7. AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
Auditor harus memeriksa bahwa penghitungan fisik atau catatan kuantitas perpentual telah ditentukan harganya dan dikompilasi dengan benar. Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga perunit yang digunakan klien untuk memastikan bahwa harga-harg tersebut benar. Kmpilasi persediaan meliputi pengujian atas pengikhtisaran penghitungan fisik persediaan yang dibuat klien, penghitungan ulang harga dikalikan kuantitas, penjumlahan vertical ikjtisar persediaanmdan menelusur totalnya ke buku besar. A. Pengendalian Penetapan Penetapan Harga dan Kompilasi
Pengendalian internal sekitar penetapan harga pokok per unit yang terintegrasi dengan catatan produksi dan akuntansi lainnya memberikan asurans bahwa klien menggunakan biaya perolehan (harga pokok) yang benar untuk persediaan. Untuk mencegah dicantumkannya (yang membuat menjadi lebih saji) nilai persediaan yang sudah usang (daluarsa), klien harus memiliki review formal dan pelaporan tentang barang usang, usang, lambat perputarannya, rusak, dan barang dinilai terlalu tinggi. Review harus dilakukan oleh pegawai yang memil iki pengetahuan yang bertugas mereview master file persediaan perpentual untuk menilai kecepatan perputaran (turnover) dan mendiskusikannya dengan personel engineering dan pr oduksi. Apabila penghitungan fisik persediaan dicatat klien dengan menggunakan label bernomor urut tercetak dan direview dengan cermat sebelum personel yang bertugas melakukan penghitungan persediaan meninggalkan pemeriksaan persediaan, maka kemungkinan terjadi kesalahan penyajian dalam pengikhtisaran label penghitungan persediaan. B. Prosedur Penetapan Penetapan Harga dan Kompilasi
Pengujian atas catatan akuntansi untuk pisah batas dilakukan sebagai bagian dari penjualan (siklus (s iklus penjuala dan penerimaan piutang) dan pembelian (siklus pembelian dan pembayaran). Auditor bisa menerapkan tujuan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari klien sebagai kerangka acuan, termasuk deskripsi untuk setiap jenis persediaan, kuantitas, harga pokok per unit, dan nilai persediaan (kuantitas dikalikan harga). Kita berasumsi bahwa informasi yang tercermin dalam catatan persediaan perpentual dicatat dengan urutan: bahan baku, barang dalam proses, dan barnga jadi secara terpisah.
Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Penetapan Harga Persediaan dan Kompilasi Tujuan audit saldo
Prosedur
Observasi
Komentar
Persediaan
Persediaan
sebagaimana Lakukan
tercantum
dalam
persediaan
cocok
hasil
pengujian
daftar kompilasi.
Batasilah
perkalian
dan
dengan Jumlahkan daftar persediaan penambahan, kecuali
bila
penghitungan
fisik,
kebenaran
pengujian
.
pengendalian internal lemah.
perkalianya benar, demikian Telusur totalnya ke buku juga
penjumlahannya
dan besar.
cocok juga dengan saldo di
Kalikan
bukuk
harga
besar
(kecocokan
saldo).
kuantitas atas
dengan
unsur-unsur
terpilih.
Unsur-unsur
persediaan
Telusur
persediaan
yang
Lima
tujuan
sebagaimana
tercantum tercantum dalam daftar ke
dalam
persediaan label persediaan dan catatan observasi fisik.
daftar
sungguh-sungguh ada
penghitungan auditor untuk
dipengaruhi
berikutnya oleh
Pemeriksaan nomor tag dan
memeriksa keberadaan dan penghitungan dilakukan
Periksa nomor label yang
dari observasi penghitungan
belum
fisik
digunakan
yang
memastikan tidak ad label yang ditambahkan. Tlusur dari label persediaan
ada telah tercantum dalam ke daftar persediaan untuk memastikan persediaan yang tercantum dalam label telah dimasukkan ke dalam daftar. Periksa nomor-nomor label untuk memastikan tidak ada yang dibataljan.
sebagai
ditelusur
ke
dalam bagian pengujian ini.
dokumentasi auditor untuk
daftar persediaan.
yang
deskripsi.
tercantum
Unsur-unsur persediaan yang
hasil
bagian
daftar
Unsur-unsur persediaan yang tercantum
dalam
Telusur
persediaan
yang
daftar tercantum dalam dafter ke
persediaan telah akurat.
label persediaan dan catatan penghitungan
persediaan
auditor
memeriksa
untuk
kebenaran
kuantitas
dan
deskripsinya. Lakukan
pengujian
harga
persediaan. Unsur-unsur persediaan yang tercantum
dalam
Periksa
kebenaran
daftar penggolongan
menjadi
persediaan telah digolongkan bahan baku, barang dalam dengan benar.
proses,
dan
barang
jadi
dengan deskripsi dalam label persediaan
dan
pengujian
catatan
penghitungan
auditor
dengan
daftar
pengujian
harga
persediaan. Unsur-unsur persediaan yang tercantum
dalam
Lakukan
daftar bisa direalisasi, harga juak,
ditetapkan harganya sebesar dan keusangan. yang bisa direalisasi. Klien mempunyai hak atas
Telusur
persediaan yang tercantum yang dalam daftar persediaan.
label
persediaan
bertuliskan
“bukan
milik perusahaan” ke daftar persediaan
untuk
memastikan
bahwabarng
tersebut tidak di masukkan ke dalam daftar. Review
kontrak-kontrak
dengan
konsumen
pemasok
dari
untuk
dan
manajemen memeriksa
kemungkinan dimasukkannya
barang
bukan milik perusahaan, tau tidak dimasukkannya barang milik perusahaan ke dalam daftar.
C. Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian persediaan, auditor berhadapan dengan tiga persoalan. Pertama, metoda harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Kedua, penerapan
metoda
harus
konsisten
dari
tahun
ke
tahun.
Ketiga,
harus
mempertimbangkan antara biaya perolehan dengan nilai pasar. Karena metoda untuk memeriksa penentuan harga persediaan tergantung pada apakah paersediaan tersebut dibeli atu diproduksi. Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli
Tahap pertama dalam memeriksa penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus memastikan apakah klien metoda MPKP (masuk pertama keluar pertama), rata-rata tertimbang, atau metoda lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang harus dimasukkan dalam penilaian suatu unsur dari persediaan. Dalam memilih unsur persediaan yang akan ditetapkan harganya , auditor har us focus pada persediaan dengan saldo rupiah yang besar dan produk yang diketahui memiliki fluktuasi harga yang tinggi. Auditor juga harus menguji suatu sampel yang representative dari semua jenis persediaan dan bagian. Sampling variabel terstrata atau sampling unit moneter biasa digunakan dalam pengujian ini. Apabila klien mempunyai master file persediaan perpentual yang mencatat biaya perolehan per unit dari setiap pembelian, maka pemeriksaan akan bisa dilakukan dengan cepat dengan cara menelusur biaya perolehan per unit ke catatan perpentual, tidak perlu ke faktur penjual. Biasanya apabila digunakan catatan persediaan perpentual untuk memeriksa biaya perolehan per unit, auditor harus menguji biaya perolekah yang tercantum dalam catatan perpentual dengan mencocokkannya ke faktur penjual sebagai bagian dari pengujian transaksi-transaksi siklus pembelian dan pembayaran. D. Penetapan Harga Persediaan yang Diproduksi
Dalam menetapkan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik.
Kebutuhan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut menyebabkan audit atas barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks dibandingkan dengan mengaudit barang yang dibeli. Dalam menetapkan harga bahan baku dalam barang yang diproduksi, auditor harus mempertimbangkan biaya perolehan per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diminta untuk menghasilkan satu unit output. Biaya perolehan per unit dapat diperiksa dengan cara memeriksa faktur dari penjual atau master file persediaan perpentual. Demikian pula, ketika memeriksa biaya tenaga kerja langsung, auditor harus memeriksa biaya tenaga kerja per jam dan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk mengasilkan sebuah produk. Biaya tenaga kerja langsung per jam dapat diverifikasi dengan memeriksa daftar gaji atau upah dan kontrak kerja. Overhead pabrik barang dalam proses dan barang jadi tergantung pendekatan yang digunakan untuk mengalokasikan overhead pabrik. Biaya Perolehan atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya pokok pengganti atau nilai bersih bisa direalisasi lebih rendah daripada biaya perolehan historis.semua biaya produksi harus dipertimbangkan dalam menetapkan milai yang bisa direalisasi untuk barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang diproduksi. Auditor harus mempertimbangkan harga jual persediaan dan kemungkinan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk menetapkan nilai bersih bisa direalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono Al. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA). Edisi II. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN