“ASKEP GADAR THT “ (BENDA ASING) I . Definisi Benda asing = Benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada. A. BENDA ASING DI HIDUNG ~ Manifestasi Klinis · Hidung tersumbat oleh sekret mikropuruulen yang banyak dan berbau busuk di satu sisi rongga hidung kanan atau kiri , tempat benda asing. · Rasa nyeri. · Demam · Epistaksis · Bersih · Edemo · Inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat viserasi. ~Pemeriksaan Penunjang · Px radiologi ~Penata laksanaan · Benda asing dengan permukaan kasar dikeluarkan dengan menggunakan forsep. · Benda asing bulat dan licin , digunakan pengait yang ujungnya tumpul. · Pemberian anti biotik sistemik selama 5-7 hari hanya b ila ada infeksi hidung dan sinus. => Pengkajian : Danger : tidak bahaya Respon : Masih berespon Airwoy : Tersumbat Breating : dari menivestasi klinis yang didapatkan nyeri , susah bernafas , suara nafas mergi. Circubitien : terdapat sumbatan partial yang dapat mengakibatkan klien susah bernafas. B. BENDA ASING PADA TELINGA ~ Manifestasi klinis · Rasa tidak enak ditelinga · Tersumbat · Pendengaran terganggu · Rasa nyeri ditelinga · Pada inspeksi telinga akan tempat benda asing ~ Penata laksnaan Usaha pengeluaran harus dilakukan dengan hati- hati biasanya dijepit dengan pinset dan ditarik kelaur bila pasien tidak kooperatif koope ratif dan beresiko merusak gending telinga atau setruktur struktur telinga tengah maka sebaiknya dilakukan anestesi sebelum dilakukan penatalaksanaan binatangdiliang telinga harus dimatikan terlebih dahulu dengan meneteskan pantokain , silokain atau minyak => Pengkajian : Danger : Tidak bahaya Respon : Masih berespon Airwoy : Tidak Tersumbat Breating : Tidak mengalami gangguan
Circubitien : Tidak terdapat sumbatan C. BENDA ASING PADA TENGGOROKAN ð Manifestasi klinis Dalam pengkajian menunjukan bahwa korban tidak dapat berbicara , bernafas / batuk. Pasienmencekram leher dengan jempol dan d an jari ini biasanya adalah tanda stress umum pada pasien. Repon pertama yang harus dilakukan menanyai individu apakah ia tercekik => Pengkajian : Danger : Bahaya Respon : Masih ada berespon , biasanya psien memegang lehernya karena merasa tercekik Airwoy : Jalan nafas Tersumbat karena ada benda asing ditenggorokan apabila partial kemungkinan bias bernafas tapi terasa sesak. Gila sumbatan total biasnya pasien tidak dapat bernadfas dan ekspresinya dengan memegang lehernya Breating : Susah bernafas Circubitien : Terganggu Penata laksanaan umum kedaruratan pada Obstruksi jalan nafas ( benda asing) a. Dengan lembut goncang korban dan berteriak “ apakah kamu baik – baik saja?”untuk mencegah kemungkinan cidera karena usaha resusitasi pada seseorang yang bener-bener tidak sadara b. Tempatkan pasien dalam posisi terlentang, pada tempat yang datar, jika pasien dibaringakn dengan wajah dibawah, baik tubuh sehinggah kepala , bahu dan tubu dapat bergerak c. Buka jalan nafas dengan dua metode 1 . Maneuver memindahkan kepala dan dagu => tempatakan satu tangan pada dahi korban dan beri tekanan kuat kebelakang dengan telaapak tangan untuk menengadahkan bagian belakang kepala. => Tempatkan jari ditangan yang lain dibawa bagian tulang rahang bawah deket dagu dan tengadahkan bawa dagu kedepan dan gigi hamper mangatup supaya menyokong rahang dan membantu mengadahkan bagian belakang kapala 2 . Manuver mendorong rahang => Genggam sudut rahang bawah korban dan tengaadahkan dengan kedua tangan ( satu pada masing-masing sisi) , gerakan mandi bula kedepan sambil menengadahkan kepala kebelakang d . Hilangkan adanya benda asing yang menyumbat jalan nafas Penata laksanaan kedaruratan untuk Obstruksi partial 1. dukung korban untuk bantuk dengan penuh kekuatan , mungkin mengi diantar batuk. 2. teruskan mendukung korban untuk tetap batuk sepontan dan uasha nafas selama pertukaran gas terlihat baik . 3. Jika menunjukan kelemahan , batuk , tidak efektif terdengar nada tinggi saat menghembuskan nafas , meningkatakan kesulitan saat bernafas dan mungkin sianosis , pasien ditangani seperti jika mengalami Obstruksi lengkap DAFTAR PUSTAKA BRUNNER DAN SUDDAT . 2002 edisi 8. KEPERWATAN MEDIKAL BEDAH . EGC : JAKARTA
ARIEF MANSUR edisi 3 . 2001 . FAKULTAS KEDOKTERAN UI . EGC : JAKARTA