BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai proses
fisikokimia yang menunjang kehidupan sehari – hari. Tubuh Tubuh selalu berusaha agar segala sesuatu yang ada didalamnya berada dalam rentang konstan agar tercapai keadaan homeostasis. Seluruh sistem metabolisme bekerja sama dengan harmonis satu sama lain dalam menjalankan fungsinya masing – masing. Elektrolit dan cairan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam menjaga keseimbangan ini. Secara kimiawi, elektrolit adalah unsur – unsur yang berperan sebagai ion dalam larutan dan memiliki kapasitas untuk konduksi konduksi listrik. Dan keseimbangan elektrolit merupakan suatu hal yang penting agar sel dan organ dapat berfungsi secara normal. Elektrolit terdiri atas kation dan anion. Di dalam tubuh ada beberapa kation yang penting yaitu, natrium, kalium, kalsium dan magnesium. Sedangkan anion yang penting adalah klorida, bikarbonat, dan fosfat. Gangguan keseimbangan elektrolit diartikan sebagai suatu keadaan dimana kadar elektrolit di dalam darah berada dalam rentang nilai yang tidak normal. isa melebihi nilai normal atau dibawah nilai normal. !mplikasi dari keadaan ini berpengaruh dalam hal keseimbangan cairan dan fungsi – fungsi fungsi organ tubuh lainnya. erbagai macam hal dapat menyebabkan ketidakseimbangan ini. "etidakseimbangan antara kebutuhan dengan asupan serta ekskresi adalah penyebab utamanya. #danya gangguan gangguan dari sistem regulasi yang berperan, juga memberikan dampak dalam keseimbangan elektrolit. Dalam praktek klinik sehari – hari gangguan elektrolit merupakan kelainan yang sangat sering dijumpai. "eadaan ini biasanya merupakan bagian manifestasi klinis dari penyakit dasar yang diderita pasien. $ampir %& ' pasien rawat inap
mengalami gangguan elektrolit, yang disebabkan oleh bermacam hal, sehingga dalam pembiayaanpun menjadi hal yang diperhitungkan. Gangguan elektrolit seringkali terdiagnosis saat pasien dirawat di rumah sakit, terutama pada pasien – pasien dengan penyakit kritis. "eadaan ini berhubungan dengan meningkatnya meningkatnya risiko mortalitas di rumah sakit. !nsidensi gangguan elektrolit terbanyak adalah gangguan kalium dan natrium. Sebanyak lebih dari %( ' pasien di rumah sakit mengalami hipokalemia dan () – %& ' mengalami hiponatremia. *asien – pasien dengan hiperkalemia mencapai ( – (& ', sedangkan hipernatremia &,+ – ),) ' dari seluruh pasien yang dirawat. $iperkalsemia terjadi pada lebih dari & ' kasus keganasan. $ipomagnesemia muncul pada lebih dari (%' pasien, yang terkadang sering diabaikan oleh para klinisi. -engingat tingginya angka kejadian gangguan keseimbangan elektrolit dalam praktek klinik sehari–hari, terutama gangguan keseimbangan natrium, kalium, kalsium dan magnesium, maka perlu adanya suatu pemahaman yang lebih baik. Dengan pemahaman ini, akan memudahkan memudahkan dalam hal penentuan diagnosis yang cepat dan akurat, sehingga terapi dan penatalaksanaan dapat diberikan dengan cepat dan akurat pula.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. 1.
Konsep Kasus Defns airan merupakan komponen terbesar yang membentuk tubuh/ 0&' dar i
berat badan orang dewasa terdiri atas cairan 1*atricia. %&(&2
Saat cairan berpindah dari kompartemen tubuh, cairan terdiri atas substansi yang terkadang disebut mineral atau garam yang dikenal sebagai elektrolit 1hristensen dan kockrow, %&&+2. Elektrolit merupakan elemen atau campuran yang ketika dilarutkan atau dicampur dengan air atau cairan pelarut lainnya, dipisahkan menjadi ion yang bermuatan listrik. Gangguan 3olume cairan adalah suatu keadaan ketika indi3idu beresiko mengalami penurunan, peningkatan atau pemindahan 1perpindahan2 cepat dari satu kelainan cairan intra3askuler, interstisial dan intraseluler 1arpenito, %&&&2. !. Etolog a. $yper3olemia, ini dapat terjadi jika terdapat 4 (. %. +. 7. b. (. %.
Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air. 5ungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air. "elebihan pemberian cairan intra 3ena 1!62. *erpindahan cairan interstisial ke plasma. $ipo3olemia, ini terjadi dapat disebabkan karena 4 *enurunan masukan. "ehilangan cairan yang abnormal melalui kulit, gastrointestinal, ginjal
abnormal. +. *endarahan. ".
Tan#a #an $e%ala Tanda dan gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan
gangguan hyper3olemia antara lain sesak nafas, ortopnea, dapat juga menimbulkan gagal jantung, edema pulmuner, peningkatan dan penurunan takanan darah, nadi kuat, asietas, kulit lembab, distensi 3ena leher. Tanda gejala klinik yang mungkin didapatkan pada klien dengan gangguan hipo3olemia antara lain gejala pusing, lemah, letih, anoreksia, mual, muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi, oliguria, penurunan tekanan darah, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering, penuran berat badan akut, mata cekung, pengosongan 3ena jugularis, pada bayi dan anak8anak penurunan jumlah air mata. &. Anato' #an (solog
"elebihan 3olume cairan atau hyper3olemia terjadi apabila tubuh menyipan cairan dan elektrolit dalam kompatermen ekstraselular dalam proporsi yang seimbang. "arena adanya retensi cairan isotonic, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. "elebihan cairan tubuh hamper selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalam serum. "elebihan caioran terjadi akibat o3erload cairan atau adanya gangguan mekanisme homeostatis pada proses regulasi 1keseimbangan cairan2. "ekurangan 3olume cairan atau hipo3olemia terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proposional 1isotonic2. 9mumnya, gangguan ini diawali dengan kehilangan c airan intra3askuler, lalu diikuti dengan perpindahan cairan intraseluler menuju intra3askuler sehingga mengakibatkan penurunan cairan ekstraseluler. 9ntuk mengkompensasi kondisi ini, tubuh melakukan pemindahan cairan i ntraseluler. ).
Pe'erksaan Penun%ang *emeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya
gangguan cairan dan elektrolit yaitu4 a. *emeriksaan :adiologi *hoto thorak dapat mengarah ke kardio megali 4 pembesaran paru dengan kongestif paru. b. E"G E"G dilaksanakan untuk mengetahui adak tidaknya infark miokardial akut, guna mengkaji aritma dan untuk mengenal respon kompensatori seperti terjadinya hypertropi 3entrikel. c. ;aboratorium (2 Darah %2 9rin +2 "ateteri jantung
iasanya ditemukan tekanan akhir diastole 3entrikel kiri, atrium kiri dan tekanan 3ena pulmonalis meninggi, sedangkan tekanan atrium kanan baru meninggi pada keadaan lanjut.
*. Ko'plkas Gangguan penurunan kardiac out put. a. $ypokalemia 4 Gagal ginjal akut, gangguan sirkulasi 1 aritmia, decomp.
cordis, hypotensi orthostatik2, !leus paralitik, kelemahan otot sampai kuadrat plegia. b. $yponatremia4 "ram otot 1kejang2, twicing, hemiparese, odema pupil, koma. c. *erubaan perfusi jaringan perifer. +. Penatalaksanaan a. "eperawatan (2 -enghitung !<; %2 -enghitung tetesan infus
BAB III A,UHAN KEPERA-ATAN
Proses Asuan Kepera/atan Pa#a Pasen N0. K Dengan #agnosa $angguan Elektrolt Ruangan RA A. Pengka%an 1. I#enttas Pasen =ama 9mur
4Tn. " 4 7 Tahun
#lamat 4 Sei mencirim #gama 4 !slam *endidikan 4 S;T# Status perkawinan 4 -enikah Tanggal -asuk :umah Sakit 4 ( >anuari %&() Tanggal pengkajian 4 % 5ebruari %&() D? -edis 4 Gangguan Elektrolit *enanggung >awab 4 =y. S $ubungan 4 Suami 9mur 4 7) tahun #lamat 4 Sei mencirim !. Keluan Uta'a "lien mengatakan datang ke :umah Sakit dengan keluhan # lebih dari 7 kali, tiba8tiba badan menggigil, dan merasa badannya lemas. "lien juga mengatakan nyeri perut serta klien juga pernah menderita asam lambung, usus melilit dan gejala le3er.=amun sebelumnya klien tidak pernah mengalami sakit diare dan klien mengatakan keluarganya ada yang memiliki riwayat penyakit li3er. ". R/a0at Keseatan ,ekarang "lien mengatakan datang ke :umah Sakit dengan keluhan # lebih dari 7 kali, tiba8tiba badan menggigil, dan merasa badannya lemas. "lien juga mengatakan nyeri perut serta klien juga pernah menderita asam lambung, usus melilit dan gejala le3er.=amun sebelumnya klien tidak pernah mengalami sakit diare dan klien mengatakan keluarganya ada yang memiliki riwayat penyakit li3er. &. R/a0at Pen0akt Keluarga :iwayat kesehatan dari keluarga bahwa penyakit hipertensi yang diderita ayahnya disertai dengan diabetes millitus . R/a0at Keseatan 2asa Lalu #dapun penyakit yang pernah diderita dalam 0 bulan terakhir yaitu tb paru dan penderita sedang menjalani pengobatan paket 1oat2 di puskesmas. Sekarang penderita masih batuk8batuk. ). Pe'erksaan (sk a. ,tatus Keseatan u'u' 3
*enderita mengeluh kesulitan dalam menelan makanan dan makanan yang sudah masuk sering keluar 1muntah2. kesadaran compos metris. 4. Tan#a 5tal
Tekanan Darah 4 ((&@A& mm$g =D
4 B& ? @ menit
::
4 %(? @ menit
Temp
4 +C
Tinggi adan
4 (0) cm
erat adan
4 0+ kg
iri8ciri Tubuh 4 Sedang, "ulit sawo matang. 6. Pe'erksaan head too
(. "epala dan rambut a. "epala 4 "epala tidak kelainan struktur 4 rambut tebal entuk "ebersihan
4 berbentuk o3al, 4 kurang
b. :ambut
4 rambut hitam,
"ebersihan
4 bersih
>enis dan struktur rambut 4 ikal
4 sawo matang 4 bulat, simetris
%. -ata a. b. c. d.
entuk 4 bulat *alpebra 4 tidak bengkak *upil 4 mengecil saat bereaksi terhadap cahaya@ isokor "onjungti3a 4 tidak anemis
e. "ornea 4 tampak kurang bening f. 6isus 4 ketajaman tidak terkaji g. Tekanan bola mata4 tertekan apabila membuka mata. +. $idung a. Tulang hidung dan posisi septum 4 tualang hidung normal, tampak mancung, Tidak ada de3iasi b. ;ubang hidung 4 lengkap, simetris, bulu ada. Tidak ada Secret c. uping hidung 4 ;ebar, simetris, tidak ada kelainan 7. Telinga a. entuk telinga 4 bentuk simetris. b. 9kuran telinga 4 lebar, caplang, simetris c. ;ubang telinga 4 tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak ada serumen. d. "etajaman pendegaran 4 kemampuan mendengar klien masih baik, masih dapat mendengar sapaan dengan normal. ). -ulut dan faring a. "eadaan bibir 4 kering dan terlihat pucat b. "eadaan gusi dan gigi 4 gusi baik, tidak ada luka, dan tidak lengkap lagi. c. "eadaan lidah 4 kering selalu haus d. rafaring 4 adanya nyeri tekan dan sulit menelan 0. ;eher a. *osisi trachea 4 tidak normal b. Thyroid 4 adanya pembengkak. c. Suara 4 serak8serak basah d. "elenjar limfe 4 adanya kelenjar e. 6ena jugularis 4 saat dilakukan pengkajian 3ena teraba jelas f. Denyut nadi korotis 4 () @ menit. #. Pe'erksaan ntegu'en (. "ebersihan 4 bersih %. "ehangatan 4 hangat +. Tugor kulit 4 sedang 7.
%. *emeriksaan paru a. *alpasi getaran suara b. *erkusi c. #uskultasi +. . *emeriksaan jantung a. !nspeksi b. *alpasi c. *erkusi 7. #uskultasi a. unyi jantung !
4 tidak adanya nyeri tekan 4 adanya taktilpremitus 4 reguler 4 tidak terlihat pembesaran jantung 4 tidak ada teraba pembesaran jantung 4 :edup 4 unyi jantung ! 1S!24F
unyi jantung !! 1S!!2 4F unyi jantung !!! 1S!!!24 Tidak ada -urmur 4Tidak ada b. unyi jantung !! 4 Terdengar suara !!@ Dup c. unyi jantung tambahan 4 Tidak ada suara jantung tambahan d. -urmur 4 Tidak terdengar suara murmur e. 5rekuensi 4 B% ?@ menit f. Pe'erksaan a4#o'en (. !nspeksi entuk abdomen 4 normal @ semakin kurus dan kering. enjolan dan massa 4 tidak ada benjolan ayangan pembulu darah4 tidak terlihat %. #uskultasi *eristaltic usus 4 terdengar peristaltik +. *alpasi Tanda nyeri tekan 4 adanya nyeri pada abdomen enjolan dan masa 4tidak ada benjolan dan masa Tanda acites 4 tidak adanya tanda acites $epar 4 tidak ada keluhan pada hepar ;ien 4 keadaan lien baik Titik -c. urney 4 tidak ada 7. *erkusi Suara abdomen 4 kanan dan kiri redup *meriksaan acites
4 tidak adanya pembengkakan pada abdomen
ksigenasi (2
Sesak nafas
4 ada
%2
atuk
4 ada
+2
Sputum
4 ada
72
=yeri dada
4 ada
)2
$al yang dilakukan untuk meringankan nyeri dada 4 tidak ada
02
:iwayat penyakit
4 ada
2 5.
G.
$.
:iwayat merokok
4 aktif
Eliminasi fekal@bowel (2 5rekuensi 4 ( ?@hari %2 umlah 4 tidak terkaji 72 Ggn. Eliminasi bladder 4 Tidak ada )2 :iwayat dahulu 4 Tidak ada 02 *enggunaan kateter 4 Tidak ada 2 "ebutuhan pemenuhan #D; bladder 4 -andiri B2 "eluhan 4 tidak ada Sensori, persepsi dan kognitif (2 Ggn. *englihatan 4 Tidak ada %2 Ggn. *endengaran 4 ada +2 Ggn. *enciuman 4 Tidak ada 72 Ggn. Sensasi taktil 4 Tidak ada )2 Ggn. *engecapan 4 ada 02 :iwayat penyakit 4 Tidak ada
Terap
!nfus :; %&tpm F ampul antrain !njeksi antrain ampul !6 !njeksi ranitidin !njeksi cofeto?im Pe'erksaan penun%ang
*ada pemerikasaan laboratorium didapatkan hasil $emoglobin ((,1=ilai normal (%8(02, trombosit AB.&&& 1=ilai normal ()&.&&& – 7&&.&&&2, SGT A7 1=ilai =ormal &8+(2, SG*T 0A 1=ilai =ormal &8+%2 dan asam urat ,0 1=ilai =ormal %,78),2.
Analsa Data
Data
Ds4 *asien mengatakan
Etolog
"ehilangan aktif 3olume cairan
2asala
Defisit 3olume cairan
lemas. Do4 mukosa bibir kering, mata cekung, dan turgor kulit lambat. *enghitungan alance airan selama %7 jam4 8 utput4 (. -untah 4 (&&cc %. # 7 kali 4 %&&cc +. 9rine 7 kali 4 %&&cc 8 !nput (. !nfus :; 4 )&&cc %. -inum 4 (&&&cc +. #.m ? 4 %)cc 8 !<; 4 () ? )) 4 B%)cc 8 4 input – output – !<; 4 () – )&& – B%) 4 7)&cc Ds4 *asien mengatakan # lebih dari 7 kali, cair dan berlendir Do4 tampak lemas, pucat, dan akral
*eradangan pada usus
Diare
Dagnosa Kepera/atan. 1. De3isit 3olume cairan berhubungan dengan kehilangan 3olume cairan
secara aktif. !. =yeri #kut berhubungan dengan nyeri dada pleuritis ". Diare berhubungan denganfisiologis proses infeksi inflamasi iritasi metabolisme dan parasit
Dagnosa Kepera/atan #an Inter9ens Dengan Nan#a :NO;
Diagnosa "eperawatan De3isit 3olume cairan berhubungan dengan kehilangan 3olume cairan secara aktif.
:encana "eperawatan Tujuan dan "riteria $asil NO;. Setelah dilakukan
!nter3ensi NI; (. *ertahankan catatan
tindakan intake dan output keperawatan selama (?%7 jam defisit 3olume cairan teratasi
yang akurat. %. -onitor status hidrasi +. -onitor hasil lab 7. -onitor 3ital sign setiap () menit ). -onitor status nutrisi
dengan kriteria hasil 4 (. -empertahankan urine
0. -onitor intake dan urine output setiap B jam.
output sesuai dengan usia dan , > urine normal %. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal. +. Tidak ada dan tanda tanda dehidrasi elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab, tidak ada rasa haus yag berlebihan 7. >umlah dan irama pernafasan dalam batas normal. ). *h urine dalam batas
Diare berhubungan
normal. NO;. Setelah dilakukan
dengan fisiologis proses
NI;
(. "elola pemeriksaan tindakan
infeksi inflamasi, iritasi keperawatan
kultur sensitifitas feses %. E3aluasi pengobatan
metabolisme dan parasit. selama ..... diare
yang berefek samping +. E3aluasi jenis intake
pasien terarasi makanan
dengan kriteria hasil 4 (. Tidak ada diare %. 5eses tidak ada darah
+. 7. ). 0.
dan mukus. =yeri perut tidak ada *ola # normal #sam basa normal $idrasi baik
7. -onitor kulitsekitar perinal terhadap adanya iritasi dan ulserasi. ). #jarkan penggunaan obat anti diare 0. #jarkan pada pasien tekhnik pengurangan stress jika perlu . "olaborasi jika tanda dan gejala diare
=yeri akut berhubungan
NO; Setelah dilakukan
dengan agen injuri
menetap. NI; (. ;akukan pengkajian
tindakan 1biologis, fisik dan
nyeri secara keperawatan
psikologis2
kompherensif. selama .... nyeri Temukan lokasi, pasien teratasi @ karakteristik lokasi, tidak mengalami dengan kriteria
durasi dan frekuensi. %. bser3asi reaksi
hasil 4
non3erbal dri
(. -ampu mengkontrol
ketidaknyamanan. +. antu pasien dan
nyeri dan mampu keluarga untuk mencari menggunakan tekhnik dan menemukan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri. %. -elaporkan bahwa
dukungan. 7. "urangi factor presipitasi nyeri.
nyeri berkurang dengan menggunakan managemen nyeri. +. -ampu mengenali nyeri 1skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri2. 7. -enyatakan rasa
). "aji tipe dan sumber untuk menentukan inter3ensi. 0. #jarkan teknik nafas dalam. . Tingkatkan istirahat. B. -onitor 3ital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik.
nyaman setelah nyeri berkurang. ). Tanda 3ital sign dalam batas normal. 0. Tidak mengalami gangguan tidur.
BAB I5 PE2BAHA,AN
"esimpulan airan merupakan komponen terbesar yang membentuk tubuh/ 0&' dari berat badan orang dewasa terdiri atas cairan 1*atricia. %&(&2 Saat cairan berpindah dari kompartemen tubuh, cairan terdiri atas substansi yang terkadang disebut mineral atau garam yang dikenal sebagai elektrolit 1hristensen dan kockrow, %&&+2. Elektrolit merupakan elemen atau campuran yang ketika dilarutkan atau dicampur dengan air atau cairan pelarut lainnya, dipisahkan menjadi ion yang bermuatan listrik.
Gangguan 3olume cairan adalah suatu keadaan ketika indi3idu beresiko mengalami penurunan, peningkatan atau pemindahan 1perpindahan2 cepat dari satu kelainan cairan intra3askuler, interstisial dan intraseluler 1arpenito, %&&&2. .
DA(TAR PU,TAKA
#limul $idayat, #HiH. %&(%. "ebutuhan Dasar -anusia. >akarta 4 *enerbit uku "edokteran. #smadi.%&&B."onsep dan #plikasi "ebutuhan Dasar "lien.>akarta4 Salemba -edika arpenito, ;ynda >uall. 1%&&02. Diagnosa "eperawatan. #lih ahasa ! -ade "ariasa. Edisi (&.>akarta 4 EG. "usuma, $ardhi.%&(%.#plikasi #suhan "eperawatan erdasarkan =#=D# =!8=. Iogyakarta4 -edia $ardy
=#=D#. %&(%. #plikasi asuhan "eperawatan erdasarkan =#=D# =!8 =. Iogyakarta 4 -edia $ardy *otter, #nne G. %&(&. 5undamental "eperawatan, edisi buku +. Salemba -edika4 >akarta.
;ATATAN PERKE2BAN$AN No
Har 8
Dag
-aktu
I'ple'entas
E9aluas
(
Tanggal %%.&%.()
nosa (
&A.+&
S4
-engkaji tanda8
"lien kelihatan lemah
tanda 3ital -engkaji tanda8 tanda nyeri dan cemas -enganjurkan teknik relaksasi erkolaborasi
dan pucat, meringis dan cemas 4 TT64 TD4 (+&@A& mm$g =4 0B?@menit :: 4 %%?@menit
dengan tim Dokter dalam
T4 + C
pemberian obat analgetik
#4 masalah teratasi sebagian
-ual emas Demam "gd dicek ulang *4 inter3ensi dilanjutkan
Tingkat kecemasan "o/aborasi dengan dokter dalam
%
%%.&%.()
%
((.&&
(. -engkaji status nutrisi DS4 klien mengatakan berat
pemberian obat. S 4 "lien mengatakan masih sering merasakan mual
badannya menurun sejak sakit D4 70 kg turun menjadi +) kg
nafsu makan berkurang 4
%. -enimbang berat badan klien DS4 klien mengatakan
#
4 masalah belum teratasi
bersedia untuk di timbang D4 badan klien +)
erat badan #supan nutrisi. *antau aktifitas
klien mengatakan nafsu *
makannya berkurang sejak
4 !nter3ensi
sakit
dilanjutkan.
*antau berat badan #supan nutrisi "olaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik. +
&A.&%.()
+
(%.&&
(. -emberikan posisi
S 4 "lien mengatakan masih
senyaman mungkin
sering merasakan mual
%. -emantau asupan nutrisi.
muntah, malas
+. -emantau keadaan kulit
melakukan kebersihan
7. -emantau keadaan
diri
perawatan dirim cara berpakaian kebersihan diri
4
4 masalah belum teratasi
"eberihan kulit #supan nutrisi.
*
4 !nter3ensi dilanjutkan.
*antau berat badan #supan nutrisi :eaksi kulit "olaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik. 7
(&.&%.()
(
(&.&&
-engkaji tanda8
S4 "lien kelihatan lemah
tanda 3ital -engkaji tanda8 tanda nyeri dan cemas -enganjurkan teknik relaksasi erkolaborasi
dan pucat, meringis dan cemas 4 TT64 TD4 (+&@A& mm$g =4 0B?@menit :: 4 %%?@menit
dengan tim Dokter dalam
T4 + C
pemberian obat analgetik
#4 masalah teratasi sebagian
-ual emas Demam "gd dicek ulang *4 inter3ensi dilanjutkan
Tingkat kecemasan "o/aborasi dengan dokter dalam
)
(&.&%.()
%
(&.7)
(. -engkaji status nutrisi DS4 klien mengatakan berat
pemberian obat. S 4 "lien mengatakan masih sering merasakan mual
badannya menurun sejak sakit D4 70 kg turun menjadi +) kg
nafsu makan berkurang 4
%. -enimbang berat badan klien DS4 klien mengatakan bersedia untuk di timbang
#
4 masalah belum teratasi
D4 badan klien +) klien mengatakan nafsu
erat badan #supan nutrisi. *antau aktifitas
makannya berkurang sejak *
sakit
4 !nter3ensi dilanjutkan.
*antau berat badan #supan nutrisi "olaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik. 0
(&.&%.()
+
((.()
(. -emberikan posisi
S 4 "lien mengatakan masih
senyaman mungkin
sering merasakan mual
%. -emantau asupan nutrisi.
muntah, malas
+. -emantau keadaan kulit
melakukan kebersihan
7. -emantau keadaan
diri
perawatan dirim cara berpakaian kebersihan diri
4
4 masalah belum teratasi
"eberihan kulit #supan nutrisi.
*
4 !nter3ensi dilanjutkan.
*antau berat badan #supan nutrisi :eaksi kulit "olaborasi dengan
dokter dalam pemberian analgetik.