MAKALAH ASKEP EMERGENCY DAN KRITIS PADA KEGAWATAN GIGITAN BINATANG
Guna Untuk Memenuhi Mata Kuliah Sistem Kegawatdaruratan 2 Dosen Pengampu : Faridah Far idah Aini, M.Kep., Sp.KM
Di susun oleh : !. "anik Purwanti 2. '(ta)ia '(ta)ia "ur Aini Aini *
#$!$!!2a$%%& #$!$!!2a #$!$!!2a$+%& $+%&
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2015 BAB I PENDAHULUAN
A.
atar elakang -a(un -a(un adalah adalah at atau atau sen/a sen/awa wa /ang /ang masuk masuk ke dalam dalam tu0uh tu0uh dengan dengan
0er0agai (ara /ang mengham0at respons pada sistem 0iologis dan dapat men/e0a0kan gangguan kesehatan, pen/akit, 0ahkan kematian. Kera(unan sering dihu0ungkan dengan pangan atau 0ahan kimia. Pada ken/ataann/a 0ukan han/a pangan atau 0ahan kimia sa1a /ang dapat men/e0a0kan kera(unan. Di sekeliling kita ada ra(un alam /ang terdapat pada 0e0erapa tum0uhan dan hewan. Salah satun/a satun/a adalah gigitan 0inatang /ang men/e0a0 ineksi /ang men/erang men/erang susunan sara pusat #ra0ies&. Mengingat masih sering ter1adi kera(unan aki0at gigitan seperti gigitan ular, ular, an1ing, an1ing, ku(ing ku(ing dan mon/et mon/et
maka maka untuk untuk dapat dapat menam0 menam0ah ah penget pengetahu ahuan an
mas/arak mas/arakat at kami kami men/am men/ampaik paikan an inorm inormasi asi mengen mengenai ai 0aha/ 0aha/aa dan pertol pertolong ongan an terhadap gigitan 0inatang terse0ut. Seranga Serangan n 0inatan 0inatang g laut laut 0er0ah 0er0aha/ a/aa merupa merupakan kan salah salah satu resiko resiko /ang /ang dihada dihadapi pi oleh oleh para para wisataw wisatawan. an. inata inatang ng laut laut 0er0ah 0er0aha/ a/aa dapat dapat di0agi di0agi 1adi 1adi dua kelompok /aitu 0inatang laut /ang menggigit dan 0inatang laut /ang men/engat. Kera(un Kera(unan an adalah adalah keadaa keadaan n sakit sakit /ang /ang ditim0 ditim0ulk ulkan an oleh oleh ra(un. ra(un. ahan ahan ra(un ra(un /ang /ang masuk masuk ke dalam dalam tu0uh tu0uh dapat dapat langsu langsung ng mengga menggangg nggu u organ organ tu0uh tu0uh tertentu, seperti paru3paru, hati, gin1al dan lainn/a. 4etapi at terse0ut dapat pula terakumulasi dalam organ tu0uh, tergantung siatn/a pada tulang, hati, darah atau organ organ lainn/ lainn/aa sehing sehingga ga akan akan mengha menghasilk silkan an eek /ang /ang tidak tidak diingi diinginka nkan n dalam dalam 1angka pan1ang. B.
4u1uan !. Untuk mengetahui konsep kegawatdaruratan gigitan serangga, 0inatang 0er0isa dan 0inatang laut 2. Untuk mengetahui pen/e0a0 gigitan serangga, 0inatang 0er0isa dan 0inatang laut Untuk mengetahui mengetahui penatalaksan penatalaksanaan aan gigitan gigitan serangga, serangga, 0inatang 0inatang 0er0isa 0er0isa dan 5. Untuk 0inatang laut
C.
Manaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengert!n !. Deinisi Gigitan Serangga 6nse(t ites adalah gigitan atau serangan serangga. Gigitan serangga
seringkali men/e0a0kan 0engkak, kemerahan, rasa sakit #senut3senut&, dan gatal3gatal. -eaksi terse0ut 0oleh di0ilang 0iasa, 0ahkan gigitan serangga ada /ang 0erakhir dalam 0e0erapa 1am sampai 0erhari3hari. a/i dan anak3anak la0ih rentan terkena gigitan serangga di0anding orang dewasa. 6nse(t 0ites adalah gigitan /ang diaki0atkan karena serangga /ang men/engat atau menggigit seseorang. Kera(unan adalah keadaan sakit /ang ditim0ulkan oleh ra(un. ahan ra(un /ang masuk ke dalam tu0uh dapat langsung mengganggu organ tu0uh tertentu, seperti paru3paru, hati, gin1al dan lainn/a. 4etapi at terse0ut dapat pula terakumulasi dalam organ tu0uh, tergantung siatn/a pada tulang, hati, darah atau organ lainn/a sehingga akan menghasilkan eek /ang tidak diinginkan dalam 1angka pan1ang. 2. Deinisi gigitan 0inatang 0er0isa Gigitan 0inatang 0er0isa adalah gigitan atau serangan /ang di aki0atkan oleh gigitan hewan 0er0isa seperti ular. 5. Deinisi Gigitan inatang aut an/ak hewan laut menggigit atau men/engat. e0erapa mem0erikan ra(un melalui mereka gigi, tentakel, duri, atau kulit. ainn/a, seperti hiu, tidak 0er0isa tetapi dapat menim0ulkan gigitan serius dengan 0esar, gigi /ang ta1am. Ke0an/akan makhluk /ang men/engat atau menggigit telah mengem0angkan perilaku ini se0agai mekanisme pertahanan atau untuk mem0antu mereka 0er0uru makanan. Ke0an/akan sengatan hewan laut dan gigitan dise0a0kan oleh kontak tidak disenga1a. Misaln/a, Anda 0isa mengin1ak ikan pari terku0ur di pasir atau sikat terhadap u0ur3u0ur saat 0erenang. Pen/elam dan nela/an sangat 0eresiko karena sering dan lama kontak mereka dengan kehidupan laut. B. Et"#"g Pen/e0a0 gigitan serangga dan 0inatang 0er0isa Serangga dan 0inatang
0er0isa tidak akan men/erang ke(uali kalau mereka digusar atau diganggu. Ke0an/akan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga untuk melindungi sarang mereka.
Se0uah gigitan atau sengatan dapat men/untikkan 0isa#ra(un& /ang tersusun dari protein dan su0stansi lain /ang mungkin memi(u reaksi alergi kepada penderita. Gigitan serangga 1uga mengaki0atkan kemerahan dan 0engkak di lokasi /ang tersengat. e0ah, tawon, pen/engat, si 1aket kuning, dan semut api adalah anggota keluarga 7/menoptera. Gigitan atau sengatan dari mereka dapat men/e0a0kan reaksi /ang (ukup serius pada orang /ang alergi terhadap mereka. Kematian /ang diaki0atkan oleh serangga 538 kali le0ih sering dari pada kematian /ang diaki0atkan oleh gigitan ular. e0ah, tawon dan semut api 0er0eda30eda dalam men/engat. Ketika le0ah men/engat, dia melepaskan seluruh alat sengatn/a dan se0enarn/a ia mati ketika proses itu ter1adi. Seekor tawon dapat men/engat 0erkali3kali karena tawon tidak melepaskan seluruh alat sengatn/a setelah ia men/engat. Semut api men/engatkan 0isan/a dengan menggunakan rahangn/a dan memutar tu0uhn/a. Mereka dapat men/engat 0isa 0erkali3kali. C.
M!n$e%t!% K#n% !. Gigitan Serangga e0erapa (ontoh masalah
serius /ang
diaki0atkan
oleh gigitan
atau serangan gigitan serangga didantaran/a adalah : a. -eaksi alergi 0erat #anaph/la9is&. -eaksi ini tergolong tidak 0iasa, namun dapat mengan(am kahidupan dan mem0utuhkan pertolongan darurat. 4anda3tanda atau ge1alan/a adalah: !& 4erke1ut #sho(k&. Dimana ini 0isa ter1adi 0ila sistem peredaran darah tidak mendapatkan masukan darah /ang (ukup untuk organ3organ penting #)ital& 2& atuk, desahan, sesak naas, merasa sakit di dalam mulut atau kerongkongantenggorokan. 5& engkak di 0i0ir, lidah, telinga, kelopak mata, telapak tangan, tapak kaki, dan selaput lendir #angioedema&. 8& Pusing dan ka(au ;& Mual, diare, dan n/eri pada perut %& -asa gatal dengan 0intik30intik merah dan 0engkak Ge1ala terse0ut dapat diikuti dengan ge1ala lain dari 0e0erapa reaksi. 0. -eaksi ra(un oleh gigitan atau serangan tunggal dari serangga. Serangga atau la0a3la0a /ang men/e0a0kan hal terse0ut misaln/a: !& a0a3la0a 1anda #widow& /ang 0erwarna hitam 2& a0a3la0a pertapa #re(luse& /ang 0erwarna (oklat 5& a0a3la0a gem0el #ho0o&
8& Kala1engking (. -eaksi ra(un dari serangan le0ah, tawon, atau semut api. !& Seekor le0ah dengan alat pen/engatn/a di 0elakang lalu mati setelah men/engat. e0ah madu arika, /ang dinamakan le0ah3le0ah pem0unuh, mereka le0ih agresi dari pada le0ah madu ke0an/akan dan sering men/erang 0ersama3sama dengan 1umlah /ang 0an/ak. 2& 4awon, pen/engat dan si 1aket kuning #/ellow 1a(kets&, dapat men/engat 0erkali3kali. Si 1aket kuning dapat men/e0a0kan sangat 0an/ak reaksi alergi. 5& Serangan semut api kepada seseorang dengan gigitan dari rahangn/a, kemudian memutar kepalan/a dan men/engat dari perutn/a dengan alur memutar dan 0erkali3kali. d. -eaksi kulit /ang le0ar pada 0agian gigitan atau serangan. !& 6neksi kulit pada 0agian gigitan atau serangan. 2& Pen/akit serum #darah&, se0uah reaksi pada pengo0atan #antiserum& digunakan untuk mengo0ati gigitan atau serangan serangga. Pen/akit serum men/e0a0kan rasa gatal dengan 0intik30intik merah dan 0engkak serta diiringi ge1ala lu tu1uh sampai empat 0elas hari setelah penggunaan anti serum. 5& 6neksi )irus. 6neksi n/amuk dapat men/e0arkan )irus *est "ile kepada seseorang, men/e0a0kan inlamasi pada otak #en(ephalitis&. 8& 6neksi parasit. 6neksi n/amuk dapat men/e0a0kan men/e0arn/a malaria. Serangga dan 0inatang 0er0isa tidak akan men/erang ke(uali kalau mereka digusar atau diganggu. Ke0an/akan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan. Gigitan serangga untuk melindungi sarang mereka. Se0uah gigitan atau sengatan dapat men/untikkan 0isa#ra(un& /ang tersusun dari protein dan su0stansi lain /ang mungkin memi(u reaksi alergi kepada penderita. Gigitan serangga 1uga mengaki0atkan kemerahan dan 0engkak di lokasi /ang tersengat. e0ah, tawon, pen/engat, si 1aket kuning, dan semut api adalah anggota keluarga 7/menoptera. Gigitan atau sengatan dari mereka dapat men/e0a0kan reaksi /ang (ukup serius pada orang /ang alergi terhadap mereka.Kematian /ang diaki0atkan oleh serangga 538 kali le0ih sering dari pada kematian /ang diaki0atkan oleh gigitan ular. e0ah, tawon dan semut api 0er0eda30eda dalam men/engat. Ketika le0ah men/engat, dia melepaskan seluruh alat sengatn/a dan se0enarn/a ia mati ketika proses itu
ter1adi. Seekor tawon dapat men/engat 0erkali3kali karena tawon tidak melepaskan seluruh alat sengatn/a setelah ia men/engat. Semut api men/engatkan 0isan/a dengan menggunakan rahangn/a dan memutar tu0uhn/a. Mereka dapat men/engat 0isa 0erkali3kali. Ge1ala dari gigitan serangga 0erma(am3ma(am dan tergantung dari 0er0agai ma(am aktor /ang mempengaruhi. Ke0an/akan gigitan serangga men/e0a0akan kemerahan, 0engkak, n/eri, dan gatal3gatal di sekitar area /ang terkena gigitan atau sengatan serangga terse0ut.Kulit /ang terkena gigitan 0isa rusak dan terineksi 1ika daerah /ang terkena gigitan terse0ut terluka.
Ggt!n Bn!t!ng Ber&%! Ge1ala dan tanda gigitan ular 0er0isa dapat di0agi ke dalam 0e0erapa
kategori ma/or : !. =ek lokal Digigit oleh 0e0erapa ular )iper atau 0e0erapa ko0ra #"a1a spp& menim0ulkan rasa sakit dan perlunakan di daerah gigitan. uka dapat mem0engkak he0at dan dapat 0erdarah dan melepuh. e0erapa 0isa ular ko0ra 1uga dapat mematikan 1aringan sekitar sisi gigitan luka. 2. Perdarahan Gigitan oleh amili )iperidae atau 0e0erapa elapid Australia dapat men/e0a0kan perdarahan organ internal seperti otak atau organ3organ a0domen. Kor0an dapat 0erdarah dari luka gigitan atau 0erdarah spontan dari mulut atau luka /ang lama. Perdarahan /ang tak terkontrol dapat men/e0a0kan s/ok atau 0ahkan kematian. 5. =ek sistem sara
isa ular elapid dan ular laut dapat 0ereek langsung pada sistem sara. isa ular ko0ra dan mam0a dapat 0eraksi terutama se(ara (epat menghentikan
otot3otot
pernaasan,
0eraki0at
kematian
se0elum
mendapat perawatan. Awaln/a, kor0an dapat menderita masalah )isual, kesulitan 0i(ara dan 0ernaas, dan kesemutan. 8. Kematian otot isa dari -ussell>s )iper #Da0oia russelli&, ular laut, dan 0e0erapa elapid Australia dapat se(ara langsung men/e0a0kan kematian otot di 0e0erapa area tu0uh. De0ris dari sel otot /ang mati dapat men/um0at gin1al, /ang men(o0a men/aring protein. 7al ini dapat men/e0a0kan gagal gin1al. ;. Mata Sem0uran 0isa ular ko0ra dan ringhal dapat se(ara tepat mengenai mata kor0an, menghasilkan sakit dan kerusakan, 0ahkan ke0utaan sementara pada mata.
E.
Penatalaksanaan !. Gigitan Serangga a. Pengo0atan gigitan serangga pri0adi di rumah Pengo0atan tergantung pada 1enis reaksi /ang ter1adi.
dapat
1uga
menggunakan
antihistamin
seperti
diphenhidramin #enadr/l& dalam 0entuk krimsalep atau pil. osion ?alamine 1uga 0isa mem0antu mengurangi gatal3gatal. 0. Penatalaksanaan di rumah sakit !& 4indakan =mergen(i Airwa/ :e0askan 1alan naas, kalau perlu lakukan intu0asi reathing :erikan pernaasan 0uatan 0ila penderita tidak 0ernaas spontan atau pernapasan tidak adekuat. ?ir(ulation :Pasang inus 0ila keadaan penderita gawat dan per0aiki perusi 1aringan. 2& 6dentiikasi Pen/e0a0 Kera(unan ila mungkin lakukan identiikasi pen/e0a0 kera(unan, tapi hendakn/a usaha men(ari pen/e0a0 kera(unan ini tidak
sampai menunda usaha3usaha pen/elamatan penderita /ang harus segera dilakukan. 5& =liminasi =mesis, merangsang penderita supa/a muntah pada penderita /ang sadar atau dengan pem0erian sirup ipe(a( !; 3 5$ ml. Dapat diulang setelah 2$ menit 0ila tidak 0erhasil. Katarsis, # intestinal la)age &, dengan pem0erian laksan 0ila diduga ra(un telah sampai diusus halus dan 0esar. Kum0ah lam0ung atau gastri( la)age, pada penderita /ang kesadarann/a menurun,atau pada penderita /ang tidak kooperati. 7asil paling eekti 0ila kum0ah lam0ung diker1akan dalam 8 1am setelah kera(unan. Keramas ram0ut dan memandikan seluruh tu0uh dengan sa0un. =mesis,
katarsis dan
kum0ah
lam0ung se0aikn/a
han/a
dilakukan 0ila kera(unan ter1adi kurang dari 8 @ % 1am. Pada koma dera1at sedang hingga 0erat tindakan kum0ah lam0ung se0aikn/a
diker1akan
dengan
0antuan
pemasangan
pipa
endotrakeal 0er0alon untuk men(egah aspirasi pnemonia. Ant '"t() *Pen!+!r R!,(nAtropin sulat # SA & 0eker1a dengan mengham0at eek akumulasi Akh pada tempat penumpukan. a. Mula3mula di0erikan 0olus 6 ! 3 2,; mg 0. Dilan1utkan dengan $,; @ ! mg setiap ; 3 !$ 3 !; menitsamapi tim0ulk ge1ala3ge1ala atropinisasi # mukamerah,mulut kering,takikardi,midriasis,e0ris dan psikosis&. (. Kemudian inter)al diperpan1ang setiap !; @ 5$ 3 %$ menit selan1utn/a setiap 2 @ 8 @% @ B dan !2 1am. d. Pem0erian SA dihentikan minimal setela1 2 9 28 1am. Penghentian /ang mendadak dapat menim0ulkan re0ound ee(t 0erupa edema paru dan kegagalan pernaasan akut /ang sering atal 2.
Gigitan inatang er0isa Penatalaksanaan tergantung dera1at keparahan en)enomasiC di0agi men1adi perawatan di lapangan dan mana1emen di rumah sakit. a. Penatalaksanaan di apangan Seperti kasus3kasus emergensi lainn/a, tu1uan utama adalah untuk mempertahankan pasien sampai mereka ti0a di instalasi gawat darurat. Sering
penatalaksanaan
dengan
autentisitas
/ang
kurang
le0ih
memper0uruk daripada memper0aiki keadaan, termasuk mem0uat insisi
pada luka gigitan, menghisap dengan mulut, pemasangan turniket, kompres dengan es, atau ke1utan listrik. Perawatan di lapangan /ang tepat harus sesuai dengan prinsip dasar emergen(/ lie support. 4enangkan pasien untuk menghindari h/steria selama implementasi A? #Airwa/, reathing, ?ir(ulation&.
Pertolongan Pertama : !& ?egah gigitan sekunder atau adan/a kor0an kedua. Ular dapat terus mengigit dan mengin1eksikan 0isa melalui gigitan 0erturut3turut sampai 0isa mereka ha0is. 2& uat kor0an tetap tenang, /akinkan mereka 0ahwa gigitan ular dapat ditangani se(ara eekti di instalasi gawat darurat. atasi akti)itas dan imo0ilisasi area /ang terkena #umumn/a satu ekstrimitas&, dan tetap posisikan daerah /ang tergigit 0erada di 0awah tinggi 1antung untuk mengurangi aliran 0isa. 5&
/ang signiikan terhadap adan/a gigitan sekunder atau 1atuhn/a kor0an lain.
luas
atau
0er)ariasi.
Sistem
multiorgan,
terutama
neurologik,
kardio)askuler , sistem pernapasan mungkin terpengaruh. antuan awal pertama pada daerah gigitan ular meliputi : !& Mengistirahatkan kor0an 2& Melepskan 0enda /ang mengikat seperti (in(in 5& Mem0erikan kehangatan 8& Mem0ersihkan luka ;& Menutup luka dengan 0alutan steril %& 6mo0ilisasi 0agian tu0uh di 0awah tinggi 1antung =)aluasi awal departemen kedaruratan dilakukan dengan (epat meliputi : !& Menentukan apakah ular 0er0isa atau tidak 2& Menentukan dimana dan kapan gigitan ular ter1adi dan sekitar gigitan
5& Menetapkan urutan ke1adian, tanda dan ge1ala # 0ekas gigi, n/eri, edema, dan eritem 1aringan /ang digigit dan di dekatn/a& 8& Menentukan keparahan dampak kera(unan ;& Memantau tanda )ital %& Mengukur dan men(atat lingkar ekstremitas sekitar gigitan atau ares pada 0e0erapa titik. +& Dapatkan data la0oratorium /ang tepat # misaln/a, 7D , urinalisis, dan pemeriksaan pem0ekuan Proses dan prognosis gigitan ular 0ergantung pada 1enis dan 1umlah bisa dimana ter1adi gigitan, dan kesehatan umum, serta usia kor0an. 4idak ada protokol khusus penatalaksanaan gigitana ular. Pedoman umum meliputi : !& Dapatkan data dasar la0oratorium 2&
karena
agens
ini
mendepresi
produksi
anti0odi
dan
men/em0un/ikan ker1a anti)enin # antitoksin untuk 0isa ular& 5& ?airan parenteral dapat digunakan untuk penatalksanaan hipotensi.
ge1ala menurun. Setelah ge1ala menurun, sekitar daerah /ang terkena harus di ukur 5$3%$ menit setelah 8B 1am kemudian. Pen/e0a0 paling umum dari reaksi serum adalah inus anti)enin /ang paling sering terlalu (epat, meskipun sekitar 5 reaksi tidak 0erhu0ungan dengan ke(epatan inus. -eaksi /ang dari perasaan penuh di wa1ah, urtikaria, pruritus, keletihan dan khawatir. Ge1ala ini mungkin diikuti dengan situasi ini, inus harus dihentikan segera dan di0erikan deenhidramin 6. asopresor digunakan 1ika terdapat s/ok. -esusitasi kedarurtan harus siap pada saat anti)enin di0erikan. Perawatan
deiniti
meliputi
penge(ekan
kem0ali
A?
dan
menge)aluasi pasien atas tanda3tanda s/ok #seperti takipneu, takikardi, kulit kering dan pu(at, peru0ahan status mental, hipotensi&. -awat dahulu keadaan /ang mengan(am n/awa. Kor0an dengan kesulitan 0ernaas mungkin mem0utuhkan endotra(heal tu0e dan se0uah mesin )entilator untuk menolong kor0an 0ernaas. Kor0an dengan s/ok mem0utuhkan (airan intra)ena dan mungkin o0at3o0atan lain untuk mempertahankan aliran darah ke organ3organ )ital. Sem0uran
0isa
ular
sendok,
apa0ila
mengenai
mata,
dapat
mengaki0atkan iritasi menengah dan menim0ulkan rasa pedih /ang he0at. Men(u(in/a 0ersih30ersih dengan air /ang mengalir sesegera mungkin dapat mem0ilas dan menghan/utkan 0isa itu, mengurangi iritasi dan men(egah kerusakan /ang le0ih lan1ut pada mata. Pendera1atan en)enomasi mem0edakan ke0utuhan akan anti)enin pada kor0an gigitan ular3ular )iper. Dera1at di0agi dalam ringan, sedang, atau 0erat. !&
=n)enomasi ringan ditandai dengan rasa sakit lokal, edema, tidak ada
2&
tanda3tanda toksisitas sistemik, dan hasil la0oratorium /ang normal. =n)enomasi sedang ditandai dengan rasa sakit lokal /ang he0atC edema le0ih dari !2 in(i di sekitar lukaC dan toksisitas sistemik termasuk nausea, )omitus dan pen/impangan pada hasil la0oratorium #misaln/a penurunan
1umlah hematokrit atau trom0osit&. 5& =n)enomasi 0erat ditandai dengan ptekie, ekimosis, sputum 0er(ampur darah, hipotensi, hipoperusi, disungsi renal, peru0ahan pada protrom0in time dan trom0oplastin time parsial terakti)asi, dan hasil3hasil a0normal
dari tes3tes lain /ang menun1ukkan koagulopati konsumti. Pendera1atan en)enomasi merupakan proses /ang dinamis. Dalam 0e0erapa 1am, sindrom ringan awal dapat 0erkem0ang men1adi sedang 0ahkan reaksi /ang 0erat. eri anti)enin pada kor0an gigitan ular koral se0agai standar perawatan 1ika kor0an datang dalam !2 1am setelah gigitan, tanpa melihat adan/a tanda3 tanda lokal atau sistemik. "eurotoksisitas dapat mun(ul tanpa tanda3tanda se0elumn/a dan 0erkem0ang men1adi gagal naas. ersihkan luka dan (ari pe(ahan taring ular atau kotoran lain. Suntikan tetanus diperlukan 1ika kor0an 0elum pernah mendapatkann/a dalam kurun waktu ; tahun terakhir. e0erapa luka memerlukan anti0iotik untuk men(egah ineksi. (. Pem0edahan =ek lokal dari kera(unan seperti nekrosis lokal, sindrom kompartemen dan trom0osis dari pem0uluh darah utama 0iasan/a ter1adi pada pasien /ang tidak diterapi dengan anti 0isa. 6nter)ensi pem0edahan mungkin dapat dilakukan. 4etapi inter)ensi ini men1adi 0aha/a apa0ila pasien dengan komplikasi (onsumption (oagulopath/, trombositopenia, i0rinolisis. Pada pasien dengan keadaan terse0ut harus dilakukan penanganan /ang le0ih komperhensi untuk menangani komplikasi dari eek lokal ra(un terse0ut. !& Fas(iotom/
?K. Periksa waktu pem0ekua, 1ika dalam !$ menit menun1ukkan adan/a koagulopati.
Gigitan inatang aut a. Pertolongan Pertama Pada Sengatan 7ewan aut Perawatan pada sengatan hewa laut 0er)ariasi tergantung pada 1enis gigitan atau sengatan. 4api 0e0erapa aturan umum /ang 0erlaku untuk penanganan sengatan hewan laut: a.
F.
Komplikasi !. Komplikasi pada pasien dengan gigitan serangga0inatang a. Ke1ang 0. Koma (. 7enti 1antung d. 7enti napas e. S/ok 2. Komplikasi pada pasien dengan gigitan 0inatang 0er0isa Sindrom kompartemen adalah komplikasi tersering dari gigitan ular pit )iper. Komplikasi luka lokal dapat meliputi ineksi dan hilangn/a kulit. Komplikasi kardio)askuler, komplikasi hematologis, dan kolaps paru dapat ter1adi.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengka1ian !. Aktiitas dan 6stirahat Ge1ala : Keletihan,kelemahan,malaise 4anda : Kelemahan,hiporeleksi 2. Sirkulasi 4anda : "adi lemah #hipo)olemia&, takikardi,hipotensi #pada kasus 0erat& ,aritmia 1antung,pu(at, sianosis,keringat 0an/ak. 5. =liminasi Ge1ala : Peru0ahan pola 0erkemih,distensi )esika urinaria,0ising usus menurun,kerusakan gin1al. 4anda : Peru0ahan warna urin (ontoh kuning pekat,merah,(oklat 8. Makanan ?airan Ge1ala : Dehidrasi, mual , muntah, anoreksia,n/eri uluhati 4anda : Peru0ahan turgor kulitkelem0a0an,0erkeringat 0an/akI ;. "eurosensori Ge1ala : Sakit kepala,penglihatan ka0ur,midriasis,miosis,pupil menge(il,kram ototke1ang
4anda : Gangguan status mental,penurunan lapang perhatian,ketidakmampuan 0erkonsentrasi kehilangan memori,penurunan tingkat %.
+.
B. E.
kesadaran#aotemia&, koma,s/ok. "/aman "/eri Ge1ala : "/eri tu0uh,sakit kepala 4anda : Perilaku 0erhati3hatidistraksi,gelisah Pernaasan Ge1ala : "aas pendek,depresi napas,hipoksia 4anda : 4akipnoe,dispnoe,peningkatan rekuensi,kusmaul,0atuk produkti Keamanan Ge1ala : Penurunan tingkat kesadaran,koma,s/ok,asidemia Pen/uluhanpem0ela1aran Ge1ala : -iwa/at terpapar toksin#o0at,ra(un&,o0at nerotik penggunaan
0erulang !$. Ka1i kondisi pasien,apa0ila ada sengatan akan ditemukan : a. 0. (. d. e. . g. h. i.
Mendesah Sesak naas 4enggorokan sakit atau susah 0er0i(ara Pingsan atau lemah 6neksi Kemerahan engkak "/eri Gatal3gatal di sekitar area /ang terkena gigitan
!!. Pada gigitan ular dapat ditemukan data : a. 4ampak ke0iruan 0. Pingsan (. d. e. . g. h. i. 1.
umpuh Sesak naas S/ok hipo)olemik "/eri kepala Mual dan muntah "/eri perut Diare Keluarn/a darah terus menerus dari tempat gigitan
. Diagnosa Keperawatan !. "/eri 0erhu0ungan dengan proses toksikasi 2. S/ok 0erhu0ungan dengan tidak adekuatn/a peredaran darah ke 1aringan 5. -asa gatal, 0engkak dan 0intik @ 0intik merah 0erhu0ungan dengan proses inlamasi 8. Gangguan 1alan napas tidak eekti 0erhu0ungan dengan reaksi endotoksin ;. 7ipertermia 0erhu0ungan dengan eek langsung endotoksin pada hipotalamus
%. -esiko tinggi terhadap ineksi 0erhu0ungan dengan pertahanan tu0uh tak adekuat ?. 6"4=-="S6 !. "/eri 0erhu0ungan dengan proses toksikasi 4u1uan : Meredakan n/eri 6nter)ensi : a. Sengat kalau masih ada di(a0ut dengan pinset -asional : Mengeluarkan sengat serangga /ang masih tertinggal 0. erikan kompres dingin -asional : Meredakan n/eri dan mengurangi 0engkak (. akukan tehnik distraksi relaksasi -asional : Mengurangi n/eri d. Kola0orasi dalam pem0erian antihistamin seperti diphenhidramin #enadr/l& dalam 0entuk krimsalep atau pil, losion ?alamine -asional : mengurangi gatal @ gatal 2. S/ok 0erhu0ungan dengan tidak adekuatn/a peredaran darah ke 1aringan 4u1uan : Menangani pen/e0a0, memper0aiki suplai darah ke 1aringan 6nter)ensi : a. Atasi setiap pen/e0a0 sho(k /ang mungkin dapat di atasi#perdarahan luar& -asional : Mengurangi keparahan 0. Pasien di0aringkan kepala le0ih rendah. -asional : Kepala le0ih rendah supa/a pasien tidak hilang kesadaran (. Kaki di tinggikan dan di topang -asional : Meningkatkan suplai darah ke otak d. onggarkan pakaian /ang ketat atau pakaian /ang menghalangi -asional : Sirkulasi tidak terganggu e. Periksa dan (atat pernapasan nadi dan tingkat reaksi tiap !$ menit -asional : Mengetahui tingkat perkem0angan pasien 5. -asa gatal, 0engkak dan 0intik @ 0intik merah 0erhu0ungan dengan proses inlamasi 4u1uan : Men(egah peradangan akut 6nter)ensi : a. Pasang tourniket pada daerah di atas gigitan -asional : Men(egah terse0arn/a ra(un ke seluruh tu0uh 0. ersihkan area /ang terkena gigitan dengan sa0un dan air untuk menghilangkan partikel /ang terkontaminasi oleh serangga #seperti n/amuk&. -asional : Untuk menghindari terkontaminasi le0ih lan1ut pada luka. (. Kola0orasi dalam pem0erian antihistamin dan serum Anti isa Ular #AU& poli)alen i.) dan disekitar luka. A4S dan penisilin pro(ain E$$.$$$ 6U -asional : Men(egah ter1adin/a ineksi
8. Gangguan 1alan napas tidak eekti 0erhu0ungan dengan reaksi endotoksin 4u1uan : Mengem0alikan ungsi pernapasan 6nter)ensi : a. Auskultasi 0un/i naas -asional : Mengetahui kondisi naas pasien 0. Pantau rekuensi pernapasan -asional : Men(egah pasien mengalami gangguan pernaasan /ang le0ih akut (. Atur posisi klien dengan n/aman dan atur posisi kepala le0ih tinggi -asional : Agar sirkulasi darah dan 1alan naas tidak terganggu d. '0ser)asi warna kulit dan adan/a sianosis -asional : Untuk mengetahui perse0aran 0isa ular dan tingkat keparahnn/a e. Ka1i adan/a distensi a0domen dan spasme otot -asional : Spasme otot akan mem0erikan tanda adan/a gangguan pernaasan /ang parah . atasi pengun1ung klien -asional : Mengurangi stress pada pasien g. antu pengo0atan pernapasan #isioterapi dada& -asional : Mem0antu 1alan naas pasien h. eri '2 sesuai indikasi #menggunakan )entilator& -asional : Mem0erikan ke(ukupan oksigen pada pasien dan mem0natu pernapasan ;. 7ipertermia
0erhu0ungan
dengan eek langsung endotoksin pada
hipotalamus 4u1uan : Mengem0alikan suhu normal pasien #5%35+ o?&
6nter)ensi : a. Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaoresis -asional : Mengetahui keadaan suhu tu0uh pasien dan reaksi tu0uh pasien terhadap ra(un /ang men/e0ar di tu0uh pasien. 0. Pantau suhu lingkungan, 0atasi linen tempat tidur -asional : inen /ang te0al maupun tipis akan memppengaruhi suhu tu0uh pasien (. eri kompres mandi hangat -asional : Agar pasien tidak kehilangan suhu tu0uh /ang ekstrem apa0ila di0eri kompres dingin. d. eri antipiretik -asional : Mem0antu menurunkan suhu tu0uh pasien. e. erikan selimut pendingin -asional : Mem0antu menurunkan suhu tu0uh pasien.
%. -esiko tinggi terhadap ineksi 0erhu0ungan dengan pertahanan tu0uh tak adekuat 4u1uan : Men(egah ter1adin/a ineksi 6nter)ensi : a. erikan isolasi atau pantau pengun1ung sesuai indikasi -asional : Agar pasien tidak terkena ineksi dari luar 0. ?u(i tangan se0elum dan sesudah akti)itas terhadap klien -asional : Agar tindakan /ang di0erikan perawat ke pasien selalu dalam keadaan steril. (. U0ah posisi klien sesering mungkim minimal 2 1am sekali -asional : Men(egah gangguan integritas kulit pada 0agian /ang terus tertekan. d. atasi penggunaan alat atau prosedur inasi)e 1ika memungkinkan -asional : Men(egah ter1adin/a luka. e. akukan ineksi terhadap luka alat inasi setiap hari -asional : Men(egah paparan kuman dari luar kepada pasien. . akukan tehnik steril pada waktu penggantian 0alutan -asional : Men(egah kontaminasi kuman pada luka pasien g. Gunakan sarung tangan pada waktu merawat luka /ang ter0uka atau antisipasi dari kontak langsung dengan ekskresi atau sekresi -asional : Men(egah tertularn/a kuman dari pasien ke perawattenaga medis lainn/a. h. Pantau ke(enderungan suhu mengigil dan diaoresis -asional : Men(egah ineksi men1alar ke 0agian lain. i. erikan o0at antiineksi #anti0ioti(& -asional : Mem0antu proses pen/em0uhan pasien dan pertahanan pasien dari kuman /ang lain.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kera(unan adalah keadaan sakit /ang ditim0ulkan oleh ra(un. ahan ra(un /ang masuk ke dalam tu0uh dapat langsung mengganggu organ tu0uh tertentu. Salah satu pen/e0a0 kera(unan adalah gigitan 0inatang. Serangan 0inatang laut 0er0aha/a merupakan salah satu resiko /ang dihadapi oleh para wisatawan dan orang /ang 0erada0eker1a diair laut. Disamping itu resiko karena siat alamiah laut seperti arus, pasang surut, om0ak, suhu air laut, kondisi didasar laut dan 1enis peker1aankegiatan /ang dilaukan dilaut 1uga menim0ulkan resiko trauma diair laut.inatang laut /ang 0iasan/a men/erang para wisatawan /ang 0erli0ur di pantai adalah 0ulu 0a0i, ikan pari, kerang laut, ular laut, u0ur3u0ur, stoneish, gurita dan se0again/a. Keadaan /ang sering mun(ul apa0ila pasien telah tergigit dengan 0inatang laut adalah akan adan/a 0ekas gigitan pada kulit pasien,rasa gatal di area /ang tergigit, kemerahan, suhu tu0uh meningkat, pasien merasa mual dan 0ahkan muntak,sianosis,0engkak,pasien nampak ke0ingungan , perdarahan pasien pingsan, lumpuh, sesak naas, alergi, s/ok hipopolemik, n/eri kepala 0ahakan pasien dapat meninggal apa0ila tidak ditangani dengan (epat.
. Saran !. Dengan terselesaikann/a tugas makalah ini kami 0erharap para pem0a(a dapat memahami tentang Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kera(unan dan Gigitan inatang. 2. Semoga makalah ini dapat 0ermanaat untuk mem0uat pem0a(a le0ih mengetahui dan menam0ah wawasan tentang Asuhan Keperawatan Klien Dengan Kera(unan dan Gigitan inatang.
DAF4A- PUS4AKA ?arpenito3Mo/et, /nda
Pener0it uku Kedokteran: =G?. M.=,dkk.!EEE. Rencana Asuhan
Keperawatan
Pedoman
Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 .