7 LP Jiwa
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) HALUSINASI
A. Pengertian
Halusi Halusinas nasii adalah adalah persep persepsi si sensori sensorik k yang yang keliru keliru dan melibat melibatkan kan panca panca indera (Isaacs, 2002). Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra indra tanpa tanpa ada rangsa rangsanga ngan n dari dari luar. luar. Suatu Suatu pengha penghayat yatan an yang yang dialami dialami suatu suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren/ persepsi palsu (aramis, 200!). Halusi Halusinas nasii adalah adalah kesan, kesan, respon respon dan pengal pengalama aman n sensor sensorii yang yang salah salah (Stuart, 200"). enurut #arcarolis (200$% &'&), halusinasi dapat dideenisikan sebagai terganggunya proses sensori seseorang, dimana tidak terdapat stimulus. B. Penyebab 1. Faktor Predi!oii
enurut Stuart (200"), aktor penyebab terjadinya halusinasi adalah% a.
iologis *bnorm *bnormalit alitas as perkem perkemban bangan gan sistem sistem sara sara yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan respon neurobiologis yang maladapti baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian+penelitian yang berikut%
)
-enelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam perkembangan skiorenia. esi pada daerah rontal, temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku perilaku psikotik.
2)
eberapa at kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang berlebihan dan masalah masalah+ma +masala salah h pada pada system system resepto reseptorr dopami dopamin n dikait dikaitkan kan dengan dengan terjadi terjadiny nyaa skiorenia.
&)
-embesaran -embesaran entrikel entrikel dan penurunan penurunan massa kortikal kortikal menunjukk menunjukkan an terjadinya terjadinya atropi atropi yang yang signii signiikan kan pada pada otak otak manusi manusia. a. -ada -ada anatom anatomii otak otak klien klien dengan dengan skiorenia kronis, ditemukan pelebaran lateral entrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum). 1emuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post+mortem). b. -sikologis eluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan dan kond kondis isii psik psikol olog ogis is klie klien. n. Sala Salah h satu satu sika sikap p atau atau kead keadaa aan n yang yang dapa dapatt mempen mempengar garuhi uhi ganggu gangguan an orient orientasi asi realitas realitas adalah adalah penola penolakan kan atau tindak tindakan an kekerasan dalam rentang hidup klien. c.
Sosial udaya ondisi ondisi sosial budaya budaya mempengaruh mempengaruhii gangguan gangguan orientasi orientasi realita seperti% kemiski kemiskinan nan,, konli konlik k sosial sosial budaya budaya (peran (perang, g, kerusu kerusuhan han,, bencan bencanaa alam) alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
". Faktor Prei!itai
enuru enurutt Stuart Stuart (200") (200"),, aktor aktor presip presipitas itasii terjadi terjadinya nya ganggu gangguan an halusi halusinasi nasi adalah% a.
iologis 3anggu 3angguan an dalam dalam komuni komunikas kasii dan putaran putaran balik balik otak, otak, yang yang mengat mengatur ur proses inormasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selekti menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan *mban *mbang g toleran toleransi si terhadap terhadap stress stress yang yang berint berinterak eraksi si terhad terhadap ap stresso stressor r lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku. c.
Sumber koping
Sumber Sumber koping koping mempen mempengar garuhi uhi respon respon indii indiidu du dalam dalam menang menanggap gapii stressor. #. $ani%etai $ani%etai &'ini
. icara, senyum dan terta4a sendiri 2.
Menarik diri dan menghindar dari orang lain
3.
Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
4.
Tidak dapat memusatkan perhatian
5.
Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut
6.
kspresi muka tegang, mudah tersinggung (!udi "nna #eliat, 2$$5)
D. Akibat
*danya gangguang persepsi sensori halusinasi dapat beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (eliat, .*, 200$). enurut 1o4nsend, .5 suatu keadaan dimana seseorang melakukan sesuatu tindakan yang dapat membahayakan secara isik baik pada diri sendiri maupuan orang lain. Seseorang Seseorang yang dapat beresiko beresiko melakukan melakukan tindakan tindakan kekerasan kekerasan pada diri sendiri dan orang lain dapat menunjukkan perilaku % Data bekti% *
a.
engungkapkan mendengar atau melihat objek yang mengancam
b. engungkapkan perasaan takut, cemas dan kha4atir Data obekti% *
a.
6ajah 6a jah tegang, merah
b. ondar+mandir c.
ata melotot rahang mengatup
d. 1angan mengepal e.
eluar keringat banyak
.
ata merah
E. Penata'akanaan
-enatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara % .
enciptakan lingkungan yang terapeutik 7ntuk mengurangi mengurangi tingkat tingkat kecemasan, kecemasan, kepanikan kepanikan dan ketakutan ketakutan pasien akibat akibat halusi halusinas nasi, i, sebaik sebaikny nyaa pada pada permul permulaan aan pendek pendekatan atan di lakuka lakukan n secara secara indiidual dan usahakan agar terjadi knntak mata, kalau bisa pasien di sentuh atau di pegang pegang.. -asien -asien jangan jangan di isolasi isolasi baik secara secara isik isik atau emosional emosional.. Setiap Setiap pera4at masuk ke kamar atau a tau mendekati pasien, bicaralah bic aralah dengan pasien. egitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien di beritahu. -asien di beritahu tindakan yang akan di lakukan. 8i ruanga ruangan n itu hendak hendakny nyaa di sediak sediakan an sarana sarana yang yang dapat dapat merangs merangsang ang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, dinding, majalah dan permainan
2.
elaksanakan program terapi dokter Sering Sering kali kali pasien pasien menolak menolak obat yang yang di berika berikan n sehubu sehubunga ngan n dengan dengan rangsangan rangsangan halusinasi yang di terimanya. terimanya. -endekatan -endekatan sebaiknya sebaiknya secara persuati tapi tapi instru instrukti kti.. -era4a -era4att harus harus mengam mengamati ati agar agar obat obat yang yang di berika berikan n betul betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan.
&.
enggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada Setelah pasien lebih kooperati dan komunikati, pera4at dapat menggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya timbulnya halusinasi halusinasi serta membantu membantu mengatasi masalah yang ada. -engumpulan data ini juga dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan pasien.
9.
emberi aktiitas pada pasien -asien di ajak mengaktikan diri untuk melakukan gerakan isik, misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. egiatan ini dapat membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan dengan orang lain. -asien di ajak menyusun jad4al kegiatan dan memilih kegiatan yang sesuai.
!.
elibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses pera4atan
eluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data pasien agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses kepera4atan, misalny dari percakapan dengan pasien di ketahui bila sedang sendirian ia sering mendengar laki+laki yang mengejek. 1api bila ada orang lain di dekatnya suara+ suara itu tidak terdengar jelas. -era4at menyarankan agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau aktiitas yang ada. -ercakapan ini hendaknya di beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien sendirian dan saran yang di berikan tidak bertentangan.
F. Po+on $aa'a+ :isiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan Harga 8iri :endah Perba+an enori !ere!ta'* +a'inai
Isolasi Sosial % enarik 8iri
,. A+an &e!era-atan
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama
1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
9. *spek isik/biologis Hasil pengukuran tanda+tanda ital (18, ;adi, Suhu, -ernaasan, 1, ) dan keluhan isik yang dialami oleh klien. !. *spek psikososial a)
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah $. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang
a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan membersihkan 65 serta membersihkan dan merapikan pakaian.
c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik 8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas. 2. 8atar masalah kepera4atan
a)
:isiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b)
-erubahan sensori perseptual % halusinasi
c)
Isolasi sosial % menarik diri H. Ana'ia data
No
.
Data Sbyekti%
Data Obyekti%
lien mengatakan melihat atau mendengar sesuatu.
1ampak bicara dan keta4a sendiri.
lien tidak mampu mengenal tempat, 4aktu, orang.
ulut seperti bicara tapi tidak keluar suara. erhenti bicara seolah mendengar atau melih sesuatu. 3erakan mata yang cepat.
2.
lien mengatakan merasa kesepian.
1idak tahan terhadap kontak yang lama.
lien mengatakan tidak dapat berhubungan sosial.
1idak konsentrasi dan pikiran mudah beralih
lien mengatakan tidak berguna.
bicara. 1idak ada kontak mata. ?kspresi 4ajah murung, sedih. 1ampak larut dalam pikiran dan ingatannya s urang aktiitas. 1idak komunikati.
&.
lien mengungkapkan takut.
6ajah klien tampak tegang, merah.
lien mengungkapkan apa yang dilihat dan
ata merah dan melotot.
didengar mengancam dan membuatnya takut.
:ahang mengatup. 1angan mengepal. ondar mandir.
I.
Diagnoa
8iagnosa kepera4atan yang dapat ditarik dari pohon masalah tersebut adalah % 1.
3angguan persepsi sosial% Halusinasi
".
Isolasi sosial% enarik 8iri
.
:esiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan /. Inter0eni &. Da%tar Ptaka
eliat, .*. 200$. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. @akarta% ?35. aramis, 6.. 200!. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. ?d. ' Surabaya% *irlangga 7niersity -ress. :asmun. 200. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatrik Terintegrasi Dengan Keluarga, ?disi I. @akarta% 5#. Sagung Seto. Stuart,
3.6
A
Sundeen,
S.@.
200". Buku
Saku
Jiwa (1erjemahan). @akarta%?35.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) RESI&O PERILA&U &E&ERASAN
Keperawatan
A. Pengertian
-erilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara isik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering di sebut juga gaduh gelisah atau amuk di mana seseorang marah berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol (). B. Penyebab 1. Faktor Predi!oii
a.
-sikologis egagalan yang dialami dapat menimbulkan rustasi yang kemudian dapat timbul agresi atau perilaku kekerasan,contohnya % pada masa anak+anak yang mendapat perilaku kekerasan cenderung saat de4asa menjadi pelaku perilaku kekerasan
b. -erilaku ekerasan didapat pada saat setiap melakukan sesuatu maka kekerasan yang diterima sehingga secara tidak langsung hal tersebut akan diadopsi dan dijadikan perilaku yang 4ajar c.
Sosial udaya udaya yang pasi B agresi dan kontrol sosial yang tidak pasti terhadap pelaku kekerasan akan menciptakan seolah+olah kekerasan adalah hal yang 4ajar
d. ioneurologis eberapa berpendapat bah4a kerusaka pada sistem limbik, lobus rontal, lobus temporal, dan ketidakseimbangan neurotransmitter ikut menyumbang terjadi perilaku kekerasan
". Faktor Prei!itai
=aktor+aktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali berkaitan dengan (
?kspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola, geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya.
b. ?kspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi sosial ekonomi. c.
esulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga serta tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konlik.
d. etidaksiapan seorang ibu dalam mera4at anaknya dan ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang de4asa. e.
*danya ri4ayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi rasa rustasi.
.
ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.
#. $ani%etai &'ini
=isik a.
uka merah dan tegang
b. ata melotot/ pandangan tajam c.
1angan mengepal
d. :ahang mengatup e. 2.
-ostur tubuh kaku #erbal
a.
icara kasar
b. Suara tinggi, membentak atau berteriak
c.
engancam secara erbal atau isik
d. engumpat dengan kata+kata kotor e. &.
Suara keras -erilaku
a.
elempar atau memukul benda/orang lain
b. enyerang orang lain c.
elukai diri sendiri/orang lain
d. erusak lingkungan e. 9.
*muk/agresi ?mosi
a.
1idak adekuat
b. 1idak aman dan nyaman c.
:asa terganggu, dendam dan jengkel
d. 1idak berdaya e. !.
ermusuhan Intelektual endominasi, cere4et, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
$.
Spiritual erasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
".
Sosial enarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
>.
-erhatian olos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual. D. Akibat
lien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. :esiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
E. Penata'akanaan 1. Farako'ogi
a.
Cbat anti psikosis
% -henotiin
b. Cbat anti depresi
% *mitriptyline
c.
% 8iaepam, romoepam, 5loboam
Cbat anti ansietas
d. Cbat anti insomnia
% -hneobarbital
". 2era!i oda'ita
a.
1erapi keluarga erokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien dengan memberikan perhatian %
)
HS-
2)
@angan memancing emosi klien
&)
ibatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
9)
eri kesempatan pasien mengemukakan pendapat
!)
8engarkan, bantu, dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah yang dialami b. 1erapi kelompok erokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan social atau aktiitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan kesadaran klien karena masalah sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang lain. c.
1erapi musik 8engan music klien terhibur, rilek dan bermain untuk mengembalikan kesadaran klien.
F. Po+on $aa'a+
:esiko tinggi mencederai diri, orang lain, dan lingkungan
-erilaku kekerasan
--S% Halusinasi
:egimen terapeutik
Harga 8iri :endah
ineekti
ronis
oping keluarga tidak
erduka disungsional
Isolasi Sosial
eekti
,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah
$. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping
a)
Sublimasi % enerima suatu sasaran pengganti yang mulia artinya di mata masyarakat untuk suatu dorongan yang mengalami hambatan penyalurannya secara
normal.
isalnya
seseorang
yang
sedang
marah
melampiaskan
kemarahannya pada obyek lain seperti meremas adonan kue, meninju tembok dan sebagainya, tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan akibat rasa marah. b)
-royeksi % enyalahkan orang lain mengenai kesukarannya atau keinginannya yang tidak baik. isalnya seseorang 4anita muda yang menyangkal bah4a ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bah4a temannya tersebut mencoba merayu, mencumbunya.
c)
:epresi % encegah pikiran yang menyakitkan atau membahayakan masuk ke alam sadar. isalnya seseorang anak yang sangat benci pada orang tuanya yang
tidak disukainya. *kan tetapi menurut ajaran atau didikan yang diterimanya sejak kecil bah4a membenci orang tua merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh 1uhan, sehingga perasaan benci itu ditekannya dan akhirnya ia dapat melupakannya. d)
:eaksi ormasi % encegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan, dengan melebih+lebihkan sikap dan perilaku yang berla4anan dan menggunakannya sebagai rintangan. isalnya seorang yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
e)
8isplacement % elepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada obyek yang tidak begitu berbahaya
seperti yang pada mulanya
yang
membangkitkan emosi itu. isalnya 1immy berusia 9 tahun marah karena ia baru saja mendapat hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding kamarnya. 8ia mulai bermain perang+perangan dengan temannya. &. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 9. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. !. *spek medik 8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas.
$. 8atar masalah kepera4atan a) -erilaku kekerasan b) :isiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan c) -erubahan persepsi sensori% halusinasi d) Harga diri rendah kronis
e) Isolasi social )
erduka disungsional
g) -enatalaksanaan regimen teurapeutik ineekti h) oping keluarga ineekti H. Inter0eni I.
Da%tar Ptaka
*i :, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : :S@8 8r. *mino 3onohutomo, 200& aplan, H.I., Sadock, .@., 200!, Ilmu edokteran @i4a 8arurat (terjemahan), 6idya edika, @akarta eliat, .*., 200!, -roses epera4atan esehatan @i4a, ?disi 2, ?35, @akarta. Stuart dan sundeen. 2009. uku Saku epera4atan @i4a % @akarta. ?35 aramis, 6.. 200!. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. ?d. ' Surabaya% *irlangga 7niersity -ress.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) ISOLASI SOSIAL
A. Pengertian
Isolasi social adalah keadaan dimana indiidu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (5arpenito, 200>). Isolasi social adalah suatu sikap indiidu menghindari diri dari interaksi dengan orang lain. Indiidu merasa bah4a ia kehilanngan hubungan akrab dan
tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau kegagalan (
eberapa aktor pendukung yang dapat menyebabkan isolasi sosial adalah % a. Faktor Perkemangan urangnya stimulasi, kasih sayang, perhatian dan kehangatan dari ibu / pengasuh kepada bayi akan memberikan rasa tidak aman yang dapat menghambat terbentuknya rasa percaya. b. Faktor komunikasi dalam keluarga asalah komunikasi dalam keluarga dapat menjadi kontribusi untuk mengembangkan gangguan tingkah laku. Sikap bermusuhan / hostilitas. Sikap mengancam dan menjelek B jelekkan anak. ?kspresi emosi yang tinggi. Crang tua atau anggota keluarga sering berteriak, marah untuk persoalan kecil / spele, sering menggunakan kekerasan isik untuk mengatasi masalah, selalu mengkritik, mengkhayalkan,
anak
tidak
diberi
kesempatan
untuk
mengungkapkan
pendapatnya tidak memberi pujian atas keberhasilan anak . c. Faktor sosial uda!a Isolasi sosial atau mengasingkan diri lingkungan merupakan aktor pendukung
terjadinya
gangguan
berhubungan. Contoh
: Indiidu
yang
berpenyakit kronis, terminal, menyandang cacat atau lanjut usia. 8emikianlah kebudayaan yang mengiinkan seseorang untuk tidak keluar ruman (pingit) dapat menyebabkan isolasi sosial. d. Faktor iologi
3enetik merupakan salah satu aktor pendukung gangguan ji4a, insiden tertinggi skiorenia di temukan pada keluarganya yang anggota keluarga menderita skiorenia. ". Faktor Prei!itai
Stresor presipitas terjadi isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh aktor Internal maupun eksternal meliputi. a.
Stressor sosial uda!a Stressor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya penurunan stabilitas keluarga seperti % perceraian, berpisah dengan orang yang dicintai kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh, dira4at dirumah sakit atau dipenjara .
b. Stressor "iokimi# elebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik serta traktus sara dapat merupakan indikasi terjadinya skiorenia c.
Stressor iologi# dan lingkungan sosial eberapa penelitian membuktikan bah4a kasus skiorenia sering terjadi akibat interaksi antara indiidu, lingkungan, maupun biologis.
d. Stressor psikologis ecemasan yang tertinggi akan menyebabkan menurunya kemampuan indiidu untuk berhubungan dengan orang lain. ?go pada klien psikotik mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stres. Hal ini berkaitan dengan adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak pada ase sinibiotik sehingga perkembangan psikologis indiidu terhambat. )
Hubungan ibu dan anak Ibu dengan kecemasan tinggi akan mengkomunikasikan kecemasannya pada anak, misalnya dengan tekanan suara yang tinggi, hal ini membuat anak bingung, karena belum dapat mengklasiikasikan dan mengartikan pasien tersebut.
2)
8ependen ersus Interdependen
Ibu yang sering membatasi kemandirian anak, dapat menimbulkan konlik, di satu sisi anak ingin mengembangkan kemandiriannya. #. $ani%etai &'ini 1. *patis, ekspresi sedih, aek tumpul. ". enghidar dari orang lain (menyendiri) . lien tampak memisahkan diri dari orang lain misalnya pada saat makan. 3. 1idak mera4at dan memperhatikan kebersihan diri. 4. omunikasi kurang / tidak ada. 5. lien tidak tampak bercakap+cakap dengan klien lain / pera4at. 6. 1idak ada kontak mata % klienlebih sering menunduk. 7. engurung diri di kamar / tempat terpisah, klien kurang dalam mobilitas. 8. enolak berhubungan dengan orang lain. 19. 1idak melakukan kegiatan sehari+hari, artinya pera4atan diri dan kegiatan rumah
tangga sehari+hari tidak dilakukan. D. Akibat
-erilaku isolasi sosial % menarik diri dapat berisiko terjadinya perubahan persepsi sensori halusinasi (1o4nsend, .5, ''> % !$). -erubahan persepsi sensori halusinasi adalah persepsi sensori yang salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan realita/kenyataan seperti melihat bayangan atau mendengarkan suara+suara yang sebenarnya tidak ada (@ohnson, .S, ''!%92). enurut aramis (''>%') halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indera, di mana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang dapat disebabkan oleh psikotik, gangguan ungsional, organik atau histerik. E. Penata'akanaan
. =armakoterapi 2. 1erapi isik ?51 (?lektro 5ompution 1eraphy) &. 1erapi psikologi 9. 1erapi social
!. ila serangan pertama a) embangkitkan dan diagnosis b) -emeriksaan psikologi c )-emeriksaan kimia rutin, skrinning, roksikologi, #8: dan uji ungsi tiroid d)?lektroenseologram
(untuk
menyingkirkan
epilepsy
logus
temperralit,
neoplasma) (uku saku psiatri, penerbit buku kedokteran ?35)
F. Po+on $aa'a+
3angguan sensori persepsi %Halusinasi Isolasi Sosial
3angguan onsep 8iri (Harga 8iri :endah) ,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
Hasil pengukuran tanda+tanda ital (18, ;adi, Suhu, -ernaasan, 1, ) dan keluhan isik yang dialami oleh klien. !. *spek psikososial e)
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
)
onsep diri
g)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
h)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah $. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang
)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
g)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. h)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
i)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
j)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik
8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas. 2. 8atar masalah kepera4atan a) 3angguan sensori persepsi % Halusinasi b) Isolasi sosial c) 3angguan konsep diri % harga diri rendah H. Inter0eni I.
Da%tar Ptaka
arlinda4ani, @eney, 2002, Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah Psikososial dengan gangguan $iwa -erry, -otter. 200! . uku *jar =undamental epera4atan. @akarta % ?35 :asmun S. ep. 2009. Seres opino dan *daptasir 1oors dan -ohon asalah epera4atan. @akarta % 5# Sagung Seto Stuart, 36. 2002. uku Saku epera4atan @i4a. ?disi !. @akarta% ?35.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) DEFISI2 PERA:A2AN DIRI
A. Pengertian
-era4atan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu kepera4atan dirinya jika tidak dapat melakukan pera4atan diri ( 8epkes 2000). 8eisit pera4atan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktiitas pera4atan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (;urjannah, 2009). 8eicit pera4atan diri pada pasien dengan gagguan ji4a merupakan deicit peraatan diri yang terjadi akibat adanya perubahan proses pikir
sehingga
kemampuan untuk melakukan aktiitas pera4atan diri menurun (eliat dan akemat 200"). enurut -oter. -erry (200!), -ersonal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan isik dan psikis. B. Penyebab 1. Faktor !redi!oii a.
%erkembangan #eluarga
terlalu
melindungi
dan
meman&akan
klien
sehingga
perkembangan inisiati' terganggu. b.
!iologis %enyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan peraatan diri.
.
#emampuan realitas turun #lien dengan gangguan &ia dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk peraatan diri.
d.
*osial #urang
dukungan
dan
latihan
kemampuan
peraatan
diri
lingkungannya. *ituasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam peraatan diri.
2.
Faktor presipitasi
+ang merupakan 'aktor presiptasi de'iit peraatan diri adalah kurang penurunan motiasi, kerusakan kognisi atau pereptual, emas, lelah-lemah yang dialami indiidu sehingga menyebabkan indiidu kurang mampu melakukan peraatan diri. Menurut epkes (2$$$/ 50) 1aktor 'aktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah/ a.
!ody mage ambaran indiidu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan 'isik sehingga indiidu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.
b.
%raktik *osial %ada anak anak selalu diman&a dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan ter&adi perubahan pola personal hygiene.
.
*tatus *osial konomi %ersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d.
%engetahuan %engetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus men&aga kebersihan kakinya.
e.
!udaya i sebagian masyarakat &ika indiidu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
'.
#ebiasaan seseorang
"da kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam peraatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain lain. g.
#ondisi 'isik atau psikis %ada keadaan tertentu - sakit kemampuan untuk meraat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya
#. $ani%etai &'ini
. =isik% +
adan bau, pakaian kotor
+
:ambut dan kulit kotor
+
uku panjang dan kotor
+
3igi kotor disertai mulut yang bau
+
-enampilan tidak rapi
2. -sikologis +
alas, tidak ada inisiati
+
enarik diri, isolasi diri
+
erasa tak berdaya, rendah diri, dan merasa hina
&. Social +
Interaksi kurang
+
egiatan kurang
+
1idak mampu berprilaku sesuai norma
+
5ara makan tidak teratur, * dan * disembarang tempat , gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri
D. Akibat
8ampak yang ditimbulkan dengan keadaan deisit pera4atan diri seperti pasien dikucilkan di dalam keluarga atau masyarkat sehingga terjadi isolasi sosial dan bahkan kehilangan kemampuan dan motiasi dalam melakukan pera4atan terhadap tubuhnya. E. Penata'akanaan
. eningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri +
ina hubungan saling percaya
+
icarakan tentang pentingnya kebersihan
+
uatkan kemampuan klien mera4at diri
2. embimbing dan menolong klien mera4at diri +
antu klien mera4at diri
+
*jarkan keterampilan secara bertahap
+
uatkan jad4al kegiatan setiap hari
&. 5iptakan lingkungan yang mendukung +
Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan pera4atan diri
+
8ekatkan peralatan agar mudah dijangkau oleh klien
+
Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
F. Po+on $aa'a+ 8eisit pera4atan diri -enurunan kemampuan dan motiasi mera4at diri Isolasi sosial ebersihan diri tidak adekuat (*/*, akan minum dan berdandan)
,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah $. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung.
". ebutuhan persiapan pulang a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik 8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas. 2. 8atar masalah kepera4atan a) -enurunan kemampuan dan motiasi mera4at diri b) Isolasi Sosial c) 8eisit -era4atan 8iri % kebersihan diri, berdandan, makan, */* H. Inter0eni I.
Da%tar Ptaka
*i :, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : :S@8 8r. *mino 3onohutomo, 200& eliat. .*. 200$. Proses Keperawatan Jiwa. @akarta % ?35 -erry, -otter. 200! % Buku A$ar Fundamental Keperawatan . @akarta % ?35
:asmun S. ep. 2009. Seres Kopino dan Adaptasir Toors dan Pohon Masalah Keperawatan. @akarta % 5# Sagung Seto Santosa, udi. 200!% Panduan Diagnosa Keperawatan &anda' ())* + ()),% @akarta % -rima edika. Stuart, 36. 2002. Buku Saku Keperawatan Jiwa% ?disi !. @akarta% ?35.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) HAR,A DIRI RENDAH
A. Pengertian
Harga diri adalah penilaian indiidu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dengan ideal diri (Stuart, 200!) Harga diri rendah adalah cenderung untuk memilih dirinya negatie dan merasa lebih rendah dari orang lain (Hamid *chir
a.
=aktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung ja4ab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. =aktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran kerja, harapan peran kultural.
c.
=aktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.
". Faktor Prei!itai
a.
1rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.
b. etegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana indiidu mengalaminya sebagai rustasi c.
1ransisi -eran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian
d. 1ransisi peran sehat sakit akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan, ungsi tubuh, perubahan isik berhubungan dengan tumbang normal moral dan prosedur medis kepera4atan #. $ani%etai &'ini
enurut Sulis4ati, 200! tanda dan gejala harga diri rendah yaitu % .
erasa dirinya lebih rendah dari orang lain
2.
engkritik diri sendiri dan orang lain
&.
3angguan dalam berhubungan
9.
:asa diri penting yang berlebihan
!.
-erasaan tidak mampu
$.
:asa bersalah
".
-andangan hidup yang pesimis
>.
-enolakan terhadap kemampuan personal
'.
enarik diri secara social
0. ha4atir dan menarik diri dari realitas D. Akibat arga diri rendah dapat membuat klien men&dai tidak mau maupun tidak mampu bergaul dengan orang lain dan ter&adinya isolasi sosial / menarik diri. solasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak 'leksibel pada tingkah laku yang maladaptie, mengganggu 'ungsi seseorang dalam hubungan sosial (%#* 7, 8009 / 336).
E. Penata'akanaan
-enatalaksanaan klien dengan harga diri rendah meliputi% a.
1armakologi.
b.
Terapi lain seperti terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi lingkungan, terapi aktiitas kelompok yang tu&uannya adalah memperbaiki perilaku klien dengan harga diri rendah.
.
7ehabilitasi sebagai suatu re'ungsionalisasi (kembali mem'ungsikan) dan perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi seara a&ar dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut *tuart dan *undeen (8009) penatalaksanaan pada klien dengan gangguan konsep diri ber'okus pada tingkat penilaian kogniti' terhadap kehidupan yang terdiri dari /
. -ersepsi 2. esadaran klien akan emosi dan perasaan &. enyadari masalah dan perubahan sikap -rinsip asuhan kepera4atan yang diberikan terlihat dari kemajuan klien meningkatkan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yaitu % . eluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan saling percaya. 2. enyelidiki dan mengeksplorasi diri (sel eDploration) yaitu membantu klien untuk menerima perasaan dan pikirannya. &. -erencanaan realita (realita planing) membantu klien bah4a hanya saja di yang dapat merubah bukan rang lain. 9. 1anggung ja4ab bertindak (comitment to action) membantu klien melakukan tindakan yang perlu untuk merubah respon maladapti dan mempertahankan respon adapti. F. Po+on $aa'a+
8eisit -era4atan 8iri 3angguan konsep diri% Harga diri rendah 3angguan interaksi sosial
Isolasi sosial % menarik diri -enurunan motiasi mera4at diri
Core Problem
3angguan citra tubuh
,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
Hasil pengukuran tanda+tanda ital (18, ;adi, Suhu, -ernaasan, 1, ) dan keluhan isik yang dialami oleh klien. !. *spek psikososial a)
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah $. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang
a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik
8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas. 2. 8atar masalah kepera4atan a) Isolasi social% enarik 8iri b) 3angguan onsep 8iri% Harga 8iri :endah c) -erilaku ekerasan d) oping Indiidu 1idak ?ekti e) -erubahan -ersepsi Sensori )
1idak ?ektinya -enatalaksanaan regimen terapeutik
g) oping eluarga 1idak ?ekti H. Inter0eni I.
Da%tar Ptaka
eliat,udi *. 200!. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa -disi (. @akarta% ?35. -ur4aningsih, 6ahyu. arlina, Ina. 200'. Asuhan Keperawatan Jiwa . @ogjakarta% ;uha edika -ress. =itria, ;. 200'. Prinsip Dasar . Aplikasi /aporan Pendahuluan . Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 0/P . SP1 untuk 2 Diagnosa . @akarta % Salemba edika Stuart, 3ail 6. 200$. Buku Saku Keperawatan Jiwa. @akarta% ?35
LAPORAN PENDAHULUAN (LP) :AHA$
A. Pengertian
6aham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus+ menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (udi *nna eliat, 200$) 6aham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan 4alaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal. (Stuart dan sundeen, 2009)
6aham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam kenyataan. (Harold , 2009) B. Penyebab 1. Faktor Predi!oii •
3enetis % diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem syara yang berhubungan dengan respon biologis yang maladapti.
•
;eurobiologis % adanya gangguan pada konteks pre rontal dan korteks limbic.
•
;eurotransmitter % abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat.
•
#irus % paparan irus inluensa pada trimester III
•
-sikologis % ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
". Faktor Prei!itai •
-roses pengolahan inormasi yang berlebihan
•
ekanisme penghantaran listrik abnormal
•
adanya gejala pemicu
#. &'ai%ikai :a+a
. 6aham *gama eyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkjan secra berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan 2. 6aham ebesaran eyakinan klien yang berlebihan terhadap kemampuan yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan &. 6aham Somatik lien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan 9. 6aham 5uriga
lien mempunyai keyakinan bah4a ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan !. 6aham Sisip =ikir lien yakin bah4a ada ikiran orang lain yang disisipkan/dimasukkan kedalam ikiran yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan $. 6aham ;ihilistik lien yakin bah4a dirinya sudah tidak didunia/meninngal yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan ". 6aham Siar =ikir lien yakin bah4a ada orang lain mengetahui apa yang dia butuhkan 4alaupun dia tidak menyatakan pada orang tersebut apa yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan
D. $ani%etai &'ini
enurut *is (200&), tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan 4aham, yaitu% .
lien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
2.
lien tampak tidak mempunyai orang lain
&.
5uriga
9.
ermusuhan
!.
erusak (diri, orang lain, lingkungan)
$.
1akut, sangat 4aspada
".
1idak tepat menilai lingkungan/ realitas
>.
?kspresi 4ajah tegang
'.
udah tersinggung E. Akibat
lien dengan 4aham dapat berakibat terjadinya resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. :esiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan. F. Po+on $aa'a+ Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan Kerusakan komunikasi verbal
Perubahan isi pikir: waham Gangguan konsep diri: harga diri rendah Core problem
,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
Hasil pengukuran tanda+tanda ital (18, ;adi, Suhu, -ernaasan, 1, ) dan keluhan isik yang dialami oleh klien. !. *spek psikososial a)
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah
$. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan
8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik 8iagnose medis yang telah dirumuskan dokter, therapy armakologi, psikomotor, okopasional, 1* dan rehabilitas.
2. 8atar masalah kepera4atan
a) 7esiko tinggi menederai diri, orang lain dan lingkungan b) #erusakan komunikasi / erbal ) %erubahan isi pikir / aham d) angguan konsep diri / harga diri rendah. H. Inter0eni I.
Da%tar Ptaka
*i :, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : :S@8 8r. *mino 3onohutomo, 200& Santoso, udi. 200! B 200$. Panduan Diagnosa Nanda. @akarta % -rima edika. Stuart, 3.6. dan Sundden, S.@. ( 200$). Buku Saku Keperawatan Jiwa% @akarta % ?35 eliat udi *. -roses kepera4atan kesehatan ji4a. ?disi . @akarta% ?35. 200$
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
RESI&O BUNUH DIRI
A. Pengertian
unuh diri adalah suatu keadaan di mana indiidu mengalami risiko untuk menyakiti diri sendiri atau tindakan yang dapat mengancam ji4a (Stuart dan Sundeen, ''! dalam =itria, 200'). unuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan, indiidu secara sadar berhasrat dan berupaya untuk me4ujudkan hasratnya untuk mati. -erilaku bbunuh diri ini meliputi isyarat+ isyarat, percobaan atau ancaman erbal, yang akan mengakibatkan kematian, luka, atau menyakiti diri sendiri (5linton, ''! dalam
ima actor predisposisi yang penunjang pemahaman perilaku destrukti diri sepanjang siklus kehidupan (=itria, 200')% a.
8iagnosa -sikiatrik. ebih dari '0E orang de4asa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri mempunyai ganggguan ji4a (ganggan aekti, penyalagunaan at, dan skiorenia).
b. Siat epribadian. 1iga kepribadian yang erat hubungannya dengan risiko bunuh diri adalah antipasti, impulsie, dan depresi. c.
ingkungan -sikososial. 8iantaranya adalah pengalaman kehilangan, kehilangan dukungan social, kejadian+kkejadian negatie dalam hidup, penyakit kronis, perpisahan, atau bahkan perceraian.
d. :i4ayat eluarga. :i4ayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan aktor penting yang dpaat menyebabkan seseorang melakukan tindakan bunuh diri. e.
=aktor iokimia. 8ata menunjukkan bah4a pada klien dengan risiko bunuh diri terdapat peningkatan at+at kimia yang terdapat di dalam otak seperti serotonin, adrenalin, dan dopamine yang dapat dilihat dengan ??3. enurut Iyus
a.
=aktor mood dan biokimia otak.
b. =aktor ri4ayat gangguan mental. c.
=aktor meniru, imitasi, dan actor pembelajaran.
d. =aktor isolasi sosial dan human relations% e.
=aktor hilangnya rasa aman dan ancaman kebutuhan dasar.
.
=aktor religiusitas.
". Faktor Prei!itai
-erilaku destrukti dapat ditimbulkan oleh stress yang berlebihan yang dialami oleh indiidu. -encetusnya seringkali kejadian hidup yang memalukan, melihat atau membaca melalui media tentang orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri (=itria, 200').
#. $ani%etai &'ini
1anda dan 3ejala menurut =itria, ;ita (200') % . empunyai ide untuk bunuh diri. 2. engungkapkan keinginan untuk mati. &. engungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan. 9. Impulsi. !. enunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh). $. emiliki ri4ayat percobaan bunuh diri.
". #erbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis mematikan). >. Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic, marah dan mengasingkan diri). '. esehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi, psikosis dan menyalahgunakan alcohol). 0. esehatan isik (biasanya pada klien dengan penyakit kronis atau terminal). . -engangguaran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau mengalami kegagalan dalam karier). 2. 7mur !+' tahun atau di atas 9! tahun. &. Status perka4inan (mengalami kegagalan dalam perka4inan). 9. -ekerjaan. !. onlik interpersonal. $. atar belakang keluarga. ". Crientasi seksual. >. Sumber+sumber personal. '. Sumber+sumber social. 20. enjadi korban perilaku kekerasan saat kecil. D. Akibat
:esiko yang mungkin terjadi pada klien yang mengalami krisis bunuh diri adalah mencederai diri dan lingkungan dengan tujuan mengakhiri hidup. -erilaku yang muncul meliputi isyarat, percobaan atau ancaman erbal untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan kematian perlukaan atau nyeri pada diri sendiri. E. Penata'akanaan
-ertolongan pertama biasanya dilakukan secara darurat atau dikamar pertolongan darurat di :S, dibagian penyakit dalam atau bagian bedah. 8ilakukan pengobatan terhadap luka+luka atau keadaan keracunan, kesadaran penderita tidak selalu menentukan urgensi suatu tindakan medis. -enentuan pera4atan tidak tergantung pada aktor sosial tetapi berhubungan erat dengan kriteria yang
mencerminkan besarnya kemungkinan bunuh diri. ila keadaan keracunan atau terluka sudah dapat diatasi maka dapat dilakukan ealuasi psikiatri. 1idak adanya hubungan beratnyagangguan badaniah dengan gangguan psikologik. -enting sekali dalam pengobatannya untuk menangani juga gangguan mentalnya. 7ntuk pasien dengan depresi dapat diberikan terapi elektro konulsi, obat obat terutama anti depresan dan psikoterapi. F. Po+on $aa'a+ !:;: 7 :ISIC 7;7H 8I:I < < *=>"* *=*"> < "7" 7 7;" #7=;* (1itria, 2$$0)
,. Ake!
. Identitas klien eliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perka4inan, agama, tanggal :S (masuk rumah sakit), inorman, tanggal pengkajian, ;o :umah Sakit dan alamat klien. 2. eluhan utama 1anyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga datang ke rumah sakit.
Hasil pengukuran tanda+tanda ital (18, ;adi, Suhu, -ernaasan, 1, ) dan keluhan isik yang dialami oleh klien. !. *spek psikososial a)
3enogram yang menggambarkan tiga generasi
b)
onsep diri
c)
Hubungan social dengan orang lain yang terdekat dalam kehidupan, kelompok, yang diikuti dalam masyarakat
d)
Spiritual, mengenai nilai dan keyakinan dan kegiatan ibadah $. Status mental ;ilai klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktiitas motorik klien, aek klien, interaksi selama 4a4ancara, persepsi, proses pikir, isi pikir, tingkat kesadaran, memori, tingkat konsentrasi, dan berhitung. ". ebutuhan persiapan pulang
a)
emampuan makan klien dan menyiapkan serta merapikan lat makan kembali.
b)
emampuan *, *, menggunakan dan
membersihkan 65 serta
membersihkan dan merapikan pakaian. c)
andi dan cara berpakaian klien tampak rapi.
d)
Istirahat tidur kilien, aktiitas didalam dan diluar rumah.
e)
-antau penggunaan obat dan tanyakan reaksinya setelah diminum. >. ekanisme koping alas beraktiitas, sulit percaya dengan orang lain dan asyik dengan stimulus internal, menjelaskan suatu perubahan persepsi dengan mengalihkan tanggung ja4ab kepada orang lain. '. asalah psikososial dan lingkungan asalah berkenaan dengan ekonomi, dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, dan pelayanan kesehatan. 0. -engetahuan 8idapat dengan 4a4ancara klien dan disimpulkan dalam masalah. . *spek medik