BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Perkem Perkembang bangan an kemajua kemajuan n teknol teknologi ogi di dunia dunia tentu tentu saja saja berdam berdampak pak
negative maupun positif bagi masyarakat. Yang tentunya juga berdampak pada kesehatan. Banyak produk-produk cepat saji yang tersedia sekarang ini. Hal ini tidak hanya memberikan kemudahan untuk pemenuhan kebutuhan para konsumen tetapi juga mengakibatkan efek-efek yang kurang baik untuk kesehatan bagi tubuh kita. Salah satunya mengakibatkan stoke atau C! "Cerebro askular !ccident# yang dikarenakan gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan gangguan aliran aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak atau secara cepat dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu. Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di $nited State. !kibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia antara antara %&-'& tahun. tahun. "(ong. "(ong. C Barbar Barbara) a) *++, hal *%,#. *%,#. i ndone ndonesia sia// stroke stroke merupakan penyakit ketiga terbesar yang mematikan stelah jantung dan kanker. Bahkan/ menurut survei tahun 0112/ stroke merupakan pembunuh no.* di 3S Pemerintah di seluruh penjuru ndonesia. iperkirakan ada &11.111 penduduk yang yang terken terkenaa stroke stroke.. ari ari jumlah jumlah terseb tersebut/ ut/ sepert sepertiga iganya nya bias bias pulih pulih kembali kembali// sepert sepertiga iga lainny lainnyaa mengal mengalami ami gangguan gangguan fungsi fungsiona onall ringan ringan sampai sampai sedang sedang dan sepert sepertiga iga sisany sisanyaa mengal mengalami ami ganggua gangguan n fungsi fungsional onal berat berat yang yang menghar mengharusk uskan an penderita terus menerus di tempat tidur. tidur. Cerebr Cerebro o askular skular !ccid !ccident ent "C! "C!# atau atau yang yang lebih lebih sering sering dikenal dikenal sebagai sebagai stroke stroke dapat disebabkan oleh adanya adanya beberapa beberapa gangguan gangguan vaskularis vaskularisasi asi darah darah ke otak/ otak/ sepert sepertii trombo trombosis sis// emboli embolisme sme// iskem iskemik ik dan hipoks hipoksia ia serebr serebral. al. Penyakit Penyakit ini diperp diperpara arah h oleh oleh adanya adanya factor factor resiko resiko// yaitu yaitu hipert hipertens ensi/ i/ diabet diabetes es mellitus/ penyakit jantung/ dan lain-lain. 4lien yang Cerebro askular !ccident "C!# sebagai
atau stroke
dapat
yang disebab babkan
lebih oleh
sering adany danyaa
beb beberapa
dikenal gan gangguan uan
vask vaskul ular aris isas asii dara darah h ke otak otak// seper seperti ti trom trombo bosi sis/ s/ embol embolis isme me// iskem iskemik ik dan hipoks hipoksia ia serebr serebral. al. Penyakit Penyakit ini diperp diperpara arah h oleh oleh adanya adanya factor factor risiko risiko// yaitu yaitu *
hipe hiperrtens tensii/
diab diabet et
mende endeit itaa
str stroke oke
akan akan
menga engala lami mi
berb berbag agai ai
macam acam
penatalaksanaan untuk mele5ati fase akut/ pasca serangan stroke terjadi. Penanganan stroke pada fase akut dan selanjutnya sangat memerlukan tindakan khusus dari pera5at untuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan klien. Hal tersebut dikarenakan klien yang mengalami stroke akan kehilangan funsi-fungsi tubuhnya. 1.2 Rumusa Rumusan n Masalah Masalah *. !pa yang dimaksud dimaksud dengan Cerebro Cerebro a askular !cciden !ccidentt "C! "C!#6 stroke7 stroke7 0. !pa saja penyebab penyebab dari Cerebro Cerebro askular askular !ccident !ccident "C! "C!#6 stroke7 stroke7 8. !pa saja manifestas manifestasii klinis dari Cerebro Cerebro askular askular !cciden !ccidentt "C!#6 "C!#6 stroke7 stroke7 2. !pa saja pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik dari Cerebro Cerebro a askular !ccide !ccident nt "C! "C!#6
&. ,. %. '.
stroke7 !pa saja penatalaks penatalaksanaan anaan pada Cerebro Cerebro askula askularr !ccident !ccident "C! "C!#6 stroke stroke 7 !pa saja komplikasi komplikasi dari Cerebro Cerebro a askular skular !ccident !ccident "C! "C!#6 stroke7 stroke7 !pa prognosis prognosis dari Cerebro Cerebro a askular !ccident !ccident "C! "C!#6 stroke7 stroke7 !pa asuhan asuhan kepera5 kepera5ata atan n pasien pasien dengan dengan ganggua gangguan n Cerebr Cerebro o askular skular !ccident "C!#6 stroke 7
1.3 Tujuan juan 1.2.1 .2.1
Tujuan Umu Umum m
9engetahui dan memahami asuhan kepera5atan pada pasien dengan gangguan Cerebro askular !ccident "C!#6 stroke. 1.2. 1.2.2 2
Tujuan juan Khu husu suss *. 9engetahui 9engetahui definisi definisi Cerebro a askular !cciden !ccidentt "C! "C!#6 stroke. stroke. 0. 9eng 9enget etahu ahuii penye penyebab bab dari dari Cere Cerebr bro o askul skular ar !cci !ccide dent nt "C "C!#6
stroke. 8. 9eng 9enget etahu ahuii manif manifes esta tasi si klin klinis is dari dari Cere Cerebr bro o askul skular ar !cci !ccide dent nt "C!#6 "C!#6 stroke. str oke. 2. 9enget 9engetahui ahui pemeri pemeriksa ksaan an diagno diagnosti stik k Cerebr Cerebro o askular skular !cciden !ccidentt "C!#6 "C!#6 stroke. str oke. &. 9eng 9enget etahu ahuii penat penatal alaks aksan anaan aan pada pada Cere Cerebr bro o askul skular ar !cci !ccide dent nt "C!#6 "C!#6 stroke. str oke. ,. 9enget 9engetahui ahui komplika komplikasi si dari dari Cerebr Cerebro o askular skular !cciden !ccidentt "C! "C!#6 stroke. %. 9engetahui 9engetahui prognosis prognosis Cerebro Cerebro askular askular !cciden !ccidentt "C! "C!#6 stroke. stroke. '. 9enget 9engetahui ahui asuhan asuhan kepera5 kepera5ata atan n dari dari Cerebr Cerebro o askular skular !ccid !ccident ent "C!#6 "C!#6 stroke. str oke. 0
1.4 Manfaat 9anfaat disusunnya makalah ini adalah: *. 4lien dapat mengetahui program mengatasi penyakit Cerebro askular
!ccident "C!#6 stroke. 0. 4lien dapat mencegah hal-hal yang dapat menyebabkan Cerebro askular !ccident "C!#6 stroke. 8. 4lien dapat mematuhi asuhan kepera5atan untuk mengatasi penyakit Cerebro askular !ccident "C!#6 stroke.
BAB II Tnjauan Pustaka
2. 1 !efns
;angguan peredaran darah di otak ";P<# atau dikenal dengan C! "Cerebro askular !ccident# adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak "dalam beberapa detik# atau secara cepat "dalam beberapa jam# dengan gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu. "Harsono/ *++,/ hal ,%#. Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. "Smelt=er C. Su=anne/ 0110/ hal
8
0*8*#. Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di $nited State akibat stroke pada setiap tingkat umur/ tapi yang paling sering pada usia antara %&> '& tahun. "(ong. C/ Barbara)*++,/ hal *%,#. 4ata ?stroke@ didefinisikan sebagai suatu sindroma akibat lesi vaskuler regional di Sistem Saraf Pusat "SSP# yang terjadi secara tiba- tiba dengan progresi cepat/ dan dapat mengakibatkan adanya defisit neurologis lokal ataupun global sehingga terjadi kelumpuhan ataupun kematian pada penderita. 4alau lesi tersebut terjadi karena ada penyumbatan arteri/ maka infark yang terjadi disebut "nfark skemk# / sedangkan kalau terjadi karena pecahnya arteri maka disebut "nfark hem$ragk# . "Bima ariotejo#. Hal tersebut mendasari pembagian stroke menjadi dua
tipe/ yaitu : *. Stroke iskemik/ yang dibedakan menjadi dua : a. Stroke trombotik/ disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah oleh bekuan darah atau thrombus. !therosclerosis plaAue dapat mempersempit pembuluh darah/ sehingga membuat aliran darah lebih bergejolak dan mendorong terbentuknya bekuan darah atau thrombus. b. Stroke embolik/ dimana penyumbatan disebabkan oleh suatu fragmen dari thrombus/ yaitu embolus yang dapat masuk kedalam arteri-arteri yang lebih kecil di dalam otak. Seseorang dengan penyakit jantung akan lebih beresiko karena selalu embolus yang kurang berfungsi dengan baik di jantung akan terba5a oleh aliran darah ke otak. 0. Stroke Hemoragik Yaitu stroke dimana pembuluh vaskuler yang mengalami arteriosklerotik pecah akibat tekanan intravaskuler yang tinggi/ sehingga menyebabkan sering pendarahan. alam beberapa jam penderita dapat jatuh pada keadaan koma dan yang lebih parah bisa meninggal.
2. 2 %t$l$g
2
Penyebab terjadinya stroke adalah : a. Stroke skemik *. rombosis rombosis merupakan penyebab stroke paling sering. rombosis ditemukan pada 21 dari semua kasus stroke yang telah dibuktikan oleh para ahli patologi. Biasanya ada kaitannya dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat aterosklerosis. 0. Dmbolus Dmbolisme serebri termasuk urutan kedua dan merupakan &-*& dari berbagai penyebab utama stroke. ari penelitian epidemiologi "community based# didapatkan bah5a sekitar &1 dari semua serangan iskemia otak/ apakah yang permanen atau yang transien/ diakibatkan oleh komplikasi trombotik atau embolik dari ateroma/ yang merupakan kelainan dari arteri ukuran besar atau sedang) dan sekitar 0& disebabkan oleh penyakit pembuluh darah kecil di intra cranial dan 01 oleh emboli dari jantung "(umbantobing/ 011*#. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibanding dengan penderita trombosis 4ebanyakan emboli serebri berasal dari suatu thrombus dalam jantung/ sehingga masalah yang dihadapi sesungguhnya merupakan per5ujudan penyakit jantung.
b. Stroke Hemoragik *. Perdarahan serebri Perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua pen yebab kasus gangguan pembuluh darah otak dan merupakan persepuluh dari semua kasus penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteria serebri. 0. Pecahnya aneurisma Biasanya perdarahan serebri terjadi akibat aneurisme yang pecah maka penderita biasanya masih muda dan 01 mempunyai lebih dari satu aneurisme. an salah satu dari ciri khas aneurisme adalah kecendrungan mengalami perdarahan ulang "Sylvia !. Price/ *++ &
8. Penyebab lain "dapat menimbulkan infark atau perdarahan#. - rombosis sinus dura - iseksi arteri karotis atau vertebralis - askulitis sistem saraf pusat - Penyakit moya-moya "
2. 3 &akt$r resk$ 'ada str$ke
*. Hipertensi 0. Penyakit kardiovaskuler: !rteria koronaria/ gagal jantung kongestif/ fibrilasi atrium/ penyakit jantung kongestif. 8. 4olesterol tinggi 2.
2. 4 Pat$fs$l$g
darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis nterna.!danya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau cedera pada otak melalui empat mekanisme/ yaitu: *. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian otak tidak adekuat/ selanjutnya akan mengakibatkan perubahan- perubahan iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya/ dapat menimbulkan nekrosis. 0. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke kejaringan "hemorrhage#. 8. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak. 2. Ddema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial jaringan otak. 4onstriksi lokal sebuah arteri mula- mula menyebabkan sedikit perubahan pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui batas kritis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat.
2. ( Manfestas Klns
;ejala- gejala C! muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. ;ejala itu muncul
%
bervariasi/ bergantung bagian otak yang terganggu. ;ejala- gejala itu antara lain bersifat: *. Sementara timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient Ischemic Attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam 5ujud sama/ memperberat atau malah menetap. 0. Sementara/ namun gejala timbul lebih dari 02 jam dan ini disebut Reversible Ischemic Neurologic Defisit (RIND). 8. ;ejala makin lama makin berat "progresif#. Hal ini disebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution. 2. Sudah menetap6 permanen. "Harsono/*++,/ hal ,%# Eika berdasarkan klasifikasi dari stroke/ maka gejala- gejalanya adalah sebagai berikut: *. Stroke skemik - 4elemahan pada satu atau keempat anggota gerak atau hemiparese - Fyeri kepala - 9ual/ muntah/ pandangan kabur - ysfhagia 0. Stroke Hemorogik - Penurunan kesadaran - Pernapasan cepat/ nadi cepat - ;ejala fokal berupa hemiplegi - Pupil mengecil - 4aku kuduk
2. ) Pemerksaan Penunjang
*. C Scan 9emperlihatkan adanya edema / hematoma/ iskemia dan adanya infark 0. !ngiografi serebral
'
9embantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri. 8. Pungsi (umbal 9enunjukan adanya tekanan normal - tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan adanya perdarahan 2. 93 9enunjukan daerah yang mengalami infark/ hemoragik. &. DD; 9emperlihatkan daerah lesi yang spesifik ,. $ltrasonografi opler 9engidentifikasi penyakit arteriovena %. Sinar G engkorak 9enggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal "oengesD/ 9arilynn/0111 hal 0+0#
2. * Penatalaksanaan
*. Pera5atan Stroke skemik a. 9enurunkan edema serebri dengan diuretik. b. Pemeliharaan tekanan perfusi cerebral yang optimal. c. erapi korektif terhadap kelainan sebagai berikut : -
iabetes 9ellitus
-
$ntuk memperbaiki faktor perlekatan trombosit
-
Ddema paru
0. Pera5atan Stroke Hemorogik a.9enurunkan tekanan darah secara pelan-pelan b. 9empercepat penghentian perdarahan c.erapi korektif terhadap kelainan seperti pada p era5atan stroke obtion 8 d. !ntikonvulsan bila timbul kejang. 8. Pera5atan Pasca Stroke a.!cetosal '1 > 801 mg 6 hari b. iklopidin 0&1 > &11 mg6hari " bila tidak tahan acetosal# +
c.!cetosal dosis rendah '1 mg citosto=al &1>*11 mg6 hari d. !cetosal '1 mg dipridamol %&-*&1 mg6 hari. 2. indakan
Phlebotomy untuk polisitemia
-
Dnarterektomy Carotis hanya dilakukan pada pasien yang siptomatik dengan stenosis %1- ++ unilateral dan baru
-
indakan operatif lainnya "reseksi artery vein malformation6 !9/ kliping aneurisma Berry#.
&. 3ehabilitasi psikoterapi 9emantau dan menenangkan kondisi keji5aan penderita stroke yang tentunya sudah dikacaukan oleh kenyataan bah5a kesembuhan yang mutlak memang tidak mungkin pada kasus ini/ pasti ada sisa-sisa defek yang diakibatkan oleh serangan stroke. ,. 3ehabilitasi fisioterapi -
Positioning
-
3ange of motion "3<9#: (atihan pasif anggota gerak atas dan ba5ah/ serta latihan gerak aktif atas dan ba5ah.
-
(atihan keseimbangan
-
(atihan aktifivity of day living
%. 3ehabilitasi sosioterapi engan melatih cara berkomunikasi/ misalnya menulis/ mendengar radio/ dan sebagainya/ serta melatih daya ingat klien. '. !nti koagulan: 9encegah memberatnya trombosis dan embolisasi. "Smelt=er C. Su=anne/ 0110/ hal 0*8*#. 9engendalikan hypertensi dan peningkatan
tekanan intra
kranial
kontrol hypertensi/ 4 dan perfusi serebral dapat membutuhkan upaya dokter maupun pera5at. Pera5at harus mengkaji masalah-masalah ini/ mengenalinya dan memastikan bah5a tindakan medis telah dilakukan. Pasien dengan hypertensi sedang biasanya tidak ditangani secara akut. Eika tekanan darah lebih rendah setelah otak terbiasa dengan hypertensi karena perfusi yang adekuat/ maka tekanan perfusi *1
otak akan turun sejalan dengan tekanan darah. Eika tekanan darah diastolic diatas kira-kira *1& mmHg/ maka tekanan tersebut harus diturunkan secara bertahap. indakan ini harus disesuaikan dengan efektif menggunakan nitropusid. Eika 4 meningkat pada pasien stroke/ maka hal tersebut biasanya terjadi setelah hari pertama. 9eskipun ini merupakan respons alamiah otak terhadap beberapa lesi serebrovaskular/ namun hal ini merusak otak. 9etoda yang la=im dalam mengontrol P4 mungkin dilakukan seperti hyperventilasi/ retensi cairan/ meninggikan kepala/ menghindari fleksi kepala/ dan rotasi kepala yang berlebihan yang dapat membahayakan aliran balik vena ke kepala. ;unakan diuretik osmotik seperti manitol dan mungkin pemberian deksamethasone meskipun penggunaannya masih merupakan kontroversial.
2. + K$m'lkas
*. 4 meningkat 0. !spirasi 8. !telektasis 2. 4ontraktur &. isritmia jantung ,. 9alnutrisi %. ;agal napas
2. , -/
I. . J
4onsumsi kokain/ alkohol
!rteriosklerosis pada arteri
Iibrilasi atrium
4elainan katup jantung dan otot jantung
rama jantung irreguler
iabetes mellitus
9erokok
Hipertensi
(apisan endothelial serebrovaskular menjadi lemah **
rombosis "gumpalan darah#
Bergerak mengikuti aliran darah ke otak
Berhenti dan berdiam di serebrovaskular
ekanan darah naik turun " tidak stabil#
asokontriksi pembuluh darah arteri
4erusakan pembuluh darah yang menuju otak tekanan darah arteri yang menuju otak meningkat
9enghambat aliran darah menuju otak
aliran darah ke otak ;angguan fungsi otak Suplai <0 ke otak !rteri serebri skemik pada jaringan media otak setempat
Hilangnya fungsi ppengatur 0tr$ke saraf motorik skhemk pada hemisfer
Perdarahan di otak !rteri serebri posterior
4erusakan pada saraf penglihatan 0tr$ke /A/ereral askular A55dent6 ;angguan penglihatan
;angguan persepsi Selsensori >sel otak mati visual 4erusakan komunikasi verbal
!rea otak tengah 9engompresi jaringan otak setempat 9engham Perubahan perfusi bat hantaran 0tr$ke jaringan serebral impulshemm$ragk otak dan medulla Sel otak tidak mampu spinalis mengontrol cairan yang keluar masuk sel 4elainan sensorik dan motorik
4erusakan mobilitas fisik 4erusakan area pemahaman bicara Jrnicke dan area motorik Broca 4urang pera5atan Pengucapan kata-katadiri
!rteri pecah
Ddema serebral
Perubahan cairan lebih dari<0 kebutuhan !liran di dalam otak terganggu "sangat minim *0
;angguan harga diri
Paralisis spastik K
4erusakan pada batang otak 4urang pengetahuan
4etidakefektifan pola napas
BAB III Asuhan Ke'era7atan
3.1 Pengkajan
!. Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status kesehatan klien yang menyeluruh mengenai fisik/ psikologis/ sosial budaya/ spiritual/ kognitif/ tingkat perkembangan/ status ekonomi/ kemampuan fungsi dan gaya hidup klien. "9arilynn D. oenges et al/ *++'# *. dentitas klien *8
9eliputi nama/ umur "kebanyakan terjadi pada usia tua#/ jenis kelamin/ pendidikan/ alamat/ pekerjaan/ agama/ suku bangsa/ tanggal dan jam 93S/ nomor register/ diagnose medis. 0. 4eluhan utama Biasanya didapatkan kelemahan anggota gerak sebelah badan/ bicara pelo/ dan tidak dapat berkomunikasi. 8. 3i5ayat penyakit sekarang Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak/ pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri kepala/ mual/ muntah bahkan kejang sampai tidak sadar/ disamping gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain. 2. 3i5ayat penyakit dahulu !danya ri5ayat hipertensi/ diabetes mellitus/ penyakit jantung/ anemia/ ri5ayat trauma kepala/ kontrasepsi oral yang lama/ penggunaan obat- obat anti koagulan/ aspirin/ vasodilator/ obat-obat adiktif/ kegemukan. "Susan 9artin ucker/ *++'# &. 3i5ayat penyakit keluarga Biasanya ada ri5ayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes melitus/ gangguan kejang/ kelainan neurologis/ kanker/ stroke/ retardasi mental. ,. 3i5ayat psikososial Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk pemeriksaan/ pengobatan dan pera5atan dapat mengacaukan keu angan keluarga sehingga faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga. %. Pola-pola fungsi kesehatan a# Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Biasanya ada ri5ayat perokok/ penggunaan alkohol/ penggunaan obat kontrasepsi oral. b# Pola nutrisi dan metabolisme !danya keluhan kesulitan menelan/ nafsu makan menurun/ mual muntah pada fase akut "menandakan adanya P4#. *2
c# Pola eliminasi Biasanya terjadi inkontinensia urine dan pada pola defekasi biasanya terjadi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus. d# Pola aktivitas dan latihan !danya kesukaran untuk beraktivitas karena kelemahan/ kehilangan sensori atau paralise6 hemiplegi/ mudah lelah. e# Pola tidur dan istirahat Biasanya klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena kejang otot6 nyeri otot. f# Pola hubungan dan peran !danya perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara. g# Pola persepsi dan konsep diri 4lien merasa tidak berdaya/ tidak ada harapan/ mudah marah/ tidak kooperatif. h# Pola sensori dan kognitif Pada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatan6kekaburan pandangan/ perabaan6sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas yang sakit.
Pada pola kognitif biasanya terjadi penurunan memori dan
proses berpikir. i# Pola reproduksi seksual Biasanya terjadi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke/ seperti obat anti kejang/ anti hipertensi/ antagonis histamin. j# Pola penanggulangan stress 4lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi. k# Pola tata nilai dan kepercayaan 4lien biasanya jarang melakukan ibadah karena tingkah laku yang tidak stabil/ kelemahan6kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. B. Pemeriksaan Iisik
*&
*. 4eadaan umum a# 4esadaran : umumnya mengalami penurunan kesadaran b# Suara bicara : kadang mengalami gangguan yaitu sukar dimengerti/ kadang tidak bisa bicara c# anda-tanda vital : tekanan darah meningkat/ denyut nadi bervariasi 0. Pemeriksaan integumen a# 4ulit : jika klien kekurangan <0 kulit akan tampak pucat dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. i samping itu perlu
juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah
yang menonjol
karena klien C! Bleeding harus bed rest 0- 8
minggu b# 4uku : perlu dilihat adanya clubbing finger/ cyanosis c# 3ambut : umumnya tidak ada kelainan 8. Pemeriksaan kepala dan leher a# 4epala : bentuk normocephalik b# 9uka : umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah satu sisi c# (eher : kaku kuduk jarang terjadi "Satyanegara/ *++'# 2. Pemeriksaan dada Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi/ 5hee=ing ataupun suara nafas tambahan/ pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan. &. Pemeriksaan abdomen idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama/ dan kadang terdapat kembung. ,. Pemeriksaan inguinal/ genetalia/ anus 4adang terdapat incontinensia atau retensio urine %. Pemeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. '. Pemeriksaan neurologi a# Pemeriksaan nervus cranialis $mumnya terdapat gangguan nervus cranialis dan G central. *,
b# Pemeriksaan motorik Hampir selalu terjadi kelumpuhan6kelemahan pada salah satu sisi tubuh. c# Pemeriksaan sensorik apat terjadi hemiparestesi d# Pemeriksaan refleks Pada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli
dengan refleks patologis.
3.2 !agn$sa Ke'era7atan
*. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah : penyakit oklusi/ perdarahan/ spasme pembuluh darah serebral/ edema cerebral. 0. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan 8. 4erusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan neuromuskuler: kelemahan/ parastesia) flaksid6 paralysis hipotonik "a5al# ) paralysis spastic 2. 4erusakan komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi serebral) kerusakan neuromuskuler/ kehilangan tonus6 kontrol otot fasial) kelemahan6 kelelahan umum. &. Perubahan persepsi sensori b.d perubahan resepsi sensori/ tranmisi/ integrasi "trauma neurologis6 deficit#. ,. 4urang pera5atan diri b.d penurunan kekuatan dan ketahanan/ kehilangan control 6 koordinasi otot %. ;angguan harga diri b.d perubahan biofisik/ psikososial/ perceptual kognitif. '. 4urang pengetahuan b.d keterbatasan kognitif/ kesalahan interpretasi informasi/ kurang meningkat.
3.3 Inter8ens
*. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah: penyakit oklusi/ perdarahan/ spasme pembuluh darah serebral/ edema serebral ibuktikan oleh: -
Perubahan tingkat kesadaran / kehilangan memori *%
-
Perubahan respon sensorik6 motorik/ kegelisahan
-
efis it sensori / bahasa/ intelektual dan emosional
-
Perubahan tanda tanda vital
ujuan Pasien6 kriteria evaluasi: -
erpelihara dan meningkatnya tingkat kesadaran/ kognisi dan fungsi sensori6 motor
-
9enampakan stabilisasi tanda vital dan tidak ada P4
-
Peran pasien menampakkan tidak adanya kemunduran6 kekambuhan
ntervensi
3asional
ndependen *.
entukan
fator-
faktor
yang 9engetahui faktor yang mempersulit
berhubungan dengan situasi individu6 penyakit "C!# penyebab
koma6
penurunan
perfusi
serebral dan potensial P4 0.
9onitor
dan
catat
status 9emantau
neurologis secara teratur 8.
keadaan
klien
yang
berhubungan dengan sarafnya
Dvaluasi pupil "ukuran bentuk 9engetahui fungsi pupil masih normal kesamaan dan reaksi terhadap cahaya #
atau tidak
2.
9onitor tanda- tanda vital
9emantau keadaan klien melalui
&.
Bantu untuk mengubah
9embantu
pandangan / misalnya pandangan kabur/
klien
memperjelas
penglihatannya untuk kenyamanan klien.
perubahan lapang pandang 6 persepsi lapang pandang ,.
Bantu meningkatakan fungsi/ termasuk bicara jika pasien mengalami
engan
bicara
normal/
klien
bisa
berkomunikasi dengan baik
gangguan fungsi %.
Pertahankan
tirah
baring/ 9emberi
kesempatan
klien
untuk
sediakan lingkungan yang tenang/ atur istirahat total agar staminanya bisa pulih. kunjungan sesuai indikasi
*'
'.
4epala dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral
engan
posisi
elevasi/
klien
bisa
bernapas dengan mudah dan mencegah pusing.
4olaborasi +.
Berikan suplemen oksigen sesuai 9emenuhi kebutuhan oksigen klien agar indikasi
*1.
klien dapat bernapas dengan normal.
Berikan medikasi sesuai indikasi :
9encegah terjadinya fibrilasi
L !ntifibrolitik/ misal aminocaproic acid "amicar#
9encegah pembuluh darah bertekanan
L !ntihipertensi
tinggi. 9emperlebar
pembuluh
darah
agar
L asodilator perifer/ missal cyclandelate/ tekanannya tidak meninggi. isoMsuprine. L 9anitol
0. Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan pusat pernapasan ujuan : Pola nafas efektif/ inspirasi dan ekspirasi lancar 4riteria hasil : -
33 *'-01 M permenit
-
Dkspansi dada normal
ntervensi *. 4aji frekuensi/
irama/
3asional kedalaman Irekuensi/ irama/ dan kedalaman napas
pernafasan.
yang normal menunjukkan pola napas yang efektif.
0. !uskultasi bunyi nafas.
9endengarkan suara napas klien normal atau tidak.
8. Pantau penurunan bunyi nafas.
Penurunan bunyi napas klien menunjukkan adanya gangguan pada jalan napas. *+
2. Pastikan kepatenan <0 binasal
9memenuhi kebutuhan oksigenasin klien.
&. Berikan posisi yang nyaman : semi Posisi semi fo5ler mempermudah udara fo5ler
masuk sehingga klien
dapat
bernapas
dengan optimal. ,. Berikan instruksi untuk latihan nafas engan latihan napas yang rutin/ klien dalam
dapat terbiasa untuk napas dalam yang efektif.
%. Catat kemajuan yang ada pada klien Sebagai indikator efektif atau tidakkah tentang pernafasan
intervensi yang dilakukan pera5at pada klien.
8.4erusakan mobilitas fisik b.d keterlibatan neuromuskuler: kelemahan/ parastesia) flaksid6 paralysis hipotonik "a5al# ) paralysis spastis ujuan: 4lien bisa bergerak aktif dengan bebas 4riteria Hasil: *# 9empertahankan posisi optimal dari fungsi yang dibuktikan oleh tak adanya kontraktur/ footdrop. 0# 9empertahankan6 meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian tubuh yang terkena6 kompensasi. 8# 9empertahankan integritas kulit.
ntervensi 3asional *. $bah posisi minimal setiap 0 jam 9enurunkan
resiko
terjadinya
trauma6
"telentang/ miring# dan sebagainya dan iskemia jaringan. aerah yang terkena jika memungkinkan bias lebih sering mengalami jika diletakkan terganggu.
dalam
perburukan6
sirkulasi
yang
posisi yang lebih jelek dan menurunkan sensasi dan lebih besar menimbulkan kerusakan pada kulit6 dekubitus.
0. (etakkan pada posisi telungkup satu 9embantu
mempertahankan
ekstensi
kali atau dua kali sehari jika pasien pinggul fungsional) tetapi kemungkinan 01
dapat mentoleransinya.
akan
meningkatkan
mengenai
ansietas
kemampuan
terutama
pasien
untuk
bernapas. 8. 9ulailah melakukan latihan rentang 9eminimalkan atrofi otot/ meningkatakn gerak aktif dan pasif pada semua sirkulasi/ membantu mencegah kontraktur. ekstremitas. latihan gluteal/
!njurkan
seperti
melakukan
latihan
meremas
Auadrisep6
bola
karet/
melebarkan jari-jari dan kaki6 telapak. 2. Sokong
ektremitas
dalam
posisi 9encegah
kontaktur6
foot
drop
dan
fungsionalnya/ gunakan papan kaki6 memfasilitasi kegunaanya jika berfungsi foot board selama periode paralysis kembali. flaksid/.
Pertahankan
posisi
Paralysis
kepala mengganggu
netral.
flaksid
dapat
kemampuannya
untuk
menyangga kepala/ di lain pihak paralysis spastic dapat mengarah pada deviasi kepala ke salah satu sisi.
&. nspeksi kulit terutama pada daerah- itik-titik
tekanan
pada
darah
yang
daerah yang menonjol secara teratur. menonjol paling berisiko untuk terjadinya (akukan masase secara hati-hati pada penurunan daerah yang kemerahan dan berikan sirkulasi
perfusi6 dan
iskemia.
Stimulasi
memberikan
bantalan
alat bantu seperti bantalan lunak kulit membantu mencegah kerusakan kulit dan sesuai kebutuhan.
berkembangnya dekubitus.
4olaborasi ,. Berikan tempat tidur dengan matras 9eningkatkan
distribusi
merata
berat
bulat "seperti egg crate mattress# atau badan yang menurunkan tekanan pada tempat tidur khusus sesuai indikasi.
tulang- tulang tertentu dan membantu untuk mencegah kerusakan kulit6 terbentuknya dekubitus.
%. 4onsultasikan dengan ahli fisioterapi Program yang khusus dapat dikembangkan secara aktif. (atuhan ambulasi pasien.
resistif/
dan untuk menemukan kebutuhan yang berarti6 menjaga
kekurangan
tersebut
dalam 0*
keseimbangan/ koordinasi dan kekuatan. '. Berikan
obat
relaMan
otot/ 9ungkin diperlukan untuk menghilangkan
antispasmodic sesuai indikasi/ seperti spastisitas baklofen/ dantrolen.
pada
ekstremitas
yang
terganggu.
2. 4erusakan komunikasi verbal b.d kerusakan sirkulasi serebral) kerusakan neuromuskuler/ kehilangan tonus6 control otot fasial) kelemahan6 kelelahan umum. ujuan: 4omunikasi klien lancar/ klien bisa memahami baik komunikasi individual maupun komunikasi intrapersonal. 4riteria Hasil: *# 9engindikasikan pehamaman tentang masalah komunikasi 0# 9embuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat diekspresikan.
ntervensi 3asional *. 4aji tipe6 derajat disfungsi/ seperti 9embantu menentukan
daerah dan
pasien tidak tampak memahami derajat kerusakan serebral yang terjadi kata atau menagalami kesulitan dan kesulitan pasien dalam beberapa berbicara atau membuat pengertian atau seluruh tahap proses komunikasi. sendiri.
Pasien mungkin mempunyai kesulitan memahami kata yang diucapkan "afasia sensorik6
kerusakan
Jernick#)
mengucapkan
dengan
benar
pada
"afasia
area
kata-kata ekspresi6
kerusakan pada area bicara Broca# atau mengalami
kerusakan
pada
kedua
daerah tersebut. 0. 9intalah pasien untuk mengikuti 9elakukan penilaian terhadap adanya perintah sederhana "seperti ?buka kerusakan sensorik "afasia sensorik# mata@/ ?tunjuk ke pintu@# ulangi dengan
kata6
kalimat
yang 00
sederhana. 8. Berikan
metode
komunikasi 9emberikan
komunikasi
tentang
alternative/ seperti menulis di papan kebutuhan berdasarkan keadaan6deficit tulis/ gambar. Berikan petunjuk yang mendasarinya. visual "gerakan tangan/ gambargambar/
daftar
kebutuhan/
demonstrasi#. 2. 4atakan secara langsung dengan 9enurunkan pasien/ bicara perlahan dan dengan sealam tenang.
;unakan
proses
ansietas
komunikasi
dan
pertanyaan berespons pada informasi yang lebih
terbuka dengan ja5aban ?ya6tidak@/ banyak selanjutnya
kebingungan6
kembangkan
satu
5aktu
tertentu.
pada Sebagai proses latihan kembali untuk
pertanyaan yang lebih kompleks lebih sesuai dengan respon pasien.
pada
mengembangkan
komunikais
lebih lanjut dan lebih kompleks akan menstimulasi
memori
dan
dapat
meningkatkan asosiasi ide6 kata. 4olaborasi &. 4onsultasikan
dengan6
kepada ahli terapi 5icara.
rujuk Pengkajian kemampuan
secara bicara
individual dan
sensori/
motorik/ dan kognitif berfungsi untuk mengidentifikasikan
kekurangan6
kebutuhan terapi.
&. Perubahan persepsi sensori b.d perubahan resepsi sensori/ tranmisi/ integrasi "trauma neurologis6 deficit#. ujuan: Proses penerimaan rangsang dan perlakuan baik 4riteria Hasil: *# 9emulai 6 mempertahankan tingkat kesadran dan fungsi perceptual. 0# 9endemonstrasikan perilaku untuk mengkompensasi terhadap6 deficit hasil.
08
ntervensi *. Dvaluasi
3asional gangguan 9unculnya gangguan penglihatan dapat
adanya
penglihatan.
Catat
penurunan
lapang
perubahan
ketajaman
adanya berdampak negative terhadap kemampuan pandang/ pasien untuk menerima lingkungan dan persepsi mempelajari
kembali
keterampilan
"bidang hori=ontal6vertical#/ adanya motorik. diplopia "pandangan ganda#. 0. Ciptakan
lingkungan
yang 9enurunkan6 membatasi jumlah stimulasi
sederhana/ pindahkan perabot yang penglihatan membahayakan.
yang
menimbulkan
mungkin
kebingungan
dapat terhadap
interpretasi lingkungan) menurunkan resiko terjadinya cedera. 8. Berikan
stimulasi
terhadap
rasa 9embantu melatih kembali jaras sensorik
sentuhan/ seperti berikan pasien untuk suatu
benda
untuk
mengintegrasikan
persepsi
dan
menyentuh/ interpretasi stimulasi. 9embantu pasien
meraba. Biarkan pasien menyentuh untuk mengorientasikan bagian dirinya dan dinding batas-batas yang lainnya.
kekuatan penggunaan dari daerah yang terpengaruh.
2. Bicara dengan tenang/ perlahan/ Pasien mungkin mengalami keterbatasan denagn menggunakan kalimat yang dalam rentang perhatian atau masalah pendek. Pertahankan kontak mata.
pemahaman. indakan ini dapt membantu pasien untuk berkomunikasi.
,. 4urang pera5atan diri b.d penurunan kekuatan dan ketahanan/ kehilangan control6 koordinasi otot ujuan: 4ondisi tubuh tera5att/ klien dapat beraktivitas sesuai kemampuan 4riteria Hasil: *# 9endemonstrasikan
teknik6
perubahan
gaya
hidup
untuk
memenuhi
kebutuhan pera5atn diri. 0# 9elakukan aktivitas pera5atan diri dalam tingkat kemampuan sendiri.
02
ntervensi 3asional *. Hindari melakukan sesuatu untuk Pasien ini pasien yang dapat dilakukan pasien ketakutan sendiri.
mungkin dan
menjadi
sangat
tergantung
meskipun
bantuan
yang
bermanfaat
dalam
mencegah
adalah
penting
sangat
bagi
dan
diberikan frustasi/
pasien
untuk
melakukan sebanyak mungkin untuk diri sendiri untuk memepertahankan harga diri dan meningkatkan pemulihan. 0. ;unakan alat bantu pribadi
Pasien dapat menanagani diri sendiri/ meningkatakan kemandirian dan harga diri.
8. dentifikasi
kebiasaan
defekasi 9engkaji perkembangan program latihan
sebelumnya dan kembalikan pada "mandiri# kebiasaan pola normal tersebut. pencegahan 4adar
makanan
yang
dan
membantu
konstipasi
dan
dalam sembelit
berserat/ "penngaruh jangka panjang#.
anjurkan untuk minum banyak dan tingkatkan aktivitas.
4olaborasi 2. Berikan
obat
supositoria
dan 9ungkin dibutuhkan pada a5al untuk membantu
pelunak feses.
menciptakan6
merangsang
fungsi defekais teratur.
%. ;angguan harga diri b.d perubahan biofisik/ psikososial/ perceptual kognitif. ujuan: 4lien merasa dihargai dan beraktualisasi dalam masyarakat 4riteria Hasil: *# Bicara6 berkomunikasi dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang telah terjadi. 0# 9engungkapkan penerimaan pada diri sendiri dalam situasi. ntervensi *. !njurkan
pasien
3asional untuk Penerimaan6
membantu
pasien
untuk 0&
mengekspresikan perasaannya termasuk mengenal dan mulai memahami perasaan rasa bermusuhan atau perasaan marah.
ini.
0. Bantu dan dorong kebiasaan berpakaian 9embantu peningkatan rasa harga diri dan rapid an berdandan yang baik.
control atas salah satu bagian kehidupan.
8. orong orang terdekat agar memberi 9embangun kembali rasa kemandirian dan kesempatan
melakukan
sebanyak menerima
mungkin untuk dirinya sendiri.
kebanggaan
dan
meningkatkan proses rehabilitasi.
2. Berikan dukungan terhadap perilaku6 9engisyaratkan usaha.
diri
kemungkinan
adaptasi
untuk mengubah dan memahami tentang peran
diri
sendiri
dalam
kehidupan
selanjutnya.
'. 4urang pengetahuan b.d keterbatasan kognitif/ kesalahan interpretasi informasi/ kurang meningkat. ujuan: 4lien mengerti prosedur pera5atan atau pengobatan stroke 4riteria Hasil: *# Berpartisipasi dalam proses belajar. 0# 9emulai perubahan gaya hidup yang diperlukan.
ntervensi 3asional *. Berikan instruksi dan jad5al tertulis 9emberikan penguatan visual dan sumber mengenai aktivitas/ pengobatan/ dan rujukan setelah sembuh. factor-faktor penting lainnya. 0. !njurkan pasien untuk merujuk pada 9emberikan bantuan untuk menyokong daftar6 komunikasi tertulis atau catatan
ingatan dan meningkatkan perbaikan dalam
yang ada daripada hanya bergantung keterampilan daya piker. pada apa yang diingat. 8. dentifikasi factor-faktor resiko secara 9eningkatkan kesehatan secara umum dan individual
"seperti
hipertensi/ menurunkan resiko kambuh.
kegemukan/ merokok/ aterosklerosis/ menggunakan kontrasepsi oral# dan 0,
perubahan pola hidup yang penting. 2. dentifikasi memerlukan
tanda6
gejala
control
secara
yang Dvaluasi dan
intervensi denagn cepat
medis/ menurunkan resiko terjadinya kompliksi 6
contoh: perubahan fungsi penglihatan/ kehilangan fungsi berlanjut. sensorik/ motorik) gangguan respon mental atau perilaku/ dan sakit kepala yang hebat.
BAB I Penutu'
4.1 Kesm'ulan
Stroke adalah penyakit serebrovaskular mangacu pada setiap gangguan neurologic mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Stroke dibagi menjadi dua/ yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik bisa trombotik atau embolik. Stroke hemoragik dapat intraserebral atau subarachnoid. Pasien pada kasus di atas menderita stroke iskemik dengan sebab utamanya adalah arteriosklerosis. Iaktor risiko terjadinya stroke: hipertensi/ makan makanan berlemak/ merokok/ kurang olahraga/ genetic/ dan lain- lain.
0%
;ejala stroke tergantung bagian otak mana yang terkena. Pada pasien di atas/ bagian otak yang terkena adalah area motorik kiri sehingga mengalami kelumpuhan anggota gerak sebelah kiri. 4emungkinan sedikit area broca sehingga pasien kesulitan berbicara.
4.2 0aran
Eika memiliki faktor risiko terjadinya stroke/ sebaiknya rajin memeriksakan dan konsultasi dengan dokter agar dapat mencegah serangan stroke yang membahayakan. Pencegahan yang terbaik ada pada pola hidup pasien sendiri/ jika berpola hidup sehat/ maka risiko terkena stroke lebih kecil.
!aftar Pustaka
Price dan Jilson. 011,. Patofisiologi: 4onsep 4linis Proses- Proses Penyakit. Dd: ,. Eakarta: D;C bimaariotejo.files.5ordpress.com 9uhammadari5anhari.blogspot.com .
0'