BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Prod Produk ukti tivi vita tass prim primer er dala dalam m suat suatuu pera perair iran an dapa dapatt digu diguna naka kann untu untuk k menggambarkan tingkat kesuburannya. Laju produksi primer fotosintesis oleh fitopl fitoplan ankto ktonn sanga sangatt berva bervaria riasi si dalam dalam perair perairan an yang yang berbed berbedaa menuru menurutt profil profil vertikal kolam maupun secara horizontal akibat pengaruh dari karakteristik fisika, kimia, biologi air dan lingkungan air yang berbeda dari tempat ke tempat, dari wakt waktuu ke wakt waktuu sehi sehing ngga ga mene menent ntuk ukan an perb perbed edaa aann fakt faktaa dala dalam m akti aktivi vita tass fotosintetis. Besar kecilnya produktivitas primer suatu perairan ditentukan oleh beberapa faktor antara lain besarnya cahaya, kedalaman dan kekeruhan, disamping faktor lain seperti suhu, pH, dan kadar ! " terlarut. #emakin dalam suat suatuu pera perair iran an maka maka kema kemamp mpua uann mena menang ngka kapp inte intens nsit itas as caha cahaya ya sema semaki kinn berkurang, hal ini menyebabkan menyebabkan perbedaan tingkat produktivitas di tiap kedalaman. Perhitungan produktivitas primer suatu perairan dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya misalnya dengan enumerasi, perhitungan perhitungan klorofil a, dan perhitungan biomassa. $etode%metode tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan yang diamati. &numerasi atau analisis kualitatif merupakan salah satu metode yang dapat di gunakan dalam menghitung produkstivitas perairan. 'ingkat produktivitas primer merupakan deskripsi kualitatif yang menyatakan konsentrasi unsur hara yang yang terda terdapat pat di dalam dalam suatu suatu badan badan air atau atau merupa merupakan kan laju laju pembe pembentu ntukan kan senyawa%s senyawa%senya enyawa wa organik organik yang mana banyak banyak energi energi dari senyawa%s senyawa%seny enyawa awa anorganik. 'ingkat produktivitas primer perairan berasal dari ketersediaan unsur hara ( dan P. Pentingnya Pentingnya produktivitas suatu perairan harus dihitung adalah untuk mengetahui sejauh mana perairan tersebut memiliki potensi yang baik terutama hubungannya dengan pertumbuhan organisme akuatik di dalamnya. Produktivitas perairan dapat diukur dengan melihat kelimpahan fitoplankton didalam suatu
2
perairan dimana fitoplankton merupakan produsen primer dalam suatu perairan yang dapat mentransfer energi pada organisme lainnya melalui rantai makanan. )iliha )ilihatt dari dari daya daya reprod reproduks uksii dan produk produktivi tivitas tasnya nya,, maka maka fitopla fitoplankt nkton on mempunyai produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan organisme autotr autotrof of yang yang lebih lebih tinggi tinggi tingka tingkatan tannya nya.. *itopl *itoplan ankto ktonn juga juga berper berperan an sebag sebagai ai produsen tingkat pertama yang ada diseluruh badan air dimuka bumi . Boney +-/0 dalam Bayurini +"11/0 menjelaskan bahwa sema jenis fitoplankton yang hidup pada suatu perairan merupakan penyongkong penyongkong produktivitas primer.
1.2
Tujuan
2dapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu adalah a. $engetah $engetahui ui jumlah jumlah dan jenis serta indeks diversitas diversitas fitoplankton fitoplankton sebagai sebagai salah satu penduga produktivitas primer perairan b. $engetahui jumlah dan jenis serta indeks diversitas zooplankton sebagai salah satu penduga produktivitas sekunder perairan. c. $engetah $engetahui ui besarnya besarnya produksi produksi primer primer yang terjadi di perairan perairan melalui metode perhitungan enumerasi plankton 1.3
Manfaat Pr Praktikum
$anfaat $anfaat dari praktikum ini adalah adalah untuk untuk mengetah mengetahui ui bagaiman bagaimanaa metode metode dan identifikasi mengenai keragaman dan kepadatan plankton disebuah perairan.
2
perairan dimana fitoplankton merupakan produsen primer dalam suatu perairan yang dapat mentransfer energi pada organisme lainnya melalui rantai makanan. )iliha )ilihatt dari dari daya daya reprod reproduks uksii dan produk produktivi tivitas tasnya nya,, maka maka fitopla fitoplankt nkton on mempunyai produktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan organisme autotr autotrof of yang yang lebih lebih tinggi tinggi tingka tingkatan tannya nya.. *itopl *itoplan ankto ktonn juga juga berper berperan an sebag sebagai ai produsen tingkat pertama yang ada diseluruh badan air dimuka bumi . Boney +-/0 dalam Bayurini +"11/0 menjelaskan bahwa sema jenis fitoplankton yang hidup pada suatu perairan merupakan penyongkong penyongkong produktivitas primer.
1.2
Tujuan
2dapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu adalah a. $engetah $engetahui ui jumlah jumlah dan jenis serta indeks diversitas diversitas fitoplankton fitoplankton sebagai sebagai salah satu penduga produktivitas primer perairan b. $engetahui jumlah dan jenis serta indeks diversitas zooplankton sebagai salah satu penduga produktivitas sekunder perairan. c. $engetah $engetahui ui besarnya besarnya produksi produksi primer primer yang terjadi di perairan perairan melalui metode perhitungan enumerasi plankton 1.3
Manfaat Pr Praktikum
$anfaat $anfaat dari praktikum ini adalah adalah untuk untuk mengetah mengetahui ui bagaiman bagaimanaa metode metode dan identifikasi mengenai keragaman dan kepadatan plankton disebuah perairan.
3
BAB II TINJAUAN PUTA!A
2.1
Defini"i Enumera"i
&num &numer eras asii adal adalah ah suat suatuu perh perhitu itung ngan an juml jumlah ah mikr mikroo oorg rgan anis isme me yang ang terk terkan andu dung ng did didalam alam suatu uatu samp sampeel
+3a +3awuri wuri dkk dkk
"110 110..
Pert Pertum umbu buha hann
mikroorganisme dapat diukur bedasarkan bedasarkan konsentrasi sel atau pun berat kering sel. 3edua parameter ini tidak terlalu sama karena berat kering sel rata%rata bervariasi pada tahap berlainan dalam pertumbuhan kultur +Pratiwi "1140. &numerasi fitoplankton dan zooplankton yang terdapat di suatu badan air merupakan cara yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. $etode yang paling banyak digunakan dan paling mudah dalam mendug mendugaa produk produktiv tivita itass zoopla zooplankt nkton on sama sama denga dengann fitopla fitoplankt nkton on yaitu yaitu denga dengann enumerasi enumerasi jenis%jeni jenis%jeniss plankton plankton yang diperoleh dalam proses proses sampling. sampling. #ama halnya halnya dengan dengan pada saat enumerasi enumerasi fitoplankt fitoplankton on pada enumerasi enumerasi zooplankton zooplankton biasanya diikuti
dengan menghitung indeks diversitas untuk
melihat
keanekaragaman keanekaragaman jenis yang terdapat di badan air bersangkutan. Hasil Hasil enumerasi enumerasi biasanya biasanya dinyataka dinyatakann dalam kelimpahan kelimpahan atau jumlah organisme per satuan volume tertentu yang paling umum adalah individu atau sel per liter. 5ntuk menghitung kelimpahan kelimpahan digunakan digunakan persamaaan sebagai sebagai berikut6 3elimpahan 8 jumlah seluruh individu yang teridentifikasi 9 faktor pengali
Faktor pengali =
Vol . terkonsentrasi terkonsentrasi liter × Vol . yang yang dihitung Vol . yang disaring disaring
)ivers )iversita itass atau atau keraga keragama mann adalah adalah ekspre ekspresi si yang yang menun menunjuk jukan an jumlah jumlah spesies berbeda yang menghuni suatu ekosistem dibandingkan dengan jumlah total dari seluruh seluruh spesies, spesies, umumnya dinyatakan dinyatakan dalam indeks diversitas diversitas.. 7ndeks 7ndeks
4
)iversitas +H0 dapat menunjukkan tingkat produktivitas suatu komunitas dan juga juga dapat mengalami perubahan seiiring dengan perubahan waktu +musim0. #elain itu, 7ndeks )iversitas menunjukkan dinamika komunitas +demografi dan sosiologi vegetasi0. 2da banyak indeks diversitas yang tersedia, yang paling banyak digunakan adalah indeks diversitas Shannon-Wiener dan 7ndeks diversitas #impson. a. Persamaan 7ndeks )iversitas #hannon%:iener 6 H =−∑ Pi ln Pi b. Persamaan 7ndeks )iversitas #impson 6
∑ ( P i)
D =1 −
2
3eterangan 6 H 8 7ndeks )iversitas #hannon%wiener. ) 8 7ndeks )iversitas #impson. Pi 8 proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu. 3isaran indeks keanekaragaman +#hannon ; :einer -<-0 H= > ",?1"/
8 keanekaragaman kecil dan kestabilan komunitas rendah
",?1"/ > H= > /,-14
8 keanekaragaman sedang dan kestabilan komunitas sedang
H= @ /,-14
8 keanekaragaman tinggi dan kestabilan komunitas tinggi
2.2
Defini"i #it$%lankt$n
*itoplankton merupakan tumbuh%tumbuhan air dengan ukuran yang sangat kecil dan hidup melayang di dalam air. *itoplankton mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekosistem perairan, sama pentingnya dengan peranan tumbuh tumbuhan hijau yang lebih tingkatannya di ekosistem daratan. *itoplankton juga merupakan produsen utama + Primary producer 0 zat%zat organik dalam ekosistem perairan, seperti tumbuh%tumbuhan hijau yang lain. *itoplankton membuat ikatan%ikatan organik sederhana melalui fotosintesa +Hutabarat dan &vans -4/0.
5
$enurut Boney +"11"0, biota fitoplankton adalah tanaman yang diklasifikasikan ke dalam kelas alga. 5kurannya sangat kecil, tak dapat dilihat dengan mata telanjang. 5kuran yang paling umum berkisar antara " ; "11 mikro meter + mikro meter 8 1,11 mm0. *itoplankton umumnya berupa individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai makanan. $eskipun ukurannya sangat kecil, namun fitoplankton dapat tumbuh dengan sangat lebat dan padat sehingga dapat menyebabkan perubahan warna pada air laut +2ndri "11-0. Aadi dapat disimpulkan bahwa fitoplankton adalah tumbuhan air autotrof yang bebas melayang dan hanyut dalam air laut yang berasal dari penggolongan plankton dengan ukuran dan jenis yang bervariasi. *itoplankton mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu perairan, selain sebagai dasar dari rantai pakan + primary producer 0 juga merupakan salah satu parameter tingkat kesuburan suatu perairan. *itoplankton membentuk sejumlah besar biomassa di laut, kelompok ini hanya diwakili oleh beberapa filum saja. #ebagian besar bersel satu dan mikroskopik, dan mereka termasuk filum hrysophyta, yakni alga kuning%hijau yang meliputi diatom dan kokolifotor. #elain ini terdapat beberapa jenis alga hijau%biru +yanophyta0, alga coklat +Phaeophyta0 dan satu kelompok besar dari )inoflagellata +Pyrophyta0 +imper, Aoice "11"0. *itoplankton yang dapat tertangkap dengan planktonet standar adalah fitoplankton yang memiliki ukuran C "1 Dm, sedangkan yang biasa tertangkap dengan jaring umumnya tergolong dalam tiga kelompok utama yaitu diatom, dinoflagellata dan alga biru +(ontji --?0. 2.3
Defini"i &$$%lankt$n
Eooplankton merupakan plankton hewani, meskipun terbatas namun mempunyai kemampuan bergerak dengan cara berenang +migrasi vertikal0. Eooplankton memiliki ukuran yang lebih besar dari fitoplankton +(ontji -40. &ffendi +--0 membagi ukuran zooplankton dengan ketentuan khusus, yaitu makrozooplankton yang berukuran lebih besar dari " cm, dan
6
mesozooplankton yang berukuran "11 ; "1.111 m. Larva ikan maupun ikan%ikan muda yang bersifat planktonik disebut ichtyoplankton umumnya berukuran besar. 5mumnya zooplankton mempunyai alat gerak seperti flagel, cilia atau kaki renang, namun tidak dapat melawan pergerakan air +aymont -/?0. Eooplankton pada siang hari bermigrasi ke bawah menuju dasar perairan. $igrasi dapat disebabkan karena faktor konsumen atau grazing , yaitu dimana zooplankton mendekati fitoplankton sebagai mangsa, selain itu migrasi juga terjadi karena pengaruh gerakan angin yang menyebabkan upwelling atau downwelling +#umich ---0. Eooplankton tidak dapat membentuk bahan organik dari bahan anorganik tetapi mengkonsumsi fitoplankton untuk membentuk bahan organik. Plankton adalah semua organime renik yang hidupnya melayang%layang di dalam air yang bergerak pasif atau daya geraknya sangat terbatas untuk menentang arus +#achlan -410. (ybakken +--"0 menyatakan bahwa plankton merupakan organisme yang kemampuan renangnya demikian lemah sehingga pergerakannya dipengaruhi gerakan air. 3eberadaan zooplankton dijumpai hampir di seluruh habitat aFuatik tetapi kelimpahan dan komposisinya bervariasi tergantung keadaan lingkungan dan terkait dengan perubahan musim +2rinardi et al --<0. $enurut +$atthew0 dalam +2kmal --/0 bahwa seringkali kepadatan zooplankton dan fitoplankton saling mempengaruhi, dimana pada saat jumlah fitoplankton berubah meningkat atau menurun, maka zooplankton berubah pula. 3ualitas suatu perairan sangat berpengaruh terhadap kemampuan produktifitas fitoplankton, penurunan kualitas perairan akan menyebabkan penurunan kelimpahan fitoplankton yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kelayakan suatu perairan untuk kegiatan perikanan. +&milawati "110. )alam rantai makanan, fitoplankton dimakan oleh hewan herbivora yang merupakan konsumen pertama. 3onsumen pertama ini pada umumnya berupa zooplankton yang kemudian dimangsa pula oleh oleh hewan karnivora yang lebih besar sebagai konsumen kedua. )emikianlah seterusnya rangkaian karnivora memangsa karnivora lain +(ontji -40. #ebagai herbivora primer di ekosistem
7
perairan, peranan zooplankton sangat penting artinya karena dapat mengontrol kelimpahan fitoplankton. )engan demikian zooplankton berperan sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil +(ybakken, --"0. #truktur komunitas dan pola penyebaran zooplankton dapat dijadikan sebagai salah satu indikator biologi dalam menentukan perubahan kondisi perairan. Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva. Plankton kelompok ini disebut meroplankton atau plankton sementara. #edangkan holoplankton atau plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai plankton. +aymont, -4?G !mori dan 7keda, -4
).1
*aktu +an Tem%at
Praktikum pendugaan produktivitas primer dan sekunder dengan enumerasi fitoplankton dan zooplankton dilasksanakan pada hari 3amis "!ktober "1 pukul ".?1%<.?1 yang bertempat di Laboratorium *isiologi Hewan 2ir, *akultas Perikanan dan 7lmu 3elautan, 5niversitas Padjadjaran. ).2 ).2.1
Alat +an Ba,an Alat
2dapun alat yang digunakan pada praktikum pendugaan produktivitas primer dengan enumerasi fitoplankton dan zooplankton adalah sebagai berikut6 a.
Plankton net untuk menyaring sampel plankton
b.
Iayung untuk mengambil sampel air berisi plankton dari badan air
c.
$ikroskop untuk membantu mengidentifikasi fitoplankton yang diamati
d.
Pipet untuk mengambil sampel fitoplankton dari botol sampel dan memindahkannya ke counting chamber +ruang hitung0
%
e.
Counting
Chamber +ruang
hitung0
untuk
menempatkan
sampel
fitoplankton yang akan diidentifikasi dan dihitung f.
Cover glass untuk menutup ruang hitung dan berfungsi untuk mengurangi
penguapan sampel fitoplankton dari ruang hitung. g. ).2.2
Botol sampel untuk menyimpan sampel plankton Ba,an
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu meliputi a.
#ampel plankton
b.
Pengawet sampel +larutan lugol 1, J atau formalin
).3
Pr$"e+ur Praktikum
2dapun tahapan prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut6 Dimasukkan sampel air ke dalam counting chamber dengan menggunakan pipet.
Tutup counting chamber menggunakan cover glass
Diamati planktonnya menggunakan mikroskop catat enis dan dihitung umlahnya.
Dihitung kelimpahan dan indeks diversitasnya dengan !ndeks "hannon#$iener dan "impson
).).-.1
Anali"i" +ata Per,itungan Enumera"i #it$%lankt$n a. !elim%a,an
&
Kelimpahan=∑ individu yangteridentifikasi× faktor pengali . #akt$r %engali
Faktor pengali =
volumeterkonsentrasi liter × volume yangdihitung volume y ang disaring
). In+ek" Di/er"ita" ,ann$n0*iener
7ndeks keanekaragaman spesies adalah ukuran kekayaan komunitas dilihat dari jumlah spesies dalam suatu kawasan, berikut jumlah individu dalam tiap spesies. 7ndeks keanekaragaman spesies dianalisis dengan menggunakan formula #hannon%:iener dalam Ludwig dan eynolds +-440. H =−∑Pi× ln Pi
)imana 6 ni Pi = N
3eterangan 6 H Pi ni (
6 7ndeks )iversitas #hannon%:iener 6 Proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu 6 Aumlah individu pada jenis ke%i 6 Aumlah total individu
3riteria 6 HK > > HK>? HK @?
6 3eanekaragaman rendah dan keadaan komunitas rendah 6 3eanekaragaman sedang dan keadaan komunitas sedang 6 3eanekaragaman tinggi dan keadaan komunitas tinggi
+. In+ek" Di/er"ita" im%"$n
7ndeks dominansi dihitung dengan menggunakan rumus indeks dominansi #impson +$agurran -440. #ebagai berikut 6 2
D =1 −∑ ( Pi )
)imana 6
ni Pi = N
3eterangan 6 ) 6 7ndeks )iversitas #impson
1'
Pi ni (
6 Proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu 6 Aumlah individu pada jenis ke%i 6 Aumlah total individu
(ilai indeks dominansi #impson berkisar antara 1%, apabila nilai indeks mendekati berarti ada dominansi dari spesies tertentu pada perairan +$agurran -440. 3.-.2 a.
Per,itungan Enumera"i &$$%lankt$n !elim%a,an
Kelimpahan=∑ individu yangteridentifikasi× faktor pengali .
#akt$r %engali
Faktor pengali =
).
volumeterkonsentrasi liter × volume yangdihitung volume yangdisaring
In+ek" Di/er"ita" ,ann$n0*iener
7ndeks keanekaragaman spesies adalah ukuran kekayaan komunitas dilihat dari jumlah spesies dalam suatu kawasan, berikut jumlah individu dalam tiap spesies. 7ndeks keanekaragaman spesies dianalisis dengan menggunakan formula #hannon%:iener dalam Ludwig dan eynolds +-440. H =−∑Pi× ln Pi
)imana 6
ni Pi = N
3eterangan 6 H Pi ni (
6 7ndeks )iversitas #hannon%:iener 6 Proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu 6 Aumlah individu pada jenis ke%i 6 Aumlah total individu
3riteria 6 HK > > HK>?
6 3eanekaragaman rendah dan keadaan komunitas rendah 6 3eanekaragaman sedang dan keadaan komunitas sedang
11
HK @? +.
6 3eanekaragaman tinggi dan keadaan komunitas tinggi
In+ek" Di/er"ita" im%"$n
7ndeks dominansi dihitung dengan menggunakan rumus indeks dominansi #impson +$agurran -440. #ebagai berikut 6 2
D =1 −∑ ( Pi )
)imana 6
ni Pi = N
3eterangan 6 ) 6 7ndeks )iversitas #impson Pi 6 Proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu ni 6 Aumlah individu pada jenis ke%i ( 6 Aumlah total individu (ilai indeks dominansi #impson berkisar antara 1%, apabila nilai indeks mendekati berarti ada dominansi dari spesies tertentu pada perairan +$agurran -440.
12
BAB I HAIL DAN PEMBAHAN -.1
Ha"il
3elompok 3elas Lab 2sal #ample -.1.1
6 1 6 Perikanan B 6 *isiologi Hewan 2ir 6 iparanje
Ha"il Data Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
Berikut merupakan hasil data enumerasi fitoplankton dan zooplankton baik data kelompok maupun data kelas yang disajikan dalam tabel berikut Tael 1. Ha"il Data Enumera"i #it$%lankt$n !el$m%$k
(o " ? < / Aumlah 'otal
(ama spesies Anabaena sp Botrydiopsis sp Chlorella sp Euglena sp Scenedesmus sp Spirulina sp
Aumlah / ?
13
Tael 2. Data Enumera"i &$$%lankt$n !el$m%$k
(o Aumlah 'otal
(ama spesies Monostyla sp
Aumlah
Tael 3. Data Ha"il Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n !ela" #IT'PLAN!T'N &''PLAN!T'N !EL'MP' ! JENI JUMLAH JENI JUMLAH Anabaena sp / $onostyla sp Botrydiopsis sp Chlorella sp Euglena sp Scenedesmus sp ? Spirulina sp Euglena sp Monostyla lunaris < " " Chlorella sp 4" Anabaena sp Melosira sp !hizochrysis sp "
?
<
/
Cocconeis placentula Stephanodiscus niagarae Eucocconeis "le#ela Cyclotella operculata Anabaena circularis Euglena acus Achnanthes brevipes Euglena naemodes Chlorella sp Characium longipes !aphidium polymorphium $olvo# sp Phacus anemale Euglena sp %avicula sp Spirotoemia condenrata Euglena sp batridiopsis sp. Chlorella sp Anabaena sp Euglena sp
" / 4 -/ " " 4 " < < ?
Euphasia brevis
Arcella #p
"4
Branchionus sp.
)aphnia sp
?
14
4
-
1
" "1
/
%itschia sp Chlorella sp Pediastrum Scenedesmus Chlorella sp Scenedesmus Microcystis Pediastrum Euglena sp %itzschia sp Chlorella sp Microcystis sp Pediastrum sp Scenedesmus sp Microcystist Spirulina Euglena %itzschia sp microcystis sp Chlorella sp Scenedesmus sp Euglena sp Pediastrum sp Scenedesmus sp Pediastrum sp Microcystis sp Chlorella sp Scenedesmus sp Chlorella sp Scenedesmus sp 'yngbya spirulinoides Pediastrum duple# Anguillyspora longissima Scenedesmus Chlorella Spyrogyra Scenedesmus sp Pediastrum sp Mi(rocystis sp
< " -1 " " 1 1 < ? "?" " 1 14 -1 "1 "4 ? ?44 ? < /1 <1 ? "/ ? -
otifer sp
"
&uglena yclops rotifera
" -
&aphnia sp
otifera
-
)aphnia sp
Moina sp.
4
&aphnia
)aphnia sp yclops
1
Hemisinella parva 2rcella discoides &uglypha
"
Branchianus sp keratela sp
<
15
Chlorella sp Scenedesmus sp Euglena sp sp Pediastrum sp &actyloteche Euglena sp Chlorella sp Scenedesmus sp Pediastrum Staurasirum Clostencopsis longissima %ycrocysis !apidiopsis Coccochloris
<
-
?4 / 4 << <? / ? < " / <
Brachionus
otaria sp
<
Tael -. Anali"i" !elim%a,an #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n In+ek" ,ann$n +an In+ek" im%"$n
3el
*aktor pengali .// .// .// .// .// .//
Aenis Anabaena sp
Scenedesmus sp Spirulina sp
.// .// .// .//
Chlorella Sp
.//
1
Euglena sp
Euglena Sp
1./?/
)
Chlorella sp
.//
.//
)
Eooplankton 3elimpah Aenis H an $onostyla sp .// 1
Botrydiopsis sp
"
?
*itoplankton 3elimpaha H n ".1" .?44
//.
1./14?"<
1.?1<
Monostyla lunaris
?.??<
1
1
-.1?-
1.<-
1.?4-/
Euphasia brevis
.//
1
1
Anabaena Sp Melosira Sp !hizochrysis Sp Cocconeis placentula Stephanodiscus niagarae
16
3el
*aktor pengali
.// .// .// .// .// .// .//
<
.// .// .// .// .// .// .//
.// .// .// .//
/
4
Aenis
*itoplankton 3elimpaha n
H
)
Aenis
Eooplankton 3elimpah H an
)
Eucocconeis "le#ela Cyclotella operculata Anabaena circularis Euglena acus Achnanthes brevipes Euglena naemodes Chlorella sp Characium longipes !aphidium polymorphium $olvo# $olvo# Sp
/./-
.?4-?
1./11-/ Arcella #p
1
1
Phacus anemale Euglena Sp %avicula Sp Spirotoemia condenrata Euglena sp
"./- 1.--?"-
1.<</
Branchionus sp.
1.//?44
)aphnia sp sp
1
.//
1
batridiopsis sp Chlorella sp Anabaena sp
.//
Euglena sp
.// .// .// .//
%itschia sp
./ ."4?-1
4.??
1./?1
1.<4
?.?/
1.1/4<
1.?4 1
1
1
otifer sp
Chlorella sp Pediastrum Scenedesmus
.//
Chlorella sp
.//
Scenedesmus
.//
Microcystis
.// .// .//
Pediastrum
?.?/4 1.<4??"
Euglena sp %itzschia sp
1."?-1
&uglena yclops y
rotifera ro "?1.<"/
1.4"4
1."?1? &aphnia sp
.//
17
3el
-
1
"
*aktor pengali .// .// .// .// .// .// .// .// .// .// .// .// .// .// .//
<
/
-
)
Scenedesmus sp Microcystist
-<.4 1."-1<
1.<-4/
otifera
"?? "??.? .?<< 1.< 1.<44-?
1."" 1.""1 11 1<<
)aph aphnia nia sp
.11?
1
1
.//
1
1
1
1
Spirulina Euglena %itzschia sp microcystis sp Chlorella sp Scenedesmus sp Euglena sp Pediastrum sp Scenedesmus sp Pediastrum sp
Scenedesmus sp
4?.? 1.<<?-
"4.?- .""4-"?
1."-"1 Moina sp.
1.//<?1?
Brachionus sp
?1.11/
.//
1
1
Euglena sp Pediastrum sp
.//
Scenedesmus sp
.// .// .//
Pediastrum sp
.//
Scenedesmus sp
.//
'yngbya spirulinoides Pediastrum duple# Anguillyspora longissima Scenedesmus
.// .// .//
Aenis
Pediastrum sp
.// .// .//
.//
)
Microcystis sp
Chlorella sp
.//
H
Eooplankton 3elimpah H an
Chlorella sp
.//
.//
Aenis
*itoplankton 3elimpaha n
??.<14 1.<-"
1.1?<
Branchionus sp 3aratela sp
1."<<-?
1."<<< <<
4.??
1.?1? /
1./"4 -?
/.//4
.1?-" 14
1./"
/.//4
1
1
".11
Mi(rocystis sp Chlorella sp
/?.4 1.-/-
1.1"???/
)a )aphnias sp
Chlorella
-4?.? 1.<-"
1.?<
Hemisinella parva 2rcella discoides &uglypha
Spyrogyra &actyloteche
-1."? 1."?44 ." ."//-""<
1./<
o otaria sp
1%
3el
*aktor pengali .// .//
Euglena sp
.//
Scenedesmus sp Pediastrum
.// .// .//
"1
Aenis
.// .// .// .// .// .//
*itoplankton 3elimpaha n
H
)
Aenis
Eooplankton 3elimpah H an
)
Chlorella sp
Staurasirum Clostencopsis longissima %ycrocysis !apidiopsis Coccochloris Microcystis Sp
4?.? 1."1
1."<41-?
)aphnia sp
.//
Chlorella Sp Scenedesmus Sp
-.2 -.2.1 a.
Pema,a"an !elim%a,an #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n !elim%a,an #it$%lankt$n Data !el$m%$k
$enghitung kelimpahan6 *aktor Pengali 8
50 1 + =1,667 2 15
!elim%a,an #it$%lankt$n
3elimpahan 8 Aumlah seluruh individu fitoplankton teridentifikasi *aktor Pengali 3elimpahan *itoplankton
8 ,//
1
1
1&
8 " indivvidu M Liter !elim%a,an &$$%lankt$n
3elimpahan 8 Aumlah seluruh individu zooplankton teridentifikasi *aktor Pengali 3elimpahan Eooplankton
8 ,//
8 ,// individuML Berdasarkan hasil perhitungan kelimpahan diperoleh hasil kelimpahan fitoplankton sebanyak " individuMliter sedangkan kelimpahan zooplankton yaitu sebesar ,// individuMliter. Hasil ini menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton lebih besar dibandingkan dengan kelimpahan zooplankton, artinya produktivitas primer di perairan itu tinggi. #elain itu kelimpahan zooplankton juga menunjukan bahwa dalam perairan tersebut tidak hanya memiliki produktivitas primer yang tinggi akan tetapi produktivitas sekunder perairannya pun dapat diduga dengan adanya zooplankton yang teridentifikasi tersebut. Berdasarkan hasil identifikasi kelimpahan fitoplankton yang melimpah dalam suatu perairan maka dapat dilihat bahwa kandungan bahan organik dalam suatu perairan tersebut cukup tinggi dimana bahan organic tersebut digunakan oleh fitoplankton sebagai organisme autotrof sebagai produsen primer dalam suatu perairan untuk menghasiilkan energy melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan bahan organic dan cahaya matahari. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hutabarat dan &vans +-4/0 dimana fitoplankton merupakan produsen utama + primary producer 0 zat%zat organic dalam suatu ekosistem perairan seperti halnya tumbuhan lainnya, dimana fitoplankton membuat ikatan%ikatan bahan organic melalui proses fotosintesis. Peran lain dari fitoplankton selain sebagai produsen primer perairan yaitu dasar dari rantai makanan yang mentransfer energy pada organisme lainnya, fitoplankton juga dapat digunakan sebagai bioindikator tingkat kesuburan suatu perairan. )alam ekosistem peairan terdapat hubungan positif antara kelimpahan fitoplankton dengan produktivitas
diperairan,
dimana jika kelimpahan
fitoplankton di suatu perairan tinggi maka perairan tersebut cenderung memilki produktivitas yang tinggi pula +aymont -410.
2'
.
Data !ela"
Bila dibandingkan dengan kelompok lain dapat dilihat pada tabel < diatas kelimpahan tertinggi diperoleh oleh kelompok 1 dengan kelimpahan fitoplankton sebesar "??,?< individuML dengan kelimpahan zooplankton sebesar ,// individuML, lalu diikuti oleh kelompok 4 yaitu dengan kelimpahan sebesar "?1,<"/ individuML dengan kelimpahan zooplankton sebesar ,// individuML. Hal ini menunjukan bahwa kelimpahan fitoplankton lebih tinggi dibandingkan dengan kelimpahan zooplankton dimana kelimpahan fitoplankton yang tinggi menunjukan status produktivitas perairan yang sangat tinggi. #elain itu, kelimpahan fitoplankton yang cukup tinggi dan melimpah dibandingkan dengan kelimpahan zooplankton dapat menyebabkan terjadinya blooming fitoplankton dimana blooming fitoplankton ini diakibatkan karena tidak adanya pemangsaan fitoplankton oleh zooplankton. 3elimpahan fitoplankton yang cukup tinggi dan melimpah dapat diakibatkan karena kandungan bahan organic atau unsur hara dalam suatu perairan yang cukup melimpah sehingga pertumbuhan fitoplankton pun bertambah dengan pesat. 5nsur hara atau nutrient yang cukup tinggi inilah sumber makanan utama bagi fitoplankton untuk melakukan proses fotosintesis, selain kandungan unsur hara yang cukup tinggi faktor intensitas cahaya matahari juga empengaruhi kelimpahan fitoplankton, dimana intensitas cahaya matahari merupakan faktor utama selain nutrient dalam perairan yang dapat mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dalam hal ini cahaya matahari dapat membantu berlangsungnya proses fotosintesis pada fitoplankton. 3elimpahan fitoplankton yang tinggi dalam suatu perairan yang menunjukan produktivitas tinggi suatu perairan merupakan korelasi positif antara kelimpahan fitoplankton dengan produktivitas suatu perairan +aymont -410. 'erdapat pula kelimpahan yang paling kecil diantara kelompok lain yaitu pada kelompok / dan < dimana kelimpahan pada kelompok / yaitu sebesar ,/ individuML dengan kelimpahan zooplankton sebesar 4,?? individuML dan kelimpahan fitoplankton pada kelompok < yaitu /,/ individuML dengan kelimpahan zooplankton ,/ individuML. Perbedaan yang cukup berbeda antara
21
kelompok 1 dengan kelompok / cukup signifikan dimana kelimpahan pada kelompok 1 cukup tinggi dibandingkan dengan kelimpahan pada kelompok /. (amun pada kelompok / tidak dimungkinkannya terjadi blooming fitoplankton diakibatkan karena adanya pemangsaan dari zooplankton terhadap fitoplankton. Perbedaan yang cukup signifikan ini dapat terjadi karena pola sebaran unsur hara atau nutrient pada perairan sehingga kelimpahan fitoplankton dalam suatu perairan yang sama bisa saja berbeda misal pada lokasi inlet dan outlet. 3elimpahan tertinggi dapat ditemukan pada outlet , dimana dalam suatu badan perairan air akan menuju pada outlet dan sesuai dengan sifat fitoplankton yaitu tidak dapat melawan arus maka fitoplankton akan terbawa oleh arus menuju badan air lainnya yaitu outlet +$anu et all "110.
Hal inilah yang menyebabkan
perbedaan kelimpahan fitoplankton antar kelompok. -.2.2
In+ek" Di/er"ita" ,ann$n 4 *iener #it$%lankt$n +an &$$%ankt$n a. Data !el$m%$k
Berikut merupakan indeks diversitas #hannon :iener dari *itoplankton hasil pengamatan kelompok N$
" ? < / Jumla , T$tal
Tael 5. In+ek" Di/er"ita" ,ann$n *iener #it$%lankt$n Jumla Pi ln Nama "%e"ie" Pi ln Pi H , Pi Anabaena sp / 1.14 %"." %1."1" 1."1"1/ Botrydiopsis
sp Chlorella sp Euglena sp Scenedesmus
sp Spirulina sp
?
1.1-??? %".?/ %1.""? 1.""? 1.??? %1./? %1.?4- 1.?4-< 1." %"."1? %1."<< 1."<
1.1< %?."4- %1."44 1."4/ 1.1-??? %".?/ %1.""? 1.""?
65
01.3-78 1.3-799
22
(ra)k !ndeks Diversitas "hannon $iener *itoplankton '.35 '.3 '.25 '.2 '.15 '.1 '.'5 '
indeks Diversitas "hannon $iener
spesies )toplankton
(amar 1. (rafik In+ek" Di/er"ita" ,ann$n *iener #it$%lankt$n kel$m%$k
Tael 7. In+ek" Di/er"ita" ,ann$n *iener &$$%lankt$n
(o Aumlah 'otal
(ama spesies Monostyla sp
Aumlah
pi
ln pi 1
pi ln pi 1
H 1 1
Meng,itung In+ek" Di/er"ita" ,ann$n *iener In+ek" ,ann$n *iener #it$%lankt$n H =−∑Pi× ln Pi
¿− ∑ ¿
N
× ln
¿ N
0 :013-; H 13In+ek" ,ann$n *iener &$$%lankt$n H =−∑Pi× ln Pi
¿− ∑ ¿
N
× ln
¿ N
23
0:0<; H <
Berdasarkan hasil perhitungan indeks keragaman atau diversitas #hannon diperoleh diversitas fitoplankton yaitu sebesar ,?< sedangkan
diversitas
zooplankton sebesar 1 hal ini menunjukan bawah keragaman fitoplankton ebih tinggi dibandingkan dengan keragaman zooplankton. )imana zooplankton yang teramati yaitu hanya terdiri dari satu jenis saja yaitu Monostyla sp, sedangkan fitoplankton yang teramatai yaitu terdiri dari Anabaena sp, Botrydiopsis sp, Chlorella sp, Spirulina sp, Scenedesmus sp, dan Euglena sp, dimana jumlah dari
fitoplankton yang sangat beragam, sehingga keragaman jenis dari fitoplankton ini cukup rendah. (amun menurut Prawiradilaga +"11?0 menyatakn bahwa terdapat ? kriteria keragaman atau diversitas plankton baik fitoplankton ataupun zooplankton dalam suatu perairan yaitu H> menunjukan keragaman yang sangat rendah, H8% ? menunjukan keragaman yang cukup atau sedang dan H@? menunjukan bahwa keragaman plankton dalam perairan itu tinggi. 7ndeks #hannon hasil perhitungan keragaman fitoplankton kelompok sebesar ,?< menunjukan bahwa keragaman fitoplankton dalam perairan tersebut sedang dengan komunitas yang cukup juga artinya tidak ada yang saling mendominasi antara plankton yang lainnya. )iantara semua jenis plankton yang ditemukan Chlorella sp merupakan jenis fitoplankton yang paling banyak ditemukan dalam suatu perairan. Hal ini disebabkan karena Chlorella sp merupakan jenis fitoplankton yang berukuran sangat mikroskopis dan hidup melayang dan kadang bersimbiosis dengan hewan lain seperti )ydra dan sebagain hewan Ciliata* selain itu Chlorella sp dapat hidup pada salinitas tinggi yaitu lebih dari ppt dimana Chlorella sp selain ditemukan diperairan tawar dapat ditemukan pula pada perairan laut +)olan --"0. *aktor lain selain salinitas yang dapat mempengaruhi keberadaan Chlorella sp adalah suhu dimana suhu perairan merupakan suhu optimum yang
mempengaruhi laju reproduksi pertumbuhan Chlorella sp, diamana hal ini sesuai dengan pendapat 'aw +--10 menyatakan bahwa pada suhu / 1 dapat
24
menurunkan laju metabolisme Chlorella sp sehingga pertumbuhan Chlorella sp menjadi turun dengan cepat namun pada suhu diatas ?" 1 dapat menyebabkan kematian masal pada Chlorella sp dan suhu perairan merupakan suhu optimum untuk proses reproduksi pertambahan biomassa Chlorella sp. . Data !ela"
Bila dibandingkan dengan kelompok lain data yang diperoleh oleh kelompok lain pun tidak jauh berbeda yaitu pada kelompok < dengan indeks diversitas sebesah ,?4 pada fitoplankton dan diversitas zooplankton sebesar 1. Hal ini tidak jauh berbeda dengan kalompok yaitu kelompok kami, hasil perhitungan indeks #hannon :iener ini menunjukan bahwa pada perairan tersebut keanekaragaman planktonnya tergolong sedang dimana tidak terjadinya dominasi fitoplankton maupun zooplankton. 7ndeks #hannon :iener sebesar ,?4 menunjukan bahwa indeks keragaman fitoplankton tersebut tergolong sedang dimana hal tersebut sesuai dengan kriteria diversitas menurut
Ludwig dan
eynolds +-440 bahwa jika nilai > H > ? maka keanekaragaman spesies sedang dan komunitasnya pun sedang. $eski kelimpahan yang diperoleh oleh kelompok < sedikit namun diversitas dari fitoplankton ini tergolong cukup banyak. Berdasarkan tabel < diatas dapat dilihat keanekaragaman terendah ditunjukan oleh kelompok / dimana pada kelompok / haya teridentifikasi < jenis fitoplankton saja sehingga indeks diversitas yang diperoleh pun sedikit yaitu berkisar 1, dimana hasil tersebut menunjukan bahwa keanekaragaman tersebut sangat lah rendah dengan ditandai hanya teridentifikasinya < jenis fitoplankton. -.2.3 a.
In+ek" Di/er"ita" im%"$n #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n Data kel$m%$k
berikut merupakan tabel analisis indeks diversitas #impson sebagai berikut Tael 6. In+ek" Di/er"ita" im%"$n #it$%lankt$n
(o "
(ama spesies 2nabaena sp Botrydiopsis sp
? <
hlorella sp &uglena sp #cenedesmus
Aumlah / ?
Pi 1.14 1.1-?? ? 1.?? ? 1." 1.1<
PiN" 1.11/< 1.114 1.?"4 1.1<< 1.11/
) 1.--?/ 1.--" 1./" 1.-4/ 1.--4<
25
(o
(ama spesies sp
/
Aumlah
#pirulina sp
Aumlah 'otal
Pi
PiN"
)
1.1-?? ?
1.114
1.--" -
1.?/4 ?
1./?<
(ra)k!ndeksDiversitas "impson*itoplankton !ndeksDiversita s "impson
spesies)toplan kton
(amar 2. (rafik in+ek" Di/er"ita" im%"$n #it$%lankt$n
Tael 9. In+ek" Di/er"ita" im%"$n &$$%lankt$n
(o Aumlah 'otal
(ama spesies Monostyla sp
Aumlah
pi 1
In+ek" Di/er"ita" im%"$n #it$%lankt$n 2 D =1 −∑ ( Pi )
)8 %1,? )81,/< In+ek" Di/er"ita" im%"$n &$$%lankt$n
D =1 −∑ ( Pi )
)8 %1 )81
piN"
2
) 1
'
1
'
26
Berdasarkan analisis perhitungan indeks diversitas #impson dapat diketahui bahwa indeks diversitas simpson fitoplankton tersebut adalah 1,/< artinya dominasi fitoplankton pada perairan tersebut adalah tinggi dimana hal tersebut didukung dengan data yang dieroleh yaitu fitoplanton dari jenis Chorella sp merupakan fitoplankton yang paling banyak ditemukan pada saat identifikasi, selain itu indeks simpson ini menunjukan bahwa kualitas perairan tersebut tidak tercemar dan amsih dikatakan baik dimana perairan tersebut masih dalam kondisi yang baik dan menunjang kehidupan organisme air. 7ndeks simpson pada zooplankton sebesar 1 artinya tidak ada dominasi pada plankton dari jenis zooplankton dimana zooplankton yg berhasil diidentifikasi yaitu terdiri dari satu spesies saja yaitu Monostylla sp. 'ingkat dominasi yang tinggi yang dilihat dari hasil analisis indeks diversitas #impson sesuai dengan pernyataan 5mar +"1?0 yang menyatakan bahwa nilai indeks simposon antara 1,1%1,?1 merupakan dominasi rendah, 1,?%1,/1 merupakan dominasi sedang, dan nilai indeks @1,/ menunjukan bahwa dominasi tinggi, dan apabila dominasi tinggi maka kualitas perairan tesebut bagus tidak mengalami pencemaran sehingga memungkinkan bagi organisme akuatik untuk hidup. &kosistem perairan dikatakan baik jika indeks keragaman simpson bernilai antara 1,/ ; 1,4 +$angguran -440. 3urang baiknya indeks keragaman yang berkesinambungan dengan kualitas perairan Hal tersebut kemungkinan terjadi akibat jumlah populasi zooplankton sedikit dan didukung juga dari sumber air yang kemungkinan kurang banyak keanekaragaman planktonnya, dan salah satu penyebab kurangnya keanekaragaman plankton adalah kualitas air, baik itu berdasarkan kimia, fisika dan biologinya kualitar air tersebut.
.
Data !ela"
Berdasarkan hasil analisis indeks #impson kelas diperoleh indeks #impson tertinggi ada pada kelompok / yaitu sebesar 1,// untuk fitoplankton dan 1,<-4 untuk zooplankton. Hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan apa yang diperoleh oleh kelompok kami fitoplankton yang berhasil diidentifikasi adalah
27
Pediastrum sp, Scenedesmus sp, Chlorella sp, Euglene sp, dan %itzchia sp dan
hasil identifikasi zooplankton yaitu !oti"er sp, dan &aphnia sp. 7ndeks terendah diperoleh oleh kelompok / yaitu dengan indeks diversitas #imson yaitu sebesar 1,1 untuk fitoplankton dan 1,/ indeks diversitas untuk zooplankton. Perbedaan tersebut dapat disebabkan karena pola persebaran fitoplankton yang tidak merata serta pola sebaran nutrient yang tidak merata juga dimana faktor nutrient merupakan salah satu komponen terhadap kelimpahan fitoplankton. (ilai indeks #impson sebesar 1,/ menunjukan adanya sedikit dominasi dari fitoplankton tersebut dimana hasil pengamatan menunjukan julah dari jenis Chlorella sp merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di perairan baik
perairan tawar maupun laut sehingga memungkinkan adanya dominasi dari jenis fitoplankton ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada fitoplankton memiliki keragaman spesies dengan jumlah pada masing%masing spesies yang kurang merata dan memungkinkan terjadinya dominasi dari satu spesies saja. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan $agurran +-440 bahwa apabila nilai indeks diversitas simpson mendekati berarti ada dominansi dari spesies tertentu pada perairan.
2%
BAB IMPULAN DAN A=AN
5.1 im%ulan
Berdasarkan hasil penelitian pendugaan produktivitas primer dan sekunder dengan enumerasi fitoplankton dan zooplankton dapat disimpulkan bahwa kondisi perairan dimana sampel tersebut diambil masih dalam kondisi yang baik dengan produktivitas yang baik pula, dimana kondisi perairan tersebut masih dalam kondisi yang baik sebagai media hidup organisme akuatik dimana dapat dilihat bahwa 6 . 3elimpahan fitoplankto hasil pengamatan yang kami lakukan adalah sebesar ", 1" individuML, dan kelimpahan zooplankton sebesar ,// ".
individuML 7ndeks )iversitas #hannon ; :iener pada fitoplankton yaitu sebesar ,?< dimana menunjukan keragaman yang sedang dan indeks diversitas untuk
?.
zooplankton adalah 1 yang artinya keragaman nya rendah. 7ndeks #impson pada fitoplankton yaitu sebesar 1,/ yang menunjukan dominasi mungkin terjadi dari satu spesies fitoplakton dan indeks untuk zooplankton yaitu sebesar 1 yang menunjukan bahwa tidak adanya dominasi dari zooplankton dalam suatu perairan. 5.2 aran
3egiatan dalam identifikasi mengenai pendugaan produktivitas primer dan sekunder dengan enumerasi fitoplankton dan zooplankton sebaiknya dilaksanakan lebih teliti lagi agar hasil yang diperoleh lebih maksimal dan terpercaya dan data hasil pengamatan yang diperoleh lebih akurat.
DA#TA= PUTA!A
2&
2kmal, &. --/. &inami(a Populasi +oocladocera Sehubungan &engan Beberapa Parameter ,ualitas Air di &anau Baru &esa Buluh Cina ,ecamatan Sia( )ulu ,abupaten ,ampar . #kripsi. *akultas Perikanan dan
7lmu 3elautan. 5niversitas iau. Pekanbaru. 4 hal +tidak diterbitkan0. 2rinardi, !. H., 'rimaningsih dan #uirdjo. --<. Pengantar entang Plan(ton Serta ,isaran ,elimpahan dan Plan(ton Predominan di Se(itar Pulau .awa dan Bali Pusat Penelitian dan Pengembangan /seanologi . 5P7%Aakarta.
14 hal. Bayurini, ).H. "11/. )ubungan Antara Produ(tivitas Primer 0itoplan(ton &engan &istribusi 1(an &i E(osistem Perairan !awa Pening ,abupaten Semarang . #37P#7. 5niversitas (egeri #emarang 6 #emarang.
&milawati. "11. ,ualitas Perairan dan Stru(tur ,omunitas 0itoplan(ton 0aperi(a 2%!1 3tida( diterbit(an0 Hutabarat, #.dan #.$. &vans. -4/. ,unci 1denti"i(asi +ooplan(ton. Penerbit 5niversitas 7ndonesia +57 %Press0. 3awuri, ., O. amona dan 7. B. I. )armayasa. "11. Bu(u A4ar Mi(robiologi 0armasi. Aurusan Biologi *. $7P2 5(5) 6 Bukit Aimbaran Ludwig, A.2 ) and eynolds, A.. -44. Statistical Ecology a Primer in Methods and Computing . Aohn :iley and #ons. (ew Oork. $agurran, 2. &. +-440. Ecological &iversity and 1ts Measurement . 5#26 Princeton 5niversity Press. (ontji, 2nugrah. "11". 'aut %usantara. Aakarta6 )jambatan. (ontji, 2. --?. 'aut %usantara. Penerbit )jambatan. Aakarta. (ybakken, A.:. -44. Biologi 'aut 5 Suatu Pende(atan E(ologis . 2lih Bahasa, H. $uhammad &idman et al. etakan ke%. Aakarta 6 P'. Iramedia Pustaka 5tama. <41 hlm(ybakken, A. :. --" . Biologi 'aut 5 Suatu Pende(atan E(ologis. )iterjemahkan oleh $. &idman, 3oesoebiono, ).I.Bengen, $. Hutomo dan #. #oekardjo. Iramedia. <- hal. Pratiwi, #'. +"1140. Mi(robiologi 0armasi.Oogyakarta6 Penerbit &rlangga. Halaman /. aymont, A.&.I. -41. Plan(ton and Produ(tivity in the /cean . (ew york 6 $c. $illan o. #achlan, $. -4". Plan(tonologi. *akultas Peternakan dan Perikanan 5niversitas )iponegoro. #emarang. hlm. #umich, A. L., ---. An 1ntroduction to he Biology o" Marine 'i"e . th. ed. $cIraw%Hill. (ew Oork. pp6 ?;-1G "?-;"<4G ?"%?"-
3'
31
LAMPI=AN
Lam%iran Lam%iran 1. Alat +an Ba,an Praktikum Enumera"i
Objek glass
Counting Chamber
32
Hand Counter
Mikroskop
am%el
Lam%iran 2. Ha"il I+entifika"i Enumera"i
a a
b
Ha"il I+entifika"i > a. Scenedesmus sp , Ha"il I+entifika"i > Scenedesmus sp
b. Chlorella sp.
33
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
3olam merupakan wilayah perairan yang digenangi air yang berguna bagi proses budidaya dalam sektor perikanan. )alam proses budidaya tersebut, produktivitas primer merupakan kajian penting demi berlangsungnya proses budidaya itu sendiri. 5ntuk itu pengukuran mengenai produktivitas primer sangat diperlukan baik bagi segi ekonomi dari budidaya maupun dalam kajian manajemen sumberdaya perairan. (ilai produktivitas primer dapat diduga menggunakan analisis klorofil%Q yang terdapat dalam proses fotosintesis. 3andungan pigmen fotosintesis +terutama klorofil%Q0 dalam air menggambarkan biomassa fitoplankton dalam suatu perairan. Hal ini penting, mengingat fitoplankton merupakan produsen utama dari ekosistem perairan. 3lorofil%Q merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam fitoplankton serta semua organisme autotroph dan merupakan pigmen yang terlibat langsung +pigmen aktif0 dalam proses fotosintesis. Aumlah klorofil%Q pada setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis fitoplankton, oleh karena itu komposisi jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap kandungan klorofil%Q di perairan. 1.2.Tujuan Praktikum
'ujuan dari praktikum ini adalah untuk menghitung konsentrasi klorofil%Q dari sampel fitoplankton yang diambil dari suatu perairan, pada praktikum kali ini sampel berasal dari kolam iparanje.
34
1.3.Manfaat Praktikum
$anfaat dengan diadakannya praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengetahui cara menghitung konsentrasi klorofil%Q dari suatu perairan dan mampu mengetahui cara menggunakan spektrofotometer.
BAB II TINJAUAN PUTA!A 2.1.
Defini"i !l$r$fil
3lorofil adalah pigmen hijau fotosintesis yang terdapat dalam tanaman, algae, cyanobacteria dan fitoplankton. (ama chlorophyll berasal dari bahasa Ounani kuno, chloros 6 green +hijau0 dan phyllon 6 lea" +daun0. *ungsi klorofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintesis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat +gula menjadi pati0, dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari +#ubandi, "1140. 3lorofil dapat dibedakan dalam - tipe6 klorofil a, b, c, d, e, bakteri klorofil a, bakteri klorofil b, klorofil chlorobium /1, dan klorofil chlorobium //1. 3lorofil a biasanya untuk sinar hijau biru. #ementara klorofil b untuk sinar kuning dan hijau. 3lorofil c, d, dan e ditemukan hanya pada alga dan biasanya bergabung atau berkombinasi dengan klorofil a. 3lorofil a, b, serta klorofil chlorobium ditemukan pada bakteri fotosintesin +)evlin, -0 2.2.
Defini"i !l$f$ril0?
3lorofil%Q adalah suatu molekul berukuran besar dengan atom $g sebagai pusatnya yang terkait dalam cincin porphyrin. Pada cincin porphyrin tersebut menempel suatu rantai hidrokarbon yang panjang dan
sulit larut yang berfungsi sebagai jangkar molekul tersebut ke membrane dalam kloroplas +urtis -40.
35
#edangkan menurut 3usnawijaya +-4?0 dalam Prasanto +--0, kloforil%a adalah suatu senyawa yang memiliki struktur seperti butir darah merah hemin dengan perbedaan pada intinya, butir darah merah memiliki inti *e sedangkan klorofil%Q memiliki sebagai atom pusatnya. 3lorofil%Q merupakan satu%satunya pigmen fotosintesis yang ditemukan pada semua organisme autotrfod dalam proses yang melibatkan !" +ullen -4" in Ieider R !sborne, --"0. 3lorofil%Q merupakan satu% satunya pigmen yang dapat mendistribusikan energy cahaya yang mereka serap kepada proses fotosintesis, sementara pigmen%pigmen lainnya hanya mentrasfer energy cahaya yang diserapnya ke klorofil%Q. !leh karena itu, secara umum dipercayai bahwa klorofil% Q merupakan pigmen yang terlibat secara langsung dalam proses transformasi energy cahaya menjadi energy kimia +urtis, -40. 3lorofil%Q menyerap sinar tampak pada panjang gelombang kurang dari 1 nm dan /?1%/1 nm +2minot R ey, "1110. 3lorofil%Q merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada fitoplankton sehingga konsentrasi fitoplankton sering dinyatakan dalam konsentrasi klorofil%Q +Parsons et al ., -4<0. 3onsentrasi klorofil%Q di perairan dapat mewakili biomassa dari algae atau fitoplankton. Aumlah klorofil%Q pada setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis fitoplankton, oleh karena itu komposis jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap klorofil%Q di perairan +&fendie dan #usilo, --40. 2.3.
#ung"i +an kegunaan kl$r$fil0?
3lorofil adalah kelompok pigmen fotosintesis yang terdapat dalam tumbuhan, menyerap cahaya merah, biru dan ungu serta merefleksikan cahaya hijau yang menyebabkan tumbuhan memperoleh ciri warnanya. 3lorofil terdapat dalam kloroplas, dan memanfaatkan cahaya yang diserap sebagai energi untuk reaksi%reaksi cahaya dalam proses fotosintesis. )engan adanya klorofil, tumbuhan dapat menyusun makanannya sendiri dengan bantuan cahaya matahari. 3lorofil
36
merupakan substansi unik dalam tumbuhan yang memberikan karakteristik warna hijau dan sering disebut sebagai darah tanaman. Pigmen klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan dengan mengubah energi cahaya yang diserap menjadi energi kimia, kemudian menyimpannya sebagai nutrisi. Peranan dan fungsi klorofil%Q dapat dibagi ", dalam aspek biokimia dan penelitian. )alam aspek biokimia, klorofil%Q memiliki fungsi dalam mengikat energy dari sinar matahari dalam proses fotosintesis dari tumbuhan, algae, cyanophita, dan fitoplankton. #edangan peranan klorofil%Q dari aspek penelitian dapat digunakan untuk penentuan biomassa fitoplankton dan mempunyai beberapa keuntungan, yakni +0 pengukuran relative sederhana dan langsungG +"0 menggabungkan semua tipe dan umur selG +?0 menunjukkan tingkat kelangsungan hidup dari selG dan +<0 dapat dihubungkan secara kuantitatif dengan karateristik optic yang penting dari perairan. +!urlake.org, "110. #elain itu, klorofil berperan juga sebagai desinfektan dan antibiotik dalam dunia kesehatan. 3lorofil membersihkan jaringan%jaringan tubuh yang sakit dan mengeluarkannya dari tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan yang sakit. 3lorofil mengeluarkan racun%racun kimia sintesis, seperti asam boraks dan formalin. Peneliti kesehatan menemukan bahwa klorofil berpotensi dijadikan penanda +sensitizer0 dalam terapi penyakit kanker. 7ni didasarkan bahwa struktur kimia klorofil memiliki kemiripan dengan struktur kimia darah, serta kemampuannya dalam membangkitkan oksigen tunggal yang menghambat perkembangan sel kanker. 2.-.
Per"earan !l$r$fil0?
3onsentrasi klorofil%Q suatu perairan sangat tentukan oleh intensitas cahaya dan keberadaan nutrient. Perairan laut tropis pada umumnya memiliki kandungan klorofil%Q rendah karena keterbatasan nutrient dan kuatnya stratifikasi kolam air. #tratifikasi kolom air disebabkan oleh pemanasan permukaan perairan yang hamper sepanjang tahun. #elanjutnya bahwa berdasarkan pola persebaran
37
klorofil%Q secara musiman maupun spasial, dibeberapa bagian perairan dijumpai konsentrasinya yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena terjadinya pengkayaan nutrient pada lapisan permukaan melalui berbagai proses dinamika massa air, diantaranya upwelling, pencampuran vertical massa air serta pola pergerakan massa air, yang membawa massa air kaya nutrient dari perairan sekitarnya +'ubawalony, "110.
3lorofil%Q dipermukaan perairan dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi dengan kandungan klorofil%Q secara berturut%turut >1,1G 1,1%1,< dan @1,< mgMm? +Hatta, "11"0. Perairan laut tropis merupakan perairan yang jernih dan cahaya matahari menyinari hampir sepanjang tahun serta memungkinkan tersedianya cahaya pada permukaan perairan, sebaran konsentrasi klorofil bagian atas lapisan tercampur sangat sedikit dan konsentrasinya mulai meningkat menuju bagian bawah dari lapisan tercampur dan menurun secara drastis pada lapisan termoklin, hingga tidak ada lagi klorofil%Q pada lapisan di bawah termoklin +$atsuura et al in 'ubawalony, "110.
3.1.
BAB III MET'D'L'(I P=A!TI!UM Tem%at +an *aktu Pelak"anaan Praktikum
Praktikum pendugaan produktivitas primer ini dilakukan di laboratorium $anajemen #umberdaya Perairan +$#P0 yang terletak di lantai gedung )ekanat *P73 5npad pada hari 3amis, " (ovember "1 mulai pukul ".?1%<.?1 :7B 3.2. Alat +an Ba,an 3.2.1. Alat @ang Digunakan
2dapun alat yang digunakan dalam praktikum pendugaan nilai produktivitas perairan dengan analisis klorofil%Q adalah6 N$.
Tael 8. Alat ang +igunakan +alam %raktikum !l$r$fil a Nama Alat #ung"i
.
Spe(tro"otometer
5ntuk melihat nilai absorbansi
".
3ertas #aring
5ntuk menyaring sampel air agar terpisah ekstraknya
?.
$ortir
<.
awan
5ntuk memperhalus ekstrak 5ntuk memperhalus ekstrak
3%
.
orong
5ntuk mempermudah proses penyaringan sampel air
/.
Pipet
5ntuk memindahkan cairan aseton
.
#endok #patula
5ntuk memindahkan ekstrak dari cawan ke tabung reaksi
4.
uvet
-.
Ielas ukur 11 ml R 1 ml
5ntuk wadah ekstrak
1.
'abung reaksi
5ntuk menampung ekstrak dan cairan aseton
.
'abung sentrifugasi
5ntuk menampung ekstrak saat akan di sentrifugasi
5ntuk menampung ekstrak didalam spe(tro"otometer
3.2.2. Ba,an @ang Digunakan
2dapun alat yang digunakan dalam praktikum pendugaan nilai produktivitas perairan dengan analisis klorofil%Q adalah6 N$.
Tael 1<. Ba,an ang +igunakan +alam %raktikum !l$r$fil a Nama Ba,an #ung"i
.
#ampel air
#ebagai bahan yang akan diamati
".
2seton -1J
#ebagai pelarut klorofil
3.3.
Pr$"e+ur !erja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum pendugaan nilai produktivitas perairan dengan analisis klorofil%Q dibagi dalam dua tahapan, yakni sebagai berikut6 2 Oang berhubungan dengan Spe(tro"otometer )ihidupkan alat spe(tro"otometer dan dibiarkan selama menit +tidak boleh kurang0
Panjang gelombang diatur pada 1 nm dan cuvet diisi dengan 2ceton -1J, kemudian ditutup.
3&
)ipindahkan ke transmittance dan pembacaan harus sama dengan 11. Spe(tro"otometer siap untuk dipakai dan tiap penggantian panjang gelombang, langkah <,,dan / dilakukan ulang B Oang berhubungan dengan sampel
#ampel air diambil dengan menggunakan gayung L dan dimasukkan dalam botol sampel. #ampel dimasukkan ke dalam cooling bo#
#ampel disaring dengan menggunakan kertas saring dan bantuan corong. &kstrak pada kertas saring dipindahkan ke dalam cawan dengan sendok spatula
&kstrak dihaluskan menggunakan mortar dan kemudian diencerkan dengan 2seton sampai volume 1 ml dan disentrifugasi dengan putaran ?111 ; <111 rpm selama %"1 menit hingga suspense terendap
#upernatan dipindahkan dalam tabung reaksi dan siap untuk diukur.
4'
#ampel dimasukkan ke dalam cuvet dan dibaca nilai absorbansinya pada panjang gelombang 1, //, /<, /?1 nm dan diukur transmittance scopenya 3.-.
Anali"i" Data
2nalisis data yang dilakukan menghitung produktifitas primer dengan klorofil%a adalah metode spektofotometri. Prinsipnya,
cahaya
dipancarkan melalui monokromator. $onokromator menguraikan sinar yang masuk dari sumber cahaya tersebut menjadi pita%pita panjang gelombang yang diinginkan untuk pengukuran suatu zat tertentu . dari monokrom tadi cahaya diteruskan dan diserap oleh suatu larutan yang akan diperiksa di dalam kuvet. 3emudian
jumlah cahaya yang
diserap oleh larutan akan menghsilkan signal elektrik pada detector, yang mana signal elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap oleh larutan tersebut. Besarnya signal elektrik yang dialirkan ke pencatat dapat dilihat sebagai angka. $etode ini berdasarkan hukum Lambert% Beer yang menyatakan bahwa jumlah radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan cahaya lain yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dan tebal larutan. #etelah diketahui hasilnya maka dilanjutkan perhitungan klorofil a dengan rumus 6 !l$r$fil0? a :/C.L;
)imana, nilai a diperoleh dari persamaan6 ,/)// ; ,?)/< ; 1,<)/?1 3eterangan6 v L )//
8 8 8 8
olume aseton yang digunakan +mL0 olume air yang tersaring untuk diekstraksi +L0 Panjang cuvet +cm0 !ptikal density pada panjang gelombang // nm
41
)/< 8 )/?1 8
!ptikal density pada panjang gelombang /< nm !ptikal density pada panjang gelombang /?1 nm
3.-.1. Per,itungan !l$r$fil0?
)ari praktikum yang kami lakukan didapatkan data hasil6 olume sampel6 /11 ml 8 1,/ l +0 olume aseton6 1 ml 8 1,1 l +v0 Panjang cuvet6 < cm +L0 )/?16 1,?- 2 )/<6 1,4 2 )//?6 ,"" 2 a
8 +,/ )//?0 ; +,? )/<0 ; +1,< )/?10 8 +,/ ,""0 ; +,? 1,40 ; +1,< 1,?-0 8 ,/ ; 1,< ; 1,1 8 ,1"/, maka dimasukkan nilai a ke dalam rumus 3lorofil%Q
3lorofil%Q
8 a +vML0 8 ,1"/ +1,1 M 1,/ <0 8 1,1 mgMl
42
BAB I HAIL DAN PEMBAHAAN -.1.
Ha"il
3elompok 3elas Lab 2sal #ampel
6 1 6Perikanan B 6 $#P 6iparanje
-.1.1. Data Ha"il %ektr$f$t$meter !el$m%$k
Berdasarkan praktikum pendugaan produktivitas primer dengan analisis klorofil%Q yang telah dilakukan, didapatkan data hasil spektrofotometer dan nilai klorofil%Q kelompok sebagai berikut6 Tael 11. Ha"il Data Pengukuran Nilai A"$ran"i !l$r$fil a !el$m%$k
// nm /< nm /?1 nm
Nilai Absorbance
Nilai !l$r$fil0?
:A;
:mgCm3;
,"" 1,4 1,?-
1,1
Anali"i" PEr,itungan !l$r$fil a
)ari praktikum yang kami lakukan didapatkan data hasil6 olume sampel6 /11 ml 8 1,/ l +0 olume aseton6 1 ml 8 1,1 l +v0 Panjang cuvet6 < cm +L0 )/?16 1,?- 2 )/<6 1,4 2 )//?6 ,"" 2 a
8 +,/ )//?0 ; +,? )/<0 ; +1,< )/?10
43
8 +,/ ,""0 ; +,? 1,40 ; +1,< 1,?-0 8 ,/ ; 1,< ; 1,1 8 ,1"/, maka dimasukkan nilai a ke dalam rumus 3lorofil%Q 3lorofil%Q
8 a +vML0 8 ,1"/ +1,1 M 1,/ <0 8 1,1 mgMl
-.1.2. Data Ha"il %ektr$f$t$meter !ela"
Berdasarkan praktikum pendugaan produktivitas primer dengan analisis klorofil%Q yang telah dilakukan, didapatkan data hasil spektrofotometer dan nilai klorofil%Q kelas +b0 sebagai berikut6
N$.
" ? < / 4 1 " ? < / 4 -
Tael 12. Ha"il Data Pengukuran !l$r$fil a !ela" !el$m%$ Nilai !$r$fil0a Nilai A"$ran)e :S0 k
D 775
D 7-5
D 73<
:mgCL;
" ? < / 4 1 " ? < / 4 -
,"" 1,-/ 1,/< ,"/" 1,1 1,4 1, 1,/ 1,-" 1, 1,/ 1, 1,"< 1,"< 1,4 1,44 1,11 1, 1,-"
1,4 1," 1,"11,?/ 1,"" 1,?1,"/< 1,1/ 1,"1/ 1, 1,1/ 1,1/" 1,"< 1, 1,1< 1,"< 1,"44 1,?" 1,"1/
1,?- 1,"<1,? 1,?"4 1,"1 1,1-1," 1,1<" 1,-? 1,1? 1,1 1,1< 1,1/ 1,11,1?" 1,"?/ 1,"4 1,1,-?
1,1 1,1< 1,1? 1,1/ 1,1? 1,1"" 1,?1,"? ,/?4 1,1 1,1 1,11" 1,1"< 1,?< 1,1 1,1"/ 1,1< 1,14 ,/?4
44
N$.
"1
!el$m%$
"1
Nilai A"$ran)e :S0 D 775 D 7-5 D 73<
1,
1,/
Nilai !$r$fil0a
1,/<
1,1"
-.2. Pema,a"an -.2.1. Ha"il %ektr$f$t$meter
Pengukuran kandungan klorofil%Q merupakan salah satu alat pengukuran kesuburan suatu perairan yang dinyatakan dalam bentuk produktivitas primer +5no.-4" in 'ubalawony, "1140. 'ingkat kesuburan suatu perairan ditentukan dengan membandingkan konsentrasi klorofil%Q, kandungan klorofil%Q pada fitoplankton kurang dari TgMl adalah perairan yang tidak produktif atau produktifitasnya rendah, kandungan klorofil%Q pada fitoplankton %"1 TgMl adalah perairan yang cukup produktif, sedangkan kandungan klorofil%Q pada fitoplankton lebih dari "1 TgMl adalah perairan yang produktif. +ollenweider, -/- dalam Heriyanto "11-0. Pada praktikum kali ini, perlakuan panjang gelombang diberikan ? kali yakni pada /?1 nm, /< nm, dan // nm. )imana pada kelompok nilai absorbansi dari panjang gelombang /?1 nm yakni sebesar 1,?- 2. 5ntuk panjang gelombang /< nm didapatkan nilai absorbansi sebesar 1,4 2. #edangkan untuk panjang gelombang /1 nm didapatkan nilai absorbansi sebesar ,"" 2. Berdasarkan hasil perhitungan data klorofil%Q yang didapat kelompok kami, bahwa status produktifitas perairan dari sampel yang didapat dari kolam iparanje tergolong rendah atau bertipe oligotropik. Hal tersebut karena nilai klorofil%Q dari kolam iparanje berada pada 1,1 mgMl atau 1, TgMl sedangkan berdasarkan penyataan ollenweider +-/-0 kandungan klorofil%Q normal berada pada kisaran %"1 TgMl. Produktifitas yang rendah dari sampel air dapat disebabkan karena waktu pengambilan sampel. #ampel diambil di kolam iparanje saat memasuki musim hujan, sehingga terdapat penambahan volume air oleh air hujan. Hal tersebut mempengaruhi keberadaan fitoplankton yang menjadi tersebar secara horizontal dalam kolam iparanje.
45
)ari hasil data kelas diatas, dapat dilihat bahwa nilai terendah dari klorofil%Q didapatkan oleh kelompok ", dimana nilai klorofil%Q adalah 1,1" TgMl sedangkan untuk nilai tertinggi klorofil%Q didapatkan oleh kelompok - dan dimana nilai klorofil%Q adalah /,? TgMl. Berkaca pada data diatas, bahwa terdapat perbedaan + range0 yang cukup jauh antara nilai terendah klorofil%Q dengan nilai tertinggi klorofil%Q yakni 1,1" TgMl ; /,? TgMl. Hal tersebut membuktikan bahwa sebaran dari klorofil%Q di kolam iparanje tidak merata, hal tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kondisi kontur dasar yang berpengaruh terhadap kedalaman dan stratifikasi kolam iparanje, penyebaran suhu horizontal maupun vertikal kolam, penyebaran nutrient dalam kolam iparanje, dan juga perbedaan pendapatan sinar matahari pada kolam iparanje.
46
BAB IMPULAN DAN A=AN 5.1.
IMPULAN
)ari praktikum pendugaan produktivitas primer dengan analisis klorofil a pada kolam iparanje dapat disimpulkan bahwa6 3lorofil%Q merupakan parameter penting dalam manajemen sumber daya perairan karena dapat menentukan nilai produktivitas suatu perairan. )alam analisis klorofil%Q praktikum kali ini, menggunakan ? panjang gelombang yakni pada /? nm, /< nm, dan // nm. " (ilai klorofil%Q yang didapat oleh kelompok sebesar 1,1 mgMl atau 1,1 TgMl. (ilai tersebut membuktikan bahwa perairan kolam iparanje tergolong oligotrofik atau produktivitasnya rendah ? (ilai klorofil%Q yang didapat oleh seluruh kelompok pada kelas B terdapat range yang jauh yakni berkisar 1,1" TgMl ; /,? TgMl. 5.2.
A=AN
5ntuk praktikum pendugaan produktivitas primer dengan analisa klorofil%Q selanjutnya, kami sarankan agar memperbanyak lagi alat yang digunakannya, karena kekurangan alat dapat menghambat proses analisa dari klorofil%Q tersebut. 3emudian dari pengambilan sampel yang ditentukan oleh asisten praktikum hendaknya telah ditentukan titik%titiknya sehingga praktikan dapat mengetahui titik mana dari kolam yang diambil sebagai sampelnya. Perbanyak lagi metode yang digunakan dalam analisa klorofil%Q diantaranya dengan menggunakan alat ukur parameter pendukung seperti re"ractometer* thermometer* dan kertas pH sehingga dapat membandingkan
47
keadaan dari perairan dengan hasil pengamatan klorofil%Q yang telah dianalisa.
DA#TA= PUTA!A
2minot, 2. dan *. ey. "111. echni7ues in marine environmental sciences5 standard procedure "or the determination o" chlorophyll a by spectrostropic methods 7nternational ouncil for &ploration of the #ea
+7. )enmark. urtis, H. -4. Biology. &disi kedua. :orth Publisher, 7nc. (ew Oork. )evlin, obert $. -. Plant Physiology hird Edition (ew Oork6 ). an (ostrand. &ffendie, H., dan #. B. #usilo. --4. ,orelasi (adar (loro"il dan (elimpahan "itoplan(ton pada lapisan eu"oti( di perairan pesisir se(itar P'% ,ra(atau Steel* Cilegon* .awa Barat . Aurnal 7lmu Pertanian 7ndonesia.
+"06/%/1. Ieider, H. A., dan Bruce 2. !sborne. --". Algal photosynthesis. outledge, hapman and Hall, (ew Oork. Hal 1%". Hatta, $. "11". )ubungan Antara ,loro"il-8 dan 1(an Pelagis 7nstitut Pertanian Bogor +7PB0. Bogor. Herianto. "11-. 3esuburan Perairan :aduk (agedang )esa Iiri #ako 3ecamatan Logas 'anah )arat 3abupaten 3uantan #ingingi iau, )itinjau )ari 3onsentrasi 3lorofil%Q *itoplankton. Program #tudi $#P. *2P&732 5(7. Pekanbaru. Legender, L. -4?. %umerical Ecology. &lveries #cientifik Publishing amphony. Parsons, '. ., $. 'akeshi, dan B. Hagrave. -4<. Biological /ceanographic Processes. 'hird &dition. !ford. Pergamon Press. Ireat Britain.
4%
Prasanto. --. Penyusunan algoritma penduga sebaran (onsentrasi (loro"il-8 di perairan Subang di 1ndramayu dengan mengguna(an citra 'andsat-M
P# 73L *P73 7PB. Bogor. #ubandi, 2an. "114. http6MMmetabolisme.blogspot.comM"114M1-.1/.2pril"114.
Metabolisme.
'ubawalony, #. "11. Produ(tivitas Primer Perairan. 7nstitut Pertanian Bogor +7PB0. Bogor. ollenweider, #.&. -/. Analitycal Methods o" Primary Productivity. 7BP. Hanbooks.
LAMPI=AN
4&
LAMPI=AN
Lam%iran 3. Alat +an Ba,an +alam Praktikum Anali"i" !l$r$fil a
am%el Perairan
M$rtir +an aan
5'
Taung =eak"i
(ela" Ukur
entrifuge
Lau Erlenmeer
51
!erta" aring +an $r$ng
en+$k %atula
%ektr$f$t$meter BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produktivitas merupakan laju penyimpanan energi oleh suatu komunitas dalam ekosistem. Produktivitas didalam perairan terdiri atas produktivitas primer dan produktivitas sekunder. *itoplankton merupakan bagian dari produktivitas primer karena memiliki kandungan klorofil dan
52
mampu melakukan fotosintesis. 'ingkat produktivitas primer menyatakan konsentrasi unsur hara yang terdapat di dalam suatu badan air atau merupakan laju pembentukan senyawa%senyawa organik yang kaya energi dari senyawa%senyawa anorganik. 'inggi rendahnya produktivitas disuatu perairan dapat dilihat dari jumlah karbon yang dihasilkan, akan tetapi metode perhitungan biomassa plankton juga dapat dilakukan untuk menduga produktivitas primer maupun sekunder didalam suatu perairan. Pendugaan produktivitas primer dan sekunder disuatu perairan dapat dilakukan beberapa metode yaitu metode enumerasi maupun metode biomassa, akan tetapi metode enumerasi plankton memiliki banyak kelemahan untuk menduga produktivitas primer suatu perairan, yaitu ketidakakuratan yang terjadi karena perbedaan ukuran plankton sangat bervariasi dan pada metode enumerasi setiap ukuran plankton yang kecil, sedang dan besar dianggap sama menjadi satu ukuran. #edangkan pada metode perhitungan biomassa setiap individu dihitung masing;masing volumenya sehingga pendugaan produktivitas primer lebih akurat. Perhitungan volume menggunakan formula;formula yang sesuai dengan bentuk dari fitoplanton dan zooplankton yang didapatkan.
1.2
Tujuan Praktikum
a. $ahasiswa dapat menduga produktivitas primer fitoplankton melalui penghitungan biomassa fitoplankton b. $ahasiswa dapat menduga produktivitas sekunder zooplankton melalui perhitungan biomassa zooplankton c. $ahasiswa dapat mengetahui jenis plankton, fitoplankton maupun zooplankton yang dapat menjadi bio%indikator untuk melihat produktivitas disuatu perairan. 1.3
Manfaat Praktikum
53
$anfaat dari praktikum pendugaan produktifitas primer dan sekunder dengan mengitung biomassa fitoplankton dan zooplankton ini adalah agar kita dapat melihat keanekaragaman jenis fitoplankton dan zooplankton yang terdapat di badan air, dimana indeks tersebut akan menunjukan produktivitas di suatu perairan.
BAB II TINJAUAN PUTA!A
2.1
Defini"i Bi$ma""a
Biomassa merupakan bobot kering bahan organik yang terdiri atas sekelompok organisme di dalam suatu habitat tertentu atau bobot seluruh bahan organik pada satuan luas dalam suatu waktu tertentu. Biomassa juga didefinisikan sebagai total jumlah materi hidup di atas permukaan pada suatu tumbuhan dan dinyatakan dengan satuan berat kering per satuan luas +Brown, --0. Biomassa biasanya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral lain yang jumlahnya sedikit seperti sodium, fosfor, kalsium dan besi. 3omponen utama tanaman biomassa adalah karbohidrat dan lignin dimana dalam beberapa tanaman
54
komposisinya bisa berbeda%beda. Biomassa plankton dapat menjadi indikator pendugaan produktivitas disuatu perairan. Produktivitas disuatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal itu menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika perubahan yang dramatis maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme penyusun eksosistem. 'erjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap ekosistem. *aktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan. +$ahmudi "110. Produktivitas primer menunjukkan laju di mana organisme%organisme mensintesis biomassa baru. Produksi primer dari suatu ekosistem berasal dari proses fotosintesis dengan pengikatan energi yang berasal dari cahaya matahari, yang besarnya dapat diperkirakan melauli penghitungan besarnya biomassa. )alam struktur jaringan makanan, peran fungsional zooplankton sangat penting sebagai vektor energi yang mengalirkan energi ke tingkat trofik yang lebih tinggi. *ungsi ini banyak tergantung pada kemampuan zooplankton berperan sebagai konsumen dari fitoplankton, yang merupakan komponen dasar dalam struktur kehidupan pelagis. )alam hubungan trofik ini, perubahan kuantitas zooplankton banyak diperngaruhi oleh kuantitas fitoplankton. Hubungan trofik fitoplankton% zooplankton dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti misalnya kondisi pertumbuhanG intensitas pemakanan terhadap masing%masing trofik distribusi dan kondisi awal dari biomassa dari masing%masing trofik. 2kibat dari pengaruh faktor%faktor tersebut komponen fitoplankton dan zooplankton dapat bervariasi secara ekstrim +:iadnyana, ---0. #ebagai salah satu indikator penentu dalam mengetahui kualitas perairan yaitu dengan uji produktivitas primer. Produktivitas primer merupakan laju penyimpanan energi radiasi matahari oleh organisme produsen dalam bentuk bahan organik melalui proses fotosintesa oleh fitoplankton dan organisme autotrof lainnya +&rlina, Hartoko, dan #uminto, "110.
55
2.2
Bi$ma""a #it$%lankt$n
*itoplankton adalah komponen autotrof plankton. 2utotrof adalah organisme yang mampu menyediakanMmensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. 3omponen autotrof berfungsi sebagai produsen. #ebagian besar fitoplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. 2kan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air karena mereka mengandung klorofil dalam sel%selnya. *itoplankton didefinisikan sebagai organisme%tumbuhan mikroskopik yang hidup melayang, mengapung di dalam air dan memiliki kemampuan gerak yang terbatas. *itoplankton memperoleh energi melalui proses yang dinamakan fotosintesis. $elalui fotosintesis, fitoplankton menghasilkan banyak oksigen yang memenuhi atmosfer Bumi. 3emampuan mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besar rantai makanan di ekosistem lautan dan di ekosistem air tawar. )isamping cahaya, fitoplankton juga sangat tergantung dengan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhannya. 'erdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laju dan tinggi rendahnya produktivitas primer fitoplankton di wilayah perairan, yaitu kandungan fosfat dan nitrat yang merupakan unsur hara yang penting pada pertumbuhan dan reproduksi fitoplankton. )isamping faktor kimia dan fisika, faktor biologi seperti perbandingan komposisi biomassa fitoplankton dan zooplankton, memperlihatkan bahwa jumlah individu dalam suatu populasi fitoplankton jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah individu dalam populasi zooplankton, dan karena yang melakukan fotosintesa didalam ekosistem perairan adalah fitoplankton, ini berakibat langsung terhadap tingginya produktivitas primer +3aswadji -/0. Biomassa fitoplankton merupakan sumber gizi alami yang kaya berbagai zat gizi seperti protein dapat mencapai "J, lipid 4J, karbohidrat /J, vitamin B, B",
56
B/, B", , niasin, U karotin dan kandungan asam amino yang cukup seimbang. *itoplankton juga mengandung salah satu asam lemak esensial yaitu asam V% linoleat +IL20, yang merupakan asam lemak majemuk. +Parson et al .-4<0
2.3
Bi$ma""a &$$%lankt$n
Eooplankton merupakan produsen sekunder utama di badan air tergenang. Eooplankton meliputi herbivore, karnivora, omnivore dari berbagai tingkatan dan juga pemakan detritus. Banyak di antara hewan ini yang merupakan golongan perenang aktif walaupu mereka tetap terombang%ambing oleh arus lautan +Hutabarat dan &van, -4/0. 5mumnya zooplankton di laut tidak tersebar merata melainkan hidup secara berkelompok + patchiness0. Pengelompokkan populasi zooplankton lebih sering disebabkan oleh pengaruh bilogi karena mereka mempunyai sedikit kemampuan untuk berenang dalam menghadapi rangsangan +2rinadi et al* --0. 3elimpahan zooplankton dalam suatu badan air selalu berubah dalam skala ruang dan waktu. 2danya variasi spasial dan temporal ini membuat pendugaan perlu mempertimbangkan kedua faktor ini. 3elimpahan zooplankton selain berakaitan dengan skala ruang dan waktu juga dikendalikan oleh beberapa faktor lain, diantaranya keberadaan fitoplankton sebagai sumber makanan bagi zooplankton
BAB III MET'DEL'(I P=A!TI!UM
3.1
*aktu +an Tem%at Pelak"anaan Praktikum
Praktikum pendugaan produktivitas primer dan sekunder dengan menghitung biomassa fitoplankton dan zooplankton ini dilaksanakan pada hari #enin, (ovember "1 yang bertempat di Laboratorium *H2 +*isiologi Hewan 2ir0, *akultas Perikanan dan 7lmu 3elautan, 5niversitas Padjadjaran.
3.2.
Alat +an Ba,an
3.2.1.
Tael 13. Alat +an Ba,an Praktikum Bi$ma""a Plankt$n Nama Alat #ung"i
N$.
. ". ?. <. . /. . 4.
Alat ang Digunakan
Plankton net
5ntuk menyaring sampel plankton 5ntuk mengambil sampel air berisi plankton Iayung dibadan air 5ntuk membantu mengidentifikasi plankton $ikroskop yang diamati 5ntuk mengambil sampel plankton dari Pipet botol sampel dan memindahkannya ke counting chamber +ruang hitung0 5ntuk menempatkan sampel plankton yang ounting chamber akan diidentifikasi dan dihitung 5ntuk menutup ruang hitung dan berfungsi over glass 5ntuk mengurangi penguapan sampel plankton dari ruang hitung Botol sampel 5ntuk menyimpan sampel plankton $ikrometer okuler whipple 5ntuk mengukur volume plankton
3.2.2.
Ba,an ang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam praktikum biomassa plankton adalah sebagai
57
berikut seperti yang tersaji dalam tabel dibawah ini Tael 1-. Ba,an ang +igunakan +alam Praktikum Bi$ma""a Plankt$n N$.
Nama Ba,an
#ung"i
.
#ampel plankton
#ebagai bahan yang akan dianalisis
".
Pengawet sampel
Larutan lugol 1,J atau formalin
3.3. Pr$"e+ur !erja
#ampel diambil dari badan air dan disaring menggunakan plankton net dan dimasukan kedalam botol sampel dengan larutan sampel untuk selanjutnya diamati di laboratorium
7dentifikasi sampel fitoplankton dan zooplankton
#ampel air dimasukan ke dalam counting chamber dengan menggunakan pipet hingga penuh + ml0 lalu ditutup dengan cover glass
#ampel diamati dibawah mikroskop yang telah dilengkapi mikrometer okuler, kemudian masing%masing jenis yang ditemukan diukur volumenya dengan menggunakan formula yang paling sesuai dengan masing%masing fitoplankton dan zooplankton
3.-
Anali"i" Data
3.-.1
Per,itungan Bi$ma""a #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
5%
Iambar ?. Biomassa *itoplankton dan Eooplankton
5&
BAB I HAIL DAN PEMBAHAAN
-.1
Ha"il
3elompok 3elas Laboratorium 2sal #ampel
6 6 Perikanan B 6 *H2 6 iparanje
Tael 15 . Data Ha"il Bi$ma""a Plankt$n !el$m%$k Nama %e"ie"
Bentuk
Bi$ma""a
Pediastrum sp
#phere
/,1? Tm
Chlorella sp
#phere
<,? Tm
Scenedesmus 7uadncauda
&lipsoid
4,? Tm
Branchionus "alcatis
&lipsoid
?"/,//Tm
Euchlanis dilatata
&lipsoid
?//,/ Tm
Cyclops sp
&lipsoid
<1 Tm
-.1.1 Data Per,itungan Bi$ma""a #it$%lankt$n
0 Pediastrum sp • (ama #pesies Bentuk • •
umus Ieometri
6 Pediastrum sp 6 #phere π A 6 ¿ 6
6'
3
61
Iambar < . Pediastrum sp +#umber6 cfb.unh.edu0 3
•
Perhitungan
6
"0 hlorella sp • (ama #pesies Bentuk • •
3,14 (14 ) V = 6
8 1-37<3 Fm
6 hlorella sp 6 #phere
umus Ieometri
6
πA V = 6
3
Iambar . hlorella sp +#umber6 cfb.unh.edu0 3
•
Perhitungan
?0 Scenedesmus 7uadncauda • (ama #pesies Bentuk • •
•
umus Ieometri Perhitungan
<0 Euchlanis dilatata
6
3,14 (3 ) V = 6
8 1-13 Fm
6 Scenedesmus 7uadncauda 6 &lipsoid 6
V =
π A! ² 6
6
V =
3,14 4 2² 6
8 936 Fm
62
(ama #pesies Bentuk
6 Euchlanis dilatata 6 &lipsoid
•
umus Ieometri
6 V =
π A! ² 6
•
Perhitungan
6 V =
3,14 67 32² 8 3576717 Fm 6
• •
<.." )ata Perhitungan Biomassa Eooplankton 9: Cyclops sp • • •
(ama #pesies Bentuk
6 Cyclops sp 6 &lipsoid
umus Ieometri
6 V =
π A! ² 6
Iambar . Cyclops sp +#umber6 en.:ikipedia.org0 •
Perhitungan
6 V =
3,14 40 15² 8 -61< Fm 6
;: Branchionus "alcatis • • •
•
-.1.3
(ama #pesies Bentuk umus Ieometri Perhitungan
6 Branchionus "alcatis 6 &lipsoid 6
V =
π A! ² 6
6
V =
3,14 35 20² 8 632777 Fm 6
Data !ela" Bi$ma""a #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
63
Tael 17. Data Per,itungan Bi$ma""a #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n !ela" !el$m%$k
%e"ie"
hlorella sp.
!el$m%$k
"
!el$m%$k
Ukuran
28?
Bentuk
=umu"
Per,itungan
speris
W2?M/
<,? /,1?
Pediastrum duple
28<
speris
W2?M/
#cenedesmus Fuadncauda
28< b8"
elipsoid
W2B"M/
Branchionus falcatis
28? b8"1
elipsoid
W2B"M/
?"/,//
&uchlanis dilatata
28/ B8?"
elipsoid
W2B"M/
?//,/
yclops sp.
28<1 b 8
elipsoid
W2B"M/
<1
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
Branchionus sp.
2 8 <1 , B 8 "
elipsoid
yclops sp.
2 8 < , B 8 -
elipsoid
W2B "M/
.--",??
&uchlonis sp.
28/" B81
rod
W2B"M<
"./
hlorella sp.
28<
speris
W 2?M/
??.<-
#cenedesmus sp
28,B8?
elipsoid
W2B "M/
"?.
&uglena sp.
28,B8?
elipsoid
W2B "M/
"?.
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
Euglena #p.
2 8 1 , B 8
elipsoid
W 2B "M/
?1,4?
Coelasreum sp.
2 8 "1
speris
W 2?M/
<4/,/
Pediastrum sp.
28
speris
W 2?M/
/,<
Branchionus sp
2 8 , B 8 "
elipsoid
W 2B"M/
""//,"
elipsoid
W 2B"M/
,
?
W2B"M/
4,?
?.14?,?1
&inocharis intermedia
28?,B8
!el$m%$k
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
<
Euglena #p
28",B8"
elipsoid
W2B"M/
","
Spirulina #p
28",B8
elipsoid
W2B"M/
/,"4
Chlorella #p
28"
speris
W 2?M/
<,-
Euchlanis dilatata
28/1,B8?
elipsoid
W2B"M/
?1/,/
64
!el$m%$k
Epistylis #p
28-,B8"
elipsoid
W2B"M/
4,4<
Cyclops Sp
28,B81
elipsoid
W2B"M/
"44,?
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
Pediast rum u(uran
s p e r i s
2 8
/.<
e
Euglena
li p s o i d
281,B8
Pinulari a legumen Branchionus < &inoch aris inyernedia < !el$m%$k
?1.4?
2 8 "" B 8
"4.4?
2 8 B 8 "
""//."
28 " B 8 .
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
hlorella sp
28"
speris
X 2? M/
<
#cenedesmus sp
28 B8 <
elipsoid
X 2 B"M/
<"
$ycrocystis sp
28
speris
X 2? M/
281 B8
one cone
X 2 B"M"
/
/
zooplankton Brachionus sp
65
!el$m%$k
!el$m%$k
4
!el$m%$k
-
!el$m%$k
1
&uglena sp
28? b8"
elipsoid
X 2 B"M/
/
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
hlorella
28"
speris
X 2? M/
<
#cenedesmus
28< b8
elipsoid
X 2 B"M/
",4?
$ycrocystis sp
28
speris
X 2? M/
1,?
euglena
28? b8"
elipsoid
X 2 B"M/
/,"4
rotifera
28/ b8<
one cone
X 2 B"M"
","
Brachionus sp
28 b8<
one cone
X 2 B"M"
"1,-
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
#cenedesmus sp
28/ b8<
elipsoid
X 2 B"M/
1,"
nitzschia sp.
a8 " b8
one cone
X 2 B"M"
,
chlorella sp
a84 b8"
speris
X 2? M/
"/,-
euglena sp
a84 b8?
elipsoid
X 2 B"M/
?,
otifera sp.
a8 b8<
one cone
X 2 B"M"
"-,?
branchionus sp
a8 b8<
one cone
X 2 B"M"
"1,-
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
microsystic
speris
X 2? M/
1,"
chorella sp
speris
X 2? M/
<,4
scenedesmus sp
elipsoid
X 2 B"M/
<,4
rotifera
one cone
X 2 B"M"
/,<
%e"ie"
ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
otifera sp.
2 8 1 , B 8
elipsoid
X 2 B "M/
/,"
&uglena sp.
28 , B 8 <
elipsoid
X 2 B "M/
4,/
Brachionus sp
28/,B8
one cone
X 2 B"M"
?-,"
hlorella sp
2 8 ,
speris
X 2? M/
,4
scenedesmus sp.
28,B8?
elipsoid
X 2 B "M/
"?,-
66
nitzschia sp.
!el$m%$ k
2 8 "1 , B 8
one cone
X 2 B "M"
,"?
%e"ie"
Ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
%e"ie"
Ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
Pediastrum duple#
A69=
speris
28"1
speris
WM/ aN?
<4"./
A6> b6;=
elipsoid
W2BN"M/
/"4
!el$m%$ k
"
!el$m%$ k
?
Scenedesmus sp
WM/ aN?
./
Microcystis sp.
A-;?
speris
W2N"M/
4.14
Peridinium sp.
A69@ b6;
iregular
W2BN"M-
"".??
%e"ie"
Ukuran
entuk
Pediastrum
=umu"
Per,itungan
281 b8< c 81
XM< a.b.c
"?/?,
&uglena
a8<" b84
X 2 B"M/
<1/,"
hlorella
a8
W2?M/
41/-,/
#treptococcus
a8 b8
X 2 B?M/
"/,
Peridinium
a8-1 b81
W2b"M-
411
mycrocystis
a8"1
W2?M/
<4/,/
mycrocystis
W2?M/
//,"
scenedesmus
X 2 B"M/
<<<4?,??
67
!el$m%$ k
nauplius
28"1 b8
X2BN"M<
/-,?
moina
a8/ b81
X2BN"M<
"/
#pesies
5kuran
bentuk
=umu"
Per,itungan
a8"
speris
hlorella sp. <
!el$m%$ k
scenedesmus sp.
a8< b8?
elipsoid
pediastrum
2
rod
mycrocystis
a8"
speris
%e"ie"
Ukuran
entuk
<,4/ W2?M/
<,?
X 2 B"M/
4,4< 11,<4
W2?M/ rumu"
284
!el$m%$ k
/
!el$m%$ k
Pediastrum
%e"ie"
Ukuran
?,1< /,<
entuk
W2B"M/
1,?
=umu"
Per,itungan
&uglena sp
elipsoid
/",/
hlorella sp
speris
??,
#keletonema
?/,/?
)idinium sp
"-,
%e"ie"
&uglena sp
W2?M/
281 28 B81,
Per,itungan
"/,-
28/ B8/
#cenedesmus
<,4/
Ukuran
2 8 / Dm B 8 Dm
olvulina pringsheimani stars
2 8 " Dm
(avicula sp
2 8 Dm
entuk
=umu"
Per,itungan
elipsoid
8 +W 2BN"0M/
?,<
speris
<, 8 +2N?0M/
B 8 " Dm
elipsoid
8 +W 2BN"0M/
?,14
6%
!el$m%$ k
4
!el$m%$ k
%e"ie"
Ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
Euglena sp
28?< G B8,
&lipsoid
8 +W 2BN"0M/
?,?
Chlorella sp
28?
#peris
8 +2N?0M/
<,?
&idinilum sp
28
/,<"
Bacillaria gymellin
28< G B8,?
?,<
%e"ie"
Ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
%e"ie"
Ukuran
entuk
=umu"
Per,itungan
hlorella
28
#peris
W2?M/
/,<
&uglena
28 / B 8 "
&lipsoid
X 2 B"M/
/,"4
&uglena
2 8 B8"
&lipsoid
X 2 B"M/
,"?
!ocytus naegelii
28/ B8/
&lipsoid
X 2 B"M/
4,4<
Aphan oteche nagelii
-
Euglen a #p. Scenedesmus sp
!el$m%$ k
"1
-.2 Pema,a"an -.2.1
Ha"il Bi$ma""a #it$%lankt$n
Berdasaran hasil pengamatan kelompok dalam praktikum pendugaan produktivitas primer dengan menghitung biomassa fitoplankton didapatkan < spesies yang berbeda yaitu spesies Pediastrum sp, Chlorella sp, Scenedesmus 7uadncauda* dan Euchlanis dilatata. )ari keempat spesies ini dilakukan pengukuran volume massa fitoplankton. Pengamatan dan perhitungan dengan menggunakan mikroskop yang telah dilakukan diperoleh biomassa pada masing ; masing spesies yaitu Chlorella sp sebesar <,? Tm, spesies Pediastrum sp sebesar /,1? Tm, spesies
6&
Scenedesmus 7uadncauda sebesar 4,? Tm, dan spesies Euchlanis dilatata sebesar
?//,/ Tm. Produktivitas di suatu perairan selain dipengaruhi faktor fisik%kimia juga sangat dipengaruhi oleh fitoplankton khususnya dalam produktivitas primer. )ari < spesies yang ditemukan, Chlorella sp merupakan spesies yang tidak sulit untuk ditemukan, Chlorella sp juga mendukung produktivitas di perairan yaitu sebagai salah satu produktor oksigen disuatu perairan dengan melakukan proses fotosintesis. 'idak hanya itu, Chlorella sp juga dapat dijadikan indikator kesuburan perairan dan memiliki gizi yang tinggi sehingga dapat dijadikan pakan alami ikan herbivora. Begitu pula dengan Pediastrum sp sebagai salah satu penyedia bahan organik dan oksigen bagi biota air dan keberadaannya mengundang kehadiran konsumen dan predator dan organisme lain yang membentuk ekosistem perairan +Prasetyo, -40. 3eempat spesies ini sangat berpegaruh terhadap produktivitas primer dan kelimpahannya dapat dilihat melalui biomassa yang didapatkan, walaupun bukan hanya volume yang dipertimbangkan akan tetapi terhadap jumlah yang ditemukan pula. Pada data kelas terlihat bahwa fitoplankton yang paling banyak ditemukan adalah spesies Chlorella sp dan, sehingga pada perairan tersebut paling banyak ditemukan bahwa kelimpahan Chlorella sp cukup tinggi dalam satuan luasMvolume pada waktu tertentu. Hasil data kelas untuk biomassa plankton diperoleh " spesies yang telah teridentifikasi oleh "1 kelompok. #pesies Scenedesmus sp juga merupakan salah satu spesies yang banyak temui oleh pengamatan kelompok lainnya. Aika dilihat dari pengukuran rata ; rata biomassa spesies pediastrum duple# memiliki biomassa tertinggi yaitu sebesar "?/?, Tm yang telah diamati oleh kelompok ?. Banyaknya plankton yang diperoleh disuatu perairan juga tidak selalu mengindikasi bahwa plankton tersebut kelimpahannya tinggi disuatu perairan, oleh karena itu dilakukan pengukuran biomassa yang terkait dengan besarnya nutrient namun tidak diikuti dengan tingginya kelimpahan fitoplankton, sehingga kandungan
7'
biomassa tertinggi tidak selalu akan memiliki kelimpahan fitoplankton yang tertinggi pula.
-.2.2
Ha"il Bi$ma""a &$$%lankt$n
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok dalam praktikum pendugaan ; pendugaan produktivitas sekunder dengan menghitung biomassa zooplankton didapatkan yang berbeda. )ari kesebelas spesies ini sama halnya fitoplankton dilakukan perbandingan pengukuran volume massa.dari pengamatan dan perhitungan dengan menggunakan mikroskop yang telah dilakukan diperoleh biomassa tertinggi yaitu pada spesies Brachionus sp sebesar ""//." Tm, sedangkan spesies Euglena sp memiliki biomassa sebesar ?1,4? Tm. Hal ini mungkin terjadi perhitungan mengikuti bentuk spesies masing% masing spesies yang menggunakan rumus yang berbeda. . :etzel +-4?0 mengatakan bahwa dimana kandungan biomassa tertinggi tidak selalu memiliki kelimpahan plankton yang tinggi. Hasil pengamatan menunjukan bahwa spesies Brachionus sp mudah ditemukan disuatu perairan dibuktikan oleh sebagian besar kelompok yang pengamatannya didapatkan
Brachionus sp . akan tetapi tidak dapat
disimpulkan bahwa Brachionus sp merupakan spesies yang mendominasi perairan tersebut, karena spesies lain seperti Cyclops sp* moina* dan Euglena sp* juga banyak ditemukan. Biomassa tertinggi adalah Euglena sp sebesar
<1/," Tm, hal ini menunjukan bahwa Euglena sp adalah salah satu yang memiliki kelimpahan tertinggi diperairan.
71
BAB IMPULAN DAN A=AN
5.1
!e"im%ulan
Produktivitas primer selain dipengaruhi oleh faktor fisik%kimia juga dipengaruhi oleh biota perairan seperti tumbuhan dan fitoplankton yang menghasilkan proses fotosintesis karena memiliki klorofil. Produktivitas primer yang paling dominan menurut pengamatan yang kami lakukan adalah Chlorella sp. Chlorella sp mendukung produktivitas di perairan yaitu sebagai salah satu produktor
oksigen disuatu perairan. #edangkan produktivitas sekunder banyak ditemukan spesies Brachionus sp, Cyclops sp dan Euglena sp masing%masing mendominasi diperairan. Pada data kelas biomassa fitoplankton tertinggi adalah Pediastrum duple# yaitu sebesar "?/?, Tm, dan biomassa zooplankton tertinggi adalah sp sebesar <1/," Tm. Banyaknya plankton yang diperoleh disuatu perairan juga tidak selalu mengindikasi bahwa plankton tersebut kelimpahannya tinggi disuatu perairan, dan kandungan biomassa tertinggi tidak selalu akan memiliki kelimpahan plankton yang tertinggi pula. !leh karena itu dilakukan pengukuran biomassa dan juga kelimpahan jumlah dari masing%masing spesies.
5.2
aran
5ntuk praktikum biomassa selanjutnya, dibutuhkan alat praktikum yang memadai, sehingga praktikan tidak perlu menunggu beberapa saat untuk melakukan praktikum. Hal ini terlihat dari kurang nya mikroskop untuk mengamati objek praktikum.
72
DA#TA= PUTA!A
)jumara, "11.$odul ? #umber &aya Alam 'ing(ungan erbaru(an dan ida( erbaru(an &i(lat e(nis Pengelolaan 'ing(ungan )idup di &aerah
+&nvironmental 2ssesment and $anagement0. Aakarta. $ahmudi, $. "11. Produ(tivitas Peraiaran. *akultas Perikanan 5niversitas Brawijaya. $alang #etiapermana, ). --. Produ(tivitas Primer dan Beberapa Cara Pengu(urannya. !seana. Lembaga L!( L7P7, Aakarta. #onarto et al., -4-. 'aut %usantara. )jambatan jakarta :iryanto, 2 P. "11 Peranan Plan(ton &i &alam E(osistem Perairan 1ndonesia* 'autan !ed ide. Pusat Penelitian !seanografi +P!I0 Lembaga 7lmu
Pengetahuan 7ndonesia +L7P70. Aakarta
73
LAMPI=AN Lam%iran -. D$kumenta"i Praktikum
Counting chamber
#ampel Plankton
74
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
'ingkat produktivitas primer merupakan deskripsi kualitatif yang menyatakan konsentrasi unsur hara yang terdapat di dalam suatu badan air atau merupakan laju pembentukan senyawa%senyawa organic yang kaya energi dari senyawa%senyawa anorganik. 'ingkat produktivitas primer perairan berasal dari ketersediaan unsur hara ( dan P. )imana kedua unsur ini merupakan unsur hara yang esensial yang dibutuhkan dalam pertumbuhan organisme. )an apabila kekurangan unsur ini maka akan menyebabkan rendahnya produktivitas primer suatu perairan. Produktivitas primer dalam suatu perairan dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat kesuburannya. &kosistem air yang terdapat di daratan + inland water 0 secara umum dapat dibagi " yaitu perairan lentik + lentic water 0, atau juga disebut sebagai perairan tenang, misalnya danau, rawa, waduk, situ, telaga dan sebagainya dan perairan lotik +lotic water 0, disebut juga sebagai perairan yang berarus deras, misalnya sungai, kali, kanal,
parit dan sebagainya. Perbedaan utama antara perairan lotik dan lentik adalah dalam kecepatan arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lambat serta terjadi akumulasi massa air yang berlangsung dengan cepat +Barus "110. #alah satu organisme yang berada dalam ekosistem tergenang yaitu benthos. Bentos merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai +anter dan Hills --0. Hal ini disebabkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu bahan pencemar yang masuk dalam perairan sungai dan bersifat immobile +Hynes -
75
lama sehingga hewan tersebut mempunyai kemampuan merespon kondisi kualitas air secara terus menerus +$ason --?0.
76
77
1.2. Tujuan Praktikum
'ujuan dari praktikum ini adalah 5ntuk mengetahui jenis dari organisme benthos serta produktivitas dari suatu daerah perairan. 1.3. Manfaat Praktikum
$anfaat dari praktikum ini adalah dapat mengetahui jenis organisme benthos serta produktivitas dari suatu daerah perairan.
BAB II TINJAUAN PUTA!A
2.1. Defini"i Bent,$"
Benthos adalah organisme +nabatiMfitobenthos atau hewaniMzoobenthos0 yang tinggal didalam dan atau di atas sedimen di dasar suatu perairan +Penuntun praktikum ekoper "110. !rganisme benthos ini meliputi jenis%jenis dari kelompok Protozoa, #ponge, oelenterate, otifera, (ematode, Bryozoa, )ecapoda, !stracoda, ladocera, popoda, Pelecypoda, Iastropoda, 7nsekta, dan Lintah. $enurut Aamil +"110, Bentos merupakan suatu organisme yang hidupnya di dasar perairan. $ereka juga mendiami semua ekosisitem perairan. !rganisme bentik hidup di atas substrat dasar perairan yang disebut sebagai organisme epifauna dan adapula yang berada dalam substrat itu sendiri disebut organisme bentik infauna. 3eberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. *aktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos. #edangkan faktor abiotik yaitu kondisi fisika seperti substrat, kekeruhan, arus, kedalaman, dan suhu, disamping juga dipengaruhi oleh faktor kimia seperti pH, !", dan bahan%bahan toksik dan factor biologi seperti predator dan kompetitor. Peranan hewan benthos di perairan yaitu6 $ampu mendaur ulang bahan organikG membantu proses mineralisasi G $enduduki posisi penting dalam rantai makananG 7ndikator pencemaran, karena siklus hidupnya yang penjang dan sifat pergerakannya yang terbatas. Eoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang +!dum --?0. Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan +!dum, --?0. Benthos memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi 7%
7&
dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan. Beberapa organisme makrozoobentos sering dipakai sebagai spesies indikator kandungan bahan organik, dan dapat memberikan gambaran yang lebih tepat dibandingkan pengujian secara fisika%kimia +Hynes -40. 3elebihan penggunaan makrozoobentos sebagai indikator pencemaran organik adalah karena jumlahnya relatif banyak, mudah ditemukan, mudah dikoleksi dan diidentifikasikan, bersifat immobile, dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap kandungan bahan
organik
+2bel, -4-G
Hellawel,
-4/ dalam
osenberg
dan
esh,--?0.
3elemahannya adalah karena sebarannya mengelompok dan dipengaruhi oleh faktor hidrologi seperti arus, dan kondisi substrat dasar +Hawkes -40. Iaufin dalam :ilhm +-0 mengelompokkan spesies makrozobentos berdasarkan kepekaannya terhadap pencemaran karena bahan organik ke dalam kelompok 6 a.
7ntoleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran kondisi lingkungan yang sempit dan jarang dijumpai di perairan yang kaya organik. !rganisme ini tidak dapat beradaptasi bila kondisi perairan mengalami penurunan kualitas.
b.
*akultatif, yaitu organisme yang dapat bertahan hidup pada kisaran kondisi lingkungan yang lebih besar bila dibandingkan dengan organisme intoleran. :alaupun organisme ini dapat bertahan hidup diperairan yang banyak bahan organik namun tidak dapat mentolerir tekanan lingkungan.
c.
'oleran, yaitu organisme yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kisaran kondisi lingkungan yang luas, yaitu organisme yang sering dijumpai diperairan yang berkualitas jelek. Pada umumnya organisme tersebut tidak peka terhadap berbagai tekanan lingkungan dan kelimpahannya dapat bertambah diperairan yang tercemar oleh bahan organik.
%'
2.2. Jeni" Bent,$"
3lasifikasi Bentos $enurut 5kurannya6 a. $icrofauna % $icrofauna hewan yang memiliki ukuran lebih kecil dari 1, mm. % ontohnya bacteri, diatom, ciliata, amoeba, dan flagellata. b. $eiofauna % $eiofauna $erupakan benthos yang mempunyai ukuran antara o. mm sampai ,1 mm. % ontohnya nematoda, cepepoda, dan foraminifera. c. $akrofauna % $akrofauna merupakan benthos yang memiliki ukuran lebih dari %
mm+1.1< inch0. ontohnya cacing,
%
Berdasarkan 'empat Hidupnya Bentos )iklasifikasikana. 3elompok organisme dominan yang menyusun makrofauna di dasar lunak
annelida,
sublitorial terbagi dalam
molusca,
sponge,
dan
crustacea.
? kelompok taksonomi 6 3elas Polychaeta,
3elas rustacea, *ilum &chinodermata, dan filum $ollusca. d. &pifauna % &pifauna adalah hewan yang hidupnya diatas permukaan dasar lautan % ontohnya, kepiting, siput laut, dan bintang laut. e. 7nfauna % 7nfauna adalah hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada %
dasar lautan. ontohnya cacing, tiram, macoma, dan remis.
Eoobenthos dapat dibagi berdasarkan cara makanannya, yaitu 6 % %
*ilter feeder +penyaring0 contohnya rustacea. )eposit feeder +pemakan deposit0 contohnya siput.
$akanan benthos mengandalkan dari hujan bahan organik yang dipengaruhi oleh daerah atas +fotik0. Berdasarkan ukuran tubuhnya ada ? klasifikasi pada benthos yaitu mikrobenthos +> 1, mm0, meiobenthos +1, ; mm0 dan makrobenthos +@ mm0.
%1
ara menentukan kualitas perairan berdasarkan Benthos yang ada di perairan tersebut salah satunya yaitu dengan pendekatan kualitatif dimana kita melihat jenis% jenis daripada Benthos yang hidup diperairan itu sendiri. jenis%jenis bentos berdasarkan tingkat kerusakan perairan dikemukakan oleh $ulyanto +--0 sebagai berikut 6 a. Perairan bersih
adalah Planaria, Perla, 7soperia, Leuctra, (emoura,
&odyonurus dan &phemera. b. Perairan tercemar organik ringan adalah aenis, &phemerella, Baetis, Limnophillus dan Hydropsyche. c. Perairan tercemar organik sedang adalah #imulium, Lymnaea dan Physa. d. Perairan tercemar organik berat adalah hironomous dan 'ubife. Berdasarkan jenis dibedakan menjadi " yaitu 6 . Eoobentos. Eoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang +!dum --?0. Hewan ini memegang beberapa peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan mineralisasi material organik yang memasuki perairan +Lind disitasi 2rdi "11"0, serta menduduki beberapa tingkatan trofik dalam rantai makanan +!dum --?0. Eoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan%potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan. Berbagai jenis zoobentos ada yang berperan sebagai konsumen primer dan ada pula yang berperan sebagai konsumen sekunder atau konsumen yang menempati tempat yang lebih tinggi. Pada umumnya, zoobentos merupakan makanan alami bagi ikan%ikan pemakan di dasar +Ybottom "eeder Y0 +Pennak -40. omimohtarto dan #ri +"110 mengatakan bahwa fauna bentik terdiri dari lima kelompok, yaitu $ollusca, Polychaeta, rustacea, &chinodermata
%2
dan kelompok lain yang terdiri dari beberapa takson kecil seperti #ipunculidae +owak%owak0, Pogonophora dan lan%lain. Pada umumnya, zoobentos merupakan makanan alami bagi ikan%ikan pemakan di dasar +Ybottom "eeder Y0 Perubahan salinitas dan )! mempengaruhi kehidupan biota perairan, termasuk komunitas makroinvertebrata bentos +biota perairan yang tidak bertulang belakang yang hidup di dasar sungai, berukuran @ mm0. !ksigen terlarut sangat penting bagi pernafasan zoobentos dan organisme%organisme akuatik lainnya. 3elarutan oksigen dipengaruhi oleh faktor suhu, pada suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi. 'iap%tiap spesies biota akuatik mempunyai kisaran toleransi yang buerbeda%beda terhadap konsentrasi oksigen terlarut di suatu perairan. Eoobentos membantu mempercepat proses dekomposisi materi organik. Hewan bentos, terutama yang bersifat herbivor dan detritivor, dapat menghancurkan makrofit akuatik yang hidup maupun yang mati dan serasah yang masuk ke dalam perairan menjadi potongan%potongan yang lebih kecil, sehingga mempermudah mikroba untuk menguraikannya menjadi nutrien bagi produsen perairan. ". Phytobentos Phytobentos merupakan tanaman milik bentos tersebut. 2.3.Bent,$" eagai Bi$in+ikat$r
Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang keberadaannya dan perilakunya di alam berhubungan dengan kondisi lingkungan, apabila terjadi perubahan kualitas air maka akan berpengaruh terhadap keberadaan dan perilaku organisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai penunjuk kualitas lingkungan +'riadmodjo "1140. Peranan hewan makrobenthos di perairan sangat penting dalam rantai makanan 3 "ood chain0, karena merupakan sumber makanan bagi beberapa ikan dan sebagai salah satu pengurai bahan organik +!dum -0. $akrozoobenthos memanfaatkan sumber makanan primer yang terdiri dari makanan yang bersifat pelagik sebagai makanan tersuspensi dan makan yang bersifat bentik sebagai
%3
makanan terdeposit. Bentuk lain dari deposit yang berbeda dengan makan deposit diatas adalah mikroalga bentik yang ada di sedimen, akan tetapi sumber makanan benthos yang sebenarnya diperoleh melalui sedimentasi pada kolom air, termasuk mineral makanan potensial yang tidak tertangkap oleh organisme pelagik. !leh karena itu dapat dikatakan bahwa input makanan dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu mikroalga bentik dan guguran dasar atau detritus yang suatu saat juga tersuspensi oleh adanya pergerakan air +Barnes, -40. Bentos sebenarnya memiliki peranan yang penting dalam suatu ekosistem. Berikut ini akan diuraikan pentingnya keberadaan bentos dalam suatu ekosistem. . Bentos berfungsi dalam proses rantai makananBentos merupakan bagian penting dari rantai makanan, terutama untuk ikan. Banyak invertebrata memakan alga dan bakteri, yang berada di ujung bawah rantai makanan. Beberapa rusak dan makan daun dan bahan organik lainnya yang masuk air. 3arena kelimpahan mereka dan posisi sebagai YperantaraY dalam rantai makanan air, bentos memainkan peran penting dalam aliran alami energi dan nutrisi. 7nvertebrata bentos yang sudah mati akan membusuk dan kemudian meninggalkan nutrisi yang digunakan kembali oleh tanaman air dan hewan lainnya dalam rantai makanan. ". Bentos dapat digunakan untuk melihat kualitas air pada suatu perairan 'idak seperti ikan, bentos tidak bisa bergerak banyak sehingga mereka kurang mampu menghindar dari efek sedimen dan polutan lain yang mengurangi kualitas air. !leh karena itu, bentos dapat memberikan informasi mengenai kualitas air sungai dan kualitas air danau. siklus hidup lama mereka memungkinkan penelitian yang dilakukan oleh ahli ekologi akuatik untuk menentukan setiap penurunan kualitas lingkungan. Bentos merupakan grup yang sangat beragam hewan air, dan sejumlah besar spesies memiliki berbagai tanggapan terhadap stres seperti polutan organik, sedimen, dan to#icants
bentik makroinvertebrata Banyak berumur panjang, yang
memungkinkan deteksi peristiwa masa lalu seperti pencemaran tumpahan pestisida dan ilegal dumping.
%4
$ahmudi dkk +---0, juga mempertegas bahwa makrozoobentos mempunyai peranan penting di ekosistem sungai, yaitu 6 . )apat memberikan informasi mengenai pemindahan dan penggunaan energi dalam ekosistem sungai ". $empunayi peranan dalam proses self purification sungai, dan ?. )apat digunakan untuk kepentingan restorasi perairan sungai dengan cara
mencipatakan
habiatat
yang
mendorong
kolonisasi
makrozoobentos. 3omunitas makrozoobentos bahkan menjadi sumber energi untuk perikanan di ekosistem sungai. 2.-.Parameter ang mem%engaru,i keera+aan ent$"
3eberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. *aktor biotik yang berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber makanan bagi hewan bentos. #edangkan faktor abiotik yaitu kondisi fisika seperti substrat, kekeruhan, arus, kedalaman, dan suhu, disamping juga dipengaruhi oleh faktor kimia seperti pH, !", dan bahan%bahan toksik dan factor biologi seperti predator dan kompetitor. 2.-.1. #akt$r #i"ika
a. 3ecepatan arus 2rus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, karena perbedaan dalam densitas air laut atau disebabkan oleh gerakan gelombang +(ontji, "11"0. #elanjutnya dikatakan bahwa pada dasar perairan dangkal, dimana terdapat arus yang tinggi, hewan yang mampu hidup adalah organisme periphiti( atau benthos. Pergerakan air yang ditimbulkan oleh gelombang dan arus juga memiliki pengaruh yang penting terhadap benthosG mempengaruhi lingkungan sekitar seperti ukuran sedimen, kekeruhan dan banyaknya fraksi debu juga stress fisik yang dialami organisme%organisme dasar. Pada daerah sangat tertutup dimana kecepatan arusnya sangat lemah, yaitu kurang dari 1 cmMdtk, organisme benthos dapat menetap,
%5
tumbuh dan bergerak bebas tanpa terganggu sedangkan pada perairan terbuka dengan kecepatan arus sedang yaitu 1%11 cmMdtk menguntungkan bagi organisme dasarG terjadi pembaruan antara bahan organik dan anorganik dan tidak terjadi akumulasi +:ood, -40. b. #uhu #uhu perairan merupakan parameter fisika yang sangat mempengruhi polakehidupan biota akuatik seperti penyebaran, kelimpahan dan mortalitas +Brower et.al, --10. $enurut #ukarno +-40 bahwa suhu dapat membatasi sebaran hewan makrobenthos secara geografik dan suhu yang baik untuk pertumbuhan hewan makrobenthos berkisar antara " % ? Z. #uhu optimal beberapa jenis $ollusca adalah
"1
Z
dan
apabila
melampaui
batas
tersebut
akan
mengakibatkan berkurangnya aktivitas kehidupannya +lark, -4/0. #alah satu adaptasi tingkah laku pada kelas Polychaeta akan berlangsung apabila terjadi kenaikan suhu dan salinitas. 2daptasi tersebut dapat berupa aktivitas membuat lubang dalam lumpur dan membenamkan diri di bawah permukaan substrat. Beberapa Polychaeta dapat bertahan dalam kondisi suhu ekstrim, diantaranya apitella capitata ditemukan dengan kelimpahan -1 ind.Mm[ pada suhu ?< \ +2lcantara dan :eiss, --0. c. #ubstrat )asar 5kuran partikel substrat merupakan salah satu faktor ekologis utama dalam mempengaruhi struktur komunitas makrobentik seperti kandungan bahan organik substrat. Penyebaran makrobenthos dapat dengan jelas berkorelasi dengan tipesubstrat. $akrobenthos
yang
mempunyai
sifat penggali
pemakan
deposit cenderung melimpah pada sedimen lumpur dan sedimen lunak yang merupakan daerah yang mengandung bahan organik yang tinggi +(ybakken, -440. :elch +-"0 menjelaskan bahwa substrat di dasar perairan akan menentukan kelimpahan dan komposisi jenis dari hewan benthos. #elanjutnya !dum +-0
%6
menambahkan bahwa jenis substrat dasar merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan organisme benthos. d. 3ecepatan arus 3ecepatan arus dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian antara bagian hilir dan hulu +topogra"i0 badan air, dimana semakin tinggi perbedaan ketinggian +elevasi0 tersebut maka arus semakin kuat. 3ecepatan arus akan mempengaruhi komposisi substrat dasar +sedimen0 dan juga akan mempengaruhi aktifitas makrozoobentos yang ada. 3ecepatan arus merupakan salah satu faktor penentu kemelimpahan dan keanekaragaman makrozoobentos. Pada perairan yang relatif tenang dan banyak ditumbuhi tumbuhan air biasanya banyak ditemukan kelompok $olusca sedangkan perairan dengan arus kuat atau jeram banyak ditemukan makrozoobentos dari kelompok 7nsekta dan Hirudinae +3oesbiono --0.
e. 7ntensitas ahaya Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya. Larva dari Baetis rhodani akan bereaksi terhadap perubahan intensitas cahaya, dimana jika intensitas cahaya matahari berkurang, hewan ini akan ke luar dari tempat perlindungannya yang terdapat pada bagian bawah dari bebatuan didasar perairan, bergerak menuju ke bagian atas bebatuan untuk mencari makanan +Barus "11<0. 2.-.2. Parameter !imia
a. #alinitas #alinitas
merupakan
ciri
khas
perairan
pantai
atau
laut
yang
membedakannyadengan air tawar. Berdasarkan perbedaan salinitas, dikenal biota yang bersifat stenohaline dan euryhaline. Biota yang mampu hidup pada kisaran yang sempit disebut sebagai biota bersifat stenohaline dan sebaliknya biota yang mampu hidup pada kisaran luas disebut sebagai biota euryhaline +#upriharyono, "1110.
%7
3eadaan salinitas akan mempengaruhi penyebaran organisme, baik secara vertikal maupun horizontal. $enurut Barnes +-410 pengaruh salinitas secara tidak langsung mengakibatkan adanya perubahan komposisi dalam suatu ekosistem. $enurut Iross +-"0 menyatakan bahwa
hewan benthos
umumnya dapat mentoleransi
salinitas berkisar antara " ; <1 ]. $enurut Budiman dan )wiono +-4/0 bahwa gastropoda yang bersifat mobile mempunyai kemampuan untuk bergerak guna menghindari salinitas yang terlalurendah, namun bivalvia yang bersifat sessile akan mengalami kematian jika pengaruhair tawar berlangsung lama. #elain itu reproduksi dari jenis%jenis gastropoda seperti Littorina scabra sangat dipengaruhi oleh salinitas. b. pH (ilai pH menunjukkan derajad keasaman atau kebasaan suatu perairan yang dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan air. pH tanah atau substrat akan mempengaruhi perkembangan dan aktivitas organisme lain. Bagi hewan bentos pH berpengaruh terhadap menurunnya daya stress. c. !ksigen 'erlarut !ksigen terlarut merupakan variabel kimia yang mempunyai peranan yangsangat penting bagi kehidupan biota air sekaligus menjadi faktor pembatas bagikehidupan biota. )aya larut oksigen dapat berkurang disebabkan naiknya suhu airdan meningkatnya salinitas. 3onsentrasi oksigen terlarut dipengaruhi oleh prosesrespirasi biota air dan proses dekomposisi bahan organik oleh mikroba. Pengaruh ekologi lain yang menyebabkan konsentrasi oksigen terlarut menurun adalah penambahan zat organik +buangan organik0 +onnel dan $iller, --0. Pada tingkatan species, masing%masing biota mempunyai respon yang berbeda terhadap penurunan oksigen terlarut dan perbedaan kerentanan biota terhadap tingkatoksigen terlarut yang rendah, misalnya Capitella sp. pada kelas Polychaeta. )apat hidup dan
%%
mengalami peningkatan biomassa walaupun nilai konsentrasi oksigen terlarut nol +onnel dan $iller, --0.
d. (itrogen dan *osfor (itrogen terdapat di lingkungan perairan dalam bermacam bentuk dangabunga n unsur kimia yang luas. (itrogen anorganik seperti amonia, nitrit, nitrat dangas nitrogen biasanya larut dalam air +onnel dan $iller, --0. Law et.al +--0 dalam Aunardi +"110 mengukur kandungan nitrat, nitrit danamonia di perairan payau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan (. )iversicolor pada kelas Polychaeta berkorelasi positif dengan kandungan nitrat tertinggi ?," ppm, nitrit 1," ppm dan amonia 1,- ppm dalam substrat. *osfor terdapat dalam bentuk oksida tunggal sebagai fosfor anorganik dan fosfor organik. Bentuk anorganik fosfor terutama
adalah
ortofosfat
+HP!
<"%0
dan
polifoafat.
3elimpahan (. )iversicolor juga berkorelasi positif dengan tingginya kandungan ortofosfat dalam substrat. Pada kandungan ortofosfat <-,/< ppm ditemukan kelimpahan (. )iversicolor sebesar -11 ind.Mm". #ebaliknya saat kandungan ortofosfat turun menjadi ",/< ppm , kelimpahan (. diversicolor juga turun menjadi ?<1 ind.Mm" +lavero et.al, -- dalam Aunardi, "110. 2.5.Alat %engamilan Bent,$" 2.5.1. Jala urer
Pengambilan sampel bentos dengan menggunakan Aala #urber dilakukan dengan meletakkan Aala #urber di dasar perairan dan jala terbuka melawan arus sungai. Batuan yang ada dalam cakupan Aala #urber +<1 " cm0 diambil dan diletakkan di baki yang telah berisi air. #elain batuan yang diambil, substrat dalam cakupan Aala #urber disikat supaya masuk ke dalam jala sesuai arah aliran air. #ubstrat itu juga dimasukakan ke dalam baki. Batu%batu yang terambil disikat pelan menggunakan sikat gigi supaya semua hewan yang mungkin menempel di batubatu itu terlepas dan masuk ke baki. #etelah tidak ada lagi batu%batu, semua substrat dan
%&
sedimen yang terambil di dalam baki, disaring dengan saringan $H ? dengan diameter pori ^ 1, mm sampai airnya jernih dan tidak ada lumpur. #ubstrat yang tersisa dimasukkan ke dalam plastik dengan sedikit air dan ditambahkan formalin
(amar 6. Jala "urer 2.5.2. Eckman grab
2lat ini dibuat dari baja yang beratnya kurang lenih ?," kg dan mempunyai ? macam ukuran yaitu 6 cm cm, "?cm "? cm, dan ?1 cm ?1 cm. Ec(man rab berfungsi untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung
dari tinggi dan dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. 2lat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal. Berdasarkan ukuran dan cara operasional, ada dua jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar. 2lat ini dipergunakan untuk pengambilan contoh perairan yang mempunyai dasar yang terdiri dari lumpur, pasir dan sungai yang arusnya kecil. &ckman Irab adalah dengan membuka alat untuk dapat mengeruk sedimen. Bila sudah terbuka, tali dan pemberat dipegang ketika &ckman Irab dijatuhkan ke dasar perairan. #aat penggeruk sudah mencapai dasar dan dapat mengambil sedimen, pemberat dijatuhkan agar pengeruk tertutup. #edimen yang terambil dalam &ckman Irab dimasukkan ke baki.
&'
(amar 9. Eckman Grab 2.5.3. etersen Grab
2lat ini dibuat dari baja dan biasanya dipergunakan pada perairan yang mempunyai dasar yang keras, misalnya jika dasar perairan terdiri dari lempung, batu dan pasir +laut0. Luas alat ini 1,1/ 1,11- m " dengan berat yang bervariasi antara ?, s.d ?,4 kg.
BAB III MET'D'L'(I
3.1. Tem%at +an *aktu Pelak"anaan Praktikum
Praktikum mengenai Pendugaan Produktivitas #ekunder dengan $enghitung &numerasi dan Biomassa Benthos dilaksanakan pada hari kamis, (ovember "1 mulai pukul ".?1%<.?1. Bertempat di Laboratorium 2kuakultur *akultas Perikanan )an 7lmu 3elautan 5niversitas Padjajaran. 3.2. Alat +an Ba,an 3.2.1. Alat
Berikut merupakan alat yang digunakan dalam praktikum pendugaan produktivitas dengan enumerasi dan biomassa makrozoobenthos Tael 16. Alat ang +igunakan +ala %raktikum Bent,$"
(o " ? <
(ama 2lat &ckman Irab Pinset :adah #aringan 'imbangan
3.2.2.
*ungsi 5ntuk mengambil sedimen 5ntuk mengambil bentos yang berukuran kecil 5ntuk meletakkan bentos yang bersih 5ntuk membersihkan bentos dari lumpur 5ntuk menimbang bentos
Ba,an
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah lumpur hasil sampling.
&1
&2
3.3. Pr$"e+ur !erja
?.<.
Lumpur dicuci pada air mengalir di dalam saringan
)iidentifikasi
)ihitung jumlahnya
)itimbang biomassanya per spesies 3.5. Anali"i" Data 3.5.1. Per,itungan Enumera"i Bent,$"
?./.
2nalisis perhitungan enumerasi benthos dilakukan dengan
cara6 . $enghitung jumlah dalam spesies ". $enghitung indeks diversitas dengan menggunakan rumus6 ?.. ?.4. ?.-. 3.8.1.
HK
8 %_Pi Ln Pi
Per,itungan Bi$ma""a Bent,$"
&3
?.1. 2nalisis perhitungan biomassa benthos dengan cara menghitung berat dari masing%masing spesies. Aadi jumlah dalam spesies dihitung biomassa eluruhnya. 3.11. 3.12. 3.13. 3.1-. 3.15.
3.16.
3.17. BAB I HAIL DAN PEMBAHAAN
-.1. Ha"il
?.4. ?.-. ?."1. ?.". ?."".
3elompok 3elas Lab 2sal #ampel
6 1 6 Perikanan B 6 2kuakultur 6 iparanje
?."?. Tael 19. Ha"il I+entifika"i Bent$" ang Ditemukan ?."<.
?.". Aenis
(o ?."4. >; 'ymnaea
megasoma
?."/. 3lasifikasi ?.?1. ?.?. ?.?". ?.??.
3ingdom 6 animalia Phylum 6 mollusca lass 6 gastropoda *amily 6
Lymnaeoidea >> Ienus 6 'ymnaea >>? #pesies 6 'ymnaea megasoma
?.?. >>D $iviparus "
subpurpureus
?
?.?/.
?.?-. ?.<1. ?.<. ?.<".
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6 iviparidae >> Ienus 6 $iviparus ?.<<. #pesies 6 $iviparus subpurpureus
?.<. >D Pleurocera sp
?.". Iambar
?.<-. ?.1. ?.. ?.".
?.<. ?.
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6
Pleuroceridae >?> Ienus 6 Pleurocera ?.<.
&4
?.. >?@ oniobasis <
livescense
?.. ?.4. ?.-. ?./1.
3ingdom 6 2nimalia Phylum6 $olusca lass 6 Iastropoda !rdo6
(eotaenioglossa ?./. *amily 6 Pleuroceridae >@; Ienus 6 oniobasis >@> #pesies 6
?./<.
oniobasis 'ivescens
?./. >@@ Mytilus sp
?./. 3ingdom 2nimalia ?./4. Phylum $ollusca ?./-. lass Bivalvia ?.1. #ubclass 6 Heterodonta ?.. !rder $ytiloida ?.". *amily 6 $ytilidae ?.?. #ubfamily 6 $ytilinae ?.<. Ienus Mytilus
?..
&5
6 6 6
6
6
?./.
?.. >D Amnicola limosa /
?.-. ?.41. ?.4. ?.4".
3ingdom 6 2nimalia ?.4<. Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6
2mnicolidae >D> Ienus 6 Amnicola
?.4. 3.97. Tael 18. Ha"il Pengamatan Bent$" !el$m%$k 1 B 3.99. %e"ie" 3.98. 3.8<. 3.81. B 3.82. 3.83. Ju Berat erat Pi Ln :gra rata0 P m; rata i :gram; >? 'ymnaea ?.-/. ? ?.-. 1,/?.-4. 1,"? ?.--. 1 ?.11. % megasoma , ,
3.96. N
?.-<.
>9=; $iviparus subpurpureus
?.1?.
?.1<. ,"
?.1. ,"
>9= Pleurocera sp
?.1. ?
?.. ,<
?.". 1,?
>99@ oniobasis livescense
?.. "
?.4. 1,""
?.-. 1,
>9;> Mytilus sp
?."<. ?.". ?4,4"
?."/. ?4,4"
?.?.
?.?". 1,14
?.??. 1,14
?.?.
?.?4.
?.?-.
?.1. " ?.14. ? ?.. < ?."".
>9>= Amnicola limosa
?."-. /
>9>@ .umlah
?.<". &6
" ? ?.1/. ?.1. % 1,1", < ?.?. ?.<. % 1," , ? ?."1. ?.". % 1,4 , ?.". ?."4. % 1,1", < ?.?<. ?.?. % 1,1", < ?.<1. ?.<.
?.. -.1.1. Data Ha"il Enumera"i Bent,$"
?.<<. Perhitungan 7ndeks )iversitas #hannon ; :iener 3.1-5.
HG 0 Pi Ln Pi
?.
H 'ymnaea megasoma 6 % %,? 8 ,?
?.<.
H $iviparus subpurpureus 6 -9 # %",< 8 ",<
?.<4.
H Pleurocera sp6 % %,? 8 ,?
?.<-.
H oniobasis livescense 8 % %, 8 ,
?.1.
H Mytilus sp 8 % %",< 8 ",<
?..
H Amnicola limosa 8 % %",< 8 ",<
3.152.
!elim%a,an 2
Bukaan Ekman Grab ( m Jumlah Individu (Ind) K=
3.153.
¿
¿
3.15-. 3 8 M 1.1< 3.155.
! 265 in+i/i+uC m 2
3.157. ?..
?.4.
Per,itungan In+ek" D$mina"i im%"$n D % _+Pi0" % +?M0" ` +M0" ` +?M0" ` +"M0" ` +M0"
`+M0" ?.-.
% +1."1"0
3.17<.
<6865
-.1.2. >9@9
Data Ha"il Bi$ma""a Bent,$"
Biomassa total 8 berat + 'ymnaea megasomaF $iviparus subpurpureusF
Pleurocera
spF
oniobasis
Mytilus spF Amnicola limosa:
?./". 6 1,/- ` ," ` ,< ` 1,"" ` ?4,4" ` 1,14 &7
livescenseF
?./?. 6 ,/ gr 3.17-. Tael 2<. Data !elim%a,an ent,$" kela" B
?./. 3elom po k ?./4. ?.. " ?.<. ? ?.. < ?.41. ?.4?. / ?.4/. ?.4-. ?.-". 1 ?.-. " ?.-4. < ?."1. / ?."1<. ?."1. ?."1. "1
?.//. total kelimpahan ?./-.
"
?.".
?1
?..
?.4.
""
?.4.
?.4<.
11
?.4.
"
?.-1.
1
?.-?.
11
?.-/.
?.--.
?."1".
1
?."1.
"
?."14.
"11
?.".
"
?."?. -.2. Pema,a"an -.2.1. Ha"il Enumera"i Bent,$"
&%
?./. total biom assa ?.1. <4,"4 ?.?. , ?./. 1," ?.-. 4,4/ ?.4". ", ?.4. ,? ?.44. 1,?/ ?.-. ,/? ?.-<. 4,4 ?.-. ,-/ ?."11. "?,<4 ?."1?. ",// ?."1/. 4,4?."1-. ?," ?."". 4,4
?." ?."<. <. Berd Berdas asar arka kann pengam pengamat atan an meng mengena enaii makr makrozo ozoobe obent ntos os yang yang dilaku dilakukan kan kelomp kelompok ok mendapa mendapatka tkann / spesie spesiess tergol tergolong ong dalam dalam phylum phylum mollusca dan tergolong kedalam " kelas yaitu gastropoda dan bivalvia. / spesie spesiess terseb tersebut ut antara antara lain 'ymnaea megasoma* $iviparus $iviparus subpurpureus* Pleurocera sp* oniobasis livescense* Mytilus sp dan Amnicola Amnicola limosa limosa
)armono +"110 menyatakan bahwa )ari semua hewan makrozoo%bentos, maka bivalvia dan gastropoda baik yang hidup di air tawar maupun di air laut yang paling banyak digunakan sebagai indikator pencemaran logam, karena habitat hidupnya yang menetap. ?.". Perhitungan Perhitungan 7ndeks 7ndeks )iversita )iversitass #hannon ; :iener :iener kelompok kelompok yaitu 'ymnaea megasoma sebe sebesa sarr ,? ,?,, $iviparu $iviparuss subpurpure subpurpureus us sebesar ",<, Pleurocera sp sebesar ,?, oniobasis livescense sebesar ,, Mytilus sp sebesa sebesarr ",<, dan Amnicola limosa sebesar sebesar ",<. $enurut $enurut #astrawij #astrawijaya aya
+"1110 +"1110 dalam dalam #inaga #inaga +"11-0 +"11-0 klasif klasifika ikasi si deraja derajatt pencem pencemara arann berdas berdasark arkan an 7ndeks )iversitas #hanon%:iener +H0, yaitu6 jika H @ ",1 +tidak tercemar0, ,1 H ,/ +tercemar sedang0 dan H > ,1 +tercemar berat0. )ari data diatas diatas mendapa mendapatka tkann hasil hasil bahwa bahwa perair perairan an yang yang diambi diambill sampel sampelnya nya pada pada praktikum ini belum tercemar oleh o leh bahan pestisida berbahaya. berbaha ya. 2pabila nilai H > itu artinya kenanekaragamannya rendah, namun apabila H > ? maka arti artiny nyaa kean keanek ekar arag agam aman anny nyaa seda sedang ng dan dan apbi apbila la H @ ? maka maka arti artiny nyaa menunjukkan keanekaragam di suatu perairan tersebut tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan pengamatan yang kelompok lakukan lakukan tidak terdapat terdapat jenis spesies spesies yang keanek keanekar araga agama manny nnyaa ting tinggi gi teta tetapi pi semua semua spes spesie iess menun menunjuk jukka kann bahwa bahwa keanekar keanekaragam agamanny annyaa sedang. sedang. Hal terseb tersebut ut dapat dapat disebab disebabkan kan faktor faktor%fa %fakto ktor r seperti parameter fisik +suhu0 dapat menjadi faktor penentu atau pengendali kehidupan flora dan fauna akuatik. Pengukuran )! menurut !dum +--?0 dipengaruhi oleh faktor fisika, kimia, dan biologi, besarnya oksigen terlarut dalam dalam air umumnya umumnya tidak tidak melebi melebihi hi dari dari 1 ppm. ppm. $enurut $enurut *eriani *erianita ta et al +"110 indeks keseragaman rendah yang mendekati +nol0 berarti keseragaman
&&
antar spesies rendah dan kekayaan individu yang dimiliki masing%masing spesies sangat jauh berbeda. Pada kelompok kami, total kelimpahan bentos yaitu " dengan total biomassa biomassa <4,"4. (ybakken
+--"0
menyatakan menyatakan
bahwa faktor pembatas yang mempengaruhi kelimpahan benthos ialah arus arus,, pH, pH, oksi oksige genn terl terlar arut ut,, suhu suhu dan sali salini nita tas. s. 'ingg 'ingginy inyaa keli kelimp mpaha ahann makrozoobenthos juga diakibatkan oleh tingginya bahan organik yang dapat mempengaruhi organisme dasar. $enurut :ood +-40 menyatakan bahwa bahan organik yang mengendap di dasar perairan merupakan sumber makanan bagi organisme bentik, sehingga jumlah dan laju pertambahannya dalam sedimen mempunyai pengaruh yang besar terhadap populasi organisme dasar. 2llard 2llard dan $oreau $oreau dalam dalam 2PH2 2PH2 +--"0 +--"0 menyat menyataka akann bahwa bahwa kelimp kelimpaha ahann hewan benthos pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik ?."/. Aika dilihat dilihat dari dari data kelas B total total kelimpahan kelimpahan bentos bentos tertinggi tertinggi itu terdapat pada kelompok ? yaitu dengan kelimpahan sebesar dengan total biomassa 1,". #edangkan kelimpahan terendah yaitu terdapat terdapat pada kelompok " yaitu dengan total biomassa sebesar ,-/. Banyak faktor menga mengapa pa seti setiap ap kelo kelomp mpok ok berbed berbedaa juml jumlah ahny nya. a. *akto *aktorr dari dari pada pada saat saat praktikum mungkin kelompok yang mendapatkan kelimpahan bentos terendah kurang bersih dalam membersihkan lumpur dan menemukan bentos dengan jumlah yang sedikit dan juga sampel setiap kelompok tidak berada dalam titik atau berbeda titik tetapi tetap dalam area. -.2.2. -.2.2. Ha"il Ha"il Bi$ma" Bi$ma""a "a Bent, Bent,$" $"
?." ?.". . Biom Biomas assa sa dari dari / spes spesie iess yang yang dite ditemu muka kann berb berbed edaa beda beda,, biomassa terbesar terdapat pada spesis Mytilus sp dengan berat ?4,4" gr dan yang yang terk terkeci ecill yaitu yaitu Amnicola limosa dengan dengan berat berat 1,14 gr. $enurut $enurut (ina (ina +"1"0 biomassa makrozoobenthos makrozoobenthos yang terdapat terdapat dalam lingkungan perairan dapat dapat mencerm mencermink inkan an strukt struktur ur komuni komunitas tas lingkun lingkungan gan perair perairan an terseb tersebut. ut. Perbeda Perbedaan an biomas biomassa sa makroz makrozoob oobent enthos hos ini dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh ukuran ukuran dari dari
1''
organi organisme sme terten tertentu, tu, kepadat kepadatan an dan beragam beragam jenis jenis makroz makrozoobe oobenth nthos os yang yang ditemukan. Aika dilihat dari data kelas biomassa rata%rata terbesar terdapat pada kelompok ? yaitu sebesar 1," sedangkan yang terkecil terdapat pada kelomp kelompok ok "1 yaitu yaitu sebesa sebesarr 4,4. 4,4. Peningka Peningkatan tan produks produksii suatu suatu lingku lingkungan ngan umumnya akan meningkatkan ketersediaan makanan. Hal ini akan berdampak pada biomassa yang juga akan semakin meningkat. Pengukuran biomassa benthos merupakan salah satu cara untuk menduga besaran produktivitas sekunder perairan oleh benthos tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondi kondisi si pera perair iran an dima dimana na sampel sampel bent bentho hoss diam diambi bill menu menunj njuka ukann kond kondis isii produktivitas yang termasuk dalam kategori sedang dimana kondisi perairan sangat ditentukan juga oleh kenaekaragaman benthos selain itu benthos juga menunjukan pencemaran terhadap suatu perairan dengan ditandai dominasi yang tinggi pada benthos. ?."4. ?."-. ?.""1. ?."". ?.""". ?.""?. ?.""<. ?."". ?.""/. ?."". ?.""4.
1'1
?.""-. ?."?1. ?."?. ?."?". ?."??. ?."?<. ?."?.
1'2
3.237. 3.236.
BAB
IMPULAN DAN A=AN 3.239.
5.1. im%ulan
?."?-. )ari hasil identifikasi, terdapat / spesies dengan phylum $ollusca dan " kelas yaitu Iastropodan dan Bivalvia. 2dapun nama spesies yang ditemukan yaitu 'ymnaea megasoma* $iviparus subpurpureus* Pleurocera sp* oniobasis livescense* Mytilus sp dan Amnicola limosa Hasil pengamatan yang kelompok
lakukan tidak terdapat jenis spesies yang keanekaragamannya tinggi tetapi semua spesies menunjukkan bahwa keanekaragamannya sedang. )ari hasil perhitungan total kelimpahan bentos yaitu " dengan total biomassa <4,"4. Biomassa terbesar yaitu Mytilus sp sebesar ?4,4" gr. 7ndeks )ominasi #impson sebesar 1,- menunjukkan
adanya dominasi dari jenis spesies yang ditemukan. ?."<1. 5.2. aran
?."<. 3eseriusan dan ketelitian pada saat praktikum sangat penting karena itu faktor agar dalam praktikum mendapatkan hasil yang maksimal. #elain keseriusan dan ketelitian dibutuhkan juga )alam pemahaman yang benar agar dalam pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik. ?."<". ?.". ?."<<. ?."<. ?."
1'3
3.2-6.
?."<-.
DA#TA= PUTA!A 3.2-9.
2bel,Hellawel.-4/. 3elebihan penggunaan makrozoobentos
?."1. 2nggoro, #utrisno. -4<. )istribusi dan 3elimpahan. *akultas Peternakan 5niversitas )iponegoro. #emarang ?.".
Barus."11. Pengetian Perairan lentik
?."".
Brower.--1. Pengertian suhu perairan
?."?.
anter, Hills.--.pengertiian Bentos
?."<. &ffendi, H. "111. 'elaah 3ualitas 2ir. $anajemen #umberdaya Perairan. *akultas Perikanan dan 7lmu 3elautan 7nstitut Pertanian Bogor.Bogor."- ha ?.". Iaufin dalam :ilhm.-.Pengelompokkan berdasarkan kepekaannya terhadap pencemaran ?."/. Hakim,L. "11-. $akrozoobenthos Lingkungan. httpMMilmukelautan.com
#ebagai
spesies
makrozobentos
7ndikator
?.".
Hawkes.-4.3elemahan makrozoobentos
?."4.
Hynes.-4.indikator kandungan bahan organik
?."-.
Hynes, Hilsenshoff.-.Perairan sungai bersifat immobile
?."/1.
Aamil."11. Pengertian Bentos
?."/.
$ason.--?.Pengertian $akrozoobenthos
Pencemaran
?."/". $ahmudi, dkk.---. $akrozoobentos mempunyai peranan penting di ekosistem sungai ?."/?. $uhaimin, Haidir. "1?. )istribusi $akrozoobenthos Pada #edimen Bar+Pasir Penghalang0 )i 7ntertidal Pantai )esa $appakalompo 3abupaten 'akalar. #kripsi. *akultas 7lmu 3elautan dan Perikanan. 5niveristas Hasanuddin. $akassar ?."/<. $ulyanto.--.Aenis%jenis bentos berdasarkan tingkat kerusakan perairan !dum.--?. Pengertian Eoobentos ?."/.
(ontji."11". Pengertian 2rus
?."//. (ybakken.--".*aktor pembatas yang mempengaruhi kelimpahan benthos
1'4
?."/.
!dum.--?.Oang mempengaruhi Pengukuran )!
1'5
1'6
?."/4.
omimohtarto dan #ri."11.3elompok fauna bentik
?."/-. #astrawijaya, #inaga."11-.3lasifikasi derajat pencemaran berdasarkan 7ndeks )iversitas #hanon%:iener ?."1. #etiawan, ). "114. #truktur 3omunitas $akrozoobenthos #ebagai Bioindikator 3ualitas ?.". Lingkungan Perairan Hilir #ungai $usi. +#kripsi0 7nstitut Pertanian Bogor. Bogor ?."". #uwondo dkk, "11<. . 3eanekaragaman, densitas dan distribusi benthos di perairan sungai pepe #urakarta. http6MMtop%pdf.comMjenis%bentos.htm ?."?. #yamsurisal. "1. #tudi Beberapa 7ndeks 3omunitas $akrozoobenthos )i Hutan $angrove ?."<. 3elurahan oppo 3abupaten Barru. +#kripsi0 5niversitas Hasanuddin. $akassar ?.". 3.267. 3.266. 3.269. 3.268. 3.29<. 3.291. 3.292. 3.293. 3.29-. 3.295. 3.297. 3.296. 3.299. 3.298. 3.28<. 3.281. 3.282. 3.283. 3.28-. 3.285. 3.287. 3.286. 3.289. 3.288.
'riadmodjo ."114. Pengertian Bioindikator
1'7
3.3<<. 3.3<1. 3.3<2. 3.3<3. 3.3<-. 3.3<5. 3.3<7. 3.3<6. 3.3<9. 3.3<8. 3.31<. 3.311. 3.312. 3.313. 3.31-. 3.315. 3.317.
3.316. LAMPI=AN 3.319. 3.318. 3.32<. 3.321. 3.322. 3.323. 3.32-. 3.325. 3.327. 3.326. 3.329. 3.328. 3.33<. 3.331. 3.332. 3.333. 3.33-. 3.335. 3.337. 3.336. 3.339. 3.338.
1'%
3.3-2. 3.3-3. kel$ m % $ k
3.3-<. Lam%iran 3.3-1. Lam%iran 5. Data kela"
3.3--. genu" C "%e"ie"
3.3-5. ju
?.?<. ? ?.?".
?.?-.
?.?/<.
,"
?.?//. 1 ,"
?.??.
1 ,<
Pleurocer
?.?. 1
?.?<. ,/"
?.?4".
1 ,""
?.?41. Ioniobas is livescence
?.?4-. $ytilus sp. ?.?-4. 2mnicol a limosa
?.?. 1
?.?/.
?.?4<. 1
?.?4?. 1,<<
?.?-1. ?.?44.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
",1
?.?4. " ?.?-.
1 ,/-
?.?/". iviparus subpurpureus
?.?. a sp.
3.3-6. t$tal i$m a""
?.?/.
?.?". ? ?.?1.
?.?.
?.??. Lymnaea megasoma
?.?/?. ?.?/.
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.?--.
?.?-.
?.<11.
? 4,4"
1 ,14
?.?-". ?4,4" ?.<1. 1,14
?.?-?. 1 ?.<1". 1
?.?4. % , " ?.?/. % " , ? 4 ?.?/. % , " ?.?4. % , 1 ?.?-<. % " , ? 4 ?.<1?. %
3.35<. H
3.351 D
?.?/1 1, ?.?-. ,"-
?.?/4. ",?-
?.?. ,"-
?.?4/. ,1
?.?-. ",??.<1<. ",?-
1'&
3.3-3. kel$ m % $ k
?.<1/.
3.3--. genu" C "%e"ie"
?.<1.
_
3.3-5. ju
?.<14.
?.<. " ?.<. "
>9@
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.<1-.
?.<4.
< ,/
?.<1. <4,"4
" 4, ?.<-. ,<
Mytilus
#p
>;? Pomatio psis lapidaria
3.3-6. t$tal i$m a""
?.<"/. ?
?.<".
" ,"
?.<"<.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.<.
?.<"1. 1
?.<"-. 1
?.<"4. ,/
>> Pleuroce ra acuta
?.. ?
?./.
,<
?.?.
?.4. 1
?.. ,""
?.<<".
>> Amnicol a limosa
?.<<<. "
?.<<.
1 ,<4
?.<
?.<<. 1
" , ? 4 ?.<". % , < ?.<". % , < / ?.1. % , < 1 ?.-. % , < 1 ?.<<4. % , <
3.35<. H
3.351 D
?.<?.
?.<< ?.<"? 1,
?.<"". ,-<
?.. ,<
?.<<1. ,< ?.<<-. ,-<
11'
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
>?; $iviparu s subpurpureus
3.3-5. ju
?.<?.
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.<<.
3.3-6. t$tal i$m a""
1 ,1
?.<.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.</. 1
?.<. 1,1
>@9 'iopla# subcarinata
?.".
?.?.
1 ,1
?.1.
?.. 1
?.<. 1,1
>= onioba sis #p.
?.<.
?.<".
1 ,"/
?.-.
?.<<. 1
?.<?. 1,"/
?.<4. ?.<4.
?.<4. ?.<-/. ?
> )ydrobia nic(liniana
?.<44.
_
>
Mytilus
sp.
1 ,1?
?.<41.
?.<4-. < ?.<-4. "
?.<4?. 1
?.<4". 1,1?
?.<-1.
? ?,-< ?.<--. " ?,<"
?.<-. , ?.11. ,4<
?.<-". ?.1. 1
/ ?.<. % " , / ? ?./. % " , / ? ?.<. % " , / ? ?.<4<. % " , / ? ?.<-?. % , " 4 ?.1". %
3.35<. H
3.351 D
?.<4. ",/?
?.. ",/?
?.</. ",/?
?.<4. ",/?
?.<-<.
?.<-
?.1?. ",<<
?.1< 1,
111
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
>?=@ onioba sis sp.
3.3-5. ju
?.1.
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.14.
3.3-6. t$tal i$m a""
,
?.1.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.1. 1
?.1-. 4,4
>?9? Pleuroce ra sp.
?./. "
?..
< ,1"
?.<.
?.4. <4,"<
>?;
Bithynia
sp.
?.".
?."/.
< ,1-
?."?.
?.-. 1
?."4. 1
?.". <,1-
?.?". ?.<.
>?>> Pyrgulop sis letsoni
?.<".
_
?.?<. ? ?.. "?
?.?. ?.<<.
1 ,? <,"
?.?. 1
?.?/. ", ?.<. 1,"
?.
" , < < " ?.. % , " / ?."1. % 1 , / ?."-. % ? , ? ?.?4. % " , 1 ? ?.<. % ,
3.35<. H
3.351 D
?.". ,"
?.". 1,/
?.?1. ?,?
?.?-. ",1? ?.<4.
?.<-
112
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
3.3-5. ju
3.3-7. r ataan i$ma" "
3.3-6. t$tal i$m a""
?.". ?.1. <
?.. #p
$ytilus
?.?.
1,14
?.<. 1,14
?./. < ?.-.
?./1. Ionobasi s 7nescens
?./".
,1
?./-. iviporu s #ubpurpurreus
?..
? ,"
?./?. <,1"
?.?. 1
?.". ?,"
?.-. ? ?..
?.4/. ?.-.
?.4. Lymnaei dae buliminae
?.4. ?.-/.
_ $ythilus
?.41.
?.44. ?.-.
?.4-.
1 ,"
<,4" ?.-4. "
?.. 1
?./<. 1
?.1. ?./4.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.4". 1
?.4. ,
?.-1. 4,4/ ?.--.
?.-. ?./11.
? ?./. % " , ?./. % 1 , 4 ?.<. % " , ?.4?. % , 1 ?.-". % / , ? 1 ? ?./1.
3.35<. H
3.351 D
?.. ",-
?.//. 1,4
?.4 1,
?.. ",-
?.4<. ,1-
?.-?.
?.-<
?./1".
?./1?
113
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
3.3-5. ju
3.3-7. r ataan i$ma" "
3.3-6. t$tal i$m a""
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
, 1
"
?./1. Pleurocer a acuta ?./1<.
?./1.
1 ,<
?./1/.
?./<. a
Pleurocer
?./?.
1,<
1 ,?-
?./.
?./"".
1,?-
?./".
1 ,"
?./?. ?./<.
_
?./??. " ?./<".
?./". 1
?./"/. 1,"
?./?<.
'urris
?./4. 1
?./.
?./"<.
?./?".
?./1-. 1
?./14.
?.//.
?./"?. Iillia altilis
?./<1.
1,"
1 ,4
?./?/. 1
?./?. ,/ ?./.
" /,
?./<<. ",
?./<.
% , " ? ?./1. % , < / ?./-. % , < / ?./"4. % , < / ?./?. % , " ? ?./
3.35<. H
3.351 D
,"
?./. ,-<
1, ?./"1. ,-<
?./"-. ,-<
?./?4. ," ?./<.
?./<4
114
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
>@?=
?.//.
?./".
Eliptio sp
?./<-. /
?./4.
3.3-5. ju
3.3-6. t$tal i$m a""
,<
?./.
?./?. ,<
?.//1. ?
?.//.
-,--
?.//". -,-
?./1.
?.//4.
_
?.//-. <
? ,?-
?./. ,?
>@ s sp
$iviparu
?./-.
? ,<
?./4. <
?./41. ",/
?./44.
>@D@ Margarit i"era sp.
?./4.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?./<. 1
>@? 'yogyrus browni
?.//.
?./4.
3.3-7. r ataan i$ma" "
? ,4
?.//?. 1
?./".
?./4. 1
?./-1. 1
?./4-. ?,4
? " / ?./. % , ? 4 / ?.//<. % 1 , " 4 4 ?./?. % , / ? 4 ?./4". % 1 , " " ? ?./-. % , / 1 -
3.35<. H
?.//. ,?4
3.351 D
?./ 1,
?.//. 1,"4
?./<.
?./4?. 1,""
?./-". ,/1
?./
?./4< 1,
115
3.3-3. kel$ m % $ k
?./-<.
3.3--. genu" C "%e"ie"
?./-. _ ?.1<. filopaludi na Aavanica
?.1?. -
?.".
?.".
?.?1. ?.?-.
3.3-5. ju
?./-/.
?.1. ?
?.?.
?."". a
?.?. is ?.<1.
elliptio
pleurocer
goniobac _
?.<.
?."?.
?.?". ?.<. /
3.3-7. r ataan i$ma" "
?./-.
?.1/.
?..
?."<.
?.??.
< 1,-<
" ,"?
,--
1 ,4<
1 , ?.<". ,
3.3-6. t$tal i$m a""
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?./-4. 1,?/
?./--.
?.1.
?.14. 1 /,/-
?.. 1
?./. ,--
?."/. 1
?.". 1,4<
?.?. 1
?.?<. 1, ?.. ,/?
?.<<.
?.11. % , 4 ? " 4 ?.1-. % 1 , / ? ?.4. % , " ?.". % , " ?.?/. % , " ?.<. % /
3.35<. H
3.351 D
?.1.
?.1"
?.1. 1,/-
?.-. ,-
?. 1,
?."4. ,-
?.?. ,?.
?.<
116
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
3.3-5. ju
?.<-. Pilsbryoc oncha &ilis ?.<4. 1
3.3-7. r ataan i$ma" "
?..
3.3-6. t$tal i$m a""
< ,-"
?.1.
?.". <,-"
?.4. Bellamiy a javanica ?..
?.-. ?
?./1.
",/?
?./. ?,4-
?.//.
?./4. <
?./-.
/ 1,
?.1. 4,4
?./.
_
?.4. ?.. " ?.4<.
>@
Mytilus
#p >D? Pila ampullacea
?.. ?.4/. "
?.4.
",14
,-<
?.-. ",14 ?.44. ?,44
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.?. 1
?./". 1
?..
?.41. 1 ?.4-. 1
, 1 / 4 < ? ?.<. % , ? 4 / ?./?. % 1 , " 4 4 ?.". % , / ? 4 ?.4. % , 1 ?.-1. % 1 ,
3.35<. H
?.. ,?4
3.351 D
?./ 1,
?./<. 1,"4
?.?.
?.< ?.4? 1,
?.4". ,1?.-. 1,<1
117
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
?.-?. >
?.41". <
?.4.
?.4"1. ?.4"-.
?.41?. sp
G
mytirus
3.3-5. ju
?.-. ?
?.41<. "
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.-/.
?.41.
?.4". bellamiy a javanica
?.4?. ?
?.4<.
?.4". a sp ?.4?1.
?.4"". " ?.4?.
?.4"?.
pleurocer _
<,1"
,1
3.3-6. t$tal i$m a""
?.-. ,-/
?.41/. ,<
" ,?
?.4.
1 , ?.4?". 1,4
?.4"<.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.-4.
?.41. 1
?.4/. 1 /,-?
?.4". 1 ,<
?.4??. "?,<4
?.4?<.
< 1 ?.--. % , 1 < 1 4 ?.414. % , " ? ?.4. % 1 , 4 < ?.4"/. % , " ? ?.4?. % ? , ? "
3.35<. H
3.351 D
?.411.
?.41
?.41-. ,"
?.41 1, ?.44. 1,4<
?.4". ," ?.4?/.
?.4?
11%
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
?.4?-. sp
$ytilus
3.3-5. ju
?.4<1.
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.4<.
3.3-6. t$tal i$m a""
1,/
?.4?4. /
?.4<". 1,/
?.4<4. 'ryona clathrata
?.4<-. "
?.41.
1 ,/
?.4<.
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.4. 1
?.4". 1
?.4. ,"
?.4. sp
'ubife
?.44.
?.4-.
1 ,1
?.4/.
?.4/. 1
?.4/1. 1,1
?.4//. Pleucoce ra sp
?.4/. "
?.4/4.
1 ,"<
?.4/.
?.41. 1
?.4/-. 1,<4
?.4<. ?.44?.
?.4. ?.44<.
_ 2nodonti
?.4/. / ?.44.
?.4.
,// ?.44/.
?.44. ",// ?.44.
?.4-. ?.444.
4 " ?.4<<. % , " ?.4?. % , 1 ?.4/". % , " ?.4. % , 1 ?.441. % , 4 1 < ?.44-.
3.35<. H
3.351 D
?.4<. ,-
?.4<. ,1-
?.4 1,
?.4/?. ,-
?.4". ,1-
?.44.
?.44"
?.4-1.
?.4-
11&
3.3-3. kel$ m % $ k
?.4-".
?.-1.
?.-1.
3.3--. genu" C "%e"ie"
odes ferussacianus
?.4-?. 'ryoma clathrata
?.4-<. ?
?,"4
?.4-.
?.-1?.
?.-1<.
?.-?.
?.-.
?.-".
?.-"-. is
_
3.3-6. t$tal i$m a""
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
1
?.-1". Pomatiop sis lapielana
?.-"1. sp ?.--. ?.-"4.
3.3-5. ju
3.3-7. r ataan i$ma" "
,
1 ,
,<-
?,"4
?.4-. 1
?.4-/. ,
?.-1/. 1
?.-1. 1,
?.-<. 4,4-
?.-.
$ytilus
Ioniobas
?.-". ?.-?1. "
?.-"".
,4?.-?. 1 ,
?.-"?. ,4?.-?". 1,4
?.-"<. 1 ?.-??. 1
% , / 1 ?.4-4. % 1 , ?.-1. % , / 1 ?.-/. % ? , " ?.-". % " , 1 ?.-?<. % , ?
3.35<. H
3.351 D
,/1
1, ?.4--. 1,
?.-14. ,/1
?.-.
?.-4 ?.-" 1,
?.-"/. ",1 ?.-?. ,?4
12'
3.3-3. kel$ m % $ k
?.-?.
3.3--. genu" C "%e"ie"
?.-?4.
Liopla
3.3-5. ju
?.-?-.
3.3-7. r ataan i$ma" "
?.-<1.
1 ,"
3.3-6. t$tal i$m a""
?.-<". 1
?.-<. 1,"
?.-<. Pleucoce ra sp ?.-
?.-.
?.-/.
?.-/. sp
_
$ytilus
?.-<4. <
?.-<-.
?.-. 4
?.-4.
?.-//.
?.-/.
1 ,
",-
?.-. 1
?.-1. 1,<<
?.--. ?,"
,/
?.-/<. "1
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
?.-/1.
?.-/-. 1
?.-/4. ,/
?.-<. sp
'riyonia
?.-.
?.-/.
1 ,/
?.-?.
?.-4. 1
?.-. 1,/
?.-4".
?.-4?.
Hydrobia
?.-4<.
?.-4.
1
?.-4/.
?.-4.
4 / ?.-. % " , 1 ?.-". % 1 , / ? ?.-/. % / , " ? 4 ? " ?.-1. % , / 1 ?.--. % , / 1 ?.-44.
3.35<. H
3.351 D
?.-<<. ",1
?.-?. 1,/-
?.-/".
?.-/? ?.-". 1,411
?.-. ,/1
?.-41. ,/1 ?.-4-.
121
3.3-3. kel$ m % $ k
3.3--. genu" C "%e"ie"
nickliniana
3.3-5. ju
3.3-7. r ataan i$ma" "
3.3-6. t$tal i$m a""
," 1,"
?.--". a sp
Pleurocer
?.--?.
?.--<.
1 ,-
?.--.
?.--. 1,-
?.11. Pleurocer a acuta
?.11". ?.11?. 1 ,"
?.111.
?.11-.
?.11<. 1,"
?.11. _ 3.1<19. 3.1<18. 3.1<2<. 3.1<21. 3.1<22.
?.1.
?.1".
4 ,4
?.1?. 4,4
3.3-9. % 3.3-8. ln %i
% , / 1 1 ?.--. % , ?.--/. / 1 1 ?.11/. % , ?.11. / 1 1 ?.1. % 4 , 1 < ?.1<. -
3.35<. H
3.351 D
,/1
?.--4. ,/1
?.11. ,/1
?.1/.
?.1
122
3.1<23.
Lam%iran 7. am%el +an Ha"il I+entifika"i Bent,$" 3.1<2-.
3.1<27.
3.1<25.
am%el
Ha"il
Bent,$" 3.1<32. 3.1<33. 3.1<3-. 3.1<35.
Ha"il I+entifika"i
Bent,$" 3.1<28.
3.1<29.
3.1<3<.
3.1<26.
I+entifika"i
3.1<31.
Ha"il
Bent,$"
I+entifika"i
123
3.1<37. 3.1<36.
BAB I
!EADAAN UMUM L'!AI
3.1<39. 1.1
!ea+aan Umum L$ka"i
?.1?-.
2rboretum mulai dibuat
sejak tahun --, dimana pada
awalnya hanya memiliki luas " ha yang berasal dari sebidang lahan kosong, namun pada akhirnya diperoleh ijin pengembangan menjadi ", ha. Perubahan ekologi selama tahun, menyebabkan perubahan ekologis dari wilayah tanah gundul menjadi suatu bentuk mini hutan alami. 3onsep tematik dalam zonasi wilayah tersebut menunjukkan keunikan dan kelebihan 2rboretum%5npad menjadi suatu wilayah dengan potensi pengembangan yang besar. )engan berbagai perkembangan yang dialami oleh arboretum, arboretum memiliki berbagai tipe ekosistem antara lain ekosistem sawah, ekosistem danau, ekosistem pedesaan, ekosistem tanaman industri. ?.1<1.
2rboretum 5npad berisi berbagai jenis atau tipe ekosistem
yang membentuk suatu habitat atau tempat hidup bagi berbagai jenis makhluk hidup seperti ikan, burung, hewan invertebrata, hewan ternak +mammalia0. 2rboretum sendiri merupakan suatu lahan buatan yang bertujuan untuk mengoleksi berbagai macam tanaman dari berbagai daerah. ?.1<.
*ungsi arboretum sendiri tidak hanya sebatas mengoleksi
tanaman, tapi juga terdapat fungsi hidrologi, perputaran siklus biogeokimia, siklus nitrogen, dan lainnya. #ehingga arboretum menjadi suatu lahan atau tempat yang menarik untuk di kaji dari segi ekologi dan juga berfungsi sebagai laboraturium alam. Berbagai jenis hewan dan tumbuhan terdapat di 2rboretum 5npad. 'umbuhan yang terdapat di arboretum dapat digolongkan menjadi beberapa macam jenis tumbuhan berdasarkan fungsinya < jenis tanaman hias, " jenis tanaman jati diri, jenis tanaman obat, 4 jenis tanaman langka dan /4 jenis tanaman buah. #elain tumbuhan juga terdapat beberapa spesies hewan seperti 4 jenis ular, < jenis mamalia, puluhan
124
jenis aves, dan hewan lainnya seperti ikan, serangga, gastropoda, bivalvia dan sebagainya. ?.1<".
?.1<.
?.1. ?.1<<. Iambar -. 2rboretum 5npad http6MMarboretum%unpad.blogspot.comM"1?M1Msekilas%arboretum.html
3.1<-7. 1.2
!$n+i"i Air
?.1<.
3ondisi air di danau cekdam ini terlihat tenang namun terdapat
beberapa sampah yang tergenang di beberapa stasiun. :arna air terlihat hijau keruh kecoklatan. 2ir yang didapat untuk sampel terlihat kotor dan keruh. Beberapa rumput tumbuh di tepi danau. 1.3
!$n+i"i ua)a
?.1<4.
uaca pada hari praktikum lapangan dilaksanakan terlihat tidak
cerah dan cahaya matahari tidak tampak di karenakan hujan rintik%rintik. (amun setelah beberapa menit praktikum dilaksanakan, hujan berhenti turun. 1.-
!$n+i"i Tana,
?.1<-.
'anah di sekitar tepi danau terlihat lembek dan lengket di
akibatkan hujan yang turun.
3.1<5<.......................................................................................................BAB II 3.1<51.......................................................................................................MET'DEL' (I P=A!TI!UM 3.1<52....................................................................................................... 3.1<53.......................................................................................................2.1 .................................................. .......................................................Tem%at
+an
*aktu Pelak"anaan Praktikum
?.1<. Pelaksanaan praktikum lapangan pengambilan sampel dilakukan pada hari #elasa, "/ (ovember "1 di )anau ekdam +2rboretum0 pukul 14.11%1.11 :7B, 5niversitas Padjajaran. 3egiatan praktikum yaitu pengamatan yang dilakukan di Laboratorium $#P dan Laboratorium *H2, dan Laboratorium 2kuakultur, *akultas Perikanan )an 7lmu 3elautan, 5niversitas Padjadjaran. ?.1. 2.2 Alat +an Ba,an 2.2.1 Alat ang Digunakan
?.1/. 2lat ; alat yang digunakan adalah sebagai berikut 6 % 'imbangan % 3aca Pembesar +Luv0 % awan Petri. % $ortir dan awan % #endok spatula. % uvet. % Ielas ukur 11 ml, 1 ml % 'abung eaksi. % enrifuge % &kman Irab % Plankton net untuk menyaring sampel plankton % Iayung untuk mengambil sampel air berisi plankton dari badan air.
125
% Botol sampel untuk menyimpan sampel air. % Botol film untuk menyimpan sampel plankton % 3antung besar untuk menyimpan sampel benthos.
126
127
% #pektrofotometer untuk mengetahui dan mengukur panjang gelombang. % 3ertas saring dan orong untuk menyaring klorofil%a dari sampel air. % $ikrometer okuler :hipple untuk mengukur volume fitoplankton. % $ikroskop untuk membantu mengidentifikasi fitoplankton dan zooplankton yang diamati. % Pipet untuk mengambil sampel fitoplankton dan zooplankton dari botol sampel dan memindahkannya ke counting chamber +ruang hitung0. % ounting hamber +ruang hitung0 untuk menempatkan sampel fitoplankton yang akan diidentifikasi dan dihitung. % over glass untuk menutup ruang hitung dan berfungsi untuk mengurangi penguapan sampel fitoplankton dari ruang hitung. % Hand hounter untuk menghitung jumlah fitoplankton dan zooplankton yang diamati. % 2.2.2
Ba,an ang Digunakan
%
Bahan ; bahan yang digunakan adalah sampel lumpur yang terdapat
benthos yang diambil dari ekdam dan sampel air yang di ambil dibeberapa titik di ekdam serta aceton -1J untuk pengenceran klorofil. 2.3 Penentuan ta"iun Pengamilan $nt$,
%
Penentian stasiun pada pengambilan sampel dilakukan pada titik dari
wilayah danau ekdam. Penentuan stasiun dilakukan secara acak pada setiap sisi dari badan perairan. Pengambilan sampel untuk praktikum biomassa dan enumerasi makrozoobenthos dilakukan tidak jauh dari pinggir kolam jaraknya, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan e(man grab. %
Penentuan stasiun pengambilan sampel praktikum enumerasi,
makrozoobenthos, klorofil%Q dan biomassa plankton dilakukan di danau cekdam yang sama karena hanya ada satu kolam di 2rboretum ini yaitu kolam ekdam. #ampel untuk praktikum enumerasi, klorofil%Q dan biomassa plankton diambil dari
12%
kolam tersebut menggunakan plankton net dan dimasukkan ke dalam botol film serta botol air mineral /11 ml. #ampel diambil dan disimpan pada botol gelap dan botol terang. 0
2.0
Anali"i" Data
2.-.1 Anali"i" Data Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
%
&numerasi fitoplankton +menghitung jenis dan jumlah 0 fitoplankton
yang terdapat di suatu badan air merupakan cara yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Hasil enumerasi biasanya dinyatakan dalam kelimpahanatau jumlah organisme per satuan volume tertentu yang paling umum adalah individu atau sel per liter. #atuan yang lain yang biasa dipakai adalah individu atau sel per m?.
5ntuk menghitung kelimpahan digunakan
persamaan sebagai berikut6 %
3elimpahan 8 jumlah seluruh individu yang teridentifikasi faktor penggali
%
*aktor pengali +
volter(onsentrasi
,liter
volyangdihitung
volyangdisaring ,
0
%
)iversitas atau keragaman ialah ekspresi yang menunjukkan jumlah
spesies berbeda yang menghuni suatu ekosistem dibandingkan dengan jumlah total dari seluruh spesies, umumnya dinyatakan dalam indeks diversitas. 2da banyak indeks diversitas yang tersedia, yang paling banyak digunakan adalah indeks )iversitas #hannon%:iener dan 7ndeks )iversitas #impson +3rebs, -"0. Persamaan dari kedua indeks tersebut adalah sebagai berikut6 %
7ndeks )iversitas #hannon%wiener
H 8 % Σ pi ln pi
%
7ndeks )iversitas #impson
) 8 % Σ +pi0"
%
3eterangan 6
%
H 8 7ndeks )iversitas #hannon%:iener
12&
%
) 8 7ndeks )iversitas #impson
%
Pi 8 proporsi jumlah individu dalam satu spesies dibagi dengan jumlah total individu.
0
2.-.2 Anali"i" Data Bi$ma""a #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
%
2nalisis pada enumerasi fitoplankton dan zooplankton dilakukan
dengan melakukan pengambilan sampel pada beberapa lokasi yang telah ditentukan. #ampel diambil dengan cara mengambil air dengan gayung dari kolam, kemudian air tersebut disaring dengan menggunakan plankton net, setelah air sampel didapati, kemudian air sampel diamati di laboratorium dengan menggukan mikroskop. 3emudian zooplankton dan fitoplankton yang teramati dihitung biomassnya dengan rumus yang ada. Aumlah individu dari masing%masing spesies volume sel rata%rata 8 biomassa aktual dari fitoplankton yang ada di ekosistem perairan tersebut. % %
13'
0 Tael 21. Bentuk0entuk ge$metri umum fit$%lankt$n +an $$%lankt$n
%
Bent uk
%
%
#per is
%
%
)iagram
%
*ormula π A
?
%
ontoh
%
#phaeroc ystis
%
#cenedes mus
%
&uglena
%
$elosira
%
yclotell a
%
2nkistrod emus
/
%
&lip soid
AB π
"
/
%
% %
od
AB π
"
<
%
% %
'wo on es
AB π
%
%
"
,"
131
%
!ne on e
AB π
"
%
#ynura
%
eratium
%
2chnanth es
%
rucigeni a
%
Peridiniu m
,"
% %
%
7reg uler
% π
,"
[ AB + C + " E& + 0 "
"
"
"
% %
%
BC A − B +
%
%
%
A
?
π
<
B
<
%
%
%
AB π
%
"
-
132
0 2.-.3 Anali"i" Data !l$r$fil a
!
%
Pengukuran klorofil adalah salah satu pengukuran yang dapat
digunakan untuk menduga produktivitas primer fitoplankton dari suatu badan air. 3arena semua fitoplankton mengandung klorofil agar dapat berfotosintesis, kadar klorofil dalam suatu volume air tertentu merupakan suatu ukuran bagi biomassa fitoplankton yang terdapat di badan air tersebut. 3lorofil dapat diukur dengan memanfaatkan sifatnya yang dapat berpijar bila dirangsang dengan panjang gelombang cahaya tertentu atau mengekstraksi klorofil dari fitoplankton dengan aceton dan kemudian mengukur jumlah ekstrak warna yang dihasilkan secara kolorimetrik, tetapi banyak masalah yang dihadapi dalam metode ini. $isalnya, pada metode ini diasumsikan bahwa kandungan klorofil konstan, walaupun sesungguhnya ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap konsentrasi klorofil dalam fitoplankton. )ari data yang diperoleh nilai konsentrasi klorofil%a berdasarkan
0
rumus di buku ollenweider +-<0. %
!l$r$fil0a a. :/C.L;
a diperoleh dari persamaan 6 ,/ )// ; ,? )/< ; 1,< )/?1 %
)imana
6
%
v
%
8 volume air yang tersaring untuk diekstraksi +L0
%
L
8 panjang cuvet +cm0
%
)// 8 optikal density pada panjang gelombang // nm.
%
)/< 8 optikal density pada panjang gelombang /< nm.
%
)/?1 8 optikal density pada panjang gelombang /?1 nm.
8 olume aseton yang digunakan +mL0
% 0
2.-.- Anali"i" Data Enumera"i +an Bi$ma""a Bent,$"
133
%
Benthos adalah organisme yang melekat pada dasar atau hidup di
dalam dasar perairan. Biomassa benthos berhubungan dengan suplai makanan. Benthos merupakan indikator limbah. Populasi akan berlimpah bila suatu perairan tercemar limbah.
2nalisis Biomassa $akrozoobenthos digunakan rumus
kelimpahan benthos sebagai berikut 6 %
rumus kelimpahan benthos +individuMm"0 6
%
"umlahindividu yang teridentifikasi #uasmulut $kman%ra&
% luas mulut ekman grab8 "1"1 cm 8 1.1< m" % % % % % % % % % % % % % %
134
% % % % % %
0 0
BAB III
HAIL DAN PEMBAHAAN
% 0
3.1
Ha"il Data am%ling Pen+ugaan Pr$+ukti/ita" Perairan
0
3.1.1 Data Ha"il Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
0
0 Tael 22. Taula"i Data Ha"il Pengamatan #it$%lankt$n #it$%lankt$ 0 J 0 Pi 0 Pi 0 Pi ln Pi n umla,
-
Clorella sp
Phacus longicauda Euglena viridis Spirullina sp %itszchia sp 0 Jumla,
%
%
? %
1,< % <4
4
%
"
1," %
%
1,1 %
%
1, %
%
"
1,1 %
%
-
%
%1,?
1,1
%
%1,4<
1,1
%
%1,?1?
1,1
%
%1,/
1,?
%
%,?-
?1
?< %
1,1 1
" %
%1,?/1
/
/%
%
1
/ %
1,"
1 ,1 %
1
?
% 0 0
#it$%lankt$ n
-
&aphnia sp
&hiaphanos oma sp 0 Jumla,
Tael 23. Taula"i Data Ha"il Pengamatan &$$%lankt$n 0
J umla,
0
Pi
0
Pi
%
"
%
1, %
1,"
%
%1,?<
1,"
%
%1,?<
1,
%
%1,/-?
%
"
%
1, %
%
<
%
,1 %
%
-
% -
Pi ln Pi
1 0
0
!elim%a,an #it$%lankt$n 50 ml 1l faktor pengali= =16,67 0,1 3 1 ml 10 l
faktor pengali=1,667
135
% % kelimpahan fitoplakton =2 1,667= 4!,343 individu / l 0 -
!elim%a,an &$$%lakt$n 50 ml 1l faktor pengali= =16,67 0,1 =1"667 3 1 ml 10 l
%
136
137
0 kelimpa h an 'ooplakton =4 1,667 =6,66! individu / l In+ek"
Di/er"ita"
,an$m0*inner #it$%lankt$n
% % %
H 8 % pi ln pi H 8 %+%,?-0 H 8 ,?-
0
In+ek" Di/er"ita" ,an$m0*inner &$$%lankt$n
% % %
H 8 % pi ln pi H 8 %+%1,/-?0 H 8 1,/-?
0
In+ek" Di/er"ita" ,im%"$n #it$%lankt$n 2
0
In+ek" Di/er"ita" ,im%"$n &$$%lankt$n
-
D=1 − ( ( )i ) =1−( 0,5 ) =1−0,25 =0,75
2
0 0
2
D=1 − ( ( )i ) =1−( 0,313 ) =1−0,07 =0,02
-
!EL' MP' !
% %
% % % % %
2
Tael 2-. Ha"il Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n 0 #IT'PLAN!T'N 0 &''PLAN!T'N 0 JU 0 JU M M LA LA 0 JENI H 0 JENI H - Chlorella sp % ? - &aphnia sp % " % )iaphonosu - Phacus % 4 longicauda ma sp % " - Euglena viridis % " % % - Spirulina sp % % %
% %
(itszchia sp
% %
% %
-
$icrocystissp
%
1
-
hlorella sp
%
% %
-
(itzchiasp
% % % ? % %
-
&uglena sp
" 1 "
%
"
% -
% %
%itzchia
% % % % % %
1
% % 5ndinulasp
%
%
%
%
%
%
%
%
% % % %
-
Moina Cyclops %autilus
?
"< "1 <
13%
0
0
!EL' MP' !
%
#IT'PLAN!T'N 0
0 -
% % % % % % % %
% % %
JU M LA H
JENI
%
% % < % %
0
% % % % %
Microcystissp Pediastrumsp
hlorella sp &uglena sp Ilotoricha echinulata Pandorina sp #cenedesmus sp (itzchia sp
0
&''PLAN!T'N 0 JU M LA JENI H
% < ? ?1 / ? -
% % % % % %
-
pacussp (eratelasp
% % % %
%
yclops sp
%
%
" ?
"
%
% 0
%
% 3
Tael 25. Data Nilai !elim%a,an +an In+ek" ,ann$n *iener +an In+ek" im%"$n % *itoplankton % Eooplankton
* a k t o r
% %
p e n g a l i
%
%
%
%
%
3el im pah an
Aenis
-
Chlorel la sp
-
Phacus longica
%
%
H
%
, ? -
<4, ? %
%
%
)
%
Aenis
% % %
% %
%
3 el i m p a h a n / , / / 4
%
H
%
%
1 , / ?
%
%
%
)
13&
%
% 3
* a k t o r
%
*itoplankton
% %
3el im pah an
Aenis
p e n % % % % % " % % % %
-
% % % %
-
%
uda Euglen a viridis Spiruli na sp
(itszch ia sp
%
-
%
-
%
-
hlore lla sp /it0chi asp uglen a sp
%
H
%
%
%
% % % <
%
% % %
% % %
%itzchi a
%
Aenis
% %
%
"- %
%
%
%
%
%
%
%
%
1,/ /
% %
%
%
%
% %
%
1.1 "
% %
%
-
%
%
%
%
%
1
-
Moi na
%
" <
-
Cycl ops %au tilus
%
" 1
% -
% %
%
%
%
1
%
%
%
1 . ? 1 ?
% %
% ,
%
%
%
%
%
)
%
%
%
%
%
-
)
%
% % ?
%
%
% -icroc ystissp
%
Eooplankton % 3 el i m p % H a h a n
%
% -
%
%
%
%
< %
%
%
%
%
%
%
%
%
%
1
%
%
%
%
%
%
%
% %
% , 1 " "
%
%
%
%
%
%
%
1 . < <
14'
%
% 3
* a k t o r
%
*itoplankton
% %
Aenis
p e n %
%
-
%
microc ystissp
-
%
pediast rumsp
%
% %
% % -
%
H
%
1 , < 4
"4
%
hlorel la sp &uglen a sp Ilotori cha echinul ata Pandori na sp #cened esmus sp (itzchi a sp
%
%
%
3el im pah an
%
%
%
%
%
%
pac ussp
-
(era telas p
1,4
%
%
Cycl ops
%
% 0
3.1.2
Data Ha"il Per,itungan !l$r$fil a 0
Tael 27. Data Nilai Pengukuran !l$r$fil a !el$m%$k
% %
ta" iun
%
/
%
/ nm %
/
%
< nm /
%
?1 nm
% Nilai A"$ran)e :A; %
1.1-
%
1.1"4
%
1.1<
%
%
1, < 4
1 , 1 " 4
1
Aenis
-
%
%
%
)
Eooplankton % 3 el i m p % H a h a n % 1 , % "
% %
%
Nilai !l$r$fil0a :mgCm 3;
1.11?
%
)
%
1 , 4
%
1 , 1
%
1
141
%
Perhitungan nilai konsentrasi klorofil%a %
olume aseton yang digunakan +v0
8 1,1 L
%
olume air yang tersaring +0
8 1,1/ L
%
Panjang 3uvet +L0
%
)ari data yang diperoleh, nilai konsentrasi klorofil%a berdasarkan
8 < cm
rumus pada buku ollenweider +-<0 adalah 0
!l$r$fil0a a. :/C.L;
%
a diperoleh dari persamaan 6 ,/ )// ; ,? )/< ; 1,< )/?1
%
a
8 +,/ 1,1-0%+,? 1,1"40%+1,< 1,1<0
% %
8 1,// 3lorofil%a
1,//
%
0,01 0,06 4
8 1.11?< mgMm?
81,1 TgMl
% % % 0 0
Tael 26. Data Nilai Pengukuran !l$r$fil a kela"
ta"iun
0 Panjang (el$mang :K;
0 Nilai A"$ran)e :A;
%
//
%
1,1-
%
%
/<
%
1,1"4
%
%
/?1
%
1,1<
%
% %
// /<
% %
1,1?" 1,1/
%
%
/?1
%
1,1?
%
//
%
1,1??
%
/<
%
1,1
%
/?1
%
1,1
0
0
0
1
2
3
0 0
Nilai !l$r$fil0a :mgCm3;
%
1,111? % 1,11<
0
% 0
1,11
142
0
0 Panjang (el$mang :K;
ta"iun
0
-
0
5
0 Nilai A"$ran)e :A;
%
//
%
1,1/
%
/<
%
1,1?"
%
/?1
%
1,1"
%
//
%
,14
%
/<
%
1,11<
%
/?1
%
,1<
0 0
Nilai !l$r$fil0a :mgCm3;
%
1,11?< % 1,11/?
0
% 0 0
ta"iun
0
Tael 29. Data Pengukuran D' !ela" D' B$t$l 0 D' B$t$l 0 Terang
(ela%
:mgCl;
:mgCl;
NPP :mgCl;
0
1
%
?,<
%
?,"
%
1,11/-<
0
2
%
<,<
%
?,1
%
1,14/
0
3
%
<,
%
?,
%
1,114/
0
-
?
%
",?
%
1,11/
0
5
?,
%
?,<
%
1,11/
% %
% 0
3.1.3
Data Ha"il I+entifika"i Bi$ma""a
% 0
%
3e lo m po k %
Tael 28. Ha"il I+entifika"i Bi$ma""a #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
% %
Eooplankt on
%
Bioma ssa
%
*itoplankt on
%
%
otifera sp.
%
?,14
%
hlorella sp.
%
Bio mass a +Tm 0 <,"
%
%
yclops
%
"?,1
%
olvo sp.
%
<,?
% (
143
%
3e lo m po k
% (
%
"
%
%
%
%
"
?
<
Eooplankt on
%
Bioma ssa
%
Bio mass a +Tm 0
%
*itoplankt on
%
&uglena sp.
%
,? /
sp.
% ?
%
%
%
%
Branchion us sp.
%
?14?, ?
%
hlorella sp.
%
??,< -
% "
%
yclops sp.
%
--",? ?
%
#cenedes mus sp.
%
"?,
% ?
%
&uchlonis sp.
%
"/
%
&uglena sp.
%
"?,
%
%
yclops sp.
%
,4?
%
hlorella sp
%
<,?
% "
%
Brachionu s sp.
%
"/4,<
%
$ycrocyst is
%
<,-
% ?
%
%
<,"
%
&uglena sp
%
?,<
%
%
(auplius yclops sp. (auplius
%
/-,?
%
Pediastru m sp.
%
-,
% "
%
$oina
%
"?,
%
&uglena sp.
%
4,?
% ?
%
%
%
hlorella sp.
%
/.<
% <
%
%
%
#treptococ cus
%
"/ ,
%
%
% Phacus sp.
%
1," <
yclops sp.
%
/4"-,
144
%
3e lo m po k
% (
%
Bio mass a +Tm 0
%
Eooplankt on
%
Bioma ssa
%
*itoplankt on
% "
-
/chromo nas donita
%
"4,"/
% An(istrode smus sp.
%
,/
% ?
% !otaria sp.
%
"/1
%
%
?, 1<
$ycrocyst is
% 0
3.1. 3.1.-
Data Data Ha"i Ha"ill Enu Enume mera ra"i "i +an Bi$m Bi$ma a""a ""a Ben Bent, t,$" $" 0
%
%
(o %
Tael 3<. Ha"il a"il I+en +entifi ifika"i ka"i Ben Bent,$" !el$ el$m% m%$k $k
Aenis Corbicula
Menilensis
% % % % %
3lasifikasi 3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Bivalvia *amily 6
% %
orbiculoidea Ienus 6 corbicula #pesies 6 Corbicula Manilensis
%
-
"
Subpurpureus
$iviparus
% % % % -
%
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6 iviparidae Ienus 6 $iviparus #pesies 6 $iviparus
subpurpureus
%
Iambar
145
%
%
(o % ?
Aenis yronia
clathrata
% % % % %
3lasifikasi
%
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6
Iambar %
(eotaenioglossa Ienus 6 tryania #pesies 6 tryonia clathrata
%
-
<
monodonta
Cumbrlandia
% % % % %
3ingdom 6 2nimalia Phylum6 $olusca lass 6 Bivalvia !rdo6 unionoida *amily 6
%
$argaritiferidae Ienus 6 cumberlandia #pesies 6 Cumberlandia Monodonta
%
-
Pleurocera
%
3ingdom
% %
6 2nimalia %
Phyl hylum
6 $ollusc
a %
lass
6
Iastropoda %
*amily
6 Pleucroc
eridae -
Ienus ra
6 Pleuroce
146
%
%
(o % /
Aenis oniobasis
'ivescens
% % % % % -
3lasifikasi
%
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6 pleuroceridae Ienus 6 goniobasis #pesies 6 oniobasis
%
'ivescens
%
-
Cidppia
% % %
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda
Iambar
%
147
%
%
(o % -
Aenis
%
1o Spinosa
4
% % % %
3lasifikasi
%
3ingdom 6 2nimalia Phylum 6 $ollusca lass 6 Iastropoda *amily 6
Iambar
%
pachychilidae Ienus 6 io #pesies 6 io spinose
%
0 N
0
%
-
% "
-
% ?
-
Tael 31. Nilai !elim%a,an +an Enumera"i Bent,$" 0 J 0 Berat 0 Berat 0 u :gram rata0 Pi m ; rata l :gram; a ,
Corbicula Menilensis
%
$iviparus subpurpureus
%
yronia clathrata
%
<
%
",-
%
1,<
%
0
% 1,1-
%
?,"
%
1,/<
%
% 1,"
4
%
1,-
%
1,1?
%
% 1,-
-
% < %
0 %e"ie"
-
oniobasis livescense
%
Cumbrlandia monodonta
%
-
%
,4/
%
1,"
%
% 1,"
%
,1
%
,
%
% 1,1"
L n P i
% ", ?" % ", 1 % , /? % , % ?,
14%
0 N
% /
0
-
%e"ie"
Pleurocera
%
-
% 4
-
Cidppin
0
%
J u m l a ,
0
"
%
%
%
Berat :gram ;
",
0
%
Berat rata0 rata :gram;
1,""
0 Pi
%
0
% 1,"-
1,"
%
1,"
%
% 1,1"
spinosa
%
%
1,?
%
1,?
%
% 1,1"
-
.umlah
%
<
%
%
%
% %Perhitungan 7ndeks )iversitas #hannon ; :iener 0
%
HG 0 Pi Ln Pi
%
H Corbicula Menilensis 6 % %",?" 8 ",?"
%
H $iviparus subpurpureus 6 -9 # %", 8 ",
%
H yronia clathrata 6 % %,/? 8 ,/?
%
H oniobasis livescense 8 % %, 8 ,
%
H Cumbrlandia monodonta 8 % %?, 8 ?,
%
H Pleurocera 8 % %,"" 8 ,""
%
H Cidppin 6 -9 # ->*9 8 ?,
%
H spinosa 8 % %?, 8 ?,
0
!elim%a,an
L n P i
% , "" % ?, % ?,
14&
2
Bukaan Ekman Grab ( m Jumlah Individu (Ind) K=
0
¿
¿
3 8 < M 1.1<
0 0
! 1<25 in+i/i+uC m 2
0 %
Per,itungan In+ek" D$mina"i im%"$n D % _+Pi0" % % +
+M<0"`+-M<0" %
% +1.-40
0
<9<2
0
Data Ha"il Bi$ma""a Bent,$" - Biomassa total 8 berat + Corbicula Menilensis F $iviparus subpurpureusF Pleurocera spF yronia clathrata F oniobasis livescense F Cumbrlandia monodonta F CidppinF spinosa :
% % % % % %
%
6 ",- ` ?," ` 1,- ` ,4/ ` , ` ", `1," ` 1,?
%
8 , gr
0
Tael 32. Data !elim%a,an ent,$" kela"
3el omp ok " ? <
% % 0
3.2
Pema,a"an
% %
total kelimpahan % 1" % "" % " % " % ?"
% % % % %
total bioma ssa , ?,?" 4,<4 ?<,< "/,-/
15'
0
3.2.1 0
Pema,a"an Enumera"i #it$%lankt$n +an &$$%lankt$n
Hasil enumerasi biasanya dinyatakan dalam kelimpahan atau jumlah
organisme per satuan volume tertentu yang paling umum adalah individu atau sel per m?. Berdasarkan hasil identifikasi enumerasi fitoplankton dan zooplankton didapatkan hasil yaitu kelompok memperoleh hasil hlorella sp, Phacus sp, #pirulina sp, &uglena sp, dan (itzschia sp. %
3eragaman spesies merupakan ekspresi yang menunjukkan jumlah
individu dalam suatu spesies dibandingkan dengan jumlah total dari seluruh spesies. Aika dilihat dari stasiun yang berbeda terdapat jumlah fitoplankton dan zooplankton yang berbeda pada setiap stasiunnya. Hasil keragaman menunjukan nilai sebesar ,? dengan kelimpahan <4 hal ini menunjukan bahwa keragaman spesies tersebut rendah dengan kelimpahan yang sedikit pula. Hal ini menandakan bahwa produktivitas perairan yang rendah pula, dimana rendahnya produktivitas dapat dilihat dari kelimpahan fitoplankton yang ada, dimana apabila kelimpahan tinggi maka akan menunjukan produktivitas yang tinggi pula dimana apabila dalam suatu periaran yang kaya akan fitoplankton dapat dikatakan bahwa kandungan nutrient yang terkandung dalam suatu perairan tersebut cukup melimpah dimana nutrient merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kelimpahan fitoplankton dalam suatu perairan. %
Aika dilihat dari data hasil kelas hasilnya pun tidak terlalu jauh berbeda
dimana data menunjukan bahwa perairan tempat kami sampling emnunjukan produktivitas yang endah dengan ditandainya dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton yang rendah pula. %
7ndeks dominasi dapat dilihat dari beberapa spesies yg ditemukan
disini didominasi oleh horella sp, dimana hlorella ditemukan dalam jumlah yang sangat besar dan dominan, dimana pada setiap kelompok hampir semuanya mendeteksi adanya hlorella sp, hal ini disebabkan karena hlorella merupakan fitoplankton yang dapat hidup dalam perairan tawar maupun laut dan pada salinitas ppt.
151
0
3.2.2
Pema,a"an !l$r$fil a
%
3lorofil%Q merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam
fitoplankton serta semua organisme autotroph dan merupakan pigmen yang terlibat langsung +pigmen aktif0 dalam proses fotosintesis. Aumlah klorofil%Q pada setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis fitoplankton, oleh karena itu komposisi jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap kandungan klorofil%Q di perairan. %
Hasil penyaringan sampel air berupa ekstrak klorofil yang dilarutkan
dalam aseton akan disentrifugasi sehingga didapatkan hasil berupa supernatan dan endapan berwarna hijau muda. &ndapan klorofil ini berjumlah sedikit bila dibandingkan dengan supernatan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah fitoplankton yang terdapat pada sampel berjumlah sedikit dilihat dari kepekatan dan banyaknya endapan. %
Berdasarkan hasil perhitungan yang kami dapatkan +kelompok 0
dapat dilihat pada panjang gelombang /?1 nm nilai absorbansi yang didapat yakni 1,1< 2. Pada panjang gelombang /< nm nilai absorbansi yang didapat yakni 1,1"4 2. #edangkan untuk pengukuran panjang gelombang // nm nilai absorbansi yang didapat yakni 1,1- 2. Berkaca pada hasil tersebut, dapat dihitung nilai klorofil%Q yang terkandung dalam suatu perairan +mgMl0 dan didapatkan hasil klorofil%Q adalah 1,111? mgMl. 'ingkat kesuburan suatu perairan ditentukan dengan membandingkan konsentrasi klorofil%Q, kandungan klorofil%Q pada fitoplankton kurang dari TgMl adalah perairan yang tidak produktif atau produktifitasnya rendah, kandungan klorofil%Q pada fitoplankton %"1 TgMl adalah perairan yang cukup produktif, sedangkan kandungan klorofil%Q pada fitoplankton lebih dari "1 TgMl adalah perairan yang produktif. +ollenweider, -/- dalam Heriyanto "11-0. 'ingkat kesuburan perairan ekdam stasiun rendah, hal tersebut berkaca pada pernyataan ollenweider +"11-0 karena kandungan klorofil%Q dalam perairan ekdam stasiun kurang dari TgMl. %
#ementara itu, dari pengamatan di seluruh stasiun di ekdam berkisar
antara 1,111? mgMl ; 1,1?< mgMl. #ehingga dapat disimpulkan tingkat kesuburan
152
perairan ekdam seluruh stasiun rendah karena nilai klorofil%Q hanya berkisar antara 1,1 ; 1,?< TgMl. %
'erjadinya range atau jarak yang cukup besar dari nilai klorofil%Q antar
stasiun ekdam dapat terjadi karena adanya perbedaan titik pengambilan sampel dari masing masing%ma %masi sing ng stasiu stasiunn sehing sehingga ga mempeng mempengaru aruhi hi nilai nilai dari dari klorof klorofil% il%Q Q itu sendir sendiri. i. #ement #ementara ara untuk untuk rendahn rendahnya ya nilai nilai klorof klorofil% il%Q Q di ekdam ekdam dapat dapat diseba disebabkan bkan oleh oleh berbagai macam akibat, diantaranya adalah pengambilan sampel dilakukan saat pagi hari hari dan cuaca cuaca mendung mendung dimana dimana fotosi fotosinte ntesis sis belum belum mencapai mencapai puncakn puncaknya, ya, lalu lalu pengambilan sampel dilakukan pasca hujan +musim hujan0 sehingga terjadi pengenceran dari perairan ekdam sendiri yang mengakibatkan berkurangnya kepadatan fitoplankton dalam perairan. %
*ung *ungsi si pen pengg ggun unaa aann boto botoll tera terang ng dan dan bot botol ol gel gelap ap yak yakni ni unt untuk uk mel melih ihat at
aktifitas dari produsen primer perairan yang terambil sebagai sampel. Botol terang digunakan digunakan untuk melihat sejauh mana produsen primer primer dapat menghasilkan menghasilkan oksigen oksigen terlarut + &issolved &issolved /#ygen 0 bagi perairan. #ementara botol gelap, digunakan sebagai pembanding untuk botol terang. Pada hasil yang yan g didapat oleh stasiun +kelompok besar0, )! yang terukur dari botol terang sebesar ?,< mgMl, sementara )! yang terukur dari botol gelap sebesar ?," mgMl. 2rtinya, selama kurun waktu -111 detik, produsen primer di perairan ekdam dapat menghasilkan mengh asilkan hingga 1," mgMl. #ementara untuk seluruh stasiun, dapat dilihat pula bahwa )! pada botol terang lebih besar dari botol gelap sehingga dapat disimpulkan bahwa produsen primer dalam perairan ekdam mampu memenuhi )! yang dibutuhkan biota di perairan ekdam. ekda m. 'erhitung 'erhitung range yang terukur untuk botol terang yakni ? ; <,< mgMl, sementara untuk botol
gelap berkisar antara ",? ; ?, mgMl. %
(PP atau %et Productivity Primer merupakan produktifitas primer
perairan dimana sudah dikurangi oleh besaran molekul yang digunakan sebagai bahan bakar organik dalam respirasi organisme perairan. )ari hasil perhitungan didapatkan (PP untuk stasiun adalah 1,11/-< mgMl, sementara untuk hasil perhitungan semua stasiun yakni berkisar antara 1,11/ ; 1,14/ mgMl dengan rata%rata 1,11-/ mgMl.
153
0
3.2. 3.2.3 3
Pem Pema, a,a" a"an an Bi$m Bi$ma" a""a "a #it$ #it$%l %lan ankt kt$n $n +an +an &$$% &$$%la lank nkt$ t$n n
0
a.
Ha"il Bi$ma""a #it$%lankt$n
%
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, kelompok besar
ditemukan ditemukan " spesies spesies fitoplankt fitoplankton on yang berbeda dengan berbagai berbagai macam ukuran dan bentuk. #pesies yang berhasil teridentifikasi adalah Chlorella Chlorella sp dengan bentuk Sphe Spherre dan $olvo# lvo# sp sp biomassa kedua spesies tersebut berkisaran antara <," ;
<,?Tm, <,?Tm, dengan biomassa biomassa terkecil terkecil adalah Chlorella sp dan biomassa terbesar adalah $olvo# $olvo# sp.
%
$enurut *ebrianty +"10, Biomassa dipengaruhi oleh kandungan
nutrien di suatu perairan. #emakin besar biomassa fitoplankton maka kandungan nutrien akan semakin tinggi sehingga produktivitas primernya pun tinggi. 3andungan nutrient yang tinggi disebabkan karena faktor%faktor fisika kimia yang mendukung fitoplankton untuk berfotosintesis dan juga masukan unsur hara dari luar badan perairan sehingga dapat meningkatkan biomassa. %
Berdasarkan ta tabel di diatas, pa pada se seluruh ke kelompok di ditemukan 4 ge genus
dengan berbagai ukuran dan bentuk. Biomassa fitoplankton pada seluruh sampel berkisar antara <,- ; -, Tm. Biomassa terbesar terdapat pada spesies Pediastrum bersif ifat at kolo koloni ni.. duple#. Pediastrum duple# bers
Auml Aumlah ah kolo koloni ni yang yang terb terben entu tuk k
mempeng mempengaru aruhi hi biomass biomassaa fitopl fitoplankt ankton. on. Microcystis pun hidup hidup secara secara berkoloni berkoloni,, namun berdasarkan hasil biomassa ini, dapat diperkirakan jika jumlah koloni yang dibent dibentukny uknyaa sediki sedikitt sehing sehingga ga biomas biomassany sanyaa kecil. kecil. 5kuran 5kuran sel fitopl fitoplankt ankton on pun mempengeruhi akan biomassa fitoplankton tersebut. %
:etzel zel dalam 2na 2nanta +"1"0, "0, menye nyebut butkan bahwa bioma omassa yang ang
tinggi diikuti oleh nutrien yang masuk, namun tidak diikuti dengan kelimpahan fitoplankton. Aadi biomassa tertinggi belum tentu memiliki kelimpahan fitoplankton yang tinggi. (utrient yang tinggi menunjukan produktivitas primer perairan tersebut berjalan cukup baik. % 0
.
Ha"il Bi$ma""a &$$%lankt$n
154
%
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, pada kelompok besar
ditemukan ditemukan ? spesies spesies zooplankton zooplankton yang berbeda dengan berbagai berbagai macam ukuran dan bentuk. #pesies yang berhasil teridentifikasi adalah !oti"era sp yang berbentuk one cone * Cyclops yang berbentuk elipsoid * dan Euglena sp berbentuk elipsoid. Biomassa terkecil terkecil adalah !oti"era sp ?,14 Tm dan biomassa terbesar yaitu spesies Euglena sp sebesar ,?/ Tm. % Berdasarkan tabel pembahasan diatas, pada seluruh keloompok ditemukan - genus dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda. Aumlah yang lebih banyak dibandingkan fitoplankton. Biomassa zooplankton pada seluruh sampel berkisar antara ?,14 % --",?? Tm. Biomassa terbesar terdapat pada Cyclops sp. Cyclops Cyclops sp memili memiliki ki ukuran ukuran tubuh tubuh yang yang lebih lebih besar besar dibandi dibandingka ngkann zooplan zooplankto ktonn
lainnya, sehingga memiliki nilai biomassa yang besar. %
#elain itu, biomassa yang dipengaruhi nutrien. !leh karena itu
biomassa zooplankton zoop lankton sejalan dengan bimassa fitoplankton karena scara trofik level, makanan zooplankton adalah fitoplankton. Aika biomassa zooplankton cukup besar, maka maka seharu seharusny snyaa biomas biomassa sa fitopl fitoplankt ankton on pun besar besar.. )engan )engan begitu begitu produk produktiv tivita itass sekundernya akan tinggi dan sejalan dengan produktivitas primer perairan tersebut. % 0
3.2. 3.2.-
Pem Pema a,a"a ,a"an n Enu Enume mera ra"i "i +an +an Bi$ Bi$ma ma"" ""a a Ben Bentt,$" ,$"
0
a.
Ha"il Enumera"i Bent,$"
%
Berda erdasa sarrkan kan peng pengam amat atan an men menge gena naii makr makroz ozoo oobe bent ntos os yan yangg dila dilaku kuka kann
kelompok kelas B mendapatkan 4 spesies yang berbeda tergolong dalam phylum mollusca dan tergolong kedalam " kelas yaitu gastropoda dan bivalvia. 4 spesies terseb tersebut ut antara antara lain Corbicula Menilensis* $iviparus subpurpureus* Pleurocera sp* yro yronia nia clathrata clathrata *oniobasis *oniobasis livescense livescense, Cumbrlandi Cumbrlandia a monodonta* monodonta* Cidppia*io Cidppia*io spinosa )armono +"110 menyatakan bahwa )ari semua hewan makrozoo%bentos,
maka bivalvia dan gastropoda baik yang hidup di air tawar maupun di air laut yang paling banyak digunakan sebagai indikator pencemaran logam, karena habitat hidupnya yang menetap.
155
%
Perhitungan 7ndeks )iversitas #hannon ; :iener kelompok yaitu
Corbicula Menilensis sebesar ",?" * $iviparus subpurpureus sebesar ", * Pleurocera sp sebesar ,"" * yronia clathrata sebesar ,/? *oniobasis livescense sebesar ,, Cumbrlandia monodonta sebesar ?, * Cidppia sebesar ?, *dan io spinosa ?,.
$enurut #astrawijaya +"1110 dalam #inaga +"11-0 klasifikasi derajat pencemaran berdasarkan 7ndeks )iversitas #hanon%:iener +H0, yaitu6 jika H @ ",1 +tidak tercemar0, ,1 H ,/ +tercemar sedang0 dan H > ,1 +tercemar berat0. )ari data diatas jika dirata ratakan mendapatkan hasil bahwa perairan cekdam belum tercemar oleh bahan pestisida berbahaya. 2pabila nilai H > itu artinya kenanekaragamannya rendah, namun apabila H > ? maka artinya keanekaragamannya sedang dan apbila H @ ? maka artinya menunjukkan keanekaragam di suatu perairan tersebut tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang kelompok lakukan terdapat jenis spesies yang keanekaragamannya tinggi seperti io spinosa* cidppia dan Cumbrlandia monodonta* ada pula yang keanekaragamannya sedang yaitu Corbicula Menilensis* $iviparus subpurpureus* Pleurocera sp* yronia clathrata*oniobasis livescense. Hal tersebut
dapat disebabkan faktor%faktor seperti parameter fisik +suhu0 dapat menjadi faktor penentu atau pengendali kehidupan flora dan fauna akuatik. Pengukuran )! menurut !dum +--?0 dipengaruhi oleh faktor fisika, kimia, dan biologi, besarnya oksigen terlarut dalam air umumnya tidak melebihi dari 1 ppm. $enurut *erianita et al +"110 indeks keseragaman rendah yang mendekati +nol0 berarti keseragaman antar spesies rendah dan kekayaan individu yang dimiliki masing%masing spesies sangat jauh berbeda. Pada kelompok kami, total kelimpahan bentos yaitu 1" dengan total biomassa , yang berarti kelimpahan benthos di cekdam tergolong tinggi tetapi dengan ukuran yang kecil karena biomassa nya rendah dengan kelimpahan yang tinggi. (ybakken
+--"0
menyatakan
bahwa
faktor
pembatas
yang
mempengaruhi kelimpahan benthos ialah arus, pH, oksigen terlarut, suhu dan salinitas. 'ingginya kelimpahan makrozoobenthos juga diakibatkan oleh tingginya bahan organik yang dapat mempengaruhi organisme dasar. $enurut :ood +-40 menyatakan bahwa bahan organik yang mengendap di dasar perairan merupakan
156
sumber makanan bagi organisme bentik, sehingga jumlah dan laju pertambahannya dalam sedimen mempunyai pengaruh yang besar terhadap populasi organisme dasar. 2llard dan $oreau dalam 2PH2 +--"0 menyatakan bahwa kelimpahan hewan benthos pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik. %
Aika dilihat dari data kelas B total kelimpahan bentos tertinggi itu
terdapat pada kelompok < yaitu dengan kelimpahan sebesar " dengan total biomassa ?<,< tidak jauh berbeda dengan kelompok kami yang mendapatkan kelimpahan tinggi dengan biomassa rendah. #edangkan kelimpahan terendah yaitu terdapat pada kelompok " yaitu "" dengan total biomassa sebesar ?,?". Banyak faktor mengapa setiap kelompok berbeda jumlahnya, *aktor dari pada saat praktikum mungkin kelompok yang mendapatkan kelimpahan bentos terendah kurang bersih dalam membersihkan lumpur dan menemukan bentos dengan jumlah yang sedikit dan juga sampel setiap kelompok tidak berada dalam titik atau berbeda titik tetapi tetap dalam area. Aika dilihat dari kelompok yang mendapatkan hasil tertinggi dan terendah dengan kelimpahan yang tinggi tapi ukuran atau total biomassa yang rendah itu menandakan bahwa benthos yang terdapat di cekdam berukuran kecil atau mengalaimi pertummbuhan yang lambat. 0
.
Ha"il Bi$ma""a Bent,$"
%
Biomassa dari / spesies yang ditemukan berbeda beda, biomassa
terbesar terdapat pada spesis Cumbrlandia monodonta dengan berat , gr dan yang terkecil yaitu oniobasis livescense dengan berat 1," gr. $enurut (ina +"1"0 biomassa makrozoobenthos yang terdapat dalam lingkungan perairan dapat mencerminkan struktur komunitas lingkungan perairan tersebut. Perbedaan biomassa makrozoobenthos ini dipengaruhi oleh ukuran dari organisme tertentu, kepadatan dan beragam jenis makrozoobenthos yang ditemukan. Aika dilihat dari data kelas biomassa rata%rata terbesar terdapat pada kelompok < yaitu sebesar ?<,
157
ini akan berdampak pada biomassa yang juga akan semakin meningkat. Pengukuran biomassa benthos merupakan salah satu cara untuk menduga besaran produktivitas sekunder perairan oleh benthos tersebut. % % % % % % % % % % % % % % % % %
0 0
BAB I
IMPULAN DAN A=AN
% 0
-.1
%
im%ulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di laboratorium yang emnggunakan sampel yang diambil dari perairan danau cekdam arboretum diperoleh hasil yang menunjukan bahwa kondisiperairan tersebut tergolong dalam kategori yang rendah dimana hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan
yang
dilakukan
terhadap
enumerasi
fitoplankton
dan
zooplankton, pengukuran produktivitas dengan klorofil a, pendugaan produktivitas dengan biomassa fitoplankton dan zooplankton serta enumerasi dan biomassa benthos. )imana hasil penelitian yang dilakukan dengan ke empat metode tersebut menunjukan hasil yang rendah yaitu klorofil a dibawah ,< yang menunjukan produktivitas sedang, dan fitoplankton dengan indeks keragaman ,? yang menunjukan keragaman yang sedang pula sehingga perairan danau arboretum termasuk kedalam produktivitas sedang. % 0
%
-.2
aran
#ebaiknya dalam melakukan pengambilan sampel dilakukan pada waktu yang tepat serta peralatan yang mendukung, karena waktu yang tidak tepat misalnya kondisi cuaca yang tidak mendukung akang mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak maksimal pula.
% % % % % %
15%