SILABUS KADERISASI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERMINYAKAN HMTP “PETRAM” STT MIGAS BALIKPAPAN
Landasan Pemikiran
Kaderisasi Kaderi sasi mer merupa upakan kan hal pen pentin ting g bag bagii seb sebuah uah org organi anisasi sasi,, kar karena ena mer merupa upakan kan int intii dar darii kelan ke lanju juta tan n pe perju rjuan anga gan n or orga gani nisas sasii ke de depa pan. n. Tanp npaa ka kade deris risasi asi,, ra rasan sanya ya san sanga gatt su sulit lit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Kaderisasi adalah sebuah keniscayaan mutlak membangun struktur kerja yang mandiri dan berkelanjutan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilati dil atih h dan dip dipersi ersiapk apkan an den dengan gan ber berbag bagai ai ket keteram erampil pilan an dan dis disipl iplin in ilm ilmu, u, seh sehing ingga ga dia memiliki kemampuan yang di atas rata-rata orang umum. Bung atta pernah menyatakan kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, !Bah"a kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. #ntuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.$ %ejalan dengan hal itu impunan &ahasis"a Teknik 'erminyaka (&T' !'T*&$) juga memerlukan memerl ukan adany adanyaa regene regenerasi. rasi. Konse Konsekuens kuensinya inya &T' !'T*&$ !'T*&$ harus menjal menjalankan ankan proses kaderisasi tersebut. Kaderisasi &T' !'T*&$ ! 'T*&$ di bagi menjadi beberapa bagian antara lain *nggota pasif dan anggota aktif. *nggota pasif adalah anggota yang statusnya belum terdaftar dalam &T' !'T*&$ akan tetapi hak dan ke"ajiban anggota pasif sama seperti mahasi"sa mahasi"sa pada umumnya, umumnya, selian itu mahasis mahasis"a "a pasif merupakan merupakan target a"al dalam proses jejang kaderisasi. *nggota aktif adalah anggota pendukung dan terlibat langsung dalam suksesnya kegiatan yang dilakukan oleh &T' !'T*&$. *nggota *nggota aktif merupakan tahap pertama dalam jenjang kaderisasi &T' !'T*&$. %elain anggota, di dalam anggaran dasar diatur tentang adanya pengurus yang merupakan bagian terpenting dalam berjalannya roda organisasi. +alam jenjang kaderisasi &T' !'T*&$ dibagi menjadi tiga tahapan antara lain, pertama pengurus biasa merupakan staff pengurus dari angkatan /01, kedua pengurus penting merupakan K*2&, K* 2&,3 3*K* K*2&, 2&,%K %K T T*2% dan B4 B4+* +*** ** sert sertaa kep kepala ala dan atau kep kepala ala departemen bagian dari angkatan 50/, ketiga '#4* merupakan de"an penga"as atau penasihat serta tokoh yang yang menyiapakan figur pemimpin pemimpin &T' !'T*&$. +ari sini, pandangan umum mengenai kaderisasi suatu organisasi dapat dipetakan menjadi dua ikon secara umum. 'ertama, pelaku kaderisasi (subyek). +an kedua, sasaran kaderisasi (obyek) (oby ek).. #nt #ntuk uk yan yang g per pertam tama, a, sub subyek yek atau pel pelaku aku kad kaderis erisasi asi seb sebuah uah org organi anisasi sasi ada adalah lah indi6i ind i6idu du atau sek sekelo elompo mpok k ora orang ng ya yang ng dip diperso ersonif nifika ikasik sikan an dal dalam am seb sebuah uah org organi anisasi sasi dan kebijakan-ke kebija kan-kebijaka bijakanny nnyaa yang melak melakukan ukan fung fungsi si regen regenerasi erasi dan kesin kesinambun ambungan gan tugastugas-tugas tugas organisasi. %edangkan yang kedua adalah obyek dari kaderisasi, dengan pengertian lain adalah indi6iduindi6idu yang dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan 6isi dan misi organisasi. %ifat sebagai subyek dan obyek dari proses kaderisasi ini sejatinya harus memenuhi beberapa fondasi dasar dalam pembentukan dan pembinaan kader-kader organisasi yang handal, cerdas dan matang secara intelektual dan psikologis.
%ebagai subyek atau pelaku, dalam pengertian yang lebih jelas adalah seorang pemimpin. Bagi Bung atta, kaderisasi sama artinya dengan edukasi, pendidikan7 'endidikan tidak harus selalu diartikan pendidikan formal, atau dalam istilah atta !sekolah-sekolahan$, melainkan dalam pengertian luas. Tugas pertama-tama seorang pemimpin adalah mendidik. 8adi, seorang pemimpin hendaklah seorang yang memiliki ji"a dan etos seorang pendidik. &emimpin berarti menyelami perasaan dan pikiran orang yang dipimpinnya serta memberi inspirasi dan membangun keberanian hati orang yang dipimpinnya agar mampu berkarya secara maksimal dalam lingkungan tugasnya. %edangkan sebagai obyek dari proses kaderisasi, sejatinya seorang kader memiliki komitmen dan tanggung ja"ab untuk melanjutkan 6isi dan misi organisasi ke depan. Karena jatuh-bangunnya organisasi terletak pada sejauh mana komitmen dan keterlibatan mereka secara intens dalam dinamika organisasi, dan tanggung ja"ab mereka untuk melanjutkan perjuangan organisasi yang telah dirintis dan dilakukan oleh para pendahulu-pendahulunya. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam hal kaderisasi adalah potensi dasar sang kader. 'otensi dasar tersebut sesungguhnya telah dapat dibaca melalui perjalanan hidupnya. %ejauh mana kecenderungannya terhadap problema-problema sosial lingkungannya. 8adi, di sana ada semacam landasan berfikir atau filosofi kaderisasi yang harus mendapatkan porsi perhatian oleh setiap organisasi0pergerakan. 9aitu: harus ditemukan upaya mencari bibit-bibit unggul dalam kaderisasi. %ubyek harus mampu mena"arkan 6isi dan misi ke depan yang jelas dan memikat, serta mena"arkan romantika dinamika organisasi yang menantang bagi para kader yang potensial, sehingga mereka dengan senang hati akan terlibat mencurahkan segenap potensinya dalam kancah organisasi. #ntuk dapat menjalankan peran tersebut, maka organisasi atau sebuah pergerakan harus terlebih dahulu mematangkan 6isimisi mereka; dan termasuk sikap mereka terhadap persoalan mendesak dan aktual kemasyarakatan; serta pada saat yang sama tersedianya para pengkader yang handal, untuk menggarap bibit-bibit potensial tadi.
*. 'erencanaan 'engolahan %+& dan *lur Kaderisasi ariabel 'engurus biasa *nggota aktif 'engurus penting 'urna (staff ) Kuantitas 'erencanaan &erekrut kader &elakukan &embina Kader 'embentukan inti sehingga 'engabdian dan pengurus biasa beberapa kader cukup untuk membina anggota dan pengurus inti yang akan membentuk aktif dan pasif, penting menjalankan lembaga pengurus biasa (staff)
B. &enentukan Tahapan Kaderisasi %ecara umum, proses kaderisasi dapat dibagi dalam tahapan besar. yang pertama adalah proses merekrut orang. inilah proses dimana sebuah organisasi mempromosikan dan mensosialisasikan organisasinya dan mencari %+& mahasis"a secara terbuka. 9ang kedua, setalah itu, adalah proses membina orang-orang tersebut. proses membina adalah proses berinteraksi dengan kebiasaan dan kepribadian indi6idu kader sehingga sering terjadi rekontruksi atau shock kepada kepribadian orang yang dibina. *lur-alur kaderisasi yaitu :
. ekrutmen 'roses inilah menjadi tahapan pertama dalam dua tahapan besar kaderisasi. sebelum membahas lebih jauh, akan ditegaskan terlebih dahulu bah"a dalam makala ini, pengertian kader berbeda dengan pengertian pengurus. 9ang dimaksud dengan kader adalah mereka yang mengikuti alur kaderisasi organisasi. yang dimaksud dengan pengurus adalah mereka yang menjalankan kerja-kerja organisasi secara formal dan terkoordinasi dalam struktur organisasi sesuai job description yang diberikan, yang dimaksud rekrutmen adalah rekrutmen kader. 'roses rekrutmen adalah proses menarik masuk seorang dalam barisan organisasi untuk kemudian dibina dan menjadi sumber daya penggerak organisasi. dengan kata lain kita merekrut seorang menjadi kader organisasi kemudian dibina dan akan bersama-sama mengabdi dalam organisasi. 2ni berarti proses rekrutmen dapat dikatakan sebagai penyeleksian0penyaringan %+& yang siap dibentuk. ini berarti bah"a tidak semua orang berhak dibentuk karna tidak semua orang siap. +alam proses merekrut ini, perlu dicermati pula siapa yang direkrut. orang tersebut haruslah diharapkan memiliki syarat yaitu berpotensi untuk mengubah diri dan mengubah orang lain. al ini perlu karena kita melihat pada kemanfaatan organisasi pada umumnya. dengan merekrut orang-orang yang memenuhi dua kreteria di atas, maka perkembangan organisasi perkembangan organisasi mengalami percepatan yang lebih pesat, tapi bukan berarti meninggalkan yang lain. karena itulah, pada hakikatnya, objek perekrutan itu harus dicari. tidak bisa hanya dengan menunggu. kita harus mencari orang yang memiliki bakat pemimpin, dan orang yang memiliki simpati terhadap iklim ilmia. &etode yang umumnya digunakan organisasi mahasis"a untuk merekrut kader adalah dengan membuka pendaftaran calon kader atau melakukan kegiatan-kegiatan ilmia seperti seminar, forum lalu merekrut peserta yang hadir. ini tidak salah karena proses seperti ini sama seperti melakukan seleksi beberapa unsur mahasis"a yang peduli akan ilmia. dengan kata lain begini, orang sejak a"al sudah simpati dengan dunia ilmia atau setelah mengikuti program kegiatan kita, muncul rasa simpati terhadap dunia ilmia maka itula saat kita melakukan rekrutmen. &isalanya setelah seseorang mengikuti program pelatihan 'K& ('rogram Kreatifitas &ahasis"a) mereka sadar akan manfaat dan tujuan 'K& maka orang seperti ini kita rekrut dan dibina agar pengetahuan dan kepribadiannya berkembang menjadi lebih baik. %eperti yang saya sampaikan hal seperti itu tidaklah salah tapi, itu tidaklah cukup. perlu dipikirkan bagaimana para pengurus melihat potensi-potensi melihat disekitarnya untuk dapat melakukan perekrutan yang kreatif. 'ada kenyataannya, fungsi rekrutmen yang dilakukan organisasi mahasis"a tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan basis kader (kualitas), tetapi juga memiliki fungsi pemenuhan barisan pendukung atau simpatisan seperti gambar di ba"ah ini. *gar setiap perjalanan roda organisasi berjalan dalam kaderisasi dengan lancar, membutuhkan calon-calon kader yang komptensi tertentu sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya oleh team kaderisasi. oleh karena itu agar berjalan lancar organisasi diharapkan merekrut sebanyaknya mahasis"a0i di kampus untuk bergabung bersama untuk mengembangkan dan mengaktualisasi diri tanpa mengurangi segi kualitas. *gar setiap perjalanan roda organisasi berjalan dalam kaderisasi dengan lancar, membutuhkan calon-calon kader yang komptensi tertentu sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya oleh team kaderisasi. oleh karena itu agar berjalan lancar
organisasi diharapkan merekrut sebanyaknya mahasis"a0i di kampus untuk bergabung bersama untuk mengembangkan dan mengaktualisasi diri tanpa mengurangi segi kualitas.
'erekrtutan &T' !'T*&$ , perekrutan ini dilakukan secara umum, bisa di ikuti oleh seluruh masyarakat % Teknik 'erminyakan serta konsentrasinya yang mana paracalon yang tidak terpilih secara otomatis akan menjadi anggota aktif &T' !'T*&$. . 'elatian 'elatian ini dilakukan untuk mengembangkan Kuantitas,kualitas dan kompetensi kader. 'elatian ini sendiri dibagi kedalam beberapa tahap antara lain: a) Tahap pertama ( &aperca ) Tahap di tujukan untuk pengurus baru yang telah terpilih dan anggota aktif ini dilakukan untuk pengenalan dasar organisasi ( &T' !'T*&$). &ateri antara lain : 'engantar organisasi serta fungsi dan peran mahasis"a • %ejara himpunan dan struktur organisasi • b) Tahap kedua Tahap ini ditujukan kepada pengurus. 2ni dilakukan bertujuan untuk membangun rasa kecintaan terhadap ( &T' !'T*&$) dalam pengabian organisasi. &ateri antara lain : %ejara pergerakan mahasis"a • %ejara organisasi internal terbentuk • 4asionalisme dan penerapan dalam ruang lingkup &T' • c) Tahap kedua lanjutan Bertujuan untuk membangun karakter dan kompetensi kepemimpinan dalam menjalankan roda organisasi. &ateri antara lain : =+K • &anagement organisasi • 'eran dan fungsi pemimpin •