BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Latar Bela Belakan kang g
Varicella terdapat diseluruh dunia dan tidak ada perberdaan ras maupun jenis. Varicella Varicella terutama mengernai anak –anak yang berusia 20 tahun terutama pada usia 3-6 tahun dan hanya sekitar 2 % terjadi pada orang deewasa. i !merika" #ericella sering terjadi pada anak- anak di bawah usia $0 tahun dan % kasus terjadi pada anak-anak di bawah 6 tahun sebanyak &$"' %. (nsiden terjadinya herpes )oster meningkat sesuai dengan pertambahan umur dan biasanyua jarang mengernai anak – anak. i !merika" herpes )oster jarang terjadi pada anam-anak" imana lebih dari 66 % mengenai usia lebih dari 0 tahun" kurang dari $0% mengenai usia dibawah 20 tahun % mengenai usia kurang dari $ tahun. *alaupun herpes )oster merupakan penyakit yang sering di jumpai pada orang dewasa" namun herpes )oster dapat juga terjadi pada bayi yang baru lahir apabila ibunya menderita herpes menderita herpes )oster )oster pada pada masa masa kehami kehamilan lan.. ari ari hasil hasil peneli penelitian tian"" di temuka temukan n sekitar sekitar 3% herr herrpe pess )ost )oster er pada pada anak anak"" bias biasan any ya di tem temukan ukan pada pada anak anak-a -ana nak k yang ang imonokompromis dan menderita penyakit keganasan. +ada +ada tahun tahun $,6," $,6," eberd eberden en dapat dapat membed membedaka akan n dengan dengan jelas jelas antara antara chicke chickenpo npo dan smallp smallpo" o" yang yang di yakin yakinii kata kata /chicke /chickenpo npo berasal berasal dari dari bahasa inggris yaitu /gican yang maksudnya penyakit gatal ataupun berasal dari kata prancis yaitu /chiche-pois" yang menggambarkan ukuran dari #esikel. +ada tahun $&&&" Von Von 1okay menemukan hubungan antara #ericella dan herpes )oster" ia menemukan bahwa #aricella di curugai berkembang dari anak-anak yang terpapar dengan seorang yang menderita menderita herpes herpes )oster akut. +ada tahum $'3" arland mengetauhui terjadinya herpes )oster akibat reaksi #irus yang laten. laten. +ada +ada tahun tahun $2" $2" weller weller dan stodda stoddard rd melaku melakukan kan peneli penelitian tian secara secara in#itro" in#itro" mereka mereka menemukan menemukan #aricella dan herpes )oster disebabkan oleh #irus yang sama.
$
B. Rumusan masalah
1erdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat membuat rumusan masalah yaitu sebagai berikut 4 $. !pa de5inisa dari #aricella 2. !pa tanda dan gejala dari penyakit #aricella 3. !pa etiologi dari penyakit #aricella '. 1agaimana pato5isiologi dari #aricella . 1agaimana woc dari #aricella
C.
Tujuan
D.
Manfaat
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Defns !ar"ella
Varicella berasal dari bahasa latin" Varicella. i (ndonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air" sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama 7hickenpo. Varicella adalah +enyakit (n5eksi 8enular yang disebabkan oleh #irus Varicella 9oster" ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varicella atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh #irus Varicella 9oster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan. Varicella merupakan suatu in#eksi yang di sebabkan oleh #irus #aricella )oster yang menyerang kulit dan mukosa dengan kelainan berbentuk #asikula yang tersebar. (n#eksi ini terutama menyerang anak-anak dan bersi5 mudah menular. Varicella adalah suatu penyakit in5eksi #irus akut dan menular" yang disebabkan oleh Varicella 9oster Virus :V9V; dan menyerang kulit serta mukosa" ditandai oleh adanya #esikel-#esikel. :
Varicella disebabkan oleh Varicella 9oster Virus :V9V;" termasuk kelompok erpes Virus dengan diameter kira-kira $0-200 nm. (nti #irus disebut 7apsid" terdiri dari protein dan =! dengan rantai ganda" yaitu rantai pendek :>; dan rantai panjang :?; dan membentuk suatu garis dengan berat molekul $00 juta yang disusun dari $62 capsomir dan sangat in5eksius. Varicella 9oster Virus :V9V; dapat ditemukan dalan cairan #esikel dan dalam darah penderita Varicella sehingga mudah dibiakkan dalam media yang terdiri dari @ibroblast paru embrio manusia.
3
Varicella 9oster Virus :V9V; dapat menyebabkan Varicella dan erpes 9oster. Aontak pertama dengan penyakit ini akan menyebabkan Varicella" sedangkan bila terjadi serangan kembali" yang akan muncul adalah erpes 9oster" sehingga Varicella sering disebut sebagai in5eksi primer #irus ini. C. Pat#fs#l#g Virus masuk kedalam tubuh melalui mukosa traktur respiratorius bagian atas oro5aring
yaitu #irus berpindah dari satu orang keorang lain melalui precikan ludah yang berasal dari batuk atau bersing penderita yang di terbangkan melalui udara dan kontak langsung melalui kulit yang terin5eksi" kemudian #irus tersebut mengalami multiplikasi awal setempat dan #irus yang menyebar kepembuluh darah dan saluran lin5e : #iramia primer ;. Aemudian akan dimakan oleh sel-sel system retikuloendotial. i sini terjadi replikasi #irus lebih banyaka lagi : pada periode inkubasi ;. +ada masa ini" in#eksi di hambat oleh imunitas non spesi5ik. +ada kebanyakan indi#idu" replikasi #irus lebih menonjol atau lebih dominan di bandingkan imunitas tubuhnya sehingga dalam waktu dua minggu setelah in#eksi" terjadi #iremia yang lebih hebat :#iremia sekunder;. al ini menyebabkan panas dan malaise" serta #irus menyebar keseluruh tubuh lewat aliran tubuh" terutama di kulit dan membran mukosa. D. Tan$a $an %ejala
$. >tadium prodromal ejala timbul setelah $'-$ hari masa inkubasi dengan timbulnya ruam kulit disertai demam" malaise". +ada anak lebih besar-besar dan dewasa didahului oleh demam selam 2-3 hari sebelumnya" mengigil" malaise" nyeri" kepala" anoreksia" nyeri punggung" dan pada beberapa kasus nyeri tenggorok dan batuk. 2. >tadium Bupsi
'
E. &'C (munitas tubuh
(n#asi #irus melalui saluran pernapasan C kontak langsung
8ukosa napas
Dro5aring Virus bereplikasi Virus menyebar melalui
+embuluh darah
?im5e :#iremia primer; Virus bereplikasi ke organ-organ
+asien tidak mengetahui penyakitnya
Virus mencapai kulit
Aurang sumber in5ormasi !ar"ella
M( ) Defsens *engetahuan
+elepasan mediator kimia :prostaglandin;
+elepasan mediator kimia :prostaglandin; angguan di hypothalamus
Aerusakan sara5 peri5er
Aerusakan sara5 peri5er
M( ) N+er akut
Vakuolisasi sel dan lisis Eerjadi makula
>uhu tubuh Eimbul papula M( ) H*erterm
Vesikula +asien malu dengan kondisinya M( ) %angguan "tra tu,uh
7airan #esikula mengeruh menjadi pustula +ustula pecah
+ustula mengering menjadi krusta
Eimbul gatal saat proses penyembuhan +asien mengeluh gatal Aualitas dan kuantitas tidur M( ) %angguan *#la t$ur
-. Manfestas (lns iawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh. $. +using. 2. emam dan kadang-kadang diiringi batuk. 3. alam 2' jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi :mirip
kulit yang terangkat karena terbakar;. Eerakhir menjadi benjolan - benjolan kecil berisi cairan. >ebelum munculnya erupsi pada kulit" penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidal enak badan" lesu tidak na5su makan dan sakit kepala. $-2 hari kemudian muncul erupsi kulit yang kas. 8unculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan :makula;" yang kemudian berubah menjadi papula :penonjolan kecil pada kulit;" papula kemudian berubah menjadi #esikel :gelembung kecil berisi cairan jernih; dan akhirnya cairan dalam gelembung tersebut menjadi keruh :pustula;. 1ila tidak terjadi in5eksi" biasanya pustel akan mengering tanpa meninggalkan abses. %. Pemerksaan $agn#st"
Fntuk pemeriksaan #aricella dapat dilakukan beberapa test yaitu 4 $. E)anck smear a. +reparatdiambil dari discping dasar #esikel yang masih baru" kemudian diwarnai
dengan
pewarnaan
6
yaitu
hematoylin-eosin"
iemsaGs"
*rightGs" toluidine blue ataupun papanicolaouGs. dengan mengunaklan mikroskop cahaya akan di jumpai multinucleated giant cells. b. +emeriksaan ini sensiti5itasnya sekitar &'%. c. Eest ini tidak dapat membedakan antara #irus #aricella )oster dengan herpes simpleks #irus. 2. irect 5luorescent assay : @! ; a. +reparat dari scraining dasar #esicell tetapi apa bila sudah berbentuk b. c. d. e.
krusta pemeriksaan dengan @! kurang sensiti5 asil pemeriksaan cepat 8embutuhkan mikroskop 5luorescence . Eest ini dapat menemukan antigen #irus #aricella )oster. +emeriksaan ini dapat menemukan antigen #irus #aricella )oster
simpleks #irus. 3. +olymerase chain reaction : +7< ; a. +emeriksaan dengan metode ini sangat sensiti5 b. engan metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti scraping dasar #esikel dan apa bila sudah berbentuk krusta dapat juga di gunakan sebagai preparat" dan 7>@ c. >ensiti5itasnya berkisar ,-$00% d. Eest ini dapat menemukan nucleic acid dari #irus #aricella )oster '. 1iopsi kulit asil pemeriksaan histopalogis 4 tampak #esikel intraepidermal dengan degenerasi sel epidermal dan acantholysis. +ada bagian atas dijumpai adanya lymphpocytic in5iltrate %. Penatalaksanaan
Varicella pada anak imunokompeten" biasanya tidak di perlukan pengobatan yang spesi5ik dan pengobatan yang di berikan bersi5at simtomatis yaitu 4 $. ?esi masih berbentuk #esikel" dapat diberikan bedak agar tidak mudah pecah. 2. Vesikel yang sudah pecah atau sudah terbentuk krusta" dapat di berikan salep antibiotik Fntuk mencegah terjadinya in5eksi sekunder. 3. apat di berikan antipiretik dan analgetik" tetapi tidak boleh golongan salisilat : aspirin ; untuk menghindari terjadinya sindroma
2. +emberian anti#irus sebaiknya dalam jangka waktu kurang dari '&-,2 jam setelah erupsi dikulit muncul. 3. olongan anti #irus yang dapat di berikan yaitu asiklo#ir dan 5amasiklo#ir. '. osis anti #irus : oral ; untuk pengobatan #aricella dan herpes )oster 4 =eonatus 4 !siklo#ir 00 mg C m 2 (V setiap & jam selama $0 hari. !nak : 2$2 tahun; 4 !siklo#ir ' 20 mg C kg 11C hariCoral. H. Pen"egahan
+ada anak imunokompeten yang telah menderita #aricella tidak diperlukan tindakan pencegahan" tetapi tindsakan pencegahan di tujukan pada kelompok yang berisiko tinggi untuk menderita #aricella yang 5atal seperti neonatus" pubertas" atau orang dewasa" dengan tujuan mencegah ataupun mengurangi gejala #aricella. Eindakan pencegahan yang dapat di berikan 4 $. (munisasi pasi5 a. 8enggunakan +9( : Varicella )oster immunoglobulin ; b. +emberiannya dalam waktu 3 hari : H 6 jam ;setelah terpajan V9V" pada anak-anak imunokompeten terbukti mencegah #aricella sedangkan pada anak imunokompromais pemberian V9( dapat meringankan gejala #aricella. c. V9( dapat diberikan pada yaitu 4 $; !nak-anak yang berusia H $ tahun yang belum pernah menderita #aricella atau herpes )oster. 2; Fsia pubertas I $ tahun yang belum pernah menderita #aricella atau herpes )oster dan tidak mempunyai antibodi terhadap V9V. 3; 1ayi yang baru lahir" dimana ibunya menderita #aricella dalam kurun waktu hari sebelum C '& jam setelah melahirkan. '; 1ayi prematur dan bayi usia H $' hari yang ibunya belum pernah menderita #aricella atau herpes )oster. ; !nak-anak yang menderta leukimia atau lymphoma yang belum perah menderita #aricella d. osis 4 $2 uC$0 kg 11 osis minimum 4 $2 F dan dosis maimal 4 62 F. e. +emberian secara (8 tidak di berikan (V 5. +erlindungan yang di dapat bersi5at sementara 2. (munisasi akti5
&
a. Vaksinasinya menggunakan #aksin #aricella #irus :Dka strain; dan kekebalan yang di dapat dapat bertahan hingga $0 tahun. b. igunakan di !merika sejak tahun $ c. aya proteksi melawan #aricella berkisar antara ,$-$00% d. Vaksin e5ekti5 jika diberikan pada umur I $ tahun dan di rekomendasikan di berikan pada usia $2-$& bulan. e. !nak yang berusia H $3 tahun yang tidak menderita #aricella di rekomendasikan di berikan dosis tunggal dan anak lebih tua di berikan dalam 2 dosis dengan jarak '-& minggu. 5. +emberian secara subkutan g. B5ek samping 4 kadang-kadang dapat timbul demam ataupun reaksi lokal seperti ruam makulopapular atau #esikel" terjadi pada 3- % anak-anak dan timbul $0-2$ hari setelah pemberian pada lokasi penyuntikan. h. Vaksin #aricella 4 #ari#a i. Eidak boleh di berikan pada wanita hamil oleh karena dapat mneyebabkan terjadinya kongenital #aricella. I. (#m*lkas +ada anak imunokompeten" biasanya dijumpai #aricella yang rinngan sehingga jarang dijumpai komplikasi. Aomplikasi yang dapat dijumpai pada #aricella yaitu 4 $. (n5eksi sekunder pada kulit yang di sebabkan oleh bakteri a. >ering dijumpai in5eksi pada kulit dan timbul pada anak-anak yang berkisar antara -$0%. ?esi pada kulit tersebut menjadi tempat masuk organisme yang #irulen dan apabila in5eksi meluas dapat menimbulkan impetigo" 5urunkel" cellulitis" dan erysepelas. b. Drganisme in5eksius yang sering menjadi
penyebab
adalah
streptocococcus grup ! dan staphylococcus aureus. 2. >car Eimbul scar yang berhubungan dengan in5eksi staphylococcus atau streptococcus yang berasal dari garukan. 3. +neumonia apat timbul pada anak-anak yang lebih tua dan pada orang dewasa" yang dapat menimbulkan keadaan 5atal. +ada orang dewasa insiden #aricella pneumonia sekitar $4'00 kasus. '. =eurologik a. !cute postin5eksius cerebellar ataia $; !taia sering muncul tiba-tiba" selalu terjadi 2-3 minggu setelah timbulnya #aricella. Aeadaan ini dapat menetap selama 2 bulan.
2; 8ani5estasinya berupa tidak dapat mempertahankan posisi berdiri hingga tidak mampu untuk berdiri dan tidak adanya koordinasi dan dysarthria. 3; (nsiden berkisar $4'000 kasus #aricella b. Bncephalitis $; ejala ini sering timbul selama terjadinya akut #aricella yaitu beberapa hari setelah timbulnya ruam" ?ethargy" drawsiness dan con5usion adalah gejala yang sering dijumpai. 2; 1eberapa anak mengalami sei)ure dan perkembangan encephalitis yang cepat dapat menimbulkan koma yang dalam. 3; 8erupakan komplikasi yang serius dimana angka kematian berkisar 20% '; (nsiden berkisar $",C$00.000 penderita. . erpes )oster a. Aomplikasi yang lambat dari #aricella yaitu timbulnya herpes )oster" timbul beberapa bulan hingga tahun setelah terjadinya in5eksi primer. b. Varicella )oster #irus menetap pada ganglion sensoris 6.
8eliputi 4 =ama" umur" jenis kelamin" agama" pendidikan" pekerjaan" diagnosa medis" no register dan tanggal 8<>. (n5eksi ini terutama terserang anak-anak dan bersi5at mudah menular /. (eluhan Utama Alien datang ke pusat kesehatan dengan keluhan badanya terasa demam
seperti akan 5lu dan terdapat ruam yang berisi air d sekitar tubuhnya. 0. R1a+at Pen+akt Dahulu. Alien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit kulit sebelumnya. $0
2. R1a+at Pen+akt Sekarang. >aaat ini klien merasa badanya terasa panas seperti akan 5lu dan terdapat
ruam merah pada bagian tubuhnya dan tersa nyeri apabila di pegang. >ebelumnya klien belum pernah periksa kesehatan ke pusat kesehatan. Alien mengonsumsi obat dari warung berupa obat 5lu karena klien menyangka dirinya akan terkena 5lu. 3. R1a+at Pen+akt (eluarga. >ebelumnya tetengga dari klien pernah mengalami penyakit cacar air dan klien sering berkunjung ke tetangganya saat cacarnya sudah mulai kering. Eidak ada anggota keluarganya yang mnegalami keluhan sama seperti dia. B. Pengkajan f#kus $. !kti#itas C (stirahat
Eanda 4 penurunan kekuatan tahanan 2. (ntegritas ego ejala 4 masalah tentang keluarga" pekerjaan" kekuatan" kecacatan. Eanda 4 ansietas" menangis" menyangkal" menarik diri" marah. 3. 8akanCcairan Eanda 4 anoreia" mualCmuntah '. =euro sensori ejala 4 kesemutan area bebas Eanda 4 perubahan orientasi" a5ek" perilaku kejang :syok listrik;" laserasi corneal" kerusakan retinal" penurunan ketajaman penglihat . =yeri C Aenyamanan ejala 4 >ensiti5 untuk disentuh" ditekan" gerakan udara" peruban suhu. 6. Aeamanan Eanda 4 umum destruksi jaringan dalam mungkin terbukti selama 3- hari sehubungan dengan proses trambus mikro#askuler pada kulit. ,. ata subjekti5 +asien merasa lemas" tidak enak badan" tidak na5su makan dan sakit kepala. &. ata Dbjekti5 4 a. (ntegumen 4 kulit hangat" pucat dan adanya bintik-bintik kemerahan pada kulit yang berisi cairan jernih. b. 8etabolik 4 peningkatan suhu tubuh. c. +sikologis 4 menarik diri. d. ( 4 anoreksia. e. +enyuluhan C pembelajaran 4 tentang perawatan luka #aricela. C. Dagn#sa (e*era1atan $. ipertermi berhubungan dengan reaksi in5lamasi 2. Aerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada kulit 3. =yeri akut berhubungan dengan kerusakan sara5 peri5er '. angguan citra tubuh berhubungan denagn timbulnya papula
$$
. angguan pola tidur berhubungan dengan timbul gatal pada saat penyembuhan 6. e5isiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber in5ormasi
D. Inter4ens $an Ras#nal . H*erterm ,erhu,ungan $engan reaks nflamas Eujuan 4 setelah dilakukan inter#ensi keperawatan selama $2' jam suhu
tubuh menurun Ariteria hasil 4 suhu tubuh normal 36"-3," 07 Inter4ens
Ras#nal a. +eningkatan suhu tubuh yang berkelanjutan pada pasien #aricella akan memberikan komplikasi pada kondisi penyakit yang lebih parah :seperti ense5alitis pasca#aricella dan pneumonia paska#aricella; e5ek sekunder dari peningkatan tingkat metabolisme umum dan dehidrasi akibat dari hipertermia.
a. 8onitor suhu tubuh pasien
b. 1eri kompres dingin di kepala b. 8emberikan respons dingin pada dan aksila pembuluh darah besar c. +ertahankan tirah baring total selam 5ase akut
c. 8engurangi peningkatan proses metabolisme umum
d. +ertahankan asupan minimal 200 ml sehari.
cairan
d. >elain sebagai pemenuhan hidrasi tubuh" juga akan meningkatkan pengeluaran panas tubuh melalui sistem perkemihan" maka panas tubuh juga dapat keluar melalui urin.
e. Aolaborasi pemberian analgetik antipiretik .
e. !nalgetik di perlukan untuk penurunan proses nyeri. !ntipiretik di perlukan untuk menurunkan panas tubuh dan memberikan perasaan nyaman
$2
pada pasien.
/. (erusakan ntegrtas kult ,erhu,ungan $engan les *a$a kult Eujuan 4 setelah dilakukan inter#ensi keperawatan selama 32' jam
integritas kulit membaik Ariteria hasil 4 tidak terjadi kerusakan integritas kulit a. Aaji
Inter4ens kerusakan yang
terjadi
pada kulit klien
a. 8enjadi
Ras#nal data dasar
untuk
memberikan in5ormasi inter#ensi
perawatan luka b. +ertahankan jaringan nekrotik b. 8engetahui keadaan dan kondisi sekitar luka. c. 1erikan perawatan kulit
integritas
kulit. c. 8enghindari gangguan integritas
kulit d. Aolaborasi dengan dokter untuk d. 8encegah akti#itasi kuman yang pemberian antibiotik
bisa masuk
0. N+er akut ,erhu,ungan $engan kerusakan saraf *erfer Eujuan 4 setelah dilakukan inter#ensi keperawatan selama $2' jam nyeri
berkurang Chilang atau teradaptasi. Ariteria asil 4
− >ecara subjekti5 melaporkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi.skala nyeri 0-$ : 0-' ;. − apat mengidenti5ikasi akti#itas yang meningkatkan atau menurunkan nyeri. − +asien tidak gelisah. Inter4ens
Ras#nal
Aaji nyeri dengan pendekatan +J<>E
8enjadi parameter dasar untuk mengetahui sejauh mana inter#ensi yang diperlukan dan sebagai e#aluasi keberhahilan dari inter#ensi manajemen nyeri keperawatan. Kelaskan dan bantu pasien dengan +endekatan dengan menggunakan tindakan pereda nyeri non5armakologi relaksasi dan non5armakologi dan non-in#asi5. lainnya telah menunjukkan $3
?akukan manajemen nyeri keperawatan − !tur posisi 5isiologis. − (stirahat klien
8anajemen lingkungan 4 lingkungan tenang dan batasi pengunjung.
!jarkan teknik relaksasi relaksasi pernapasan dalam. !jarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
?akukan manajemen sentuhan
Eingkatkan pengetahuan tentang sebab-sebab nyeri dan menghubungkan berupa lama nyeri akan berlangsung. Aolaborasi dengan dokter 4 − +emberian analgetik.
kee5ekti5an dalam mengurangi nyeri. +osisi 5isiologis akan meningkatkan asuhan 02 ke jaringan yang mengalami iskemia. (stirahat akan menurunkan kebutuhan 02 jaringan peri5er dan akan meningkatkan suplai darah pada pada jaringan yang mengalami peradangan. ?ingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan pembatasan penunjang akan membantu meningkatkan kondisi 02ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang ada diruangan. 8eningkatkan asupan 02sehingga akan menurunkan nyeri sekunder dari iskemia jaringan. istraksi : pengalihan perhatian ; dapat menurunkan stimulus internal dengan mekanisme peningkatan produksi endor5in dan endor5in dan enke5alin yang dapat memblok reseptor nyeri untuk tidak dikirimkan ke korteks serebri sehingga menurunkan persepsi nyeri. 8enajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. 8asase ringan dapat meningkatkan aliran darah dan dengan otomatis membantu suplai darah dan oksigen ke area nyeri dan menurunkan sensasi nyeri. +engetahuan yang akan dirasakan membantu mengurangi nyerinya dan dapat membantu mengembangkan kepatuhan pasien pasien terhadap rencana terapeutik. !nalgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri akan berkurang.
'. angguan citra tubuh berhubungan denagn timbulnya papula
$'
− −
tujuan : setelah dilakukan inter#ensi keperawatan selama 1x24 Jam citra diri pasien meningkat kriteria Hasil : Mampu menyatakan atau mengkomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi. Mampu menyatakan penerimaan diri terhadap situasi. Intervensi
Rasional
Kaji perubahan dari gangguan persepsi dan sehubungan dengan derajat ketidak manpuan
Menentukan bantuan indiidual dalam menyusun rencana pera!atan atau atau pemilihan interensi
"denti#kasi arti dari kehilanan atau dis$ungsi pada pasien
%eberapa pasien dapat menerima secara e$ekti$ kondisi perubahan $ungsi yang di alamainya& sedangkan yang lain mempunyai kesulitan dlam menerima perubahan $ungsi yang di alamai sehingga memberikan dampak pada kondisi koping malada$ti$.
'njurkan orang terdekat untuk mengi(inkan pasien melakukan hal)hal sebanyak)banyaknya untuk dirinya
Menghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantuperkembanan harga diri&serta mempengaruhi proses rehabilitasi.
*ukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktiitas rehabilitasi
+asien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran indidu masa mendatang.
Monitor ganguan tidur peningkatan kesulitan konsentrasi& letargi& dan
*apat mengindikasikan terjadinya depresi yang umumnya terjadi dimana keadaan ini memerlukan interensi dan ealuasi lebih lanjut.
withdrawl
. angguan pola tidur berhubungan dengan timbul gatal pada saat penyembuhan Eujuan 4 setelah dilakukan inter#ensi keperawatan selama $2' jam kebutuhan tidur pasien terpenuhi $
Ariteria hasil 4 pasien dapt tidur ,-& jam per hari. "nterensi
,asional
-bserasi /
0ntuk mengetahui keadaan umum pasien
iptakan lingkungan yang nyaman
ingkungan yang nyaman dan tenang dapat membuat pasien untuk cepat tidur
%erikan H3 tentang pentingnya tidur
'gar pasien mengerti tentang pentingnya tidur
Hindari tidur saat siang atau malam hari
'gar pada malam hari pasien bisa tidur dengan nyenyak.
6. e5isiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber in5ormasi ujuan: dalam !aktu 1 24 jam pasien mampu melaksananakan apa yang telah di in$ormasikan Kriteria ealuasi: +asien terlihat mengalami penurunan potensi menularkan penyakit yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak pasien
(nter#ensi Aaji tingkat pengetahuan tentang penyakitnya
Fntuk mengetahui sebera paham pasien terhadap penyakitnya"
1erikan health education kepada !gar pasien mengetahui tenyang pasien terhadap penyakit yang di penyakit yang di deritanya. deritanya (denti5ikasi orang lain yang beresiko" contoh anggotan rumah" sahabat
Drang yang terpajan ini perlu program terapi obat untuk mencegah penyebaran in5eksi.
Aaji tindakan. Aontrol in5eksi sementara" contoh kebersihan dari dan kontrak langsung kulit.
apat membantu menurunkan rasa terisolasi pasien dengan membuang stigma sosial sehubungan dengan penyakit menular.
$6
BAB I! PENUTUP A. (ESIMPULAN Varicella berasal dari bahasa latin" Varicella. i (ndonesia penyakit ini dikenal
dengan istilah cacar air" sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama 7hickenpo. Varicella adalah +enyakit (n5eksi 8enular yang disebabkan oleh #irus Varicella 9oster" ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varicella atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh #irus Varicella 9oster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan. Varicella sering dijumpai pada anak – anak sedangkan herpes )oster lebih sering di jumpai pada usia yang lebih tua. +enanganan yang tepat dari kedua penyakit diatas dapat mencegah timbulnya komplikasi yang berat pada anak – anak. +emberian imunisasi pasi5 maupun akti5 pada anak-anak"dapat mencegah dan mengurangi gejala penyakit yang timbul. B. SARAN Aita sebagai perawat sebaiknya memahami dan dapat mengaplikasikan segala sesuatu yang terdapat dimakalah ini agar terciptanya perawat yang pro5essional dalam menerapkan asuhan keperawatan secara komprehensi5.
DA-TAR PUSTA(A
=urari5" !min uda. 20$. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC . Kogjakarta 4 8edi !ction. *ilkiams" ?ippincott. 20$2. Kapita Selekta Penyakit
dengan Iplikasi
Keperawatan. Kakarta 4 B7. http4CCrepository.usu.ac.idCbitstreamC$23'6,&C3'2C$C0&B00&.pd5 http4CCwww.immuni)e.orgC#isCinL#ar.pd5 $,
https4CCwww.scribd.comCdocC$&236'$2CV!<(7B??!-pato5isiologi
$&