EKG Gangguan Elektrolit oleh Bona Dea Kometa G0002097 FK UNS
Gangguan Keseimbanga Elektrolit Yang harus diidentifikasi dari EKG untuk mengetahui gangguan keseimbangan elektrolit adalah hipokalemia, hiperkalemia, hipokalsemia dan hiperkalsemia.
•
Hipokalemia Kadar K+ serum di bawah normal (Kalium <3,5 mEq /L[<3,5 mmol/L]) Analisa EKG didapatkan : gelombang U, QT yang panjang, gelombang T yang rata atau terbalik
Ciri-cirinya : Adanya gel U yang tingginya bisa sama dengan gel T, bahkan lebih tinggi dari gel T. Tiap pasien berbeda, artinya tidak smua pasien dengan kalium rendah akan menyebabkan munculnya gel U. Gel U muncul diawali dengan gel T yang datar atau inverted, sampai pada titik rendah nilai kaliumnya, sehingga akan muncul gel U. Biasanya gel U paling mudah kita identifikasi di precordial lead.
•
Hiperkalemia Definisi : kadar K+ serum di atas normal (K >5,5 mEq/l[5,5 mmol/l]) Analisa EKG didapatkan : puncak gel. T meninggi, interval PR memanjang, kompleks QRS melebar, gel. P mengecil, gelombang sinus
Ciri-cirinya : Gel T tinggi lebih dari 10 mm diprecordial lead atau lebih dari 5 mm di ekstremitas lead. Kalau tidak di obati, gambaran EKG akan terdapat PR interval memanjang, kemudian gel P menjadi datar dan komplek QRS menjadi lebar, kemudian berubah menjadi Ventrikel fibrilasi.
•
Hipokalsemia Kalsium total < 8,5 mg/dl [ 2,12 mmol/l]) kalsium terionisasi <1,0 mmol/l Analisa EKG didapatkan : interval QT dan ST yang memanjang Ciri-cirinya : QT interval memanjang, yaitu lebih dari normal ( > 0,46 detik).
•
Hiperkalsemia Kalsium total > 11 mg/dl[ > 2,75 mmol/l]), Kalsium terionisasi >1,3 mmol/l Analisa EKG didapatkan : interval QT memendek, segmen ST menghilang, pelebaran gelombang t, dan pelebaran QRS kompleks Ciri-cirinya : QT interval memendek,yaitu tidak adanya ST segment