pas5a menopause
S#,#! d#n Ott
647 647 6C7 647 647 647 647
nestesi Parestesi Otot lemah Ke)ang asia mnesis +ain4lain
E"$t,e%t#$
647 647
647 647 647 647 647 647 647
Sukar menggigit taksia Hipo9hiper4estesi Pingsan Kedutan 6ti5k7 Pusing 6;ertigo7 Gangguan bi5ara 6disartri7
647 647
Deormitas Sianosis
6tidak ada keluhan7
3engkak "yeri sendi
Be,#t B#d#n
3erat badan rata4rata 6Kg7
: 0 Kg
&inggi badan 65m7
: /% 5m
3erat badan sekarang 6Kg7 : %- Kg 63ila pasien tidak tahu dengan pasti7 &etap 6 7 &urun 6A 7 "aik 6 7 E. R*#+#t Hd'
&empat lahir : 6A 7 di rumah 67 rumah bersalin
6 7 RS 3ersalin
6 7 +ain4lain Ditolong oleh : 6 7 dokter
67 bidan
6A7 dukun
6 7 +ain4lain R*#+#t I%'n$#$
647 Hepatitis 647 38G 647 polio
647 5ampak
647 DP&
647 tetanus
Ri'ayat *munisasi tidak diketahui pasien R*#+#t M#"#n#n
: kali dalam sehari
Jumlah9hari
: / porsi9 makan
;ariasi9hari
: berEariasi
"asu makan
: menurun
Pendd"#n
6A7 SD
6 7 S+&P
6 7 kademi 6 7 Kursus
6 7 S+&
6 7 &idak Sekolah
Ke$'&t#n
Keuangan
: tidak ada
Peker)aan
: tidak ada
6 7 Sekolah Ke)uruan
Keluarga
: tidak ada
+ain4lain
:4
F. Pe%e,"$##n F$"
Pe%e,"$##n U%'%
&inggi badan
: /% 5m
3erat 3adan
: %- kg
&ekanan darah
: /9F mmHg
"adi
: @ 9menit
Suhu
: 1%, o8
Pernaasan
: / 9menit
Kesadaran
: 5ompos mentis
Sianosis
: &idak ada
=dema umum
: &idak ada
Habitus
: stenikus
8ara ber)alan
: "ormal
(obilitas
: kti
#mur taksiran pemeriksa
: $% tahun 1 bulan
A$e" Ke5*##n
&ingkah laku 5enderung depresi.
G. St#t'$ Gene,#&$ K'&t
2arna
: Sa'o matang
Jaringan parut
: &idak ada
Pertumbuhan rambut : "ormal Suhu Raba
: Hangat
Keringat
: &idak ada
+apisan lemak
: &idak ada
=loresensi
: eritema manus, lesi diskoid
Pigmentasi
: &idak ada
Pembuluh darah
: Dalam batas normal
+embab9 Kering
: +embab
&urgor
: "ormal
*kterus
: &idak ditemukan
=dema
: &idak ditemukan
Ke&en5#, Get#( Benn-
Submandibula
: &idak teraba pembesaran
Supra klaEikula
: &idak teraba pembesaran
+ipat paha
: &idak teraba pembesaran
+eher
: &idak teraba pembesaran
Ketiak
: &idak teraba pembesaran
Ke#
=kspresi 'a)ah
: "ormal, 'a)ar
Rambut
: Hitam, keriting, tidak mudah di5abut, menyebar merata
Simetris muka
: Simetris
Pembuluh darah temporal
: &idak terlihat
M#t#
=opthalmus
: &idak ada
Kelopak
: "ormal
Kon)ungtiEa
: nemis 494
Sklera
: *kterik 494
+apang penglihatan : "ormal DeEiatio kon)ungtiEa : &idak ada =nopthalmus
: &idak ada
+ensa
: Jernih
;isus
: tidak dilakukan pemeriksaan
Gerak mata
: "ormal
&ekanan bola mata
: "ormal
"istagmus
: &idak ada
Le(e,
&ekanan J;P
: - 4 5mHO
Kelen)ar &iroid
: &idak membesar
Kelen)ar +ime
: &idak teraba pembesaran
D#d#
3entuk
: Simetris, normo5hest
Pembuluh darah
: "ormal
3uah dada
: "ormal
P#,'4P#,'
*nspeksi
Depan Hemithoraks simetris kiri dan
3elakang Hemithoraks simetris kiri dan
Palpasi
kananB Retraksi 647, "yeri tekan 647 , remitus Eokal
kananB Retraksi 647 "yeri tekan 647, remitus Eokal
Perkusi
simetris Kiri sonor pada seluruh
simetris sonor pada seluruh lapang paru
lapang paru Kanan sonor pada seluruh
sonor pada seluruh lapang paru
uskultasi Kiri Kanan
lapang paru Eesikuler 6C7 , Ronkhi
Eesikuler 6C7 , Ronkhi C7,
6C7, 2hee!ing647
2hee!ing 647.
Eesikuler 6C7, Ronkhi
Eesikuler 6C7, Ronkhi 6C7,
6C7, 2hee!ing647
2hee!ing 647
#nt'n-
*nspeksi
: *5tus 5ordis tidak terlihat
Palpasi
: *5tus 5ordis tidak teraba
Perkusi
: 3atas )antung kanan
: Parastrernal dekstra *8S *;
3atas )antung kiri
: (id5laEi5ula sinistra *8S ;
3atas atas
: Parasternal *8S **
uskultasi
: 3J * dan ** reguler, murmur 647, gallop 647
Pe%)'&'( D#,#(
rteri temporalis, karotis, brakhialis, radialis, emoralis poplitea, tibialis posterior teraba. A)d%en
*nspeksi
: 8embung, spider naEy 4
Palpasi
: Dinding perut :
"yeri tekan 6C7
epigastrium,distensi 647, asites 647 Hati
: &idak teraba
+impa : &idak teraba Gin)al : 3allotement 647 Perkusi
: &impani pekak
uskultasi
: 3ising usus 6C7, % 9menit
Releks dinding perut
: "ormal
An--t# Ge,#" Len-#n
K#n#n
K,
"ormotonus
"ormotonus
=utroi "ormal kti -
=utroi "ormal kti -
Otot &onus (assa Sendi Gerakan Kekuatan T'n-"# d#n K#"
+uka
: &idak
;arises
: &idak
Otot 6tonus, massa7 : "ormotonus, eutroi Sendi
: "ormal
Gerakan
: kti
Kekuatan
: -
=dema
: C9C
Re!&e"$ K#n#n
3isep &risep Patela 5hiles Kremaster Releks kulit Releks patologis
" 6Releks lengan ba'ah7 " 6Kontraksi trisep7 " " 6Plantar leksi 7 4 " &idak ada
H. Pe%e,"$##n Pen'n5#n-
Darah +engkap 6 / gustus /% 7 Hemoglobin : 1,- gr9d+ +eukosit
: /F.09u+
=ritrosit
: 1,- )uta9u+
K,
" 6Releks lengan ba'ah7 " 6Kontraksi trisep7 " " 6Plantar leksi7 4 " &idak ada
Hematokrit
: / I
&rombosit
: -.9 u+
(8;
: /1 +
(8H
: 1/ pg
(8H8
: 1 g9d+
Hitung )enis 4 3asoil
:I
4 =osinoil
:I
4 3atang
: I
4 Segmen
: 00 I
4 +imosit
: /@ I
4 (onosit
:$I
+=D
: /$ mm9)am
(orologi Darah &epi 6 gustus /%7 =ritrosit
: Jumlah kurang, distribusi renggang. Sebagian polikromasi hipokrom anisopoikilositosis 6mirosit, 5igar shape 5ell7. "ormoblast 6C7
+eukosit
: Jumlah meningkat. Seri granulosit : netroil segmen 6C7. Seri non granulosit: limosit matur 6C7. &idak ditemukan suspek blast
&rombosit
: Jumlah kurang, tersebar
Di 5ount
: 3asoil B =osinoil B "etroil batang B "etroil segmen %-B +imosit %B (onosit 0
Kesan
: nemia hipokrom mikrositer dengan trombositopenia
DD
: Deisiensi besi, ineksi kronis, gangguan ungsi hati
I. Rn-"#$#n
Pasien merupakan ru)ukan dari RS (uhammadiyah (etro datang ke *GD Rumah Sakit bdul (oeloek 3andar +ampung dengan keluhan badan terasa lemas dan gemtar serta gusi berdarah se)ak 1 hari yang sebelum masuk rumah sakit. Keluhan selalu dirasakan setelah pasien melakukan aktiitas berat.
Keluhan yang seperti ini sudah dirasakan se)ak $ tahun yang lalu. Pasien mengeluhkan badan terasa lemas dan gemetar disertai dengan perdarahan gusi setiap sehabis beraktiitas berat dan kelelahan. Pasien rutin periksa ke dokter setiap bulan dan mengonsumsi satu )enis obat se5ara rutin namun pasien lupa nama obat tersebut. Di keluarga pasien menyangkal adanya anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan pasien. Pasien mengaku tidak memiliki ri'ayat penyakit tertentu sebelumnya. Pasien )uga mengaku tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol. Pada pemeriksaan isik didapatkan kesadaran 5ompos mentis, tekanan darah /9F mmHg, nadi @% 9menit, suhu aksila 1%, o8, pernapasan / 9menit. Pada pemeriksaan kepala didapatkan sklera ikterik 494, kon)ungtiEa anemis C9C. Pada pemeriksaan isik paru didapatkan bentuk dada normal, ekspansi dada sama, remitus Eokal sama, sonor9sonor, Eesikuler C9C, ronki 494, 'hee!ing 494. Pada pemeriksaan isik )antung didapatkan batas kanan, kiri, atas )antung dalam batas normal, bunyi )antung *4** reguler. Pada pemeriksaan isik abdomen didapatkan perut yang datar, nyeri tekan negati, asites 4, hepar tidak teraba, timpani4pekak, bising usus normal. Pada pemeriksaan penun)ang laboratorium darah lengkap didapatkan hemoglobin 1,- gr9d+, hematokrit / I.
. D#-n$$ Ke,5# d#n D#$#, D#-n$$ D#-n$$ Ke,5#
Anemia D#$#, D#-n$$ 4
Ge5# K&n"
4
+emas
4
Pu5at
4
Pe%e,"$##n F$"
4 4
Kon)ungtiEa anemis Pe%e,"$##n Pen'n5#n-
4
Hb : 1,-
D#-n$$ B#ndn-
Deisiensi besi *neksi kronis Gangguan ungsi hati D#$#, D#-n$$
+emas, kon)ungtiEa anemis, Hb 1,- g9d+ K. Ren#n# Pen-e&
a. "on
Diet lunak
4
&irah baring
4
=dukasi
b.
&ransusi PR8
4
*nus kristaloid untuk memenuhi kebutuhan 5airan per hari Ringer +aktat tetes per menit
4
sam olat tab. 1/
4
S< tab. 1/
L. Pene-#(#n
a. (en5egah komplikasi 4
Higiene yang baik
M. P,-n$$
uo at Eitam
: dubia ad (alam
uo at un5tionam
: dubia ad (alam
uo at sanationam
: dubia ad (alam
II.FOLLO7 UP
&anggal92aktu /4F4/% /F. 2*3 Hematologi Hb: 1,=ri: 1,- )uta +eu: /F.0 &rombo: -. Ht: / (8;: /1 (8H: 1/ (8H8: 1 Hitung )enis: 999009/@9$ +=D: /$
8atatan
*nstruksi
S9 lemas, pu5at, mual 6C7, P9 Ren5ana &ransusi muntah 647, sesak 647
PR8
O9 K# : &ak Sakit SedangB Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : /9F mmHgB "adi : F$ 9menit Pernapasan : 9menit Suhu : 1%,/ 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "& 647 =kstremitas : akral hangat 6C7 9 nemia
4F4/% 0. 2*3 Hematologi Hb: ,% Ht: @
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 F berdarah O9 K# : &ak Sakit SedangB Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : /90 mmHgB
55 8ek (D&, #98, sam olat 1/ S< 1/
=ri: ,F )uta +eu: //.- &rombo: . (8;: /F (8H: 1/ (8H8: @
"adi : /$ 9menit Pernapasan : $ 9menit Suhu : 10, 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur
(D&: 647B gallop 647 =: hipokrom Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki anisopoikilositosi 494B 'hee!ing 494 s bdomen : datar, 3# 6C7, "& 647 +: suspek blast 647 =kstremitas : pu5at &: )umlah kurang 9 nemia plastik 14F4/% 0. 2*3
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 Kalne / amp9F )am berdarah ;it K / amp9F )am sam olat tab 1/ O9 K# : &ak Sakit SedangB S< tab 1/ Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : //90 mmHgB "adi : FF 9menit Pernapasan : 9menit Suhu : 10,/ 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "& 647 =kstremitas : pu5at 9 nemia plastik
$4F4/% 0. 2*3
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 Kalne / amp9F )am berdarah ;it K / amp9F )am sam olat tab 1/ O9 K# : &ak Sakit SedangB S< tab 1/ Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : //90 mmHgB "adi : %$ 9menit Pernapasan : $ 9menit Suhu : 10, 8
(ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "& 647 =kstremitas : pu5at 9 nemia C &rombositopenia -4F4/% 0. 2*3 Hb: -,@
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 Kalne / amp9F )am dan bibir berdarah, 33 hitam ;it K / amp9F )am /, nyeri perut sam olat tab 1/ S< tab 1/ O9 K# : &ak Sakit SedangB Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : //90 mmHgB "adi : 0 9menit Pernapasan : 9menit Suhu : 10, 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "& 6C7 pada epigastrium =kstremitas : pu5at 9 nemia C &rombositopenia C (elena
./ 2*3
S9 post transusi PR8 F 55, P9 &ransusi &8 / 33 hitam , perdarahan gusi kantong C PR8 % 55 massi O9 &D: /9% mmHg "adi: / 9mnt (ata: 5a C9C si 494 9 nemia C &rombositopenia C
(elena %4F4/% 0. 2*3
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 Kalne / amp9F )am dan bibir berdarah, 33 hitam ;it K / amp9F )am Deamethasone O9 K# : &ak Sakit SedangB Kesadaran : 8ompos (entisB amp9% )am &ekanan Darah : //90 mmHgB sam olat tab 1/ "adi : %F 9menit S< tab 1/ Pernapasan : 9menit Suhu : 10, 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "& 647 =kstremitas : pu5at 9 nemia C &rombositopenia C (elena e5 PS83
F4F4/% 0. 2*3 &rombo: /.
S9 3adan gemetar, lemas, gusi P9 &ransusi PR8 Kalne / amp9F )am dan bibir berdarah, 33 hitam, ;it K / amp9F )am nyeri perut, post transuse $ kol Deamethasone PR8 O9 K# : &ak Sakit SedangB Kesadaran : 8ompos (entisB &ekanan Darah : //9% mmHgB "adi : F$ 9menit Pernapasan : 9menit Suhu : 1%, 8 (ata : 5a C9CB si 494 +eher : J;P L KG3 normal &horaks : retraksi 647 8or : 3J / L regulerB murmur 647B gallop 647 Pulmo : Eesikuler C9CB rhonki 494B 'hee!ing 494 bdomen : datar, 3# 6C7, "&
amp9% )am sam olat tab 1/ S< tab 1/
6C7 pada region iliaka sinistra =kstremitas : pu5at 9 nemia C &rombositopenia C (elena
BAB II
PEMBAHASAN
A.
De!n$ d#n Et&- Ane%#
nemia se5ara ungsional dideinisikan sebagai penurunan )umlah massa eritrosit 6red cell mass7 sehingga tidak dapat memenuhi ungsinya untuk memba'a oksigen dalam )umlah yang 5ukup ke )aringan perier 6penurunan oxygen carrying capacity7. Se5ara praktis anemia ditun)ukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit 6 red cell count 7 .
Se5ara isiologi, harga normal hemoglobin berEariasi
tergantung umur, )enis kelamin, kehamilan, dan ketinggian tempat tinggal. Oleh karena itu, perlu ditentukan batasan kadar hemoglobin pada anemia.
nemia dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : /. Gangguan pembentukan eritrosit Gangguan pembentukan eritrosit ter)adi apabila terdapat deisiensi substansi tertentu seperti mineral 6besi, tembaga7, Eitamin 63/, asam olat7, asam amino, serta gangguan pada sumsum tulang. . Perdarahan Perdarahan baik akut maupun kronis mengakibatkan penurunan total sel darah merah dalam sirkulasi. 1. Hemolisis Hemolisis adalah proses penghan5uran eritrosit.
B.
K$!"#$ Ane%#
Klasiikasi nemia menurut etiopatogenesis :
/. nemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsum tulang a. Kekurangan bahan esensial pembentuk eritrosit i. nemia deisiensi besi ii. nemia deisiensi asam olat iii. nemia deisiensi Eitamin 3/ b. Gangguan penggunaan besi i. nemia akibat penyakit kronik ii. nemia sideroblastik 5. Kerusakan sumsum tulang i. nemia aplastik ii. nemia mieloptisik iii. nemia pada keganasan hematologi iE. nemia diseritropoietik E. nemia pada sindrom mielodisplastik . nemia akibat perdarahan a. nemia pas5a perdarahan akut b. nemia akibat perdarahan kronik 1. nemia hemolitik a. nemia hemolitik intrakorpuskular i. Gangguan membran eritrosit 6membranopati7 ii. Gangguan en!im eritrosit 6en!imopati7: anemia akibat deisiensi G%PD iii. Gangguan hemoglobin 6hemoglobinopati7 4 &halasemia 4 Hemoglobinopati struktural : HbS, Hb=, dll b. nemia hemolitik ekstrakorpuskuler i. nemia hemolitik autoimun ii. nemia hemolitik mikroangiopatik
Klasiikasi anemia berdasarkan morologi dan etiologi: /. nemia hipokromik mikrositer a. nemia deisiensi besi b. &halasemia ma)or 5. nemia akibat penyakit kronik d. nemia sideroblastik . nemia normokromik normositer a. nemia pas5a perdarahan akut b. nemia aplastik 5. nemia hemolitik didapat d. nemia akibat penyakit kronik e. nemia pada gagal gin)al kronik . nemia pada sindrom mielodisplastik g. nemia pada keganasan hematologik 1. nemia makrositer a. 3entuk megaloblastik i. nemia deisiensi asam olat ii. nemia deisiensi 3/, termasuk anemia pernisiosa b. 3entuk non4megaloblastik i. nemia pada penyakit hati kronik ii. nemia pada hipotiroidisme iii. nemia pada sindrom mielodisplastik
C.
M#n!e$t#$ K&n$ Ane%#
&anda4tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pu5at, takikardi, sakit dada, dyspnea, naas pendek, 5epat lelah, pusing,
kelemahan, tinitus, penderita deisiensi yang berat mempunyai rambut rapuh dan halus, kuku tipis rata mudah patah, atropi papila lidah mengakibatkan lidah tampak pu5at, li5in, mengkilat, merah daging meradang dan sakit. (aniestasi klinis anemia besi adalah pusing, 5epat lelah, takikardi, sakit kepala, edema mata kaki dan dispnea 'aktu beker)a.
D.
P#t!$&-
Dalam keadaan normal tubuh orang de'asa mengandung rata4rata 1 - gr besi, hampir dua pertiga besi terdapat dalam hemoglobin dilepas pada proses penuaan serta kematian sel dan diangkat melalui transerin plasma ke sumsum tulang untuk eritropoiesis. Pada peredaran !at besi berkurang, maka besi dari diet tersebut diserap oleh lebih banyak. 3esi yang dimakan diubah men)adi besi keto dalam lambung dan duodenum, penyerapan besi ter)adi pada duodenum dan )e)enum proksimal, kemudian besi diangkat oleh tranerin plasma ke sumsum tulang, untuk sintesis hemoglobin atau ke tempat penyimpanan di )aringan. Pembentukan Hb ter)adi pada sumsum tulang melalui semua stadium pematangan besi merupakan susunan atau sebuah molekul dan hemoglobin, )ika !at besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin akan mengganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel darah merah yang berkurang atau menurun mengakibatkan hemoglobin menurun sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke )aringan men)adi berkurang, hal ini mengakibatkan metabolisme tubuh menurun.
E.
Pe%e,"$##n D#-n$t"
Pemeriksaan diagnostik pada anemia adalah:
/. Jumlah darah lengkap 6JD+7 di ba'ah normal 6hemoglobin, hematokrit dan SD(7. .
F.
D#-n$$ Ane%#
nemia hanyalah suatu sindrom, bukan suatu kesatuan penyakit 6 disease entity7, yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dasar 6 underlying disease7. Hal ini
penting diperhatikan dalam diagnosis anemia. &ahap4
tahap dalam diagnosis anemia adalah: /. (enentukan adanya anemia . (enentukan )enis anemia 1. (enentukan etiologi atau penyakit dasar anemia $. (enentukan ada atau tidaknya penyakit penyerta yang akan mempengaruhi hasil pengobatan.
F.
Te,# Ane%#
Jenis4)enis terapi yang dapat diberikan adalah: a. &erapi ga'at darurat Pada kasus anemia dengan payah )antung atau an5aman payah )antung, maka harus segera diberikan terapi darurat dengan transusi sel darah merah yang dimampatkan 6PR87 untuk men5egah perburukan payah )antung tersebut.
b. &erapi khas untuk masing4masing anemia &erapi ini bergantung pada )enis anemia yang di)umpai, misalnya preparat besi untuk anemia deisiensi besi. 5. &erapi kausal &erapi kausal merupakan terapi untuk mengobati penyakit dasar yang men)adi penyebab anemia. (isalnya, anemia deisiensi besi yang disebabkan oleh ineksi 5a5ing tambang harus diberikan obat anti4 5a5ing tambang. d. &erapi e4)uEantiEus 6empiris7 &erapi yang terpaksa diberikan sebelum diagnosis dapat dipastikan, )ika terapi ini berhasil, berarti diagnosis dapat dikuatkan. &erapi hanya dilakukan )ika tidak tersedia asilitas diagnosis yang men5ukupi. Pada pemberian terapi )enis ini, penderita harus dia'asi dengan ketat. Jika terdapat respons yang baik, terapi diteruskan, tetapi )ika tidak terdapat respons, maka harus dilakukan eEaluasi kembali.
BAB III KESIMPULAN
Se5ara praktis anemia ditun)ukkan oleh penurunan kadar hemoglobin, hematokrit atau hitung eritrosit 6red cell count 7. nemia dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan eritrosit, perdarahan, maupun hemolisis. Klasiikasi anemia berdasarkan morologi dan etiologi antara lain anemia hipokromik mikrositer, anemia normokromik normositer, dan anemia makrositer &anda4tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pu5at, takikardi, sakit dada, dyspnea, naas pendek, 5epat lelah, pusing, kelemahan, tinitus, penderita deisiensi yang berat mempunyai rambut rapuh dan halus, kuku tipis rata mudah patah, atropi papila lidah mengakibatkan lidah tampak pu5at, li5in, mengkilat, merah daging meradang dan sakit. (aniestasi klinis anemia besi adalah pusing, 5epat lelah, takikardi, sakit kepala, edema mata kaki dan dispnea 'aktu beker)a. Pembentukan Hb ter)adi pada sumsum tulang melalui semua stadium pematangan besi merupakan susunan atau sebuah molekul dan hemoglobin, )ika !at besi rendah dalam tubuh maka pembentukan eritrosit atau eritropoetin akan mengganggu sehingga produksi sel darah merah berkurang, sel darah merah yang berkurang atau menurun mengakibatkan hemoglobin menurun sehingga transportasi oksigen dan nutrisi ke )aringan men)adi berkurang, hal ini mengakibatkan metabolisme tubuh menurun. nemia hanyalah suatu sindrom, bukan suatu kesatuan penyakit 6 disease entity7, yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit dasar 6 underlying disease7. Hal ini penting diperhatikan dalam diagnosis anemia.
Jenis4)enis terapi yang dapat
diberikan adalah terapi ga'at darurat, terapi khas untuk masing4masing anemia, terapi kausal, dan terapi e4)uEantiEus 6empiris7
DAFTAR PUSTAKA
3akta *(. //. Pendekatan terhadap pasien anemia. 3uku )ar *lmu Penyakit Dalam. =disi ;. Jakarta pusat : *nterna Publishing. H. //@4/-. 3akta *(. Hematologi klinik. Jakarta: =G8B 0.h.%41@. =d'ard J, 3en! Jr. Disorder o Hemoglobin. Dalam: