LBM 2 MENGAPA SAYA BELUM HAMIL? STEP 1 STEP 2
1. Apa Hubungan belum mempunyai keturunan dengan perokok berat, alkohol, dan kebiasaan berendam di pemandian air panas? 2. Hubungannya dengan BMI ? 3. Apa hubungan riwayat suami pernah menderita Urethritis Gonorrhoea 3 thn yll? 4. Apa hubungan IgG untuk toksoplasma,rubella dan CMV positif dg masalah dan utk IgM toksoplasma positif ? 5. Apa hubungan pekerjaan suami dan istri dengan keluhan ? 6. Apa hubungan usia dengan infertilitas? 7. Apa hubungan pemekaian pil KB 1 thn yll dg keluhan? 8. Apa definisi dan klasifikasi dari infertilitas? infertilitas? 9. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita ! 10.Apa 10.Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk kasus ini? 11.Apa 11.Apa Terapi untuk pasien tersebut?
STEP 3
1. Apa Hubungan belum mempunyai keturunan dengan perokok berat, alkohol, dan kebiasaan berendam di pemandian air panas?
Rokok : nikotinkualitas sperma
Rokok : mengandung gas dan partikel(tar,nikotin partikel(tar,nikotin ) ..-->mjd .. -->mjd radikal bebaselektron tdk berpasanganrusak tipe molekulerganggu produksi sperma.. sbenernya radikal bbs bs dihilangkan scr fisiologis namun jk berlebihan akan ganggu sprti kwalitas sperma.. Gangguan pembentukan DNAsperma tjd kerusakan
Efek luas...organ repro..rokokRBhilangnya unsur elektron selspermatogenesis rangkaian sel yg bs timbulkan RBadanya gangg.keseimbangan stres oksidatif. Sel sertolimembran selRB berikatan dg lipid di sellisis Terpapar asap atrofi testis
Berendam air panas: suhu normal 34-35 derajat,,sperma bisa diproduksi pada suhu 0,5-1 drajat lbh rendah dari tubuh.
Alkohol gangguan hipotalamus
Efek jangka pendek dan pjg...pendek : bbrp jam stlah minum dehidrasi,lelahmalas coitus Pjg : rusak ssp hasrat seks hilang Dihati :enzim yg diproduksi utk menghasilkan tstosterontdk diproduksitdk tjd spermatogenesis Bisa jd radikal bbs depresi vit.c dan ZnZn salah satu zat yg terkandung dlm ekor sperma utk motilitasnnt motilitasnya berkurang 2 efek..sspganggu testosteron.. Wanita:gangg.FSH dan LH Darah :aromatisasi..dipapar oksigen trs..minuman keras dibiarkan buka teresterifikasirasanya kecut sm dg alkohol dan progesteron akan mjd estron dll
2. Hubungannya dengan BMI ? BMI diukur saat Pf.. f.non organik..BMI 29-30 :obesitas cew: disfungsi ovulasi..-->lemak ovulasi..-->lemakanovulasisiklus haid tdk normal.. bs hamil tp bs keguguran ..ketidakseimbangan hormonpolikistik lemakestrogen tinggi progesteron rndhsaat ovulsi tjd kegagalan nidasi dan keguguran cow: tdk seimbang antara testosteron dan estrogen lemakpanas,,cow nyimpen di perut nyalur ke genital bwh .. efek jangka panjang ..rentan penyakit kardiovasculardisfungsi ereksi.DM jg nyebabib kualitas dan kwantitas sperma rokokdisfungsi ereksi apakah smua org gemuk bs infertilitas smua?kl tdk yg nyebabin perbedaan apa? Infertilitas byk faktor saling pengaruhiobesitas tp dg faktor yg lain tdkinfertilitas lnh kcl dibanding dibanding dg yg obes dg byk faktor lain akan memperbanyak untuk tjd infertilitas Tegantung dari kesuburan msg2.
3. Apa hubungan riwayat suami pernah menderita Urethritis Gonorrhoea 3 thn yll? Bisa karena infeksinyamengendap di tubatdk tjd pertemuan antara ovum dan sperma di tuba.. Lendir serviks saat ovulasi mdh ditembus oleh sperma tp saat ada GO menyulitkan jalan sperma menembus ovum krn lendir serviks kental..
Kemungkina penyebabnya di cowoknya ..GO menyumbat Vas deferens 25 persen menderita uret. Dan cl..Clepididimitis peradanganrusak DNA pd sperma 4. Apa hubungan IgG untuk toksoplasma,rubella dan CMV positif dg masalah dan utk IgM toksoplasma positif ? Interpretasinya.. IgG : tanda jk reaksi dia sdh bs kebal IgM : tanda ia sdg terinfeksi
Rubella : IgG positif lakukan px.IgM
Positif :ada infeksi primer IgM negatif lakukan px.ulang IgG mrupakan imunitas pd penderita..
Toksoplasma
IgG positif IgM negatif tdk ada imunitas penderita lakukan evaluasi trs sampe akhir kehamilan Jk IgG negatif IgM positif ada infeksi baru lakukan px.2-3x 1 minggu kemudian
TORCH : patogen ini bs nembus plasenta IgG dan IgM positif: saat ini dia sdg terinfeksi dan pernah
IgG antibodi IgM antigen Plasenta barier yg dpt msk IgG nya jk Ig M positif blm tentu bs.. kehamilan awal : keguguran Akhir: RM
5. Apa hubungan pekerjaan suami dan istri dengan keluhan ?
Pengaruh stres dan kesuburan termasuk faktor yg buat wanita sulit hamil.. Kortisol : bs terganggu Sist.kekebalan akan mnurun .. Strespelepasan energi berlebih.-->khamilan dlm posisi stres akan menyulitkan shg timbul mslh dlm skenario Streswanita akan krg suburkaitkan dg hormon Kortisol hormon yg dihalslkan kolesterolstreskortisol btuh byk kortisol dr kolesterol adrenal,,prod diubah mjd dihidroprogesteron untuk diubah jd kortisol.
Sama2 sibuk jd frekuensi coitus brp x ?dianjurkan 2-3x perminggu Stresh.estrogen ningkatsinyal tdk usah prod.progestganggu ovu 6. Apa hubungan usia dengan infertilitas? Istri : 29 th Suami : 34th Usia istri tdk pengaruh krn <30th Wanita pd usia tua akan btuh wkt lama utk hamil 34: tdk begitu berpengaruh..>60th pengaruh infertilitas 25-34 : ksburan 90% 35-40: 67 % 41-45: 15% 7. Apa hubungan pemakaian pil KB 1 thn yll dg keluhan? POK : kembali subur lama tp tdk tll berpengaruh pd infertilitas..
3-4 bln baru bs kembali kesuburan.. Bs melembabkan shg pngaruhi Cl
Pil : pengembalian cepet.. Gemukprolaktin ningkatestr berkurangunovulator Pil KB sperma mskantibodi Lendir serviks jg bs jd kental 8. Apa definisi dan klasifikasi dari infertilitas? Definisi : Ketidakmampuan istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup atau kemampuan suami untuk menghamili istri.. Pasangan suami-istri yg sdh menikah slama 1 th dan sdh melakukan hub. Tanpa menggunakan alat KB tetapi blm memliki anak
Klasifikasi :
Primer : belum pnh hamil meski berhub.tanpa pelindung jangka wkt 12 bln
Sekunder: pnh hamil tp keguguran
Pnh hamil,berhub tnp KB stelah 1 th tdk hamil
Subfertil :kesukaran hamil disebabkan oleh fekunditas mnurun
Fertilitas : ktk mampuan lengkap dlm hamil maupun menghamili
Kehamilan terbuang :bs hamil tp tdk bs melahirkan sampai hidup
9. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita ! Wanita : hormonal: gangg.di glandula pituitari,adrenal,ovariumkegagalan ovuendometrium utk berfroliferasi dan sekresi Sumbatan: dituba falopi kelainan kongenital,infeksi f.lokal : kongenital.fibrouterus,erosi serviks yg pengaruhi PH
laki2 : gangg.sprmatogenesis,ejakulasi,coitus spermatogenesis :<20jt obstruksi :sumbatan di duktusperadangan coitus: psikologis dan kebiasaan
pretestikuler: keadaan di luar testis yg pngaruhi kelainan aksis HP-hipofisiskelainan hormonpengaruhi sprmatgenesis varikokel :plexux pampiniformis dilatasimenghalangi arteri yg ke testis hormon :adaa klainan hormon androgen yg disintesis kolesterol..
testikuler : kromosom posttestikuler :sumbatan di epididimis pengaruhi jalan sperma yg kluar di uretra.. kelainan penis dan urettra: epispadia,hipospadia UDT : testis tdk turun: pengaruhi sperma Faktor lingkungan: suhu,pernah di rongten
10.Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk kasus ini?
Analisa sperma Tes imunologi USG laparoskopi 11.Apa Terapi DAN EDUKASI untuk pasien tersebut BEDAKAN UTK PRIA DAN WANITA? Tergantung penyebabnya
PERBEDAAN STERILITAS BATASAN INFERTILITAS MEKANISME TJDNYA INFERTILITAS
STEP 4 STEP 3
1. Apa Hubungan belum mempunyai keturunan dengan perokok berat, alkohol, dan kebiasaan berendam di pemandian air panas? Faktor infertilitas non organik
Rokok
Radikal bebas meningkat ( contoh NO) , antioksidan turun
Stress oxidatif
Komponen logam ( kadmium dan nikel)
Enzim adenil siklase
Nikotin Kerusakan DNA Diturunkan
Apoptosis sel sperma
Aglutinasi sperma
Stimulasi korteks adrenal katekolamin
Asthenozoospermia dan toxic trhdp sperma
Hambat melalui hipofisis anterior ( LH)
Hambat membran sel leydig hambat testosteron Penurunan libido
Gx pembelahan spermatogonia spermatosit
Stress oksidatif merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan ROS yang akan menyebabkan kerusakan sel, jaringan atau organ. Pada kondisi stres oksidatif, radikal bebas akan menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid membran sel dan merusak organisasi membran sel. Membran sel ini sangat penting bagi fungsi reseptor dan fungsi enzim, sehingga terjadinya peroksidasi lipid membran sel oleh radikal bebas dapat mengakibatkan hilangnya fungsi seluler secara total .Stress oksidatif menyebabkan infertilitas melalui efek negatifnya ke spermatozoa seperti peningkatan hilangnya motilitas, peningkatan kerusakan membran, penurunan morfologi, viabilitas, dan kemampuan spermatozoa.
Kualitas pergerakan spermatozoa disebut baik bila 50% atau lebih spermatozoa menunjukkan pergerakan yang sebagian besar adalah gerak yang cukup baik atau sangat baik (grade II/III). Gradasi menurut W.H.O. untuk pergerakan spermatozoa adalah sebagai berikut : 0 = spermatozoa tidak menunjukkan pergerakan, 1 = spermatozoa bergerak ke depan dengan lambat, 2 = spermatozoa bergerak ke depan dengan cepat, 3 = spermatozoa bergerak ke depan sangat cepat.
Alkhohol :
Sejumlah penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa
penyalahgunaan alkohol
pada pria dapat menyebabkan gangguan produksi testosteron dan penyusutan testis (atrofi testis) (Adler 1992). Atrofi testis terutama disebabkan hilangnya selsel sperma dan penurunan diameter tubulus seminiferus (Van Thiel et al ., 1974). Mekanisme yang terlibat dalam hal ini kompleks dan kemungkinan melibatkan perubahan fungsi hipotalamus dan efek toksik alkohol langsung pada sel Leydig . Produk metabolisme alkohol yaitu asetaldehida memiliki sifat toksik ke sel Leydig daripada alkohol itu sendiri . alkohol menurunkan kadar LH bahkan dengan hipofisis yang sudah terisolasi tersebut, setidaknya sebagian bertindak langsung ke hipofisis. Atrofi testis mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu salah satunya adalah efek alkohol pada LH dan FSH yang merangsang pertumbuhan testis. Alkohol
menyebabkan
kegagalan
sintesis
retinal
di
dalam
testis.
Kegagalan sintesis retinal ini akan menyebabkan gangguan spermatogenesis, karena
retinal
merupakan
senyawa
yang
esensial
untuk
berlangsungnya
spermatogenesis. Pada akhirnya hal tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah lapisan sel spermatogenik .Alkohol menyebabkan kegagalan hipotalamus dan hipofisis untuk mensekresikan Gonadotrophine Releasing Hormon (GnRH), FSH, dan LH selanjutnya akan diikuti oleh kegagalan sel Leydig untuk mensintesis testosteron dan sel Sertoli tidak mampu melakukan fungsinya sebagai nurse cell .
Hubungan dengan mandi air panas
Meskipun pria menghasilkan jutaan sperma sehari, tetapi sel sperma memerlukan waktu sekitar 75 hari untuk tumbuh, sehingga kondisi sperma dapat mempangaruhi kesuburan Anda. Faktor eksternal seperti suhu dapat mempengaruhi kesehatan sperma. 1. Suhu testis terlalu panas Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik jika suhu testis lebih panas atau sama dengan suhu tubuh Anda. Itulah mengapa anatomi pria dirancang dengan menciptakan jarak antara testis dengan tubuh inti, yaitu agar suhunya berbeda. “Jika suhu testis dinaik kan hingga 98 derajat, produksi sperma berhenti. Ketika testis terganggu, sperma dapat mengalami dampak negatif selama berbulan bulan,” kata Hal Danzer, MD, seorang spesialis kesuburan di Los Angeles. 2. Mandi air panas Ada kebenaran dalam mitos tentang mandi di kolam air panas dapat menghambat kehamilan. Air panas tidak baik untuk testis, dan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2007, bahkan berendam di bak air panas selama 30 menit saja dapat menurunkan produksi sperma. “Paparan air panas pada testis dapat berdampak terhadap sperma pria untuk waktu yang sangat lama. Karena sperma memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh
dewasa. Eksposur terhadap air panas ini biasanya akan memakan waktu setidaknya tiga sampai sembilan bulan untuk dapat berfung si normal kembali,” kata Paul Shin, MD, seorang urolog di Washington, DC. Kesimpulan : walaupun merokok, alkohol dan obesitas ( kaitannya dengan perbedaan suhu) bisa menurunkan kualitas sperma. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa faktor-faktor non organik tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap infertilitas.
2. Hubungannya dengan BMI ? BMI > 25 Kg/m
OBESITAS Wanita
ladari lemak tubuh proses
2
Pria Ovarium
aromatisasi androgen
Gx hormon Gangguan ovulasi dan gangguan haid
Peningkatan suhu
langsung
Estrogen meningkat
PCOS
leptin
Testosteron turun dalam darah Penurunan libido
Umpan balik negatif hipothalamus ( GnRH)
Pengaruh tidak
Gangguan ovulasi
Gangguan spermatogenesis
Disfungsi ereksi
Contoh: ateroskelrosis pada arteri dorsalis penis
Gangguan vasodilatasi
3. Apa hubungan riwayat suami pernah menderita Urethritis Gonorrhoea 3 thn yll? Riwayat suami menderita GO 3 tahun lalu
Istri terkena GO
PID Pen umbatan vas deferens Infeksi chlamydia
Kom likasi
-
Penjalaran uretrha posterior
Merusak sperma Fragmentasi DNA Kapasitasi reaksi akrosom terganggu
Jaringan parut pada urethra
Kelainan atau sumbatan pada tuba fallopy
Epididimitis prostatitis
Gangguan daya pancar sperma
infertilitas
Buku Ajar Ilmu Kandungan Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi 4. Apa hubungan IgG untuk toksoplasma,rubella dan CMV positif dg masalah dan utk IgM toksoplasma positif ? Dalam pemeriksaan TORCH, kode IgG berarti kekebalan tubuh. Sedangkan lgM berarti adanya virus atau gejala infeksi dalam tubuh. Keduanya menggambarkan titer atau jumlah substansi yang dibutuhkan untuk menimbulkan reaksi dengan, atau berhubungan dengan, jumlah substansi lain, dalam darah Anda, dan respon tubuh terhadap virus.
o
IgM adalah antibodi yang pertama kali meningkat di darah bila terjadi infeksi Toxoplasma.
o
IgG adalah antibodi yang muncul setelah IgM dan biasanya akan menetap seumur hidup pada orang yang terinfeksi atau pernah terinfeksi.
o
Kemungkinan mengalami infeksi primer baru atau mungkin juga infeksi lampau tapi IgM nya masih terdeteksi (persisten=lambat hilang).
o
Oleh sebab itu perlu dilakukan tes IgG affinity (kekuatan ikatan antara antibodi IgG dengan organisme penyebab infeksi) langsung pada serum yang sama untuk memperkirakan kapan infeksinya terjadi, apakah sebelum atau sesudah hamil.
Secara umum akibat toxoplasma jarang sekali, dan hanya terjadi pada infeksi akut toxoplasma. infeksi akut toxoplasma dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening. Bila berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan kemandulan. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penyempitan bahkan tertutupnya saluran sperma. Akibatnya pria tersebut menjadi mandul, karena sperma yang diproduksi tidak dapat dialirkan untuk membuahi sel telur. infeksi toxoplasma yang berlangsung terus-menerus dapat menginfeksi saluran telur wanita. Bila saluran ini menyempit atau tertutup, sel telur yang telah dihasilkan oleh indung telur (ovarium) tidak dapat sampai ke rahim untuk dibuahi oleh sperma. Kista toxoplasma dapat berada di otak janin yang menyebabkan cacat dan berbagai macam gangguan syaraf seperti gangguan syaraf mata (buta, dll). Akibat lainnya adalah janin dengan ukuran kepala yang besar dan berisi cairan (hidrocephalus). Namun perlu diingat, penyebab hidrocephalus (ukuran kepala yang besar dan berisi cairan) ada banyak sekali, salah satunya adalah toxoplasma.
-
ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit
xoplasma gondii,
ubella,
yto Megalo Virus (CMV), Virus
erpes Simplek
(HSV1 - HSV2). -
ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anakanak, orang tua, dan ibu hamil. ToRCH menyerang semua jaringan organ tubuh yang termasuk system saraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, system kardiovaskuler serta metabolisme tubuh.
-
Pada waktu senyawa protein
(infeksi primer), tubuh manusia akan membentuk sebagai reaksi terhadap masuknya mahluk
asing ke dalam tubuh. Senyawa protein ini dalam waktu relatif singkat langsung terbentuk begitu tubuh terkena infeksi. -
, kemudian mengalami penurunan. Pada beberapa individu, IgM dapat tetap terdeteksi beberapa tahun setelah infeksi primer. Namun, secara perlahan-lahan,
-
yang merupakan suatu zat penangkis atau kekebalan tubuh. IgG ini juga merupakan protein dengan berat molekul besar. . . Secara teoretis
. Hanya, kadarnya dapat naik atau turun
sesuai kondisi kesehatan seseorang. Namun, pada kebanyakan kasus, IgG terus naik dan IgM menetap.
. Hal ini perlu
-
pengobatan dan evaluasi, baik pada ibu maupun bayinya.
. Jika
-
pada pemeriksaan ulang hasil IgM kemudian menjadi negatif, berarti IgM yang terdeteksi semula tidak spesifik.
-
Antibodi IgG yang muncul beberapa minggu setelah respons IgM akan mencapai maksimum 6 bulan kemudian. Angka yang tinggi dapat bertahan selama beberapa tahun, tetapi akhirnya terjadi penurunan sedikit demi sedikit, menghasilkan kadar yang rendah dan stabil yang mungkin bertahan seumur hidup. Jadi, ibu yang pernah terinfeksi toksoplasmosis di masa lalu, titer IgG-nya tidak pernah nol ataupun negatif.
Kalau IgM dapat terdeteksi sekitar seminggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa minggu atau bulan, IgG bisa saja tidak muncul sampai beberapa minggu kemudian setelah angka IgM meningkat. -
. Ini penting dilakukan untuk memastikan adanya infeksi ataupun tidak. -
. Adapun bila terjadi perubahan titer dari IgM negatif menjadi positif, kemungkinan yang bersangkutan tengah terinfeksi kembali.
Infeksi TORCH dan Kehamilan
Setiap pasangan yang baru menikah pasti biasanya ingin segera hamil, lalu cepat mendapatkan keturunan. Namun saat ini, sering dengan berubahnya gaya hidup pasangan muda masalah infertilitas menjadi isu yang paling hangat. Salah satu sebab infertilitas yang saat ini ramai dibicarakan adalah infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Others ec Chlamydia, Mycoplasma, Hepatitis, Cytomegalovirus, Herpes simples virus). Prevalensi infeksi ini menunjukkan angka yang cukup tinggi, yakni berkisar antara 5,5 sampai
84
%.
Untuk diketahui, bila infeksi ini terjadi pada awal kehamilan maka dapat menyebabkan abortus, lahir mati, prematur, atau kelainan kongenital pada bayi berupa hydrocephalus, mikropthalmia, mikrocephalus dan endopthalmia. Sementara jika terjadi pada akhri kehamilan
dapat
menyebabkan
janin
beresiko
mengalami
retardasi
mental,
retinokoroidits dan lesi pada organ tubuh. Meski begitu perlu diketahui juga bahwa penyebab kecacatan janin bukan melulu diakibatkan karena infeksi TORCH saja. Faktor lain seperti kelainan kromosom seperti Trisomi 21 (Down's Syndrome),thallasemia, tuberculosis merupakan penyebab kecacatan yang serius. Sama seriusnya dengan defisiensi asam folat dan nutrien lain. Karenanya pentin untuk memperhatikan asupan nutrisi yang cukup mengandung mineral maupun asam folat bagi ibu, baik sebelum hamil
maupun
selama
hamil.
Apa penyebab infeksi TORCH ? Faktor pendukung terjadinya infeksi TORCH antara lain karena kerap berdekatan dengan hewan peliharan seperti kucing , atau burung dara yang tidak dikontrol oleh dokter hewan. TORCH dapat juga hadir akibat kebiasaan makan makanan mentah atau tak dimasak kurang baik. Khusus ibu yang pernah mengalami keguguran berulang atau pernah melahirkan dengan cacat congenital, sebaliknya melakukan skrining laboratorium untuk Immunoglobulin G (IgG) dan Immunoglobulin M (IgM). IgG adalah zar antibody – berada di serum darah dan kelenjar getah bening – bertugas ‘melawan’ serangan antibody yang ‘ keluar’ pertama kali membentuk benteng pertahanan / daya tahan tubuh. Dengan bukti yang dihasilkan dari skrining kedua antibody ini dokter akan terbantu untuk menentukan terapi yang tepat.
Bila hasil atau nilai IgG tinggi maka dapat dipastikan ibu hamil telah memiliki imunitas terhadap infeksi TORCH. Sebaliknya, yang perlu diwaspadai bila kadar IgM tinggi. Ini menandakannya ada infeksi akut. Terapi yang akan diberikan biasanya adalah terapi preparat spiramycin (anti parasit ) dan imunomodulator serta antiviral.
5. Apa hubungan pekerjaan suami dan istri dengan keluhan ? stres
Hormon epinefrin meningkat
h er rolaktinemia
Penekanan hormon gonadotropin
Produksi FSH dan LH turun
Terganggu oogenesis dan spermatogenesis
Peningkatan kortisol
gangguan vasodilatasi pembuluh darah Vasokonstriksi arteri dorsalis penis
Disfungsi ereksi
Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi , dr Hanafi Hartanto 6. Apa hubungan usia dengan infertilitas?
Umur Kemampuan r eproduksi wani ta menur un drastis setelah u mur 35 tahun . H al i ni dik arenakan cadangan sel telu r yang maki n sediki t. Fase reproduksi wanita adalah masa
sistem reproduksi wanita berjalan optimal sehingga wanita berkemampuan untuk hamil. Fase ini dimulai setelah fase pubertas sampai sebelum fase menopause.
Fase pubertas wanita adalah fase di saat wanita mulai dapat bereproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya (disebut menarche) dan munculnya tandatanda kelamin sekunder, yaitu membesarnya payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, dan timbunan lemak di pinggul. Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun. Adapun fase menopause adalah fase di saat haid berhenti. Fase menopause terjadi pada umur 45-55 tahun. Pada fase reproduksi, wanita memiliki 400 sel telur. Semenjak wanita mengalami menarche sampai menopause, wanita mengalami menstruasi secara periodik yaitu pelepasan satu sel telur. Jadi, wanita dapat mengalami menstruasi sampai sekitar 400 kali. Pada umur 35 tahun simpanan sel telur menipis dan mulai terjadi perubahan keseimbangan hormon sehingga kesempatan wanita untuk bisa hamil menurun drastis. Kualitas sel telur yang dihasilkan pun menurun sehingga tingkat keguguran meningkat. Sampai pada akhirnya kira-kira umur 45 tahun sel telur habis sehingga wanita tidak menstruasi lagi alias tidak dapat hamil lagi. Pemeriksaan cadangan sel telur dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah atau USG saat menstruasi hari ke-2 atau ke-3.
Dalam
penelitian
populasi,
kemungkinan
konsepsi
menurun
dengan
bertambahnya usia. Presentasi harapan wanita nonsteril akan hamil dalam 12 bulan hubungan seksual yang tidak dilindungi adalah, Umur 20 th – 24 th
86%
; Umur 35 th –
39th 52%. Pada laki-laki, konsepsi lebih besar kemungkinannya untuk terjadi jika suamiberusia kurang dari 25 th dibandingkan jika suami berusia 25tah atau lebih, dengan penurunan jelas keberhasilan konsepsi jika usia suami labih dari 35 th. Tetapi konsepsi diketahui dapat juga terjadi pada usia yang lanjut saat laki-laki memiliki fungsi erektil dan kualitas semen yang minimal.
Buku Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Infertilitas.
7. Apa hubungan pemakaian pil KB 1 thn yll dg keluhan? Akseptor pil oral memiliki risiko lebih rendah untuk mendapatkan PID dibanding dengan akseptor IUD atau yang sama sekali tidak memakai kontrasepsi apapun. Berkurangnya darah haid dan aktivitas myometrium serta lendir serviks lebih sulit
ditembus, dapat merupakan suatu efek yang melindungi terhadap beberapa macam PID pada akseptor pil oral. Amenore dan infertilitas temporer terjadi pada pemakaian pil oral,
sering dihubungkan dengan syndrom suppresi yang
berlebihan ( post pil
amenore), tampaknya bukan merupakan ancaman serius terhadap fertilitas akseptor. Post pil amenore umumnya terjadi pada wanita yang sudah mempunyai haid irreguler sebelum mulai memakai pil oral. Kondisisementara ini umumya dapat diobati dengan metode induksi ovulasi seperti clomiphenesitrat. Hubungan antara pil oral dengan infeksi chlamydia belum jelas benar. Pada saaat ini telah diaku bahwa risiko infeksi serviks oleh chlamydia bertambahbesar pada pemakaian pil oral, sedangkan risiko infeksi yang ascenden belum diketahui. Wanita yang berhenti dari kontrasepsi oral memiliki interval untuk kelahiran yang lebih panjang dibandingkan wanita yang menggunakan metoda lain. Perbedaan ini menghilang 30 sampai 42 bulan setelah menghentikan pil. Buku Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Infertilitas.
8. Apa definisi dan klasifikasi dari infertilitas? Ketidakmampuan istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup atau ketidakmampuan suami untuk menghamili istrinya. Sumber : Keluarga Berencana dan Kontrasepsi; dr. Hanafi Hartanto Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. (Sarwono, 2000). Infertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil. (Manuaba, 1998). Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. Infertilitas primer bila pasutri tidak pernah hamil dan infertilitas sekunder bila istri pernah hamil. (Siswandi, 2006). KLASIFIKASI a. Fertilitas primer istri belum pernah hamil walaupun bersenggama (2-3 kali
seminggu) dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan tanpa proteksi. b. Fertilitas sekunder istri pernah hamil, akan tetapi kemuadian tidak terjadi kehamilan
lagi walaupun bersenggama (2-3 kali seminggu) dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan tanpa proteksi.
Ilmu kandungan, Hanifa Winkjosastro, 2007 Buku Acuan Nasional Pelayanan KB, 2007
Sterilitas a. Definisi : Ketidakmampuan untuk hamil lagi secara permanen b. Apakah sterilitas hanya pada kontrasepsi mantap?
Tindakan medis : misalanya Adanya atonia uteri, Pengambilan ovarium
Alamiah : bias dari ovarium atau uterus yang tidak terbentuk, dari testis yang tidak turun
9. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita ! FAKTOR Usia wanita
DAMPAK Semakin tua usia (diatas 40 tahun), semakin lama waktu untuk konsepsi.
Usia laki-laki
Frekuensi koitus berkurang dengan meningkatnya usia.
Frekuensi koitus
Ada korelasi positif antara frekuensi koitus dengan angka kehamilan.
Masa koitus
Koitus
pada
masa
ovulasi
(hari
10-15
memaksimalkan kemungkinan ovulasi, karena ovum hanya hidup kira-kira 12-24 jam.
Lubrikan
Lubrikan seperti K-Y jelly mengandung spermisidal dan
bila
digunakan
untuk
lubrikasi
dapat
menghambat konsepsi.
Merokok/ alcohol
Jika berlebihan dapat meperburuk kualitas sperma. Penggunaan marijuana dapat mengurangi jumlah
dan motilitas sperma.
Pembedahan
Pembedahan organ reproduksi atau pada panggul wanita atau laki2 dapat menimbulkan masalah fertilitas karena terjadinya perbahan anatomi atau kerusakan pada syaraf terutama pada laki-laki.
Infeksi saluran genitalia yang
Gonorea dan klamidia adalah PMS utama yang
ditularkan secara seksual
mengakibatkan
(infeksi traktus genitalia)
gangguan fertilitas
Penyekit yang ditularkan
Penyakit
tidak melalui hubungan seksual
penyekit
seperti
radang
panggul
tuberculosis
dan
genitalia
(yangdisebabkan oleh virus), infeksi postpartum dan posabortus juga dapat menurunkan fertilitas
Obat-obatan (missal, anti
Obat-obatan tertentu dpat mengakibatkan impotensi.
hipertensi dan transquilizers)
Ada pula obat-obatan ynag mengganggu fungsi spermatogenesis dan ovarium (misalnya, obat anti kanker)
Radiasi
Gangguan fungsi gonad dapat terjadi karena radiasi
Buku Acuan Nasional Pelayanan KB, 2007 Sumber lain : a. Umur istritidaklah berpengaruh, setidak-tidaknya sampai umur 30-an akhir, dan wanita berusia lebih tua mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menjadi hamil b. Umur suamiumur suami mempunyai efek yang bermakna pada frekuensi senggama yang berhubungan langsung dengan kesempatan menjadi hamil, tetapi sebaliknya umur suami tampaknya hanya berpengaruh sedikit sekali pada kemampuan reproduksi, kecuali pada umur lanjut (>60 tahun) c. Frekuensi senggama Frekuensi senggama yang rendah merupakan sebab yang umum dari infertilitas
Frekuensi senggama
% kehamilan dalam waktu 6
bulan < 1 per minggu
17
1 per minggu
32
2 per minggu
46
3 per minggu
51
d. Waktu/saat senggama Senggama pra-ovulasi merupakan kunci utama untuk memperbesar kemungkinan timbulnya kehamilan e. Alkohol, merokok, obat-obatan (barbiturat, narkotika, sitostatika, dll) f. Malnutrisi berat g. Efek dari sirkumsisi wanita Sumber : Keluarga Berencana dan Kontrasepsi; dr. Hanafi Hartanto
10.Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk kasus ini? a. Tahap wawancara (anamnesis) Tahap awal merupakan wawancara untuk pengumpulan data-data pasien tentang jatidiri, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan terdahulu dan sekarang, riwayat infertilitas, riwayat hubungan seksual, dan riwayat reproduksi.
b. Tahap pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik baik suami maupun istri meliputi :
-
Keadaan fisik secara umum, seperti tinggi, berat, sebaran rambut, dll.
-
Keadaan alat-alat reproduksi, seperti testis, vagina, klitoris, rahim, dll. A. Pemeriksaan sperma Untuk menilai sperma maka dilakukan pemeriksaan atas jumlah spermatozoa, bentuk dan pergerakannya. Sebaiknya sperma yang diperiksa,
ditampung
setelah
pasangan
tidak
melakukan
coitus
sekurang2nya selama 3 hari dan sperma tersebut hendaknya diperiksa pada 1 jam setelah keluar. Ejakulat yang normal sifatnya sbb:
Volume 2-5 cc
Jumlah spermatozoa 100-120 juta per cc
Pergerakan 60% dari spermatozoa masih bergerak selama 4 jam setelah dikeluarkan
Bentuk abnormal 25%
Pria yang infertile spermatozoanya 60 juta per cc atau lebih Subfertil 20-60 juta per cc Steril 20 juta per cc atau kurang Untuk pennilaian lebih lanjut perlu diperiksa 17 ketosteroid, gonadotrofin dalam urin, dan biopsy dari testis.
B. Pemeriksaan ovulasi Terjadinya ovulasi dapat kita ketahui dengan berbagai pemeriksaan: 1. Pencatatan suhu basal kalau siklus ovulatoar, maka suhu basal bersifat bifasis. Sesudah ovulasi terjadi kenaikan suhu basal disebabkan pengaruh progesterone
2. Dengan pemeriksaan vaginal smear; pembentukan progesterone menimbulkan perubahan-perubahan sitologi pada sel-sel superfisial. 3. Pemeriksaan lendir serviks adanya progesterone menimbulkan perubahan sifat lender serviks ialah lendir tersebut menjadi kental, juga gambaran fern (daun pakis) yang terlihat pada lendir yang telah dikeringkan hilang.
4. Pemeriksaan endometrium kuretase pada hari pertama haid haid atau pada fase premenstrual menghasilkan endometrium dalam stadium sekresi dengan gambaran histoogi yang khas 5. Pemeriksaan hormone seperti estrogen, ICSH, pregnadiol
6. Pemeriksaan lendir serviks Keadaan dan sifat lendir serviks sangat mempengaruhi keadaan spermatozoa: a. Kentalnya lendir serviks Lendir serviks yang cair lebih mudah dilalui spermatozoa. Pada stadium proliferasi lendir serviks agak cair karena pengaruh estrogen, sebaliknya pada stadium sekresi lendir serviks lebih kentak karena pengaruh progesteron b. pH lendir serviks Lendir serviks bersifat alkalis dengan pH ± 9 pada suasana yang alkalis spermatozoa dapat hidup lebih lama. Suasana menjadi asam pada cervisitis c. enzim proteolitik tripsin, kemotripsin mempengaruhi viskositas lendir serviks d. dalam lendir serviks juga ditemukan Ig yang dapat menimbulkan aglutinasi dari spermatozoa. e. berbagai
kuman2
dalam
lendir
serviks
dapat
membunuh
spermatozoa biasanya baik tidaknya lendir serviks diperiksa dengan:
SIMS HUHNER TEST Pemeriksaan lendir serviks dilakukan post coitum sekitar waktu ovulasi Dianggap baik jika terdapat 5 spermatozoa yang motil per high powerfield Sims huhner test yang baik menandakan:
-
teknik koitus baik
-
lendir serviks normal
-
estrogen ovarial cukup
-
sperma cukup baik
KURZROCK MILLER TEST Dilakukan pada pertengahan siklus kalau hasil sims huhner test kurang baik Satu tetes lendir serviks diletakkan berdampingan dengan tetes sperma
pada
obyek
glass;
dilihat
apakah
ada
penetrasi
spermatozoa. Kalau tidak ada invasi spermatozoa, lendir serviks kurang baik.
f.
Pemeriksaan tuba Untuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakuakan:
-
Pesturbasi (insuflasi) rubin test (utuh tidaknya tuba)
-
Histerosalpingografi bentuk cavum uteri, bentuk liang tuba, sumbatan nampak jelas
-
Kuldoskopi keadaan tuba dan ovarium
-
Laparoskopi dapat diketahui genitalia interna dan sekitarnya
g. Pemeriksaan endometrium Pada stadium premenstrual atau pada hari pertama haid dilakukan mikrokuretase. Endometrium yang normal harus memperlihatkan hambaran histologik yang khas untuk stadium sekresi . Kalau tidak ditemukan stadium sekresi maka:
-
Endometrium tidak bereaksi dengan progesterone
-
Produksi progesterone kurang
Sumber : Ginekologi, FK UNPAD
c. Tahap pemeriksaan laboratorium Pria Analisis sperma untuk mengetahui mutu air mani dan spermatozoanya,
meliputi jumlah sperma/ml, bentuk, gerakan, jumlah dan persentase yang hidup serta pencairan air mani. Wanita
, untuk menentukan apakah ovarium menghasilkan sel Pemantau an ovulasi telur yang matang. Pemantauan ovulasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara : Riwayat siklus haid: siklus haid yang teratur dan normal, nyeri per-
tengahan siklus, perdarahan atau peningkatan luah atau cairan va-gina (vaginal discharge), mastalgia prahaid menandakan ovulasi telah terjadi. Uji pakis: pemeriksaan pada hari ke-23-28 siklus haid, istri diminta datang
untuk pengambilan getah serviks dari kanal endoserviks ke-mudian dikeringkan pada gelas objek dan diperiksa pengaruh estro-gen. Jika tidak terdapat pola daun pakis dan kristal getah serviks berarti ovulasi telah terjadi. Suhu Basal Badan (SBB): SBB diperiksa setiap bangun pagi hari se-belum
melakukan aktivitas apapun. Nilainya ditandai pada kertas grafik. Jika wanita berovulasi, grafik akan memperlihatkan pola bifasik dengan tukik pada pertengahan siklus. Sitologi vagina atau sitologi endoserviks: memantau perubahan pada sel-
sel yang tereksfoliasi selama fase luteal (pengaruh progesteron). Biopsi endometrium (mikrokuretase): dapat dilakukan secara poliklinis
dengan pembiusan ringan atau tanpa pembiusan. Dengan memakai kuret kecil. Dilakukan pada 5-7 hari sebelum hari haid berikutnya. Laparoskopi diagnostik : melihat secara langsung adanya bintik ovu-lasi
atau korpus luteum sebagai hasil ovulasi. Peneraan hormon: menentukan kadar hormon dalam darah, urin mau-pun
liur (saliva). Kadar normal dalam satu siklus : Jenis
Satuan
hormon
Fase siklus haid
Praovulasi
Ovulasi
Pasca ovulasi
FSH
mUI/ml
5-20
15-45
5-12
LH
mUI/ml
5-15
30-40
5-15
PRL
ng/ml
-
5-25
-
E2
pg/ml
25-75
200-600
100-300
P
ng/ml
<5
5-8
10-30
Histeroskopi: dapat memperlihatkan lukisan endometrium yang bening
kekuningan, yang sesuai dengan fase luteal. Ultrasonografi: dapat memantau perkembangan folikel dan menentukan
saat ovulasi. Pemeriksaan dilakukan secara serial.
Penilaian rahim dan saluran telur dapat dilakukan dengan beberapa cara : Biopsi endometrium: selain untuk penilaian ovulasi, juga dapat untuk
pemeriksaan histologik lain, misalnya biakan terhadap tuberkulosis, menilai adanya hiperplasia endometrium. Terkadang dijumpai adanya hiperplasia fokal meskipun siklus berovulasi berdasarkan peneraan homon P plasma pada pertengahan fase luteal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksan rasio P/E2 dan PRL/E2 bersamaan dengan biopsi endometrium. Uji insuflasi/pertubasi: CO2 ditiupkan melalui kanal serviks dan dibuat
rekaman kymograf terhadap tekanan uterus, perubahan tekanan ber-arti tuba Falloppii paten. Gas ini juga dapat didengar dengan stesto-skop atau dilihat dengan sinar X. Hidrotubasi: prinsipnya sama dengan pertubasi hanya yang diguna-kan
adalah cairan yang mengandung antibiotika Kanamycin 1 gram, deksametason 5 mg dan antipasmodik cair. Histerosalpingogram: dilakukan pada paro-pertama siklus haid, larutan
radioopak disuntikkan melalui kanal serviks ke dalam rahim dan saluran telur. Perjalanan larutan tersebut dipantau di layar dengan penguat bayangan. Histeroskopi : melihat secara langsung keadaan permukaan endome-
trium. Laparoskopi : melihat secara langsung dan menguji patensinya de-ngan
menyuntikkan larutan biru metilen atau indigokarmin, dan de-ngan melihat pelimpahannya ke dalam rongga peritoneal. Laparoskopi juga dapat memperlihatkan perlekatan pelvis, endometriosis, dan patologi ovarium tetapi tidak dapat menggambarkan keadaan rongga uterus. Ultrasonografi atau endosonografi: menilai bentuk, ukuran, serta patologi
uterus maupun tebal endometrium.
Analisis infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes sim pleks, klamidia, mikoplasma).
Uji pasca-sanggama (UPS) untuk melihat apakah air mani sudah memancar
dengan baik ke puncak vagina selama sanggama. UPS dilakukan 2-3 hari sebelum perkiraan ovulasi. Pasien diminta datang 2-8 jam setelah sangga-ma normal. Getah serviks diisap dari kanal endoserviks dan diperiksa de-ngan mikroskop, jika terdapat 20 spermatozoa per lapang pandang besar (LPB=
x400) maka kemungkinan hamil cukup besar, antara 1-20 spermatozoa per LPB sudah memuaskan.
IV. Pemeriksaan Lanjutan Pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran alami (kanal serviks: pada histeroskopi; kanal servik-rongga rahim, mulut saluran telur: pada tuboskopi/Falloposkopi), suatu pembedahan kecil (di daerah pusar atau umbilikus: pada laparoskopi; di puncak cekungan vagina belakang atau forniks posterior: pada hidrolaparoskopi). Ada 4 (empat) macam endoskopi dalam bidang ginekologi: o
Histeroskopi atau teropong rongga rahim
o
Laparoskopi atau teropong rongga perut
o
Tuboskopi/Falloposkopi atau teropong rongga salutan telur
o
Hidrolaparoskopi atau teropong rongga panggul disertai penggenangan cairan
Histeroskopi digunakan untuk: o
melihat keadaan saluran mulut rahim, rongga rahim, mulut dalam saluran telur, besarnya rongga rahim, warna atau kejernihan selaput rahim,
o
untuk membedakan polip endometrium dan leiomiom submukosum;
o
untuk memastikan perlekatan dalam rahim dan kelainan bawaan dalam rahim; untuk me-ngenali kelainan-kelainan pada histerogram;
o
untuk penatalaksanaan operasi pada sekat rahim yang menyebabkan keguguran berulang. Laparoskopi digunakan untuk melihat berbagai kelainan di dalam rongga panggul (pelvis) atau rongga perut (abdomen) misalnya kista (tumor) indung telur (ova-rium), tumor rahim (miom uterus), perlekatan di rongga panggul akibat infeksi atau endometriosis, bintil-bintil (lesi) endometriosis yang tidak terlihat dengan alat ultrasonografi, pembengkakan saluran telur (hidrosalpinks), dan juga bebe-rapa kelainan bawaan rahim seperti rahim dua-tanduk (uterus bikornis) atau tiadanya indung telur (agenesis ovarii).
Tuboskopi atau Falloposkopi digunakan untuk melihat bagian dalam saluran telur, baik permukaannya maupun rongganya, misalnya adakah perlekatan akibat infeksi, penyempitan bawaan, dan hilangnya bulu getar (silia) selaput lendir (mu-kosa) saluran telur.
Hidrolaparoskopi merupakan suatu teknik mutakhir untuk melihat suatu gangguan fungsi dan anatomik ujung saluran telur atau cekungan di belakang rahim (kavum Douglas), misalnya perlekatan ujung saluran telur (fimbria), endometriosis, miom uterus subserum di bagian belakang rahim atau kista ovarium. Pemeriksaan endoskopi tidak dilakukan begitu saja pada semua wanita, melainkan harus dengan dasar yang jelas, misalnya pada wanita infertil yang telah melaku-kan pemeriksaan infertilitas dasar sebelumnya tetapi belum diketahui penyebab infertilnya, dan pada wanita yang diduga adanya endometriosis, miom, tumor atau kanker rahim.
d. Apa Terapi DAN EDUKASI untuk pasien tersebut BEDAKAN UTK PRIA DAN WANITA? Terapi Sederhana pada Infertilitas
Terapi infertilitas sering tidak berhasil, hanya 25 – 50% dari semua pasangan suami-isteri yang mendapat pengobatan berhasil melahirkan bayi hidup. Keberhasilan terapi umumnya tergantung dari penyebab infertilias. Pada umumnya, bila infertilitas di sebabkan oleh infeksi yang di derita sebelumnya. Baik kerusakan tuba fallopii maupun sumbatan epididymas atau vas deferens, maka prognosa adalah jelek. Terapi operatif pada kedua keadaan tersebut. Meskipun di lakukan oleh ahli bedah yang sudah berpengalaman dan pada penderita – penderita yang telah di seleksi dengan ketat, hanya berhasil mendatangkan kehamilan pada tidak lebih 20 – 30% kasus. Sedangkan kemungkinan timbulnya kehamilan ektopik setelah tubopiasti adalah 6 – 15%. Beberapa kasus mungkin mudah di obati. Pasangan suami – isteri dengan infertilitas yang tidak di ketahui penyebabnya. Mungkin hanya merupakan keadaan subfertil saja dan sering dapat menjadi hamil dengan pertolongan sederhana seperti perencanaan waktu sanggama yang bersamaan dengan saat ovulasi.
Infertilitas yang di sebabkan oleh infeksi asimptomatis. Umumnya gonorrhea atau infeksi Chlamydia atau mycoplasma dapat di obati dengan antibiotika. Bila
jumlah
spermatozoa
rendah
dan
tidak
dapat
diobati
dengan
medikamentosa atau bila ada persoalan dengan ejakulasi, salah satu cara pengobatan adalah dengan inseminasi artefisial dengan semen suami (AIH). Pada kelainan – kelainan ovulasi, dapat di berikan terapi medikamentosa, misalnya dengan clomiphene sitrat per oral di mulai pada hari ke-5 haid dan di minum selama 5 hari. Clomiphene sitrat merangsang ovulasi dengan jalan meniadakan efek suppresif-ovulasi dari estrogen selama bagian pertama dari siklus haid. Bila dengan dosis 50 mg per hari ovulasi belum timbul, dapat di berikan dosis lebih tinggi sampai 250 mg perhari selama 10 hari pada siklus – siklus berikutnya. Pada 70 – 80% akan timbul ovulasi, dan angka kehamilan bervariasi antara 30 – 50%. Clomiphene sitrat hanya menyebabkan sedikit efek samping yang serius, pada dosis rendah mungkin terjadi pembesaran ovarium dan rasa tidak enak di perut, pada dosis lebih tinggi mungkin juga timbul gangguan penglihatan atau rasa panas di wajah (hot flushes). Resiko timbulnya kehamilan multiple tampaknya rendah. Hanya sayang bahwa harga clomiphene sitrat relatif mahal. Bromberpane kadang – kadang di gunakan untuk merangsangtimbulnya ovulasi pada wanita dengan kadar prolaktin yang tinggi. Dosis 7,5 mg per hari akan menurunkan kadar prolaktin dan ovulasi umumnya timbul setelah 30 – 90 hari pengobatan dengan angka kehamilan bervariasi antara 50 – 90%. Harga bromocriptine juga mahal. Terapi sederhana pada infertilitas relatif sangat terbatas. Pengobatan infertilitas umumnya lebih rumit dan mahal, misalnya salah satu cara terbaru, in vitio fertilization dan embryo transfer, merupakan satu contoh betapa kompleksnya pengobatan infertilitas ini.
Konseling Perihal Fertilitas dan Infertilitas
Pasangan suami – isteri yang mengalami keterlambatan dalam konsepsi atau yang memakai kontrasepsi tetapi merencanakan untuk mempunyai anak di waktu yang akan dating. Harus mengetahui keadaan – keadaan apa saja yang dapat mengurangi atau menambah fertilitas mereka, antara lain : 1. Partner seks yang banyak
Partner seks yang banyak meninggikan resiko terkena PHS, termasuk infeksi pelvis dengan akibat kerusakan tuba fallopii yang irreversbel dan kehamilan
ektopik; di samping itu juga memperbesar resiko terjadinya neoplasma intraephitelial seviks (CIN) dan kondisi – kondisi lain yang memerlukan terapi dari jaringan serviks. Terapi tersebut dapat menimbulkan luka perut atau merusak sel mucus serviks dan mengurangi kemungkinan menjadi hamil. Pada beberapa wanita dengan partner seks yang banyak, dapat timbul antibodi terhadap spermatozoa. Pemakaikan kondom secara teratur, kecuali bila ingin hamil. Dapat mengurangi PHS, CIN dan pembentukan antibodi terhadap spermatozoa. 2. Kesadaran akan fertilitas = F er ti li ty awareness
Selama masa kehidupan reproduksi seorang wanita, perubahan – perubahan hormonal yang siklis di isyaratkan dalam beberapa cara yang dapat di ukur. Dengan mencatat perubahan – perubahan lendir serviks, suhu badan basal, mittelschmerz, seorang wanita akan sadar perihal status fertilitasnya. 3. Teknik sanggama
Beberapa peneliti berpendapat bila uterus dalam posisi antefleksi, maka agar dapat terjadi kehamilan, posisi sanggama yang terbaik adalah wanita berbaring terlentang dengan kedua pinggul di tunjang dan di tinggikan dengan bantuan bantal. Dan di perkirakan bahwa tetap dalam posisi terlentang selama 20 menit atau lebih setelah sanggama selesai, akan memberi lebih banyak kesempatan kepada spermatozoa untuk berhubungan dengan serviks. 4. Lubrikans
Beberapa lubrikans seperti K-Y jelly mempunyai sifat spermisid; dan tanpa di ketahui oleh pasangan suami-isteri di gunakan sebagai lubrikans sedangkan sebenarnya mereka menginginkan terjadinya kehamilan. 5. Pembilasan Vagina (Douching )
Meskipun merupakan metode kontrasepsi yang sama sekali tidak bias di andalkan pembilasan vagina pada pasangan suami-isteri yang keadaan fertilitasnya sudah rendah, dapat membunuh spermatozoa yang sangat di perlukan. 6. Medikamentosa
Beberapa
medikamentosa
menyebabkan
impotensi,
spermatogenesis.
dapat ejakulasi
mempengaruhi retrograde
fertilitas
atau
pria
gangguan
dengan
sementara
Narkotik,
trankuiliser
(phenothiazines),
monoamine-oxidase
inhibitors,
guanethedine dan metildopa dapat menimbulkan impotensi; sedangkan obat anti malaria, nitrofurantoin, cimetidine, beberapa antihipertensi dan methotrexate dapat mempengaruhi produksi spermatozoa. Diethylstilbestrol (DES) dapat mengurangi fertilitas pria maupun wanita. Angka kejadian untuk karsinoma testis, abnormalitas spermatozoa dan testis yang tidak turun (cryptorchidismus) dapat lebih tinggi pada pria yang mempunyai hubungan dengan DES. 7. Iradiasi
Epitel germinal testis (yang menutupi terbulus seminifors) dapat terganggu (sementara dan/atau irreversible, oleh iradiasi, dan dapat terjadi kelainan – kelainan kromosom. Di samping itu, iradiasidapat mempertinggi resiko karsinoma testis. Pada wanita, iradiasi dapat menyebabkan kegagalan dari ovarium. 8. Kerja Fisik / Jasmani
Beberapa atlet wanita (pelari jarak jauh atau penari professional) dapat mengalami amenore yang irreversibel. Pria yang sering mandi / berendam dalam air hangat / panas dapat menyebabkan peninggian suhu skrotum sehingga terjadi penurunan produksi spermatozoa. 9. Pakaian ketat
Pakaian ketat yang di pakai oleh pria mempunyai efek yang sama dengan mandi / berendam air hangat / panas dan menyebabkan peninggian suhu skrotum dengan akibat terjadi penurunan produksi spermatozoa. 10. Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan seperti supir truk jarak jauh, dapat menyebabkan oligospermia oleh karena hubungan / keterbukaan terhadap panas. 11. Nutrisi / Gizi
Status gizi yang jelek dapat memberikan efek umum yang buruk terhadap fertilitas. Meskipun tampaknya gangguan terhadap konsepsi belum timbul selama belum terjadi kelaparan yang sebenarnya. Sebaliknya, obesitas dapat mengurangi frekuensi ovulasi dan mengurangi frekuensi sanggama, sehingga mempengaruhi fertilitas dan kemungkinan konsepsi. 12. Merokok / Alkohol
Merokok / tembakau dan alkohol dapat menyebabkan kualitas spermatozoa yang jelek pada beberapa kasus. Marijuana juga menyebabkan berkurangnya motilitas dan jumlah spermatozoa. Pada wanita hamil, merokok dan alkohol dapat memberikan efek negative terhadap janin yang sedang tumbuh. 13. Polusi
Pb, asap beracun dan kontak dengan pestisida disangka mempunyai hubungan dan/atau sebagai penyebab dari infertilitas. 14. Pembedahan / Operasi
Berbagai macam tindakan pembedahan dan beberapa pengobatan medik dapat memberikan dampak pada fertilitas. Bila pengobtan terssebut memang di perlukan, bisa akan penderita perihal dampaknya terhadap fertilitas.
A. Wanita • Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendir serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital • Pemberian terapi obat, seperti; 1. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh . 2. Terapi penggantian hormon 3. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal 4. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat •
GIFT
(
gamete
intrafallopian
transfer
)
• Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas •
Bedah
• •
B.
plastic
misalnya
Pengangkatan Eliminasi
vaginitis
atau
penyatuan tumor
servisitis
dengan
uterus atau
antibiotika
bikonuate, fibroid
atau
kemoterapi
Pria
• Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapka n kualitas
sperma
• •
meningkat
Agen Testosterone
•
Enantat
HCG
•
FSH
dan
Testosteron
secara dan
antimikroba
HCG
Spionat
Klomifen
•
Perbaikan
dapat
memperbaiki
untuk
menyelesaikan
diberikan
varikokel
stimulasi
i.m
• Bromokriptin, digunakan untuk mengobati •
untuk
untuk
kejantanan
hipoganadisme spermatogenesis
tumor hipofisis atau hipotalamus mengatasi
menghasilkan
perbaikan
subfertilitas
idiopatik
kualitas
sperma
• Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak
membiasakan
penggunaan
celana
yang
panas
dan
ketat
• Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida
PENANGANAN BERDASARKAN ETIOLOGI
1. Varikokel. Tindakan yang saat ini dianggap paling tepat adalah dengan operasi berupa pengikatan pembuluh darah yang melebar (varikokel) tersebut. Sebagian besar penelitian menunjukkan manfaat tindakan ini walaupun metodologi penelitiannya belum sempurna karena tanpa pembanding. Suatu penelitian dengan pembanding menunjukkan keberhasilan tindakan pada 66 persen penderita berupa peningkatan jumlah sperma dan kehamilan, dibandingkan dengan hanya 10 persen pada kelompok yang tidak dioperasi. 2. Infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya merupakan masalah bermakna karena meliputi 20 persen penderita. Penanggulangannya berupa pemberian beberapa macam obat, yang dari pengalaman berhasil menaikkan jumlah dan kualitas sperma. Namun sebagian besar penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pembanding, tidak menunjukkan perbaikan bermakna. Usaha menemukan penyebab di tingkat kromosom dan keberhasilan manipulasi genetik tampaknya menjadi titik harapan di masa datang. 3. Adanya penyumbatan di saluran sperma hanya dapat dipastikan dengan operasi. Bila sumbatan tidak begitu parah, dengan bantuan mikroskop dapat diusahakan koreksinya. Pada operasi yang sama, dapat juga dipastikan ada atau tidaknya produksi sperma di buah zakar.
4. Sesuai dengan kelainan yang ditemukan, maka penyebab lain bisa diatasi dengan koreksi hormonal dan penghentian obat-obatan yang diduga menyebabkan gangguan sperma. 5. Namun, usaha-usaha di atas ada kalanya belum berhasil untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma, sehingga diperlukan teknik reproduksi bantuan. Termasuk dalam hal ini adalah inseminasi bantuan dan inseminasi in-vitro (IVF/bayi tabung), yang sangat membantu mengatasi masalah infertilitas pria. INSEMINASI BUATAN
Inseminasi buatan demi kelahiran seorang anak, cara ini di luar kebiasaan, karena biasanya melalui hubungan seksual langsung antara laki-laki dengan perempuan, terjadi melalui
dua
jalan
yang
mendasar:
1- Jalan inseminasi dalam, hal ini dengan menyuntikkan sperma laki-laki di tempat yang sesuai
dalam
tubuh
wanita.
2- Jalan inseminasi luar, di antara sperma laki-laki dengan telur wanita dalam tabung uji dalam laboratorium medis kemudian telur yang sudah dibuahi tersebut ditanam dalam rahim seorang wanita.
Jalan Inseminasi Dalam:
Cara pertama, benih jantan diambil dari laki-laki beristri lalu disuntikkan pada tempat yang sesuai di dalam saluran rahim atau dalam rahim istrinya sehingga benih itu bertemu secara alami dengan sel telur yang dipancarkan oleh indung telur istrinya, maka terjadilah pembuahan yang selanjutnya adalah bersemayam di dinding rahim – dengan izin Allah- seperti yang terjadi dalam persetubuhan. Cara ini digunakan jika suami mempunyai keterbatasan karena suatu sebab sehingga dia tidak berhasil menyampaikan spermanya ke sasarannya pada saat terjadi persetubuhan. Cara kedua, benih jantan di ambil dari seorang laki-laki lalu ia disuntikkan di tempat yang sesuai pada istri orang lain sehingga terjadi pembuahan dari dalam dan selanjutnya menempel di dinding rahim sebagaimana dalam cara yang pertama. Cara ini digunakan manakala suami mandul tidak mempunyai bibit dalam spermanya sehingga benih jantan diambil dari orang lain.
Jalan Inseminasi Luar:
Cara ketiga, benih jantan diambil dari suami demikian juga sel telur dari istrinya, lalu keduanya diletakkan dalam tabung uji medis dengan syarat-syarat fisika tertentu sehingga benih jantan milik suami membuahi sel telur milik istri dalam wadah uji, setelah pembuahan ini mulai terbagi dan meningkat jumlahnya, dalam waktu yang sesuai dipindahkan dari tabung uji ke rahim istri itu sendiri, pemilik sel telur agar ia menempel pada dinding rahimnya, maka ia tumbuh dan terbentuk seperti janin lainnya, di akhir masa kehamilan istri melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan. Ini yang dikenal dengan bayi tabung yang dibuktikan oleh penemuan ilmiyah yang dimudahkan oleh Allah, sampai hari telah ada beberapa anak yang lahir melalui cara ini, laki-laki, perempuan dan kembar, beritanya diekspos oleh koran-koran internasional dan media-media informasi lainnya. Cara ini digunakan manakala istri mandul akibat tersumbatnya saluran di antara rahim dengan indung telurnya. Cara keempat, inseminasi luar dalam tabung uji antara benih jantan yang diambil dari suami dan sel telur yang diambil dari seorang wanita yang bukan istrinya, mereka menyebutnya dengan relawan, kemudian kedua benih yang telah bertemu ini di masukkan ke dalam rahim istrinya. Cara digunakan manakala indung telur istri tidak berfungsi atau rusak sama sekali namun rahimnya sehat dan mungkin menerima pertemuan kedua benih padanya. Cara kelima, inseminasi luar dalam tabung uji di antara benih jantan dari seorang laki-laki dan sel telur dari seorang wanita yang bukan istrinya, mereka menamakannya dengan dua orang relawan kemudian kedua benih yang telah bertemu ini dimasukkan ke dalam rahim wanita lain yang bersuami. Mereka menggunakan cara ini manakala wanita yang bersuami di mana kedua benih itu di masukkan kepadanya mandul karena indung telurnya rusak namun rahimnya sehat, suaminya mandul dan keduanya menginginkan seorang anak. Cara keenam, inseminasi dilakukan di luar dalam tabung uji di antara benih suami istri kemudian dimasukkan kepada seorang wanita yang menjadi relawan untuk mengandungnya. Mereka menggunakan cara ini manakala istri tidak mampu