I Made Nugraha GS (1102005050) TOXOPLASMOSIS Pendahuluan
Berdasarkan Berdasarkan beberapa laporan, laporan, penyakit penyakit toxoplasmo toxoplasmosis sis tersebar tersebar di seluruh seluruh dunia, dunia, termasuk Indonesia. Banyaknya keluarga di Indonesia memelihara kucing dan anjing yang merupakan merupakan salah satu risikonya risikonya terjadinya penyakit penyakit zoonosis, zoonosis, yaitu penyakit penyakit yang yang berasal dari berbagai jenis kuman antara lain protozoa, bakteri penyebab disentri dan toxoplasmosis. Toxoplasmosis Toxoplasmosis telah lama diketahui sebagai penyebab utama kelainan kongenital pada bayi seperti : toxoplasmosis kongenital, abortus, lahir mati dan prematuritas serta toxoplasmosis akuasita pada orang dewasa. Akhirakhir ini dilaporkan bahwa in!eksi oleh kuman T"#$% &Toxoplasmosis, #ubella, $ytomegalo 'irus, %erpes (implex) pada wanita, yang yang biasa biasany nyaa meny menyeb ebabk abkan an in!ek in!eksi si sub sub klin klinis is (sil (silen entt infe infecti ction on), ), dapat menyebabka menyebabkan n kemandulan &inter!ilitas)* yaitu berkisar antara +- wanita in!ertil ternyata terin!eksi oleh kuman T"#$%. Toxopl Toxoplasmosi asmosiss disebabkan disebabkan oleh Toxoplasma Toxoplasma gondii sebagai penyakit zoonosis yaitu in!eksi in!eksi pada manusia dan binatang. binatang. Toxoplasma Toxoplasma gondii termasuk spesies dari kelas sporozoa &$occidia), &$occidia), pertama kali ditemukan ditemukan pada binatang binatang pengerat Ctenodacty Ctenodactylus lus gundii gundii di A!rika tara &Tunisia) oleh /icolle dan 0anceaux pada tahun 123. Tabun 1243 Toxoplasma gondii ditemukan pada manusia pertama kali oleh $astellani, 5anku, kemudian oleh Torres, dan mengklasi!ikasikan parasit tersebut sebagai suatu 6ence!alon6. %ospes de!initi! adalah kucing dan Filidae, dan Filidae, dan hospes perantaranya adalah manusia dan mamalia lainnya serta beberapa jenis burung. Toxoplasma Toxoplasma gondii dapat gondii dapat timbul di seluruh dunia dan merupakan salah satu in!eksi parasitik paling utama pada manusia. In!eksi didapat melalui memakan jaringan kista pada daging yang kurang matang memasaknya , melalui oocyst yang diekresikan oleh kucing, dan tanah atau air yang terkontaminasi. (uatu penelitian di /orwegia yang melibatkan 78.29 wanita hamil selama 1224 hingga hingga 1229, 1229, memberi memberikan kan gambara gambaran n sebaga sebagaii beriku berikutt : 1,21,2- wanita wanita terin!e terin!eksi ksi sebelu sebelum m kehamilan dan ,1+- terjangkit in!eksi selama kehamilan. Ini berarti, 1 dari 1 ibu hamil beresiko mengidap in!eksi Toxopl xoplas asma ma gond gondii ii.. eti etika ka in!ek in!eksi si prim primer er timb timbul ul selam selamaa
kehamilan, Toxoplasma gondii dapat ditransmisikan dari ibu ke !etusnya. In!eksi !etus dapat menyebabkan lesi in!lamasi pada otak, retina, dan koroid yang dapat berkembang menjadi kerusakan sara! permanen atau kerusakan penglihatan. ;alaupun jarang namun in!eksi !etus juga dapat menyebabkan kematian.
$# dan biopsi, cerebral toksoplasmosis ditandai dengan peradangan pada selaput meinges, pada pemeriksaan ?$( didapatkan adanyan keadaan pleositosis. Etiologi
Toxoplasma gondii adalah anggota dari !amili Apicomplexa, oosit parasit ini didapatkan pada !eses kucing. (etelah 4 sampai 7 hari, oosit dapat terinhalasi atau melalui jalur !ekal oral. Takizoid meni,mbulkan respon imun yang masih relati'e rendah, bradizoit dapat bermigrasi menuju sel otak dan otot, bradizoit terlindung dari respon imun %ost. T.gondii pada manusia dapat menjadi dorman dan menjadi penyakit kronik Patogenesis
Toxoplasma gondii berkembang dari takizoid kemudian secara perlahanlahan menjadi bradizoit. 1, #">4, #">9, =#A1, =#A8, and
=#A3).
0olekul permukaan putati'e a (A= 1 hanya dimiliki saat stadium bradizoit.
SAG2C! and "SR# merupakan gen spesi!ik khas untuk bradizoit.mucin sangat berperan untuk in'asi ke sel host, 0ethionine aminopeptidase &0A>) ber!ungsi sebagai regulasi protein dengan membelah ujung amino methionine oligopeptidase memodi!ikasi metabolisme enzim lactulosa. >enurunan ekspresi =>= pada bradizoit ber!ungsi untuk metabolisme gula, karbohidrat. =>< merupakan enzim yang memulai metabolisme pentosa pospat dan penurunan. >enurunan pada akti'itas glikolitik akan menimbulkan kenaikan piru'at kinase dan lactate dehidrogenase pada bradizoit. =ambaran pendeteksian ekspresi gen
Bradizoit case takizoid. Tetapi secara detail untuk proses di!erensiasi dari bradizoit menjadi takizoid secara detail belum diketahui. >ada saat bradizoit mulai tumbuh terdapat ekspresi gen yang telah ditranskripsi R$%&, R$%2, R$%#, GRA&, GRA', GRA, and *C&. A glucosephosphate dehydrogenase &G+%!), tetapi gen apa yang memicunya, belum diketahui.
toksoplasmosis. T. gondii menyebabkan respon imun IE/ meningkat,dan keadaan terin!eksi toksoplasma dapat menginduksi seseorang terkena helicobacter pylori secara mudah In!eksi Toxoplasma gondii pada pasien imunokompetean secara normal akan menimbulkan respon type 1 Tcell &Th1), dengan ekspresi &IE/) yang meningkat, T cells diperkirakan memiliki peran pada respon tubuh terhadap kuman T. =ondii yang dorman. >ada pemeriksaan $ytometric telah diketahui bahwa jumlah Tsell terbanyak terdapat pada aFueous humor saat in!lamasi dibandingkan di darah peri!er Siklus Hidup Toxoplasma Gondii
%ospes de!initi! Toxoplasma gondii adalah kucing atau binatang sejenisnya &Eelidae). ada masa ini, manusia yang terin!eksi akan masuk masa in!eksi laten &menahun). Apabila kucing sebagai hospes de!initi! makan hospes perantara yang terin!eksi &misalnya burung atau tikus), maka terbentuk lagi berbagai stadium seksual di dalam sel epitel usus kecilnya.
KUCING (HOSPES DEFINIF)
Di usus kucing terjadi daur seksual (gametgni) dan aseksual (ski!gni) Daur seksual meng"asilkan kista dan s#rgni $g keluar %ersama tinja kucing &IKUS ' *I *IN (HOSPES PE+N&+)
NUSI (HOSPES PE+N&+)
&r,!it
&aki!it
Kista $g mengandung %radi!it (kista jaringan)
Masa Inkubasi
>ada manusia masa inkubasi Toxoplasma gondii adalah 147 hari setelah mengkonsumsi daging yang terkontaminasi dan 84 hari setelah terpapar kucing yang terin!eksi.
Gejala Klinik
T. Gondii dapat menyerang semua organ dan jaringan tubuh kecuali sel darah merah &tidak berinti). erusakan yang terjadi pada jaringan tubuh tergantu pada : 1. 4. 7. 9.
mur Girulensi strain toxoplasma Humlah parasit "rgan yang diserang >ada orang yang tidak memiliki gangguan imunitas dan tidak hamil, in!eksi T. Gondii
akan memberikan gambaran asimptomatik. irakira 14- pasien berkembang menjadi lim!adenitis, gejala seperti !lu yaitu demam, malaise, mialgia, sakit kepala, radang tenggorok, lim!adenopati, dan ruam kulit. >ada beberapa kasus penyakit ini dapat menyerupai mononukleosis in!eksiosa. =ejala penyakit ini dapat berubah mesikipun tanpa terapi dalam minggu samapai bulan tetapi pada beberapa kasus perubahan ini dapat terjadi dalam waktu yang lama yaitu tahunan.gejala yang berat seperti miositis, miokarditis, pneumonitis, dan tanda neurologi yaitu paralisis !asial, gangguan re!lek, hemiplegia, dan koma dapat mungkin terjadi tetapi kasusnya jarang. =ambaran toxoplasmosis okular unilateral dengan u'eitis dapat terlihat pada orang dewasa dan dewasa muda. >ada indeksi akut di retina ditemukan reaksi peradangan !okal dengan edema dan in!iltrasi leukosit yang dapat menyebabkan kerusakan total dan pada proses penyembuhan menjadi parut dengan atro!i retina dan koroid disertai pigmentasi. (indrom ini biasanya merupakan mani!estasi dari in!eksi kongenital yang asimptomatik atau reakti'asi in!eksi laten. In!eksi dapatan selama hamil dapat menimbulkan toxoplasmosis kongenital pada janin. =ejalanya terjadi karena adanya in!eksi pada saat perkembangan otak dan retina. Berat in!eksi tergantung pada umur janin pada saat terjadi in!eksi, makin muda usia janin saat terin!eksi maka makin berat kerusakannya. (ebaliknya makin muda usia kehamilan saat terjadi in!eksi primer pada ibunya maka makin kecil presentase janin yang terin!eksi. Triade klasik toxoplasmosis adalah hidrose!alus, retinokoroiditis, dan perkapuran intrakranial, sedangkan tetrade sabin adalah gejala triade ditambah kelaianan psikomotor. =ambaran dari penyakit mata pada in!eksi toxoplasmosis adalah gangguan bilateral, korioretinitis dengan strabismus, nistagmus, dan mikro!talmia. %idrose!alus terjadi karena penyumbatan aFuaduktus syil'ii oleh ependimitis. Hanin yang terin!eksi pada trimester akhir akan bergejala demam, ruam kulit, hepatomegali, splenomegali, pneumonia, atau in!eksi umum lain. Hanin yang lahir prematur memiliki gejala klinis yang lebih berat daripada yang cukup bulan, dapat disertai hepatosplenomgelai, ikterus, leim!adenopati, dan kelainan ((> serta lesi mata. Hanin yang terin!eksi sebagian besar asimptomatik pada saat lahir yang selanjutnya akan berlanjut
menjadi gangguan penglihatan, dan membahayakan hidupnya jika terlambat diterapi. In!eksi pada trimester pertama dapat mengakibtkan aborsi. In!eksi toxoplasmosis pada penderita imunosupresan biasanya berat. =ejala umumnya adalah penyakit neurologi, terutama pada in!eksi reakti'asi.ense!alitis dengan gejala sakit kepala, disorientasi, hemiparesis, perubahan re!lek, kon'ulsi, dan drowsiness dapat menimbulkan koma dan kematian. /ekrosis yang terjadi karena multiplikasi parasit dapat meneybabkan abses pada jaringan sara!. (elain itu juga dapat terjadi miokarditis dan pneumonitis. Diagnosis
$# dapat membantu teruatama untuk mendeteksi in!eksi kongenital di uterus. T. Gondii juga dapat diisolasi dari otot, otak, darah atau cairan tubuh lain menggunakan kultur sel atau inokulasi. 0etode tomogra!i sering digunakan untuk mendiagnosis toxoplasmosis serebral sedangkan (= digunakan untuk janin. =ambaran $T scan dan 0#I untuk kasus ini adalah lesi tunggal atau multipel dengan predileksi pada ganglion basal dan perbatasan substansi abuabu dan putih. $ara diagnosis yang paling sering adalah tes serologi. Tes serologi yang paling sering adalah IEA dan C?I(A. Tes serologi yang lain adalah (abin Eeldman, indirek hemaglutinasi, lateks aglutinasi, modi!ikasi aglutinasi, dan !ikasasi komplement. >ada penelitian epidemiologi, cara yang sering digunakan adalah toxoplasmin skin test. Tes Ig0 digunakan untuk mengetahui kapan waktu in!eksi, misalnya pada wanita hamil. Ig0 dapat ditemukan setelah 13 bulan pasca in!eksi akut dan !alse positi! biasanya terjadi. >ada reakti'asi in!eksi laten tampak adanya antibodi Ig= dari in!eksi lampau.
Pengobatan
"batobat yang dipakai saat ini hanya membunuh bentuk takizoit T. gondii dan tidak membasmi bentuk kistanya, sehingga obatobat ini dapat memberantas in!eksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan in!eksi menahun yang dapat menjadi akti! kembali. >irimetamin dan sul!onamid dapat bekerja secara sinergis, maka dipakai sebagai kombinasi selama 7 minggu atau sebulan. >irimetamin dapat menekan hemopoesis dan dapat menyebabkan trombositopenia dan leukopenia. ntuk mencegah e!ek samping ini, dapat ditambahkan asam !olinik atau ragi. >irimetamin bersi!at teratogenik, maka obat ini tidak dianjurkan untuk wanita hamil. >irimetamin diberikan dengan dosis 8 mg +8 mg sehari untuk dewasa selama 7 hari dan kemudian dikurangi menjadi 48 mg sehari &,8 1 mggBBJhari) selama beberapa minggu pada penyakit berat. arena hal! li!rnya adalah 98 hari, pirimetamin dapat diberikan 4 hari sekali atau 7 9 hari sekali. Asam !olinik diberikan 4 9 mg sehari atau dapat diberikan ragi roti 8 1 mg sehari, 4 kali seminggu. (ul!onamide dapat menyebabkan trombositopenia dan hematuria, diberikan dengan dosis 8 1 mggBBhari selama beberapa minggu atau bulan. (piromicin adalah antibiotika macrolide, yang tidak menembus plasenta, tetapi ditemukan dengan konsentrasi tinggi di plasenta. (piramicin diberikan dengan dosis 1 mggBBJhari selama 7 98 hari. "bat ini dapat diberikan pada wanita hamil yang mendapat in!eksi primer, sebagai obat pro!ilaktik untuk mencegah transmisi T. gondii ke janin dalam kandungannya. lindamisin e!ekti! untuk pengobatan toxoplasmosis, tapi dapat menyebabkan colitis pseudomembranosa atau colitis ulcerati'e, maka tidak dianjurkan untuk pengobatan rutin pada bayi dan wanita hamil. ortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan pada mata, tetai tidak dapat digunakan sebagai obat tunggal. "bat macrolide lain yang e!ekti! terhadap T. gondii adalah klaritromisin dan azitromisin yang diberikan bersama pirimetamin pada penderita AI<( dengan ense!alitis toxoplasmik. "bat yang baru adalah hidroksina!tokuinon &ato'aFuoene) yang bila dikombinasi dengan sul!adiazine atau obat lain yang akti! terhadap T. gondii, dapat membunuh kista jaringan pada mencit. Tapi hasl penelitian pada manusia masih ditunggu.
Toksoplasmosis yang akuisita yang asimptomatik tidak perlu diberi pengobatan. (eorang ibu yang hamil dengan in!eksi primer harus diberikan pengobatan selama sedikitnya 1 tahun. >enderita imunokompromais &AI<(, keganasan) yang terjangkit toksoplasmosis akut harus diberi pengobatan. Penegahan
ntuk terhindar dari penyakit toxoplasma memelihara kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan dengan baik. %idup sehat dan selalu berbahagia, jauh dari stress dan tekanan serta selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah dicuci atau yang telah dimasak dengan benar. Apabila memelihara kucing dirumah, sebaiknya juga memberi makanan serta minuman yang telah dimasak. Hangan biarkan kucing berburu tikus atau burung liar. (elalu menjaga kebersihan dan kesehatannya. sahakan menyediakan tempat khusus bagi kucing yaitu kotak berisi pasir kering untuk membuang kotoran dan air kencingnya. (etiap dua hari sekali tempat tersebut diganti atau dibuang tapi sebelumnya harus disiram dengan air panas atau dibersihkan dengan disen!ektan dengan tujuan membunuh telur toxoplasma. %al yang sangat penting ditekankan bahwa tidak semua kucing berpotensi menularkan toxoplasma, tapi hanya kucing atau hewan lain yang menderita toxoplasma yang menjadi sumber penyakit. Bergaul, memelihara dan memiliki kucing yang sehat tidak akan menyebabkan sakit dan kemandulan.
Kesi!pulan
1. Toxoplasmosis disebabkan oleh Toxoplasma gondii sebagai penyakit zoonosis yaitu in!eksi pada manusia dan binatang. (tadium in!ekti! dari toxoplasma adalah ookista. 0anusia akan tertular melalui konsumsi daging yang mengandung ookista, dengan masa inkubasi 147 hari setelah mengonsumsi daging yang terkontaminasi K 84 hari setelah terpapar kucing yang terin!eksi. 4. (alah satu resiko terjadinya toxoplasmosis adalah kucing K anjing, sebagai hewan peliharaan. ucing merupakan hospes de!initi! dan manusia serta mamalia lainnya sebagai hospes perantara. 7. erusakan yang terjadi pada jaringan tubuh tergantung pada umur, 'irulensi strain toxoplasma, jumlah parasit, organ yang diserang. 9. Toxoplasmosis dapat terjadi pada pria dan wanita. Hika imunitasnya baik, gejala tidak timbul. /amun jika imunitasnya turun akan menimbulkan gejala dari yang ringan &demam, malaise, mialgia, sakit kepala, radang tenggorok) sampai berat &miokarditis, pneumonitis) dan tanda neurologi ¶lisis !asial, gangguan re!lek, koma) yang kasusnya jarang terjadi. 8. In!eksi akuisita selama hamil dapat menimbulkan toxoplasmosis kongenital pada janin. =ejala terjadi karena adanya in!eksi pada saat perkembangan otak dan retina. Berat in!eksi tergantung pada umur janin pada saat terjadi in!eksi. 0akin muda usai kehamilan yang terin!eksi toxoplasmosis, makin berat kerusakannya. . ada penelitian epidemiologi cara yang sering digunakan adalah toxoplasmin skin test. Tes Ig0 digunakan untuk mengetahui kapan waktu in!eksi. >ada reakti'asi in!eksi laten tampak adanya antibodi Ig= dari in!eksi lampau. +. "batobat yang dipakai saat ini hanya membunuh bentuk takizoit T. gondii dan tidak membasmi bentuk kistanya. (ehingga obatobat ini dapat memberantas in!eksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan in!eksi menahun yang dapat menjadi akti! kembali. 3. ntuk terhindar dari toxoplasmosis, perlu memelihara kesehatan tubuh dan kebersihan lingkungan dengan baik. onsumsi makanminuman harus dicuci atau dimasak dengan benar. Apabila memelihara kucing di rumah, beri makanan serta minuman yang telah dimasak dan bersih. 0enyediakan tempat khusus bagi kucing untuk membuang kotoran dan air kencingnya. (ecara rutin tiap dua hari sekali dilakukan penggantian tempat buang
air. >iring tempat makan kucing hendaknya disiram dulu dengan air panas atau dibersihkan dengan disen!ektan dengan tujuan membunuh telur toxoplasma.
"e#e$ensi
&. (riasi =andahusada. 49. %aasitologi -edotean. Hakarta : C=$, hlm 1821. 2. (risasi =andahusada. 4. Toxoplasma gondii. >arasitologi edokteran, Cdisi 7. Hakarta : >enerbit EI, /. >elloux %. 0ay 19, 49. Toxoplasmosis in t0e immunocompomised 0ost1 epidemiology and diagnosis. Curopean (ociety o! $linical 0icrobiology and In!ection atterns o! =ene Cxpression. uayot Cell . American (ociety !or 0icrobiology , pp : 74279. '. 0ichael C. =rigg, >h.<. /o'ember 4, 4+. T0e Food and 3ate45one %aasite. /ational Institute o! Alergy and In!ectious 1