1
BAB 1 PENDAHULUAN
Skizofrenia digambarkan pertama kali oleh Emil K rae rae pelin pelin (1856-1926) pa pada tahun 1893. K rae rae pelin pelin menggunakan nama dementia praecox untuk p untuk penyakit stres tres dengan ons onset yang lebih awal dan menyebabkan kerus kerusakan permanen fungs fungs i mental di antara sebagian bes besar pasien. ien. K rae rae pelin pelin merincikan gejala skizofrenia bias biasanya terjad terjadi dengan fitur paling mend mendasar yakni melemahnya kemauan dan ketum pulan pulan emos emosional, yang menyebabkan aktivitas aktivitas mental menurun, dan hilangnya kes kesatuan dalam kegiatan intelektual, emos emosi dan kemauan, yang menyebabkan inkohorens inkohoren si dalam ber pikir pikir dan afek yang inappropriate. inappropriate. Awalnya, K rae rae pelin pelin membagi dementia praecox menjad menjadi tiga subti pe pe klinis: klinis: hebefrenik, katatonik, dan paranoid. aranoid. Tidak se perti perti K rae rae pelin, pelin, Eugen Bleuler (1857-1939) tid tidak menekankan progno prognossis yang buruk dalam mend mendiagnos iagnosis skizofrenia s kizofrenia.. Hal H al itu juga menjad menjadi lebih terbukti sejak K rae rae pelin konse p dementia praecox bahwa pelin mem perkenalkan perkenalkan kons kelainan tid tidak selalu dimulai pada mas masa remaja atau awal dewas ewasa. Dengan demikian, Bleuler menyarankan bahwa nama penyakit akan berubah menjad menjadi "skizofrenia "skizofrenia"" karena karakteris karakteristiknya beru pa pa disintegras integrasi dari berbagai fungs fungs i mental. mental. Ia I a membagi skizofrenia menjad menjadi em pat pat subti pe pe: paranoi p aranoid d, katatonik, jenis jenis hebefrenik d hebefrenik dan s ederhana ( simple). simple). K urt urt Schneid Schneider (1887-1967) mengarah pada
identifikas entifikasi tand tanda-tand tanda dan
gejala yang akan sangat membed membedakan skizofrenia dengan penyakit lainnya. lainnya. Gejala Gejala ia pilih sebagai ciri skizofrenia itu sangat berbed berbeda dari gejala fund fundamental Bleuler . Dia mengid mengi dentifikas entifikasi kelom pok pok delus elusi dan halus halusinas inasi yang dia yakini sebagai patognomonik patognomonik untuk skizofrenia dan gejala ini disebut "gejala tingkat pertama". ertama". Gejala lain yang sering terjad terjadi di skizofrenia teta pi pi tid tidak patognomonik disebut "gejala peringkat ked kedua". ua". K ons ons e p diagnos iagnostik skizofrenia dari Schneid Schnei der memiliki pengaruh pengaruh be bessar di ham pir pir ss emua sistem diagnos iagnostik yang tik yang berikutnya berikutnya berkembang. berkembang. Skizofrenia res residual adalah salah ti pe pe dari skizofrenia. kizofrenia. Namun saat K rae rae pelin pelin dan Bleuler merumus merumuskan skizofrenia, ti pe pe res residual ini belum ini belum ada di pa pa parkan parkan.. Ti Ti pe p e skizofrenia res residual ini baru di perkenalkan perkenalkan pada International Classification of Diseases. Diseases. International International Classification of Diseases Diseases (ICD) adalah sistem klas klasifikas ifika s i suatu
penyakit
yang
dikembangkan
oleh
WHO untuk mem promo promossikan
perban perband dingan statis tatistik pelayanan kes kesehatan secara internas internasional. ional. R evis evisi ked kedela pan pan
2
dari International Classification of Diseases (ICD-8), (ICD-8), diluncurkan pada tahun 1967, 1967, menem patkan patkan pend enda pat pat Schneid Schneiderian mengenai gejala tingkat pertama didalam des kri psi psi gejala skizofrenia. kizofrenia. Pada ICD-8 ini di pa pa parkan parkan tujuh subti pe pe skizofrenia. kizofrenia. Ti pe pe sederhana dicirikan oleh keanehan perilaku, kes kesulitan dalam hubungan sosial, dan penurunan kinerja secara kes keseluruhan teta pi pi tan pa pa gejala skizofrenia yang menonjol. menonjol . Gejala khas khas dari jenis jenis hebefrenik adalah afek yang inappropriate, inappropriate, perilaku katatonik, dan gangguan pikir yang menonjol. menonjol. J enis enis yang katatonik ditand itandai oleh gejala katatonik, dan ti pe pe paranoid aranoi d menonjolnya gejala delus elusi dan halus halusinas inasi. Dalam e pi pisode skizofrenia akut, timbulnya gejala skizofrenia secara akut, dan dream-like state dengan sedikit pengaburan kes kesadaran dan bingung sering muncul. muncul. J enis enis laten ini ditand itandai dengan munculnya gejala skizofrenia yang tid tidak nyata, teta pi pi cuku p parah untuk meningkatkan kecurigaan yang kuat skizofrenia. kizofrenia. Ti pe pe res residual di peruntukkan peruntukkan bagi keaad keaadaanaan-kead keadaan res residual yang kronis kronis dan pudarnya sebagian gejala skizofrenia terjad terjadi. Selain itu, "ti pe pe lain" lain" dan "ti pe p e tak tergolongkan" tergolongkan" di peruntukkan peruntukkan bagi pasien yang tid tidak 1
cocok d cocok dengan subti pe lain. pe lain.
3
BAB 2
ISI
2.1 Defini Definissi Skizofrenia adalah gangguan mental atau kelom pok pok gangguan yang ditand itandai oleh kekacauan dalam bentuk dan isi pikiran (contohnya delus elusi atau halus halusinas inasi) , dalam mood mood (contohnya afek yang tid tidak sesuai) uai), dalam peras erasaan dirinya dan hubungannya dengan dunia luar serta dalam hal tingkah laku. laku. Sed Sedangkan skizofrenia res residual adalah kead keadaan yang muncul pada ind individ ivi du dengan gejala 2
skizofrenia yang, setelah e pi pis ode skizofrenia psikotik, psikotik, tid tidak lagi ak lagi psikotik psikotik .
Menurut DSM-IV, M-IV, ada pun pun klas klasifikas ifikasi untuk skizofenia ada 5 yakni subti pe pe paranoi paranoid d, ter disorganis organisasi (hebefrenik ), katatonik, tid tidak tergolongkan dan res residual. ual. Untuk istilah skizofrenia sim plek plek s dalam DSM-IV adalah gangguan deterioratif sederhana. erhana.3
Sed Sedangkan
menurut Pedoman Penggolongan
dan
Diagnos iagnosis Gangguan Gangguan Jiwa (PPDGJ) di di Indones onesia yang ke-III ke-III skizofrenia skizofrenia dibagi ke dalam
subti pe pe
6
yaitu
katatonik,
aranoid, paranoid
hebefrenik,
tak
terinci
(undifferentiated ), sim plek plek s, res residual dan de pre pressi pasca skizofrenia. kizofrenia. Dalam 4
makalah ini akan dibahas ibahas mengenai skizofrenia res residual. ual.
2.2 Epi Epidemiologi Penelitian ins insiden pada gangguan yang relatif jarang terjad terjadi, se perti perti skizofrenia, sulit dilakukan. ilakukan. Survei telah dilakukan di berbagai negara, namun dan ham pir pir s emua has hasil menunjukkan tingkat ins insiden per tahun skizofrenia pada orang dewas ewasa dalam rentang yang sem pit pit berkis berkis ar antara 0,1 dan 0,4 per 1000 pen pend duduk . Ini meru pakan pakan temuan utama dari penelitian di 10-negara 10-negara yang dilakukan oleh WHO. Untuk Untuk prevalens revalensi atau ins insiden skizofrenia di Indones onesia belum ditentukan sam pai pai sekarang, begitu juga untuk tia p-tia p-tia p subti pe pe 5
skizofrenia. kizofrenia.
Prevalens revalensinya antara lakilaki-laki dan perem puan puan sama, namun menunjukkan perbe perbed daan dalam ons ons et dan perjalanan penyakit. enyakit. Laki L aki--laki mem punyai punyai ons ons et yang lebih awal dari pa pada perem puan puan.. Usia Usia puncak ons ons et untuk lakilaki-laki adalah 15 sam pai pai 25 tahun, sedangkan perem puan puan 25 sam sam pai pai 35 tahun. tahun. Bebera pa pa penelitian telah menyatakan bahwa lakilaki-laki adalah lebih mungkin dari pa pada wanita untuk terganggu oleh gejala negatif dan wanita lebih mungkin memiliki fungs fungsi sosial yang lebih baik dari pa pada lakilaki-laki. laki. Pada umumnya, has hasil akhir untuk pasien
4
skizofrenik wanita adalah lebih baik dari pa pada has hasil akhir untuk pasien skizofrenia lakilaki-laki. laki. Skizofrenia tid tidak ter distribus tribusi rata secara geografis geografis di seluruh dunia. unia. Secara his historis toris, prevalens revalensi skizofrenia di Timur Laut dan Barat Amerika Serikat adalah 3
lebih tinggi dari daerah lainnya. lainnya.
2.3 Etiologi Etiologi Penyebab skizofrenia sam pai pai sekarang belum diketahui secara pasti. ti. Namun berbagai teori telah berkembang se perti perti mod model dias iastes tesis-stre -stress dan hi pote potessis do pamin pamin.. Model dias iastes tesis stres tres meru pakan pakan satu mod model yang mengintegras mengintegrasikan faktor biologis biologis, psiko psikoss osial dan lingkungan. lingkungan. Model ini mend mendalilkan bahwa seseorang yang mungkin memiliki suatu kerentanan spe spesifik (dia (diasstes tesis) yang jika dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang menimbulkan stres tres, memungkinkan perkembangan perkembangan gejala skizofrenia. kizofrenia. K om om ponen ponen lingkungan da pat pat biologis biologis (se (se perti perti infek si) atau psikologi psikologiss (se (se perti perti situas ituasi keluarga yang penuh ketegangan). ketegangan). Hi pote potessis do pamin pamin menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh terlalu banyaknya aktivitas aktivita s do paminergik paminergik . Teori ter sebut muncul dari dua pengamatan. engamatan. Pertama, kecuali untuk kloza pin, pin, khas khasiat dan potens otensi anti psikotik psikotik berhubungan dengan kemam puannya puannya untuk bertin untuk bertind dak sebagai antagonis antagonis res res e ptor ptor do paminergik paminergik ti pe pe 2. K edua, obatobat-obatan yang meningkatkan aktivitas aktivitas do paminergik paminergik (se (se perti perti amfetamin) amfetamin) meru pakan pakan salah satu psikotomimetik psikotomimetik . Namun belum jelas jelas a pakah pakah hi peraktivita peraktivitass do pamin pamin ini karena terlalu banyaknya pele pa pasan do pamin pamin atau terlalu banyaknya res res e ptor ptor do pamin pamin atau kombinas kombina si ked kedua mekanis mekanis me ter sebut. ebut. Namun Namun ada dua mas masalah mengenai hi pote potessa ini, dimana hi peraktivita peraktivitass do pamin pamin adalah tid tidak khas khas untuk skizofrenia karena antagonis antagonis do pamin pamin efektif dalam mengobati ham pir pir semua pasien psikotik psikotik dan pasien teragitas teragitasi berat. berat. K edua, bebera pa pa data elektrofis elektrofisiologis iologis menyatakan bahwa neuron do paminergik paminergik mungkin meningkatkan kece patan patan pembakarannya sebagai resp respon on dari pema paran paran jangka panjang panjang dengan obat anti psikotik psikotik . Data ter sebut menyatakan bahwa abnormalitas abnormalitas awal pada pasien skizofrenia mungkin melibatkan kead keadaan hi po podo paminergik paminergik .3 Skizofrenia ber dasarkan teori do pamin pamin ter diri dari em pat pat jalur d jalur do pamin pamin yaitu: yaitu: 1.
Mesolimbik do pamin pamin pathways pathways:: meru pakan pakan hi pote potessis terjad terjadinya gejala positif pa pada pend enderita skizofrenia. kizofrenia. Mesolimbik do pamin pamin pathways pathways mem proyek proyek sikan bad badan sel do paminergik paminergik ke bagian ventral tegment um area (VTA) di di batang otak kemud kemudian ke nukleus nukleus akumbens akumbens di daerah limbik . Jalur ini ber peran peran
5
penting penting pada emos emosional, perilaku khus khususnya halus halusinas inasi pend endengaran, waham dan gangguan pikiran. ikiran. Anti Anti psikotik psikotik bekerja bekerja melalui bloka melalui blokad de res rese ptor ptor do pamin pamin k sususnya res rese ptor ptor do pamin pamin D2. Hi pote potessis hi peraktif peraktif mes mes olimbik do pamin pamin pathways menyebabkan gejala positif meningkat itif meningkat.. 2.
Mesokortikal do pamin pamin pathways pathways:: jalur ini jalur ini dimulai dari daerah VTA ke daerah serebral kortek s khus khususnya kortek s limbik . Peranan mes mesokortikal do pamin pamin pathways adalah sebagai med medias iasi dari gejala negatif dan kognitif pada pen pend derita skizofrenia. kizofrenia. Gejala negatif dan kognitif disebabkan terjad terja dinya penurunan penurunan do pamin pamin di jalur mes mesokortikal terutama pada daerah dor solateral prefrontal prefrontal kortek s. s. Penurunan do pamin pamin di mes mes okortikal do pamin pamin pathways da pat pat terjad terjadi secara primer dan sekund ekunder . Penurunan P enurunan s ekund ekunder terja er terjad di melalui inhibis inhibisi do pamin pamin yang berlebihan pada jalur ini atau melalui blokad bloka de anti psikotik psikotik terhad terha da p res rese ptor ptor D2. Peningkatan do pamin pamin pada mes mesokortikal da pat pat mem perbaiki perbaiki gejala negatif atau negatif atau mungkin gejala kognitif .
3. Nigo Nigosstriatal do pamin pamin pathways: pathways : berjalan dari daerah subs ubstans tansia nigra pada batang otak ke daerah bas basal ganglia atau striatum. triatum. Jalur Jalur ini meru pakan pakan bagian dari sistem saraf ek stra pirami piramid dal. al. Penurunan P enurunan do pamin pamin di nigos nigostriatal do pamin pamin pathways da pat pat menyebabkan gangguan pergerakan s e perti perti yang ditemukan pa pada penyakit parkins arkinson yaitu rigid rigiditas itas, brad bradikines ikinesia dan tremor . Namun hi peraktif peraktif atau peningkatan do pamin pamin di jalur ini yang mend mendasari terjad terjadinya gangguan pergerakan hi perkinetik perkinetik sse perti perti korea, diskines kinesia atau tik . 4.
Tuberoinfund uberoinfundibular do pamin pamin pathways : jalur ini dimulai dari daerah hi potalamu potalamuss ke hi pofi pofissis anterior . Dalam kead keadaan normal tuberoinfund tuberoinfundibular do pamin pamin pathways mem pengaruhi pengaruhi oleh inhibis inhibisi dan pengle pa pasan aktif prolaktin, prolaktin, dimana do pamin pamin berfungs berfungsi mele pa pa skan inhibitor pele pa pasan prolaktin prolaktin.. Sehingga jika ada gangguan dari jalur ini akibat les lesi atau penggunaan penggunaan obat anti psikotik, psikotik, maka akan terjad terjadi peningkatan prolaktin yang 4
dile pa pas sehingga sehingga menimbulkan galaktorea, amenorea atau disfungs fungsi sek sual. ual.
Selain do pamin, pamin, neurotrans neurotransmiter lainnya juga tid tidak ketinggalan diteliti mengenai hubungannya dengan skizofrenia. kizofrenia . Serotonin contohnya, karena obat anti psikotik psikotik ati pikal pikal mem punyai punyai aktivitas aktivitas dengan serotonin. erotonin. Selain itu, bebera pa pa peneliti peneliti mela porkan porkan pemberian anti psikotik psikotik jangka jangka panjang menurunkan aktivitas aktivita s norad nora drenergik .
3
6
2.4 Gejala Gejala dan Diagnos iagnosa Gejala dari skizofrenia res residual beru pa pa gejala ³negatif´ dari skizofrenia yang menonjol, mis misalnya perlambatan psikomotorik, psikomotorik, aktivitas aktivitas menurun, afek yang menum pul, pul, sika p pa pasif d if dan ketiad ketia daan inis inisiatif, kemis kemiskinan dalam kuantitas kuantitas atau is i pembicaraan, pembicaraan, komunikas komunika si nonnon-verbal yang buruk se perti perti dalam ek spre spressi muka, kontak mata, mod modulas ulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk yang buruk .5 Gejala waham dan halus halusinas inasi da pat pat muncul ta pi pi tid tidak menonjol. menonjol .3 Terlebih dahulu akan dibahas ibahas mengenai penegakan diagnos iagnosa skizofrenia. kizofrenia . Ada Ada pun pun menurut DSM-IV sebagai sebagai berikut berikut:: A. Gejala K arakteris arakteristik : dua (atau lebih) lebih) berikut, mas masinging-mas masing ditemukan untuk bagian untuk bagian waktu yang bermakna selama period eriode 1 bulan (atau kurang jika diobati dengan berha engan berhassil): il): 1) Waham 2) Halus alusinas inasi 3) Bicara
ter disorganis organisasi
misalnya (mis
sering
menyim pang pang
atau
inkoherens inkoheren si) 4) Perilaku ter disorganis organisasi atau katatonik yang katatonik yang jela jelass 5) Gejala negatif yaitu negatif yaitu pend endataran afektif, alogia, atau tid tidak a ak ada kemauan (avolition) avolition) Catatan: atatan: Hanya Hanya satu gejala kriteria A yang di perlukan perlukan jika waham adalah kacau atau halus halusinas inasi ter diri dari suara yang terusterus-meneru meneruss mengomentari perilaku perilaku atau pikiran pasien atau dua lebih suara yang saling bercaka pcaka p satu satu sama lainnya. lainnya . B. Disfungs fungsi sosial/ pekerjaan pekerjaan:: untuk bagian untuk bagian waktu yang bermakna s ejak ons ons et gangguan, satu atau lebih fungs fungsi utama s e perti perti pekerjaan, hubungan inter per per sonal, atau perawatan diri, adalah jelas jelas di d i bawah tingkat yang dica pai pai sebelum ons ons et (atau jika ons ons et pada mas masa anak -anak atau remaja, kegagalan untuk menca pai pai tingkat penca paian paian inter per per sonal, akad akademik, atau pekerjaan yang dihara pkan pkan). ). C. Duras urasi: tand tan da gangguan terusterus-meneru meneruss meneta p selama s elama sekurangnya 6 bulan. bulan. Pada 6 bulan ter sebut,
harus harus termas termasuk 1 bulan fas fase aktif (yang
mem perlihatkan perlihatkan gejala kriteria A) dan mungkin termas termasuk gejala prod rodormal atau res residual. ual.
7
D. Penyingkiran gangguan skizoafektif atau gangguan mood: mood: gangguan skizoafektif atau gangguan mood mood dengan ciri psikotik psikotik telah disingkirkan karena: karena : (1) tid tidak ada e pi pisode de pre pressif berat, if berat, manik atau cam puran puran yang telah terjad terjadi ber sama-s ama-sama ama gejala fas fase aktif atau aktif atau (2) jika e pi pisode mood mood telah terjad terjadi selama gejala fas fase aktif, duras urasi totalnya relatif singkat diband ibandingkan duras urasi perio period de aktif dan res residual. ual. E. Penyingkiran zat/kond zat/kondisi med medis umum F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervas ervasif 3 Sed Sedangkan menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnos iagnosis Gangguan Jiwa iwa (PPDGJ) di di Indones onesia yang ke-III ke-III sebagai sebagai berikut berikut:: y
arus ada sedikitnya satu gejala berikut gejala berikut ini yang amat jelas jelas (dan biasanya dua Harus (dan bias gejala atau lebih bila lebih bila gejalagejala-gejala itu kurang jela kurang jelas): s):
a) ± ³thou ght eco´ = isi pikiran dirinya send endiri yang berulang atau bergema dalam ke palanya palanya (tid tidak keras) keras) dan isi pikiran ulangan walau pun pun isinya sama ta pi pi kualitas kualitasnya berbe nya berbed da. ±³tho ±³thou ght insertion or withdrawal ´ = isi pikiran yang asing dari luar mas masuk ke dalam pikirannya (insertion) insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya (withdrawal ); withdrawal ); dan dan ±³tho ±³thou ght broadcasting ´ = isi pikirannya ter siar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya; mengetahuinya ; b) b) ± ³ del u sion of control ´ = waham tentang dirinya dikend ikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar, atau ± ³ del u sion of infl uence´ ence´ = waham tentang dirinya di pengaruhi pengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar ± ³ del u sion of passivity´ passivity´ = waham tentang dirinya tid tidak ber ak ber daya dan pasrah terhad terhada p suatu s uatu kekuatan dari luar ; (tentang ³dirinya´ ³dirinya´ secara jelas jelas merujuk ke pergerakan pergerakan tubuh/anggota gerak atau pikiran, tind tindakan atau pengind enginderaan khus khusus); ± ³ del u sion perception´ = pengalaman ind inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas khas bagi dirinya, bia irinya, biassanya ber anya ber sifat mis mistik atau tik atau mukjizat; mukjizat; c) Halus alusinas inasi aud auditorik : ± Suara Suara halus halusinas inasi yang berkomentar s ecara terusterus-meneru meneruss terhad terha da p perilkau pa pasien, atau ±Men ±Mend diskus kusikan perihal pasien diantara mereka send endiri (diantara (diantara berbagai berbicara) atau suara yang berbicara)
8
±Jeni ±Jeniss suara suara halus halusinas inasi lain yang bera yang berassal dari salah satu bagian atu bagian tubuh pasien d) Wahamaham-waham meneta p lainnya yang menurut bud budaya setem pat pat diangga p tid tidak wajar dan s esuatu yang mus mustahil, mis misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, olitik tertentu, atau kekuatan dan kemam puan puan di atas atas manus manusia bia ia biassa y
Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus harus selalu selalu ada secara jela ecara jelas: s:
e) Halus alusinas inasi yang meneta p dari dari panca ind indera a pa pa saja a pabila pabila dis ertai baik oleh waham yang
mengambang mau pun pun yang setengah berbentuk tan pa pa
kand kandungan afektif yang jelas jelas atau pun pun dis ertai oleh ide-ide yang berlebihan yang meneta p atau a pabila pabila terjad terjadi setia p hari selama berminggu berminggu-minggu atau berbulan berbulan- bulan terus terus menerus. menerus. f ) Arus rus pikiran yang ter putu putuss atau yang mengalami sisi pan pan yang berakibat inkoherens inkoherensi atau pembicaraannya tid tidak relevan ak relevan atau neologis neologis me. me. g) Perilaku katatonik se perti perti kead keadaan gad gaduh gelis gelisah, posisi tubuh tertentu ( port uring ), flek sibilitas ibilitas cerea, negativis negativis me, mutis mutisme dan stu por por ; h) Gejalaejala-gejala negatif se perti perti sika p sangat a pati patiss, bicara yang jarang dan resp respon on emos emosional yang menum pul pul atau tid tidak wajar, bias biasanya mengakibatkan penarikan penarikan diri dari pergaulan sosiald ialdan menurunnya kinerja sosial; ial; teta pi pi harus harus jelas jelas bahwa s emua hal ter sebut tid tidak disebabkan oleh de pre pressi atau med medikas ikasi neurole ptika ptika;; y
Adanya Adanya gejalagejala-gejala khas khas ter sebut diatas iatas telah berlangs berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tid tidak berlaku untuk setia p fas fase non psikotik psikotik pro prod dormal) ormal)
y
Harus arus ada suatu perubahan yang kons konsisten dan bermakna dalam mutu kes kes eluruhan dari bebera pa pa aspek spek perilaku pribad riba di, bermanifes bermanifestas tasi sebagai hilangnya minat, hid hidu p tak bertujuan, tak bertujuan, tid tidak berbuat berbuat sesuatu, sika p larut dalam 5
diri s end endiri, dan penarikan diri secara sosial. ial.
Diagnos iagnosa skizofrenia res residual digunakan pada pasien yang telah sembuh dari gejala yang menonjol s e perti perti delus elusi, halus halusinas inasi atau perilaku yang ter dis organis organisas i ta pi pi mas masih mem perlihatkan perlihatkan bukti yang ringan akan adanya pros ros es berjala ber jalan nnya penyakit penyakit se perti perti afek datar atau kurangnya komunikas komunika si. Ada Ada pun pun cara penegakan diagnos iagnosa menurut DSM-IV sebagai sebagai berikut berikut:: a. Tidak adanya waham, halus halusinas inasi, bicara ter disorganis organisasi, dan perilaku katatonik ter katatonik ter dis organis organisasi atau katatonik yang katatonik yang menonjol. menonjol. b. b. Ter da pat pat terus terus bukti bukti- bukti gangguan se perti perti yang ditunjukkan oleh adanya gejala negatif atau dua atau lebih gejala yang tertulis tertulis dalam kriteria A untuk
9
skizofrenia, ditemukan dalam bentuk yang lebih lemah ( mis misalnya keyakinan yang aneh, pengalaman per s e psi psi yang tid tidak lazim ak lazim). ).3 Selain itu, PPDGJ-III memberikan pedoman diagnos iagnostik untuk skizofrenia res residual yakni harus harus memenuhi semua kriteria dibawah ini untuk suatu diagnos iagnosis yang meyakinkan: meyakinkan: a. Gejala ³negatif´ dari skizofrenia yang menonjol, mis misalnya perlambatan psikomotorik, psikomotorik, aktivitas aktivita s menurun, afek yang menum pul, pul, sika p pasif dan ketiad ketia daan inis inisiatif, kemis kemiskinan dalam kuantitas kuantitas atau isi pembicaraan, komunikas komunika si nonnon-verbal yang buruk se perti perti dalam ek spre spressi muka, kontak mata, mod modulas ulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk . b. b. Sed Sedikitnya ada riwayat satu e pi pisode psikotik psikotik yang jelas jelas dimas imasa lam pau pau yang memenuhi kriteria untuk diagnos iagnosis skizofrenia skizofrenia.. c. Sed Sedikitnya sudah melam paui paui kurun waktu satu atu tahun dimana intens intensitas itas dan frekuens frekuensi gejala yang nyata se perti perti waham dan halus halusinas inasi telah sangat berkurang ( minimal) minimal) dan indrom negatif d negatif dari skizofrenia. kizofrenia. dan telah timbul sind d. Tidak ter da pat pat demens emensia atau penyakit gangguan otak organik lain, de pre press i kronis kronis, atau ins institus titusionalis ionalisasi yang da pat pat menjelas menjelaskan disabilitas abilitas negatif ter sebut. ebut.5
2.5 Diagnos iagnosa Band anding De pre pressi pasca skizofrenia meru pakan pakan salah satu diagnos iagnosa band banding dari skizofrenia res residual. ual. K eduanya mem punyai punyai kes kesamaan yakni gejala skizofrenia yang mas masih ada ta pi pi tid tidak lagi mend mendominas ominasi atau menonjol. menonjol. Namun ter da pat pat perbe perbed daan yang jelas jelas diantara ked keduanya. uanya. Penegakan diagnos iagnosa de pre pressi pasca skizofrenia tentu saja pasien harus harus memenuhi gejala de pre pressi selama 2 minggu. minggu. Ada Ada pun pun gejala utama de pre pressi yakni mood mood yang de pre pressif, kehilangan minat dan kegembiraan, atau berkurangnya energi yang menuju meningkatnya kead keadaan mud mudah lelah dan penurunan aktivitas. aktivitas. Selain itu gejala lainnya dari de pre pressi adalah kons kons entras entrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan ke percayaan percayaan diri berkurang, adanya ide bunuh diri, pand andangan mas masa de pan pan yang suram dan pesimis imis, tid tidur terganggu, naf su makan berkurang, gagas gagasan tentang ras ra sa ber salah atau tid tidak berguna. berguna. Selain itu, pasien telah men menderita skizofrenia selama 12 bulan terakhir sedangkan pada skizofrenia res residual, gejala negatif timbul dan penurunan yang
10
nyata dari gejala waham dan halus halusinas inasi s edikitnya sudah melam paui paui kurun waktu 1 tahun. tahun.5
2.6 Pengobatan Tidak ada
pengobatan
yang
spe spesifik untuk mas masinging-mas masing
subti pe p e
skizofrenia. kizofrenia. Pengobatan hanya dibed ibedakan ber dasarkan gejala a pa pa yang menonjol pa pada pasien. ien. Pada skizofrenia res residual, gejala ³negatif´ lebih menonjol, maka ada pun pun pengobatan yang disarankan ke pa pa da pasien obatobat-obat anti psikotik psikotik golongan ati pikal pikal yang da pat pat meningkatkan do pamin pamin di mes mesokortikal. okortikal.4 Memang obat tertentu (terutama obat anti psikotik psikotik baru) baru) telah dinyatakan efektif secara spe spesifik terhad terha da p gejala ³negatif´ pada gangguan psikotik, psikotik, teta pi pi bukti yang 7
mend mendukung pend enda pat pat ini mas masih tid tidak kons konsisten. ten.
R isperi sperid don adalah suatu obat anti psikotik psikotik dengan aktivitas aktivitas antagonis antagonis yang bermakna pada res res e ptor ptor sserotonin ti pe pe 2 (5-HT2) dan dan pada res res e ptor ptor d do pamin pamin ti pe pe 2 serta antihis antihistamin (H1). Menurut M enurut data penelitian, obat ini efektif mengobati gejala 3
antido paminergik po positif mau pun pun negatif . R isperi sperid don senyawa antid paminergik yang jauh lebih kuat,
berbed berbeda
dengan
kloza pin, pin,
sehingga
da pat pat
mengind menginduk si
gejala
ek stra pirami piramid dal juga hi per per prolaktinemia prolaktinemia yang menonjol. menonjol. Meski pun pun demikian, risp risperi erid don diangga p senyawa s enyawa anti psikotik psikotik ³ati pikal pikal secara kuantitatif´ karena efek sam ping ping neurologis neurologis ek stra pirami piramid dalnya kecil pada dosis harian yang rend rendah. ah.7 K loza loza pin pin termas terma suk obat anti psikotik psikotik ati pikal pikal yang juga mem punyai punyai aktivitas aktivitas antagonis antagonis yang bermakna pada res rese ptor ptor serotonin ti pe pe 2 (5-HT2) dan antagonis antagonis lemah pada res rese ptor ptor do pamin pamin ti pe pe 2 juga ber sifat antihis antihistamin (H1). Efek Efek sam ping ping beru pa pa gejala ek stra pirami piramid dal sangat minimal, namun mem punyai punyai sifat antagonis antagonis -1 adrenergik yang bis bisa menimbulkan hi poten potenssi ortos ortostatik dan sedatif .6 Selain itu, dila porkan porkan terjad terja dinya agranulos agranulositos itosis dengan dengan ins insiden 1-2% ditambah ditambah harganya yang mahal. mahal. K loza loza pin pin adalah obat lini ked kedua yang jelas jelas bagi pasien yang tid tidak beresp berespon on terhad terha da p obat lain yang sekarang ini ter sedia. ia. Selain tera pi pi obatobat-obatan, juga bis bisa ditera pkan pkan tera pi pi psiko psikossosial yang ter diri dari tera pi pi perilaku, tera pi pi berorientas berorientasi keluarga, tera pi pi kelom pok, pok, psikotera psikotera pi pi ind individ ividual. ual.
Tera pi pi
perilaku
menggunakan
had hadiah
ekonomi
dan
latihan
keteram pilan pilan sosial untuk meningkatkan kemam puan puan sosial, kemam puan puan memenuhi diri s end endiri, latihan praktis raktis, dan komunikas komunika si inter per per sonal. onal. Perilaku ada ptif ptif didorong dengan pujian atau had hadiah yang da pat pat ditebus itebus untuk hal untuk hal--hal yang dihara pkan pkan sehingga frekuens frekuensi malad malada ptif ptif atau atau menyim pang pang da pat pat diturunkan. iturunkan.
11
Tera pi pi berorientas berorientasi keluarga cuku p berguna dalam pengobatan skizofrenia. kizofrenia. Pusat dari tera pi pi harus harus pada situas ituasi segera dan harus harus termas termasuk mengid mengi dentifikas entifikasi dan menghind menghindari situas ituasi yang kemungkinan menimbulkan kes kesulitan. ulitan. Setelah pemulangan, pemulangan, to pik pik penting yang dibahas ibahas di dalam tera pi pi keluarga adalah pros roses pemulihan pemulihan khus khususnya lama dan kece patannya patannya.. Selanjutnya diarahkan ke pa pada berbagai macam penera pan pan strategi menurunkan stres tres dan d an mengatas mengata si mas masalah dan pelibatan pelibatan kembali pasien ke dalam aktivitas. aktivitas. Tera pi pi kelom pok pok bia biassanya memus memusatkan pada rencana, mas masalah, dan hubungan dalam kehid kehi du pan pan nyata. nyata. Tera Tera pi pi kelom pok pok efektif efektif d dalam menurunkan isolas olasi sosial, meningkatkan ras rasa per satuan dan meningkatkan tes tes realitas realitas bagi pasien dengan skizofrenia. kizofrenia. Psikotera Psikotera pi pi ind individ ividual membantu menambah efek tera pi pi farmakologis. farmakologis. Suatu kons kons e p penting didalam psikotera psikotera pi pi adalah perkembangan hubungan tera peutik peutik yang dialami psien psien adalah ³aman´. aman´. Pengalaman ter sebut di pengaruhi pengaruhi oleh da pat pat di percayanya percayanya ahli tera pi, pi, jarak emos emosional antara ahli tera pi pi dan pasien, dan keikhlas keikhla san ahli tera pi ien. Ahli psikotera pi se perti perti yang diinter preta pretassikan oleh pasien. psikotera pi pi sering kali memberikan inter preta pretassi yang terlalu ce pat pat terhad terha da p pa pasien skizofrenia. kizofrenia . psikotera psikotera pi pi untuk seorang pasien skizofrenia harus harus dimengerti dalam hitungan dekad ekade, bukannya sesi, bulanan, atau bahkan tahunan. tahunan. Di dalam kontek s hubungan profes rofesional, flek sibilitas ibilitas adalah penting dalam menegakkan hubungan kerja dengan pasien. ien. Ahli tera pi pi mungkin akan makan ber sama, atau mengingat ulang tahun pasien. ien. Tujuan utama adalah untuk menyam paikan paikan gagas gagasan bahwa ahli tera pi pi da pat pat di percaya, percaya, ingin memahami pasien dan akan coba melakukannya dan memiliki ke percayaan percayaan tentang kemam puan puan pasien sebagai manus manusia. ia. Man Mand dred re d Bleuler menyatakan bahwa sika p tera peutik peutik terhad terha da p pasien adalah dengan menerima mereka bukannya mengamati mereka sebagai orang yang tid tidak da pat pat 3
di pahami pahami dan berbe an berbed da dari ahli tera pi pi.
2.7 Progno Prognossis Prognos rognosis tid tidak berhubungan dengan ti pe pe a pa pa yang dialami s eseorang. eorang. Perbed erbedaan prognos rognosis paling baik dilakukan dengan melihat pada pred rediktor 3
progno prognossis spe spesifik d ifik di Tabel 2.1 .
12
Tabel 2.1 ???????????????????????????? Prognos rognosis Baik Baik
Prognos rognosis Buruk Buruk
Ons et lambat
muda Ons et mud
Faktor p aktor pencetus encetus yang jela yang jelass
Tidak a ak ada faktor p faktor pencetus encetus
Ons et akut
Ons et tid tidak jelas jelas
R iwayat iwayat s ek sual, sosial dan pekerjaan R iwayat iwayat s ek sual, sosial dan pekerjaan pramorbi pramorbid d yang baik yang baik Gejala
gangguan
pramorbi pramorbid d yang buruk yang buruk mood mood
(terutama
Perilaku menarik d menarik diri, autis autistik
gangguan de pre pressif ) Gejala positif
Gejala negatif
R iwayat iwayat keluarga gangguan mood mood
R iwayat iwayat keluarga skizofrenia
Sis Sistem pend endukung yang baik
Sis Sistem pend endukung yang buruk yang buruk Tand anda dan gejala neurologis neurologis R iwayat iwayat trauma prenatal Tidak a ak ada remis remisi dalam 3 tahun Banyak rela anyak rela ps R iwayat iwayat penyerangan
rata-rata Walau pun pun skizofrenia bukanlah penyakit yang fatal, namun ratakematian orang yang mend menderita skizofrenia dua kali lebih tinggi diband ibandingkan dengan po pula pulassi umum. umum. Tingginya angka kematian berkaitan dengan kond kondis i buruk di ins institus titusi perawatan yang berke panjangan panjangan yang menyebabkan tingginya angka Tuberkulos uberkulosis dan penyakit menular lainnya. lainnya. Namun, N amun, penelitian baru baru- baru ini pada orangorang-orang skizofrenia yang hid hidu p dalam mas masyarakat, menunjukkan bunuh diri dan kecelakaan lain sebagai penyebab utama kematian di negara berkembang mau pun pun negaranegara-negara
maju. maju. Bunuh
diri, khus khususnya,
telah
muncul sebagai mas masalah yang mekhawatirkan, karena ris risiko bunuh diri pada orang dengan gangguan skizofrenia s elama hid hidu pnya pnya telah di perkirakan perkirakan di atas ata s 10%, 10%, sekitar 12 kali lebih tinggi dari po pula pulassi umum. umum. Se pertinya pertinya ada sebuah peningkatan peningkatan mortalitas mortalitas untuk gangguan kar diovas iovaskular juga, mungkin terkait dengan gaya hid hidu p yang tid tidak sehat, pembatas embatasan ak ses perawatan perawatan kes kes ehatan atau efek s efek sam ping ping obat anti psikotik psikotik .6
13
BAB 3
KESIMPULAN
Skizofrenia res residual adalah salah satu ti pe pe skizofrenia dimana mas masih ditemuinya bukti adanya gangguan skizofrenia, tan pa pa adanya kum pulan pulan lengka p lengka p gejala aktif atau gejala yang cuku p untuk memenuhi ti pe pe lain skizofrenia. kizofrenia. Gejala Gejala dari skizofrenia res residual beru pa pa gejala ³negatif´ dari skizofrenia yang menonjol, mis misalnya perlambatan psikomotorik, psikomotorik, aktivitas aktivitas menurun, afek yang menum pul, pul, sika p pasif dan ketiad ketia daan inis inisiatif, kemis kemiskinan dalam kuantitas kuantitas atau isi pembicaraan, pembicaraan, komunikas komunika si nonnon-verbal yang buruk se perti perti dalam ek spre spressi muka, kontak mata, mod modulas ulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk . Jika waham atau halus halusinas inasi ditemukan, maka hal itu tid tidak lagi menonjol. menonjol. Skizofrenia bis bisa meru pakan pakan bagian dari skizofrenia kronis kronis atau taha pan pan remis remisi kom plit plit dari skizofrenia. kizofrenia. Ada Ada pun pun diagnos iagnosa band banding dari skizofrenia res residual adalah de pre pressi pasca skizofrenia, namun pada de pre pressi pasca skizofrenia mes mesti ditemui gejala de pre pressi selama lebih kurang 2 minggu. minggu. Pengobatan untuk s untuk skizofrenia res residual bis bisa secara farmakologi mau pun pun tera pi pi psiko psikoss osial. ial. O bat O bat yang da pat pat diberikan adalah obat golongan ati pikal pikal yang bekerja yang bekerja untuk meningkatkan do pamin pamin di jalur mes mesokotikal. okotikal. Hal ini sehubungan dengan hi pote potessa penyebab gejala negatif muncul dikarenakan penurunan aktivitas aktivitas do pamin pamin di jalur mes mes okortikal. okortikal. Namun kloza pin pin tid tidak bi ak bissa dijad ijadikan obat pilihan pertama pertama karena efek sam pingnya pingnya beru pa pa agranulos agranulo sitos itosis. Selain itu, tera pi pi psiko psikoss osial bis bisa beru pa pa tera pi pi perilaku, tera pi pi berorientas berorientasi keluarga, tera pi pi kelom pok, pok, dan psikotera psikotera pi pi ind individ ividu. Prognos rognosis tid tidak berhubungan dengan ti pe pe a pa pa yang dialami s eseorang. eorang. Prognos rognosis ditentukan dari Tabel 2.1. Selain itu, dida pati pati angka kematian pada orang dengan skizofrenia dua kali lebih tinggi dari po pula pulassi umum. umum. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan oleh kond kondisi buruk akan buruk akan tem pat pat rawatan yang berke panjangan panjangan sehingga meningkatkan ris risiko terinfek si Tuberkulos uberkulosis dan penyakit penyakit menular lainnya menular lainnya.. Angka Angka bunuh diri pada orang skizofrenia adalah sekitar 10%.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Suvis Suvisaari, Jana. ana. Incid ncidence and and R isk Factor s of Schizo phrenia phrenia in Finland inland. Univer sity of Hels elsinki, Faculty of Medicine, De partment partment of Public Health. ealth. 1999. Available Available from: from: htt p://ethe p://ethessis.hel s.helssinki. inki.fi/julkais fi/julkaisut/laa/kans ut/laa/kansa/vk/s a/vk/suvis uvisaari/introd aari/introduction. uction.html [ Access ccesseed 8 Maret Maret 2010] 2. K umala, umala, Po ppy ppy dkk . K amus amus Saku K edokteran Dorland orland Edi Edisi 25. EGC. Jakarta:1998. akarta:1998. 970 3. K a plan, plan, Harold arold I., I. , Sad Sadock, Benjamin J., J., dan Grebb, Jack A. Sino psi psis Psikiatri, Ps ikiatri, Jilid ilid I. Binaru Binaru pa pa Ak sara. ara. Tangerang Tangerang:: 2010. 699-702, 699-702, 720-727, 720-727, 737-740 4. Syams Syamsulhad ulha di dan Lumbantobing. umbantobing. Skizofrenia. Skizofrenia. FK UI. Jakarta Jakarta:: 2007.26-34 5. Maslim, R usdi sdi.Diagno .D iagnossis Gangguan Jiwa R ujukan ujukan R ingkas ingka s dari PPDGJ- III. FK Unika Unika Atmajaya. tmajaya. Jakarta Jakarta:2001. :2001. 46, 46, 50 6. Silva, J.A. Co Costa. ta.Schizo phrenia phrenia and and Public Health. ealth. WHO. 1998. 6-13. Available from: from: www. www.who. who.int/mental _ /media/en/55.pd ia/en/ 55.pdf f [A [Acce ccess sseed on 5 Maret Maret 2010] _ health health/med 7. Good oodman dan Gilman. ilman. Jakarta:2007.475 akarta:2007.475,,480 & 482
Dasar
Farmakologi
Tera pi pi
Vol.I. ol.I.
EGC.