LAPORAN PENDAHULUAN HEMATEMESIS MELENA DI RUANG 26 I RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG
Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners Departemen Medikal Di Ruang 26 I RS. Dr. Saiful n!ar Malang
Oleh : Mira Ramdhai !"##$#%###!!#"& Kel'm(') $
PENDIDIKAN PROFESI NERS *URUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS ,RAWI*A-A MALANG 2#!$
LAPORAN PENDAHULUAN HEMATEMESIS MELENA
A. DEFINISI "ematemesis adalah muntah darah dan melena adalah pengeluarn feses atau tin#a $ang %er!arna hitam seperti ter $ang dise%a%kan oleh adan$a perdarahan saluran makan %agian atas.&arna hematemesis tergantung pada laman$a hu%ungan atau kontak antara darah dengan asam lam%ung dan %esar ke'iln$a perdarahan( sehingga dapat %er!arna seperti kopi atau kemerah)merahan dan %ergumpal)gumpal.* Nettina( Sandra M. 2++,. Pedoman Praktik -epera!atan. disi /.0akarta 1 34 Melena adalah keluarn$a tin#a $ang lengket dan hitam seperti aspal( dan lengket $ang menun#ukkan perdarahan saluran pen'ernaan %agian atas serta di'ernan$a darah pada usus halus.&arna merah gelap atau hitam %erasal dari konversi "% men#adi hematin oleh %akteri setelah ,/ #am.Sum%er perdarahann$a %iasan$a #uga %erasal dari saluran 'erna atas.* S$lvia( pri'e. 2++5. Patofisiologi konsep klinis proses)proses kepera!atan. disi 6.0akarta 1 3 4. iasan$a ter#adi hematemesis %ila ada perdarahan di daerah proksimal #e#unum dan melena dapat ter#adi tersendiri atau %ersama)sama
dengan
hematemesis.Paling sedikit ter#adi perdarahan se%an$ak 5+),++ ml( %aru di #umpai keadaan melena.an$akn$a darah $ang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai se%agai patokan untuk menduga %esra ke'iln$a perdarahan saluran makan %agian atas."ematemesis dan melena merupakan suatu keadaan $ang ga!at dan memerlukan pera!atan segera di rumah sakit. "ematemesis adalah muntah darah dan %iasan$a dise%a%kan oleh pen$akit saluran 'erna %agian atas. Melena adalah keluarn$a feses %er!arna hitam per rektal $ang mengandung 'ampuran darah( %iasan$a dise%a%kan oleh perdarahan usus proksimal *ra'e 7 orle$( 2++84. ,. ETIOLOGI a -elainan di esophagus , 9arises esophagus Penderita dengan hematemesis melena $ang dise%a%kan pe'ahn$a varises esophagus( tidak pernah mengeluh rasa n$eri atau pedih di epigastrium.Pada umumn$a sifat perdarahan tim%ul spontan dan masif.Darah $ang dimuntahkan %er!arna kehitam)hitaman dan tidak mem%eku karena sudah %er'ampur dengan asam lam%ung.
2
-arsinoma esophagus -arsinoma esophagus
sering
mem%erikan
keluhan
melena
daripada
hematemesis.Disamping mengeluh disfagia( %adan mengurus dan anemis( :
han$a sesekali penderita muntah darah dan itupun tidak masif. Sindroma Mallor$ ; &eiss Se%elum tim%ul hematemesis didahului muntah)muntah he%at $ang pada akhirn$a %aru tim%ul perdarahan.misaln$a pada peminum alkohol atau pada hamil muda. iasan$a dise%a%kan oleh karena terlalu sering muntah ) muntah
/
he%at dan terus ) menerus. sofagitis dan tukak esophagus sophagus %ila sampai menim%ulkan perdarahan le%ih sering intermiten atau kronis dan %iasan$a ringan( sehingga le%ih sering tim%ul melena daripada hematemesis.Tukak di esophagus #arang sekali mengaki%atkan perdarahan #ika
%
di%andingka dengan tukak lam%ung dan duodenum. -elainan di lam%ung , astritis erisova hemoragika "ematemesis %ersifat tidak masif dan tim%ul setelah penderita minum o%at) o%atan $ang men$e%a%kan iritasi lam%ung.Se%elum muntah penderita mengeluh 2
n$eri ulu hati. Tukak lam%ung Penderita mengalami dispepsi %erupa mual( muntah ( n$eri ulu hati dan se%elum hematemesis didahului rasa n$eri atau pedih di epigastrium $ang %erhu%ungan dengan makanan. Sifat hematemesis tidak %egitu masif dan melena le%ih
'
dominan dari hematemesis. -elainan darah 1 polisetimia
vera(
limfoma(
leukemia(
anemia(
hemofili(
trom%ositopenia purpura. . MANIFESTASI KLINIS Tanda dan ge#ala $ang dapat di temukan pada pasien hematemesis melena adalah muntah darah *hematemesis4( mengeluarkan tin#a $ang kehitaman *melena4( mengeluarkan darah dari re'tum *hematoske
? 3( n$eri pada lam%ung @ perut( nafsu makan menurun( hiperperistaltik( #ika ter#adi perdarahan $ang %erkepan#angan dapat men$e%a%kan ter#adin$a penurunan "% dan "t *anemia4 dengan ge#ala mudah lelah( pu'at n$eri dada( dan pusing $ang tampak setelah %e%erapa #am( leukositosis dan trom%ositosis pada 2)5 #am setelah
perdarahan( dan peningkatan kadar ureum darah setelah 2/)/= #am aki%at peme'ahan protein darah oleh %akteri usus *Pur!adianto 7 Sampurna( 2+++4 e#ala $ang ada $aitu 1 a Muntah darah *hematemesis4 % Mengeluarkan tin#a $ang kehitaman *melena4 ' Mengeluarkan darah dari re'tum *hematoske
mengaki%atkan
perdarahan
gastrointestinal
masif.Selan#utn$a
dapat
mengaki%atkan kehilangna darah ti%a)ti%a( penurunan arus %alik vena ke #antung( dan penurunan perfusi #aringan.Dalam %erespon terhadap penurunan 'urah #antung( tu%uh melakukan
mekanisme
kompensasi
untuk
men'o%a
mempertahankan
perfusi.Mekanisme ini merangsang tanda)tanda dan ge#ala ) ge#ala utama $ang terlihat pada saat pengka#ian a!al.0ika volume darah tidak digantikan( penurunan perfusi #aringan mengaki%atkan disfungsi selular. Penurunan aliran darah akan mem%erikan efek pada seluruh s$stem tu%uh( dan tanpa suplai oksigen $ang men'ukupi s$stem terse%ut akan mengalami kegagalan. Pada melena dalam per#alanann$a melalui usus( darah men#adi %er!arna merah gelap %ahkan hitam.Peru%ahan !arna dise%a%kan oleh "3A lam%ung( pepsin( dan !arna hitam ini diduga karena adan$a pigmen porfirin.-adang ) kadang pada perdarahan saluran 'erna %agian %a!ah dari usus halus atau kolon asenden( feses dapat %er!arna merah terang @ gelap. Diperkirakan darah $ang mun'ul dari duodenum dan #e#unum akan tertahan pada saluran 'erna sekitar 6 )= #am untuk meru%ah !arna feses men#adi hitam. Paling sedikit perdarahan se%an$ak 5+ ),++'' %aru di#umpai keadaan melena.Beses tetap %er!arna hitam seperti ter selama /= ; 82 #am setelah perdarahan %erhenti.Ini %ukan %erarti
keluarn$a feses $ang %er!arna hitam terse%ut menandakan perdarahan masih %erlangsung.Darah $ang tersem%un$i terdapat pada feses selama 8 ; ,+ hari setelah episode perdarahan tunggal. E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK !. Pemeriksaan Radiologik Pemeriksaan radiologik dilakukan dengan pemeriksaan esofagogram untuk daerah esofagus dan diteruskan dengan pemeriksaan dou%le 'ontrast pada lam%ung dan duodenum.emeriksaan terse%ut dilakukan pada %er%agai posisi terutama pada daerah ,@: distal esofagus( kardia dan fundus lam%ung untuk men'ari ada@tidakn$a varises. Untuk mendapatkan hasil $ang diharapkan( dian#urkan pemeriksaan radiologik ini sedini mungkin( dan se%aikn$a segera setelah hematemesis %erhenti. 2. Pemeriksaan endoskopik Dengan adan$a %er%agai ma'am tipe fi%erendoskop( maka pemeriksaan se'ara endoskopik men#adi sangat penting untuk menentukan dengan tepat tempat asal dan sum%er perdarahan. -euntungan lain dari pemeriksaan endoskopik adalah dapat dilakukan pengam%ilan foto untuk dokumentasi( aspirasi 'airan( dan %iopsi untuk pemeriksaan sitopatologik. Pada perdarahan saluran makan %agian atas $ang sedang %erlangsung( pemeriksaan endoskopik dapat dilakukan se'ara darurat atau sedini mungkin setelah hematemesis %erhenti. 3. Pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hati Pemeriksaan dengan ultrasonografi atau s'anning hati dapat mendeteksi pen$akit hati kronik seperti sirosis hati $ang mungkin se%agai pen$e%a% perdarahan saluran makan %agian atas.Pemeriksaan ini memerlukan peralatan dan tenaga khusus $ang sampai sekarang han$a terdapat dikota %esar sa#a. F. PENATALAKSANAAN Pengo%atan penderita perdarahan saluran makan %agian atas harus sedini mungkin dan se%aikn$a diraat di rumah sakit untuk mendapatkan penga!asan $ang teliti dan pertolongan $ang le%ih %aik. Pengo%atan penderita perdarahan saluran makan %agian atas meliputi 1 ,. Penga!asan dan pengo%atan umum •
Penderita harus diistirahatkan mutlak( o%at)o%at $ang menim%ulkan efek sedatif morfin( meperidin dan paraldehid se%aikn$a dihindarkan.
•
Penderita dipuasakan selama perdarahan masih %erlangsung dan %ila perdarahan %erhenti dapat di%erikan makanan 'air.
•
Infus 'airan langsung dipasang dan di%erilan larutan garam fisiologis selama %elum tersedia darah.
•
Penga!asan terhadap tekanan darah( nadi( kesadaran penderita dan %ila perlu dipasang 39P monitor.
•
Pemeriksaan kadar hemoglo%in dan hematokrit perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan perdarahan.
•
Transfusi
darah
diperlukan
untuk
menggati
darah
$ang
hilang
dan
mempertahankan kadar hemoglo%in 5+)8+ C harga normal. •
Pem%erian o%at)o%atan hemostatik seperti vitamin -( / ,+ mg@hari( kar%asokrom *dona 34( antasida dan golongan "2 reseptor antagonis *simetidin atau ranitidin4 %erguna untuk menanggulangi perdarahan.
•
Dilakukan klisma atau lavemen dengan air %iasa disertai pem%erian anti%iotika $ang tidak diserap oleh usus( se%agai tindadakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk men'egah ter#adin$a peningkatan produksi amoniak oleh %akteri usus( dan ini dapat menim%ulkan ensefalopati hepatik.
,. Pemasangan pipa naso)gastrik Tu#uan pemasangan pipa naso gastrik adalah untuk aspirasi 'airan lam%ung( lavage *kum%ah lam%ung4 dengan air ( dan pem%erian o%at)o%atan. Pem%erian air pada kum%ah lam%ung akan men$e%a%kan vasokontriksi lokal sehingga diharapkan ter#adi penurunan aliran darah di mukosa lam%ung( dengan demikian perdarahan akan %erhenti. -um%ah lam%ung ini akan dilakukan %erulang kali memakai air se%an$ak ,++) ,5+ ml sampai 'airan aspirasi %er!arna #ernih dan %ila perlu tindakan ini dapat diulang setiap ,)2 #am. Pemeriksaan endoskopi dapat segera dilakukan setelah 'airan aspirasi lam%ung sudah #ernih. ,. Pem%erian pitresin *vasopresin4 Pitresin mempun$ai efek vasokoktriksi( pada pem%erian pitresin per infus akan mengaki%atkan kontriksi pem%uluh darah dan splanknikus sehingga menurunkan tekanan vena porta( dengan demikian diharapkan perdarahan
varises dapat %erhenti. Perlu diingat %ah!a pitresin dapat menrangsang otot polos sehingga dapat ter#adi vasokontriksi koroner( karena itu harus %erhati)hati dengan pemakaian o%at terse%ut terutama pada penderita pen$akit #antung iskemik.-arena itu perlu pemeriksaan elektrokardiogram dan anamnesis terhadap kemungkinan adan$a pen$akit #antung koroner@iskemik. ,. Pemasangan %alon S Tu%e Dilakukan pemasangan %alon S tu%e untuk penderita perdarahan aki%at pe'ahn$a varises. Se%aikn$a pemasangan S tu%e dilakukan sesudah penderita tenang dan kooperatif( sehingga penderita dapat di%eritahu dan di#elaskan makna pemakaian alat terse%ut( 'ara pemasangann$a dan kemungkinan ker#a ikutan $ang dapat tim%ul pada !aktu dan selama pemasangan. e%erapa peneliti mendapatkan hasil $ang %aik dengan pemakaian S tu%e ini dalam menanggulangi perdarahan saluran makan %agian atas aki%at pe'ahn$a varises esofagus.-omplikasi pemasangan S tu%e $ang %erat seperti laserasi dan ruptur esofagus( o%struksi #alan napas tidak pernah di#umpai. ,. Pemakaian %ahan sklerotik ahan sklerotik sodium morrhuate 5 C se%an$ak 5 ml atau sotrde'ol : C se%an$ak : ml dengan %antuan fi%erendoskop $ang fleksi%el disuntikan dipermukaan varises kemudian ditekan dengan %alon S tu%e. Tindakan ini tidak memerlukan narkose umum dan dapat diulang %e%erapa kali.3ara pengo%atan ini sudah mulai populer dan merupakan salah satu pengo%atan $ang %aru dalam menanggulangi perdarahan saluran makan %agian atas $ang dise%a%kan pe'ahn$a varises esofagus. ,. Tindakan operasi ila
usaha)usaha
penanggulangan
perdarahan
diatas
mengalami
kegagalan dan perdarahan tetap %erlangsung( maka dapat dipikirkan tindakan operasi . Tindakan operasi $ang %asa dilakukan adalah 1 ligasi varises esofagus( transeksi esofagus( pintasan porto)kaval.Eperasi efektif dian#urkan setelah 6 minggu perdarahan %erhenti dan fungsi hari mem%aik G. KOMPLIKASI ,. S$ok hipovolemik
Dise%ut #uga dengan s$ok preload $ang ditandai dengan menurunn$a volume intravaskuler oleh karena perdarahan.dapat ter#adi karena kehilangan 'airan tu%uh $ang lain. Menurunn$a volume intravaskuler men$e%a%kan penurunan volume intraventrikel.Pada klien dengan s$ok %erat( volume plasma dapat %erkurang sampai le%ih dari :+C dan %erlangsung selama 2/)2= #am. 2. agal in#al kut Ter#adi se%agai aki%at dari s$o'k $ang tidak teratasi dengan %aik.Untuk men'egah gagal gin#al maka setelah s$o'k( dio%ati dengan menggantikan volume intravaskuler. :. Penurunan kesadaran Ter#adi penurunan transportasi E2 ke otak( sehingga ter#adi penurunan kesadaran. /. nsefalopati Ter#adi aki%at kersakan fungsi hati di dalam men$aring toksin di dalam darah.Ra'un)ra'un tidak di%uang karena fungsi hati terganggu.Dan suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran aki%at
". ASUHAN KEPERAWATAN PENGKA*IAN HEMATEMESIS DAN MELENA a. Ri/a0a1 Keeha1a Ri!a$at mengidap 1 Pen$akit "epatitis kronis( 'irro'his hepatis( hepatoma( ulkus peptikum ,. -anker saluran pen'ernaan %agian atas 2. Ri!a$at pen$akit darah( misaln$a DI3 :. Ri!a$at penggunaan o%at)o%at ulserogenik /. -e%iasaan@ga$a hidup 1 lkoholisme( ke%iasaan makan
3. Pe4)a5ia Umm ,. Intake 1 anoreia( mual( muntah( penurunan %erat %adan. 2. liminasi 1 •
1 konstipasi atau diare( adakah melena *!arna darah hitam( konsistensi pekat( #umlahn$a4
•
- 1 !arna gelap( konsistensi pekat
:. Neurosensori 1 adan$a penurunan kesadaran *%ingung( halusinasi( koma4. /. Respirasi 1 sesak( d$spnoe( hipoia 5. ktifitas 1 lemah( lelah( letargi( penurunan tonus otot
7. Pe4)a5ia Fii) ,. -esadaran( tekanan darah( nadi( temperatur( respirasi 2. Inspeksi 1 Mata 1 'on#ungtiva *ada tidakn$a anemis4 Mulut 1 adan$a isi lam%ung $ang %er'ampur darah kstremitas 1 u#ung)u#ung #ari pu'at -ulit 1 dingin :. uskultasi 1 Paru 0antung 1 irama 'epat atau lam%at Usus 1 peristaltik menurun /. Perkusi 1 %domen 1 terdengar sonor( kem%ung atau tidak Reflek patela 1 menurun 5. Studi diagnostik Pemeriksaan darah 1 "%( "t( R3( Protrom%in( Bi%rinogen( UN( serum( amonoiak( al%umin. Pemeriksaan urin 1 0( !arna( kepekatan Pemeriksaan penun#ang 1 esophagos'op$( endos'op$( US( 3T S'an.
d. Pe4)a5ia Kh Pengka#ian -e%utuhan Bisiologis !. O)i4e Fang dika#i adalah 1 •
0umlah serta !arna darah hematemesis.
•
&arna ke'oklatan 1 darah dari lam%ung kemungkinan masih tertinggal( potensial aspirasi.
•
Posisi tidur klien 1 untuk men'egah adan$a muntah masuk ke #alan nafas( men'egah ren#atan.
•
Tanda)tanda ren#atan 1 %isa ter#adi apa%ila #umlah darah
G 5++ '' dan
ter#adi se'ara kontin$u. 0umlah perdarahan 1 o%servasi tanda)tanda hemodinamik $aitu tekanan darah( nadi( pernapasan( temperatur. iasan$a tekanan darah *sistolik4 ,,+ mm"g( pernafasan 'epat( nadi ,,+ @menit( suhu antara := ) :> dera#at 3el'ius( kulit dingin pu'at atau '$anosis pada %i%ir( u#ung)u#ung ekstremitas( sirkulasi darah ke gin#al %erkurang( men$e%a%kan urine %erkurang.
2. aira -eadaan $ang perlu dika#i pada klien dengan hematemesis melena $ang %erhu%ungan dengan ke%utuhan 'airan $aitu #umlah perdarahan $ang ter#adi. 0umlah darah akan menentukan 'airan pengganti. Dika#i 1 ma'am perdarahan@'ara pengeluaran darah untuk menentukan lokasi perdarahan serta #enis pem%uluh darah $ang pe'ah. Perdarahan $ang ter#adi se'ara ti%a)ti%a( !arna darah merah segar( serta keluarn$a se'ara kontin$u menggam%arkan perdarahan $ang ter#adi pada saluran pen'ernaan %agian atas dan ter#adi pe'ahn$a pem%uluh darah arteri. 0ika fase emergen'$ sudah %erlalu( pada fase %erikutn$a lakukan pengka#ian terhadap 1 •
-eseim%angan intake output. Pengka#ian ini dilakukan pada klien hematemesis melena $ang dise%a%kan oleh pe'ahn$a vari'es esofagus se%agai aki%at dari 'irro'his hepatis $ang sering mengalami asites dan edema.
•
Pem%erian 'airan infus $ang di%erikan pada klien.
•
Eutput urine dan 'atat #umlahn$a per 2/ #am.
Tanda)tanda dehidrasi seperti turgor kulit $ang menurun( mata 'ekung(
•
#umlah urin $ang sedikit. Untuk klien dengan hemetemesis melena sering mengalami gangguan fungsi gin#al. :. N1rii Dika#i 1 •
• • •
-emampuan klien untuk %eradaptasi dengan diit 1 : hari I 'air selan#utn$a makanan lunak. Pola makan klien se%elum ter#adi perdarahan -e%ersihan mulut 1 karena hemetemesis
dan melena(
sisa)sisa
perdarahan •
/. Tem(era1r -lien dengan hematemesis melena pada umumn$a mengalami kenaikan temperatur sekitar := ) :> dera#at 3el'ius. Pada keadaan pre ren#atan temperatur kulit men#adi dingin se%agai aki%at gangguan sirkulasi. Penumpukan sisa perdarahan merupakan sum%er infeksi pada saluran 'erna sehingga suhu tu%uh klien dapat meningkat.Selain itu pem%erian infus $ang lama #uga dapat men#adi sum%er infeksi $ang men$e%a%kan suhu tu%uh klien meningkat. 5. Elimiai Pada klien hematemesis melena pada umumn$a mengalami gangguan eliminasi. Fang perlu dika#i adalah 1 0umlah serta 'ara pengeluaran aki%at fungsi gin#al terganggu. Urine •
•
%erkurang dan %iasan$a dilakukan pera!atan tirah %aring. Defikasi( perlu di'atat #umlah( !arna dan konsistensin$a.
6. Perlid4a Aatar %elakang sosio ekonomi klien( karena pada hematemesis melena perlu dilakukan %e%erapa tindakan se%agai penegakan diagnosa dan terapi %agi klien. 8. Ke31ha Fii) da Pi'l'4i Perlindungan terhadap %aha$a infeksi. Perlu dika#i 1 ke%ersihan diri( ke%ersihan lingkungan klien( ke%ersihan alat)alat tenun( mempersiapkan dan melakukan pem%ilasan lam%ung( 'ara pemasangan dan pera!atan pipa lam%ung( 'ara persiapan dan pem%erian in#eksi I9 atau IM. Perlindungan terhadap %aha$a komplikasi 1 -a#i persiapan pemeriksaan endos'op$ *informed 'on'ern4. Persiapan $ang %erhu%ungan dengan pengam%ilan@pemeriksaan darah. • •
DIAGNOSA KEPERAWATAN ,. -ekurangan volume 'airan %erhu%ungan dengan perdarahan *kehilangan 'airan tu%uh se'ara aktif4 ditandai dengan peru%ahan pada status mental( penurunan tekanan darah( tekanan nadi( volume nadi( turgor kulit( haluaran urine( pengisian vena( dan %erat %adan ti%a ; ti%a( mem%rane mukosa kering( kulit kering( peningkatan hematokrit( suhu tu%uh( frekuensi nadi( dan konsentrasi urine( haus( dan kelemahan. 2. Risiko ketidakefektifan perfusi gastrointestinal dan@atau gin#al %erhu%ungan dengan hipovolemik karena perdarahan. :. N$eri akut %erhu%ungan dengan agen 'edera %iologis *rasa panas@ter%akar pada mukosa lam%ung dan rongga mulut atau spasme otot dinding perut4. /. -etidakseim%angan nutrisi 1 kurang dari ke%utuhan tu%uh %erhu%ungan dengan ketidakmampuan
men'erna
makanan
aki%at
perdarahan
pada
saluran
pen'ernaan 5. Defisiensi pengetahuan %erhu%ungan dengan kurangn$a pa#anan informasi tentang pen$akitn$a. 6. nsietas %erhu%ungan dengan peru%ahan status kesehatan( an'aman kematian.
INTER+ENSI NO ,
DIAGNOSA -ekurangan 'airan
volume
%erhu%ungan
dengan perdarahan
NO Bluid %alan'e "$dration Nutritional status 1 food
NI Flid maa4eme1 •
'atatan
intake dan output $ang
and fluid Intake •
Kri1eria hail : Mempertahankan urine
normal Tidak ada tanda)tanda turgor
%aik(mem%ran
kulit
mukosa
lem%a%(tidak ada rasa
status
hidrasi
mukosa(nadi adekuat(tekanan
usia dan Tekanan darah(nadi suhu tu%uh( dalam %atas
akurat Monitor
* kelem%apan mem%ran
output sesuai dengan
dehidrasi lastisitas
Pertahankan
darah
•
ortostatik 4 Monitor vital sign Monitor masukan
•
makanan -ola%orasikan pem%erian
•
• • •
'airan Iv Monitor status nutrisi Dorong masukan oral Dorong keluarga untuk
haus $ang %erle%ihan •
mem%antu pasien makan -ola%orasikan pengamatan
• • •
elektrolit serum tur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi Monitor status 'airan termasuk
•
hasil
intake
dan
output 'airan Monitor tingkat " dan
•
hematokrit Monitor tanda vital Monitor %erat %adan Dorong pasien untuk
•
menam%ah intake oral Pem%erian 'airan I9
• •
monitor adan$a tanda dan ge#ala kele%ihan volume •
2
Risiko
ketidakefektifan
perfusi gastrointestinal dan@atau %erhu%ungan hipovolemik
gin#al dengan karena
3ir'ulation status lektrolit and a'id ase %alan'e Bluid %alan'e "idration Urinar$ elimination
Kri1eria hail : Tekanan s$stole
perdarahan.
'airan Monitor
adan$a
tanda
gagal gin#al A7id83ae maa4eme1 •
E%servasi status hidrasi *kelem%apan
mem%ran
mukosa(TD ortostatik(dan keadekuatan dan
•
dinding
nadi 4 Monitor
"MT(
diastole dalam rentang
ureum(al%umin(total
normal Tidak ada
protein(serum osmolalitas ganguan
mental(orientasi kognitif
dan kekuatan otot Tidak ada distensi vena
leher Tidak ada %un$i paru
tam%ahan Intake dan
•
dan urine E%servasi
•
'airan %erle%ih Pertahankan intake dan
• •
output
tanda)tanda
output se'ara akurat Monitor ttv Monitor glukosa darah arteri dan serum(elektrolit
seim%ang Tidak ada oedem perifer
•
dan asites • •
urine Monitor
hemodinamik
status e%askan #alan nafas Mene#emen akses intravena
•
•
Paie hem'dialii E%servasi terhadap dehidrasi Monitor TD Monitor UN('reat("MT dan elaktrolit Tim%ang se%elum dan sesudah prosedur -a#i status mental Monitor 3T Pasien peritoneal dial$sis -a#i temperatur(TD(den$ut perifer(RR(dan Monitor adan$a
:
a. N$eri
akut
Kri1eria hail : dan$a
dengan agen 'edera
intensitas n$eri -etidakn$amanan aki%at
*rasa
mukosa dan atau
lam%ung
tanda)tanda fisik
rongga mulut spasme
penurunan
n$eri %erkurang Tidak menun#ukkan
panas@ter%akar pada
perilaku
otot
dalam
•
#ad!al -ola%orasikan dokter
dan n$eri •
akut
dinding perut4.
•
kepada pasien erikan analgetik sesuai
•
%erhu%ungan
%iologis
•
respirator$ distress -a#i n$eri #arkan tekhnik relaksasi
•
dengan pem%erian
anti%iotik E%servasi TT9 Pastikan
keadaan
nadi(RR(Td /
a. -etidakseim%angan nutrisi 1 kurang dari ke%utuhan
Nutritional status &eight 'ontrol
tu%uh
%erhu%ungan
Kri1eria hail :
dengan
dan$a
peningkatan
dalam
rengtang normal N1ri1i' mae4em1 :
•
-a#i
adan$a
alergi
•
makanan -ola%orasika dengan ahli
ketidakmampuan
%erat
men'erna makanan
tu#uan erat
aki%at
perdarahan
pada
sesuai
saluran
pen'ernaan
%adan
sesuai
gi
untuk
menentukan
#umlah kalori dan nutrisi %adan
ideal
dengan
tinggi
%adan Mampu mengidentifikasi
ke%utuhan nutrisi Tidak ada tanda)tanda
malnutris Tidak menun#ukakan
•
$ang di%utuhkan pasien n#urkan pasien untuk
•
meningkatkan intake n#urkan pasien untuk meningkatkan
•
vitamin ' erikan makanan $ang sudah dikonsulkan oleh
penurunan %erat %adan %erati
protein
•
ahli gi
•
kandungan kalori erikan informasi tentang
•
ke%utuhan nutrisi pasien dalam %atas
•
normal Monitor
adan$a
penurunan %erat %adan
DAFTAR PUSTAKA min( "uda Nurarif.2+,5. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC . Fog$akarta1 Medi 'tion Dave$( Patri'k *2++54. At a Glance Medicine *:6):84. 0akarta1 rlangga.
Praktik Profesi -epera!atan Medikal edah rded.4. 0akarta1 3.
Mans#oer( rif *2+++4. Kapita Selekta Kedokteran Jilid !"rd ed#$# 0akarta1 Media. es'ulapius.
Pur!adianto 7 Sampurna *2+++4. Kedaruratan Medik %edoan %elaksanaan %raktis !'() '$. 0akarta1 inarupa ksara.
Nettina( Sandra M. *2++,4. %edoan %raktik Keperawatan. disi /.0akarta 1 3
S$lvia( Pri'e. 2++5. %ato*isiologi Konsep Klinis %roses)%roses Keperawatan .disi 6.0akarta 1 3 http1@@li%rar$.upnv#.a'.id@pdf@2d:kepera!atan@2+6:+,+26@%a%,.pdf