LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ANEMIA APLASTIK DI RSUD Dr. SOEBANDI JEMBER
disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh Fajrin Nurrahmi, S. K! NIM "#$%&&&"&"&$ "#$%&&&"&"&$
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI'ERSITAS JEMBER $"&(
LAPOAN P!N"A#$L$AN KL%!N "!N&AN AN!M%A APLAS'%K Oleh arin Nurrahmi* S+ Kep+
A+ 'eori tentang Pen,akit a+ Pengertian Anemia adalah keadaan rendahn,a umlah sel darah merah dan kadar hemoglo-in (#-) atau hematokrit (#t) di -awah normal+ Anemia menunukkan suatu status pen,akit atau peru-ahan fungsi tu-uh (Baughman . #a/kle,* 0111)+ Anemia aplastik merupaka keadaan ,ang dise-a-kan -ekurangn,a sel hematopoetik dalam darah tepi seperti eritrosit* leukosit dan trom-osit se-agai aki-at terhentin,a pem-entukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang (Staf Pengaar %lmu Kesehatan Anak K$%+0112)+ Anemia aplastik (hipoproliferatif) dise-a-kan oleh penurunan pada prekursor selsel dalam sumsum tulang dan penggantian sumsum dengan lemak+ Anemia ini dapat kongenital atau didapat+ "apat uga idiopati (aki-at dari infeksi tertentu) atau dise-a-kan oleh o-ato-atan* 4at kimia* atau kerusakan aki-at radiasi (Baughman . #a/kle,* 0111)+ Anemia aplastik definisikan se-agai kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi komponen selsel darah (Alkhouri* 0111)+ Anemia aplastik adalah Anemia ,ang disertai oleh pansitopenia pada darah tepi ,ang dise-a-kan kelainan primer pada sumsum tulang dalam -entuk aplasia atau hipoplasia tanpa adan,a infiltrasi* supresi atau pendesakan sumsum tulang+ Pansitopenia sendiri adalah suatu keadaan ,ang ditandai oleh adan,a anemia* leukopenia* dan trom-ositopenia dengan segala manifestasin,a (Bakta* 0115)+
-+ Anatomi dan isiologi Sel "arah Merah Sel darah merah atau eritrosit -erupa /akram ke/il -ikonkaf* /ekung pada kedua sisin,a* sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua -uah -ulan sa-it ,ang saling -ertolak -elakang+ "alam setiap
milimeter ku-ik darah terdapat 2+111+111 sel darah+ 6ika dilihat satu persatu warnan,a kuning tua pu/at* tetapi dalam umlah -esar kelihatan merah dan mem-eri warna pada darah+ Strukturn,a terdiri atas pem-ungkus luar atau stroma* -erisi masa hemoglo-in+ Sel darah merah memerlukan protein karena strukturn,a ter-entuk dari asam amino dan emerlukan 4at -esi+ Sel darah merah di-entuk di dalam sumsum tulang* terutama dari tulang pendek* pipih dan tak -eraturan* dari aringan kanselus pada uung tulang pipa dan dari sumsum dalam -atang igaiga dan dari sternum+ Perkem-angan sel darah dalam sumsum tulang melalui -er-agai tahap 7 mulamula -esar dan -erisi nukleus tetapi tidak ada hemoglo-in* kemudian dimuati hemoglo-in dan akhirn,a kehilangan nukleusn,a dan -aru diedarkan ke dalam sirkulasi darah+ atarata panang hidup darah merah kirakira 882 hari+ Sel menadi usang dan dihan/urkan dalam sistem retikuloendotelial* terutama dalam limpa dan hati+ &lo-in dari hemoglo-in dipe/ah menadi asam amino untuk digunakan se-agai protein dalam aringanaringan dan 4at -esi dalam hem dari hemoglo-in dikeluarkan untuk digunakan dalam pem-entukan sel darah merah lagi+ Sisa hem dari hemoglo-in diu-ah menadi -iliru-in (pigmen kuning) dan -ili9erdin ,aitu ,ang -erwarna kehiauhiauan ,ang dapat dilihat pada peru-ahan warna hemoglo-in ,ang rusak pada luka memar+ #emoglo-in ialah protein ,ang ka,a akan 4at -esi+ Memiliki afinitas (da,a ga-ung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu mem-entuk o:ihemoglo-in di dalam sel darah merah+ "engan melalui fungsi ini maka oksigen di-awa dari paruparu ke aringanaringan+ 6umlah hemoglo-in dalam darah normal kirakira 82 gram setiap 811 ml darah* dan umlah ini -iasan,a dise-ut ;811<;+ "alam -er-agai -entuk anemi umlah hemoglo-in dalam darah -erkurang+ "alam -e-erapa -entuk anemi parah* kadar itu -isa di-awah 31< atau 2 gr setiap 811 ml+ Karena hemoglo-in mengandung -esi ,ang diperlukan untuk -erga-ung
dengan
oksigen*
maka
pasien
dengan
enemia
akan
memperlihatkan geala kekurangan oksigen seperti napas pendek+ %ni
sering merupakan salah satu geala pertama anemia kekurangan 4at -esi (Pear/e* 0111)+
Anatomi sel darah merah
/+ !tiologi 8+ Primer (kongenital) Kelompok ini sering dinamakan anemia aplastik konstitusional dan se-agian dari padan,a diturukan menurut hukum mendell* /ontohn,a anemia an/oni+ Anemia an/oni merupakan kelainan autosomal resesif ,ang ditandai oleh hipoplasia sumsung tulang disertai pigmentasi /oklat dikulit* hipoplasia i-u ari atau radius* mikrosefali* retardasi mental dan seksual* kelainan ginal dan limpa+0 "ise-a-kan karena pansitopenia konstitusional fan/oni* defisiensi pankreas pada anak* gangguan herediter pemasukan asam folat ke dalam sel+ 0+ Sekunder a) Karena -ahan kimia dan fisik 8) hidrokar-on siklik 7-en4ena dan trinitrotoluena 0) insektisida 7 /hlordane atau ""' 3) arsen anorganik =) o-ato-at ,ang "ose dependen a+ o-at sitostatika -+ preparat emas 2) o-at ,ang dose independent a+ khloramfenikol 7 8>51+1118>01+111 pemakaian
-+ frekuensi relatif o-at pen,e-a- anemia aplastik terdiri dari7
khloramfenikol 7 58<
feni-utasol7
8?<
antikon9ulsan7
=<
Sulfonamid7
3<
-) Anemia aplastik>hipoplastik karena se-a-se-a- lain 7 infeksi 9irus (dengue* hepatitis)* infeksi miko-akterial* kehamilan* pen,akit simmond* skerosis tiroid+ /) %diopatik Pen,e-a- anemia aplastik sendiri se-agian -esar (21@1<) tidak diketahui atau -ersifat idiopatik dise-a-kan karena proses pen,akit ,ang -erlangsung perlahanlahan (Bakta* 0115)+
d+ Patofisiologi Patofisiologi dari anemia aplastik -isa dise-a-kan oleh dua hal ,aitu kerusakan pada sel induk pluripoten ,aitu sel ,ang mampu -erproliferasi dan -erdiferensiasi menadi selsel darah ,ang terletak di sumsum tulang dan karena kerusakan pada microenvironment + &angguan pada sel induk pluripoten ini menadi pen,e-a- utama teradin,a anemia aplastik+ Sel induk pluripoten ,ang mengalami
gangguan gagal
mem-entuk atau -erkem-ang menadi selsel darah ,ang -aru+ $mumn,a hal ini dikarenakan kurangn,a umlah sel induk pluripoten ataupun karena fungsin,a ,ang menurun+ Penanganan ,ang tepat untuk indi9idu anemia aplastik ,ang dise-a-kan oleh gangguan pada sel induk adalah terapi transplantasi sumsum tulang+ Kerusakan pada microenvironment, ditemukan gangguan pada mikro9askuler* faktor humoral (misalkan eritropoetin) maupun -ahan pengham-at pertum-uhan sel+ #al ini mengaki-atkan gagaln,a aringan
sumsum tulang untuk -erkem-ang+ &angguan pada mi/roen9ironment -erupa kerusakan lingkungan sekitar sel induk pluripoten sehingga men,e-a-kan kehilangan kemampuan sel terse-ut untuk -erdiferensiasi menadi selsel darah+ Selain itu pada -e-erapa penderita anemia aplastik ditemukan sel inhi-itor atau pengham-at pertum-uhan sel+ #al ini dapat di-uktikan dengan adan,a limfosit ' ,ang mengham-at pertum-uhan sel sel sumsum tulang (Segel* 0115)+ e+ 'anda dan geala &eala klinis anemia aplastik tim-ul aki-at adan,a anemia* leukospenia dan trom-ositopenia+ &eala ini dapat -erupa 7 8+ sindrom anemia 7 geala anemia -er9ariasi mulai dari ringan sampai -erat 0+ paling sering tim-ul dalam -entuk perdarahan kulit seperti pete/hie dan
e/h,mosis+
Perdarahan
mukosa
dapat
-erupa
epista:is*
perdarahan su-konungti9a* perdarahan gusi* hematemesis>melena dan pada wanita dapat -erupa menorhagia+ Perdarahan organ dalam le-ih arang diumpai* tetapi ika teradi perdarahan otak sering -ersifat fatal+ 3+ 'andatanda infeksi dapat -erupa ulserasi mulut atau tenggorok selulitis leher* fe-ris dan sepsis atau s,ok septik =+ Organomegali -erupa hepatomegali* splenomegali
atau
limfadenopati tidak diumpai+
Kelainan la-oratorium ,ang dapat diumpai pada anemia aplastik adalah 7 8+ anemia normokromik normositer disertai retikulositopenia 0+ anemia sering -erat dengan kadar #- @ g>dl 3+ leukopenia dengan relatif limfositosis* tidak diumpai sel muda dalam darah tepi+ =+ 'rom-ositopenia ,ang -er9ariasi dari ringan sampai sangat -erat+ 2+ Sumsum tulang dengan hipoplasia sampai aplasia 5+ Besi serum normal ataumeningkat* '%B normal* #- meningkat+ Pada anemia aplastik terdapat pansitopenia sehingga keluhan dan geala ,ang tim-ul adalah aki-at dari pansitopenia terse-ut+ #ipoplasia
eritropoietik akan menim-ulkan anemia dimana tim-ul gealageala anemia antara lain lemah* d,spnoe dCeffort* palpitasi /ordis* takikardi* pu/at dan lainlain+ Pengurangan elemen lekopoisis men,e-a-kan granulositopenia ,ang akan men,e-a-kan penderita menadi peka terhadap infeksi sehingga mengaki-atkan keluhan dan geala infeksi -aik -ersifat lokal maupun -ersifat sistemik+ 'rom-ositopenia tentu dapat mengaki-atkan pendarahan di kulit* selaput lendir atau pendarahan di organorgan+ Pada ke-an,akan pasien* geala awal dari anemia aplastik ,ang sering dikeluhkan adalah anemia atau pendarahan* walaupun demam atau infeksi kadangkadang uga dikeluhkan f+ Kemungkinan Komplikasi Komplikasi ,ang paling sering teradi dari anemia aplastik ini adalah perdarahan dan rentan terhadap infeksi+ #al ini dise-a-kan karena kurangn,a kadar trom-osit dan kurangn,a kadar leukosit+
g+ Pemeriksaan Khusus dan Penunang 8+ La-oratorium Pada pemeriksaan la-oratorium* -isa kita melakukan -e-erapa tes+ Antara lain 7 a) Pemeriksaan darah lengkap 7 Pada pemeriksaan darah lengkap kita dapat mengetahui umlah masingmasing sel darah -aik eritrosit* leukosit maupun trom-osit+ Apakah mengalami penurunan atau pansitopenia+ Pasien dengan anemia
aplastik
mempun,ai
-erma/amma/am
deraat
pansitopenia+ 'etapi -iasan,a pada stadium awal pen,akit* pansitopenia tidak selalu ditemukan+ Anemia dihu-ungkan dengan indeks retikulosit ,ang rendah* -iasan,a kurang dari 8< dan kemungkinan
nol
walaupun
eritropoetinn,a
tinggi+
6umlah
retikulosit a-solut kurang dari =1+111>DL (=1:81?>L)+ 6umlah monosit dan netrofil rendah+ 6umlah netrofil a-solut kurangdari 211>DL (1*2:81 ?>L) serta umlah trom-osit ,ang kurang dari 31+111>DL(31:81?>L) mengindikasikan deraat anemia ,ang -erat
dan umlah netrofil di-awah 011>DL (1*0:81 ?>L) menunukkan deraat pen,akit ,ang sangat -erat+ 6enis anemia aplastik adalah anemia normokrom normositer+ Adan,a eritrosit muda atau leukosit muda dalam darah tepi menandakan -ukan anemia aplastik+ Persentase retikulosit umumn,a normal atau rendah+ %ni dapat di-edakan dengan anemia hemolitik dimana diumpai sel eritrosit muda ,ang ukurann,a le-ih -esar dari ,ang tua dan persentase retikulosit ,ang meningkat -) Pemeriksaan sumsum tulang Pada anaplastik didapat* tidak ditemukan
adan,a
kelainan
kromosom+ Pada sumsum tulang ,ang normal* =1 51< dari ruang sumsum se/ara khas diisi dengan selsel hematopoetik (tergantung umur dari pasien)+ Pada pasien anemia aplastik se/ara khas akan terlihat han,a ada -e-erapa sel hematopoetik dan le-ih -an,ak diisi oleh selsel stroma dan lemak+ /) 'es ungsi #ati dan Eirus 'es fungsi hati harus dilakukan untuk mendeteksi hepatitis* tetapi pada
pemeriksaan
serologi
anemia
aplastik
post
hepatitis
ke-an,akan sering negati9e untuk semua enis 9irus hepatitis ,ang telah diketahui+ Onset dari anemia aplastik teradi 03 -ulan setelah episode akut hepatitis dan ke-an,akan sering pada anak lakilaki+ d) Le9el Eitamin B 80 dan olat Le9el 9itamin B80 dan olat harus diukur untuk men,ingkirkan anemia megalo-lastik ,ang mana ketika dalam kondisi -erat dapat men,e-a-kan pansitopenia+ 0+ Pemeriksaan adiologi a) Pemeriksaan Fra, rutin dari tulang radius untuk menganalisa kromosom darah tepi untuk men,ingkirkan diagnosis darinemia fan/oni -) $S& a-dominal untuk men/ari pem-esaran dari limpa dan> atau pem-esaran kelenar limfa ,ang meningkatkan kemungkinan adan,a pen,akit keganasan hematologi se-agai pen,e-a- dari pansitopenia+ Pada pasien ,ang muda* letak dari ginal ,ang salah atau a-normal merupakan penampakan dari anemia an/oni+
/) Nuclear
Magnetic
Resonance
imaging
merupakan
/ara
pemeriksaan ,ang ter-aik untuk mengetahui luas perlemakan karena dapat mem-uat pemisahan tegas antara daerah sumsum tulang -erlemak dan sumsum tulang -erselular+ d) Radionucleide Bone Marrow Imaging (Bone marrow Scanning). Luasn,a kelainan sumsum tulang dapat ditentukan oleh scanning tu-uh setelah disuntikkan dengan koloid radioaktif te/hnetium sulfur ,ang akan terikat pada makrofag sumsum tulang atau iodine chloride ,ang akan terikat pada transferin+ "engan -antuan scan sumsum tulang dapat ditentukan daerah hemopoesis aktif untuk memperoleh selsel guna pemeriksaan sitogenik atau kultur selsek induk+
h+ Penatalaksanaan 8+ Menghentikan semua o-ato-at atau penggunaan agen kimia ,ang diduga menadi pen,e-a- anemia aplastik+ 0+ Anemia 7 transfusi P -ila terdapat anemia -erat sesuai ,ang di-utuhkan+ 3+ Pendarahan he-at aki-at trom-ositopenia 7 transfusi trom-osit sesuai ,ang di-utuhkan+ =+ 'indakan pen/egahan terhadap infeksi -ila terdapat neutropenia -erat+ 2+ %nfeksi 7 kultur mikroorganisme* anti-iotik spektrum luas -ila organisme spesifik tidak dapat diidentifikasi* &S pada kasus ,ang menakutkanG -ila -erat -adan kurang dan infeksi ada (misaln,a oleh -akteri gram negatif dan amur) pertim-angkan transfusi granulosit dari donor ,ang -elum mendapat terapi &S+ 5+ Assessment untuk transplantasi stem sel allogenik 7 pemeriksaan histo/ompati-ilitas pasien* orang tua dan saudara kandung pasien+ Pengo-atan spesifik aplasia sumsum tulang terdiri dari tiga pilihan ,aitu transplantasi stem sel allogenik* kom-inasi terapi imunosupresif (A'&* siklosporin dan metilprednisolon) atau pem-erian dosis tinggi siklofosfamid+?
'erapi
standar
untuk
anemia
aplastik
meliputi
imunosupresi atau transplantasi sumsum tulang+ aktorfaktor seperti usia
pasien* adan,a donor saudara ,ang /o/ok (mat/hed si-ling donor)* faktor faktor
resiko
seperti
infeksi
aktif
atau
-e-an
transfusi
harus
dipertim-angkan untuk menentukan apakah pasien paling -aik mendapat terapi imunosupresif atau transplantasi sumsum tulang+ Pasien ,ang le-ih muda umumn,a mentoleransi transplantasi sumsum tulang le-ih -aik dan sedikit mengalamai &E#" (&raft Eersus #ost "isease)+ Pasien ,ang le-ih tua dan ,ang mempun,ai komor-iditas -iasan,a ditawarkan terapi imunosupresif+
+ Asuhan Keperawatan a+ Pengkaian 8+ Akti9itas > %stirahat a) Keletihan* kelemahan otot* malaise umum -) Ke-utuhan untuk tidur dan istirahat le-ih -an,ak /) 'akikardia* takipnea G dipsnea pada saat -erakti9itas atau istirahat d) Letargi* menarik diri* apatis* lesu dan kurang tertarik pada sekitarn,a e) Ataksia* tu-uh tidak tegak f) Bahu menurun* postur lunglai* -eralan lam-at dan tanda H tanda lain ,ang menunukkan keletihan 0+ Sirkulasi a) iwa,at kehilangan darah kronis* mis 7 perdarahan &% -) Palpitasi (takikardia kompensasi) /) #ipotensi postural d) "isritmia 7 a-normalitas !K& mis 7 depresi segmen S' dan pendataran atau depresi gelom-ang ' e) Bun,i antung murmur sistolik f) !kstremitas 7 pu/at pada kulit dan mem-rane mukosa (konungti9a* mulut* faring* -i-ir) dan dasar kuku g) S/lera -iru atau putih seperti mutiara h) Pengisian kapiler melam-at (penurunan aliran darah ke perifer dan 9asokonsriksi kompensasi) i) Kuku mudah patah* -er-entuk seperti sendok (koilonikia) ) am-ut kering* mudah putus* menipis 3+ %ntegritas !go a) Ke,akinan agama > -uda,a mempengaruhi pilihan pengo-atan mis transfusi darah
-) "epresi =+ !liminasi a) iwa,at pielonefritis* gagal ginal -) latulen* sindrom mala-sorpsi /) #ematemesis* feses dengan darah segar* melena d) "iare atau konstipasi e) Penurunan haluaran urine f) "istensi a-domen 2+ Makanan > /airan a) Penurunan masukan diet -) N,eri mulut atau lidah* kesulitan menelan (ulkus pada faring) /) Mual>muntah* d,spepsia* anoreksia d) Adan,a penurunan -erat -adan e) Mem-rane mukusa kering*pu/at f) 'urgor kulit -uruk* kering* tidak elastis g) Stomatitis h) %nflamasi -i-ir dengan sudut mulut pe/ah 5+ Neurosensori a) Sakit kepala* -erden,ut* pusing* 9ertigo* tinnitus* ketidakmampuan -erkonsentrasi -) %nsomnia* penurunan penglihatan dan -a,angan pada mata /) Kelemahan* keseim-angan -uruk* parestesia tangan > kaki d) Peka rangsang* gelisah* depresi* apatis e) 'idak mampu -erespon lam-at dan dangkal f) #emoragis retina g) !pistaksis h) &angguan koordinasi* ataksia @+ N,eri>ken,amanan a) N,eri a-domen samar* sakit kepala I+ Pernapasan a) Napas pendek pada istirahat dan akti9itas -) 'akipnea* ortopnea dan dispnea
?+ Keamanan a) iwa,at terpaan terhadap -ahan kimia mis 7 -en4ene* insektisida* -) /) d) e) f) g) h)
fenil-uta4on* naftalen 'idak toleran terhadap dingin dan > atau panas 'ransfusi darah se-elumn,a &angguan penglihatan Pen,em-uhan luka -uruk* sering infeksi "emam rendah* menggigil* -erkeringat malam Limfadenopati umum Petekie dan ekimosis
-+ "iagnosa Keperawatan 8+ Peru-ahan perfusi
aringan
-erhu-ungan
dengan
penurunan
komponen seluler ,ang diperlukan untuk pengiriman oksigen > nutrisi ke sel+ 0+ Peru-ahan nutrisi kurang dari ke-utuhan tu-uh -erhu-ungan dengan kegagalan
untuk
men/erna atau ketidak
mampuan
men/erna
makanan > a-sorpsi nutrisi ,ang diperlukan untuk pem-entukan sel darah merah (S"M) normal+ 3+ Konstipasi atau diare -erhu-ungan dengan penurunan masukan dietG peru-ahan proses pen/ernaan+ =+ %ntoleran akti9itas -erhu-ungan dengan ketidakseim-angan antara suplai oksigen (pengiriman) dan ke-utuhan+ 2+ esiko infeksi -erhu-ungan dengan penurunan da,a tahan tu-uh sekunder tertekan)+
leu/openia* penurunan
granulosit
(respons
inflamasi
/+ Peren/anaan
No+ 8+
"iagnosa Peru-ahan perfusi aringan -erhu-ungan dengan penurunan komponen seluler ,ang diperlukan untuk pengiriman oksigen > nutrisi ke sel+
'uuan dan Kriteria #asil 'uuan 7 setelah dilakukan 8+ tindakan keperawatan selama 3 : 0= am pasien menunukkan perfusi ,ang adekuat Kriteria #asil 7 0+ a+ 'andatanda 9ital sta-il -+ Mem-ran mukosa -erwarna merah muda /+ Pengisian kapiler d+ #aluaran urine adekuat 3+
%nter9ensi $kur tandatanda 9ital* o-ser9asi pengisian kapiler* warna kulit>mem-rane mukosa* dasar kuku+
8+
Auskultasi -un,i napas
0+
O-ser9asi keluhan n,eri dada* palpitasi+
3+
=+ !9aluasi respon 9er-al melam-at* =+ agitasi* gangguan memori* -ingung+ 2+ !9aluasi keluhan dingin* 2+ pertahankan suhu lingkungan dan tu-uh supa,a tetap hangat+
Kola-orasi 5+ O-ser9asi hasil pemeriksaan la-oratorium darah lengkap+
@+ Berikan transfusi darah lengkap>pa/ked sesuai indikasi
I+ Berikan oksigen sesuai indikasi
?+ Siapkan inter9ensi pem-edahan sesuai indikasi+
0+
Peru-ahan nutrisi 'uuan 7 setelah dilakukan kurang dari ke-utuhan tindakan keperawatan 3 : tu-uh -erhu-ungan 0= am pasien mampu dengan kegagalan untuk mempertahankan -erat men/erna atau ketidak -adan ,ang sta-il mampuan men/erna Kriteria hasil 7 makanan > a-sorpsi a+ Asupan nutrisi adekuat nutrisi ,ang diperlukan -+ Berat -adan normal
8+ O-ser9asi dan /atat masukan makanan+
0+ Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering
asional Mem-erikan informasi tentang keadekuatan perfusi aringan dan mem-antu ke-utuhan inter9ensi+ "ispnea* gemeri/ik menunukkan # karena regangan antung lama>peningkatan kompensasi /urah antung+ %skemia seluler mempengaruhi aringan miokardial>potensial resiko infark+ "apat mengindikasikan gangguan perfusi sere-ral karena hipoksia Easokonstriksi (ke organ 9ital) menurunkan sirkulasi perifer+
5+ Mengidentifikasi defisiensi dan ke-utuhan pengo-atan>respons terhadap terapi @+ Meningkatkan umlah sel pem-awa oksigen* memper-aiki defisiensi untuk mengurangi resiko perdarahan+ I+ Memaksimalkan transpor oksigen ke aringan+ ?+ 'ransplantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan sumsum tulang> anemia aplastik+ 8+ Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan+ 0+ Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan asupan nutrisi+
Kola-orasi 5+ O-ser9asi hasil pemeriksaan la-oratorium darah lengkap+
@+ Berikan transfusi darah lengkap>pa/ked sesuai indikasi
I+ Berikan oksigen sesuai indikasi
?+ Siapkan inter9ensi pem-edahan sesuai indikasi+
0+
Peru-ahan nutrisi 'uuan 7 setelah dilakukan kurang dari ke-utuhan tindakan keperawatan 3 : tu-uh -erhu-ungan 0= am pasien mampu dengan kegagalan untuk mempertahankan -erat men/erna atau ketidak -adan ,ang sta-il mampuan men/erna Kriteria hasil 7 makanan > a-sorpsi a+ Asupan nutrisi adekuat nutrisi ,ang diperlukan -+ Berat -adan normal
untuk pem-entukan sel darah merah (S"M) normal+
8+ O-ser9asi dan /atat masukan makanan+
0+ Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering
/+ Nilai la-oratorium dalam 3+ O-ser9asi mual > muntah* flatus+ -atas normal 7 Al-umin 7 = H 2*I g>dL #- 7 88 H 85 g>dL =+ Bantu pasien melakukan oral #t 7 38 H =3 < h,giene+ 'rom-osit 7 821+111 H =11+111 JL !ritrosit 7 3*I H 2*2 : 8180 Kola-orasi 2+ O-ser9asi pemeriksaan la-oratorium 7 #-* #t* !ritrosit* 'rom-osit* Al-umin+ 5+ Berikan diet halus rendah serat* hindari makanan pedas atau terlalu asam sesuai indikasi+ @+ Berikan suplemen nutrisi mis 7 ensure* %so/al+
3+
Konstipasi atau diare -erhu-ungan dengan penurunan masukan dietG peru-ahan proses
'uuan 7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am pasien menunukan peru-ahan pola defekasi
5+ Mengidentifikasi defisiensi dan ke-utuhan pengo-atan>respons terhadap terapi @+ Meningkatkan umlah sel pem-awa oksigen* memper-aiki defisiensi untuk mengurangi resiko perdarahan+ I+ Memaksimalkan transpor oksigen ke aringan+ ?+ 'ransplantasi sumsum tulang dilakukan pada kegagalan sumsum tulang> anemia aplastik+ 8+ Mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan+ 0+ Makan sedikit dapat menurunkan kelemahan dan meningkatkan asupan nutrisi+
3+ &eala &% menunukkan efek anemia (hipoksia) pada organ+ =+ Meningkatkan napsu makan dan pemasukan oral+ Menurunkan pertum-uhan -akteri* meminimalkan kemungkinan infeksi+ 'eknik perawatan mulut diperlukan -ila aringan rapuh>luak>perdarahan+ 2+ Mengetahui efekti9itas program pengo-atan* mengetahui sum-er diet nutrisi ,ang di-utuhkan+ 5+ Bila ada lesi oral* n,eri mem-atasi tipe makanan ,ang dapat ditoleransi @+ Meningkatkan masukan protein dan kalori+
8+ O-ser9asi warna fe/es* 8+ Mem-antu konsistensi* frekuensi dan umlah+ mengidentifikasi pen,e-a- > fa/tor pem-erat dan inter9ensi
untuk pem-entukan sel darah merah (S"M) normal+
/+ Nilai la-oratorium dalam 3+ O-ser9asi mual > muntah* flatus+ -atas normal 7 Al-umin 7 = H 2*I g>dL #- 7 88 H 85 g>dL =+ Bantu pasien melakukan oral #t 7 38 H =3 < h,giene+ 'rom-osit 7 821+111 H =11+111 JL !ritrosit 7 3*I H 2*2 : 8180 Kola-orasi 2+ O-ser9asi pemeriksaan la-oratorium 7 #-* #t* !ritrosit* 'rom-osit* Al-umin+ 5+ Berikan diet halus rendah serat* hindari makanan pedas atau terlalu asam sesuai indikasi+ @+ Berikan suplemen nutrisi mis 7 ensure* %so/al+
3+
Konstipasi atau diare -erhu-ungan dengan penurunan masukan dietG peru-ahan proses
pen/ernaan+
'uuan 7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am pasien menunukan peru-ahan pola defekasi
,ang normal+ Kriteria hasil 7 a+ rekuensi defekasi 8: setiap hari -+ Konsistensi fe/es lem-ek* tidak ada lender > darah /+ Bising usus dalam -atas normal
8+ O-ser9asi warna fe/es* 8+ Mem-antu konsistensi* frekuensi dan umlah+ mengidentifikasi pen,e-a- > fa/tor pem-erat dan inter9ensi
0+ Auskultasi -un,i usus+
3+ #indari makanan ,ang menghasilkan gas+ Kola-orasi =+ Berikan diet tinggi serat
2+ Berikan pelem-ek fe/es* stimulant ringan* laksatif sesuai indikasi+ 5+ Berikan o-at antidiare mis 7 difeno:ilat hidroklorida dengan atropine (lomotil) dan o-at penga-sorpsi air mis Metamu/il+ =+
%ntoleran akti9itas -erhu-ungan dengan ketidakseim-angan
'uuan 7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am pasien melaporkan
3+ &eala &% menunukkan efek anemia (hipoksia) pada organ+ =+ Meningkatkan napsu makan dan pemasukan oral+ Menurunkan pertum-uhan -akteri* meminimalkan kemungkinan infeksi+ 'eknik perawatan mulut diperlukan -ila aringan rapuh>luak>perdarahan+ 2+ Mengetahui efekti9itas program pengo-atan* mengetahui sum-er diet nutrisi ,ang di-utuhkan+ 5+ Bila ada lesi oral* n,eri mem-atasi tipe makanan ,ang dapat ditoleransi @+ Meningkatkan masukan protein dan kalori+
8+ $kur tanda H tanda 9ital setiap I am
,ang tepat+ 0+ Bun,i usus se/ara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi+ 3+ Menurunkan distensi a-domen+
=+ Serat menahan en4im pen/ernaan dan menga-sorpsi air dalam alirann,a sepanang traktus intestinal+ 2+ Mempermudah defekasi -ila konstipasi teradi+ 5+ Menurunkan motilitas usus -ila diare teradi+
8+ Manifestasi kardiopulmonal dari upa,a antung dan paru
pen/ernaan+
,ang normal+ Kriteria hasil 7 a+ rekuensi defekasi 8: setiap hari -+ Konsistensi fe/es lem-ek* tidak ada lender > darah /+ Bising usus dalam -atas normal
0+ Auskultasi -un,i usus+
3+ #indari makanan ,ang menghasilkan gas+ Kola-orasi =+ Berikan diet tinggi serat
2+ Berikan pelem-ek fe/es* stimulant ringan* laksatif sesuai indikasi+ 5+ Berikan o-at antidiare mis 7 difeno:ilat hidroklorida dengan atropine (lomotil) dan o-at penga-sorpsi air mis Metamu/il+ =+
2+
%ntoleran akti9itas -erhu-ungan dengan ketidakseim-angan
'uuan 7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am pasien melaporkan
antara suplai oksigen (pengiriman) dan ke-utuhan+
peningkatan toleransi akti9itas+ Kriteria hasil 7 a+ 'anda H tanda 9ital dalam -atas normal -+ Pasien -ermain dan istirahat dengan tenang /+ Pasien melakukan akti9itas sesuai dengan kemampuan d+ Pasien tidak menunukkan tanda H tanda keletihan
esik o infeksi -erhu-ungan dengan penurunan da,a tahan tu-uh sekunder leu/openia* penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)+
'uuan7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am infeksi tidak teradi+ Kriteria #asil 7 a+ 'anda H tanda 9ital dalam -atas normal -+ Leukosit dalam -atas normal /+ Keluarga menunukkan perilaku pen/egahan
8+ $kur tanda H tanda 9ital setiap I am
0+ O-ser9asi adan,a tanda H tanda keletihan ( takikardia* palpitasi* dispnea* pusing* kunang H kunang* lemas* postur lo,o* gerakan lam-at dan tegang+ 3+ Bantu pasien dalam akti9itas diluar -atas toleransi pasien+ =+ Berikan akti9itas -ermain pengalihan sesuai toleransi pasien+ 8+ $kur tanda H tanda 9ital setiap I am+
,ang tepat+ 0+ Bun,i usus se/ara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi+ 3+ Menurunkan distensi a-domen+
=+ Serat menahan en4im pen/ernaan dan menga-sorpsi air dalam alirann,a sepanang traktus intestinal+ 2+ Mempermudah defekasi -ila konstipasi teradi+ 5+ Menurunkan motilitas usus -ila diare teradi+
8+ Manifestasi kardiopulmonal dari upa,a antung dan paru
untuk mem-awa umlah oksigen adekuat ke aringan+ 0+ Mem-antu menetukan inter9ensi ,ang tepat
3+ Men/egah kelelahan+
=+ Meningkatkan istirahat* men/egah ke-osanan dan menarik diri+
8+ "emam mengindikasikan teradin,a infeksi+ 0+ 'empatkan pasien di ruang isolasi 0+ Mengurangi resiko -ila memungkinkan dan -eri tahu penularan keluarga supa,a menggunakan mikroorganisme kepada masker saat -erkunung+ pasien+ 3+ Pertahankan teknik aseptik pada 3+ Men/egah infeksi setiap prosedur perawatan+ nosokomial+ Kola-orasi =+ Lekositosis =+ O-ser9asi hasil pemeriksaan
antara suplai oksigen (pengiriman) dan ke-utuhan+
2+
esik o infeksi -erhu-ungan dengan penurunan da,a tahan tu-uh sekunder leu/openia* penurunan granulosit (respons inflamasi tertekan)+
peningkatan toleransi akti9itas+ Kriteria hasil 7 a+ 'anda H tanda 9ital dalam -atas normal -+ Pasien -ermain dan istirahat dengan tenang /+ Pasien melakukan akti9itas sesuai dengan kemampuan d+ Pasien tidak menunukkan tanda H tanda keletihan
'uuan7 setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 : 0= am infeksi tidak teradi+ Kriteria #asil 7 a+ 'anda H tanda 9ital dalam -atas normal -+ Leukosit dalam -atas normal /+ Keluarga menunukkan perilaku pen/egahan
infeksi pada pasien d+ Mengalami peningkatan toleransi akti9itas e+ %nfeksi tidak teradi
0+ O-ser9asi adan,a tanda H tanda keletihan ( takikardia* palpitasi* dispnea* pusing* kunang H kunang* lemas* postur lo,o* gerakan lam-at dan tegang+ 3+ Bantu pasien dalam akti9itas diluar -atas toleransi pasien+ =+ Berikan akti9itas -ermain pengalihan sesuai toleransi pasien+
untuk mem-awa umlah oksigen adekuat ke aringan+ 0+ Mem-antu menetukan inter9ensi ,ang tepat
3+ Men/egah kelelahan+
=+ Meningkatkan istirahat* men/egah ke-osanan dan menarik diri+
8+ $kur tanda H tanda 9ital setiap I am+
8+ "emam mengindikasikan teradin,a infeksi+ 0+ 'empatkan pasien di ruang isolasi 0+ Mengurangi resiko -ila memungkinkan dan -eri tahu penularan keluarga supa,a menggunakan mikroorganisme kepada masker saat -erkunung+ pasien+ 3+ Pertahankan teknik aseptik pada 3+ Men/egah infeksi setiap prosedur perawatan+ nosokomial+ Kola-orasi =+ Lekositosis =+ O-ser9asi hasil pemeriksaan
leukosit+
mengidentifikasikan teradin,a infeksi dan leukositopenia mengidentifikasikan penurunan da,a tahan tu-uh dan -eresiko untuk teradi infeksi
infeksi pada pasien d+ Mengalami peningkatan toleransi akti9itas e+ %nfeksi tidak teradi
leukosit+
mengidentifikasikan teradin,a infeksi dan leukositopenia mengidentifikasikan penurunan da,a tahan tu-uh dan -eresiko untuk teradi infeksi
DAFTAR PUSTAKA
Pear/e* !9el,n + 0111+ Anatomi dan Fisiologi untuk aramedis+ 6akarta7P' &ramedia Potter* A+ Patri/ia . Perr, &+ Anne+ 0112+ Buku A!ar Fundamental "e#erawatan$ "onse#, roses, dan raktik edisi %+ 6akarta 7 !& Pri/e* S,l9ia Anderson+ 0112+ ato&isiologi$ "onse# "linis roses'roses enakit + 6akarta 7 !&+ Purnomo* BB+ "asar"asar $rologi !disi Kedua+ Sagung Seto+ 6 akarta7 0113+ Samsuhidaat* dan im de 6ong+ Buku Aar %lmu Bedah+ !&+ 6akarta 70112 +B* Saunders+ amp-ellCs $rolog, si:th edition+ B Saunders ompan,+Philadelphia 7 8??0+ Alkhouri* Na-iel and Sol9eig & !ri/son+ 8???+ A#lastic Anemia $ Review o& tiolog and *reatment + +os#ital hsician Bakta* % Made+ 0115+ +ematologi "linis Ringkas+ 6akarta 7 !& Segel* &oerge B and Marshall A+ Li/htman+ 0115 . A#lastic Anemia $ Acuired and
Inherited +
http7>>www+mhprofessional+/om>downloads>produ/ts>
DAFTAR PUSTAKA
Pear/e* !9el,n + 0111+ Anatomi dan Fisiologi untuk aramedis+ 6akarta7P' &ramedia Potter* A+ Patri/ia . Perr, &+ Anne+ 0112+ Buku A!ar Fundamental "e#erawatan$ "onse#, roses, dan raktik edisi %+ 6akarta 7 !& Pri/e* S,l9ia Anderson+ 0112+ ato&isiologi$ "onse# "linis roses'roses enakit + 6akarta 7 !&+ Purnomo* BB+ "asar"asar $rologi !disi Kedua+ Sagung Seto+ 6 akarta7 0113+ Samsuhidaat* dan im de 6ong+ Buku Aar %lmu Bedah+ !&+ 6akarta 70112 +B* Saunders+ amp-ellCs $rolog, si:th edition+ B Saunders ompan,+Philadelphia 7 8??0+ Alkhouri* Na-iel and Sol9eig & !ri/son+ 8???+ A#lastic Anemia $ Review o& tiolog and *reatment + +os#ital hsician Bakta* % Made+ 0115+ +ematologi "linis Ringkas+ 6akarta 7 !& Segel* &oerge B and Marshall A+ Li/htman+ 0115 . A#lastic Anemia $ Acuired and
Inherited +
http7>>www+mhprofessional+/om>downloads>produ/ts>
11@8508280>kaus13=<0I1=531=I=<0?+fm+pdf 8? 6uli 018=+