LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI STEP 7 1. Bagaiman Bagaimana a cara cara menyusu menyusun n tinjauan tinjauan pusta pustaka? ka? CARA MENYUSUN TINJAUAN PUSTAKA YANG BAIK a. Kumpulkan umpulkan kepustak kepustakaan aan yang diperkirak diperkirakan an ada hubungan atau releva relevan n dgn
b. c. d. e. .
masalah penelitian Periks Periksa a sumber pendahu pendahuluan/ luan/abst abstrak rak dari dari karangan karangan tadi Mulai memba membaca ca dengan dengan cerm cermat at & kritis kritis untuk untuk peneliti penelitian an Membuat Membuat catatan catatan yang diperluka diperlukan n Mencatat Mencatat hal-hal hal-hal penting penting yang dibaca dibaca dari kepus kepustak takaan aan terpilih terpilih !ulisk uliskan an pada pada kerta ertas s tadi tadi judu judull kara karang ngan an"" nama nama peng pengar aran ang" g" v#lum v#lume" e" n#
halaman" & kata kunci katangan tersebut g. $atat $atatlah lah hal-ha hal-hall yang rele releva van n h. Melal Melalui ui penala penalara ran n deduk dedukti ti & indukt indukti i biasan biasanya ya akan akan ditemu ditemuka kan n ja%aba ja%aban n sementara/hip#tesa sementara/hip#tesa dari masalah penelitian Panduan n Penelit Penelitian ian. 'r.B.(andjaja" M(P) & *lbertus )eriyant#" M.)um. +,,. Pandua akarta Prestasi akarta Prestasi Pustaka0 Pustaka0 Hal2 yang perlu !per"a#!$an ala% penul!&an #!n'auan pua$a (
1. Kalimat Kalimatnya nya tidak terlalu terlalu panjang panjang +. Kalimat Kalimat tanpa tanpa subjek subjek atau atau ejaan yang yang tidak tidak tepat harus harus dihindarkan . !etap menja menjaga ga alur pikira pikiran n yang l#gis l#gis 2. Penulis Penulisan an paragrap paragraph h harus tepat tepat agar in#rm in#rmasi asi yang yang disampaikan jelas 3. Penulis Penulisan an rujukan rujukan harus harus tepat tepat . Bahan Bahan rujukan rujukan minimal minimal 3-1, 3-1, tahun tahun sebelum sebelumnya nya Metodologi ologi Peneli Penelitan tan Kes Kesehatan ehatan. akarta 4#t# 4#t#atm# atm#dj#" dj#" 'r 'r.. (e#k (e#kidj#. idj#. +,,+. Metod 5ikena $ipta0 $ipta0 Cara menyusun •
Teknik Teknik penulisan harus diperhatik diperhatikan an benar. benar. Dimana kalimat yang terlalu terlalu panjang, panjang, tanpa
•
subyek, atau ejaan yang tidak taat-asas harus dihindarkan Alur pikiran yang logis harus tetap dijaga Penu Penuli lisa san n para paragr grap aph h yang yang tida tidak k tepa tepatt dapa dapatt meng mengur uran angi gi keje kejela lasan san info inform rmasi asi yang yang
•
disampaikan (Soedigdo. 2011. dasar-dasar metodologi penelitian klinis) klinis )
pendah pendahulu uluan an menye menyebut butka kan n t#pik t#pik-t# -t#pik pik dan keterk eterkait aitann annya ya"a "ada da bebrapa pertanyaan untuk dija%ab pembukaan tersusun sesuai #rganisasi t#pik atau datar pertanyaan o yang ditetapkan di pendahuluan o ringkasan/kesimpulan membahas apakah permasalahan tadi tuntas untuk dija%ab #leh pustaka yang ada. 'alam 'alam tinjau tinjauan an kepusta epustaka kaan an ini" ini" peneli peneliti ti cal#n cal#n peneli peneliti0 ti0 hanya hanya menc# menc#ba ba meninjau atau 6revie%6 terhadap te#ri-te#ri dan hasil-hasil penelitian #rang o
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI lain lain"" apa apa adan adanya ya saja saja.. )al )al ini ini bera berart rtii bah% bah%a a pemi pemiki kira ran n dan dan pend pendap apat at-pendapat pendapat pembuat pembuat pr#p#sa pr#p#sall penelitia penelitian n sey#gyan sey#gyanya ya dimasukk dimasukkan an ke dalam dalam 6!injauan Kepustakaan7 tersebut. Pertam ertama" a" turunk turunkan an 8tau 8tau identi identi9k 9kas asik ikan an varia variabel bel-v -var ariab iabel el dari dari rumusa rumusan n permasalahan permasalahan penelitian yang ada. Kedua" cari in#rmasi yang dalam dan seluas mungkin" dari te#ri dan akta penelitian yang telah ada yang berkaitan dengan variabel-variabel di atas. Ketiga" hubungkan kenyataan yang ada dengan in#rmasi tersebut" sehingga peneliti peneliti mengetah mengetahui ui akan akan adanya adanya 6sesuatu 6sesuatu yang kurang kurang7. 7. 'ari keku kekurang rangan an inilah inilah peneliti peneliti mereka mereka-re -reka ka k#nsep k#nsep atau hubungan hubungan imajinati imajinatinya nya"" sehingga sehingga antara kenyataan" te#ri" dan permasalahan terdapat hubungan yang jelas. • :denti9kasi :denti9kasi dari variable • Menyusun kerangka te#ri • Menyusun kerangka k#nsep • )ip#tesis (umber buku met#d#l#gi penelitian kesehatan"(ukidj# 4#t#atm#dj# +. Bagaimana susunan tinjauan pustaka B*B +0 secara secara sistematis? . *pa saja saja kesalahan kesalahan yang dapat dapat terjadi terjadi pada tinjauan pustaka? pustaka? 2. *pa saja saja mana manaat at dari dari tinjaua tinjauan n pustaka pustaka? ? !;;*4 *gar para peneliti mempunyai %a%asan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidenti9kasikan variable yang akan diteliti. • *gar peneliti dapat meletakkan masalah yang ingin diteliti itu dalam k#nteks k#nteks ilmu pengetahuan yang sedang digeluti. 'r. (#ekidj# 4#t#atm#j#" Met#d#l#gi Penelitian Kesehatan"
)ung&! T!n'auan Pua$a( a.
Mengarahkan kita dalam menciptakan pemahaman, dan selanjutnya dapat mengar mengarahk ahkan an dalam dalam merum merumusk uskan an masala masalah h peneli penelitia tian n yang yang tepat. tepat. Dengan Dengan dirumu dirumuskan skannya nya masalah yang tepat akan diperoleh arah dan hasil penelitian yang tepat dan relean. b. Membantu peneliti dalam mengarahkan pemikiran konsepsual maupun dalam menguji ketepatan asumsi atau hipotesis yang dirumuskan. c. Dapat menen nentuk tukan teknik penelitia tian yang ang tep tepat,sehingga diha iharapkan hasil peneliti itian yang alid dan bermakna. d. Membantu me menghindari pe pengutipan pe pendapat or orang la lain ya yang ti tidak te tepat, da dan ju juga dapat menghindari pelaksanaan penelitian yang tidak mencapai tujuan penelitian. (Buku Metodologi Penelitin !e"e#tn, D$. Soekid%o Soekid%o &otot'od%o)
Man*aa# ( ♣ memper memperdal dalam am penget pengetahu ahuan an " khusus khususnya nya tentan tentang g hubung hubungan an antar antar variable penelitian ♣ mengkaji te#ri dasar yg berkaitan dengan masalah yg diteliti ♣ meng mengk kaji aji temu temua an pene peneli liti tian an seje sejeni nis s atau atau yg per pernah nah dila dilak kukan ukan sebelumnya
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI menemukan met#de atau cara pendekatan pemecahan masalah ♣ mendapatkan cara mengevaluasi ataupun analisa data ♣ mencari in#rmasi aspek penelitian yg belum tergarap ♣ memperkaya ide-ide baru Panduan Penelitian" 'r.B. (andjaja" M(P) dan *lbertus )eriyant#" M.)um ♣
3. 'arimana sumber acuan tinjauan pustaka yang baik? Su%+er Pua$a ( ♣ makalah ilmiah dalam majalah ilmiah ♣ buku ilmiah baik keseluruhan ataupun hanya bagian atau bab dari buku tersebut0 jangan berasal dari majalah p#pular"surat kabar"p#ster"pam=et dsb ♣ lap#ran atau d#kumen resmi dari suatu instansi pemerintah misalnya"'epkes"BKKB40 ♣ lap#ran dari suatu badan internasi#nal >)";4:$<@0 ♣ lap#ran hasi penelitian yang tidak dipublikasikan akan tetapi did#kumentasikan di perpustakaan instansi yang bersangkutan ♣ angka %aktu mutakhir yakni 3-A tahun. ♣ Berasal dari jurnal ilmiah atau buku yang benar-benar dibaca" dan bukan hanya dari suatu abstrak atau hanya dikutip dari penulis lain. ♣ 5ujukan yang dicantumkan harus yang relevan. angan dengan cara menyalin atau clipping seluruh paragra" melainkan harus dirangkum dalam suatu kalimat dengan kata-kata sendiri" kecuali apabila kalimat tsb memang tidak dapat diartikan lain" misalnya pada ;;' 123" CB)4 'asar-dasar Met#d#l#gi Penelitian Klinis
. *pa hubungan tinjauan pustaka dengan variabel-variabel dalam penelitian ? Tin%un u"tk e$i"i * !. "ariabel terikat #. "ariabel bebas
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI $. &. (. ).
%ubungan ariable terikat dan ariable bebas . 'erangka Teori 'erangka 'onsep %ipotesis
Tinjauan 'epustakaan ini mencakup # hal, yaitu * •
Tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan di teliti. %al ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai +a+asan yang luas sebagai dasar untuk mengembangkan atau mngidentifikasi ariabel-ariabel yang akan diteliti diamati. ebih dari itu dengan tinjauan teori ini dimaksudkan agar peneliti dapat meletakkan atau mengidentifikasi masalah yang ingin diteliti tersebut dalam konteks ilmu pengetahuan yang sedang digelutinya. /leh sebab itu sering dalam tinjauan kepustakaan ini diuraikan 0'erangka Teori1 sebagai dasar untuk mengembangkan 0 'erangka 'onsep Penelitian1. • Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. %al ini penting, disamping akan memperluas pandangan pengetahuan peneliti, juga peneliti dapat menghindari 0Pengulangan1 dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain Menjaga orisinalitas penelitian Dalam tinjauan kepustakaan ini, peneliti calon peneliti hanya mencoba meninjau atau 0reie+0 terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian orang lain, apa adanya saja. %al ini berarti bah+a pemikiran dan pendapat-pendapat pembuat proposal penelitian seyogyanya dimasukkan ke dalam 0Tinjauan 'epustakaan1 tersebut. 2otoatmodjo, Dr. 3eokidjo. #44#. Metodologi Penelitan Kesehatan. 5akarta * 6ikena Cipta
A. Bagaimana cara menyusun hip#tesis? Cara penyu&unan "!p1#e&!& ( turunkan atau identi9kasikan variabel-variabel dari rumusan penelitian yang ada cari in#rmasi sedalam dan seluas mungkin" dari te#ri dan akta penelitian yang telah ada" yang berkaitan dengan variabel+ diatas. )ubungkan kenyataan yang ada dengan in#rmasi tersebut" sehingga peneliti megetahui akan adanya 6sesuatu yang kurang7. 'ari kekurangan inilah peneliti 6mereka-reka7 k#nsep atau hubungan imajinatinya sehingga antara kenyataan te#ri dan permasalahan terdapat hubungan yang jelas 'asar Ddasar met#d#l#gi penelitian ked#kteran dan kesehatan" 'r. *hmad >atik Praktiknya CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS ∗ Memper#leh sendiri dari sumber aslinya" yaitu dari pengalaman langsung di lapangan" rumah sakit" puskesmas" atau lab#rat#rium. 'alam mengemukakan" akta ini kita tidak berusaha untuk melakukan perubahan atau penasiran dari keaslian akta yang diper#leh ∗ @akta yang diidenti9kasikan dengan cara menggambarkan atau menasirkannya dari sumber yang asli" tetapi masih berada di tangan #rang yang mengidenti9kasi tersebut tersebut" sehingga masih dalam bentuknya yang asli. ∗ @akta yang diper#leh dari #rang yang mengidenti9kasi dengan jalan menyusunnya dalam bentuk penalaran abstrak" yang sudah merupakan symb#l berpikir sebagai generalisasi dari hubungan antara berbagai akta atau variable.
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI Met#de Penelitian Kesehatan" (#ekidj# 4#t#atm#dj# a. b. c.
d. e.
.
E. *pa syarat hip#tesis yang baik? 'inyatakan dalam kalimat deklarati yang jelas dan sederhana" tidak bermakna ganda. Mempunyai landasan te#ri yang kuat. )ip#tesis tidak semata-mata datang dengan sendirinya" namun harus dibangun atas dasar te#ri" pengalaman" serta sumber ilmiah lain yang sahih. Menyetakan hubungan antara satu variabel tergantung dengan satu atau lebih variabel bebasF kadang hip#tesis menyatakan hubungan antara beberapa variabel bebas dengan satu variabel tergantung" misalnya pada studi akt#r-akt#r risik# dengan analisis multivariat. 4amun dalam satu hip#tesis hanya b#leh terdapat satu variabel tergantung. )ip#tesis yang menyebutkan lebih dari satu variabel tergantung disebut sebagai hip#tesis yang k#mpleks0 harus dipecah menjadi dua atau lebih hip#tesis. Memungkinkan diuji secara empiris. )al ini mutlak dalam studi empirisF suatu hip#tesis meskipun mempunyai dasar yang kuat" tidak dapat disebut memenuhi syarat bila tidak dapat diuji secara empiris. 5umusan hip#tesis harus bersiat khas dan menggambarkan variabelvariabel yang diukur. 'isisi lain rumusannya juga harus l#nggar" sehingga membuka kemungkinan untuk dilakukan generalisasi. 5umusan yang terlalu umum atau bermakna ganda" harus dihindarkan. 'ikemukakan a-pri#ri. )ip#tesis harus dikemukakan sebelum penelitian" sebelum datanya terkumpul. )ip#tesis yang dirumuskan setelah peneliti melihat data" yang disebut sebagai )ip#tesis a-p#steri#ri atau p#st-h#c hyp#thesis" pada dasarnya merupakan hip#tesis multipel yang mempunyai k#nsekuensi di dalam uji hip#tesis kemungkinan bah%a kenamaan yang diper#leh disebabkan semata-mata #leh akt#r peluang atau kesalahan tipe : menjadi makin besar dengan makin bertambahnya hip#tesis0. (edangkan ahli menyebut pr#sedur ini sebagai 9hsing eGpediti#n" atau data dredging" dan bahkan dapat dituduh 6curang7" bagai se#rang yang menebak l#tere setelah n#m#r l#terenya diundi. 'asar-'asar Met#d#l#gi Penelitian Klinis
Merupakan kalimat deklarati Mengekspresikan + variabel atau lebih Merupakan ja%aban tentati sementara0 terhadap permasalahan Memungkinkan untuk dibutuhkan secara empirik
'asar-'asar Met#d#l#gi Penelitian Ked#kteran dan Kesehatan" 'r.*hmad >atik Pratiknya a. b. c. d.
hip#tesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan statemen 0 hip#tesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti hip#tesis harus dapat di uji hip#tesis harus sederhana dan terbatas" artinya hip#tesis yang tidak menimbulkan perbedaanII pengertian" serta tidak terlalu luas siatnya
Met#d#l#gi Penelitian Keaehatan" '5. (
)ip#tesis harus menyatakan hubungan
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI :ni berarti" bah%a hip#tesis merupakan pertanyaan terkaan tentang hubungan antar variabel. )ip#tesis mengandung dua atau lebih variabel yang dapat diukur ataupun secara p#tensialdapat diukur. )ip#tesis menspesi9kasikan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan. • )ip#tesis harus sesuai dengan akta :ni berarti bah%a hip#tesis harus terang" k#nsep dan variabel harus jelas. )ip#tesis harus dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang bersiat meta9sis. • )ip#tesis harus sesuai dengan ilmu" serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu pengetahuan :ni berarti" bah%a hip#tesis harus tumbuh dan ada hubungan dengan ilmu pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan. • )ip#tesis harus dapat diuji :ni berarti hip#tesis" baik nalar dan kekuatan memberi alasan ataupun dengan menggunakan alat-alat statistik dapat diuji. • )ip#tesis harus sederhana :ni berarti" hip#tesis harus dinyatakan dalam bentuk spesi9k/khas untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman pengertian. • )ip#tesis harus dapat menerangkan akta :ni berarti" bah%a hip#tesis harus dinyatakan dalam bentuk yang menerangkan hubungan akta-akta yang ada dan dapat dikaitkan dengan teknik pengujian yang dapat dikuasai. P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan" M.M." +,,+0 !e#ri yang telah mapan"yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang dihadapi • @alta empirik atau in#rmasi yang diketahui dari penelitian terdahulu • K#nsep atau te#ri 6imajinati7 peneliti sendiri asums0" yang dimunculkan dalam rangka melengkapi te#ri dan alta empirik agar dapat menja%ab permasalhan penelitian yang dihadapi (Dasar-das ar Metodologi Penelitian Kedikteran & Kesehatan,Dr.A Watik Pratiknya) •
. Macam-macam hip#tesis? A, Bera&ar$an +en#u$ ru%u&annya /
H!p1#e&!& $er'a3al#erna#!*3r!&e#3H
Laitu hip#tesis yang akan dibuktikan kebenarannya dengan penelitian yg akan dilakukan. )ip#tesis ini mengekspresikan macam hubungan antar variabel" yg secara klasik biasanya dirumuskan sbg 6 Apabila.....,maka.....”, atau “Ada hubungan antara.....dengan...”, atau “Ada perbedaan antara...dengan...”,
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI !idak disarankan untuk terlalu mengikuti #rmulasi hip#tesis yg klasik tsb" karena rumusan hip#tesis amat tergantung pada + hal yaitu ru%u&an per%a&ala"an yg !"aap! dan %1el $erang$a #e1r!#!$ yg !$e%+ang$an un#u$ %enyu&un "!p1#e&!& #&+, 'ikenal + macam hip#tesis kerja" yaitu hip#tesis &a#u e$1r dan hip#tesis ua e$1r, :stilah e$1r disini menggambarkan macam hubungan antar variabel yg dimaksud" satu ek#r berarti hubungan sudah jelas arahnya" sedang dua ek#r hubungan belum jelas arahnya. $#nt#h 6umlah uban di kepala #rang k#ta lebih banyak daripada uban #rang desa7 satu ek#r0 6*da perbedaan jumlah uban di kepala #rang k#ta dibanding uban #rang desa7 dua ek#r0 6Makin banyak pabrik didirikan di suatu daerah makin tinggi angka diarenya7 satu ek#r0 6*da hubungan antara tinggi angka diare dengan laju industrialisasi7 dua ek#r0 enis hip#tesis kerja ini ditentukan #leh seberapa jauh kekuatan landasan te#ritik yg digunakan untuk menyusun hip#tesis tsb. *pabila dasar te#ri cukup kuat untuk menduga adanya arah perbedaan atau hubungan tsb" maka disusunlah hip#tesis satu ek#r" tapi bila landasan te#rinya kurang kuat mendukung kejelasan arah tsb" maka rumuskanlah hip#tesis dua ek#r. enis hip#tesis kerja ini akan mempengaruhi cara pengambilan keputusan statistik pada analisis hasil. 2/
H!p1#e&!& n!"!l3n1l3H 4
*dalah kebalikan dari hip#tesis kerja" sehingga rumusannya secara klasik ialah “Tidak ada korelasi (atau perbedaan) antara...dengan....”
)ip#tesis ini sebenarnya hanya ada dalam alam pikiran peneliti" yg berguna untuk pembuktian dengan analisis statistik. leh karena diketahui" bah%a semua analisis statistik inerensial dikembangkan berdasarkan pada karakteristik hip#tesis nihil" dan dengan demikian analisis ini hanya dapat membuktikan benar atau tidaknya hip#tesis nihil tsb. Bagan berikut akan lebih menjelaskan lagi hubungan perbedaan antara hip#tesis nihil dengan hip#tesis kerja0. Pernyataan
).K ada hub antara kecerdasan 0
statistika
)1 rGy N ,
I O E R T A R
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI 'engan kemampuan meneliti L0 ).4 tidak ada hub antara kecerdasan 0 dengan kemampuan meneliti L0 5/
),
rGy
N
,
H!p1#e&!& #an!ngan
*dalah hip#tesis dari variabel+ 6luar7 yaitu variabel tandingan bagi variabel pengaruh yg ada dalam hip#tesisi kerja. Katakanlah misalnya" kita mempunyai hip#tesis kerja 6@akt#r kelelahan akan mempengaruhi suseptibilitas individu terhadap penyakit ineksi7" maka hip#tesis tandingannya adalah 6@akt#r+ LO dst0 akan mempengaruhi suseptibilitas individu terhadap penyakit ineksi7. Peneliti dapat meng#ntr#l atau membuktikan ketidakbenaran hip#tesis tandingan" dengan jalan membuat desain atau rancangan penelitian yg adekuat. (ebagaimana halnya hip#tesis nihil" hip#tesis tandingan hanya ada dalam alam pikiran peneliti" atas dasar mana rancangan penelitian disusun. Bagan berikut menggambarkan hubungan antara hip#tesisi kerja dengan hip#tesis nihil dan hip#tesis tandingan. '*(*5+ M*!:K.P0 B,
Bera&ar$an ruang l!ng$upnya ,
H!p1#e&!& %ay1r
*dalah hip#tesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. 2,
H!p1#e&!& %!n1r
adalah hip#tesis mengenai kaitan sebagian dari variabel atau dengan kata lain pecahan dari hip#tesis may#r. $#nt#h Hipotesis mayor
6Banyaknya makan berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan 6 Hipotesis minor 10 6Banyaknya makan nasi berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan7. +0 6Banyaknya makan kue berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan7. 0 6Banyaknya makan buah-buahan berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan7. 'alam c#nt#h ini dari sebuah hip#tesis may#r dapat dijabarkan menjadi tiga buah hip#tesis min#r" dan tiga buah itupun sebenarnya belum tuntas habis. M*4*
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI C, Bera&ar$an #!ng$a# a+ra$&! /
H!p1#e&!& yang %enya#a$an aanya $e&a%aan6$e&a%aan ala% un!a e%p!r!&,
Banyak diantara pernyataan yang bersiat umum itu telah diketahui dan diakui kebenarannya #leh 6#rang banyak7. Misalnya 6rang Minangkabau banyak merantau sedangkan #rang a%a sangat terikat kepada kampung halamannya7. 4amun" apa yang diketahui #leh #rang banyak belum tentu benar. Pada hip#tesis ini hanya mengumpulkan akta+ yang telah ada tanpa mengujinya kembali kebenarannya. 2/
H!p1#e&!& yang +er$enaan engan %1el !eal
'unia kenyataan ini sangat k#mpleks dan untuk mempelajarinya met#de atau tipe ide+ meupakan alat yang sangat membantu. Misalnya tipe intr#vert dan ekstr#vert sangat membantu dalam memahami manusia dalam hubungannya dengan dunia luar. (ikap #t#riter" dem#kratis" dan laisseQaire sangat berguna untuk menggambarkan misalnya hubungan pendidikan dengan anak. 5/
H!p1#e&!& 0ar!a+el,
yang
%en.ar!
"u+ungan
an#ara
&e'u%la"
)ip#tesis ini lebih abstrak daripada kedua jenis hip#tesis sebelumnya. 'isini harus dianalisis variabel+ yg dianggap mempengaruhi gejala tertentu dan kemudian diselidiki hingga manakah perubahan dalam variabel yg satu memba%a perubahan pada variabel yang lain. (umber M
1,.Manaat hip#tesis? Manaat hip#tesis dalam penelitian memberikan batasan dan jangkauan kecil penelitian mem#kuskan perhatian dalam rangka pengumpulan data sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan akta atau data membantu mengarahkan dalam mengidenti9kasi variable-variable yang akan diteliti. r, S1e$!'1 N1#1a#%1'18 Me#11l1g! Penel!#!an Ke&e"a#an8 E!&! Re0!&!
•
memberi tuntutan kepada peneliti ke arah mana penelitian itu harus
•
dilakukan merupakan alat untuk mel#kalisasi en#mena+ dan menuntun secara
•
identi9kasi variabel+ yang dibutuhkan untuk menja%ab masalah penelitian memberi petujuk pr#sedur mana atau rancangan penelitian mana yang
•
dipilih membri petunjuk bagi cara peng#lahan data dan cara analisa hasil penelitian
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI a&ar 9a&ar %e#11l1g! penel!#!an $e1$#eran an $e&e"a#an8 r, A"%a :a#!$ Pra$#!$nya
a. Mem#kuskan penelitian dalam rangka pengumpulan data. b. (ebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan akta atau data. c. Membangtu mengarahkan dalam mengidenti9kasi variabel-variabel yang akan diteliti diamati0 Met#d#l#gi Penelitan Kesehatan" +,,+" 'r. (e#kidj# 4#t#atm#dj#" akarta 5ikena $ipta0 )ung&! an %an*aa# ;ntuk menentukan arah pembuktian " artinya hip#tesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Kalau hip#tesis tersebut terbukti maka menjadi 6thesis7. ebih dari itu rumusan hip#tesisi itu sudah akan tercermin variabel-variabel yang akan diamati atau diukur" dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan diamati atau diukur" dan bentuk hubungan antara variabel-variabel yang akan dihip#tesiskan. leh sebab itu hip#tesis sey#gyanya (pesi9k" K#nkret" dan 6bservable7 dapat diamati / diukur0 Met#d#l#gi Penelitan Kesehatan" +,,+" 'r. (e#kidj# 4#t#atm#dj#" akarta 5ikena $ipta0
11.Bagaimana cara menyusun kerangka te#ri? 2 akt#r yang harus diperhatikan dalam menyusun kerangka te#ritis 7 Hariabel yang relevan dijelaskan 7 Bagaimana hubungan antar variabel tersebut jenis/ arah hubungan0 7 *pakah hubungan tersebut terus bertahan? elaskan 7 (kema #r diagram yang mendukung penjelasan te#ri P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan" M.M." +,,+0 'erangka teori dibuat berupa skema sederhana yg menggambarkan secara singkat proses pemecahan masalah yang dikemukakan dlm penelitian. 3kema sederhana yg dibuat kemudian dijelaskan secukupnya mengenai mekanisme kerja faktor - faktor yg timbul. 'erangkateori tersusundari rangakain teori-teori yang merupakan hasil dari telaah pustaka. Dengan demikian jalannya penelitian secara keseluruhan dapat diketahui secara jelas dan terarah. 'erangka teori juga akan membantu pemilihan konsep konsep yang diperlukan guna pembentukan hipotesisnya. Menetapkan variabel yang diteliti , dalam hal ini adalah berapa jumlah ariabel yang a. diteliti, dan apa nama setiap ariabel. Membaca buku-buku dan hasil penelitian . b. Deskripsi teori dan hasil penelitian , dalam hal ini berisikan definisi terhadap masingc. masing ariabel yang diteliti, uraian rinci tentang ruang lingkup setiap ariabel, dan kedudukan antara ariabel satu dengan yang lain dalam konteks penelitian itu. d. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian , dalam hal ini mengkaji apakah teoriteori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu, betul-betul sesuai dengan obyek penelitian atau tidak.
I O E R T A R
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI e.
Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian , dalam hal ini melakukan perbandingan antara teori satu dengan teori lainnya, dan hasil penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. f. Sintesis/ kesimpulan yang sifatnya sementara . Dari hasil sintesis atau kesimpulan dari tiap ariabel, selanjutnya dipadukan hasil sintesis8 kesimpulan tersebut dan kemudian membentuk kerangka berpikir. (I+l, "n. 2002. Pokok-Pokok Mte$i Metodologi Penelitin dn Alik"in)
Kerang$a #e1r!
'e9nisi ;ntuk memperjelas jalannya penelitian yang akan dilaksanakan maka cal#n peneliti perlu menyusun kerangka pemikiran mengenai k#nsepsi tahap+ penelitiannya secara te#retis. Kerangka ini dibuat berupa skema sederhana yg perlu menggambarkan secara singkat pr#ses pemecahan masalah yang dikemukakan dalam penelitian kemudian dijelaskan secukupnya mengenai mekanisme kerja akt#r+ yg timbul. 'isamping sebagai ped#man arah tujuan penelitian" kerangka te#retis juga akan membantu pemilihan k#nsep+ yg diperlukan guna pembentukan hip#tesis. @ungsi • Memperjelas arah penelitian • Membantu dlm membuat suatu hip#tesis yg baik (udigd# (astr#asm#r#
dan
(#yan
:smael.
+,,+. 'asar
D 'asar
Met#d#l#gi Penelitian Klinis edisi ke D +. akarta (agung (et#0
Kerangka te#ri berisi semua variabel yang terkait dengan masalah penelitian !ersusun setelah menghubungkan variabel penelitian sesuai kejadiannya" berdasarkan tinjauan pustaka 'isederhanakan dalam bentuk kerangka k#nsep atau kerangka penelitian. an#nim" +,,20 !e#ri merupakan satu set k#nstruk atau variable yang saling berhubungan yang membentuk hip#tesis tentang hubungan k#nstruk atau variable tsb. ;ntuk menyusun suatu dasar hip#tesis penelitian digunakan suatu landasan te#ri. andasan te#ri tsb diper#leh dari telaah pustaka dengan melakukan analisis dan sintesis terhadap beberapa te#ri yang sudah dikembangkan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. ;ntuk menyususn kerangka te#ritis dan landasan te#ri diperlukan telaah dan kecermatan di dalam pencarian te#ri" kemudian analisis dan sintesis te#ri+ tsb. Pemilihan kerangka te#ri dapat dilakukan apabila peneliti menguasai te#ri" yang dapat ditempuh dengan banyak membaca dan berdiskusi dengan teman seja%at.
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI peneliti mengembangkan alur piker yang l#gis" sehingga dapat mengkaji te#ri-te#ri yang ada. 'idalam penulisan ilmiah" struktur kerangka te#ri adalah • Pernyataan pembuka" pengkajian te#ri ilmiah yang akan digunakan dalam penelitian. • :nventaris te#ri-te#ri yang relevan Pemilihan te#ri yang akan menjadi dasar disusunnya kerangka k#nsep penelitian.
(umber buku met#d#l#gi penelitian kesehatan"(ukidj# 4#t#atm#dj# 10
Menetapkan variabel yang diteliti " dalam hal ini adalah berapa jumlah variabel yang diteliti" dan apa nama setiap variabel. Membaca buku-buku dan hasil penelitian . +0 eskripsi teori dan hasil penelitian " dalam hal ini berisikan de9nisi 0 terhadap masing-masing variabel yang diteliti" uraian rinci tentang ruang lingkup setiap variabel" dan kedudukan antara variabel satu dengan yang lain dalam k#nteks penelitian itu. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian" dalam hal ini 20 mengkaji apakah te#ri-te#ri dan hasil penelitian yang telah ditetapkan itu" betul-betul sesuai dengan #byek penelitian atau tidak. Analisis komparati! terhadap teori dan hasil penelitian " dalam 30 hal ini melakukan perbandingan antara te#ri satu dengan te#ri lainnya" dan hasil penelitian yang satu dengan penelitian yang lain. "intesis#kesimpulan yang si!atnya sementara . 'ari hasil sintesis 0 atau kesimpulan dari tiap variabel" selanjutnya dipadukan hasil sintesis/kesimpulan tersebut dan kemudian membentuk kerangka berpikir. P#k#k-P#k#k Materi Met#d#l#gi Penelitian dan *plikasinya" :r. M. :Jbal )asan" M.M." +,,+0 Kerang$a $1n&ep
Menunjukkan jenis serta hubungan antar variabel yang diteliti dan variabel lainnya yang terkait '*(*5-'*(*5 M
I O E R T A R
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan D batasan tentang te#ri D te#ri yang dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Menurut kamus Bahasa :nd#nesia P#er%adarminta" !<5: adalah 6Pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai sesuatu peristi%a kejadian0" dan asas D asas" hukum D hukum umum yang menjadi dasar sesuatu kesenian atau ilmu pengetahuanF serta pendapat cara D cara dan aturan D aturan untuk melakukan sesuatu7. !e#ri adalah satu set k#nstruk" k#nsep" de9nisi" dan pr#p#sisi yang saling berhubungan" yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik mengenai suatu en#mena dengan menspesi9kkan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi en#menaF * the#ry is generaliQati#n #r series # generaliQati#n by %hich %e attempt t# eGplain s#me phen#mena in a systematic manner. >iersma" 1E0 Kerang$a K1n&ep K#nsep adalah Ceneralisasi dari sekel#mp#k en#mena tertentu" sehingga dapat
dipakai
untuk
menggambarkan
berbagai
en#mena
yang
sama.
'alam
kenyataannya" K4(
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI A"A$-A"A$ M%T&&'& *%+%'TA+ '+", %disi "udigdo "astroasmoro
1+.Bagaimana cara merumuskan de9nisi #perasi#nal? $#nt#h? *dalah menjelaskan karakteristik yang diamatinya termasuk juga cara mengamati dan cara mengukurnya. @ungsi • untuk memberikan per&ep&! yang sama pada semua #rang mengenai apa yang dimaksud dengan variable-variable yang telah ditentukan. •
◊
;ntuk
menentukan
!nru%en
ala#2
ukur
apa
yang
digunakan dalam penelitian cara memberikan de9nisi #perasi#nal variable 'e9nisi #perasi#nal yang menjelaskan .ara perla$uan untuk menimbulkan suatu gejala" pada de9nisi ini dijelaskan bagaimana cara memanipulasi variable " sering digunakan pada penelitian eksperimen.
◊
berapa banyak pupuk yang dipergunakan" kapan mempergunakannya. 'e9nisi #perasi#nal yang mendeskripsikan suatu variable baik mengenai .!r!6.!r!nya %aupun .ara +er1pera&!nya " sering dipergunakan dalam penelitian-penelitian pada umumnya
dalam penelitian pupuk
dide9nisikan sebagai tanaman kacang dari spesies *rachis hyp#gaea yang ditanam langsung dari biji kacang dan telah berumur satu tahun. ◊
'e9nisi #perasi#nal yang mendeskripsikan .!r!6.!r! a#!& &ua#u 1+'e$ " sering dipergunakan pada penelitian pendidikan.
kata yang banyak" memiliki daya ingat yang kuat dan mampu bernalar dengan baikserta memiliki ketrampilan berhitung yang baik. Panduan Penelitian" 'r.B. (andjaja" M(P) dan *lbertus )eriyant#" M.)um0 Lang perlu di de9nisi #perasi#nalkan variabel bebas atau variabel tergantung?? $ara menyusun de9nisi #perasi#nal dapat dikel#mp#kkan menjadi tiga macam" yaitu 10 'e9nisi P#la :" yaitu disusun berdasarkan atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar hal yang dide!nisikan itu ter"adi . $#nt#h o @rustasi adalah keadaan yang timbul sebgai akibat tercegahnya pencapaian hal yang sangat diinginkan yang sudah hampir tercapai.
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI apar adalah keadaan dalam individu yang timbul setelah dia tidak makan selama +2 jam Caram 'apur adalah hasil k#mbinasi kimia%i antara natrium dan o $l#rida. 'e9nisi P#la : ini" yang menekankan perasi atau manipulasi apa yang harus dilakukan untuk menghasilkan keadaan atau hal yang dide9nisikan" terutama berguna untuk mende9nisikan variabel bebas. o
+0 'e9nisi P#la ::" yaitu de9nisi yang disusun atas dasar #agaimana hal yang dide!nisikan itu #eroperasi. $#nt#h o rang cerdas adalah #rang yang tinggi kemampuannya dalam memecahkan masalah" tinggi kemampuannya dalam menggunakan bahasa dan bilangan. o rang apar adalah #rang yang mulai menyantap makanan kurang dari satu menit setelah makanan dihidangkan" dan menghabiskannya dalam %aktu kurang dari 1, menit. 0 'e9nisi P#la :::" yaitu de9nisi yang dibuat berdasarkan atas #agaimana hal yang dide!nisikan itu nampaknnya. $#nt#h o Mahasis%a yang cerdas adalah mahasis%a yang mempunyai ingatan baik" mempunyai perbendaharaan kata luas" mempunyai kemampuan berpikir baik" mempunyai kemampuan berhitung baik. o
Definisi operasional yang mendeskripsikan suatu ariable baik mengenai /i$i-/i$in 'uun /$ e$oe$"in, sering dipergunakan dalam penelitian-penelitian pada umumnya 9:* tanaman kacang yang dipergunakan dalam penelitian pupuk ; didefinisikan sebagai tanaman kacang dari spesies Arachis hypogaea yang ditanam langsung dari biji kacang dan telah berumur satu tahun.
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI -
Definisi operasional yang mendeskripsikan /i$i-/i$i "tti" "utu o%ek , sering dipergunakan pada penelitian pendidikan. 9: * definisi anak cerdas adalah anak yang memiliki perbendaharaan kata-kata yang banyak, memiliki daya ingat yang kuat dan mampu bernalar dengan baikserta memiliki ketrampilan berhitung yang baik. Panduan Penelitian, Dr.<. 3andjaja, M3P% dan Albertus %eriyanto, M.%um
Aa #!ga pene$a#an un#u$ %enyu&un e
1.(ebutkan macam-macam variabel penelitian? enis ◊
Hariable +e+a& independent variable0 *dalah variable yang diduga sebagai penyebab timbuhhlnya variable lain.
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI ◊
Hariable #ergan#ung dependent variable0 Hariable yang timbul sebagai akibat langsung dari manipulasi dan pengaruh variable bebas" dalam penelitian variable tergantung diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variable bebas.
◊
Hariable %1era#1r variable bebas kedua0 Hariable yang dipilih " diukur " diamati dan dimanipulasi #leh peneliti karena diduga ikut mempengaruhi hubungan antara variable bebas dan variable tergantung. Hariable .1n#r1l Hariable yang dik#ntr#l peneliti untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variable tergantung.
◊
Hariable an#ara intervening variable 0 @act#r yang secara te#ritik mempengaruhi hubungan variable bebas dan variable tergantung" variable ini tida dapat diamati" dan diukur " namun pengaruhnya dapat disimpulkan dari hubungan yang ada antara variable bebas dan variable tergantung.
Panduan Penelitian" 'r.B. (andjaja" M(P) dan *lbertus )eriyant#" M.)um0 Hariabel perantara" atau disebut juga variabel penghubung variabel yang menjembatani pengaruh suatu variabel bebas dengan variabel tergantung. $th" *nkil#st#miasis variabel bebas0 akan mempengaruhi terjadinya anemia variabel tergantung0 dengan melalui mekanisme perdarahan kr#nis saluran digesti variabel perantara0 Hariabel pendahulu variabel bebas yang berpengaruh pada variabel tergantung tetapi sekaligus berpengaruh pula pada variabel lain yang juga berperan sebagai variabel bebas terhadap variabel tergantung tersebut. $th" diketahui bah%a tingkat pendidikan sese#rang variabel pendahulu0 mempengaruhi akseptabilitas mereka terhadap cara peng#batan m#dern variabel bebas0" disamping itu juga mempengaruhi kepercayaan mereka terhadap peng#batan tradisi#nal variabel tergantung0 Hariabel prak#ndisi variabel yang keberadaannya merupakan prasyarat bagi bekerjanya suatu variabel bebas terhadap variabel tergantung. $th" diketahui bah%a tuberkul#sis paru variabel tergantung0 terjadi karena masuknya mik#bakteri tuberkul#sis variabel bebas0 pada individu yang lemah 9siknya variabel prak#ndisi0 (astr#asm#r#" (." :smael" (."+,,+" Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis" $H (agung (et#" akarta Cara %eng1n#r1l 0ar!a+el peran.u ;
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI Mengidenti9kasi setiap variabel perancu 'alam hal ini yang paling mengetahui adalah peneliti yang menguasai substansi penelitian0. $aranya adalah studi literatur yang memadai" disamping akt#r pengalaman dan l#gika. 'isini berperan kerangka k#nsep penelitian yang mengidenti9kasi semua variabel" mengg#l#ngkannya" dan membuat diagram hubungan antar-variabel dalam diagram yang jelas. Menyingkirkan variabel perancu Menyingkirkan perancu dalam desain lebih
a. kuat0
5estriksi menyingkirkan variabel perancu dari setiap subyek penelitian Matching pr#ses menyamakan variabel perancu diantara dua kel#mp#k 5and#misasi variabel perancu akan terbagi seimbang diantara + kel#mp#k" dan variabel perancu yang terbagi rata tsb meliputi baik variabel perancu yang pada saat penelitian sudah diketahui maupun yang belum diketahui b. Menyingkirkan perancu dalam analisis (trati9kasi cara yang laQim untuk meniadakan akt#r perancu" bila hanya ada 1 perancu *nalisis multivariat teknik statistika untuk set data dengan variabel tergantung multipel lebih dari satu0 (astr#asm#r# (" :smael (. 'asar-dasar met#d#l#gi penelitian klinis.
+. K#relasi asimetris K#relasi anatar + variable dangan 1 variable atau v.bebas bersiat mempengaruhi variable lain atau v. tergantung Ttingginya kadar lip#pr#tein berat jenis rendah dalam darah akan mengakibatkan ater#skler#sisI . K#relasi timbal balik K#relasi antara + variable yang antar keduanya saling mempengaruhi"T k#relasi antara malnutrisi dan malabs#rbsi. Malabs#rbsi akan mengakibatkan malnutrisi" smentara malnutrisi akan mengakibatkan atr#9 selaput lender usus yang mengakibatkan malabs#rbsiI
I O E R T A R
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI Pratiknya" *. >." +,," Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan" $etakan :::" P! 5aja Cra9nd# Persada" akarta 12.(ebutkan macam-macam skala pengukur? 'e9nisi? (kala variabel
(iat
$#nt#h
a. Ka#eg1r!$al 4#minal
Bukan peringkat
C#l#ngan darah" jenis kelamin" agama" suku
$ominal
merupakan skala kualitati yanng paling rendah tingkat pengukurannya dibandingkan skala-skala yang lain" karena skala ini hanya mampu mengklasi9kasikan suatu variabel atau suatu #bjek. (kala ini hanya mampu membedakan satu #bjek dengan #bjek yang lain" tetapi tidak mampu membandingkan mana yang lebih besar atau mana yang lebih kecil. !anda matematis U dan S )anya merupakan nama atau label" dan tidak mengandung in#rmasi peringkat. (kala n#minal ini tidak dapat dimanipulasi secara matematis. ;ji hip#tesis yang sering digunakan untuk variabel n#minal adalah uji G+. rdinal
Peringkat dengan tidak dapat diukur
interval
yang
'erajat penyakit" s#sial-ek#n#mi
status
%rdinal merupakan skala kualitati seperti skala n#minal" tetapi lebih tinggi tingkatannya. (ebab skala ini selain dapat dibedakan #bjek yang satu dari lainnya" dapat juga ditentukan mana yang lebih besar atau lebih kecil" bahkan dapat diurutkan dari yang paling rendah ke yang paling tinggi. !anda matematis yang dapat dipakai adalah U" S" V dan W !erdapat in#rmasi peringkat" tetapi jarak antara dua peringkatnya tidak dapat dikuanti9kasi. Meskipun mempunyai in#rmasi perigkat" nilai variabel #rdinal tidak dapat dimanipulasi secara matematis ditambah" dikali" dibagi0
b. Nu%er!$ :nterval
Peringkat dengan interval dapat diukur" namun mempunyai titik n#l alamiah
yang tidak
(uhu tubuh" inteligensi
k#e9sien
nter'al skala ini sudah termasuk skala kuantitati dan kedudukannya lebih tinggi daripada skala #rdinal" karena dengan skala ini selain dapat dibedakan satu #bjek dengan yang lain" dapat ditentukan mana yang lebih besar atau lebih kecil dan dapat pula ditentukan jarak interval0 antara satu #bjek dengan lainnya serta dapat dilakukan #perasi matematis. !anda matematis yang dapat dipakai adalah U" S" V dan W
5asi#
(ama dengan skala interval" mempunyai titik n#l alamiah
Penghasilan" berat badan" kadar ureum.
I O E R T A R
LBM 2 MP, SGD 2
ASTRI NOOR MALITASARI atio skala kuantitati yang tertinggi derajatnya. Pada skala rasi# dikenal adanya n#l abs#lut atau n#l sejati yang tidak ada pada skala interval. *rti n#l abs#lut disini adalah n#l yang berarti 6tidak ada7
Panduan Penelitian. 'r. B. (andjaja" M(P). Prestasi Pustaka
"ariabel penelitian yang diukur dengan skala likert ini, dijabarkan menjadi indikator ariabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolakpenyusunan item-item instrumen, bisa berbentuk pernyataan atau pertanyaan. 5a+aban setiap item instrumen ini, memiliki gradasi dari tertinggi sangat positif sampai pada terendah sangat negatif, yang jika dinyatakan dalam bentuk katakata dapat berupa, antara lain sebagai berikut * a. b. c. d. e. f.
3angat baik Cukup baik 3edang 'urang baik 3angat tidak baik Atau
a. b. c. d. e.
3enang sekali 3enang Cukup senang 'urang senang Tidak senang
g. =ntuk keperluan analisa secara kuantitatif, maka ja+aban-ja+aban tersebut diberi skor, misalnya * a. b. c. d. e.
3angat baik8senang sekali Cukup baik8senang 3edang8cukup senang 'urang baik8kurang senang 3angat tidak baik8tidak senang
skor * ( skor * & skor * $ skor * #
skor * !
#. Skl Gutt'n a. 3kala >uttman dikembangkan oleh ouis >uttman. Disebut juga metode skalogram atau analisis skala. 3kala guttman memiliki beberapa ciri penting, yaitu sebagai berikut * •
Memiliki sifat uni dimensional b. Artinya hanya ingin mengukur satu dimensi dari suatu ariabel penelitian yang memiliki beberapa dimensi multi dimensi.
•
Merupakan skala kumulatif c. Artinya pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaannya hanya memiliki bobot yang berbeda apabila seseorang menyetujui pernyataan yang berbobot lebih berat, maka dia juga akan menyetujui pernyataan-pernyataan yang bobotnya lebih rendah atau kurang berbobot d. "ariabel penelitian yang diukur dengan skala likert ini dijabarkan menjadi indikator arabel, yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-iteminstrumen, bisa berbentuk pernyataan atau pertanyaan. 5a+aban setiap instrumen ini, berbentuk pernyataan komplementer, sepert 0ya-tidak1, 0benar-salah1, 0setuju-tidak setuju1. 5adi ja+aban yang diperoleh hanya ada dua. Skl T#u$"tone a. 3kala thurstone dikembangkan oleh .. Thurstone yang bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan kriteria tertentu. Dengan metode ini skala disusun sedemikian rupa, sehingga interal antarurutan dalam skala mendekati interal yang sama besarnya. 'arena itu skala ini sering disebut skala interal sama.
b. (Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., 2002)
13.Bagaimana cara pengutipan? c. !eknik penulisan a0 system n#m#r tiap rujukan diberi n#m#r sesuai dengan urutan penunjukannya pertama kali di dalam naskah. 4#m#r terletak di antara tanda kurung mengikuti nama penulis atau pada akhir pernyataan atau kalimat. 5ujukan V 1 n#m#r+ yang bersangkutan dipisahkan #leh k#ma. 5ujukan V + !anda garis atau penghubung n#m#r pertama dan n#m#r terakhir d. $#nt#h - Bangunan m#lekul '4* berbentuk heliks ganda dilap#rkan #leh >ats#n & $rick +0 - '4* mempunyai bangunan m#lekul berbentuk heliks ganda +0 b0 (ystem nama dan tahun )arvard0 'isusun secara alabetik sesuai nama penulis" diikuti #leh penulisan tahun atau dengan mencantumkan nama
penulis dan tahun penerbitan diantara tanda kurung atau pada akhir kalimat. e. $#nt#h - Pauling 1A0 melap#rkan manaat vitamin $ d#sis tinggiX - Hit $ d#sis tinggi dilap#rkan bermanaat menghambat pertumbuhan sel tum#r Pauling" 1A0 c0 (istem k#mbinasi alphabet dan n#m#r )&40 disusun secara alabetik berdasrkan nama penulis dan diberi n#m#r berurutan" 'itunjukkan dengan mencantumkan n#m#r atau penulis atau keduanya diantara tanda kurung0 d) (istem Hanc#uver menggunakan system n#m#r disertai penyeragaman cara penulisannya" dengan cara menunjukkan di dalam naskah dan pemberian urutan n#m#r sesuai dengan munculnya yang pertama kali didalam naskah. 4ama semua penulis ditulis untuk jumlah penulis sampai dengan " bila V tiga penulis pertama disebutkan dan diikuti dengan et al . !j#kr#neg#r#" *rjatm# dan Baraas @aisal.1E. !eknik Penulisan Makalah :lmiah Ked#kteran dan Kesehatan.@K ;:
g. $-/$ Pengutin #. A. !utin lng"ung ng tidk lei# d$i e't $i"
i.
!
'utipan itu diintegrasikan langsung dalam teks karangan.
j.
#
'utipan itu diapit oleh tanda kutipan.
k. $ 3esudah kutipan itu, diberi nomor urut catatan kaki atau ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit buku, serta halaman tempat terdapatnya kutipan itu. l. Contoh* m. ?stilah moral berasal dari kata morus, yang berarti norma, aturan, atau keharusan. n. Dalam pengertian luas 0moral adalah tuntutan atau keharusan satu kelompok masyarakat terhadap rang atau masyarakat yang bersangkutan1 Djahiri, !@@)* !. o. 3ementara itu, dalam.... p. <. !utin lng"ung ng lei# d$i e't $i" B. ! 'utipan itu dipisahkan dari teks karangan. r. # 5arak antarbaris dibedakan dengan teks lainnya. s. $ 'utipan itu boleh atau tidak diapit oleh tanda kutip. t. & 3esudah kutipan selesai dieri nomor urut catatan kaki atau ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit buku, serta halaman tempat terdapatnya kutipan itu. u. . Contoh* +. au ock ang menggeneralisasi sastra Melayu ?slam ke dalam dua ciri, yakni :. sebagai berikut. y.
03ebagian besar karya sastra itu merupakan terjemahan atau saduran dari bahasa Arab atau Parsi. Terjemahan atau saduran itu dilakukan oleh dua kelompok orang. 'elompok pertama adalah orang Melayu yang belajar di tanah Arab. 'elompok
kedua ialah pedagang ?ndia 3elatan yang memanjiri pelabuhan-pelauhan 2usantara pada Eaman ?slam. %asil karya kelompok pertama berupa kitab yang berunsur keagamaan, sedangkan hasil karya kelompok kedua berupa hikayat-hikayat yang bersifat hiburan.1 ang, !@@!* #4&. E.
C. !utin tk lng"ung
aa.
! 'utipan itu diintegrasikan ke dalam teks karangan.
ab.
# 'utipan tidak diapit oleh tanda kutip.
ac. $ 3esudah kutipan selesai, dieri nomor catatan kaki atau ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit buku, serta halaman terdapatnya kutipan itu. ad. Contoh* ae. ang menarik adalah kesimpulan dari
ag. A. Tidk 'elkukn e$u#n ah. Pada +aktu melakukan pengutipan langsung, pengarang tidak boleh mengubah katakata atau teknik dari teks aslinya.
1.Bagaimana cara menulis sumber pustaka dalam datar pustaka? o. $ enuli"n Su'e$ u"tk dl' tin%un u"tk
ap. Daftar pustaka bibliografi adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan yang disertainya. +. ar. as. at. au.
n"u$-un"u$ dt$ u"tk 'eliuti* !. nama pengarang, yang dikutip secara terbalik, #. tahun terbit $. judul buku, termasuk judul tambahannyaJ &. data publikasi, yang meliputi a. penerbit, b. kota terbit. 3. onto# ay. Tarigan, %enry >untur. !@@4. Me!ba"a #ebagai #$at$ Ketera!pilan %erbahasa. %and$ng& Angkasa.
a. a+.
aE. 2ama keluarga Tarigan ditulis lebih dulu, kemudian diikuti nama kecilnya ba. %enry >untur. bb. a. 5ika buku itu dususun oleh dua pengarang, nama pengarang kedua tidak dibalikan. bc. b. 5ika buku itu dususun oleh banyak orang, nama pengarang pertama yang dicatumkan dan setelahnya diberi keterangan dkk, yang Kartin ya dan ka+an-ka+anK. bd. c. 5ika buku itu disusun oleh lembaga, nama lembaga itu dipakai menggantikan nama pengarang. be. d. 5ika buku itu merupakan editorial bunga rampai, nama editor itu yang dipakai. Di belakang nama editor diberi keterangan ed., Leditor. bf. e. 2ama gelar pengarang laEimnya tidak dituliskan. bg. f. Daftar pustaka disusun alfabetis berdasarkan urutan huruf a+al nama belakang pengarang. ♣
Tahun terbit ditulis setelah nama pengarang. 3elama ini penulisannya terdapat dua ersi,
yakni ada yang disertai tanda kurung dan ada pula yang tidak. Apabila menggunakan tanda kurung, setelah nama pengarang, tidak menggunakan titik Tarigan, %enry >untur G!@@4HJ dan apabila tidak menggunakan tanda kurung, setelah nama pengarang dibubuhkan tanda titik Tarigan, %enry >untur. !@@4. 5ika pada tahun yang sama, pengarang itu menerbitkan dua buku dan kedua bukunya itu dijadikan daftar pustaka, tahun tertib itu diberi urutan, misalnya !@@4a, !@@4b, dan seterusnya. ♣ 5udul buku harus diberi garis ba+ah atau dicetak miring. ♣ 5ika buku tersebut merupakan terjemahan, maka setelah judul buku diberi keterangan terjemahan. ♣ =rutan data penerbit, didahului kota penerbit yang kemudian nama penerbit bh.
bi. a%ab
+', (aat ini terdapat berbagai macam cara penulisan datar pustaka.
Penulisan datar pustaka yang banyak dikenal adalah =an.1u0er yle dan "ar0ar yle, =an.1u0er yle bk. 'ikeluarkan bulan ebruari 1E " dan kini diterapkan #leh hampir semua majalah kesehatan di *merika" er#pa " juga *ustralia. 'i :nd#nesia " beberapa majalah ilmiah ked#kteran sudah mulai menerapkan cara penulisan datar pustaka ini.
bl. Hamc#uver style ini lebih ringkas " tidak banyak menggunakan titik " dan k#ma. bm. $#nt#hnya dapat dilihat pada cumullative indeG Medicus" yaitu nama" singkatan nama depan inisial 0 penulis " judul karangan nama majalah atau jurnal" tahun penerbitan" v#lume dan n#m#r halaman. ika dikutip dari buku " susunan menjadi nama dan inisial penulis " judul karanagn" nama edit#r jika ada 0" judul buku jika buku tsb merupakan kumpulan kara beberapa penulis 0 " k#ta tempat buku itu diterbitkan " nama penerbit " tahun penerbitan " dan halaman. O&TO 4A&O4ER dalam teksH
Peningkatan C9A paling menonjol adalah pada penderita karsinoma kolo-rektal stadium lanjut G!H, terutama kalau sudah metastase ke hati G#-(H. Dari ealuasi $#44 kasus menunjukkan bah+a C9A merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai prognosis penderita G)H Har0ar yle bn. Banyak digunakan sebagai sistem yang resmi pada kegiatan penulisan ilmiah 'i :nd#nesia.
bo. O&TO AR4ARD dalam teksH Peningkatan C9A paling menonjol adalah pada penderita karsinoma kolo-rektal stadium lanjut [Parker W! "##$%& terutama kalau sudah metastase ke hati ['ate ( "#))& *ro+n W "##,& Maingot ! tal "##. , 'itano M "##)% Dari ealuasi $#44 kasus menunjukkan bah+a C9A merupakan prediktor yang sangat baik untuk menilai prognosis penderitaH [ill 0 "##$ % bp. (umber ped#man penelitian ked#kteran " *skandar !j#kr#pra%ir#.+,,+
bJ. 'alam mencatat sumber kepustakaan biasanya mengikuti urutanurutan sebagai berikut a. 4ama pengarang. *pabila tidak ada nama pengarang" dicantumkan nama badan atau instansi yang menerbitkan atau edit#rnya.
b. c.
d. e. . g. h.
udul sumber nama buku" artikel" atau manuskrip yang lain0. Bila artikel atau judul tersebut diambil dari k#ran atau majalah berkala" tuliskan judulnya kemudian nama k#ran atau majalah yang memuatnya" serta v#lume atau edisi atau n#m#r penerbitan" tanggal" bulan" dan tahun" 4ama penerbit untuk buku dan karangan lain yang diterbitkan0. !empat penerbitan. !ahun penerbitan. *pabila suatu buku terdiri dan beberapa jilid atau merupakan suatu seri" dicantumkan setelah nama buku itu n#m#r jilid atau serinya. Bila perlu dicantumkan n#m#r halaman yang dipelajari atau dikutip. br. Karya tunggal
o
bs.
4ama." tahun" judul" %eb serv%s http//%%%0" tanggal-bln-tahun
makalah" acced tgl-bln-thn0 Karya dalam karya
o
bt.
4ama." tahun" judul dalam ed%erb...http//%%%...0" tgl-bln-thn
makalah" tgl-bln-thn accesed0 Makalah bebas tanpa nama0
o
bu. b.
%eb servers0" tgl-bln-thn accesed judul0