Step 3 1. Mengapa pengli penglihtan htan mata mata kanan pasien pasien buram setelah setelah jatuh dari dari motor? motor?
Walaupun mata mempunyai sistem pelindung yang cukup baik seperti ronggaorbita, kelopak, dan jaringan lemak retrobulbar selain terdapatnya refeks memejam ataumengedip, mata masih sering mendapat trauma dari dunia luar. Trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata, kelopak, sara mata dan rongga orbita or bita .Kerusakan mata akan dapat mengakibatkan atau memberi penyulit sehingga mengganggu ungsi penglihatan. Bagian orbita yang merupakan organ visera yang berhadapan langsung dengan dunia luar adalah kornea, sehingga kornea rentan untuk terkena trauma maupun ineksi. Sehingga menimbulkan edema kornea, dema super!sial dan aberasi kornea dapat hilang dalam beberapa jam. demainterstisial adalah edema yang terjadi di substania propria yang membentuk kekeruhan kekeruhan seperticincin sepert icincin dengan batas tegas berdiameter " # $ mm. %ipatan membrana Bo&man membentuk membran seperti lattice. 'embrana descement bila terkena trauma dapat berlipat atau robek dan akan tampak ta mpak sebagai kekeruhan kekeruhan yang berbentuk benang. Bila endotel e ndotel robek maka akanterjadi inhibisi humor a(uous ke dalam stroma kornea, sehingga kornea menjadi edema. Bilarobekan endotel kornea ini kecil, maka kornea akan jernih kembali dalam beberapa hari tanpaterapi.)eposit pigmen sering terjadi di permukaan posterior kornea, disebabkan oleh adanyasegmen iris yang terlepas ke depan. %aserasi kornea dapat terjadi di setiap lapisan kornea secara terpisah atau bersamaan, tetapi jarang menyebabkan perorasi.*ambaran klinis dema kornea dapat meberikan keluhan berupa penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat. Kornea akan terlihat keruhdengan uji plasedo yang positi. Sumber + Bruce, hris, dan -nthony -nthon y. "/. %ecture 0otes + 1talmologi. disi 2. 3akarta +4enerbit rlangga r langga
2. mengapa didapatkan didapatkan keluhan keluhan mata merah. Berair, Berair, nyeri nyeri dan bengkak kelopak kelopak mata mata setelah jatuh dari motor? Erosi kornea Defnisi dan etiologi o rosi rosi korn kornea ea merupa merupaka kan n keada keadaan an terk terkelupa elupasny snya a epitel epitel komea komea yang yang dapat dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. rosi dapat terjadi tanpa cedera pada membran basal. )alam &aktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi bermigrasi dengan cepat dan menutupi deek epitel tersebut. Tanda dan gejala o sakit sekali akibat erosi merusak kornea yang 4ada 4ada erosi erosi pasien akan merasa sakit mempunyai mempunyai serat sensibel sensibel yang banyak, banyak, mata berair, dengan blearospasme, lakrimasi, otoobia, dan penglihatan akan terganggu oleh media kornea yang o
keruh. 4ada kornea akan terlihat suatu deek epitel kornea yang bila diberi pe&arnaan
o
fuoresein akan ber&ama hijau. 4ada ada eros erosii komea omea perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an adal adalah ah adan adanya ya ine ineks ksii yang yang timb timbul ul kemudian.
3. mengapa pada pada pemeriksaan pemeriksaan ophtalmo ophtalmologi logi didapatka didapatkan n VO ! "isus "isus 2#$%,eros 2#$%,erosii kornea &'(,ruptur kornea di jam )&'( *O+ dangkal, iris prolaps ? jelaskan "isus "isus 2#$%! 2#$%! pasie pasien n menghit menghitung ung jadri jadri pada pada jarak jarak 2 m sdangka sdangkan n pada orangn orangnorm ormal al $% m. -erdapat -erdapat penurun "isus, karena kekeruham kekeruha m media rerakta sehingga terjadi penurunan "isus. Erosi kornea Defnisi dan etiologi o rosi rosi korn kornea ea merupa merupaka kan n keada keadaan an terk terkelupa elupasny snya a epitel epitel komea komea yang yang dapat dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. rosi dapat terjadi tanpa cedera pada membran basal. )alam &aktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi bermigrasi dengan cepat dan menutupi deek epitel tersebut. Tanda dan gejala o sakit sekali akibat erosi merusak kornea yang 4ada 4ada erosi erosi pasien akan merasa sakit mempunyai mempunyai serat sensibel sensibel yang banyak, banyak, mata berair, dengan blearospasme, lakrimasi, otoobia, dan penglihatan akan terganggu oleh media kornea yang o
keruh. 4ada kornea akan terlihat suatu deek epitel kornea yang bila diberi pe&arnaan
o
fuoresein akan ber&ama hijau. 4ada ada eros erosii komea omea perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an adal adalah ah adan adanya ya ine ineks ksii yang yang timb timbul ul kemudian.
Trauma Tajam
4enetran +menembus bolamata 0on penetran + menggosok bola mata Tanda Trauma dapat mengakibatkan robekan pada konjungtiva saja. Bila robekan konjungtiva ini atau tidak melebihi 5 cm, maka tidak perlu dilakukan penjahitan. Bila robekan konjungtiva lebih 5 cm diperlukan tindakan penjahitan untuk mencegah terjadinya granuloma. 4ada setiap robekan konjungtiva perlu diperhatikan terdapatnya robekan sclera bersama6sama dengan robekan konjungtiva tersebut. Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka akan terlihat tanda6tanda bola mata tembus, seperti+
o o
o o o o
o
Tajam penglihatan yang menurun Tekanan bola mata rendah Bilik mata dangkal Bentuk dan letak pupil yang berubah Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera Terdapat jaringan yang di proplaps seperti cairan mata, iris, lensa, badan kaca, atau retina Konjungtiva kemotis
/. Ma0amma0am -rauma &etiologi,gejala klinis dan penatalaksanaan,(?
Trauma Mekanik a. Trauma tumpul Kelopak 4alpebra hematom o 4enyebab Trauma akibat pukulan tinju, atau benda6benda keras lainnya o 4enatalaksanaan hematoma kelopak dini dapat diberikan 4ada kompres dingin untuk menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit •
Bila telah lama, untuk memudahkan absorbsi dapat dilakukan kompres hangat pada kelopak Bila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kedua kelopak dan berbentuk kaca mata yang sedang dipakai, maka keadaan ini disebut sebagai hematoma kaca mata dan merupakan keadaan sangat ga&at. 7ematoma kaca mata terjadi akibat pecahnya arteri otalmika yang merupakan tanda raktur basis kranii. )arah masuk ke dalam kedua rongga orbita sampai pada batas septum orbita kelopak mata, akan memberikan bentuk hematoma ini.
Konjungtiva dema konjungtiva 3aringan konjungtiva yang bersiat selaput lendir dapat menjadi kemotik pada setiap kelainannya, demikian pula akibat trauma tumpul. Bila kelopak terpajan ke duania luar dan konjungtiva secara langsung kena angin tanpa mengedip, maka keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema pada konjungtiva. Penatalaksanaannya : dapat diberikan dekongestan untuk mencegah pembendungan cairan di dalam selaput lendir konjungtiva.
•
7ematom subkonjungtiva 7ematoma subkonjungtiva terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada atau di ba&ah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan arteri episklera. 4ecahnya pembuluh darah ini dapat akibat batuk rejan,trauma tumpul basis kranii, atau pada keadaan pembuluh darah yang rentan dan mudah pecah. 4embuluh darah akan rentan dan mudah pecah pada usia lanjut, hipertensi, areriosklerosis, konjungtiva meradang8konjungtivitis9, anemia, dan obat6obatan tertentu. 4engobatan dini yang dapat dilakukan kompres hangat. 4erdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorbsi dalam 56" minggu tanpa diobati Bila perdarahan ini terjadi akibat trauma tumpul maka perlu dipastikan bah&a tidak terdapat robekan di ba&ah jaringn konjungtiva atau sklera. Kadang6kadang hematoma •
subkonjungtiva menutupi keadaan mata yang lebih burukseperti perorasi bola mata. Bila tekanan bola mata rendah disertai tajam penglihatan menurun dengan hematoma subkonjungtiva maka sebaiknya dilakukan eksplorasi bola mata untuk mencari adanya ruptur sklera atauterlihatnya jaringan kororid yang menonjol Kornea dema kornea Trauma tumpul yang keras atau cepat mengenai mata dapat mengakibatkan edema kornea ataupun malahan ruptur daripada membran )escement. dema kornea yang berat dapat mengakibatkan serbukan sel radang dan neurovaskularisaso masuk ke dalam jaringan stroma kornea. dema korne akan memberikan keluhan penglihatan kabur dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber cahaya yang dilihat.kornea akan terlihat keruh, dengan uji plasido yang positi. 4engobatan yang diberikan adalah larutan hipertonikseperti 0acl : ;. Bila terdapat peninggian tekananbola mata maka diberikan aseta
•
rosi kornea rosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel kornea yang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea. 7al yang dapat mengakibtkan erosi kornea adalah lensa kontak, sinar ultra violet, debu, dan asap. -kibatnya kornea yang mempunyai banyak serabut sara sensibel terkena, maka pasien akan merasa sakit sekali, dengan blearospasme, lakrimasi, otoobia, dan penglihatan akan terganggu oleh media kornea yang keruh. 4ada kornea akan terlihat suatu deek epitel kornea yang bila di beri pe&arnaan fuoresein akan ber&arna hijau. 7ati6hati bila memakai obat topikal untuk menghilangkan rasa sakit pada pemeriksaan karena dapat menambah kerusakan epitel. 4ada erosi kornea yang perlu diperhatikan adalah adanya ineksi yang timbul kemudian akibat barier epitel hilang. 4engobatan biasanya diberikan sikloplegik untuk menghilangkan rasa sakit ataupun untuk mengurangkan gejala radang uvea yang mungkin timbul. -ntibiotik diberikan dalam •
bentuk tetes dan mata ditutup untuk mempercepat tumbuh epitel baru dan mencegah ineksi sekunder. Biasanya bila tidak terjadi ineksi sekunder erosi kornea yang mengenai seluruh permukaan kornea yang mengenai seluruh permukaan kornea akan sembuh dalam $ hari. 4ada erosi kornea tidak diberi antibiotik. *angguan erosi kornea terhadap penglihatan atau pekerjaan, sangat tergantung pada satu atau kedua mata terkena erosi. Walaupun pekerja berat, erosi kornea menganggu pekerjaan akibat rasa sakit meksimum terganggu selam $ hari. •
rosi kornea rekuren
=vea >ridoplegia 4ada trauma tumpul dapat terjadi kelumpuhan otot s!ngter pupil sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis. 4upil ini tidak bereaksi terhadap sinar. 4asien akan sukar melihat dekat karena gangguan akomodasi, silau akibat gangguan pengaturan masuknya sinar pada pupil, akan terlihat anisokoria pada pupil. >ridoplegia ini akan berlangsung beberap hari sampai beberapa minggu. Kadang6kadang tidak menjadi normal lagi. 4ada pasien dengan iridoplegia sebaiknya diberi istirahat untuk mencegah terjadinya kelelehan s!ngter disertai dengan pemberian.
•
>ridodialisis Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah menjadi lonjong. Biasanya iridodialisis terjadi bersama6sama dengan terbentuknya hiema. 4asien akan melihat ganda dengan satu matanya. Bila keluhan demikian maka pada pasien sebainya dilakukan pembedahan dengan melakukan resposisi iris yang terlepas. •
7iema 7iema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar. Bila pasien duduk hiema akan terlihat terkumpul •
di bagian bawah bilik mata depan , dan hiema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan 4englihatan pasien akan sangat menurun. Kadang6kadang terlihat iridoplegia dan iridodialisis. 4asien akan mengeluh sakit disertai dengan epiora dan blearospasme. 4asien dengan hiema harus tinggal dan dira&at di rumah sakit. 4asien tidur dengan kepala miring / derajat, diberi koagulansia, dan mata ditutup. 4ada anak6anak yang gelisah dapat diberikan obat penenang. Bila terjadi penyulit glaukoma diberi aseta
ridosiklitis 4ada trauma tumpul dapat terjadi reaksi jaringan uvea sehingga menimbulkan iridosiklitis atau radang uvea anterior. 4ada mata akan terlihat mata merah, suar di dalam bilik mata depan, dan pupil mengecil. Tajam penglihatan menurun. 4ada uveitis anterior diberikan tetes midriatik dan steroid topikal. Bila terlihat radang berat maka dapat diberikan steroid sistemik. •
%ensa
)islokasi lensa Trauma tumpul lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa akibat putusnya
*angguan kedudukan lensa ini dapat dalam bentuk A a9 Subluksasi lensa Terjadi akibat ris terdorong ke belakang dengan pupil yang lebar. Tekanan bola mata sangat tinggi. 4asien secepatnya dikirim pada dokter mata untuk dikeluarkan lensanya dengan terlihat dahulu diberikan aseta
Katarak traumatic Trauma tumpul dapat mengakibatkan katarak pungtata, selain daripada dapat mengakibatkan katarak, yang biasanya berjalan lambat, dan proses degenerasinya dapat berjalan lanjut. 4roses degenerasi lanjut ini dapat mengakibatkan pencairan korteks lensa dan bocor melalui kapsul lensa. Bahan lensa di luar kapsul sebagai benda asing menimbulkan reaksi di dalam bilik mata depan sehingga menimbulkan reaksi uveitis yang disebut sebagai uveitis akotoksik dan glaukoma akolitik. Bila katark telah menimbulkan reaksi akolitik maka pasien akan mengeluh mata sakit disertai dengan gejala uveitis lainnya sehingga lensa perlu dikeluarkan dengan segera. •
Cetina dan koroid dema retina dan koroid Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema retina. dema retina akan memberiakn &arna retina yang lebih abu6abu akibat sukarnya melihat jaringan uvea melalui retina yang sembab. Berbeda dengan oklusi arteri retina sentral dimana terdapat edema retinakecuali daerah makula, sehingga pada keadaan iniakan terlihat Dcherry red spotD yang ber&arna merah. dema retina akibat trauma tumpuljuga mengakibatkanedema makula sehingga tidak terdapat cherry red spot. 4ada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah terjadi edema makula atau edema berlin. 4ada keadaan ini akan terjadi edema yang luas sehingga seluruh polus posterior undus okuli ber&arna abu6abu. =mumnya penglihatan akan normal kembali setelah beberapa &aktu, akan tetapi dapat juga penglihatan berkurang akibat tertimbunnya daerah makula oleh sel pigmenepitel.
•
-blasi retina Trauma diduga merupakan pencetus untuk terlepasnya retina dari koroid pada penderita ablasi retina. Biasanya pasien telah mempunyai bakat untuk terjadinya ablasi retina ini seperti retina tipis akibat retinitis sanata, miopia, dan proses degenerasi retina lainnya. Bila terjadinya ablasi retina setelah suatu trauma tidak diketahui dengan jelas karena &aktu terjadinya tidak selalu sama. •
4ada pasien ekan terdapat keluhan seperti adanya selaput yang seperti tabir menganggu lapang pandangannya. Bila terkena atau tertutup daerah makula maka tajam penglihatan akan menurun. 4ada pemeriksaan unduskopi akan terlihat retina yang ber&arna abu6abu dengan pembuluh darah yang terlihat terangkat dan berkelok6kelok. Kadang6kadang terlihat pembuluh darah seperti yang terputus6putus. Cupture koroid 4ada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang dapat merupakan akibat daripada ruptur koroid. Cuptur ini biasanya terletak di polus posterior bola mata dan melingkar konsentris di sekitar papil sara optik. Bila ruptur koroid ini terletak atau mengenai daerah makula lutea maka tajam penglihatan akan turun dengan sangat. Cuptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak sukar dilihat akan tetapi bila darah tersebut telah diabsorbsi maka akan terlihat bagian yang ruptur ber&arna putih karena sklera dapat dilihat langsung tanpa tertutup koroid. •
Sara optic -vulse papilsara optic 4ada trauma tumpul dapat terjadi sara optik terlepas dari pangkalnya di dalam bola mata yang disebut sebagai avulsi papil sara optik. Keadaan ini akan mengakibatkan turunnya tajam penglihatan yang berat dan sering berakhir dengan kebutaan. 4enderita perlu dirujuk untuk dinilai kelainan ungsi retina dan sara optiknya.
•
•
1ptic neuropati traumatic Trauma tumpul dapat mengakibatkan kompresi pada sara optik, demikian pula perdarahan dan edema sekitar sara optik. Tanda + 4englihatan akan berkurang setelah cidera mata. Terdapat reaksi deek aeren pupil tanpa adanya kelainan nyata pada retina. Tanda lain yang dapat diemukan adalah gangguan penglihatan &arna dan lapangan pandang. 4apil
sara optik dapat normal beberapa minggu sebelum menjadi pucat. 4engobatan adalah dengan mera&at pasien pada &aktu dengan memberi steroid. Bila penglihatan memburuk setelah steroid maka perlu dipertimbangkan untuk pembedahan. b. Trauma Tajam 4enetran +menembus bolamata 0on penetran + menggosok bola mata Tanda Trauma dapat mengakibatkan robekan pada konjungtiva saja. Bila robekan konjungtiva ini atau tidak melebihi 5 cm, maka tidak perlu dilakukan penjahitan. Bila robekan konjungtiva lebih 5 cm diperlukan tindakan penjahitan untuk mencegah terjadinya granuloma. 4ada setiap robekan konjungtiva perlu diperhatikan terdapatnya robekan sclera bersama6sama dengan robekan konjungtiva tersebut. Bila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam bola mata maka akan terlihat tanda6 tanda bola mata tembus, seperti+ i. Tajam penglihatan yang menurun ii. Tekanan bola mata rendah iii. Bilik mata dangkal iv. Bentuk dan letak pupil yang berubah v. Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera vi. Terdapat jaringan yang di proplaps seperti cairan mata, iris, lensa, badan kaca, atau retina vii. Konjungtiva kemotis 4engobatan Bila terlihat salah satu tanda di atas atau dicurigai adanya perorasi bola mata maka secepatnya dilakukan pemberian antibiotika topikal dan mata ditutup dan segera dikirim pada dokter mata untulk dilakukan pembedahan. 4ada setiap terlihat kemungkinan trauma perorasi sebaiknya dipastikan apakah ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat oto. • •
•
•
•
•
4ada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan antibiotika sistemik atau intravena dan pasien dipuasakan untuk tindakan pembedahan. 4asien juga diberi anti tetanus pro!laktik, analgetika, dan kalau perlu penenang. Sebelum dirujuk mata tidak diberi salep, karena salep dapat masuk ke dalam mata. 4asien tidak boleh diberi steroid local dan beban yang diberikan pada mata tidak menekan bola mata. tiologi Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam bola mata. Benda asing di dalam bola mata pada dasarnya perlu dikeluarkan. Benda asing yang bersiat magnetik dapat dikeluarkan dengan alat magnit raksasa. Benda yang tidak magnetik dikeluarkan vitrektomi. 4enyulit 4enyulit yang dapat timbul pada terdapatnya benda asing intraokular adalah endotalmitis, panotalmitis, ablasi retina, perdarahan intraokular dan ptisis bulbi. c. Trauma Benda sing %ogam dan 0on logam Binatang •
•
•
•
• •
Trauma !on Mekanik ". Trauma #imia Bahan kimia yang dapat mengakiba>kan kelainan pada mata dapat dibedakan dalam bentuk+ 5. Trauma -sam ". Trauma Basa atau -lkali. 4engaruh bahan kimia sangat bergantung pada+ p7, Kecepatan, 3umlah bahan kimia tersebut mengenai mata. )ibanding bahan asam, maka trauma oleh bahan alkali cepat dapat merusak dan menembus kornea. • • • •
4engobatan
•
•
•
•
•
•
•
•
Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera. lrigasi daerah yang terkena trauma kimia merupa tindakan yang segera harus dilakukan karena dapat memberikan penyulit yang lebih berat. 4embilasan dilakukan dengan memakai garam !siologi atau air bersih lainnya selama mungkin dan paling sedikit 5:6$ menit. %uka bahan kimia harus dibilas secepatnya dengan air yang tersedia pada saat itu seperti dengan air keran, larutan garam !siologik, dan asam berat. -nestesi topikal diberikan pada keadaan dimana terdapat blearospasme berat. =ntuk bahan asam digunakan larutan natrium bikarbonat $; sedang untuk basa larutan asam borat, asam asetat .:; atau buer as asetat p7 E.:; untuk menetralisir. )iperhatikan kemungkinan terdapat benda asing penyebab luka tersebut. =ntuk bahan basa diberikan )T-. 4engobatan yang diberi adalah antibiotika topikal, sikioplegik dan bebat mata selama mata masih sakit. Cegenerasi epitel akibat asam lemah dan alkali sangat lambat yang biasanya sempurna setelah $6? hari.
Klasi!kasi Trauma -sam tiologi Bahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorga organik 8asetat, orniat9,d an organik anhidrat 8asetat9. 4ato!siologi Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersiat destrukti seperti trauma alkali. Biasanya akan terjadi kerusakan hanya pada bagian super!sial saja. Bahan asam dengan konsentrasi tinggi dapat bereaksi seperti terhadap trauma basa sehingga kerusakan yang diakibatkannya akan lebih dalam. 4engobatan •
•
•
a. 4engobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma. b. Biasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu. Trauma •
•
•
Basa atau -lkali 4ato!siologi a. Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat ga&at pada mata. -lkali akan menembus dengan cepat kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. 4ada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia alkali bersiat koagulasi sel dan terjadi proses persabunan, disertai dengan dehidrasi. Bahan akustik soda dapat menembus ke dalam bilik mata depan dalam &aktu ? detik. b. 4ada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan menambah bertambah kerusakan kolagen kornea. -lkali yang menembus ke dalam bola mata akan merusak retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita. 'enurut klasi!kasi Thot maka trauma basa dapat dibedakan dalam + )erajat 5 hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata )erajat " hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea $ +hiperemi disertai dengan nekrosis )erajat konjungtiva dan lepasnya epitel kornea )erajat E+ konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak :;. 4engobatan a. Tindakan bila terjadi trauma basa adalah dengan secepatnya melakukan irigasi dengan garam !siologik. Sebaiknya irigasi dilakukan selama mungkin. Bila mungkin irigasi dilakukan paling sedikit / menit segera setelah trauma.
b. 4enderita diberi sikloplegia, antibiotika, )T- untuk mengikat basa. )T- diberikan setelah 5 minggu trauma alkali diperlukan untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada hari ke tujuh. 4enyulit 4enyulit yang dapat timbul trauma alkali adalah a. Simblearon, b. Kekeruhan kornea, c. dema dan neovaskularisasi kornea, d. Katarak, disertai dengan terjadi tisis bola mata. •
$. Trauma %adiasi Elektromagnetik Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah Sinar inramerah Sinar ultraviolet Sinar F dan sinar terionisasi Trauma Sinar >nra 'erah 4ato!siologi -kibat sinar inra merah dapat terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan pada saat bekerja dipemanggangan. Kerusakan ini da terjadi akibat terkonsentrasinya sinar inramerah terlihat. Kaca yang mencair seperti yang ditemukan di tempat pemanggangan kaca akan menggeluarkan sinar inra merah. Bila seseorang berada pada jarak kaki sela satu menit di depan kaca yang mencair dan pupilnya lebar atau midria maka suhu lensa akan naik sebanyak 2 derajat elcius. )emikian pula yang mengabsorpsi sinar inra merah akan panas sehingga berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa di dekatnya. -bsorpsi sinar inra merah oleh lensa akan mengakibatkan katarak dan eksoliasi kapsul lensa. Gactor resiko terkena -kibat sinar ini pada lensa maka katarak mudah terjadi pada pekerja industri gelas dan pemanggangan logam. )) 5. Sinar inra merah akan mengakibatkan keratitis super!sial, katarak kortikal anterior6posterior dan koagulasi pada koroid. • • •
•
•
•
•
". Bergantung pada beratnya lesi akan terdapat skotoma sement ataupun permanen. 4engobatan 5. Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang sudah terjadi kecuali mencegah terkenanya mata oleh sinar inra merah ini. ". Steroid sistemik dan lokal diberikan uniuk mencegah terbentuk jaringan parut pada makula atau untuk mengurangi gejala radang yang timbul.
Trauma Sinar =ltra Hiolet 8Sinar %as9 )e!nisi Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang tidak terlihat mempunyai panjang gelombang antara $:6"2: n'. 4ato!siologi Sinar ultra violet banyak terdapat padd saat bekerja las, dan menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari di atas salju. Sinar ultraviolet akan segera merusak epitel kornea. Sinar ultra violet biasanya memberikan kerusakan terbatas pada kornea sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata terlihat. Kerusakan ini akan segera baik kembali setelah beberapa &aktu, dan tidak akan memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap. Tanda dan gejala 5. 4asien yang telah terkena sinar ultra violet akan memberikan keluhan E65 jam setelah trauma. 4asien akan merasa mata sangat sakit mata seperti kelilipan atau kemasukan pasir, otoobia, blearospasme, dan konjungtiva kemotik. ". Kornea akan menunjukkan adanya in!ltrat pada permukaannya, yang kadang6kadang disertai dengan kornea yang keruh dan uji fuoresein positi. Keratitis terutama terdapat pada !sura paipebra. $. 4upil akan terlihat miosis. Tajam penglihatan akan terganggu. E. Keratitis ini dapat sembuh tanpa cacat, akan tetapi bila radiasi berjalan lama kerusakan dapat permanen sehingga akan memberikan kekeruhan pada komea. •
•
•
Keratitis dapat bersiat akibat eek kumulati sinar ultra violet sehingga gambaran keratitisnya menjadi berat. 4engobatan 4engobatan yang diberikan adalah sikloplegia, antibiotika lokal, analgetik, dan mata ditutup untuk selama "6$ hari. Biasanya sembuh setelah EI jam. •
Sinar lonisasi dan Sinar F Sinar ionisasi dibedakan dalam bentuk+ 5. Sinar ala yang dapat diabaikan ". Sinar beta yang dapat menembus 5 cm jaringan $. Sinar gama dan E. Sinar F 4ato!siologi 5. Sinar ionisasi dan sinar F dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina. )osis kataraktogenik bervariasi dengan energi dan tipe sinar, lensa yang lebih muda dan lebih peka. ". -kibat dari sinar ini pada lensa, terjadi pemecahan diri sel epitel secara tidak normal. Sedang sel baru yang berasal dari set germinati lensa tidak menjadi jarang. $. Sinar F merusak retina dengan gambaran seperti kerusakan yang diakibatkan diabetes melitus berupa dilatasi kapiler, perdarahan, mikroaneuris mata, dan eksudat. E. %uka bakar akibat sinar F dapat merusak kornea yang mengakibatkan kerusakan permanen yang sukar diobati. Biasanya akan terlihat sebagai keratitis dengan iridosiklitis ringan. 4ada keadaan yang berat akan mengakibatkan parut konjungtiva atro! set goblet yang akan mengganggu ungsi air mata. 4engobatan 5. 4engobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal dengan steroid $ kali sehari dan sikioplegik satu kali sehari. ". Bila terjadi simblearon pada konjungtiva dilakukan tindakan pembedahan. 84enuntun >lmu 4enyakit 'ata, 4ro.dr.7. Sidarta >lyas. Sp'9 •
•
). erajat dari trauma pada mata? •
'enurut klasi!kasi Thot maka trauma basa dapat dibedakan dalam + )erajat 5 hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata )erajat " hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea $ +hiperemi disertai dengan nekrosis )erajat konjungtiva dan lepasnya epitel kornea )erajat E+ konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak :;.
$. rognosis dari ma0amma0am trauma? PROGNOSIS
rognosis trauma kimia pada mata sangat ditentukan oleh bahan penyebab trauma tersebut.erajat iskemik pada pembuluh darah limbus dan konjungti"a merupakan salah satu indikator keparahan trauma dan prognosis penyembuhan.skemik yang paling luas pada pembuluh darah limbus dan konjungti"a memberikan prognosa yang buruk. Bentuk paling berat pada trauma kimia ditunjukkan dengan gambaran cooked fish eye4 dimana prognosisnya adalah yang paling buruk, dapat terjadi kebutaan. 5
-rauma kimia sedang samapai berat pada konjungti"a bulbi dan palpebra dapat menyebabkan simblearon &adhesi anatara palpebra dan konjungti"a bulbi(. 6eaksi inlamasi pada kamera okuli anterior dapat menyebabkan terjadinya glaukoma sekunder. 5
7ambar *ooked 8ish 9ye +ppearan0e5
:. Mengapa dokter jaga memberikan tetes mata antibiotik dan bebat mata?
Antibiotik proilaksis
untuk men0egah ineksi oleh kuman oportunis. -etrasiklin eekti untuk menghambat kolagenase, menghambat aktiitas netroil dan mengurangi pembentukan ulkus. apat diberikan bersamaan antara topikal dan sistemik &doksisiklin 1%% mg(. •
Bebat mata o 'engenai pemakaian bebat mata, masih belum ada persesuaian pendapat di antara para sarjana. d&ard6 %ayden lebih condong untuk menggunakan bebat mata pada mata yang terkena trauma saja, untuk mengurangi pergerakan bola mata yang sakit. Bila mungkin kedua mata ditutup untuk memberika istirahat pada mata. dikatakan bah&a pemakaian bebat pada o Selanjutnya kedua mata akan menyebabkan penderita gelisah, cemas dan merasa tidak enak, dengan akibat penderita 8matanya9 tidak istirahat. o -khirnya Cakusin mengatakan dalam pengamatannya tidak ditemukan adanya pengaruh yang menonjol dari pemakaian bebat atau tidak terhadap absorbsi, timbulnya komplikasi maupun prognosis dari tajamnya penglihatannya.
5. ;omplikasi dari masingmasing trauma? #omplikasi dari trauma alkali : • • • • • • • •
• • • • •
•
Keratitis sika. 4arut akibat terjadinya erosi 0eovaskularisasi kornea ntropion Simbleeron *lakoma sudut tertutup Katarak 4tisis bulbi. #omplikasi pada trauma tembus: ndotalmitis 4anotalmitis -blasi retina 4erdarahan intraokuler 4tisis bulbi. #omplikasi Trauma #imia: -nkyloblearon 8perlekatan antara palpebra superior dan inerior9
•
>ridosiklitis Ilmu Penyakit Mata , Prof. dr. H Sidarta Ilyas, SpM
7ambar Simblearon
7ambar hthisis bulbi
<. enatalaksanaan dari skenario? D&'!()&) )iagnosis pada trauma mata dapat ditegakkan melalui gejala klinis, anamnesis dan pemeriksaan !sik dan penunjang.0amun hal ini tidaklah mutlak dilakukan dikarenakan trauma kimia pada mata merupakan kasus ga&at darurat sehingga hanya diperlukan anamnesa singkat. 'ejala #linis Terdapat gejala klinis utama yang muncul pada trauma kimia yaitu, epiora, blearospasme, dan nyeri berat. Trauma akibat bahan yang bersiat asam biasanya dapat segera terjadi penurunan penglihatan akibat nekrosis super!sial kornea. Sedangkan pada trauma basa, kehilangan penglihatan sering bermaniestasi beberapa hari sesudah kejadian. 0amun sebenarnya kerusakan yang terjadi pada trauma basa lebih berat dibanding trauma asam. namnesis 4ada anamnesis sering sekali pasien menceritakan telah tersiram cairan atau tersemprot gas pada mata atau partikel6partikelnya masuk ke dalam mata. 4erlu diketahui apa persisnya
8misalnya tersiram sekali atau akibat ledakan dengan kecepatan tinggi9 serta kapan terjadinya trauma tersebut. 4erlu diketahui apakah terjadi penurunan visus setelah cedera atau saat cedera terjadi.1nset dari penurunan visus apakah terjadi secara progresi atau terjadi secara tiba tiba.0yeri, lakrimasi, dan pandangan kabur merupakan gambaran umum trauma. )an harus dicurigai adanya benda asing intraokular apabila terdapat ri&ayat salah satunya apabila trauma terjadi akibat ledakan. Pemeriksaan *isik 4emeriksaan yang seksama sebaiknya ditunda sampai mata yang terkena rigasi pada mata harus dilakukan sampai tercapai p7 normal. 4emeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp bertujuan untuk mengetahui lokasi luka. 4emeriksaan otalmoskopi direk dan indirek juga dapat dilakukan. Selain itu dapat pula dilakukan pemeriksaan tonometri untuk mengetahui tekanan intraocular.
Kertas %akmus untuk 4emeriksaan p7 4enatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya trauma ataupun jenis trauma itu sendiri.0amun demikian ada empat tujuan utama dalam mengatasi kasus trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah terjadinya ineksi, mempertahankan struktur dan anatomi mata, mencegah sekuele jangka panjang.Trauma kimia merupakan satu6satunya jenis trauma yang tidak membutuhkan anamnesa dan pemeriksaan secara teliti. Tatalaksana trauma kimiamencakup+ Penatalaksanaan Emergency
&rigasi merupakan hal yang krusial untuk meminimalkan durasi kontak mata dengan bahan kimia dan untuk menormalisasi p7 pada saccus konjungtiva yang harus dilakukan sesegera mungkin. %arutan normal saline 8atau yang setara9 harus digunakan untuk mengirigasi mata selama 5:6$ menit samapi p7 mata menjadi normal 8?,$9. 4ada trauma basa hendaknya dilakukan irigasi lebih lama, paling sedikit " ml dalam $ menit.'akin lama makin baik.3ika perlu dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat $;, dan antibiotik.>rigasi dalam &aktu yang lama lebih baik menggunakan irigasi dengan kontak lensa 8lensa yang
terhubung dengan sebuah kanul untuk mengirigasi mata dengan aliran yang konstan.
Double e+ersi pada kelopak mata dilakukan untuk memindahkan material yang terdapat pada bola mata.Selain itu tindakan ini dapat menghindarkan terjadinya perlengketan antara konjungtiva palpebra, konjungtiva bulbi, dan konjungtiva orniks. Debridemen pada daerah epitel kornea yang mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re6epitelisasi pada kornea. Selanjutnya diberikan bebat 8verban9 pada mata, lensa kontak lembek dan arti!cial tear 8air mata buatan9. Penatalaksanaan Medikamentosa Trauma kimia ringan 8derajat 5 dan "9 dapat diterapi dengan pemberian obat6 obatan seperti steroid topikal, sikloplegik, dan antibiotik pro!laksis selama ? hari. Sedangkan pada trauma kimia berat, pemberian obat6obatan bertujuan untuk mengurangi infamasi, membantu regenerasi epitel dan mencegah terjadinya ulkus kornea. )teroid bertujuan untuk mengurangi infamasi dan in!ltrasi neuto!l.0amun pemberian steroid dapat menghambat penyembuhan stroma dengan menurunkan sintesis kolagen dan menghambat migrasi !broblas.=ntuk itu steroid hanya diberikan secara inisial dan di tappering o setelah ?65 hari. )eJametason ,5; ) dan 4rednisolon ,5; ) diberikan setiap " jam. Bila diperlukan dapat diberikan 4rednisolon >H :6" mg )ikloplegik untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia posterior. -tropin 5; ) atau Scopolamin ,":; diberikan " kali sehari. sam askorbat mengembalikan keadaan jaringan scorbutik dan meningkatkan penyembuhan luka dengan membantu pembentukan kolagen matur oleh !broblas kornea.0atrium askorbat 5; topikal diberikan setiap " jam.=ntuk dosis sitemik dapat diberikan sampai dosis " gr. Beta bloker,karbonik anhidrase inhibitor untuk menurunkan tekanan intra okular dan mengurangi resiko terjadinya glaukoma sekunder.)iberikan secara oral aseta
4engembangan kapsul Tenon dan penjahitan limbus bertujuan untuk mengembalikan vaskularisasi limbus juga mencegah perkembangan ulkus kornea. Transplantasi stem sel limbus dari mata pasien yang lain 8 autograft) atau dar donor 8allograft) bertujuan untuk mengembalikan epitel kornea menjadi normal. *rat membran amnion untuk membantu epitelisasi dan menekan !brosis Pembedahan -anjut pada tahap lanjut dapat menggunakan metode berikut+ 4emisahan bagian6bagian yang menyatu pada kasus conjungtival bands dan simblearon. 4emasangan grat membran mukosa atau konjungtiva. Koreksi apabila terdapat deormitas pada kelopak mata. Keratoplasti dapat ditunda sampai / bulan. 'akin lama makin baik, hal ini untuk memaksimalkan resolusi dari proses infamasi. Keratoprosthesis bisa dilakukan pada kerusakan mata yang sangat berat dikarenakan hasil dari grat konvensional sangat buruk. •
•
•
•
• • •
•
1%. Mengapa pasien dikonsulkan ke dr . spesialis mata? 11. en0egahan trauma pada mata?