BAB 1 PENDAHULUAN
CVA Infark Infark adalah adalah sindro sindrom m klinik klinik yang yang awal awal timbul timbulny nyaa mendad mendadak, ak, progresif cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi karena trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan yang bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. arah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri !ertebralis. Arteri Arteri"art "arteri eri ini merupa merupakan kan cabang cabang dari dari lengku lengkung ng aorta aorta jantun jantung g #arcus #arcus aorta$ aorta$ #%u&anne, 2''2$. CVA merupakan penyebab utama kecacatan pada orang dewasa. (mpat juta orang Amerika mengalami defisit neurologi akibat stroke) dua pertiga dari dari defisi defisitt ini bersifa bersifatt sedang sedang sampai sampai parah. parah. *emun *emungki gkinan nan mening meninggal gal akibat akibat stroke inisial adalah +' sampai +- dan kemungkinan kecacatan mayor pada orang yang selamat adalah +- sampai 4'. %ekitar sepertiga dari semua pasien yang selamat dari stroke akan mengalami stroke ulangan pada tahun pertama. %ecara umum CVA dapat dibagi menjadi 2. ertama CVA iskemik yaitu CVA yang disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah di otak. *edua CVA hemoragik hemoragik yaitu CVA yang disebabkan disebabkan oleh pecahnya pecahnya pembuluh pembuluh darah di otak. /aktor"faktor resiko CVA antara lain umur, hipertensi, diabetes mellitus, aterosklerosis, penyakit jantung, merokok dan obat anti hamil. 0eli 0eliha hatt fenom fenomen enaa di atas, atas, CVA CVA meru merupa paka kan n peny penyaki akitt yang menj menjad adii momok momok bagi manusia. manusia. %elain itu, CVA menyerang menyerang dengan tiba"tiba. 1rang yang menderita menderita CVA sering tidak menyadari menyadari bahwa dia terkena terkena stroke. stroke. iba"tiba iba"tiba saja, penderita merasakan dan mengalami kelainan seperti lumpuh pada sebagian sisi tubuhnya, bicara pelo, pandangan kabur, dan lain sebagainya tergantung bagian otak mana yang terkena. 1leh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari tentan tentang g patofi patofisol sologi ogi,, mekani mekanisme sme,, manife manifestas stasii klinis klinis,, prosed prosedur ur diagno diagnosti stik k dan penatalaksanaan stroke. *arena keterbatasan tempat kali ini penulis hanya akan memb membah ahas as
pato patofi fisi siol olog ogii
dan dan
pena penata tala laks ksan anaa aan n
stro stroke ke dise diseba babk bkan an penu penuli liss
memandang memandang lebih pentingny pentingnyaa membahas membahas masalah masalah tersebut tersebut daripada daripada yang lain. erta ertam mbahan ahan
kasu kasuss
stro stroke ke
yang ang
tid tidak
diim iimban bangi
deng dengan an
perb erbaika aikan n
penata penatalak laksana sanaan an di rumah rumah sakit sakit menye menyebab babkan kan dalam dalam dekade dekade terakhi terakhirr stroke stroke merupa merupakan kan penyeb penyebab ab kematia kematian n nomor nomor 3 di rumah" rumah"rum rumah ah sakit sakit di Indone Indonesia sia #Infor #Informas masii umah umah %akit. %akit. epkes epkes I 3556$. 3556$. *ematia *ematian n akibat akibat stroke stroke teruta terutama ma terjadi pada fase akut dan umumnya terjadi pada saat penderita sudah berada di rumah sakit. CVA #Cerebro Vascular Accident$ merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala"gejala berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabakan cacat berupa kelum kelumpuh puhan an anggot anggotaa gerak, gerak, ganggu gangguan an bicara, bicara, proses proses berpik berpikir, ir, daya daya ingat ingat dan bentuk"bentuk kecacatan lain hingga menyebabkan menyebabkan kematian #0utta7in, 2''8$.
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
CVA #Cerebro Vascular Accident$ merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala"gejala berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabakan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat dan bentuk"bentuk kecacatan lain hingga menyebabkan kematian #0utta7in, 2''8$. CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak, progresif cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi karena trombositosis dan emboli yang menyebabkan penyumbatan yang bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. arah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri !ertebralis. Arteri" arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung #arcus aorta$ #%u&anne, 2''2$.
2.2 Penyebab dan Klasii!asi.
9eberapa penyebab CVA infark #0utta7in, 2''8: 2+-$ 2.2.3 rombosis serebri erjadi
pada
pembuluh
darah
yang
mengalami
oklusi
sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti disekitarnya. rombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. erjadi karena penurunan akti!itas simpatis dan penurunan tekanan darah. rombosis serebri ini disebabkan karena adanya: 3$ Aterosklerostis: mengerasnya;berkurangnya kelenturan dan elastisitas dinding pembuluh darah.
2$
/aktor resiko terjadinya CVA infark ada 2 #mutta7in, 2''8$: a. /aktor resiko yang dapat diobati ; dicegah : a$ erokok. b$ enyakit jantung # /ibrilasi =antung $ c$ ekanan darah tinggi. d$ eningkatan jumlah sel darah merah # olicitemia$. e$ ransient Ischemic Attack # IAs$ b. /aktor resiko yang tidak dapat diobati: a$ >sia di atas ?-. b$ eningkatan tekanan karotis #indikasi terjadinya artheriosklerosis yang meningkatkan resiko serangan stroke$. c$ 0. d$ *eturunan # *eluarga ada stroke$. e$ ernah terserang stroke. f$
ace # *ulit hitam lebih tinggi $
g$ %e@ # laki"laki lebih +' daripada wanita $.
%ecara patologik suatu infark dapat di bagi dalam : #a$ rombosis pembuluh darah # trombosis serebri $. #b$ (mboli antara lain dari jantung #emboli serebri $. #c$ Arteritis sebagai akibat lues ; arteritis temporalis.
2." Tanda dan #e$ala.
2.+.3 =ika terjadi peningkatan I* maka dijumpai tanda dan gejala :
erubahan tingkat kesadaran: penurunan orientasi dan respons terhadap stimulus.
erubahan kemampuan gerak ekstrimitas: kelemahan sampai paralysis.
erubahan ukuran pupil: bilateral atau unilateral dilatasi.>nilateral tanda dari perdarahan cerebral.
erubahan tanda !ital: nadi rendah, tekanan nadi melebar, nafas irreguler, peningkatan suhu tubuh.
*eluhan kepala pusing.
0untah projectile #tanpa adanya rangsangan$.
2.+.2 *elumpuhan dan kelemahan. 2.+.+ enurunan penglihatan. 2.+.4 eficit kognitif dan bahasa #komunikasi$. 2.+.- elo ; disartria. 2.+.? *erusakan er!us *ranialis. 2.+.6 Inkontinensia al!i dan uri.
2.% Klasii!asi
*ejadian stroke iskemik sekitar 6'"8- dari total kejadian stroke. 0acam atau derajat dari stroke iskemik berdasarkan perjalanan klinisnya. 1. TIA &transient is'(e)i' atta'!*
Atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam. Bejala IA # Transient
Ischemic Attack $
antara lain: wajah pucat, tangan atau kaki kanan atau kiri lumpuh, !ertigo,
disfagia #sulit menelan$, lemahnya kedua kaki, mual, ataksia #jalan sempoyongan$, kesulitan berbicara atau memahami apa yang dibicarakan orang lain, kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata, serta hilangnya keseimbangan atau koordinasi. 2. RIND &re+ersible is'(e)i! ne,r-l-gi'al dei'its*
*elainan atau gejala neurologis menghilang antara lebih dari 24 jam sampai + minggu. ". tr-!e /r-gresi
Atau stroke in e!olution yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat. %. r-!e !-)/lit
Atau completed stroke , yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi.
2.0 Pat-isi-l-gi
CVA infark atau stroke iskemik terjadi karena aliran darah ke otak berkurang karena sumbatan sehingga oksigen yang sampai ke otak juga berkurang atau tidak ada tergantung berat ringannya aliran darah yang tersumbat. %umbatan oleh kerak #plak$ ateroklerosis, trombus #pecahnya bekuan
darah;plak$,
emboli
5udara,
lemak$
pada
arteri
otak
yang
bersangkutan, merupakan sumbernya. Iskemik otak terjadi bila aliran darah ke otak kurang dari 2' ml per 3'' gram otak per menit. lak penyebab sumbatan terbentuk karena adanya proses ateroklerosis yang diperkuat dengan hadir sebai faktor resiko.
0enurut <1 ateroklerosis adalah keadaan perubahan fokal pada tunika intima arteri yang berubah dan yang dipenuhi dengan kombinasi substansi lemak, karbohidrat kompleks, darah konstituen darah, adanya peningkatan jaringan ikat, dan adanya deposit kalsium yang berasosiasi dengan perubahan pada tunika media arteri. Ateroklerosis secara anatomis merupakan suatu penyakit dari proses proliferatif dalam lapisan intima, sering desertai atrofi lapisan media. roses ini melibatkan lipoprotein aterogenik, sel endotel, monosit proliferasi sel otot polos, platelet, trombosit, kalsium, dan lain"lain. %ebetulnya ateroklerosis sendiri bukanlah benruk akhir dari suatu penyakit, tetapi merupakan kumpulan perubahan patologis pada arteri dengan dasar perubahan adanya indurasi, hilangnya elastisitas arteri, dan penyempitan lumen pembuluh darah. Ateroklerosis lebih berefek pada arteri dibandingkan dengan !ena, ini kemungkinannya disebabkan arteri lebih tebal karena adanya otot polos dibandingkan dengan !ena. %el otot polos banyak membentuk kumpulan plak ateroklerosis. erjadinya plak ateroklerosis dipengaruhi oleh banyak faktor seperti: hipertensi #shear stress$, kencing manis, merokok, dislipidemia, kolesterol tinggi, obesitas atau aktifitas fisik kurang, inflamasi, infeksi #bakteri, !irus$, stres, peminum alkohol, dan genetik atau bawaan.
2. Pat-isi-l-gi.
/aktor penyebab : *ualitas pembuluh darah tidak baik rombosis pembuluh darah # trombosis serebri $. (mboli a.l dari jantung #emboli serebri $. Arteritis sebagai akibat lues ; arteritis temporalis.
enurunan 9lood /low ke otak ?.*ecemasan
ancaman
Ischemia dan hipoksia jaringan otak
kematian. 6.*urang
pengetahuan
Infark otak
prognosis dan terapi. ((0A =AIBA 1A* 8. esiko injury *ematian sell otak 5. Bangguan nutrisi #kurang dari *erusakan sistem motorik dan sensorik kebutuhan tubuh $. 3'. Inkoninensia uri. # (/ICI (>1D1BI% $ 33. Inkontinensia alfi. *elumpuhan ; hemiplegi 32.esiko kerusakan integritas kulit. *elemahan ; paralyse 3+.*erusakan komunikasi !erbal. enurunan kesadaran dan ysphagia 34.Inefektif bersihan jalan nafas.
3.=alan nafas tak efektif. 2.esiko peningkatan I*. +.Intoleransi aktifitas #AD $ 4.*erusakan mobilitas fisik. -.efisit perawatan diri.
2. Penatala!sanaan 3edi!.
2.6.3 emeriksaan enunjang 3$ Daboratorium. a.
rinalisis. 2$ iagnostik. a. % %can *epala b. Angiografi serebral. c. ((B. d. ungsi lumbal. e. 0I. f. E ray tengkorak 2.6.2 engobatan. 3$ *onser!atif. #3$ emenuhan cairan dan elektrolit dengan pemasangan infus. #2$ 0encegah peningkatan I*. a. Antihipertensi. b. euritika. c. Vasodilator perifer. d. Antikoagulan. e. ia&epam bila kejang. f. Anti tukak misal cimetidine.
g. *ortikosteroid : pada kasus ini tidak ada manfaatnya karena klien akan
mudah
terkena
infeksi,
hiperglikemi
dan
stress
ulcer;perdarahan lambung. h. 0anitol : mengurangi edema otak. 2$ 1peratif. Apabila upaya menurunkan I* tidak berhasil maka perlu dipertimbangkan e!akuasi hematom karena hipertensi intrakranial yang menetap akan membahayakan kehidupan klien. +$ ada fase sub akut ; pemulihan # F 3' hari $ perlu : a. erapi wicara. b. erapi fisik. c. %toking anti embolisme.
2.4 K-)/li!asi dan Pen'ega(an tr-!e.
3$ Aspirasi. 2$ aralitic illeus. +$ Atrial fibrilasi. 4$ iabetus insipidus. -$ eningkatan I*. ?$
a$ *ontrol teratur tekanan darah. b$ 0enghentikanmerokok. c$ 0enurunkan konsumsi kholesterol dan kontrol cholesterol rutin. d$ 0empertahankan kadar gula normal. e$ 0encegah minum alkohol. f$ Datihan fisik teratur. g$ Cegah obesitas. h$ 0encegah penyakit jantung dapat mengurangi resiko stroke.
BAB " AUHAN KEPERA6ATAN DEN#AN 78A IN9ARK ".1 Peng!a$ian
+.3.3 9iodata engkajian biodata di fokuskan pada >mur : karena usia di atas -- tahun merupakan resiko tinggi terjadinya serangan stroke. =enis kelamin : laki"laki lebih tinggi +' di banding wanita. as : kulit hitam lebih tinggi angka kejadiannya. +.3.2 *eluhan utama. asien datang ke rumah sakit dalam kondisi : penurunan kesadaran atau koma serta disertai kelumpuhan dan keluhan sakit kepala hebat bila masih sadar. +.3.+ >paya yang telah dilakukan. =enis CVA infark memberikan gejala yang cepat memburuk. 1leh karena itu pasien harus segera di bawa ke umah %akit. +.3.4 iwayat penyakit dahulu. erlu di kaji adanya riwayat 0,
Bangguan otot, menurunnya sensasi sensori dan tonus otot biasanya tanpa disertai kejang, menurunnya kesadaran seperti CVA 9leeding. +.3.? iwayat penyakit keluarga. erlu di kaji mungkin ada anggota keluarga sedarah yang pernah mengalami stroke. +.3.6 %osial interaksi. 9iasanya
di
jumpai
tanda
kecemasan
karena
ancaman
kematian
diekspresikan dengan menangis, klien dan keluarga sering bertanya tentang pengobatan dan kesembuhannya.
+.3.8 emenuhan kebutuhan sehari"hari. Apabila telah mengalami kelumpuhan sampai terjadinya koma maka pasien perlu membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan sehari"hari dari bantuan sebagaian sampai total. #3$ ola presepsi dan tata laksana hidup sehat Apakah pasien adalah perokok, pengguna alakohol, penggunaan obat kontrasepsi oral. #2$
ola nutrisi dan metabolisme Adanya kesulitan menelan, nafsu makan menurun, mual muntah.
#+$
ola eliminasi 9iasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya terjadi kontipasi akibat penurunan peristaltik usus.
#4$
ola akti!itas dan latihan Adanya kesukaran untuk berakti!itas karena kelemahan, kehilangan sensori atau paralise; hemiplegi, mudah lelah.
#-$
ola tidur dan istirahat
asien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang otot; nyeri otot. #?$
ola hubungan dan peran Adanya perubahan hubungan dan peran karena pasien mengalami kesukaran untuk berkmunikasi akibat gangguan bicara.
#6$
ola presepsi dan konsep diri asien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah, tidak kooperatif.
#8$
ola sensori dan kognitif ada pola sensori pasien mengalami gangguan penglihatan; kekaburan pandangan, perabaan; sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit. ada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan proses pikir.
#5$
ola reproduksi seksual asien terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke, seperti obat anti kejang, anyi hipertensi, antagonis histamin.
#3'$ ola penanggulanagna stress asien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi #33$ ola tata nilai dan kepercayaan
asien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku dan kesadaran yang tidak stabil, kelemahan; kelumpuhan pda salah satu sisi tubuh. +.3.5 emeriksaan /isik dan 1bser!asi. 3$ 9I # 9right ; pernafasan$ erlu di kaji adanya : a. %umbatan jalan nafas karena penumpukan sputum dan kehilangan refleks batuk. b. Adakah tanda"tanda lidah jatuh ke belakang. c. Auskultasi suara nafas mungkin ada tanda stridor. d. Catat jumlah dan rama nafas 2$ 92 #9lood ; sirkulasi$ eteksi adanya : tanda"tanda peningkatan I* yaitu peningkatan ekanan arah disertai dengan pelebaran nadi dan penurunan jumlah nadi. +$ 9+ # 9rain ; ersyarafan, 1tak $ *aji adanya keluhan sakit kepala hebat. eriksa adanya pupil unilateral, 1bser!asi tingkat kesadaran. 4$ 94 # 9ladder ; erkemihan $. anda"tanda inkontinensia uri. -$ 9- # 9owel : encernaan $ anda"tanda inkontinensia alfi. ?$ 9? # 9one : ulang dan Integumen $. *aji adanya kelumpuhan atau kelemahan.anda"tanda decubitus karena tirah baring lama.*ekuatan otot.
".2 Diagn-sa Ke/era:atan
a. esiko peningkatan I* berhubungan dengan penambahan isi otak sekunder terhadap perdarahan otak b. *erusakan kelumpuhan.
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan
kelemahan
dan
c. efisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan. d. esiko
injury
berhubungan
dengan
kelemahan
dan
kelumpuhan,
tubuh$
berhubungan
penurunan kesadaran. e. Bangguan
nutrisi
#kurang
dari
kebutuhan
dengankesulitan menelan #disfagia$, hemiparese dan hemiplegi. f. Inkontinensia uri berhubungan dengan defisit neurologis. g. Inkontinensia al!i berhubungan dengan kerusakan mobilitas dan kerusakan neurologis. h. *urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien. i. 9ersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan batuk aktif sekunder gangguan kesadaran. j. yeri berhubungan dengan CVA infark
"." Inter+ensi !e/era:atan.
a. esiko peningkatan I* berhubungan dengan penambahan isi otak sekunder terhadap hipoksia, edema otak. ujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien tidak mengalami peningkatan tekanan intra kranial. *riteria hasil : a$ idak terdapat tanda peningkatan tekanan intra kranial b$ eningkatan tekanan darah. c$ adi melebar. d$ ernafasan cheyne stokes e$ 0untah projectile. f$ %akit kepala hebat. Inter!ensi. 1
I(V(%I
A%I1AD
3.
antau tanda dan gejala peningkatan I* tekanan darah nadi BC% espirasi *eluhan sakit kepala hebat 0untah projectile upil unilateral inggikan kepala tempat tidur 3-"+' derajat kecuali ada kontra indikasi.
eteksi dini peningkatan I* untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
2.
+.
/leksi leher atau rotasi F 4- derajat.
angsangan anal dengan jari#boleh tapi dengan hati"hati $ hindari mengedan, fleksi ekstrem panggul dan lutut.
4.
*onsul dokter untuk mendapatkan pelunak feces jika di perlukan.
-.
ertahankan lingkungan pencahayaan redup.
?.
9erikan obat"obatan sesuai dengan pesanan: Anti hipertensi.
tenang, sunyi dan
Anti koagulan. erapi intra !ena pengganti cairan dan elektrolit. elunak feces.
0eninggikan kepala dapat membantu drainage !ena untuk mengurangi kongesti !ena. 0asase karotid memperlambat frekuensi jantung dan mengurangi sirkulasi sistemik yang diikuti peningkatan sirkulasi secara tiba"tiba. /leksi atau rotasi ekstrem leher mengganggu cairan cerebrospinal dan drainage !ena dari rongga intra kranial. Aktifitas ini menimbulkan manu!er !alsal!a yang merusak aliran balik !ena dengan kontriksi !ena jugularis dan peningkatan I*. 0encegah konstipasi dan mengedan yang menimbulkan manu!er !alsal!a. 0eningkatkan istirahat dan menurunkan rangsangan membantu menurunkan I*.
0enurunkan tekanan darah. 0encegah terjadinya trombus. 0encegah defisit cairan. 0encegah obstipasi.
Anti tukak. oborantia.
Analgetika. Vasodilator perifer.
0encegah stres ulcer. 0eningkatkan daya tahan tubuh. 0engurangi nyeri. 0emperbaiki sirkulasi darah otak.
b. Bangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hemiparese ; hemiplegia ujuan : %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu melaksanakan akti!itas fisik sesuai dengan kemampuannya *riteria hasil a$ idak terjadi kontraktur sendi b$ 9ertambahnya kekuatan otot c$ *lien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas Inter!ensi. I(V(%I 3. >bah posisi pasien tiap 2 jam
2. Ajarkan pasien untuk melakukan latihan gerak aktif pada ekstrimitas yang tidak sakit +. Dakukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit 4. 9erikan papan kaki pada ekstrimitas dalam posisi fungsionalnya -. inggikan kepala dan tangan ?. *olaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik pasien
A%I1AD 0enurunkan resiko terjadinnya iskemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah yang tertekan Berakan aktif memberikan massa, tonus dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi jantung dan pernapasan 1tot !olunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih untuk digerakkan
c. efisit perawatan diri berhubungan dengan hemiparese;hemiplegi
dan
kehilangan kesadaran. ujuan: %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam kebutuhan perawatan diri klien terpenuhi *riteria hasil
a$ asien dapat melakukan akti!itas perawatan diri sesuai dengan kemampuan klien b$ asien dapat mengidentifikasi sumber pribadi;komunitas untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan Inter!ensi: I(V(%I A%I1AD 3. entukan kemampuan dan tingkat 3. 0embantu dalam kekurangan dalam melakukan mengantisipasi;merencanakan perawatan diri. pemenuhan kebutuhan secara indi!idual 2. 9eri moti!asi kepada pasien untuk 2. 0eningkatkan harga diri dan tetap melakukan akti!itas dan beri semangat untuk berusaha terus" bantuan dengan sikap sungguh menerus +.
d. esiko
injury berhubungan
dengan kelemahan
dan
kelumpuhan,
penurunan kesadaran. ujuan: %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam diharapakan pasien tidak terjadi trauma. *riteria
#b$ 0ampu menjelaskan faktor risiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera #c$ 0enggunakan fasilitas kesehatan yang ada. Inter!ensi) 3$ isk control injury 2$ %ediakan lingkungan yang aman bagi pasien asional: mencegah cidera pada pasien +$ 9erikan informasi mengenai cara mencegah cidera asional: menambah penegtahuan pasien dan keluarga 4$ 9erikan peneranan yang cukup asional: mencegah cidera pada pasien -$ Anjurkan keluarga untuk selalu menemani pasien asional: mencegah cidera pada pasien
e. esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelemahan otot mengunyah dan menelan sekunder kehilangan kesadaran. ujuan: %etelah dilkukan tindakan keperawatan 3E24 jam tidak terjadi gangguan nutrisi. *riteria hasil: a$ 9erat badan dapat dipertahankan;ditingkatkan b$ ntuk menetapkan jenis makanan dalam mengunyah, menelan dan yang akan diberikan pada pasien reflek batuk 2. Detakkan posisi kepala lebih 2. >ntuk klien lebih mudah untuk tinggi pada waktu, selama dan menelan karena gaya gra!itasi sesudah makan +. %timulasi bibir untuk menutup +. 0embantu dalam melatih kembali dan membuka mulut secara sensori dan meningkatkan kontrol manual dengan menekan ringan muskuler diatas bibir;dibawah dagu jika
dibutuhkan 4. Detakkan makanan pada daerah 4. 0emberikan stimulasi sensori mulut yang tidak terganggu #termasuk rasa kecap$ yang dapat mencetuskan usaha untuk menelan dan meningkatkan masukan -. 9erikan makan dengan berlahan -. asien dapat berkonsentrasi pada pada lingkungan yang tenang mekanisme makan tanpa adanya distraksi;gangguan dari luar ?. 0ulailah untuk memberikan ?. 0akan lunak;cairan kental mudah makan peroral setengah cair, untuk mengendalikannya didalam makan lunak ketika klien dapat mulut, menurunkan terjadinya menelan air aspirasi 6. Anjurkan pasien menggunakan 6. 0enguatkan otot fasial dan dan otot sedotan meminum cairan menelan dan menurunkan resiko terjadinya tersedak 8. Anjurkan pasien untuk 8. apat meningkatkan pelepasan berpartisipasidalam program endorfin dalam otak yang latihan;kegiatan. meningkatkan nafsu makan 5. *olaborasi dengan tim dokter untuk memberikan ciran melalui IV atau makanan melalui selang
5. 0ungkin diperlukan untuk memberikan cairan pengganti dan juga makanan jika pasien tidak mampu untuk memasukkan segala sesuatu melalui mulut
f. Bangguan eliminasi urine #inkontinensia urine$ berhubungan dengan lesi pada neuron motor atas. ujuan : %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu mengontrol urine setelah dilakukan tindakan keperawatan *riteria hasil: 3$ *lien melaporkan penurunan atau hilangnya inkontinensia 2$ idak ada distensi bladder
Inter!ensi: 3$ Identifikasi pola berkemih dan kembangkan jadwal berkemih sering ; berkemih yang sering dapat mengurangi dorongan dari distensi kandung kemih yang berlebih
2$ Ajarkan membatasi masukan cairan selama malam ;pembatasan cairan pada malam hari mencegah terjadinya enuresis +$ Ajarkan tehnik untuk mencetuskan refleks berkemih #rangsangan kutaneus dengan penepukan suprapubik, manu!er regangan anal$ ; melatih dan membantu penggosongan kandung kemih 4$ 9ila masih terjadi inkontinensia, kurangi waktu antara berkemih pada jadwal yang telah direncanakan ; kapasitas kandung kemih mungkin tidak cukup untuk menampung !olume urien sehingga memerlukan untuk lebih sering berkemih -$ 9erikan penjelasan tentang pentingnya hidrasi optimal #sedikit 2'''cc perhari bila tidak ada kontraindikasi$ ; hidrasi optimal diperlukan untuk mencegah infeksi saluran kemih dan batu ginjal.
g. Bangguan eliminasi al!i #konstipasi$ berhubungan dengan defek stimulasi saraf, otot dasar pel!iks lemah dan imobilitas sekunder akibat stroke ditandai pasien belum 9A9 selama 4 hari, teraba distensi abdomen. ujuan: %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam pasien mampu memenuhai eliminasi al!i *riteria hasil: 3$ pasien dapat defekasi secara spontan dan lancar dengan menggunakan obat 2$ konsistensi feses lembek +$ tidak teraba distensi abdomen
Inter!ensi: 3$ 9erikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang penyebab konstipasi. ; konstipasi disebabkan oleh karena penurunan peristaltic usus. 2$ Anjurkan pada pasien untuk makan makanan yang mengandung serat. ; diet seimbang tinggi kandungan serat merangsang peristaltik dan eliminasi reguler
+$ 9ila pasien mampu minum, berikan asupan cairan yang cukup #2 liter;hari$ jika tidak ada kontraindikasi. ; masukan cairan adekuat membantu mempertahankan konsistensi feses yang sesuai pada usus dan membantu eliminasi reguler 4$ Dakukan mobilisasi sesuai dengan keadaan pasien. ; akti!itas fisik membantu eliminasi dengan memperbaiki tonus otot abdomen dan merangsang nafsu makan dan peristaltic -$ *olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian pelunak feses #laksatif, supositoria, enema$ ; pelunak feses meningkatkan efisiensi pembasahan air usus, yang melunakkan massa feses dan membantu eliminasi.
h. *urang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang diterima pasien tentang penyakit dialami oleh pasien. ujuan: asien mengerti tentang penyakit yang diderita dengan kriteria hasil: #a$ asien dan keluarga tahu tentang penyakit yang diderita. #b$ asien dan keluarga
mau
berperan serta
dalam
tindakan
keperawatan. Inter!ensi: 3$ *aji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga. ; 0engetahui sejauh mana pengetahuan yang dimiki pasien dan keluarga dan kebenaran informasi yang didapat. 2$
9eri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang diderita. ; enjelasan tentang kondisi yang sedang dialami dapat membantu menambah wawasan pasien dan keluarga.
+$
=elaskan kepada pasien dan keluarga tentang setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan. ; Agar pasien dan keluarga mengetahui tujuan dari setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
i.
9ersihan jalan napas tak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan batuk aktif sekunder gangguan kesadaran. ujuan : %etelah dilakukan tindakan keperawatan 3E24 jam kebersihan jalan napas efektif *riteria hasil : a$ 0encari posisi yang nyaman yang memudahkan peningkatan pertukaran udara. b$ 0endemontrasikan batuk efektif. c$ 0enyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi. encana indakan : I(V(%I
A%I1AD
3. =elaskan pasien tentang kegunaan batuk yang efektif dan mengapa terdapat penumpukan sekret di saluran pernapasan.
; engetahuan yang diharapkan akan membantu mengembangkan kepatuhan pasien terhadap rencana teraupetik.
2. Ajarkan pasien tentang metode yang tepat pengontrolan batuk.
; 9atuk yang tidak terkontrol adalah melelahkan dan tidak efektif, menyebabkan frustasi.
+. apas dalam dan perlahan saat duduk ; 0emungkinkan setegak mungkin. ekspansi paru lebih luas.
4. Dakukan pernapasan diafragma.
; ernapasan diafragma menurunkan frek uensinapas dan meningkatkan !entilasi al!eolar.
-. ahan napas selama + " - detik kemudian secara perlahan"lahan, keluarkan sebanyak mungkin melalui mulut.
; 0eningkatkan !olume udara dalam paru mempermudah pengeluaran sekresi sekret.
Dakukan napas ke dua , tahan dan batukkan dari dada dengan melakukan 2 batuk
pendek dan kuat. ?. Auskultasi paru sebelum dan sesudah pasien batuk.
;: engkajian ini membantu menge!aluasi keefektifan upaya batuk pasien.
6. Ajarkan pasien tindakan untuk menurunkan !iskositas sekresi: mempertahankan hidrasi yang adekuat) meningkatkan masukan cairan 3''' sampai 3-'' cc;hari bila tidak kontraindikasi.
; %ekresi kental sulit untuk diencerkan dan dapat menyebabkan sumbatan mukus, yang mengarah pada atelektasis.
8. orong atau berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk.
;
5.
; (@pe@torant untuk memudahkan mengeluarkan lendir dan mene!aluasi perbaikan kondisi pasien atas pengembangan parunya.
*olaborasi dengan tim kesehatan lain : engan dokter, radiologi dan fisioterapi. elaksanaan fisioterapi dada ; postural drainase emberian e@pectoran. emberian antibiotika. *onsul photo toraks.
j. yeri berhubungan dengan CVA infark T,$,an;
%etelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 @ 24 jam nyeri berkurang atau teradaptasi. Kriteria Hasil;
3$ V dalam batas normal. 2$ yeri berkurang di tingkat ' atau 3 dari skala '"4.
Inter+ensi;
3$ *aji kemampuan kontrol nyeri pasien. Rasi-nal; 9anyak faktor fisiologis #moti!asi, efektif, kognitif, dan
emosional$ yang dapat mempengaruhi persepsi nyeri.
2$ *aji skala nyeri. Rasi-nal; %kala nyeri pascaoperatif tergantung pada persepsi fisiologis
dan psikologis indi!idu, toleransi yang ditimbulkan untuk nyeri, letak insisi, sifat prosedur, dan kedalaman trauma bedah. +$ Dakukan manajemen nyeri keperawatan #istraksi dan elaksasi$ Rasi-nal;
istraksi
dan
relaksasi
#pengalihan
perhatian$
dapat
menurunkan stimulus internal. 0anajemen sentuhan #masase$ pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. 0asase ringan dapat meningkatkan aliran darah dan membantu suplai darah dan oksigen ke area nyeri. 4$ Ciptakan lingkungan tenang, batasi pengunjung dan istirahatkan pasien$. Rasi-nal; Dingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal
dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi 1 2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada di ruangan. Istirahatkan akan menurunkan kebutuhan 1 2 jaringan perifer. -$ *olaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik. Rasi-nal; Analgesik memblok lintasan nyeri, sehingga nyeri akan
berkurang.
DA9TAR PUTAKA.
3. 0arylin
oengus
,
TERJE3AHAN
KEPERA6ATAN , (BC, 3555.
REN7ANA
AUHAN
2. Dynda
=ual
C
AUHAN
DAN
DOKU3ENTAI
KEPERA6ATAN, (BC,3555.
+. Anna 1wen (% C10AG, 3558 -. IV(%IG (%%, 355?. ?. 2''', .
Hala)an Pengesa(an
Daporan Asuhan *eperawatan Bawat arurat pada asien nHAH dengan diagnosa medis %< #%ubdural B umah %akit
0engetahui *epala uangan
embimbing *linik
#.................................$
#.................................$