Pengertian
Hematemesis adalah muntah mu ntah darah dan biasanya disebabkan disebab kan oleh penyakit saluran cerna bagian atas Melena adalah keluarnya tinja yang lengket le ngket dan hitam seperti aspal, dan lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian bagia n atas serta dicernanya darah pada usus halus. Warna Warna merah gelap atau hitam berasal dari konv konversi ersi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam
Etiologi
Kelainan di esophagus esophag us = Varises Varises esophagus, esophag us, Karsinoma esophagus, Esofagitis dan tukak esophagus Kelainan di lambung = Gastritis erisova hemoragika, Tukak lambung Kelainan darah : polisetimia vera, limfoma, leukemia, anemia, hemofili, trombositopenia purpura
Manifestasi Klinis
Muntah darah (hematemesis) Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena) Mengeluarkan darah darah dari rectum (hematoskezia) (hematoskezia) Denyut nadi yang cepat, TD rendah Akral teraba teraba dingin dan basah basah Nyeri perut Nafsu makan menurun Jika terjadi perdarahan perdarahan yang berkepanjangan berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya anemia, seperti mudah lelah, pucat, nyeri dada dan pusing
Komplikasi
Syok hipovolemik hipovolemik = Disebut juga j uga dengan syok preload yang ditandai dengan de ngan menurunnya men urunnya volume volume intravaskuler oleh karena perdarahan Gagal Ginjal Akut = Terjadi sebagai akibat dari syock yang tidak teratasi dengan baik Penurunan kesadaran = Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran Ensefalopati = Terjadi akibat kersakan fungsi hati di dalam menyaring toksin di dalam darah. Racun-racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati
Patofisiologi
Pada gagal hepar hepa r sirosis kronis, kematian kemati an sel dalam hepar hepa r mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esophagus, lambung dan rectum serta pada dinding abdomen anterior yang lebih kecil dan lebih lebi h mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka ma ka vena vena tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises Varises dapat dapa t pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif.
Jika volume darah tidak digantikan, penurunan perfusi jaringan mengakibatkan mengakibatkan disfungsi selular. selular. Penurunan aliran darah akan memberikan memberi kan efek pada seluruh seluru h system tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi system tersebut akan mengalami kegagalan Pada melena dalam perjalanannya melalui usus, usu s, darah menjadi berwarna merah gelap bahkan hitam
Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan endoskopik Pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati
endoskopi
Penatalaksanaan Penat alaksanaan Medik Medik
Pemeriksaan Hb, Ht setiap 6 jam pemberian transfusi darah Pemberian tranfusi darah bila terjadi perdarahan yang luas (hematemesis melena) Infus cairan lagsung dipasang untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu CVP monitor Pemasangan pipa naso-gastrik = untuk aspirasi cairan lambung, lavage (kumbah lambung) dengan air , dan pemberian obat-obatan
Pemberian pitresin (vasopresin) Pemasangan balon balo n SB Tube Tube = salah salah satu pengobatan yang baru dalam menanggulangi perdarahan perdarahan saluran makan bagian bagia n atas yang disebabkan pecahnya varises esofagus Tindakan operasi Tindakan operasi yang basa bas a dilakukan adalah : ligasi varises esofagus, transeksi esofagus, pintasan porto-kaval
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PENGKAJIAN EMERGENCY dan KRITIS Airway Airway Sesak napas, hipoksia, retraksi interkosta, napas cuping hidung, kelemahan Brething RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal. Ronki, krekels. Ekspansi dada tidak maksimal/penuh
Circulation Hipotensi (termasuk postural), takikardia, disritmia (hipovolemia, hipoksemia), kelemahan/nadi perifer lemah, pengisian kapiler lambat/perlahan (vasokontriksi), warna kulit: Pucat, sianosis, (tergantung pada jumlah kehilangan darah, kelembaban kulit/membrane mukosa: berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri nyeri akut, respon psikologik).
Disability Penurunan kesadaran. Penurunan Penurunan refleks. ref leks. Tonus otot menurun Exposure Nyeri kronis pada abdomen, perdarahan peses, nyeri saat mau BAB dan BAK, distensi abdomen, perkusi hipertimpani, hiperperistalitik usus, mual muntah, hasil foto rontegen rontegen abdomen infeksi saluran cerna
Diagnose Keperawatan Emergency dan Kritis
Kekurangan volume cairan berhubungan berhub ungan dengan perdarahan perdarahan (kehilangan cairan tubuh secara secara aktif) aktif ) Risiko ketidakefektifan perfusi gastrointestinal dan/atau ginjal berhubungan dengan hipovolemik karena perdarahan Nyeri akut berhubunga berhubungan n dengan agen cedera cedera biologis (rasa panas/terbakar pada mukosa lambung dan rongga mulut atau spasme otot dinding perut). Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan akibat perdarahan pada saluran pencernaan
Wassalam